Anda di halaman 1dari 8

Modul Ajar Dasar Kejuruan

FET DAN MOSFET SEBAGAI PENGUAT DAYA

Satuan Sekolah : SMK Negeri 2 Dumai


Mata Pelajaran : Penerapan Rangkaian Elektronika
Tema / Elemen : FET DAN MOSFET
Sub Tema : Pada akhir fase E, Pada akhir fase F, peserta didik mampu
menganalisis penguat diferensial, mengevaluasi penguat
operasional, membandingkan rangkaian analog to digital
(ADC) dan digital to analog (DAC).
Kompetensi Awal : Sebelum mengikuti modul ajar ini, peserta didik diharapkan telah
memahami dengan baik Cara kerja transistor
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar Keritis, dan Mandiri.
Sarana dan Prasarana : Labor, Infocus, multimeter, menghadirkan guru tamu dan
kunjungan ke industri.
Target Peserta didik : 1. Siswa diferensial
2. Siswa dengan hambatan belajar
3. Siswa cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Alokasi Waktu : 6 JP (6 x 40 Menit)

Komponen Inti

A Tujuan Pembelajaran 1. Memahami Prinsip kerja transistor


2. Memahami Jenis Transistor Fet dan Mosfet
3. Memahami Fungsi Transistor Fet dan Mosfet
B Pemahaman Bermakna 1. Jenis-jenis Transistor yang diketahui
2. Fungsi Khusus tiap tipe transistor
3. Jenis-jenis transistor khusus FET dan MOSFET

C Pertanyaan Pemantik 1. Apa saja Jenis Transistor?


2. Menurut ananda apakah transistor dalam rangkaian memiliki
fungsi khusus?
D Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan • Salam, Doa, Absensi peserta didik
• Guru mengajak peserta didik mengisi grafik TIK (Tabel Informasi
Kegiatan) tentang Pancasila untuk mengetahui apa yang telah
dipelajari di kelas sebelumnya , serta apa yang hendak diketahui
lebih mendalam. (15’)

1
Lembar TIK Peserta Didik
Saya Tahu ... Saya Ingin Tahu … Saya Telah Ketahui ...
diisi di awal diisi di awal diisi di akhir
pembelajara pembelajaran pembelajaran
n

. . . . . . . . .

Kegiatan inti 1) Guru meminta peserta didik membaca materi terlebih


dahulu.
2) Guru menjelaskan Materi yang akan dipelajari
pada pertemuan pertama.
3) Peserta didik diminta untuk mengeksplorasi dan menganalisis
masalah kontekstual mengenai jenis-jenis transistor serta
perbedaan masing-masingnya.
4) Peserta didik menonton video tentang penjelasan
transistor .
5) Peserta didik bersama guru melakukan tanya jawab tentang
apa yang sudah dicermati dan hal-hal yang dipahami setelah
membaca masalah yang disajikan
(120’)
Penutup Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka
menjawab pertanyaan kunci pada awal Pembelajaran.
(15’)

Alternatif Kegiatan Belajar


1) peserta didik melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
dari materi Transistor sebagai saklar dan penguat

2
E ASESMEN
Lembar Releksi Peserta Didik
Tanggal :
Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………........................................................................................................................

Aspek Penilaian

Penilaian Kognitif Penilaian Sikap Penilaian


 Partisipasi diskusi  Observasi guru  Keterampilan
Efektivitas penyajian
 Pemahaman materi (esai)  Penilaian diri sendiri

Observasi Guru
Dalam melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi dilakukan dengan
mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta didik di kelas. Observasi dapat
meliputi, namun tidak terbatas kepada:
a) Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam kegiatan kelompok.
b) Dapat menyimak penjelasan guru dengan seksama dan ketika temannya berbicara.
c) Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
d) Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas, rasional
dan sistematis, serta disampaikan secara santun.
e) Menunjukkan sikap menghargai terhadap teman yang berbeda, misalnya berbeda
pendapat, ras, suku, agama dan kepercayaan, dan lain sebagainya.
f) Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang harus dilakukan

Lembar Observasi

Nama peserta didik: ................................................................. Tanggal: .............................................


Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik yang bernama: Sebagai
berikut:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………

Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap peserta didik yang
bernama: , sebagai berikut:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………

3
Lembar Asesmen Kognitif
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian tentang unit ini, jawablah pertanyaan
berikut.
1. Apa saja jenis transistor yang ada saat ini?
2. Sebutkan fungsi FET dan MOSFET yang telah dipelajari!
3. Sebutkan jenis jenis tipe FET dan MOSFET

Kegiatan Tindak Lanjut


Kegiatan tindak lanjut dapat berupa dua hal, yaitu:
a) Pengayaan : kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik yang
menurut guru telah mencapai Capaian Pembelajaran. Bentuk pengayaan yang dapat diberikan
oleh guru adalah:
1) Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik untuk dipelajari oleh
peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik yang bersangkutan pada sesi
pertemuan berikutnya.
2) Membantu peserta didik lain yang belum mencapai Capain Pembelajaran, sehingga
sesama peserta didik dapat saling membantu untuk mencapai Capaian Pembelajaran.
b) Remedial : kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai Capaian
Pembelajaran, untuk membantu mereka dalam mencapainya. Dalam kegiatan remedial,
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, di antaranya:
1) Guru melakukan pertemuan satu per satu (one on one meeting) dengan peserta didik
untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan motivasi belajarnya, dan
memberikan umpan balik kepada peserta didik.
2) Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik dilakukan secara
mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan:
o menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik,
o membantu menyelesaikan hambatan belajarnya.

Dumai, 22 Juli 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

ADITIYAWARMAN, SPd Andri Marsel Lubis, S.Pd


NIP. 19680410200003 1 004

4
Lampiran.
1. BACAAN
Pengertian Field Effect Transistor (FET) dan Jenis-jenisnya – Field Effect Transistor atau disingkat dengan
FET adalah komponen Elektronika aktif yang menggunakan Medan Listrik untuk mengendalikan
Konduktifitasnya. Field Effect Transistor (FET) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Transistor Efek
Medan. Dikatakan Field Effect atau Efek Medan karena pengoperasian Transistor jenis ini tergantung
pada tegangan (medan listrik) yang terdapat pada Input Gerbangnya. FET merupakan Komponen
Elektronika yang tergolong dalam keluarga Transistor yang memilki Tiga Terminal Kaki yaitu Gate (G),
Drain (D) dan Source (S).
Field Effect Transistor atau FET memiliki fungsi yang hampir sama dengan Transistor bipolar pada
umumnya.  Perbedaannya adalah pada pengendalian arus Outputnya. Arus Output (IC) pada Transistor
Bipolar dikendalikan oleh arus Input (IB) sedangkan Arus Output (ID) pada FET dikendalikan oleh Tegangan
Input (VG) FET. Jadi perlu diperhatikan bahwa perbedaan yang paling utama antara Transistor Bipolar
(NPN & PNP) dengan Field Effect Transistor (FET) adalah terletak pada pengendalinya (Bipolar
menggunakan Arus sedangkan FET menggunakan Tegangan).

Field Effect Transistor ini sering disebut juga dengan Unipolar Transistor atau Transistor Eka Kutup, hal
ini dikarena FET adalah Transistor yang bekerja bergantung dari satu pembawa muatan saja, apakah itu
Elektron maupun Hole. Sedangkan pada Transistor Bipolar (NPN & PNP) pada umumnya, terdapat dua
pembawa muatan yaitu Elektron yang membawa muatan Negatif dan Hole sebagai pembawa muatan
Positif. Field Effect Transistor (FET) atau Transistor Efek Medan ini diciptakan dan dipatenkan oleh Julius
Edgar Lilienfeld pada tahun 1926 dan juga oleh Oscar Hell di tahun 1934.

Jenis-jenis Field Effect Transistor (FET) dan Cara Kerjanya

Pada dasarnya terdapat dua jenis klasifikasi utama pada Field Effect Transistor atau FET ini, kedua jenis
tersebut diantaranya adalah JFET (Junction Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconduction Field Effect Transistor).

1. Junction FET (JFET)


Cara Kerja JFET pada prinsipnya seperti kran air yang mengatur aliran air pada pipa. Elektron atau Hole
akan mengalir dari Terminal Source (S) ke Terminal Drain (D). Arus pada Outputnya yaitu Arus Drain (I D) 
akan sama dengan Arus Inputnya yaitu Arus Source (IS). Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja
sebuah pipa air di rumah kita dengan asumsi tidak ada kebocoran pada pipa air kita.
Besarnya arus listrik tergantung pada tinggi rendahnya Tegangan yang diberikan pada Terminal
Gerbangnya (GATE (G)). Fluktuasi Tegangan pada Terminal Gate (VG) akan menyebabkan perubahan pada
arus listrik yang melalui saluran IS atau ID. Fluktuasi yang kecil dapat menyebabkan variasi yang cukup
besar pada arus aliran pembawa muatan yang melalui JFET tersebut. Dengan demikian terjadi penguatan
Tegangan pada sebuah rangkaian Elektronika.

Junction FET atau sering disingkat dengan JFET memiliki 2 tipe berdasarkan tipe bahan semikonduktor
yang digunakan pada saluran atau kanalnya. JFET tipe N-Channel (Kanal N) terbuat dari bahan
Semikonduktor tipe N dan P-Channel (Kanal P) yang terbuat dari Semikonduktor tipe P.

1
Berikut dibawah ini adalah gambar struktur dasar JFET jenis Kanal-N.

Saluran atau Kanal pada jenis ini terbentuk dari bahan semikonduktor tipe N dengan satu ujungnya
adalah Source (S) dan satunya lagi adalah Drain (D). Mayoritas pembawa muatan atau Carriers pada JFET
jenis Kanal-N ini adalah Elektron.

Gate atau Gerbang pada JFET jenis Kanal-N ini terdiri dari bahan semikonduktor tipe P. Bagian lain yang
terbuat dari Semikonduktor tipe P pada JFET Kanal-N ini adalah bagian yang disebut dengan Subtrate yaitu
bagian yang membentuk batas di sisi saluran berlawanan Gerbang (G).
Tegangan pada Terminal Gerbang (G) menghasilkan medan listrik yang mempengaruhi aliran pada
pembawa muatan yang melalui saluran tersebut. Semakin Negatifnya V G,  semakin sempit pula
salurannya yang akhirnya mengakibatkan semakin kecil arus pada outputnya (I D).
Berikut dibawah ini adalah gambar struktur dasar JFET jenis Kanal-P.

Saluran pada JFET jenis Kanal-P terbuat dari Semikonduktor tipe P. Mayoritas pembawa muatannya
adalah Hole. Bagian Gate atau Gerbang (G) dan Subtrate-nya terbuat dari bahan Semikonduktor tipe N.

1
Di JFET Kanal-P, semakin Positifnya VG, semakin sempit pula salurannya yang akhirnya mengakibatkan
semakin kecilnya arus pada Output JFET (ID).

Dari Simbolnya, kita dapat mengetahui mana yang JFET Kanal-N dan JFET Kanal-P. Anak Panah pada
simbol JFET Kanal-N adalah menghadap ke dalam sedangkan anak panah pada simbol JFET Kanal-P
menghadap keluar.

2)  

2. Metal Oxide Semiconduction Field Effect Transistor (MOSFET)


Seperti halnya JFET, Saluran pada MOSFET juga dapat berupa semikonduktor tipe-N ataupun tipe-P.
Terminal atau Elektroda Gerbangnya adalah sepotong logam yang permukaannya dioksidasi. Lapisan
Oksidasi ini berfungsi untuk menghambat hubungan listrik antara Terminal Gerbang dengan Salurannya.
Oleh karena itu, MOSFET sering juga disebut dengan nama Insulated-Gate FET (IGFET). Karena lapisan
Oksidasi ini bertindak sebagai dielektrik, maka pada dasarnya tidak akan terjadi aliran arus antara
Gerbang dan Saluran. Dengan demikian, Impedansi Input pada MOSFET menjadi sangat tinggi dan jauh
melebihi Impedansi Input pada JFET. Pada beberapa jenis MOSFET Impedansi dapat mencapai Triliunan
Ohm (1012 Ohm). Dalam bahasa Indonesia, MOSFET disebut juga dengan Transistor Efek Medan
Semikonduktor Logam-Oksida.

Salah kelemahan pada MOSFET adalah tipisnya lapisan Oksidasi sehingga sangat rentan rusak karena
adanya pembuangan elektrostatik (Electrostatic Discharge).

Seperti yang disebut sebelumnya, bahwa MOSFET pada dasarnya terdiri dari 2 tipe yaitu MOSFET tipe N
dan MOSFET tipe P.

MOSFET tipe N biasanya disebut dengan NMOSFET atau nMOS. Berikut dibawah ini adalah bentuk
struktur dan Simbol MOSFET tipe N.

MOSFET tipe P biasanya disebut dengan PMOSFET atau pMOS. Dibawah ini adalah bentuk struktur dan
Simbol MOSFET tipe P.

1
Kelebihan dan Kelemahan FET

Jika dibandingkan dengan Transistor Bipolar, FET memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Salah
satu kelebihan FET adalah dapat bekerja dengan baik di rangkaian elektronika yang bersinyal rendah
seperti pada perangkat komunikasi dan alat-alat penerima (receiver). FET juga sering digunakan pada
rangkaian-rangkaian elektronika yang memerlukan Impedansi yang tinggi. Namun pada umumnya, FET
tidak dapat digunakan pada perangkat atau rangkaian Elektronika yang bekerja untuk penguatan daya
tinggi seperti pada perangkat Komunikasi berdaya tinggi dan alat-alat Pemancar (Transmitter).

Buku E-Book dapat di download pada link dibawah ini:


https://www.mediafire.com/file/04bnevlizlblf63/156-PENERAPAN_RANGKAIAN_ELEKTRONIKA.pdf/file

Anda mungkin juga menyukai