Anda di halaman 1dari 61

MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

MODUL AJAR
KOMPONEN ELEKTRONIKA AKTIF
DAN PASIF

Modul ini adalah modul bahan ajar untuk memberikan pemahaman mengenai komponen
elektronika aktif dan pasif.

2022
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

MODUL AJAR
DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA
KELAS X

A. INFORMASI UMUM

Identitas Sekolah
Disusun Oleh : Sri Lestari Ningsih, ST
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Bojonegoro
Program Keahlian : Teknik Mekatronika
Kelas : X Teknik Mekatronika
Alokasi waktu : 18 (JP) x 45 menit
Jumlah pertemuan :3
Fase capaian :E
Judul Elemen Komponen Elektronika Akti dan Pasif
Capaian pembelajaran : Peserta didik mampu memahami jenis-jenis perkakas tangan,
serta penggunaan dan pemeliharaan perkakas
tangan untuk pekerjaan elektronika
Kompetensi Awal : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup
(K3LH) dan budaya kerja industri
Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila : Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak Mulia, Bernalar Kritis, gotong royong dan kreatif

Target Siswa
Target siswa : Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
Siswa reguler/tipikal (umum), tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami.
Jumlah siswa : 36 siswa x 2 rombel

Moda Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project based learning
Moda Pembelajaran : Blended learning (Daring dan Luring)
Metode pembelajaran : 1.Ceramah, 2. Diskusi 3. Observasi 4. Penugasan 5.
Demonstrasi 6. Simulasi 7.Praktek
Materi Dan Sarana Belajar
Sumber pembelajaran : Buku Paket, Modul, aplikasi android, Internet dan Lainnya

Bahan pembelajaran : Berbagai Jenis Perkakas Tangan, bahan kerja


Alat yang dibutuhkan : LCD Projector, PC/Laptop , smartphone, koneksi
internet
Media pembelajaran :, PPT, Video Pembelajaran, aplikasi android, Internet
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

B. KOMPONEN INTI

Tujuan 1. Peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis perkakas tangan


Pembelajaran 2. Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi berbagai jenis
perkakas tangan
3. Peserta didik mampu membuat kemasan produk elektronika
sederhana menggunakan perkakas tangan dengan tepat.
4. Peserta didik mampu menerapkan prosedur pemeliharaan
Sesuai standar / budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin) berbagai jenis
perkakas tangan.

Pemahaman Mengenal jenis dan fungsi berbagai perkakas tangan dan cara
Bermakna menggunakannya dalam kegiatan pembuatan kemasan
/ cassing perangkat elektronika.
Pertanyaan 1. Alat apa yang tepat digunakan untuk membuat kemasan
Pemantik produk elektronika sederhana?
2. Bagaimana saya bisa menggunakan perkakas tangan
untuk membuat kemasan produk elektronika sederhana?
Persiapan 1. Mempersiapkan presentasi materi dalam
Pembelajaran bentuk ppt/video/aplikasi android.
2. Mempersiapkan materi di aplikasi LMS
3. Mempersiapkan virtual meeting.
4. Mempersiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran
5. Menyusun perangkat asesmen Diagnostik non-kognitif dan
kognitif
Kegiatan A. Kegiatan awal (30 menit)
Pembelajaran  Berdoa bersama sesuai keyakinan masing masing
 Guru memberikan asesmen diagnostik kognitif.
 Peserta didik mengerjakan tes diagnostik kognitif. Materi
Perkakas tangan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan skenario pembelajaran baik yang luring
maupun daring.
 Menyampaikan pentingnya materi yang akan
diberikan sampai pernyataan bermakna.
 Menyampaikan keterkaitan materi keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dengan materi penggunaan perkakas
tangan.
 Menyampaian pertanyaan pemantik
untuk membangkitkan berpikir kritis siswa.
 Guru menampilkan video mengenai mengenai
perkakas tangan, proses produksi dan kemasan
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

produk elektronika untuk menumbuhkan nalar kritis


siswa

B. Kegiatan Inti (750 Menit)

1. Pertanyaan Mendasar

 Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan


bagaimana cara memecahkan masalah yang terkait
dengan kemasan produk elektronika, perkakas yang
digunakan dan cara pembuatannya.
 Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar apa
yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/
pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru.

2. Mendesain Perencanaan Produk

 Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok


memilih dan mengetahui prosedur pembuatan
proyek/produk yang akan dihasilkan.
 Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas,
persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
 Peserta didik menuangkan ide dan desainnya dalam
bentuk dokumen proposal proyek yang berisi 5
komponen yaitu Man (Tenaga Kerja), Money (Modal),
Materials (Bahan baku), Machine (Mesin), Method
(Metode/Prosedur/Managerial)

3. Menyusun Jadwal Pembuatan

 Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang


jadwal pembuatan proyek (tahapan- tahapan dan
pengumpulan).
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek
dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan bersama / sesuai job order.

4. Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek

 Guru memantau keaktifan peserta didik selama


melaksanakan proyek, memantau realisasi
perkembangan dan membimbing jika mengalami
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

kesulitan.
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai
jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan
masalah yang muncul selama penyelesaian proyek
dengan guru.
 Peserta didik melakukan kegiatan pembuatan produk
sesuai dengan lini produksi masing- masing.

Menguji Hasil

 Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau


keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian
standar.
 Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan
membuat laporan produk/ karya untuk dipaparkan
kepada orang lain.

Evaluasi Pengalaman Belajar

 Guru membimbing proses pemaparan proyek,


menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik
merefleksi/ kesimpulan.
 Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik
yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru
menyimpulkan hasil proyek.

C. Kegiatan penutup (30 Menit)


1. Guru mereview / refleksi kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Peserta didik menyimak refleksi / koreksi/ kesimpulan
materi dari guru dengan sabar dan tekun
3. Memberikan apresiasi kepada peserta didik
4. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih diragukan
dan melaksanakan evaluasi dengan penuh rasa ingin tahu.
5. Peserta didik turut membantu memberikan penjelasan
tentang hal-hal yang diragukan peserta didik lain sehingga
informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman
terhadap materi dengan tekun.
6. Menyampaikan penugasan tahap berikutnya yang harus
dikerjakan siswa secara mandiri di rumah.
7. Berdoa Bersama.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Assesmen
1. Assesmen diagnostic kognitif dan tes formatif
2. Penilaian lintas mata pelajaran (cross curicular)
3. Jenis asesmen : a.) Unjuk kerja
b.) Tertulis (tes objektif, esai)
4. Hasil produk:

No Nama mapel Aspek observasi Bukti / hasil belajar


Dasar-dasar 1. Teknik bekerja 1. Rubrik observasi kerja
Teknik 2. Hasil kerja 2. Angket wawancara
1
Elektronika 3. Sikap kerja 3. Lembar observasi
sikap
Bahasa Tata tulis proposal / 1. Proposal
2 Indonesia laporan / iklan 2. Laporan
3. Brosur/flyer/pamplet
Bahasa inggris Tata tulis proposal / 1. Proposal
3 laporan / iklan dalam 2. Laporan
bentuk Bahasa inggris 3. Brosur/flyer/pamplet
PKK 1. Diagram organisasi 1. Gambar skema
produksi organisasi
2. Alur produksi 2. Gambar flow produksi
4
3. Proposal/laporan/iklan 3. Proposal
4. Laporan
5. Brosur/flyer/pamplet
Seni budaya 1. Desain produk dari 1. Gambar desain
5
aspek artistik

Pengayaan dan Remidial


Pengayaan : Siswa mempelajari penggunaan perkakas tangan.

Remidiasi : Pendampingan pembelajaran online melalui platform aplikasi


pembelajaran online dan manajemen proyek online.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

C. LAMPIRAN

1. INSTRUMEN ASSSESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF

Asessmen diagnostic kognitif adalah tes awal untuk mengetahui kemampuan awal
peserta didik terkait dengan materi yang akan dipelajari. Berikut ini contoh instrument
asesmen diagnostic untuk Elemen / materi Perkakas tangan. Dibawah ini contoh
instrument Asessmen diagnostic kognitif penggunaan perkakas tangan.

https://forms.gle/TmZp5ma4nV3Z7fez6
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

2. ALUR PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASI PROJEK

3. ALUR PROSES PRODUKSI


MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

4. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1

Materi : Perkakas tangan


Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis perkakas tangan
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi berbagai jenis perkakas tangan
Pendahuluan :
Kerja bangku merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk melakukan
pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing
- masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan dilakukan di atas
meja kerja.
Alat dan bahan :
1. Berbagai jenis perkakas tangan
2. Kertas dan alat tulis
Langkah kerja :
1. Lakukan pengamatan jenis-jenis perkakas dengan membaca bahan ajar
2. Simak materi yang ada pada bahan ajar
3. Lanjutkan dengan kegiatan praktikum
4. Bacalah lembar kerja siswa
5. Siapkan alat dan bahan praktek
6. Amati dan pelajari gambar kerja
7. Identifikasi dan tuliskan jenis-jenis perkakas tangan yang anda amati
8. Gambar ulang perkakas tersebut dan tuliskan bagian-bagian utama perkakas
tersebut.
Pertanyaan :
1. Perkakas tangan yang digunakan untuk memasang dan membuka baut yang
memiliki kepala hex socket head adalah…
2. Perhatikan gambar dibawah ini !

Penggunaan perkakas tersebut paling tepat untuk mengerjakan jenis bahan


…………
3. Perhatikan gambar dibAwah ini !
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

3 jenis kikir yang kemungkinan akan digunakan untuk membuat produk seperti
diatas adalah 1………………..2…………………..3…………………
4. Tuliskan 4 jenis alat tangan yang tidak memerlukan tegangan listrik untuk bisa
bekerja 1……………………..2……………………………
3……………………………….

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

5. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

Materi : Perkakas tangan


Tujuan :
1. Peserta didik mampu membuat kemasan produk elektronika sederhana menggunakan
perkakas tangan dengan tepat.
2. Peserta didik mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Sesuai standar / budaya
kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) berbagai jenis perkakas tangan.
Pendahuluan :
Kerja bangku merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk melakukan
pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing
- masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan dilakukan di atas
meja kerja.
Alat dan bahan :
1. Alat kerja : Gergaji triplek, kikir bulat, kikir pahatan tunggal, mesin bor,
Ampelas, mesin ukir (engraver) tangan.
2. Pipa PVC
3. Kertas dan alat tulis
4. Spidol permanen
Langkah kerja :
1. Lakukan pengamatan jenis-jenis perkakas dari bahan bacaan
2. Simak materi yang ada pada bahan bacaan
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
4. Buatlah desain kemasan produk elektronika pada kertas.
5. Periksakan hasil desain pada guru
6. Amati dan pelajari desain / gambar kerja
7. Pindahkan desain yang sudah dibuat pada bahan kerja / pipa PVC
8. Lakukan proses pekerjaan sesuai dengan desain.
9. Lakukan urutan pekerjaan secara runtut dan teliti
10. Lakukan proses penghalusan (sanding) produk.
11. Lakukan proses pengecatan / coating produk sesuai dengan desain gambar kerja.
12. Buatlah file presentasi produk dalam bentuk flyer iklan
13. Presentasikan produk yang dihasilkan kepada guru
Pertanyaan :
1. Tuliskan perkakas tangan yang digunakan dalam proses pekerjaan
pembuatan produk yang telah dibuat..…
2. Tuliskan fungsi masing-masing perkakas yang digunakan dalam pembuatan produk
yang telah dibuat.
3. Jelaskan tahapan pekerjaan dalam pembuatan produk yang telah dibuat..
4. Tuliskan spesifikasi produk yang telah dibuat……
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

6. BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Kerja bangku merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk melakukan
pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing
- masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan dilakukan di atas
meja kerja (work bench). Kerja bangku meliputi pekerjaan yang bisa atau dapat
dilakukan diatas meja, seperti:

1. Mengikir
2. Mengetap
3. Menggerinda
4. Melukis
5. Menandai
6. Menggergaji
7. Menekuk
8. Mengebor
9. Pekerjaan merakit serta finishing.

Sebelum melakukan pekerjaan - pekerjaan tersebut penting untuk mengetahui dan


memahami tentang alat ukur dan juga harus mengetahui tentang peralatan
- peralatan tangan yang standar, itulah yang disebut kerja.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan
perintah kerja. Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja,
tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada
etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar
sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin - mesin produksi.

A. PERKAKAS TANGAN

Perkakas tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan
manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (seperti halnya power tool).
Beberapa contoh peralatan tangan adalah palu, kunci pas, tang, obeng dan pahat.
Perkakas tangan umumnya tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan
perkakas elektrik.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Perkakas_tangan, 2016)

B. PERKAKAS TANGANDAN FUNGSINYA

1. BAUT DAN JENIS-JENISNYA

Jenis-jenis Mur dan Baut (Nut and Bolt) - Mur dan baut merupakan suatu
komponen pengikat (fastener). Terdapat berbagai jenis baut dan mur yang
digunakan sebagai komponen pengikat. Walaupun komponen ini kecil tapi
peranan nya sangat vital.
Banyak berbagai jenis mur dan baut yang digunakan sebagai pengikat
part/komponen kendaraan, sebagian mungkin sangat sering kita lihat, namun
mungkin ada beberapa yang tampak asing bentuknya. Dalam bidang elektronika
baut dan mur digunakan sebagai pengikat casing dengan rangka utama alat
elektronik, atau untuk mengisntalsi Papan rangkaian tercetak (PRT) pada casing.
Untuk komponen pengikat (fastener) yang dalam hal ini baut dan mur
menggunakan tipe ulir kanan, yaitu untuk pengencangan baut dan mur dengan
cara diputar ke arah kanan. Sementara untuk proses pelepasan baut dan mur kita
harus memutarkan ke arah kiri. Untuk ulir kiri tentu prosesnya akan berlawanan
arah denganulir kanan. Berikut merupakan jenis baut/tipe baut

a. JENIS BAUT :

1. Baut Biasa
2. Baut Bumper
3. Baut Flange
4. Baut L
5. Baut Roda dan Mur
6. Baut Orisinil
7. Baut Mesin (Plastic Region Gauge)
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

b. TIPE BAUT :

1. Hexagonal Bolt (Baut Segi Enam)


2. Flange Bolt (Baut Segi Enam dengan Flange)
3. Carriage Bolt
4. Lag Bolt
5. Eye Bolt
6. Shoulder Bolt
7. Square Head Bolt
8. Hex Socket Head Bolt
9. Hexabular Bolt
10.12 Point Flange Bolt
11. Baut U
12. Baut Tanam

c. JENIS-JENIS MUR :

1. Hexagonal Plain Nut (Mur Segi Enam)


2. Square Nut ( Mur Segi Empat)
3. Castellated Nut (Mur Benteng)
4. Lock Nut (Mur Pengunci)

d. JENIS-JENIS BAUT DAN FUNGSINYA :

1. Baut Hexagonal (Hexagonal Bolt)

Baut hexagonal merupakan salah satu jenis baut


biasa yang paling sering digunakan, terutama
pada kendaraan. Disebut hexagonal karena
bentuk kepala dari baut ini berbentuk segi enam
(Hexagonal). Fungsi baut heksagonal sebagai
pengikat, dimana jenis baut ini adalah yang
paling umum dipakai.

2. Flange Bolt (Baut Segi Enam dengan


Flange)

Flange bolt merupakan jenis baut yang pada


bagian bawah kepala bautnya terdapat flens.
Fungsi Flens ini adalah untuk memberikan
kekuatan cengkraman baut pada komponen
yang diikat ketika
dilakukan pengencangan, seperti halnya
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

menggunakan washer. Sama seperti baut


heksagonal tipe baut ini juga memiliki bentuk
kepala berbentuk segi enam.
Fungsi flange bolt adalah sebagai pengikat 2
benda yang memiliki permukaan yang rata.

3. Carriage Bolt

Carriage bolt merupakan jenis baut yang


memiliki kepala berbentuk bulat dan terdapat
bagian yan berbentuk persegi tepat di bagian
bawahnya yang berfungsi untuk menekan
masuk baut ke dalam material.
Konstruksi yang demikian membuat baut ini
bisa menghasilkan ikatan/cengkraman yang
kuat ke benda yang diikatnya.
Fungsi Carriage Bolt adalah untuk
penyambungan komponen jenis kayu (paling
banyak digunakan untuk
penyambungan kayu)

4. Lag Bolt

Lag bolt merupakan jenis baut dengan


ujung lancip menyerupai konstruksi
wood screw namun memiliki ukuran ulir
yang lebih besar.

5. Eye Bolt

Eye bolt merupakan jenis baut yang memiliki


bentuk cincin pada bagian kepalanya. Bentuk
seperti ini memudahkan ketika akan melakukan
suatu penarikan benda.
Fungsi eye bolt adalah untuk memindahkan
peralatan-peralatan dengan mengaitkan
tali/rantai pada bagian cincin dari eye bolt
6. Square Head Bolt

Square head bolt merupakan jenis baut yang


memiliki bentuk kotak pada bagian kepalanya.
Fungsi square head bolt adalah sebagai baut
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

pengikat, banyak digunakan untuk industri berat


dan pekerjaan konstruksi.

7. Hex Socket Head Bolt

Hex Socket Head Bolts merupakan salah satu


tipe baut yang termasuk dalam kategori jenis
baut L. Dimanauntuk jenis baut L biasanya
memiliki lubang dibagian tengahnya berbentuk
heksagonal ataupun bintang. Pada baut tipe Hex
socket pada bagian kepala dalamnya terdapat
lubang
berbentuk segi enam

8. Hexalobular Bolt

Hexabular Bolt merupakan jenis baut L yang


pada bagian dalamnya memiliki lubang
berbentuk seperti bintang.

9. 12 Point Flange Bolt

Ini adalah jenis baut yang bagian kepalanya


berbentuk lingkaran bergerigi (terbagi dalam
12 sudut).
Fungsi : Sebagai pengikat benda yang
membutuhkan perekatan yang kuat.

10.Baut U

Baut U merupakan jenis baut yang memiliki


bentuk seperti huruf U.
Fungsi : sebagai baut pengikat dua benda
tanpa harus melubangi bendanya

11.Baut Tanam

Baut tanam merupakan jenis baut yang tidak


memiliki kepala di kedua ujungnya. baut tanam
memiliki 2 ulir dimana salah satu ulir pada baut
ini ditanam pada komponen.
Fungsi: Dipasangkan pada knalpot, Intake
dan exhaust Manifold
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

2. OBENG / SCREWDRIVER

Obeng adalah sebuah alat bantu untuk membuka dan menutup perangkat
elektronik dan memiliki satuan ukuran set dan bentuk, ada yang pendek dan ada
juga yang panjang, serta ada juga yang digerakan dengan sebuah motor listrik.
Untuk bagian pemegang sebuah obeng, biasanya obeng terbuat dari plastik namun
ada juga yang terbuat dari karet dan kayu. Obeng pada umumnya ada dua jenis
yaitu;

1. Obeng Min (-) / Plus (+)Screwdriver

Obeng min biasanya bentuknya pipih, dan


jika dilihat secara horisontal menghadap
kedepan mirip dengan huruf min (-), yang
mana fungsinya untuk membuka baut yang
berbentuk min (-). namun bisa juga obeng
min digunakan untuk mencongkel sesuatu
yang sulit dibuka karena bentuknya pipih
Obeng Plus (+) Screwdriver
obeng plus (+) ini biasanya bentuknya seperti
kembang, dan fungsinya untuk melepaskan
baut atau mengencangkan baut atau sekrup
yang berbentuk seperti
kembang.

2. Obeng Ratchet

Dengan menggunakan obeng jenis ini,


bisa membongkar pasang berbagai jenis
mata obeng.Tetapi Kekurangan obeng ini
adalah bagian penyetelan cepat aus.

3. Obeng Gagang Stabil / Obeng T

Bentuk obeng gagang stabil menyerupai


huruf T dengan tiga jenis mata sekrup,
yakni pipih, silang, dan sok. Obeng
gagang stabil memudahkan
penggunanya karena memiliki pegangan
yang kokoh dan stabil. Obeng gagang
stabil tidak memiliki masalah mata
sekrup yang
mudah lepas seperti obeng fleksibel.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Gagang obeng jenis ini terbuat dari


bahan plastik dan badannya dari besi
lapis chrome vanadium.

4. Obeng Tespen

Obeng tespen sering digunakan dalam proses


perbaikan listrik. Obeng tespen memiliki
ujung yang berbentuk seperti obeng minus.
Akan tetapi, obeng tespen memiliki fungsi
tambahan yakni dapat menyala jika
disentuhkan pada benda yang beraliran listrik.

5. Obeng Ketok / Impact Driver

Fungsi obeng ketok adalah untuk melepas


atau mengencangkan sekrup dengan
kekencangan maksimal. Obeng ketok atau
impact driver digunakan dengan cara
memutar full kearah
pengencangan/pengendoran kemudian obeng
tetap ditahan dan gagangnya dipukul dengan
palu.

6. Obeng Aksesoris / Obeng mini

Obeng aksesori adalah perkakas yang


dibuat untuk memutar sekrup pada
peralatan aksesori, seperti telepon genggam,
jam tangan, atau kaca mata. Obeng jenis ini
memiliki banyak mata sekrup dengan
berbagai bentuk, seperti bentuk minus dan
silang.biasanya digunakan untuk perbaikan
handphone
atau perangkat elektronik yang kecil.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

7. Obeng Listrik / Elektrik

Obeng jenis ini memiliki bentuk seperti


pistol, mirip dengan obeng ratchet. Akan
tetapi, obeng elektrik memiliki baterai
sehingga dapat memutar baut dengan
otomatis. Baterai obeng ini dapat diisi ulang
seperti baterai telepon genggam pada
umumnya.
Obeng elektrik memiliki dua mata sekrup
yang bisa dilepas dan dipasang dengan
mudah. Bentuk mata sekrupnya adalah
pipih dan silang.
Obeng ini sangat efisien, karena cara
penggunaannya sangat mudah dan Anda tak
perlu mengeluarkan tenaga saat sedang
memakainya. Anda hanya perlu menekan
tombol power untuk mengoperasikan obeng
elektrik

8. Obeng Fleksibel

Jenis obeng berbadan lentur merupakan


obeng yang cocok digunakan seperti pada
bagian sudut lemari karena memiliki badan
besi berlapis chrome vanadium yang mudah
dilekuk-lekuk seperti rotan. Umumnya
dilengkapi dengan mata sekrup kembang,
sok dan plat.

9. Kunci L / Allen Key / Kuci Hex

Dinamakan kunci L karena kunci ini punya


bentuk seperti huruf 'L'. Ukuran kunci L
dibuat dalam satuan metrik. Mulai ukuran
2mm sampai 22 mm.
Dari segi jenis, kunci L terbagi menjadi dua
jenis yang berbeda penampangnya. Ada L
berbentuk segi enam (hexagonal)
dan L berbentuk bintang

CARA PENGGUNAAN OBENG

Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng
dibuat dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti
kayu,plastik,atau karet keras. Mata obeng dibedakan menjadi 2
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

macan,yaitu obeng pipih ( minus ) dan obeng bintang ( plus ). Penggunaan


obeng standar:
1. Pilih obeng sesuai ukuran sekrup
2. Pegang obeng dengan kedua tangan untuk menghindari slip
3. Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah
dengan tangan lainnya. Pegang obeng pada posisi tegak lurus dengan sekrup
4. Putar obeng dengan kuat dan mantap untuk melepaskan atau memasang
sekrup.

3. TANG / PLIERS

1. Tang Kombinasi / Linesman Pliers

Tang kombinasi adalah tang yang paling


banyak kegunaannya. Fungsi tang
kombinasi adalah memotong, memegang
dan membengkokan benda kerja (baut, mur
dll).
Bagian ujung tang dapat digunakan untuk
memotong kawat, kabel atau fiber tipis.
Sedangkan bagian tengah tang yang oval
bergerigi bisa berfungsi sebagai pemutar
atau penjepit benda kerja seperti mur
ataupun baut.

2. Tang Lancip atau Tang Cucut (Long


Nose)

Tang lancip memiliki bentuk yang mirip


dengan ikan cucut, moncong pipih dan
panjang. Tang ini juga dikenal sebagai
tang cucut yang berfungsi untuk penjepit
kawat atau kabel.
Fungsi tang lancip lainnya adalah untuk
membuka tutupan pada benda- benda
kerja yang terhalang atau sulit dijangkau.

3. Tang Potong / Diagonal plier

Tang Potong memiliki rahang yang tajam


yang fungsinya adalah untuk memotong
kawat, tali ataupun kabel-kabel kecil. Tang
ini hampir sama fungsinya seperti tang
kombinasi, hanya saja dalam scope yang
lebih kecil.
Fungsi Tang potong bisa dikatakan sama
juga seperti gunting. Hanya saja
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

benda-benda yang dipotong lebih keras dan


spesifik.

4. Tang Snap Ring / SPI

Tang Snap Ring adalah tang yang


fungsinya untuk menjepit circlip atau snap
ring dalam sebuah mesin. Tang jenis ini
umum digunakan dalam perbengkelan.
Model dari tang jenis ini ada 2, yakni yang
bagian ujungnya bengkok dan ada juga
yang lurus.
Nama dari tang ini juga beragam. Kadang
tang ini disebut tang circlip, tang sirklip
atau juga tang SPI. Dipasaran tang ini
dijual dengan model tang lurus buka/tutup
dan tang bengkok buka-tutup.

5. Tang Pembulat

Tang pembulat atau tang pelintir


digunakan untuk pembuatan aksesoris
atau manik-manik. Fungsi tang ini
adalah untuk menjepit, membengkokan
atau membuat lengkungan pada benda
kerja, seperti wisalnya kawat-kawat
kecil pada pembuatan aksesoris.

6. Tang Slip joint

Tang Slip Joint adalah Tang standar


kendaraan beroda empat dan juga motor,
dan biasanya tang ini didapatkan dari
bonus pada saat membeli mobil atau
motor baru.
Fungsi tang slip joint adalah sebagai
penggenggam atau pemutar benda kerja
seperti mur dan baut. Fungsinya kurang
lebih sama seperti tang kombinasi
namun dalam bentuk dan
kegunaan yang lebih sederhana.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

7. Tang moncong buaya

Tang buaya atau Tang penjepit adalah


tang yang diciptakan tahun 1924 oleh
William S. Petersen di Amerika Serkat.
Hingga sekarang tang ini mempunyai
beragam bentuk model. Dan salah satu
bentuk yang sering kita jumpai terlampir
pada gambar diatas.
Fungsi tang buaya adalah untuk
memegang atau mencengkram komponen
yang akan dibuka dengan cara diputar-kan
bagiannya. Tang ini juga bisa digunakan
untuk melonggarkan-mengencangkan baut
ataupun mur. Walaupun tentu saja
cengkramannya tidak sekuat dengan
menggunakan kunci pas.

8. Tang Kakatua

Tang ini disebut tang kakak tua karena


bentuknya mirip dengan paruh burung
kakaktua. Tang kakaktua sering
digunakan oleh para pekerja bangunan
untuk memotong kawat ataupun
mencabut paku. Selain itu ini bisa juga
digunakan untuk memotong kabel atau
benda-benda lain yang ukurannya kecil.

9. Tang Burung

Tang burung mempunyai pengungkit


mirip seperti paruh burung, Tang ini
memiliki daya cengkram yang kuat dan
pengungkitnya lebih panjang.
Tang burung biasa disebut juga tang pipa
karena fungsi utamanya lebih banyak
berhubungan pada pekerjaan
yang berhubungan dengan perpipaan.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

10. Tang Rivet

Fungsi tang rivet adalah untuk memasang


paku keling (rivet) pada 2 benda yang
ingin disatukan. sistemnya kurang lebih
sama seperti baut dan mur. Hanya saja
penyatuan benda menggunakan paku
keling tidak menggunakan mur sebagai
pengunci dan sifatnya permanen.

11. Tang Crimping

Tang crimping merupakan jenis tang yang


sering digunakan dalam pekerjaan-
pekerjaan arus lemah kelistrikan Seperti
pekerjaan Lan internet dan telpon. Fungsi
utama dari tang crimping ini adalah
menyambungkan kabel internet atau
telpon pada konektor (contohnya RG45)
selain itu pula dapat mengupas dan
memotong kabel telpon atau internet.

12. Tang Potong Kabel (Wire stripper)

Tang ini digunakan untuk memotong atau


mengupas kabel. Ia mempunyai 7 bagian
bergerigi yang mirip seperti gunting
dengan kedua sisi yang tajam seperti mata
gergaji.
Untuk memotong/mengupas kabel kita
tinggal memasukan kabel ke salah satu
lubang yang ada. Selanjutnya tinggal kita
tekan atau diputar dulu agar potongannya
lebih merata

CARA PENGUNAAN TANG

Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang bendakerja. Tang terbuat dari
baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras. Cara menggunakan tang yang
baik yaitu :

1. Pilih tang sesuai jenis dan fungsinya


2. Pegang tang dengan kuat dan mantap. Pastikan gagang tang tidak kotor
atau licin karena bisa menimbulkan slip dan mengakibatkan
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

cedera pada tangan Anda


3. Gerakkan bagian gagang tang dengan cara menekannya seperti saat
menggunakan gunting untuk memotong kabel/kawat, menjepit kabel/kawat
dan mengencangkan atau mengendurkanbaut
4. Jangan gunakan tang jika gagangnya rusak, kendur, patah atau kotor dengan
oli atau minyak
5. Jangan gunakan tang jika rahang atau celah antar rahangnya rusak, berkarat
atau macet.

4. GERGAJI

Gergaji merupakan perkakas yang digunakan untuk kepentingan pemotongan.


Gergaji bisa digunakan untuk pemotongan kayu maupun logam. Berikut ini
jenisjenis gergaji beserta kegunaannya. Secara garis besar, jenis gergaji dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu :

a. Gergaji tangan (hand saw), Gergaji tangan merupakan gergaji yang


menggunakannya membutuhkan tenaga manusia. Umumnya digunakan
untuk pemotongan yang ringan.
b. Gergaji mesin, Sedangkan untuk pemotongan yang berat dan butuh banyak
tenaga, kami sarankan untuk menggunakan gergaji mesin.

JENIS-JENIS GERGAJI

1. Back saw

Gergaji ini umumnya memiliki ukuran


yang pendek. Memiliki bilah potong
yang tipis yang diperkuat di bagian tepi
atasnya. Biasanya digunakan untuk
pemotongan yang
membutuhkan kesimetrisan.
Sehingga membutuhkan pemotongan
yang lurus, halus dan konsisten.

2. Bow saw

Gergaji yang memiliki bentuk


seperti busur. Memiliki mata
potong yang relatif panjang yang
memiliki banyak gigi dan bisa
diganti apabila sudah tumpul.
Umumnya digunakan untuk
pekerjaan di luar ruangan seperti
pemotongan kayu.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

3. Coping saw

Gergaji yang memiliki bilah potong


yang kecil. Gergaji ini sangat cocok
untuk pekerjaan yang presisi.
Contohnya untuk pemotongan berbagai
bentuk yang simetris. Umumnya
dimiliki oleh tukang ledeng, tukang
kayu, hingga tukang mainan.

4. Crosscut saw

Gergaji yang dirancang untuk


pemotongan kayu secara kasar.
Memiliki bilah potong yang relatif
tebal, dengan gigi besar yang miring.
Menurut jumlah pegangannya,
gergaji ini ada dua jenis. Yaitu yang
memiliki pegangan satu dan dua.
Gergaji dengan satu pegangan
digunakan untuk pemotongan kasar
yang hanya membutuhkan satu
orang. Sedangkan yang memiliki dua
pegangan dirancang untuk
pemotongan kasar yang
membutuhkan dua orang. Seperti
pada penebangan.

5. Fret saw

Gergaji yang mirip dengan coping saw.


Perbedaannya hanya pada panjang bilah
pemotongnya yang lebih pendek. Gergaji
ini memiliki bingkai yang lebih panjang
dan lebih besar. Sehingga memingkinkan
pemotongan yang lebih dalam dibanding
coping saw. Cocok sekali digunakan
untuk pemotongan yang
rumit.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

6. Hacksaw

Gergaji yang umumnya digunakan


untuk pemotongan logam seperti
pipa. Gergaji ini cukup ringan dan
serbaguna. Bisa digunakan untuk
memotong kayu, plastik, maupun
logam. Memiliki bilah potong
khusus dengan jumlah gigi antara
18 sampai 32 gigi setiap inchi

7. Japanese saw (gergaji jepang)

Gergaji ini dirancang dengan satu


pegangan dan memiliki bilah potong
yang kuat dan tipis. Gergaji ini lebih
cocok digunakan dibandingkan back
saw. Karena memiliki kelebihan bisa
menjangkau tempat yang tidak bisa
dijangkau gergaji lain. Menurut tingkat
kekerasannya, gergaji ini dibagi menjadi
tiga jenis. Yaitu dozuki, ryoba, dan
kataba. Diurutkan dari untuk
pemotongan kayu yang lunak sampai
keras dengan tingkat presisi yang sama.

8. Keyhole saw

Gergaji yang memiliki bentuk seperti


kunci. Memiliki gagang yang bundar
dan bilah tunggal yang meruncing
dari pangkal ke ujung. Gergaji ini
sangat berguna dalam pengerjaan dry
wall. Terutama untuk mengganti
bagian yang berukuran kecil.

9. Pruning saw

Gergaji ini memiliki bilah pemotong


dengan bentuk melengkung. Sehingga
pegangannya dirancang
seperti pegangan pistol (pistol grip).
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Bilah potongnya lebar dan memiliki gigi


dengan dua arah pemotongan untuk
pemotongan yang lebih cepat.

10. Rip cut saw

Sering disebut sebagai gergaji


tangan. Gergaji yang hampir semua
orang memilikinya. Memiliki ukuran
gigi yang relatif kecil dan dirancang
khusus untuk pemotongan kayu.
Biasanya tukang kayu memiliki jenis
gergaji ini dengan ukuran panjang
yang berbeda-beda.

11. Veneer saw

Gergaji yang dirancang khusus


memiliki dua mata potong yang
memiliki 13 gigi per inch. Biasanya
digunakan untuk pekerjaan yang
presisi sehingga memiliki bilah
potong yang pendek.

12. Wallboard saw

Gergaji yang mirip dengan keyhole


saw namun memiliki ukuran bilah
yang lebih pendek, lebih lebar.
Memiliki jumlah gigi yang lebih
sedikit per inch nya. Dirancang
khusus agar dapat menembus
tembok. Atau untuk mengawali
pekerjaan sebelum menggunakan
gergaji mesin.

13. Hand Powered Pocket Chainsaw

Berupa rantai panjang yang memiliki


gigi dan memiliki dua pegangan.
Gergaji ini dapat dilipat dan
dimasukkan ke dalam saku. Gergaji
yang cocok sekali bagi
para penjelajah hutan.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

14. Band saw (stationary)

Gergaji dengan ukuran yang cukup


tinggi. Memiliki puli-puli di bagian
atas dan bawah meja potong untuk
menggerakkan sabuk atau pita
kontinyu. Sabuk ini memiliki gigi-
gigi halus yang dapat memotong
benda kerja. Gergaji ini sangat cocok
untuk pemotongan dengan
lengkungan yang rumit. Namun
hanya terbatas untuk kedalaman
beberapa inch. Cocok untuk
pengerjaan pemotongan kayu,
tabung, pipa, dan PVC. Gergaji ini
juga cocok untuk melakukan
pemotongan yang tipis di bagian tepi
benda kerja. Namun harus
membutuhkan kesabaran dan
ketelitian agar hasil
pemotongannya maksimal

15. Band saw (portable)

Mesin ini adalah versi kecil dari band


saw (stationer). Mesin ini dapat
melakukan sebagian pekerjaan yang
sama seperti band saw (stationer).
Kelebihan dari gergaji ini adalah bisa
dibawa atau dipindahkan dengan
mudah.

16. Chainsaw

Sesuai dengan namanya, gergaji ini


menggunakan rantai yang terdapat
gigi ripping untuk proses
pemotongan. Gergaji ini termasuk
dalam kategori band saw. Gergaji
umumnya digunakan untuk
pengerjaan kayu seperti pada
penebangan
pohon
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

17. Mini chainsaw

Versi mini dari chainsaw. Gergaji ini


dirancang untuk pemotongan yang
ringan. Karena ukurannya yang kecil
sehingga lebih ringan dibandingkan
dengan chainsaw yang biasa.

18. Circular saw

Gergaji bundar yang sering disebut


dengan buzz saw. Gergaji ini
memiliki pisau bergigi yang
berdiameter 7 sampai 9 inch. Gergaji
ini adalah jenis gergaji mesin yang
paling umum digunakan. Cocok
digunakan untuk pemotongan kayu,
logam, plastik, batu, dan lain-lain.

19. Chop saw

Merupakan gergaji bundar portable yang


berukuran besar. Biasanya digunakan
untuk pemotongan logam atau batu.
Untuk pemotongan beton, biasanya
ditambahkan cairan untuk mengurangi
debu pada saat pemotongan.
Gergaji
ini menggunakan
bilah ompong yang terbuat dari material
abrasive khusus agar dapat melakukan
pemotongan. Chop saw juga dikenal
sebagai abrasive saw, cut-off saw, atau
concrete saw.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

20. Compound miter saw

Gergaji yang dapat digunakan


untuk melakukan pemotongan lurus
dan simetris. Pisau pada gergaji ini
dapat berputar ke atas maupun ke
bawah. Pisau pada gergaji ini
dipasang pada lengan yang dapat
disesuaikan sudutnya. Sehingga
dapat melakukan pemotongan yang
kompleks dan rumit.

21. Flooring saw

Gergaji yang dalam penggunaannya


diletakkan di lantai. Biasanya digunakan
untuk memotong bahan keramik dan
bahan bangunan lainnya. Keuntungan
menggunakan gergaji ini adalah anda
tidak perlu repot-repot memindahkan
benda kerja ke tempat yang tinggi.

22. Jigsaw

Gergaji genggam ini memiliki bilah


potong yang pendek dan bergigi
halus. Gerakan bilah potongnya naik
turun dengan kecepatan yang
bervariasi. Gergaji ini dirancang
khusus untuk pemotongan kurva dan
garis-garis yang tidak lurus lainnya.
Memiliki dua jenis yaitu,
dengan kabel atau tanpa kabel.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

23. Miter saw

Gergaji mesin yang cocok digunakan


untuk pekerjaan yang presisi dan
pemotongan sudut. Gergaji ini dapat
dimiringkan sampai 45° ke kedua
sisinya.

24. Radial arm saw

Gergaji ini memiliki lengan yang


memanjang di atas meja sebagai
tempat motor beserta pisaunya.
Gergaji ini memungkinkan
penggunanya untuk melakukan
pemotongan yang identik, simetris,
dan lain-lain.

25. Reciprocating saw

Mirip seperti jigsaw yang gerakan


bilahnya bolak-balik dengan cepat.
Biasanya digunakan untuk memotong
kayu, tabung, dan plastik. Juga bisa
digunakan untuk memotong bagian
bawah dinding atau sambungan kayu.

26. Rotary saw

Gergaji yang memiliki bilah potong


tetap dan gagang tipe screwdriver.
Bisa digunakan untuk pekerjaan
kerajinan maupun konstruksi. Sangat
cocok digunakan untuk memotong
dinding dan perbaikan. Gergaji ini
cocok digunakan untuk
pemotongan yang kecil.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

27. Scroll saw

Gergaji yang beroperasi


menggunakan sabuk (pita) atau bilah
kontinyu. Gergaji ini memiliki fungsi
seperti coping saw. Dirancang khusus
untuk melakukan pekerjaan yang rumit,
garis spiral, dan lain-lain. Keunggulan
dari gergaji ini adalah dapat digunakan
untuk membuat kurva.

28. Table saw

Bilah pada gergaji ini cenderung


lebih besar daripada rotary saw. Dan
terdiri dari motor berkecepatan
tinggi yang dipasang di bawah meja
datar. Untuk menyesuaikan
kedalaman pemotongan, bilah
muncul dari alas meja. Gergaji ini
sangat cocok untuk pemotongan
dengan
ukuran yang identik.

5. PALU (HAMMER)

Palu adalah perkakas tangan yang digunakan untuk memukul. Memukul yang
dimaksud adalah untuk keperluan tertentu seperti memasang paku, paku keling,
menyatukan bagian, dan lain-lain.

Karena ada berbagai jenis pekerjaan yang membutuhkan palu, maka palu dibuat
dengan berbagai ukuran, berat, dan bentuk. Ukuran dan bentuk ini akan
memudahkan pekerja dalam pekerjaannya.

JENIS-JENIS PALU DAN FUNGSINYA :

Untuk palu modern, gagang atau handle palu terbuat dari bahan modern dan
disatukan dengan kepala palu. Biasanya dilengkapi peredam kejut agar mudah
digunakan. Berikut ini jenis-jenis palu :
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

1. Palu paku atau palu cakar (Claw


Hammer)

Palu yang umumnya digunakan untuk


pekerjaan. Gagangnya bisa terbuat dari kayu,
baja, atau karet. Bagian belakang kepala palu
disebut cakar (claw). Membentuk alur “V”
yang digunakan untuk mencabut paku yang
telah dipasang. Kadang juga digunakan
sebagai tuas untuk mencukil bagian tertentu
jika diperlukan. Penggunaanya harus
diperhatikan agar sambungan antara kepala
dan gagang palu tetap kuat.

2. Palu Konde (Ball Pein)

Di Indonesia sering disebut palu konde.


Karena bentuknya mirip konde atau ikatan
rambut. Kepala palu ini memiliki permukaan
yang rata dan bulat. Umumnya digunakan
untuk membentuk logam atau memasang
paku keling. Gagang dari palu ini biasanya
terbuat dari kayu.

3. Palu bentuk (Cross and straight pein)

Palu yang juga digunakan untuk


membentuk logam. Bentuk kepalanya
memiliki satu muka rata dan satu muka
agak gepeng. Dengan palu ini, pekerja
bisa memukul dengan sudut yang tepat
atau sejajar dengan pegangannya. Cocok
digunakan untuk memukul paku payung.

4. Palu bentuk kecil (Cross Pein Hammer)

Versi kecil dari palu cross and straight pein.


Sehingga lebih ringan ketika digunakan.
Cocok digunakan untuk pekerjaan kayu.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

5. Palu muka ganda (club hammer)

Palu yang memiliki muka ganda, umumnya


digunakan untuk
penghancuran ringan, memahat, atau
membentuk batu. Ketika menggunakan palu
ini disarankan memakai kacamata dan
sarung tangan safety. Cocok untuk
pekerjaan rumahan. Gagangnya bisa terbuat
dari kayu, logam atau resin sintetis.

6. Palu kayu (joiner’s mallet)

Palu yang digunakan untuk memahat atau


menyatukan kayu. Kepalanya terbuat dari
kayu. Diciptakan agar tidak merusak kayu
pada saat memukul. Gagang atau
pegangannya juga terbuat dari kayu.

7. Palu lunak (soft-faced hammer)

Palu yang kepalanya terbuat dari karet keras


atau lunak, plastik, atau tembaga. Bentuk
kepalanya bisa bervariasi. Gagangnya terbuat
dari kayu atau karet. Biasanya digunakan
untuk memukul logam tanpa memberikan
bekas pada logam. Contohnya digunakan
pada saat pengefraisan untuk membantu
memasang benda kerja secara tegak lurus
atau sejajar

8. Palu darurat (emergency


hammer)

Palu yang digunakan dalam keadaan


darurat. Biasanya terdapat di
kendaraan umum untuk memecah
kaca. Tersedia
dengan berbagai bentuk.

CARA PENGGUNAAN
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Palu atau martil adalah alat yg digunakan untuk memukul benda kerja, misalnya
paku. Palu terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari baja,
plastik, karet, kayu, tembaga. Sebelum menggunakan palu, pastikan area di
sekitar aman dari berbagai bentuk gangguan :

1. Pilih palu sesuai jenis dan fungsinya


2. Periksa kelayakan palu sebelum digunakan. Pastikan kepala palu tidak
longgar dan gagangnya dalam keadaan baik. Kepala palu yang longgar, bisa
terlepas, terbang dan mengenai diri sendiri atau rekan kerja di sekitar Anda
3. Bila menggunakan palu, genggam gagangnya dengan kuat agar tidak terlepas
4. Mulailah menggunakan palu dengan pukulan ringan dan sedikit demi sedikit
tingkatkan kekuatannya
5. Hindari memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya. Permukaan palu
yang keras bisa retak dan serpihannya bisa terbang/ melayang mengenai
anggota tubuh.
6. Hindari menggunakan palu menggunakan sarung tangan
7. Bila Anda hendak beristirahat dan penggunaan palu belum selesai, sementara
letakkan palu di meja atau bangku kerja dengan baik, jangan terlalu pinggir
karena bisa terjatuh dan mengenai anggota tubuh pekerja yang berada di area
tersebut

6. KIKIR

Kikir merupakan salah satu perkakas tangan yang digunakan untuk membentuk
benda kerja dengan cara mengikisnya. Proses menggunakan kikir dalam dunia
teknik merupakan proses pengerjaan paling dasar. Karena sebelum adanya mesin-
mesin, orang teknik menggunakan kikir untuk membentuk benda kerja. Sampai
sekarang, kikir juga masih digunakan untuk berbagai pekerjaan untuk membantu
pekerjaan orang teknik.

JENIS-JENIS KIKIR DAN FUNGSINYA

Untuk berbagai keperluan pekerjaan, kikir dibuat sedemikian rupa untuk


mempermudah pekerja menggunakannya. berikut ini jenis-jenis kikir yang
digunakan di dunia teknik.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

1. Kikir kasar (bastard)

Kikir dengan tingkat kekasaran bastard umumnya


digunakan untuk pengerjaan awal. Profil gigi pada
kikir ini sangat timbul karena digunakan untuk
pemakanan yang tebal. Jarak antar gigi renggang.

2. Gigi pahatan tunggal (single cut files)

Gigi pada pahat ini berupa satu set


baris diagonal. Umumnya digunakan
untuk pengikiran dengan tekanan
ringan. Dapat
menghasilkan permukaan yang halus.
Dan dapat juga digunakan untuk
mempertajam alat potong seperti pisau,
gunting,
atau gergaji.

3. Gigi pahatan silang (double cut files)

Gigi pada pahat ini berupa dua set baris


diagonal atau saling bersilangan. Digunakan
untuk pengikiran dengan tekanan yang lebih
besar dibanding kikir gigi pahatan tunggal.
Sehingga dapat mengikis benda kerja lebih
cepat

4. Gigi pahatan parut (rasp cut files)

Gigi pada kikir ini berupa serangkaian


gigi individu yang dibentuk oleh alat
berujung tunggal. Sehingga
menghasilkan potongan yang kasar.
Kikir jenis ini hanya cocok untuk
mengerjakan benda- benda yang lunak
seperti kayu, aluminium, timah, dan
lain-lain.

5. Gigi pahatan magicut (magicut files)

Merupakan kikir dengan gigi pahatan


tunggal yang dibagi dengan gigi sudut.
Sehingga ujung potongnya menjadi
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

lebih pendek. Dengan kikir ini operator bisa


melakukan pemakanan kasar dan halus
secara bersamaan.

6. Gigi pahatan kurva tunggal (curved cut


files)

Gigi pada kikir ini membentuk kurva


atau melengkung di seluruh permukaan
kikir. Umumnya digunakan pada
bengkel body mobil untuk
menghaluskan bagian tertentu.

7. Kikir rata (flat/hand files)

Kikir dengan bentuk penampang


persegi panjang. Umumnya digunakan
untuk mengikir logam seperti besi dan
baja.

8. Kikir persegi (square files)

Kikir dengan bentuk penampang


persegi. Kikir ini biasanya digunakan
untuk pembuatan alur pasak atau alur.

9. Kikir segitiga lancip atau kikir pisau


(knife files)

Kikir dengan bentuk penampang


segitiga sama kaki. Sudut terkecil pada
kikir ini cocok digunakan untuk
mengikir celah yang kecil. Contohnya
digunakan untuk mengasah gigi gergaji
dengan sudut kurang dari 60°.

10. Kikir segitiga sama sisi (three


square files)

Kikir dengan bentuk


penampang segitiga sama sisi.
Bentuk segitiga sama
sisi ini sangat berguna untuk
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

pembuatan sudut dengan


presisi.

11. Kikir setengah lingkaran (half round files)

Kikir dengan bentuk penampang setengah


lingkaran. Kikir yang cocok digunakan
untuk mengikis permukaan yang
melengkung. Baik itu cekung maupun
cembung.

12. Kikir bulat atau lingkaran


(round files)

Kikir dengan bentuk


penampang lingkaran. Kikir ini
digunakan untuk
menghaluskan dan
menambah diameter suatu
lubang.

7. MESIN BOR

Mesin bor merupakan mesin yang digunakan untuk membuat lubang atau
memperbesar lubang pada suatu bidang. Lubang yang dibuat, dapat digunakan
untuk kepentingan sambungan atau pemasangan partisi lain.

JENIS-JENIS MESIN BOR

Jenis mesin bor ada berbagai macam. Perbedaan dari masing-masing mesin bor
dapat dilihat dari :

1. Ukuran mesin
2. Cara mengoperasikan
3. Besar pemakanan
4. Dalam pemakanan
5. Kecepatan spindle
6. Metode putaran spindle
7. Akurasi atau tingkat presisi

Jenis mesin bor disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Agar proses


pengeboran menjadi efektif dan efisien. Berikut ini jenis-jenis mesin bor yang ada
di dunia industri :
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

1. Mesin bor tangan (portable


drilling machine)

Hampir di semua bengkel memiliki jenis bor


ini. Mesin bor ini digunakan untuk
pengeboran dengan berbagai posisi yang
umumnya tidak bisa dilakukan dengan mesin
bor standard.
Dengan mekanisme yang sederhana dan
ukuran yang kecil, mesin ini sangat fleksibel
dan dapat dibawa kemana saja. Mesin ini
dapat digunakan untuk mata bor berdiameter
12 mm sampai 18 mm. Kekurangan dari
mesin bor ini adalah, operator tidak dapat
mengatur kecepatannya. Sehingga operator
harus benar-benar stabil pada saat
menggunakan mesin ini.

2. Mesin bor duduk (bench/sensitive


drilling machine)

Jenis mesin ini didesain khusus untuk


pengeboran lubang yang kecil dan
membutuhkan kecepatan tinggi. Perlu
diingat, semakin kecil mata bor yang
digunakan maka semakin tinggi
kecepatan putaran mesin bor. Alas
pada mesin bor ini diikat dengan mur
dan baut pada meja atau lantai. Mesin
bor ini dapat mengebor sampai
diameter 15,5 mm. Gerak pemakanan
bor dilakukan secara manual atau
dengan tangan.
Operator bisa merasakan getaran yang
terjadi pada saat pengeboran. Sehingga
mesin bor ini diberi nama mesin bor
sensitif (sensitive drilling
machine).
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

3. Mesin bor tegak (upright drilling machine)

Mesin bor tegak dirancang untuk benda


kerja dengan ukuran sedang. Jenis mesin bor
ini sekilas mirip dengan mesin bor
sensitif, namun ukurannya lebih besar.
Mesin bor ini mampu mengebor sampai
diameter 50 mm. Mesin ini dilengkapi
dengan pengaturan pemakanan
otomatis. Kecepatan spindle utama dan
pemakanan bisa diatur sesuai kebutuhan
pekerjaan.

4. Mesin bor radial (radial


drilling machine)

Mesin bor radial dirancang untuk


benda kerja yang berukuran sedang
sampai besar. Jenis mesin ini memiliki
kolom mesin berbentuk bundar yang
terikat pada alas yang kuat. Kolom ini
mendukung lengan radial sehingga
dapat menaikkan dan menurunkan
meja. Hal ini bertujuan untuk
menyesuaikan benda kerja yang
memiliki ketinggian berbeda.
Spindle utama terletak pada lengan
radial, sehingga posisinya dapat
diputar pada posisi manapun. Dan
kepala bor dapat meluncur pada
lengan radial.

5. Mesin bor gang (gang drilling machine)

Mesin bor gang memiliki meja dan alas yang


panjang. Jenis mesin ini memiliki empat
sampai enam kepala bor yang ditempatkan
secara sejajar. Masing- masing kepala bor
memiliki motor penggerak sendiri.
Umumnya mesin ini digunakan dalam proses
produksi. Serangkaian pekerjaan seperti
pengeboran, reaming, counterboring dan
pengetappan dapat dilakukan dengan
cepat pada mesin ini.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Setiap spindle dipasang dengan alat potong


yang berbeda-beda. Sehingga tidak perlu
mengganti-ganti mata bor yang digunakan.
Cukup menggeser atau memindah benda
kerja dari satu posisi ke posisi yang lain.

6. Mesin bor dengan spindle ganda


(multiple drilling machine)

Mesin bor ini digunakan dalam proses


pengeboran untuk beberapa lubang
secara bersamaan. Jenis mesin bor ini
juga dapat digunakan untuk
mereproduksi pola lubang yang sama
pada sejumlah bagian yang identik.
Mesin ini memiliki spindle lebih dari
satu namun memiliki satu motor
penggerak. Motor ini menggunakan
satu set roda gigi untuk menggerakkan
semua spindle.
Setiap spindle memegang satu alat
potong yang sama. Kemudian
dilakukan gerak pemakanan secara
bersamaan pada benda kerja. Jarak
antar spindle dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.

7. Deep hole drilling machine (mesin bor


kedalaman)

Jenis mesin bor ini digunakan untuk


pengeboran yang membutuhkan kedalaman
yang presisi seperti pada pistol, spindle, dan
batang piston. Pemakanan yang sedikit dan
kecepatan tinggi dibutuhkan untuk
pengeboran kedalaman. Kecepatan tinggi
akan menimbulkan panas, panas dari gesekan
akan mempengaruhi permukaan hasil
pemakanan. Sehingga membutuhkan
pendingin (coolant) pada saat pengeboran
berlangsung.

CARA PENGGUNAAN
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Bor digunakan untuk melubangi benda kerja. Pada pekerjaan instalasi bor
digunakan untuk membuat lubang bantu guna memasang paku sekrup pada kayu
atau tembok. Berikut adalah cara menggunakan mesin bor yang baik:

1. Pakai Alat Pelindung Diri seoerti kacamata, masker dan sarungn tangan.
2. Hindari Penggunaan Aksesoris atau perhiasan berlebih
3. Gunakan Mata Bor yang Sesuai kebutuhan
4. Pasang Mata Bor dengan Cermat dan kencangkan
5. Pastikan Listrik Memadai dan tidak pada area basah
6. Memulai dengan Langkah Kecil yaitu memberi tanda pada benda kerja yang
akan dibor
7. Posisi Bor Harus Tegak Lurus
8. Maksimalkan Fitur Pengaturan Kecepatan.
9. Bersihkan mesin bor setelah dipakai

8. MATA BOR

Untuk membuat lubang menggunakan mesin bor, pastinya membutuhkan jenis


mata bor yang tepat agar hasilnya maksimal. Seperti yang kita ketahui mata bor
adalah alat potong yang digunakan untuk membuat lubang yang rapi dan presisi
menggunakan mesin bor.

Jenis mata bor dapat dibedakan dari penggunaannya pada media yang berbeda.
Seperti pada media besi, beton, dan kayu. Jenis Mata Bor Menurut Medianya :

1. Jenis Mata Bor Besi

Yaitu mata bor yang lazim digunakan untuk mengebor benda-benda yang
terbuat dari besi atau logam. Yang termasuk jenis ini antara lain twist drill,
center dril, dan hole saw bits.

2. Jenis Mata Bor Beton

Yaitu mata bor yang lazim digunakan untuk mengebor benda-benda seperti
beton, tembok dan bebatuan. Yang termasuk jenis ini antara lain mansory bits
dan core drill bit.

3. Jenis Mata Bor Kayu

Yaitu mata bor yang digunakan untuk mengebor benda-benda yang terbuat
dari kayu. Yang termasuk jenis ini antara lain spur bits, countersink bits,
forstner bits, router bits, flat bits, auger bits, dan chisel bits.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

4. Jenis Mata Bor Kaca

Yaitu mata bor yang khusus digunakan untuk mengebor benda-benda yang
terbuat dari kaca, keramik, maupun granit. Mata bor ini dibuat khusus agar
ketika mengebor kaca atau keramik tidak pecah pada saat proses pengeboran.
Yang termasuk jenis ini antara lain mata bor kaca standar dan diamond core
bits.

5. Jenis Mata Bor Sumur

Yaitu mata bor yang digunakan untuk proses pembuatan sumur atau pondasi
sumuran pada bangunan. Yang termasuk jenis ini antara lain drag bits, roller
cone, dan diamond bits.

JENIS-JENIS MATA BOR DAN FUNGSINYA

1. Twist Bits (Jobber Standard)

Mata bor jenis ini adalah mata bor yang paling


sering kita jumpai karena sifatnya yang universal.
Mengapa dibilang universal? Karena dapat
digunakan pada berbagai jenis mesin bor.
Seperti mesin bor tangan, bor duduk vertikal
maupun horizontal. Mata bor ini juga bisa
digunakan untuk mengebor besi, kayu ataupun
plastik. Untuk ukuran mata bor ini biasanya
tersedia antara diameter 4 mm hingga 12 mm.

2. Center Drill

Center drill atau bor senter merupakan mata bor yang


biasa digunakan pada mesin bubut ataupun bisa juga
pada mesin bor duduk. Bor jenis ini berfungsi untuk
membuat lubang permulaan pada permukaan benda
keras logam atau fiber. Selanjutnya menggunakan
mata bor lain untuk memperdalam atau memperbesar
lubangnya.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

3. Hole Shaw Bits (Corring Drill)

Mata bor ini juga bisa dibilang universal karena sama


seperti jenis sebelummnya yang dapat digunakan
dalam berbagai mesin bor dan media yang berbeda
juga. Mata bor ini biasanya digunakan untuk
membuat lubang berdiameter 25 mm sampai 60 mm.
Untuk penggunaannya pada logam hanya pada plat
tipis saja tidak bisa terlalu tebal.

4. Mansory Bits

Mansory Bits adalah jenis mata bor beton yang secara


fisik mirip Twist bits namun sedikit berbeda. Karena
terdapat mata pisau khusus yang terbuat dari bahan
sangat keras di ujungnya. Hal ini tidak terlepas dari
fungsinya untuk membuat lubang pada tembok, beton
bahkan batu. Mata bor ini biasanya digunakan pada
mesin bor pada setelan martil yang gerakan
pengeborannya seperti ketukan martil. Untuk ukurannya
sendiri tersedia kisaran diameter 4 mm sampai 15 mm
dan ukurannya juga lebih panjang dengan jenis twist bits
(300-400mm).

5. Core Drill Bit

Mata bor core drill bit merupakan


mata bor beton yang memiliki
fungsi sama seperti Hole saw bits.
Lubang yang dihasilkan juga
dalam ukuran cukup besar
tentunnya.

6. Spur Bits

Spur bits merupakan salah satu jenis mata bor


kayu. Mata bor jenis ini dapat kita ketahui
dari ciri fisiknya yaitu terdapat ujung runcing
ditengah dan mata potong di sekelilingnya.
Ujung runcing ditengah bertujuan agar
menghasilkan lubang yang lurus dan presisi
ukuran diameter lubang yang dihasilkan.
Untuk ukuran bor ini
biasannya berkisar 6 mm sampai 15 mm
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

7. Countersink Bits

Countersink bits adalah mata bor kayu yang


digunakan untuk membuat lubang 45°. pada
permukaan kayu. Lubang ini biasanya
digunakan untuk tempat sekrup tentunya
agar sama rata dengan kayu. Hal ini tidak
lepas dari bentuk sudut pada ujung mata bor
yaitu 90°.

8. Forstner bits

Forstner bit adalah jenis mata bor kayu


yang biasa digunakan untuk membuat
lubang engsel sendok pada permukaan
kayu. Penggunaan mata bor jenis ini harus
menggunakan mesin bor duduk. Karena
getaran yang dihasilkan cukup besar jika
menggunakan bor tangan sehingga akan
sulit untuk menstabilkannya.

9. Flat Bits

Flat bits adalah jenis mata bor kayu yang


memiliki bentuk yang menyerupai spur bits
yaitu terdapat bagian runcing pada ujungnya.
Namun memiliki fungsi yang berbeda yaitu
untuk menghasilkan lubang dalam ukuran
yang cukup besar tentunnya.
Untuk penggunaannya sendiri disarankan
menggunakan bor tangan manual dengan
kecepatan putaran yang rendah. Tidak
disarankan menggunakan bor tangan listrik.

10. Auger Bits

Auger bit merupakan mata bor yang


biasanya digunakan untuk mengebor
kayu atau bahan lunak lainnya
dengan diameter lubang yang besar.
Berbentuk ulir tunggal dan biasanya
digunakan dengan
kecepatan putaran mesin rendah.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

11. Router Bits

Router bit adalah mata bor yang


digunakan untuk membuat suatu
profil pada permukaan kayu atau
benda lunak lainnya. Biasanya
digunakan pada mesin router atau
trimmer

12. Chisel Bits

Chisel bit adalah mata bor yang


terbilang cukup unik karena lubang
yang dihasilkan berbentuk kotak,
sehingga berbeda dengan mata bor
jenis lainnya. Biasanya
penggunaannya menggunakan mesin
hollow chisel mortiser.

13. Mata Bor Kaca Standar

Mata bor ini berfungsi untuk


melubangi kaca dan memiliki
bentuk menyerupai tombak,
sehingga banyak yang menyebut
sebagai mata bor tombak

14. Diamond Drill Bit/Diamond Core Bit

Diamond drill bit merupakan mata bor yang


fungsi untuk membuat lubang pada kaca,
keramik ataupun marmer dengan ukuran
lubang yang cukup besar.

15. Drag Bits

Drag bit adalah jenis mata bor sumur versi lama


yang biasannya digunakan untuk membuat
lubang pada lapisan formasi lunak. Memiliki
nozzle jet untuk menyemprot blander nya agar
selalu bersih dan mampu mengeluarkan lumpur
dari rangkaian batang pipanya. Bagian mata
tajamnya terbuat dari baja paduan, sedangkan
pada bagian muka (faced) yang keras umumnya
diperkuat dengan tungsten carbide.
Masalah yang sering terjadi pada mata bor jenis
ini adalah lubang pengeboran sumur
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

tidak bisa lurus (bengkok). Sehingga


menghasilkan diameter yang kurang simetris
tanpa adanya pemadatan pada bagian sisi
lubang.

16. Roller Cone

Jenis mata bor sumur yang memiliki


bentuk kerucut dan bagian memutar di
ujungnnya. Terbuat dari Steel tooth bit
(Milled tooth bit) dan Insert bit (Tungsten
carbite bit). Kedua bahan tersebut mampu
menembus bebatuan yang lunak bahkan
yang keras sekalipun. Maka dari itu mata
bor ini banyak digunakan oleh perusahaan
pengeboran minyak.

17. Diamond Bits

Mata bor jenis ini sudah mulai jarang


digunakan. Karena prinsip kerjanya
mengandalkan proses menggores
permukaan. Hal itu lah yang membuat
prosesnya berlangsung lama. Sehingga
kalah cepat dengan jenis lain yang
menggunakan proses mengeruk atau gigi
berputar.
Meskipun demikian, mata bor ini
sebenarnya cukup awet. Karena terbuat
dari intan yang merupakan zat padat yang
paling tahan goresan.

9. MESIN GERINDA

Mesin gerinda merupakan salah satu perkakas yang penting dalam dunia industri.
Pada pembahasan kali ini kita akan bahas secara lengkap apa itu mesin gerinda
dan jenis-jenisnya.

PENGERTIAN MESIN GERINDA

Mesin gerinda adalah mesin yang digunakan untuk pemotongan logam


dalamvolume kecil. Atau lebih tepatnya mungkin proses pengikisan benda kerja.
Proses ini biasa disebut dengan proses grinding. Mesin ini menggunakan roda
abrasif sebagai pemotongnya.

Penggerindaan dilakukan untuk mendapatkan ukuran yang sangat presisi dan


menghasilkan permukaan yang lebih baik. Biasanya permukaan yang sudah
digerinda akan terlihat halus dan mengkilap. Tingkat kepresisian
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

proses gerinda bisa mencapai 0,000025 mm. Dengan demikian mesin gerinda
dapat mengurangi permukaan yang sangat sedikit.

JENIS MESIN GERINDA

Agar bisa memilih mesin gerinda untuk suatu pekerjaan, operator hendaknya
mengetahui apa saja jenis-jenis mesin gerinda. Sehingga pekerjaan yang
dilakukan menjadi efektif dan mendapatkan hasil sesuai yang dibutuhkan.

a. Mesin Gerinda Kasar

Mesin gerinda ini biasanya digunakan untuk menghaluskan atau merapikan


permukaan yang kasar dan tidak memiliki tingkat presisi. Contohnya
digunakan untuk merapikan hasil pengelasan dan hasil pengecoran logam.
Yang termasuk jenis gerinda kasar antara lain :

1. Mesin gerinda tangan

Yaitu mesin gerinda yang paling sederhana.


Cara menggunakannya dengan mendekatkan
mesin gerinda ke arah benda kerja
menggunakan tangan. Umumnya digunakan
untuk menggerinda atau memotong logam.
Namun ketika mata atau batu gerindanya
diganti, mesin ini dapat digunakan untuk
menggerinda keramik, batu, kayu dan bahan
non logam lainnya.

2. Mesin gerinda duduk

Yaitu mesin gerinda yang bekerja memutar


roda abrasif. Berbeda dengan mesin gerinda
tangan, cara menggunakan mesin ini yaitu
dengan mendekatkan benda kerja ke roda
abrasif yang berputar. Sehingga permukaan
benda kerja yang menyentuh roda abrasif
akan terpotong atau terkikis. Mesin ini
biasanya digunakan untuk mengasah alat
potong seperti pahat bubut dan mata bor..
Umumnya mesin gerinda duduk diletakan
pada meja dan diikat dengan sambungan
mur dan baut.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

3. Mesin gerinda berdiri (floor stand)

Mesin ini merupakan mesin gerinda duduk


yang dilengkapi tiang penyangga. Sehingga
konstruksinya lebih kokoh dibanding
diletakkan pada meja. Cara kerjanya sama
dengan mesin gerinda duduk.

4. Mesin gerinda dengan poros fleksibel

Mesin gerinda ini merupakan


pengembangan dari mesin gerinda duduk.
Batu gerinda pada mesin ini sama seperti
mesin gerinda duduk. Namun cara
kerjanya bisa digunakan seperti mesin
gerinda tangan

5. Mesin gerinda swing frame

Mesin gerinda ini memiliki ukuran yang


lebih besar dari mesin sebelumnya.
Mesin ini tidak memiliki poros fleksibel,
namun frame atau rangkanya dapat
digerakkan ke arah tertentu. Cara
kerjanya yaitu benda kerja diletakkan
dan diikat pada posisi dekat dengan
mata gerinda, kemudian mesin gerinda
didekatkan ke arah benda kerja.

6. Mesin gerinda dengan abrasive belt

Perbedaan pada mesin ini terletak pada


mata potongnya. Mesin ini menggunakan
abrasive belt sebagai alat potongnya.
Biasanya digunakan untuk mengasah alat
potong seperti pisau, pedang, dan lain-lain.

b. Mesin Gerinda Halus

Mesin gerinda presisi (Halus) Mesin gerinda presisi digunakan pada proses
finishing untuk mendapatkan dimensi yang sangat presisi. yang termasuk
jenis mesin gerinda presisi antara lain:

1. Mesin gerinda silindris


MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Mesin gerinda silindris digunakan


untuk membentuk bagian luar benda
kerja. Mesin
ini juga dapat digunakan untuk bentuk
yang bervariasi namun harus memiliki
titik pusat aksis putaran.

2. Mesin gerinda internal

Selain untuk menggerinda bagian dalam.


Mesin ini juga bisa digunakan untuk
menggerinda bagian luar dan membentuk
radius. Mesin ini merupakan solusi di
dunia industri saat
ini untuk meningkatkan produktivitas.

3. Mesin gerinda datar (surface grinding


machine)

Mesin yang digunakan untuk menggerinda


permukaan yang datar. Mesin ini mengacu
pada pembentukan bentuk datar dan
permukaan yang tidak rata pada sebuah benda
kerja. Benda kerja diletakkan di bawah batu
gerinda. Umumnya meja pada mesin pada
gerinda ini bergerak horizontal dan bolak-
balik.
Cara kerjanya yaitu benda kerja dicekam
pada meja magnetik, kemudian meja
digerakkan maju8 mundur di bawah batu
gerinda.

4. Mesin gerinda khusus alat potong

Mesin ini dirancang khusus untuk


menggerinda atau mengasah alat potong.
Karena suatu alat potong memiliki sudut
tertentu agar alat potong bekerja dengan baik.
Contohnya digunakan untuk mengasah pisau
frais.
Cara kerjanya yaitu, alat potong yang akan
diasah dicekam pada cekam yang bisa diatur
sudutnya. Kemudian didekatkan pada batu
gerinda yang berputar sehingga terkikis dan
membentuk sudut yang telah ditentukan.

10. MATA GERINDA

Mata potong yang digunakan pada mesin gerinda biasa disebut dengan
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

batu gerinda atau mata gerinda. Ada beberapa jenis mata gerinda yang sering
digunakan.

JENIS-JENIS MATA GERINDA

1. Mata Gerinda Asah (Grinding Wheel)

Batu gerinda asah atau grinding wheel ini


merupakan jenis batu gerinda yang paling sering
digunakan dalam pengerjaan logam. Berfungsi
untuk mengikis permukaan logam besi, baja dan
stainless steel. Batu gerinda jenis ini memiliki
spesifikasi khusus sesuai jenis logam
peruntukkannya. Batu gerinda ini biasanya
digunakan untuk mengasah
berbagai alat potong seperti pahat bubut, pisau,
dan yang lainnya.

2. Batu Gerinda Fleksibel (Flexible Disc)

Batu Gerinda Fleksibel biasanya digunakan


khusus untuk mengikis permukaan logam pada
area-area yang terbatas atau sempit. Mata Gerinda
Fleksibel ini juga bisa digunakan untuk
memotong logam. Kelemahannya dari batu
gerinda ini adalah area yang terpotong lebih
banyak atau lebar dibandingkan dengan
menggunakan batu gerinda potong.

3. Batu Gerinda Potong (Cutting Wheel)

Sesuai dengan namanya, batu gerinda ini


digunakan untuk melakukan pemotongan. Bisa
pada pada media logam, seperti besi mildsteel,
baja, hingga stainless steel, tentunya dengan
menyesuaikan material pada produk tersebut.
Berbentuk seperti piringan pipih. Celah potongnya
lebih tipis dibandingkan batu gerinda fleksibel.
Yaitu sekitar 3 mm sampai 8 mm.

4. Mata Gerinda Sikat (Steel Wire Brush)

Mata gerinda sikat berfungsi untuk


membersihkan bagian-bagian permukaan logam
dari adanya kotoran. Seperti karat, kerak serta
kotoran akibat proses oksidasi
pada permukaan logam. Sikat gerinda ini juga
dapat digunakan untuk mengelupas lapisan
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

permukaan kulit luar kayu, dengan tujuan untuk


menghilangkan lapisan tersebut.
Ada dua macam Mata Gerinda Sikat, yaitu
piringan sikat (steel wheel wire brush) dan
mangkuk sikat (cup wire brush).

5. Mata Gerinda Amplas Susun (Flap Disc)

Sesuai namanya, mata gerinda amplas susun


ini berbentuk piringan yang tersusun dari
lembaran kertas amplas. Digunakan untuk
mengikis dan menghaluskan permukaan
logam dan kayu dengan bertujuan untuk
menghasilkan finishing permukaan yang rata
dan halus.

6. Mata Gerinda Amplas Datar (Fibre Disc)

Hampir mirip dengan Flap Disc, mata gerinda


ini memiliki fungsi untuk mengikis permukaan.
Baik itu pada permukaan logam maupun pada
permukaan kayu dengan bertujuan untuk
menghasilkan finishing permukaan yang rata
dan halus.
Berbentuk piringan amplas datar dan tersusun
dari lembaran kertas amplas. Biasanya
digunakan bersama rubber pad agar
penekanannya sempurna untuk menghasilkan
finishing yang lebih halus.

7. Pisau Potong Keramik (Diamond Wheel)

Sesuai dengan namanya pisau ini digunakan khusus


untuk memotong keramik. Ada dua jenis pisau
potong keramik, yaitu Pisau potong keramik
basah yang pengerjaannya diperlukan air sebagai
pelumasan Pisau potong keramik kering yang tidak
perlu dilumasi air

8. Mata Gerinda Tembok (Diamond Turbo Disc)

Mata gerinda jenis ini digunakan untuk


mengikis pada bidang permukaan semen,
tembok, dan marble/granit. Bertujuan untuk
menghasilkan permukaan yang rata. Bisa juga
untuk mengikis sisi dari granit untuk
menciptakan lekukan sesuai pola yang
diinginkan.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

9. Mata Pisau Potong Kayu (Circular Saw)

Mata pisau yang digunakan khusus untuk


memotong material kayu. Mata gerinda ini
terbuat dari baja dengan TCT (Tungsten Carbide
Tipped) pada bagian ujung mata gergajinya.
Sehingga mempunyai tingkat kekerasan tinggi
dan tidak mudah rusak saat melakukan
pemotongan. Varian produk circular saw
diciptakan dengan berbagai jumlah mata gerigi
(teeth).

10. Batu Gerinda Asah Spons (Sponge


Grinding Wheel)

Batu gerinda ini digunakan untuk menghaluskan


permukaan batu marmer dan granit. Sehingga
dapat mengkilap kembali setelah melewati
proses pemotongan.

11. Batu Gerinda Asah Non-Woven (Non-


Woven Nylon Wheel)

Batu gerinda asah non woven juga digunakan


untuk menghaluskan dan mengkilapkan. Namun
bukan untuk batu marmer dan granit. Melainkan
untuk menghaluskan permukaan permukaan
logam, khususnya pada Stainless steel dan
Aluminium.

12. Polishing Pad & Kain Poles (Wool Polishing


Bonnet)

Polishing Pad & Kain Poles digunakan pada


proses polishing permukaan logam yang dilapisi
cat dengan clear coat paint.
Biasanya digunakan ketika memoles cat mobil
supaya mengkilap kembali.

11. RAGUM (VICE)

Ragum merupakan alat bantu yang sangat berguna dalam dunia teknik. Ragum
digunakan untuk menjepit atau mencekam benda kerja yang akan dikerjakan.
Tanpa adanya alat ini, seorang operator akan kesulitan dalam melakukan
pekerjaannya. Ada banyak sekali pekerjaan yang membutuhkan ragum. Berbeda
jenis pekerjaan, berbeda pula ragum yang digunakan. Contohnya, ragum untuk
pengerjaan logam tidak cocok digunakan untuk pengerjaan kayu. Dan sebaliknya.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

BAGIAN UTAMA RAGUM

1. Rahang/mulut
Bagian yang bersentuhan langsung dengan benda kerja. Berfungsi untuk
menahan benda kerja agar tidak bergeser. Terdiri dari 2 rahang, yaitu rahang
gerak yang jaraknya bisa diatur dan rahang tetap.

2. Slide
bagian ragum yang bisa keluar atau masuk ke dalam body ragum. Bagian ini
membantu rahang gerak untuk mengatur seberapa jarak yang mampu
dijangkau ragum.

3. Handle
bagian yang berfungsi mengatur keluar masuknya ulir. Sehingga bisa
mengatur seberapa kuat ragum menjepit benda kerjanya.

4. Screw
bagian yang membantu slide untuk keluar masuk body. Ulir pada screw
berperan sebagai poros transportir. Bagian ini penting untuk menunjang
kekuatan pencekaman ragum.

5. Body
yaitu badan ragum. Badan ini tidak bergerak. Dan semua bagian ragum terikat
pada body.

6. Alas
bagian paling bawah ragum yang berfungsi sebagai tempat pengikat dengan
meja kerja.

JENIS-JENIS RAGUM
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

1. Ragum pengerjaan logam (metalworking vices)

Ragum yang digunakan untuk menjepit benda


kerja berbahan logam. Kekuatan pencekaman
pada ragum ini sangat kuat. Sehingga
memudahkan operator memproses benda
kerja.
Umumnya digunakan pada proses kerja
bangku seperti, pemotongan,
pengeboran, pengikiran, penguliran (dengan
tap atau seney). Ragum ini juga bisa
digunakan untuk menjepit benda kerja
berbahan kayu atau plastik.
Namun pencekamannya harus hati-hati.
Karena jika dicekam terlalu kuat, permukaan
benda kerja akan rusak bahkan bentuknya
berubah. Ragum ini selalu diikat di bagian
atas meja.
Ragum ini didesain khusus untuk
pencekaman yang kuat. Rahang pada ragum
ini terbuat dari baja yang dikeraskan dan
permukaannya dibuat kasar. Hal ini bertujuan
agar pencekamannya kuat sehingga benda
kerja tidak bergeser.

2. Ragum pengerjaan kayu (woodworking vices)

Ragum ini digunakan untuk benda kerja yang


berbahan dasar kayu, bukan logam. Perbedaan
dengan ragum pengerjaan logam (metalworking
vices) adalah dalam pemasangannya pada meja.
Ragum ini selalu diikat di bagian bawah meja
dan umumnya diikat secara permanen.
Permukaan rahang pada ragum ini lebih lembut
bahkan rata dibanding ragum untuk pengerjaan
logam.
Sehingga tidak merusak atau membekas pada
benda kerja yang dijepit. Ada beberapa ukuran
dan model untuk ragum jenis ini. Umumnya
digunakan untuk proses pemotongan,
pengeboran dan pengerjaan
kayu lainnya.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

3. Ragum tangan (hand held vices)

Ragum ini mungkin tidak asing bagi anda.


Ragum ini bisa dibawa kemana saja karena
tidak perlu diikat pada benda apapun dan
ukurannya kecil. Cukup digenggam
menggunakan tangan saja.
Ragum ini fungsinya hampir sama dengan
tang. Namun kekuatan pencekamannya lebih
kuat dibandingkan dengan tang biasa.
Umumnya digunakan para pemancing yang
ingin membengkokkan mata pancingnya.

4. Ragum mesin (machine vices)

Ragum yang digunakan untuk menjepit


benda kerja pada mesin. Mesin yang
menggunakan ragum ini yaitu mesin
bor dan mesin frais. Ragum ini
digunakan untuk memudahkan operator
dalam proses pengeboran,
pengefraisan, dan
lainlain.

12. KUNCI RING

Kunci ring adalah salah satu perkakas wajib yang harus dimiliki bengkel motor
maupun mobil. Atau mungkin setiap rumah juga memiliki kunci ring. Sebenarnya
Kenapa sih setiap bengkel harus ada kunci ring? apa sih kegunaannya? bisa nggak
kalau pakai kunci-kunci yang lain? Kalau ingin tahu jawabannya simak
pembahasan berikut ini.

FUNGSI KUNCI RING

Dalam dunia teknik kunci ring digunakan untuk mengencangkan atau


mengendurkan mur dan baut. Ya walaupun Sebenarnya masih ada kunci lain yang
bisa digunakan seperti kunci pas, kunci inggris, maupun kunci shock. Namun
dalam keadaan tertentu mungkin anda akan lebih mudah
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

ketika menggunakan kunci ring.

DESAIN

Dapat dilihat dari bentuknya kunci ring memiliki desain hexagonal pada bagian
rahangnya. Hal ini bertujuan untuk menjangkau bagian-bagian yang sempit.
Namanya juga kunci ring pasti bentuknya seperti bulat dan berlubang seperti
cincin. Sehingga dapat menutupi semua bagian di sekeliling mur atau baut yang
akan dikencangkan atau dilepas. Pelajari juga cara menggunakan kunci momen
Sehingga kunci ini sangat cocok digunakan untuk mengencangkan ataupun
mengendurkan mur dan baut yang berbentuk segi enam atau hexagonal. Setiap
kunci ring memiliki dua ukuran ring yang berbeda, dengan demikian anda bisa
menggunakan satu kunci untuk 2 ukuran mur atau baut yang berbeda.

Ada juga bentuk kunci Ring yang digabung dengan kunci pas yang biasa disebut
kunci ring pas. Untuk kunci jenis ini kedua rahangnya memiliki ukuran yang
sama namun bentuknya yang berbeda.

UKURAN KUNCI RING

Untuk memudahkan penggunanya kunci ini dibuat dengan berbagai ukuran mulai
dari ukuran yang terkecil hingga yang terbesar. Ukuran- ukurannya bisa dilihat di
bawah ini :

1. Kunci ring 6 x 7
2. Kunci ring 8 x 9
3. Kunci ring 10 x 11
4. Kunci ring 12 x 13
5. Kunci ring 14 x 15
6. Kunci ring 16 x 17
7. Kunci ring 19 x 21
8. Kunci ring 21 x 23
9. Kunci ring 22 x 24
10. Kunci ring 24 x 27
11. Kunci ring 25 x 28
12. Kunci ring 30 x 32

CARA MENGGUNAKAN KUNCI RING

1. Tentukan ukuran Mur atau baut yang akan dikencangkan atau


dikendurkan.
2. Kemudian pilih ukuran kunci Ring yang sesuai dengan Mur atau baut
tersebut.
3. Pasang kunci ring pada Mur atau baut. Pastikan posisinya tegak lurus agar
tidak meleset.
4. Putar kunci ke arah yang dibutuhkan. Misal diputar ke kanan untuk
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

mengencangkan dan diputar ke kiri untuk mengendurkan. Arah putaran ini


ditentukan dari jenis ulir yang ada pada mur dan baut

13. KUNCI PAS

Kunci pas digunakan dalam pemasangan dan perbaikan perangkat elektronika


komunikasi seperti pada proses instalasi antena parabola. Misalnya, untuk
membuka atau memasang baut atau mur pada antena parabola, kita bisa
menggunakan beberapa alat yang bisa digunakan. Kunci pas memiliki banyak
nama dalam penyebutannya. Beberapa orang menyebutnya kunci pas saja, ada
yang menyebutnya dengan open end wrench dan ada juga yang menyebutnya
dengan open end spanner.

Kunci pas biasanya terbuat dari paduan logam kromium-vanadium (chrome-


vanadium) yang sering kita bisa baca pada pungung kunci pas, dan kedua ujung
kunci pas membentuk pegangan dengan sudut sekitar 15 derajat. Pada beberapa
jenis kunci pas khusus, sudut pawl adalah 90 derajat.

Ukuran rahang pada kunci pas ini akan memperlihatkan lebar dari ukuran kunci
yang sama dengan lebar kepala baut atau mur yang akan digunakan. Satuan
ukuran kunci pas ini biasanya menggunakan ukuran metrik (mm) dan Imperial
(inch). Dalam penggunaan kunci pas dengan ukuran metrik, umumnya tersedia
mulai dari ukuran 4 mm sampai ukuran 80 mm.

Pada ujung kunci pas ini mempunyai ukuran rahang kunci (shank) yang
berlawanan antar sisi. Misalnya, pada ujung kanan memiliki rahang kunci dengan
ukuran 10 mm dan ujung yang kiri memiliki rahang kunci dengan ukuran 11 mm.
Maka dalam penyebutanya adalah kunci pas ukuran 10- 11 mm.

FUNGSI KUNCI PAS

Fungsi kunci pas adalah untuk mengencangkan dan melepas baut atau mur yang
tidak terlalu besar momen dalam penggunaannya, atau dalam hall ini untuk
melepas baut dan mur yang sebelumnya telah dilonggarkan dengan alat lain
(seperti kunci ring atau kunci shock) .

Dibandingkan dengan kuncing ring, desain kunci pas dapat mempercepat proses
pengerjaan saat melepas mur atau baut karena mudah dalam
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

memasukannya. Selain itu, kunci pas memiliki kemampuan untuk digunakan di


ruang kerja dengan celah yang sempit.

CARA PENGGUNAAN KUNCI PAS

Hal pertama yang harus diperhatikan saat menggunakan kunci pas adalah ukuran
kunci pas yang digunakan harus sama dengan ukuran kepala baut atau mur yang
akan dilepas. Misalnya, ukuran kepala baut atau mur yang ingin dilepas adalah 12
mm, jadi pastikan gunakan juga kunci pas 12 mm. Hindari menggunakan kunci
dengan ukuran berbeda untuk menghindari kerusakan pada kunci atau kepala
baut.

Setelah memastikan bahwa ukuran kunci pas sama dengan kepala baut atau mur,
langkah selanjutnya menggunakan kunci pas adalah posisi kunci pas harus benar
dan lurus dengan kepala baut atau mur yang akan dilepas atau pasang. Hindari
menggunakan kunci pas dalam posisi miring. Memiringkan kunci pas dari posisi
kepala baut akan merusak kepala baut dan kunci pas yang digunakan. Saat
menggunakan kunci pas, pastikan posisi memegang adalah menarik kunci pas
dalam posisi ergonomis. Hindari menggunakan kunci pas dengan posisi
mendorong .

Selain itu, jangan gunakan kunci pas yang terhubung ke pipa atau kunci lainnya.
Selain merusak benda kerja, hal ini juga bisa merugikan diri sendiri. Jika tidak
dapat menggunakan kunci pas dalam pekerjaan, gunakan alat lain yang sesuai
untuk menyelesaikan proses kerja dengan cara yang bermanfaat dan benar.

CARA MERAWAT KUNCI PAS

Perawatan kunci pas bertujuan agar usia pemakaian dari kunci pas akan panjang,
sehingga akan menguntungkan bagi pemilik. Untuk mencapai hal tersebut ada
beberapa cara untuk merawat kunci pas dengan baik dan benar, yaitu sebagai
berikut:

a. Bersihkan alat setelah digunakan dengan majun sampai bersih.


b. Simpan ditempat yang sesuai (tempel didinding atau di tool box)
c. Jangan simpan kunci tercampur dengan kunci lain yang sudah usang
(berkarat/kotor)
d. Pastikan penyimpanan kering dan tidak lembab.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

7. GLOSARIUM

Kerja bangku : teknik dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan benda
kerja secara manual

Perkakas tangan : alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan manual (tenaga
manusia) dan bukan dengan mesin

8. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/
https://teknikece.com
https://www.builder.id
https://www.belajarsesuatu.id
https://teknikdepok.com

Anda mungkin juga menyukai