Anda di halaman 1dari 31

MODUL AJAR

ELEMEN.9
TEKNIK AUDIO VIDEO

FASE.E
KELAS.10
DASAR PROGRAM KEAHLIAN

FALKUDIN, ST

SMKN 2 SINGOSARI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Page1
Lembar Kerja Eksplorasi Konsep : Identifikasi CP (Capaian Pembelajaran) dan
Rumusan TP (Tujuan Pembelajaran)

Bidang Studi/Fase yang dianalisis/Kelas : DPK /Fase E/ Kelas X SMK


Identitas Kelompok (Nama/Asal Sekolah) : TAV / SMKN 2 SINGOSARI
1. FALKUDIN, ST
Kalimat CP Konten/topik/materi inti Kompetensi
Pada akhir fase E peserta a. Komponen elektronika pasif 1. Menjelaskan
didik mampu memahami dan aktif 2. Mempraktikkan
komponen elektronika b. Cara membaca nilai
pasif dan aktif, membaca komponen sesuai kodenya
nilai komponen sesuai c. Hukum elektronika dasar
kodenya, mengenal hokum ohm-kirchoff
hukum elektronika dasar
(hukum Ohm - Kirchoff,
dll).

Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP :


1. Peserta didik dapat menjelaskan Komponen elektronika aktif dan pasif.
2. Peserta didik dapat mempraktikkan Komponen elektronika aktif dan pasif.

1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun FALKUDIN, ST
Institusi SMKN 2 SINGOSARI
Tahun disusun 2022
Jenjang Sekolah SMK
Kelas Kelas 10 (Fase E)
Alokasi Waktu 9 x Pertemuan (36 JP x 45 Menit)

B. Kompetensi Awal
Page2

Mempraktekkan dan mengevaluasi Komponen elektronika aktif dan pasif.


C. Profil Pelajar Pancasila
Penguasaan kemampuan t e n t a n g Komponen elektronika aktif dan pasif akan
membiasakan peserta didik :
1. Bernalar kritis dalam menghadapi permasalahan.
2. Bekerja mandiri.
3. Kreatif.
5. Inovatif dalam menemukan solusi permasalahan kehidupan.
6. Serta menjadi warga negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, dan peduli terhadap lingkungannya.

D. Sarana dan Prasarana


Sarana - LCD Projector
- Laptop/PC
- PPT
- Video Pembelajaran
- Internet
- Alat ukur multimeter
- Komponen aktif elektronika
Prasarana - Buku Ajar Dasar Teknik Elektronika
- Buku Bacaan Dasar Teknik Elektronika
- Google
- Youtobe
- Lembar Kerja Siswa
- Lembar Penilaian

E. Target Peserta Didik


Target Peserta Didik pada Modul Ajar ini adalah peserta didik dapat menjelaskan dan
menguasai Komponen elektronika aktif dan pasif.

F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Tatap Muka
Model belajar;
1. Inquiry learning
Page3

2. Discovery learning
Metode belajar;
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Observasi
4. Kunjungan
5. Penugasan
6. Praktikum

2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan komponen elektronika pasif dan aktif
2. Menjelaskan cara membaca nilai komponen sesuai kodenya
3. Menjelaskan hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff

B. Pemahaman Bermakna
1. Memahami komponen elektronika pasif dan aktif.
2. Memahami nilai komponen sesuai kodenya.
3. Memahami hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff.

C. Pertanyaan Pemantik
1) Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah anda mendengar maupun melihat tentang komponen aktif
dan pasif?
2) Suatu ketika anda ingin membuat sebuah rangkaian elektronika apa saja komponen aktif dan pasif
yang kita butuhkan?
3) Hal yang awal kalian lakukan yaitu mencari informasi melalui sumber-sumber yang terpercaya
mengenai komponen aktif dan pasif?
4) Setelah itu kalian dapat menentukan nilai dari komponen aktif dan pasif melalui kode warna maupun
kode tertentu yang tertera pada komponen tersebut?

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 64-72 ( 4 x 45 menit )


Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dngan mengucapkan salam
(90 menit ) b. Salah satu dari siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan memberikan motivasi
d. Guru membagi kelompok siswa
e. Guru menyampaikan topic, pertanyaan pemantik dan tujuan pembelajaran
Page4
Kegiatn Inti Siswa menerima dan mempelajari modul dan jobsheet yang berisi perintah
(1.530 Menit ) dan indikator tugas Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara membaca
Stimulation nilai komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-
kirchoff.
Problem Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Statement hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual yang berkaitan
dengan materi Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara membaca nilai
komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff.
Data  Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan
Collection  Guru memberikan arahan tentang yang akan di lakukan setiap kelompok
 Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada materi yang dipelajari, yaitu: Komponen
elektronika pasif dan aktif, Cara membaca nilai komponen sesuai
kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff.
1. Komponen Pasif dan Komponen Aktif
Komponen elektronika merupakan benda yang menjadi bagian pendukung dalam
suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya.
Terdapat beberapa macam, berdasarkan cara dan sistem kerjanya komponen
elektronika dibagi manjadi dua macam yaitu komponen pasif dan aktif. Komponen
aktif adalah komponen yang dapat beroperasi jika mendapatkan arus atau tegangan
listrik, sedangkan komponen pasif adalah komponen walaupun tidak diberi arus
atau tegangan listrik komponen ini tetap dapat bekerja dan beroperasi dengan baik.
A. Komponen Pasif
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan
arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya
sesuai dengan arus yang mengalirinya. Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen
yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam
kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk
koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam
sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak
kaki bergantung pada desain sirkuit, resistor harus cukup besar secara fisik agar
tidak menjadi terlalu panas saat memboroskan daya.
Page5
Gambar 1 Resistor
Resistor biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.
Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat
ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil
untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau,
walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu. Resistor
awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi
seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu
ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga.
Aturannya adalah “badan, ujung, titik” memberikan urutan dua digit resistansi dan
pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang
lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung
lainnya. Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan
resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita
ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadangkadang
pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104 Ω = 560 kΩ ± 2%.
Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan
pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita
ketiga,kuning, mempunyai harga 104 , yang menambahkan empat nol di belakang
56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%,
memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Page6
Tabel 1 Nilai kode warna pada resistor

Untuk memahami penjelasan di atas, perhatikan contoh perhitungan nilai resistansi


dari beberapa resistor dengan kode warna yang berbeda-beda pada gambar berikut
ini.

Gambar 2 Contoh perhitungan kode warna resistor


Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya adalah Resistor
lilitan kawat yang diselubungi dengan keramik/porselin, seperti gambar 1-4.

Gambar 1-4. Resistor dengan kode angka dan huruf

Arti kode angka dan huruf pada Resistor ini adalah sebagai
berikut:
Page7

- 82 K 5% 9132 W
82 K berarti besarnya resistansi 82 K (kilo ohm)
5% berarti besarnya toleransi 5%
9132 W adalah nomor serinya
- 5 W 0,22  J
5 W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt
0,22  berarti besarnya resistansi 0,22 
J berarti besarnya toleransi 5%
- 5 W 22 R J
5 W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt
22 R berarti besarnya resistansi 22 
J berarti besarnya toleransi 5%
- 5 W 1 K J
5 W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt
1 K berarti besarnya resistansi 1 K
J berarti besarnya toleransi 5%
-5WR1K
5 W berarti kemampuan daya Resistor besarnya 5 watt
R 1 K berarti besarnya resistansi 1 K
- RSN 2 P 22 KK
RSN 2 P sebagai nomor seri resistor
22 K berarti besarnya resistansi 22 K
K berarti besarnya toleransi 5%
- 1 k 5 berarti besarnya resistansi 1.5 K

2. Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kapasitor berbeda dengan akumulator
dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada
bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam
farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari
2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan
dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif
akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang
sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan
positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini
terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Page8

Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan


kapasitansi atau kapasitas.

Gambar 3 Prinsip dasar kapasitor


Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan
rumus dapat ditulis :
𝐶 = 𝑄/𝑉
Keterangan :
C = Kapasitas dalam satuan farad
Q = Muatan listrik dalam satuan Coulomb
V = Tegangan kapasitor dalam satuan Volt
Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb,
maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya
kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit
dibuat mulai dari 1mikrofarad sampai beberapa milifarad. Kapasitor variable
mempunyai ukuran fisik yang besar tetapi nilai kapasitansinya sangat kecil hanya
sampai ratusan pikofarad.

3. Induktor
Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif. Induktor
(kumparan) merupakan salah satu komponen pasif elektronika yang bisa
menghasilkan medan magnet bila dialiri oleh arus listrik dan sebaliknya bisa
menghasilkan listrik bila ia diberi medan magnet. Kapasitas induktor dinyatakan
dalam satuan H (Henry) = 1000 mH (mili Henry). Induktor memiliki unsur
resistansi dan induktansi jika digunakan sebagai beban dalam sumber tegangan
AC, sedangkan bila digunakan sebagai beban pada sumber tegangan DC hanya
akan menghasilkan unsure resisteansi. Fungsi utama dari induktor di dalam suatu
rangkaian adalah untuk melawan flutuasi arus yang melewatinya. Aplikasinya pada
rangkaian DC salah satunya adalah untuk menghasilkan tegangan DC yang konstan
terhadap fluktuasi beban arus. Pada aplikasi rangkaian AC, salah satu gunanya
adalah bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak diinginkan. Akan
Page9

lebih banyak lagi fungsi dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian
filter, tuner dan sebagainya.

Gambar 4 Induktor

B. Komponen Aktif
1. Dioda
Diode merupakan salah satu komponen yang dipergunakan antara lain untuk
merubah arus bolak balik menjadi arus searah pada diode silicon atau merupakan
sambungan bahan p-n yang berfungsi utama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan
menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi sisi katode. Bergantung
pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku sebagai
sebuah saklar tetutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif
sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negative) dan berlaku sebagai sebuah
saklar terbuka (apabila bagian anodenya mendapatkan tegangan negative dan
katodenya mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut hanya pada diode
ideal-konseptual. Diode berbahan germanium memiliki tegangan halang sekitar 0,3
Volt

Gambar 5 Susunan dan simbol Dioda

Dalam prakteknya jenis diode dibedakan menjadi:


1. Diode Zener
Sebuah diode biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu
arah, namun Diode Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke
arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “tegangan
rusak” (breakdown voltage) atau “teganan Zener”.

Gambar 6 Simbol Diode Zener


Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang
Page10

memungkinkan electron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p
dalam pita konduksi material tipe-n. Diode Zener biasanya digunakan untuk
membangkitkan tegangan referensi atau untuk menstabilkan tegangan untuk
aplikasi-aplikasi arus kecil.

2. Diode Schottky/SCR (Silikon Control Rectifier)


Adalah diode yang berfungsi sebagai pengendali. Sebagai pengendalinya adalah
gate (G). SCR sering disebut sebagai Therystor. SCR terbuat dari bahan campuran
P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) yang biasanya
disebut PNPN Trioda.

Gambar 7 Simbol SCR

3. Diode Pemancar Cahaya atau LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode merupakan suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya
monokromatik.

Gambar 8 LED (Light Emitting Diode)

4. Diode Foto
Diode foto adalah jenis diode yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
diode biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh diode foto ini mulai dari cahaya infra merah,
cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi diode foto ini mulai
dari alat penghitung kendaraan dijalan umum secara otomatis, pengukur cahaya
pada kamera serta beberapa peralatan medis.
Page11
Gambar 9 Diode Foto dan symbol Diode Foto

5. Diode Laser Diode


Laser adalah sejenis laser dimana media aktifnya sebuah semikonduktor
persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada diode pemancar cahaya.
Diode Laser kadang disingkat LD atau ILD. Diode laser ditemukan pada akhir
abad ini oleh ilmuwan Universitas Harvard. Prinsip kerja diode ini sama seperti
diode lainnya yaitu melalui sirkuit dari rangkaian elektronika yang terdiri atas p
dan n. Pada kedua jenis ini dihasilkan 2 tegangan yaitu: biased forward adalah arus
yang dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v puncak, bentuk
gelombang diatas (+) dan Backforward biased, ini merupakan tegangan berbalik
yang dapat merusak suatu komponen elektronika.

2. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 3 lapisan
semikonduktor sebagai contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai 3 kaki yang
disebut Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/Collector (C). Emitor bertugas
untuk menimbulkan electron-elektron (Emitor penimbul), Base bertugas untuk
menyalurkan electron keluar dari transistor, Collector bertugas untuk mengatur
gerakan electron dari Emitor terus keluar dari transistor melalui Collector.
Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam elektronika modern.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal
radio. Dalam rangkaian digital transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan
tinggi. Transistor dapat digunakan antara lain:
Ø Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
Ø Sebagai penyearah
Ø Sebagai mixer
Ø Sebagai isolator
Ø Sebagai switch Transistor mempunyai 3 jenis diantaranya:
1. Uni Junction Transistor (UJT)
Uni Junction Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki Emitor
dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis.
Ada dua jenis UJT yaitu UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
Page12

Gambar 10 Uni Junction Transistor


2. Field Effect Transistor (FET)
Field Effect Transistor adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti transistor
biasa yang akan menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan
menghantar bila diberikan tegangan (bukan arus). Kaki-kakinya diberi nama Gate
(G), Drain (D), Source (S). beberapa kelebihan FET dibandingkan dengan
transistor biasa adalah antara lain penguatannya sangat besar serta desah yang
rendah. Karena harga FET lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada
bagian-bagian yang memang memerlukan. FET ada dua jenis yaitu FET Kanal N
dan FET Kanal P.

Gambar 11 Field Effect Transistor

3. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET)


MOSFET adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan dua
Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Penggunaannya
misalkan RF Amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi
dan desah yang rendah. Dalam pengemasannya dan perakitan dengan
menggunakan MOSFET perlu diperhatikan bahwa komponen ini tidak tahan
terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah dan pematriannya
menggunakan solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. MOSFET ada dua
macam yaitu MOSFET Kanal N dan MOSFET Kanal P.

Gambar 12 MOSFET

Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah hukum dasar yang menyatakan hubungan antara arus listrik,
tegangan dan hambatan. Hukum Ohm ini adalah hukum dasar yang wajib dipelajari
jika Anda ingin belajar elektronika. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh
Georg Simon Ohm seorang ahli Fisika German.
Bunyi hukum Ohm adalah : Besarnya arus listrik (I) yang mengalir pada suatu
penghantar berbanding lurus dengan tegangan (V) yang diterapkan pada penghantar
Page13
tersebut dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R).

Dari Hukum Ohm dapat dituliskan rumus hubungan antara tegangan, arus dan
hambatan sbb :

Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff adalah hukum yang digunakan untuk melakukan analisis
tegangan dan arah arus pada suatu rangkaian. Hukum Kirchhoff ini merupakan
persamaan yang membahas tentang kekekalan muatan dan energi listrik pada suatu
rangkaian yang ditemukan oleh seorang ahli Fisika German bernama Gustav
Robert Kirchhoff. Hukum Kirchhoff terdiri dari dua bagian yang dikenal dengan
hukum Kirchhoff 1 dan hukum Kirchhoff 2.

Hukum Kirchhoff 1 : Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus keluar dari titik percabangan. Hukum ini juga dikenal
sebagai hukum titik cabang. Hukum ini menerangkan bahwa jumlah total arus
masuk pada suatu rangkaian sama dengan jumlah total arus keluar rangkaian.

Gambar 1. Hukum Kirchhoff 1

Pada gambar ilustrasi Hukum Kirchhoff 1 di atas dapat ditulis persamaan arus:

Hukum Kirchhoff 2 : Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan
jumlah penurunan potensial sama dengan 0. Maksud dari bunyi hukum tersebut
adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut. Hukum ini
juga dikenal sebagai hukum loop dan juga sering disebut
sebagai KVL (Kirchhoff Voltage Law).
Page14
Gambar 2. Hukum Kirchhoff 2

Dari gambar ilustrasi Hukum Kirchhoff 2 bisa ditulis persamaan :

Persamaan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tegangan E2 menjadi negatif disebabkan oleh asumsi loop arah arus searah jarum


jam bertemu kutub negatif sumber tegangan terlebih dahulu maka tegangan
dianggap negatif sehingga nilai E2 adalah negatif. Karena sumber
tegangan E1 dilewati loop arus bertemu kutub positif terlebih dahulu maka
tegangan E1 bernilai positif. Sehingga tanda positif atau negatif pada sumber
tegangan E tergantung dari arah loop arus yang dibuat.

Gambar 3. Rangkaian Loop 1

Besar dan arah arus listrik pada rangkaian satu loop Gambar 3 di atas dapat dicari
dengan persamaan Hukum Kirchhoff 2. Gambar 3 dapat diselesaikan dengan
langkah di bawah :
E1 – E2 + I (R3 + R4) = 0
3 – 5 + I.2 = 0
2I = 2
I = 1A
Page15

Karena arus listrik sebesar 1A memiliki nilai positif berarti arah arus sesuai atau
searah dengan arah loop yang dibuat yaitu searah jarum jam.
Jika rangkaian memiliki loop lebih dari satu maka penyelesaian sedikit lebih rumit
seperti yang ditunjukan pada Gambar 4 karena setiap loop memiliki persamaan
tersendiri.

Gambar 4. Rangkaian 2 loop

Sebelum menyelesaikan persamaan dua loop pada Gambar 4 perlu diperhatikan


aturan menentukan tanda positif atau negatif tegangan pada suatu persamaan. Jika
setiap arah loop arus yang kita buat bertemu kutub negatif sumber tegangan
terlebih dahulu berarti tegangan tersebut diberi tanda negatif dan sebaliknya jika
arah arus bertemu dengan kutub positif terlebih dahulu pada sumber tegangan
maka tegangan tersebut diberi tanda positif.

Penyelesaian Gambar 4 yang memiliki dua loop


Persamaan pada loop 1 :
- E1 – E2 + I.R1 + I1.R2 = 0
-16 – 8 +12.I +6.I1 = 0
24 = 12.I + 6I1
4 = I1 + 2.I
Persamaan pada loop 2 :
E2 + E3 + R3.I2 – R2.I1 = 0 (R3.I2 – R2.I1 karena loop arah I2 berlawanan
dengan I1)
8 + 10 + 6.I2 – 6.I1 = 0
18 + 6.I2 – 6.I1 = 0
18 = 6.I1 – 6.I2
3 = I1 – I2
Setelah menentukan persamaan loop 1 dan loop 2, yang perlu dilakukan adalah
membuat persamaan arus sesuai hukum Kirchhoff 1. Jika dilihat dari Gambar 4
Page16

maka persamaan arus dapat dituliskan


I = I1 + I2 -> I2 = I - I1
Kemudian agar persamaan loop 1 dan loop 2 memiliki variabel yang sama perlu
menghilangkan variabel I2 pada persamaan loop 2 sehingga :
3 = I1 – I2
3 = I1 – (I - I1)
3 = 2.I1 – I
Sehingga persamaan loop 2 menjadi
3 = 2.I1 – I
Penyelesaian persamaan loop 1 dan loop 2
4 = I1 + 2.I
3 = 2.I1 – I    x2
maka :
4 = I1 + 2.I
6 = 4.I1 - 2.I
------------------------------ +
10 = 5.I1
I1 = 2A
Kemudian masukan hasil I1 ke persamaan loop 2 sehingga :
3 = 2.I1 – I
3 = 2.2 – I
I = 4 - 3 = 1A
Dari persamaan arus I = I1 + I2 dapat dicari nilai I2 :
I2 = I + I1
I2 = 1 – 2
I2 = -1A
Besarnya arus I2 adalah -1A atau dengan kata lain besar nya arus
pada I2 adalah 1A dengan arah loop arus berlawanan arah dengan arah loop 2.
Data  Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam mendiskusikan
Prossesing Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara membaca nilai komponen
sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff yang
berikan tiap kelompok.
 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai Komponen
elektronika pasif dan aktif, Cara membaca nilai komponen sesuai
kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff yang sudah di
lakukan kelompok.
Page17
Gerneralization a. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta Didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal yang
belum dipahami terkait materi yang sudah di pelajari.
Penutupan a. Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi dan umpan balik.
b. Guru memberikan penugasan.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

4. Lembar Penilaian
a. Assesmen / Penilaian
(1) Penilaian Sikap/Profil Pelajar Pancasila Selama proses mengajar berlangsung guru
mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis,
Gotong Royong dan Kreatif ( Instrumen Terlampir )
(2) Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada CP ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis ( instrumen terlampir)
(3) Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan yang dilakukan pada CP ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek (
instrumen terlampir )

b. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan  Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan di
atas kompetensi yang sedang diajarkan dapat diberikan tugas
mendampingi dan membantu siswa lainnya untuk berlatih keterampilan
Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara membaca nilai komponen
sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff pada
pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan, pada saat pembelajaran siswa atau kelompok siswa ini
dapat juga diberikan kesempatan untuk melakukan latihan Komponen
elektronika pasif dan aktif, Cara membaca nilai komponen sesuai kodenya,
Hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff lebih kompleks sekaligus
juga sebagai contoh dan untuk memotivasi siswa lain agar termotivasi
Page18
untuk mencapai kompetensi yang sama.
 Guru juga dapat meminta siswa atau kelompok siswa berbagi
informasi kepada teman-teman nya cara untuk melatih kemampuan
menggali ilmu Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara membaca
nilai komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum
ohm-kirchoff lebih baik.
Remedial Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan yang
belum baik pada penguasaan materi Komponen elektronika pasif dan aktif,
Cara membaca nilai komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar
hokum ohm-kirchoff, strategi literasi yang lain dapat diberikan, diidentifikasi
kesulitannya di mana, atau siswa bisa dipasangkan dengan siswa yang
terampil sehingga siswa terampil dapat membantu siswa yang kesulitan untuk
menguasai materi Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara membaca
nilai komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-
kirchoff dengan lebih baik.

c. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Bagi Guru a. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
b. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
c. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran
d. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
e. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran ini?
f. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaan pembelajaran?
g. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan
kompetensi?
Bagi Peserta Didik a) Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
b) Apakah anda aktif dalam kegiatan pembelajaran?
c) Apa saja kesulitan anda yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran
Page19

d) Apakah anda yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat


teratasi dengan baik?
e) Apa level pencapaian rata-rata anda dalam kegiatan
pembelajaran ini?
f) Apakah seluruh anda dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
g) Apa strategi anda agar dapat menuntaskan kompetensi?

Mengetahui, Malang, 18 Juli 2022


Kepala SMKN 2 Singosari Guru Mata Pelajaran

SUMIJAH, S.Pd., M.Si. FALKUDIN, ST


NIP. 19700210 199802 2 009 NIP. 197901022022211010

Page20
5. Lampiran

1. Penilaian Sikap (Penilaian diri sendiri oleh siswa dan diisi dengan jujur)
a. Petunjuk penilaian berupa lembar isian, dengan perintah sebagai berikut.
1) Isikan identitas kalian.
2) Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam. pernyataan
sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.
3) Isilah pernyataan secara jujur.
4) Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.
5) Lingkari krteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah“Ya” yang terisi.

b. Tabel Rubrik Penilaian Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.

2. Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.

3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

4. Saya berperan aktif dalam kelompok.

5. Saya menghormati dan menghargai orang tuadan guru.

6. Saya menghormati dan menghargai teman.

7. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.

8. Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti pelajaran.

9. Saya menyerahkan tugas tepat waktu ketika dirugaskan

Saya selalu membuat catatan tentang topik yang dipelajari


10.
dan dikumpulkan dalam bentuk portopolio

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan

Jika lebih dari 8 Jika lebih dari 6 pernyataan Jika lebih dari 4
pernyataan terisi “Ya” terisi “Ya” pernyataan terisi “Ya”
Page21
2. Tabel Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Kriteria Pe nilaian

Tes Uraian Jelaskan komponen apakah Resistor itu? Jawaban benar


Tulis singkat Jawaban : mendapatkan skor 20,
LOT’S Resistor adalah komponen elektronik mendekati jawaban
dua saluran yang didesain untuk benar skor 10,
menahan arus listrik dengan
menyimpang dari
memproduksi penurunan tegangan
jawaban benar 5
diantara kedua salurannya sesuai dengan
arus yang mengalirinya.
Tes Uraian Apa yang anda ketahui tentang Mendapatkan skor;
Tulis tertutup Kondensator! 20 jika seluruh urutan
Jawaban : dituliskan dengan
Kondensator atau sering disebut sebagai benar dan isi benar,
kapasitor adalah suatu alat yang dapat
dapat skor 10 untuk
menyimpan energi di dalam medan
masing-masing point
listrik, dengan cara mengumpulkan
jika ada salah stu
ketidakseimbangan internal dari muatan
jawaban yang benar
listrik.
sesuai urutan
Tes Uraian Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Mendapatkan skor;
Tulis singkat Induktor! 20 jika seluruh
LOT’S Jawaban : jawaban dituliskan
Induktor adalah komponen listrik yang dengan benar dan isi
digunakan sebagai beban induktif.
benar, dapat skor 10
Induktor (kumparan) merupakan salah
jika jawaban
satu komponen pasif elektronika yang
mendekati benar
bisa menghasilkan medan magnet bila
dialiri oleh arus listrik dan sebaliknya
bisa menghasilkan listrik bila ia diberi
medan magnet.
Tes Uraian Sebutkan fungsi Dioda! Jawaban benar
Tulis tertutup Jawaban : mendapatkan skor
Diode merupakan salah satu komponen 20, mendekati
yang dipergunakan antara lain untuk jawaban benar
merubah arus bolak balik menjadi arus
Page22

skor 10,
searah pada diode silicon atau merupakan
sambungan bahan p-n yang berfungsi menyimpang dari
utama sebagai penyearah. jawaban benar 5
Tes Uraian Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Jawaban benar
Tulis tertutup Transistor! mendapatkan skor
HOT’S Jawaban : 20, mendekati
Transistor merupakan komponen
jawaban benar
elektronika yang terdiri dari 3 lapisan
skor 10,
semikonduktor sebagai contoh NPN dan
menyimpang dari
PNP. Transistor mempunyai 3 kaki yang
jawaban benar 5
disebut Emitor (E), Basis/Base (B) dan
Kolektor/Collector (C). Emitor bertugas
untuk menimbulkan electronelektron
(Emitor penimbul), Base bertugas untuk
menyalurkan electron keluar dari
transistor, Collector bertugas untuk
mengatur gerakan electron dari Emitor
terus keluar dari transistor melalui
Collector.

3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara membaca nilai komponen sesuai
kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff.
1) Pengamatan
Ketika siswa terlibat dalam pembelajaran (Komponen elektronika pasif dan aktif,
Cara membaca nilai komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-
kirchoff, baik berupa ulangan (Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara membaca
nilai komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-kirchoff,
dilakukan pengamatan pada kemampuan siswa dalam keaktifan pembelajaran.
Adapun formnya dapat disiapkan oleh guru dan digunakan untuk berbagai
aktivitas yang berbeda.
2) Petunjuk Penilaian
Memberi (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap siswa menunjukkan
atau menampilkan hasil pekerjaan yang diharapkan.
3) Tabel Rubrik Penilaian Keterampilan
Lembar penilaian untuk perorangan (setiap siswa satu lembar penilaian).
Page23
Nama: Kelas:

Elemen No Indikator P e n i l a i a n Ya (1) Tidak (0)

1. Komponen elektronika pasif dan aktif


Komponen
Cara membaca nilai komponen sesuai
elektronika 2.
kodenya
aktif dan
Hukum elektronika dasar hokum ohm-
pasif 3.
kirchoff
Perolehan/Skor maksimum x 100% = Skor Akhir

4. Pedoman Penskoran
a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: Ya.
(2) Skor 0 jika: Tidak.
(3) Siswa mendapat jumlah skor “ya” dikalikan 100 disebut Skor Perolehan
(SP).
Skor Real Siswa (SRP) didik adalah 80% dari jumlah skor perolehan
(SP).
(4) Penetapan nilai yang diperoleh merujuk pada tabel konversi skor.
(5) Indikator Penilaian adalah 3 indikator Komponen elektronika pasif dan aktif,
Cara membaca nilai komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum
ohm-kirchoff.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 30
Skor Real Siswa: SRP (80 % x30)
Angka nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SRP/3.
c) Tabel Konversi Skor Real Siswa ke dalam Kategori dan Angka
Perolehan Nilai Klasifikasi
Portofolio Proyek Nilai Angka
90 - 100 90 - 100 Sangat Baik 9 - 10
80 - 89 80 - 89 Baik 7-8
60 - 79 60 - 79 Cukup 5-6
0 - 59 0 - 59 Kurang 0-4
Page24

d. Pegamatan Perilaku Kemandirian, Perilaku Gotong Royong dan Perilaku


Tanggungjawab dalam belajar Komponen elektronika pasif dan aktif, Cara

membaca nilai komponen sesuai kodenya, Hukum elektronika dasar hokum ohm-
kirchoff.
1) Faktor yang diamati:
Pengamatan terhadap perilaku dan interaksi siswa selama mengikuti
pelajaran dari awal sampai akhir pelajaran, mengandung perilaku yang
mencerminkan “kemandirian dan gotong royong,” tanggung jawab
pribadi, tanggung jawab sosial, kepemimpinan.
Penekanan penilaian diarahkan pada ’apakah aspek tersebut ditampilkan
atau tidak ditampilkan’ dari komponen-komponen perilaku mandiri,
gotong royong, dan tanggungjawab.
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap siswa
menunjukkan atau menampilkan komponen perilaku mandiri dan gotong
royong yang diharapkan.
3) Tabel Rubrik Penilaian Perilaku
lembar penilaian perilaku untuk perorangan (setiap siswa satu lembar
penilaian).

Nama: Kelas:
Indikator Ya
Uraian Pengamatan Tidak (0)
No Pengamatan (1)
1. Perilaku a. Perilaku mengenali diri
Kemandirian b. Perilaku inisiatif diri
c. Perilaku regulasi diri
d. Perilaku releksi diri
2. Perilaku a. Perilaku berbagi alat
Gotong b. Perilaku kerjasama saat
Royong praktikum/melakukan
pekerjaan
c. Perilaku peduli teman
3. Perilaku a. Perilaku mengakui teman
Tanggungjawab b. Perilaku memelihara alat
c. Perilaku membantu teman
kesulitan praktikum
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran
Page25

a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: Ya.
(2) Skor 0 jika: Tidak
(3) Perolehan skor maksimum adalah skor akhir yang diperoleh dari:
Jumlah nilai “ya” yang diperoleh dikali 100%.
b). Perilaku Kemandirian
a) Siswa menunjukkan perilaku mengenali kemampuan diri dalam
melakukan pekerjaan praktikum maupun literasi.
b) Siswa menunjukkan kemampuan memotivasi diri, berpartisipasi
dan melibatkan diri dalam pekerjaan praktikum maupun literasi.
c) Siswa menunjukkan kemampuan meregulasi diri, berkreasi, dan
menata diri dalam menampilkan pekerjaan praktikum maupun
literasi.
d) Siswa senantiasa mereleksi diri sebelum menampilkan
pekerjaan praktikum maupun literasi.
c). Perilaku Gotong Royong
a) Siswa menunjukkan perilaku berbagi alat.
b) Siswa menunjukkan perilaku kerjasama dalam situasi pekerjaan
praktikum maupun literasi.
c) Siswa menunjukkan kepedulian pada teman yang menampilkan
kesalahan praktikum maupun literasi.
d) Siswa menunjukkan perilaku menghargai dan menghormati
teman saat berdiskusi kasus.
d). Perilaku Bertanggungjawab
a) Siswa menunjukkan perilaku adanya teman praktikum maupun
literasi.
b) Siswa menunjukkan memelihara alat dan mengembalikan alat
yang digunakan atau dipinjmnya.
c) Siswa menunjukkan perilaku menghargai dan menghormati
teman dalam satu kelompok praktikum.
e). Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan siswa: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SP/10.
b) Tabel Konversi skor perolehan ke dalam katgegori dan angka
Page26

Skor Perolehan Kategori Angka


80 % - 100% Sangat Baik 8 - 10
60% - 70% Baik 6-7
40% - 50% Cukup 4-5
0% - 30% Kurang 0-3

Page27

LEMBAR HASIL KEGIATAN BELAJAR SISWA


Bidang Studi Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Kelas/Semester : 10 (Sepuluh) / 1
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Teknik Elektronika
Fase yang diampu : Fase E
Elemen/domain yang dipilih : Komponen elektronika aktif dan pasif.
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
komponen elektronika pasif dan aktif, membaca
nilai komponen sesuai kodenya, mengenal hukum
elektronika dasar (hukum Ohm - Kirchoff, dll).

Petunjuk Mengerjakan :
1) Tuliskan identitas diri, tanggal mengerjakan
2) Hasil pekerjaan dikirim ke guru pengampu melalui email / classroom / langsung
3) Nama file : no-urut-nama siswa ,contoh : 01-Adi
4) Subjek Email :

Nama Siswa/NIS : …………………………………………………………..


Tanggal Pembelajaran : …………………………………..

A. Soal Refleksi Hasil Belajar Peserta didik


1. Berapakah besarnya resistansi pada resistor dengan kode warna (5 gelang) sebagai berikut :
a) hitam, coklat, oranye, emas, merah
b) merah, hijau, biru, merah, tak berwarna
c) ungu, abu-abu, perak, coklat,perak
d) coklat, biru, abu-abu, emas,hijau
2. Berapakah besarnya resistansi pada resistor dengan kode angka sebagai berikut :
a) 10 W 0.47 RJ
b) 5 W 56 RJ
c) 15 W 6.8 KJ
d) 10 W 27 KJ

B. Asesmen (penilaian)
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas sesuai dengan apa yang kalian
pahami.
1. Resistor dengan warna Cokelat, Orange, Biru, Emas, nilainya adalah…..
a. 11 MΩ ± 5%
Page28

b. 12 MΩ ± 10%
c. 13 MΩ ± 5%
d. 14 MΩ ± 10%
e. 15 MΩ ± 5%

2. Dibawah ini adalah jenis resistor non linear, kecuali…..


a. PTC (Positive Temperature Coefitien)
b. LDR (Light Dependent Resistor)
c. NTC (Negative Temperature Coefisien)
d. SCR (Silicon Controlled Rectifier)
e. LED (Light Emiting Diode)

3. Komponen resistor yang nilai resistansinya berubah apabila nilai resistansinya akan bertambah besar bila
terkena suhu panas dinamakan....
a. Negative Thermal Coefficient
b. Light Dependent Resistor
c. PositiveThermalCoefficient
d. Potensiometer
e. Resistor Carbon

4. Dalam elektronika dasar terdapat komponen – komponennya namun komponen-komponen tersebut


dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian komponen aktif dan bagian komponen pasif. Contoh
komponen – komponen elektronika diantaranya yaitu:
i Transistor
ii Resistor
iii. Kapasitor
iv. Dioda
Dari contoh komponen diatas yang termasuk komponen elektronika aktif adalah . . . .
a. i dan ii
b. ii dan iii
c. i dan iii
d. ii dan i
e. i dan iv

5. Dalam menggambar suatu rangkaian elektronika maka terdapat simbol-simbol pada rangkaian yang mewakili
setiap komponen elektronika maupun jenis nya, yang merupakan simbol dari resistor adalah . . . .
Page29
Penilaian Pengetahuan

Penskoran Jawaban dan PENILAIAN


Skor
Pengolahan Nilai Komponen pengetahuan :
rerata dari nilai IPK
Maksimal Jawaban benar sesuai
dengan kunci jawaban
Jumlah Nilai Siswa
Kurang dari maksimal Jawaban <80 % dari kunci
x 100
jawaban Skor Maksimum
0 (nol) Jawaban tidak sesuai dengan
kunci jawaban

C. Pengayaan
Lakukan praktikum mengitung nilai sebuah tahanan pada table dibawah ini!
1. Siapkan alat , bahan dan cek
2. Pilih saklar selektor multi meter pada posisi Ohm x 1K
3. Lakukan kalibrasi ohm meter dengan menghubungkan colok + dan colok –
4. Atur zero adjustment (Pengatur nol) pada multi hingga jarum menunjukkan angka nol ( Jarum
menunjuk nol sebelah kanan papan skala)
5. Hubungkan colok + dan - pada ujung resistor yang akan diukur seperti pada gambar rangkaian
6. Baca hasil pengukuran pada papan skala yang sesuai
7. Jika jarum penunjuk susah dibaca, atur ulang saklar pemilih pada x1, x 100 atau x 100K
8. Ulangi langkah 3, 4,5 dan 6
9. Tulis hasil pengukuran pada tabel yang sudah disediakan Dan gambar posisi jarum pada papan
Page30

skala ( digambar)
10. Bacalah kode warna resistor
11. Tuliskan hasilnya pada tabel yang sudah disediakan
12. Simpulkan kondisi masing -masing resistor
TABEL PENGUKURAN DAN PEMBACAAN KODE WARNA

NO R KODE WARNA PENGUKURAN PEMBACAAN KONDISI


1 R1
2 R2
3 R3
4 R4
5 R5
6 R6
7 R7
8 R8
9 R9
10 R10

NILAI : Mengetahui, Singosari, ....................20.....


Wali Murid Peserta didik,
Guru Bidang Study,

.......................................... ..........................................
FALKUDIN, ST
NIP. 197901022022211010

Page31

Anda mungkin juga menyukai