Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM

Server Electronic-Learning (E-Learning) dengan Perangkat Lunak


Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment)
Sebagai Alat Praktikum Siswa

Oleh :
Nama : Rochmat, S.Kom
NIP : 197308132006041004
Mata Pelajaran : Produktif TKJ
Jurusan : Teknik Komputer dan Jaringan
Unit Kerja : UPTD SMK Negeri 1 Adiwerna

UPTD SMK NEGERI 1 ADIWERNA


JALAN RAYA II PO.BOX 24 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN

Pembuatan Alat Praktikum


Nama Alat : Server Electronic-Learning (E-Learning) dengan Perangkat
Lunak Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment)
Sebagai Alat Praktikum Siswa
Dibuat Oleh : Rochmat, S.Kom
NIP. 197308132006041004

Adiwerna, Agustus 2015


Kepala Sekolah,

Drs. Parman, M.Pd


NIP. 196406291990031002

2
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : Rochmat, S.Kom
NIP : 197308132006041004
Jurusan : Teknik Komputer dan Jaringan
Nam Alat Praktek : Server Electronic-Learning (E-Learning) dengan
Perangkat Lunak Moodle (Modular Object-Oriented
Dynamic Learning Environment) Sebagai Alat
Praktikum Siswa

Dengan ini saya menyatakan bahwa alat praktek ini adalah benar-
benar asli hasil modifikasi dari perangkat lunak dan perangkat keras
sesuai dengan merk dagang masing-masing, dengan konfigurasi dan
rancangan asli sesuai dengan kebutuhan praktikum dan jaringan
komputer dan internet yang ada.

Adiwerna, Agustus 2015


Guru Mata Pelajaran,

Rochmat, S.Kom
NIP. 197308132006041004

3
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha


Kuasa, dikarenakan dengan ijin-Nya, penulis diberikan kemudahan untuk
menyelesaikan laporan pembuatan alat praktikum yang berjudul Server
Electronic-Learning (E-Learning) dengan Perangkat Lunak Moodle Sebagai Alat
Praktikum Siswa. Mata pelajaran Keamanan Jaringan sebagai mata
pelajaran yang tergolong baru pada kurikulum SMK tahun 2013 menuntut
baik guru maupun siswa untuk lebih berimpromisasi dan eksplorasi
bahan-bahan pelajaran, baik terori maupun praktek. Secara nyata, materi
mata pelajaran Keamanan Jaringan ini sangat dibutuhkan bagi siswa
jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, karena merupakan tulang
punggung dalam menghadapi perkembangan model E-learning digital
yang begitu sangat pesat melaju. Tentu saja, dibutuhkan materi teori dan
praktek yang uptodate, agar siswa tidak gagap menghadapi tantangan
dunia kerja.
Kendala dalam pembelajaran Keamanan Jaringan adalah masih
sedikitnya alat praktikum, yang telah disediakan sekolah, yang bersifat
instan atau langsung pakai. Sementara untuk materi teori, masih bisa
dipenuhi dari pencarian bahan pelajaran di internet maupun sumber yang
lain.
Proses pembelajaran, meliputi juga proses penilain hasil belajar
siswa. Mata pelajaran Keamanan Jaringan ini, mempunyai cakupan yang
sangat luas dan mendalam, karena merupakan inti dari berlangsungnya
kepercayaan pengguna pada system jaringan komputer yang ada.
Disamping melalui penilaian berbasis praktek, untuk memudahkan dan
memberikan pengalaman bagi siswa dalam menghadapi Ujian Nasional
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan tahun 2015/2016

4
yang berbasis Komputer atau dikenal dengan istilah CBT, maka
dibutuhkan alat praktikum bagi siswa yang mampu mengatasi kendala
waktu dan jarak. Sehingga dimanapun dan kapanpun siswa ada, bisa
mencoba mengerjakan test secara online. Juga dengan adanya server ini,
proses pengambilan nilai siswa sebagai salah satu proses evaluasi
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan mudah, serta mampu
memberikan umpan balik dengan cepat dan tepat.
Untuk tujuan itulah, alat praktikum ini dibuat, yang tentu saja bukan
merupakan temuan seratus persen dari penulis, namun penulis
menerapkan perangkat lunak dan perangkat keras yang ada, tetapi masih
terpisah dan tidak bisa digunakan sebagai alat praktek secara langsung.
Maka perlu dilakukan installasi dan konfigurasi dari bahan yang ada
sehingga sesuai dengan kebutuhan praktek siswa dan sesuai dengan
sarana jaringan komputer serta internet yang ada.
Penulis sangat menyadari, masih banyak kekurangan yang ada
dalam pembuatan alat praktikum ini, namun penulis berpendapat bahwa
penerapan yang ada telah dengan baik memberikan pengalaman nyata
pada siswa untuk menerapkan teori dan pengetahuan yang telah
dipelajari. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kemanfaatan
bersama bagi penulis, siswa dan pembaca di masa yang akan datang.
Atas kebaikan dan kerjasama semua pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu diucapkan terima kasih.

Adiwerna, Agustus 2015


Guru Mata Pelajaran,

Rochmat, S.Kom
NIP. 197308132006041004

5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
LEMBAR PENGESAHAN 2
LEMBAR PERNYATAAN 3
KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 6
DAFTAR GAMBAR 7
A. Nama Alat 9
B. Tujuan 9
C. Manfaat Alat 9
D. Rancangan Alat Praktikum. 10
1. Perancangan Pada Sisi Server. 10
2. Perancangan Pada Sisi Klien. 11
3. Topologi Jaringan di SMK Negeri 1 Adiwerna. 12
4. Gambar Kerja. 12
5. Alat dan Bahan. 13
a. Spesifikasi Hardware PC Server. 13
b. Perencanaan Topologi Jaringan Dan Ip Address. 13
c. Perangkat Lunak dan Perangkat Keras. 14
E. Prosedur dan Proses Pembuatan Alat. 17
F. Penggunaan Alat Praktikum. 27
1. Pemasangan Server pada Jaringan. 27
2. Kegiatan Praktek Siswa. 28
G. Uji Kerja Alat Praktikum. 33
1. PC to PC menggunakan kabel LAN. 33
2. Laptop to PC menggunakan jaringan Wifi. 34
3. Android to PC 35

6
H. Hasil Kinerja Alat. 35
I. Simpulan 36
J. Saran 36
LAMPIRAN 37
DAFTAR GAMBAR

Gbr.1. Fase perancangan pada sisi server 9


Gbr.2. Fase perancangan pada sisi klien 10
Gbr.3. Topologi SMK Negeri 1 Adiwerna 11
Gbr.4. Rencana Kerja Pembuatan Alat 12
Gbr.5. PC Untuk Server 14
Gbr.6. Access Point TP-LINK 15
Gbr.7. Kabel LAN UTP 15
Gbr.8. Switch D-Link DES-1024D 16
Gbr.9. TP-Link Pocket 16
Gbr.10. Konektor RJ45 16
Gbr.11. Tang Crimping 17
Gbr.12. Menu Installasi Moodle 18
Gbr.13. Proses Loading Installasi Moodle 18
Gbr.14. Konfigurasi TCP/IP Server Moodle 19
Gbr.15. Aktivasi Kartu Jaringan 19
Gbr.16. Konfigurasi IP Address PC Server Moodle 20
Gbr.17. Konfigurasi Zona Waktu 20
Gbr.18. Konfigurasi Kata Sandi Root 21
Gbr.19. Konfigurasi File Ketergantungan 21
Gbr.20. Konfigurasi Update Sistem Module 22
Gbr.21. Menu Login 22
Gbr.22. Moodlesudah terpasang dengan baik. 22
Gbr.23. Konfigurasi Klien melalui Web-Config 23
Gbr.24. Menu Web-Config Moodle 23
Gbr.25. Menu Penambahan Akun 24

7
Gbr.26 Pemasangan Server Pada Jaringan LAN Kabel dan Wifi 28
Gbr.27. Konfigurasi X-Lite 29
Gbr.28 Klien 1 siap melakukan panggilan dengan nomor SIP 302. 29
Gbr.29. Installasi Zoiper di Linux 30
Gbr.30. Konfigurasi Akun Moodle di Zoiper pada Linux 31
Gbr.31. Installasi Android OS. 32
Gbr.32. Menu Android OS 32
Gbr.33. Konfigurasi User Moodle di Zoper Android OS 33
Gbr.34. Proses Pemanggilan pada E-learning Moodle di X-Lite 34
Gbr.35. E-learning Moodle dengan Wifi 34
Gbr.36. E-learning Moodle Zoiper Android Phone dengan PC 35

8
A. Nama Alat.
Server Electronic-Learning (E-Learning) dengan Perangkat Lunak
Moodle Sebagai Alat Praktikum Siswa

B. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah :
1. Siswa dapat mengetahui installasi perangkat lunak Moodle
dan cara konfigurasinya sebagai server E-learning.
2. Siswa dapat menginstallasi perangkat lunak pembuat soal
berbasis web (online) dan cara konfigurasinya, sebagai
perangkat lunak alternatif pendukung konten E-learning.
3. Siswa dapat melakukan konfigurasi server E-learning pada
server hosting yang bersifat gratis dan melakukan
konfigurasi keamanannya.
4. Siswa dapat menerapkan pengetahuan tentang Keamanan
Jaringan pada sistem pembelajaran E-learning, atau online
baik berbasis server lokal maupun server hosting baik
gratis maupun berbayar.

C. Manfaat Alat.
Manfaat yang bisa diambil dari pembuatan alat praktikum ini
adalah :
1. Pola KBM dengan komposisi 75% praktek dan 25% teori
akan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang harus dikuasai.
2. Siswa mempunyai pengalaman nyata pembuatan sistem
E-learning, baik dari sisi server maupun klien.
3. Guru mata pelajaran, tidak memerlukan biaya khusus
untuk penyediaan perangkat lunak server maupun klien
E-learning karena tersedia dengan gratis (free), sehingga

9
lebih murah tanpa kehilangan aspek kualitas
pembelajaran.
4. Sekolah dapat memanfaatkan alat praktikum ini sebagai
sarana Computer Based Test (CBT).

D. Rancangan Alat Praktikum.


Rancangan alat praktikum server E-learning dengan perangkat
lunak Moodle ini, menggunakan server PC yang diinstall sistem operasi
berbasis linux debian yang telah dikonfigurasikan dengan paket software
untuk server Content Managemen System (CMS) yaitu Moodle. Moodle
yang dipilih merupakan paket Moodle independen atau bukan bagian dari
distro linux debian, dengan versi perangkat lunak Moodle 3.0.2+ (Build:
20160204) Version 2015111602.05 Stable version. Moodle menjadi
pilihan karena gratis mempunyai lisensi perangkat lunak bebas atau
freeware.

1. Perancangan Pada Sisi Server


E-learning server menggunakan sistem operasi linux debian server
dengan kompilasi khusus menjadi sebuah server E-learning berbasis
sistem operasi linux yang dapat digunakan pada jaringan lokal atau LAN,
maupun internet dengan bantuan perangkat lunak tuneling. Penggunaan
Linux di sini menggunakan distributor (distro) Debian yang mempunyai
keunggulan gratis, dan terkenal sangat stabil digunakan untuk menangani
PC server baik E-learning berbasis Moodle maupun yang lain. Jenis distro
ini dipilih dikarenakan atas kesetabilan dan kehandalan dari berbagai
distro linux yang ada, serta merupakan distro linux tertua, dipublikasikan
sekitar tahun 1992. Proses perancangan pada sisi server ada beberapa
tahap. Tahap-tahap perancangan pada sisi server bisa dilihat pada
gambar 1 di bawah.

10
Mulai

Instalasi Debian, Mysql ,


PHP, PHPmyAdmin

Konfigurasi Moodle
Server E-learning

Pembuatan Konten E-
Learning

Alokasi Klien Moodle


LAN dan Internet

Selesai

Gbr 1. Fase perancangan pada sisi server


Proses pertama dalam perancangan server adalah installasi
perangkat lunak sistem operasi Debian. Selanjutnya sebelum menginstall
Moodle sebagai Content Managemen System server E-learning
diperlukan menginstall perangkat lunak pendukung yang dibutuhkan yaitu
antara lain Mysql, PHP, PHPmyAdmin serta perangkat lainnya. Untuk
lebih detilnya dapat dilihat pada lampiran. Proses kedua yaitu konfigurasi
Moodle server agar dapat dimaintence secara remote melalui media web
base configuration atau secara lokal (langsung) pada PC server. Proses
ketiga pembuatan konten pembelajaran atau kursus (course) Moodle
berupa pembuatan kategori kursus dan sub-kursus serta aturan yang
akan diterapkan pada akun pengguna baik sebagai tamu, guru maupun
siswa. Proses ke empat manajemen pengelokasian pengguna baik untuk
jaringan lokal maupun internet, supaya mudah diakses oleh pengguna
baik sebagai tamu, guru, maupun siswa.

11
2. Perancangan pada sisi pengguna.
Perancangan pada sisi pengguna baik menggunakan PC, laptop,
tablet atau PDA yang lain agar mampu melakukan akses serta interaksi
dengan server Moodle. Tahap-tahap perancangan ini dapat dilakukan
dengan installasi perangkat lunak peramban web, serta perangkat lunak
pendukung untuk melakukan akses ke server Moodle, sedemikian
sehingga peramban yang digunakan klien mampu menampilkan animasi
dari konten pembelajaran yang ada, baik berupa materi maupun soal
online. Perangkat lunak yang dapat digunakan adalah Google Chrome,
Mozilla Firefox, serta peramban yang lain dengan mempertimbangkan
aspek keamanan pengguna. Perangkat lunak pendukung peramban untuk
animasi antara lain Adobe Flash Player, walaupun terkadang dianggap
kurang aman oleh perangkat lunak peramban semacam Mozilla Firefox,
namun Adode Flash Player merupakan satu-satunya perangkat lunak
yang ada dan gratis. Diagram alir pada sisi Klien dapat dilihat pada
gambar 2.

Mulai

Instalasi Perangkat Lunak


Peramban

Intallasi Perangkat Lunak


Pendukung Peramban

Registrasi ke server Moodle

Selesai

Gbr. 2. Fase perancangan pada sisi klien atau pengguna.

12
3. Topologi Jaringan E-learning Moodle di SMK Negeri 1 Adiwerna .

Gbr.3. Topologi Jaringan SMK Negeri 1 Adiwerna

4. Gambar Kerja

Gbr.4. Rencana Kerja Pembuatan Alat

13
5. Alat dan Bahan
a. Spesifikasi Hardware PC Server.
Hardware PC server yang digunakan pada pembuatan alat praktikum
ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Mainboard Intel , VGA, Sound Card, dan NIC onboard.

b. Processor Intel(R) Core(TM) i3-3210 CPU @ 3.20GHz


(fam: 06, model: 3a, stepping: 09).

c. Memory DDR3 8 Gb.

d. Hard disk SATA 1000 Gb (1TB).

e. Stabiliser, Monitor LED Samsung, Keyborad dan DVDRW


untuk intallasi.

b. Perencanaan Topologi Jaringan Dan Ip Address.

Topologi yang digunakan pada sistem E-learning Moodle dalam


pembuatan server ini adalah topologi star. Pada topologi star ini
seluruh host pada sistem, disatukan dalam jaringan oleh sebuah Hub
dengan 24 port. Host atau Klien yang terhubung melalui Hub
memungkinkan komputer atau PC yang tidak mempunyai wifi,
terkoneksi melalui kartu jaringan melalui kabel UTP tipe straight. Hub
yang digunakan menggunakan merk Dlink.
Sedangkan untuk host atau klien diluar jalur kabel UTP bisa
mengakses server dan melakukan E-learning melalui akses poin.
Akses poin selain membagi-bagikan paket internet juga digunakan
untuk memberikan ip adrress secara otomatis (dhcp) ke host atau
klien. Akses point yang digunakan menggunakan tipe akses poin
wireless CPE outdoor merk TPLink TL-WA5210G 2.4 GHz.
Pembagian IP address pada alat praktikum ini terlihat seperti
pada tabel di bawah ini :

14
Tabel 2. Rancangan IP address untuk sistem Moodle

No. Perangkat IP Address Gateway

Server E-learning 192.168.0.254


1. 192.168.0.1/24
Moodle

2. Akses poin 192.168.0.254/24 IP Publik Indihome

DHCP :
3. Host / Klien Start : 192.168.0.100 192.168.0.254
End : 192.168.0.255

Tuneling dari
4. Router Firewall https://ngrok.com
https://ngrok.com

c. Perangkat Lunak dan Perangkat Keras


1) Beberapa PC/ Laptop (salah satu jadi server, dan yang lain
klien)

Gbr.5 . PC untuk server

2) File perangkat lunak CMS Moodle 3.0+ (Build: 20151204).


3) File perangkat lunak basis data mysql (5.5.5-10.0.25-MariaDB-1).
4) File perangkat lunak PHP versi 5.6.23-1.
5) File perangkat lunak PHPmyAdmin 4.5.2deb1.
6) File perangkat lunak Web Server Apache versi 2.4.20 (Debian).

15
7) Sumber Daya AC 220 V 2200 Watt.
8) Access Point TPLink TL-WA5210G 2.4 GHz

Gbr.6. Access Point Out Door TP LINK

9) Kabel LAN UTP

Gbr.7. Kabel LAN UTP

10) Switch D-Link DES-1024D

16
Gbr.8. Switch D-Link DES-1024D

11) Mini Router TP-Link Pocket

Gbr.9. TP-Link Pocket

12) Konektor RJ 45

Gbr.10. Konektor RJ45

13) Tang Crimping

Gbr.11. Tang Crimping

17
14. Jaringan Internet IndiHome Fiber Optic 8 Core 2 Mbps
E. Prosedur dan Proses Pembuatan Alat.
Setelah semua kebutuhan untuk pembuatan sistem E-learning
Moodle terpenuhi, maka dilakukan proses installasi atau pemasangan
software untuk PC Server yaitu MoodleNow, sebagai berikut :
1. Pilih awalan booting komputer dari DVD untuk menginstall sistem
operasi Debian. Semua file dan data pada komputer ini akan terhapus,
dan terganti oleh file sistem dari DVD Distro Linux Debian, kecuali
dikehendaki dual boot dengan sistem operasi lain misalnya Microsoft
Windows. Untuk proses installasi sistem operasi linux Debian tidak
akan di bahas dalam karya tulis ini. Alokasi partisi untuk installasi dapat
diatur sebagai berikut :

/ (partisi root) sebesar 500 GB.

/home sebesar 500 GB.

/boot sebesar 2 GB.

swap sebesar 2 x RAM terpasang yaitu 16 GB.

Sisa partisi untuk dokumen pendukung isi server E-learning Moodle


ini.

2. Download file sumber Moodle 3.0+ (Build: 20151204) di situs


https://moodle.org/download.

3. Install perangkat lunak yang dibutuhkan dengan cara hubungkan PC


Server ke internet, lalu update repository kemudian lakukan perintah
installasi dengan menggunakan #apt-get install dari mode Comand
Line Interface atau Synaptic Packet Manager.

4. Moodle dapat di install di berbagai macam Sistem Operasi, tetapi yang


kita bahas disini adalah install di Linux Debian, dengan pertimbangan

18
kemudahan installasi dan ketahanan terhadap virus dan program
perusak lainnya. Moodle dapat difungsikan sebagai sistem offline,
hanya dapat di akses di lingkungan LAN sekolah, atau sistem online,
dapat diakses via internet. Berikut akan dijelaskan langkah perlangkah
installasi dan konfigurasi secara umum. Untuk installasi moodle,
diperlukan modul webserver dan database mysql server, bisa dipilih
sewaktu installasi Linux Debian.
5. Sebelum proses installasi Moodle dari kode sumber dilakukan, maka di
asumsikan sistem operasi Linux Debian yang kita gunakan sudah
terinstall perangkat lunak Web-Server yaitu Apache dan perangkat
lunak basis data Mysql-Server, serta aplikasi pengaturan basis data
dengan web yaitu PHPmyAdmin. Untuk mengatur tampilan web-
server, maka dari mode CLI, yaitu dari ikon peluncur menu klik
console, setelah di area kerja console, ketikan perintah sebagai berikut
:
icc@tkjadb$ su (ini contoh pindah user root)
root@tkjadb#cd /var/www
root@tkjadb:/var/www# nano index.html
selanjutnya buat sedemikian rupa sehingga tampilan web-server,
memudahkan pengguna menuju server E-learning.

Gbr.12. Konfigurasi Tampilan Web-Server

19
Tampilan web-server, akan tampak seperti pada gambar 13 di bawah ini,
setelah pengguna mengakses server melalui peramban dengan
mengetikan IP address atau URL yang sesuai konfigurasi servernya.
Untuk menguji konfigurasi web-server cukup ketikan URL di peramban
localhost tanpa tanda kutip.

Gbr. 13. Tampilan Halaman Depan Web-Server E-learning

6. Sebelum menginstall moodle, maka perlu dibuat basis datanya. Hal ini
perlu dilakukan untuk menampung semua aktifitas pembelajaran E-
learning moodle. Ketikkan localhost/phpmyadmin di kolom URL
peramban untuk mengakses basis data mysql melalui aplikasi
phpmyadmin. Halaman login tampak seperti gambar di bawah ini.

Gbr.13. Menu Login PHPmyAdmin

7. Selanjutnya perlu dibuat basis data baru dengan nama moodle dengan
menggunakan aplikasi phpmyadmin seperti pada gambar di bawah ini.

20
Gbr.14. Pembuatan Basis Data Moodle

8. Moodle memerlukan tambahan ekstensi PHP yaitu, GD dan XMLRPC.


Berikut cara installasinya. Perhatikan, bahwa Server harus terkoneksi
ke Internet. Masuk ke CLI, ketik apt-get install php-gd lalu ketik apt-
get install php-xmlrpc. Setelah semua sudah siap, maka moodle siap
di install.

9. Tahap awal untuk installasi moodle ada download file installer moodle
dan konfigurasi moodle di server Linux Debian. Download file installer
moodle di website https://moodle.org, selanjutnya ekstrak file installer
moodle sehingga direktori moodle ada di /var/www. Perintah untuk
mengekstrak yaitu dari mode CLI, ketikan #tar -xzvf moodle.3.0.
Setelah terekstrak, ubah hak akses direktori moodle agar bisa diakses
dalam proses installasi secara remote dengan peramban. Ketikkan

#chmod -R 777 moodle

#chmod -R 777 moodle/*

10. Berikutnya dilanjutkan dengan proses installasi melalui peramban


secara lokal jika server juga berupa desktop GUI atau melalui
peramban di PC klien. Buka peramban apapun di PC klien, dalam
contoh ini peramban yang digunakan adalah peramban Google

21
Chrome. Ketikkan http://IPSERVER/moodle pada peramban yang
digunakan. Akan tampak gambar proses installasi moodle seperti di
bawah ini.

Gbr.15. Installasi Moodle melalui peramban.

Pemilihan bahasa default saat proses installasi akan ditampilkan


dalam menu seperti tampak pada gambar 16 di bawah ini.

Gbr.16. Menu Pemilihan Bahasa Installasi Moodle.

11. Lanjutkan kepemeriksaan komponen installasi. Harus ditandai Pass,


jika ada Error coba cek tahap awal installasi, biasanya terjadi karena
ada komponen yang belum di install.

22
Gbr.17. Pemeriksaan komponen installasi yang dibutuhkan moodle.

12. Setelah semua komponen terpenuhi, installasi dilanjutkan dengan


mengatur atau memberi pasword untuk root sebagai administrator
server, baik melalui web-config ataupun melalui CLI dengan
mengedit secara langsung file config.php pada lokasi
/var/www/moodle. Pengaturan konfigurasi server melalui peramban,
bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Gbr.18. Konfigurasi IP server dan Direktori moodle

13. Pengaturan password atau kata sandi, dan konfigurasi yang lainnya
dilakukan seperti pada gambar 19 di bawah ini. Isikan data-data
sesuai database MySQL yang telah kita buat sebelumnya
(termasuk password adalah password mysql).

23
Gbr.19. Konfigurasi Administrator Moodle dan Host Server.

14. Sistem akan mencoba melakukan pengecekan seluruh konfigurasi dan


kebutuhan komponen E-learning moodle, seperti pada gambar 20 di
bawah ini. Apabila semua konfigurasi dan komponen terpenuhi
dengan baik, maka proses installasi moodle akan berjalan dengan
baik pula.

Gbr.20. Pengecekkan konfigurasi dan komponen server.

15. Jika perlu, download dan installasikan paket Bahasa Indonesia yang
disediakan di moodle, sehingga antar muka moodle bisa dalam
bahasa indonesia. Cara installasi bahasa Indonesia dapat dilihat pada
gambar 21 berikut ini.

24
Gbr.21. Installasi modul Bahasa Indonesia.

16. Halaman yang menampilkan tentang lisensi dan hak cipta akan
dimunculkan jika semua proses installasi dan penambahan modul
bahasa berjalan dengan baik. Tampilan lisensi dan hak cipta akan
terlihat seperti pada gambar 22 berikut ini.

Gbr.22. Tampilan Lisensi dan Hak Cipta Moodle.

17. Installasi akan menampilkan konfirmasi dari komponen database yang


diinstall sebanyak 12 halaman, pilih lanjutkan saja semua. Isikan data-
data untuk Administrator moodle, kolom dengan instruksi warna merah
berarti wajib diisi. Perlu diperhatikan bahwa password atau sandi
minimal 8 karakter dan harus mengandung minimal 1 angka, 1 huruf
kecil, 1 huruf besar, 1 karakter khusus, dan tanpa spasi. Pengaturan
ini akan tampak seperti pada gambar 23 di bawah ini.

25
Gbr.23. Konfigurasi Administrator Moodle melalui Web-Config

18. Untuk melakukan konfigurasi Halaman Depan server, maka perlu


mengatur isi Front Page settings. Front Page settings memuat nama
situs dan keterangan seperlunya tentang identitas server E-learning
dengan moodle ini. Setelah proses pengaturan Front Page, maka
server E-learning Moodle sudah selesai. Selanjutnya akan dilakukan
pembuatan konten pembelajaran, pengaturan kelas, kuis online dan
sebagainya.

19. Setelah semua proses terlaksana dengan baik, maka dilakukan


pengaturan konten dari server E-learning Moodle ini. Pertama kali
administrator login sebagai root (disini penulis menggunakan identitas
sebagai root) dan memberikan password yang sesuai dengan
password yang dipasang pada saat installasi sistem. Tampilan
halaman login server E-learning Moodle akan tampak seperti pada
gambar 24 di bawah ini. Pada menu tampilan awal ada beberapa
pilihan, jika sudah mempunyai akun pengguna, maka login bisa
dilakukan secara langsung dengan mengisikan nama pengguna dan
sandi yang telah dibuatkan selanjutnya. Sudah tentu administrator
juga harus login terlebih dahulu, jika akan mengatur jalannya proses
pembelajaran menggunakan server E-learning Moodle. Tetapi jika

26
belum mempunyai akun pengguna, untuk beberapa model hak akses,
pengguna bisa berperan (role) sebagai tamu (guest). Sedangkan
pengguna selain administrator, dan tamu (guest), secara default
diberikan hak akses atau peran (role) sebagai siswa (student).

Gbr.24. Tampilan login E-learning Moodle

20. Konfigurasi server selain langsung dari PC atau Laptop lokal


(localhost) dapat juga dilakukan dari komputer lain atau host lain yang
masih dalam IP address yang sekelas, dengan mengetikan ip adrress
di URL bar pada peramban klien atau komputer yang terhubung atau
masih dalam satu kelas ip address. Setelah Moodle terinstall dengan
baik, maka kita lanjutkan dengan konfigurasi sebelum moodle bisa
digunakan sebagai media e-learning. Menggunakan password yang
harus terdiri dari angka, huruf kecil, huruf besar, dan simbol tentunya
sangat menyulitkan. Oleh karena itu kita rubah pengaturan password
sehingga password bisa apa saja tanpa terikat aturan diatas. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara masuk ke mene Site Adminstration
Security Site policies ubah aturan seperti pada gambar 25 dan 26 di
bawah ini, ganti parameter 1 dengan 0.

27
Gbr.25. Menu Site Policies

Gbr.26. Pengubahan aturan password atau sandi.

21. Jika semua langkah-langkah di atas telah dilakukan tanpa muncul


pesan kesalahan, maka proses server E-learning Moodle telah siap
untuk digunakan. Proses pengaturan fasilitas yang lain tidak akan
dibahas pada tulisan ini. Pembahasan di dalam laporan ini hanya
akan berkisar pada masalah penambahan pengguna, penambahan
konten, penambahan Quis, soal serta Quesioner.

22. Untuk mempercantik server E-learning Moodle dan menambahkan


informasi tentang situs moodle yang bersangkutan, kita bisa
mengubah tampilan muka moodle. Masuk ke menu Site
administration Frontpage Frontpage Settings. Lihat gambar 27 di
bawah ini.

Gbr. 27. Menu Front Page Settings

28
23. Pembuatan Soal Online dengan WonderShare Quiz Creator.
Pada pembuatan soal online kali ini, penulis membuat file yang
akan diupload ke server E-learning Moodle menggunakan perangkat
lunak berbayar versi Windows, hal ini mengingat untuk versi Linux
belum ada yang semudah dan seinstan perangkat lunak ini.
Keunggulan versi ini, file soal bisa diunduh, atau dicopykan atau
diproses langsung oleh klien (pengguna) dengan peramban yang
digunakan. Hanya saja kelemahan dari hasil publish perangkat lunak
ini adalah, jika dijalankan melalui peramban, masih membutuhkan
plugin dari pihak ketiga. Hal ini tentu akan menyulitkan pengguna jika
peramban yang digunakan memang secara default membatasi akses
plugin ini. Plugin dari pihak ketiga yang sangat terkenal dari Adobe
yaitu Adobe Flash Player, seringkali dimanfaatkan kelemahannya oleh
para hacker untuk melaksanakan aktifitasnya. Baik untuk memata-
matai, melumpuhkan komputer korban, sampai pada hal-hal yang
bersifat kriminal lainnya. Aspek keamanan secara detil tidak akan
dibahas, hanya diberikan contoh seperlunya.

Sebelum menggunakan perangkat lunak Wondershare Quiz


Creator, tentu harus diinstallasi terlebih dulu pada PC atau Laptop.
Wondershare Quiz Creator merupakan salah satu software yang bisa
digunakan membuat soal, survei untuk bahan evaluasi peserta didik,
yang menarik pada software ini adalah, output dari pembuatan soal
berupa file swf yang bisa anda pasang di media online seperti website
sekolah, atau blog pribadi anda, dan diharapkan akan menjadikan
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi peserta didik
kita.

Beberapa variasi model soal yaitu:

True/False : Soal Benar/Salah (B-S)

29
Multiple Choice : Pilihan Ganda, dengan jawaban hanya satu
yang benar.

Multiple Respone : Pilihan Ganda, dengan jawaban lebih dari


satu yang benar.

Fill in the Blank : Soal isian.

Matching : Menjodohkan.

Sequence : Soal yang saling berkaitan.

Word Bank : Mengisi titik-titik/ melengkapi kalimat.

Click map : Memilih gambar

Beberapa setingan pendukung menarik dalam perangkat lunak


ini adalah seperti:

Pengaturan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Pengaturan soal acak secara otomatis.

Pengaturan jawaban acak secara otomatis

Pengaturan pengiriman laporan hasil pekerjaan peserta didik ke


email secara otomatis.

Cara installasi perangkat lunak pembuat soal ini tidak akan


dibahas pada tulisan ini. Pembahasan dibatasi hanya cara membuat
dan mempublish soal, serta upload ke server baik secara lokal
maupun internet.

Untuk mulai membuat soal online dilakukan langkah-langkah


sebagai berikut :

1) Jalankan software Wondershare Quiz Creator melalui Start - All


Program Wondershare - Quiz Creator. Akan tampak tampilan
seperti gambar 28 di bawah ini.

30
Gbr. 28. Menu Pembuatan Soal Wondershare Quiz Creator (WQC)

2) Klik Create a New Quiz untuk memulai membuat soal , maka


akan tampil seperti gambar 29 berikut:

Gbr. 29. Icon Create Question

3) Pada tampilan diatas anda bisa langsung mulai membuat soal


dengan mengklik Question dan memilih jenis soal yang
diinginkan.

4) Untuk memilih template / tampilan desain soal caranya adalah


dengan mengklik tool Player Template, maka akan muncul
jendela Player Template, pada jendela tersebut anda bisa
memilih desain yang sesuai dengan selera anda. Lihat gambar
30 di bawah ini untuk lebih jelasnya.

31
Gbr. 30. Menu Pemilihan Template / Template

Setelah anda memilih desain template soal, selanjutnya anda


klik tool Save & Close, desain template soal pilihan anda akan
terpasang dan siap digunakan untuk membuatsoal.

Untuk membuat soal dengan model pilihan ganda dengan satu


jawaban benar seperti yang digunakan pada server E-learning
Mooflr ini, caranya adalah sebagai berikut:

1) Klik tool Question, kemudian pilihlah Multiple Choice. Lihat


gambar 31 berikut ini.

Gbr. 31. Menu soal pilihan ganda.

2) Tuliskan soal, pengaturan jawaban, dan aturlah skor nilai


soalnya, perhatikan gambar 32 di bawah ini.

3) Klik OK untuk menutup jendela pembuatan soal Multiple


Choice, klik New Question jika ingin melanjutkan membuat soal
dengan model soal yang sama. Jika sudah selesai semuanya
tekan tombol save untuk menyimpan proyek. File akan
tersimpan dengan ekstension wqc.

32
Gbr. 32. Menu pengaturan soal pilihan ganda.

4) Quiz Properties berisi pengaturan penentuan KKM (Kriteria


Ketuntasan Minimal), setting soal dan jawaban acak otomatis,
dan berbagai kelengkapan soal sebelum di publikasikan
menjadi soal online. Klik Tool Quiz Properties maka akan
terlihat seperti gambar 33 di bawah ini.

5) Untuk pengaturan pada Tab Quiz Information bisa dilihat pada


gambar 34. Demikian juga untuk input data pengguna soal,
batas waktu ujian, pemberian umpan balik dan sebagainya ada
pada menu ini.

Gbr. 33. Quiz Properties

33
Gbr.34. Pengaturan Quiz Properties.

Setelah soal dan settingan selesai, kini saatnya kita publikasikan file
soal yang akan kita publikasikan secara online di internet, file yang
dihasilkan Program Wondershare Quiz Creator ini berupa file .swf
yaitu type file flash.

Cara publikasi file soal yang sudah dibuat adalah sebagai berikut :

1) Klik Tool Publish. Lihat gambar 35 berikut ini.

Gbr.35. Menu Pilihan Publish

2) Kemudian akan tampil jendela Quiz Publishing Klik Web. Lihat


gambar 36 dan 37 di bawah ini.

34
Gbr. 36. Menu Publish Ke PC dalam format Web.

Gbr. 37. Pengaturan publikasi fil type flash.

3) Untuk dapat diupload ke server E-learning Moodle ini, pilihan


publish yang digunakan adalah tipe file Scorm.

Untuk mengaplikasikan soal online yang sudah dibuat baik dalam


bentuk file tipe swf ataupun scorm, maka perlu diupload file soal
tersebut ke server. Adapun langkah-langkah mengaplikasikan soal
online tersebut adalah sebagai berikut.

1) Login ke dalam server E-learning Moodle seperti yang telah


dijelaskan pada uraian terdahulu, dengan identitas pengguna
dan sandi sebagai administrator.

2) Masuk pada pilihan mata pelajaran yang akan diberikan soal


online. Lihat gambar 38 berikut ini.

35
Gbr. 38. Pilihan Mata Pelajaran.

3) Kemudian tambahkan aktifitas, pilih scorm, klik tombol add,


cari file yang akan diuplod, beri keterangan, atur properties
aktifitas, jika tidak ada masalah klik simpan dan tampilkan.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 39 dan 40 di bawah ini.

4) Pada gambar 41 ditampilkan menu pengaturan ketersediaan


soal online, nilai ketuntasan minimal, jumlah kesempatan
mengerjakan ulang soal, termasuk sandi dan sebagainya.

5) Setelah proses upload selesai maka server E-learning sudah


siap digunakan untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran
berbasis komputer atau Computer Based Test.

36
Gbr.39. Menu penambahan aktifitas SCORM paket.

Gbr.40. Proses pengaturan paket SCORM

Gbr. 41. Menu pilihan pengaturan ketersediaan soal, nilai KKM dan sebagainya.

37
F. Penggunaan Alat Praktikum.

1. Pemasangan Server pada Jaringan Lokal (LAN).

Hubungkan komputer server dengan HUB menggunakan kabel


LAN yang sudah disediakan dan disambungkan ke access point TP-
LINK Pocket atau Swicth. Serta terakhir semua Klien yang akan
menggunakan kabel untuk menggunakan Moodle dihubungkan
dengan HUB. Cek konektivitas jaringan dengan menggunakan ping
(ping <IP server>). Sedangkan untuk Klien yang menggunakan wifi,
sambungkan dengan access point yang ada. Gambar penggunaan alat
praktek bisa dilihat di bawah ini.

Gbr.42. Pemasangan Server Pada Jaringan LAN Kabel dan Wifi

Agar klien atau pengguna bisa mengakses server, maka setelah


server mendapatkan IP Address dari server DHCP, maka perlu
dilakukan konfigurasi server E-Learning Moodle dengan mengubah
pengaturannya pada file config.php.

Cara pengaturan konfigurasi ini dilakukan sebagai berikut.

1) Masuk ke dalam terminal atau console atau CLI, kemudian ubah


jenis pengguna ke dalam mode root dengan mengetikkan perintah
su, kemudian isikan password root.

38
2) Pindah direktori kerja ke /var/www/moodle dengan mengetikkan
perintah cd /var/www/moodle/. Cek keberadaan file config.php
dengan perintah ls config.php. Jika ada maka akan terlihat
tersebut.

3) Selanjutnya ubah isi file config.php dengan mengetikkan perintah


nano config.php, ubahlah pada bagian

$CFG->wwwroot = 'http://localhost/moodle';

ubahlah kata localhost dengan IP Address yang dipakai oleh


server E-learning Moodle ini, dalam hal ini misalnya adalah
192.168.0.1, maka bagian tersebut menjadi

$CFG->wwwroot = 'http://192.168.0.1/moodle';

4) Siswa atau pengguna untuk mengakses server E-learning Moodle


ini cukup mengettikkan http://192.168.0.1/moodle pada URL
peramban yang digunakan. Selanjutnya segala aktifitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran online dengan server E-learning
Moodle ini bisa dipantau dengan sangat teliti. Termasuk semua
hasil test, pembuatan blog pribadi siswa dan pengiriman file tugas
yang lain bisa dilihat dengan jelas sehingga dapat diberikan
penilaian dan umpan balik sebagai mana mestinya.

2. Pemasangan Server pada Jaringan Internet.

Untuk penggunaan server E-learning Moodle ini secara online


dengan media internet dapat dilakukan dengan beberapa cara. Apabila
koneksi internet yang disediakan Internet Service Provider (ISP)
diperoleh IP Address tetap atau publik maka langkah nomer 1) s.d. 4)
pada point 1 di atas dapat dipakai secara langsung hanya dengan
memasukkan IP Public yang dimiliki.

Sebagai contoh misal SMKN 1 Adiwerna mendapatkan IP Public


36.202.100.10 maka pada konfigurasi file config.php menjadi

39
$CFG->wwwroot = 'http://36.202.100.10/moodle';

Namun kendala untuk mendapatkan IP Public dari ISP adalah


mahalnya harga langganan internet yang harus dibayar setiap bulan. Hal
ini juga bisa diatasi dengan menyewa Virtual Privat Network (VPN)
sehingga server E-learning Moodle ini bisa dikoneksikan secara online
namun dalam jaringan intranet. Akan tetapi kendala mahalnya harga sewa
VPN setiap bulan cukup merepotkan.

Solusi dari masalah ini, kita dapat menggunakan akses tunelling


gratis. Sebagai contoh situs http://ngrok.com memberikan kita akses vpn
gratis, cukup dengan mendaftarkan keanggotaan yang gratis pula.
Caranyapun cukup sederhana, cukup unduh file ngrok.tar.gz di
http://ngrok.com. Kemudian ekstraklah file tersebut dengan perintah tar
-xvzf ngrok.tar.gz selanjutnya akan diperoleh file yang dapat dijalankan
(eksekusi) yaitu file ngrok. Langkah-langkah tersebut dilakukan dalam
mode pengguna root di terminall atau console.

Untuk mengeksekusi file ngrok tersebut, dari mode pengguna root


di console ketikkan :

root@tkjadb:/# cd /home/icc/Unduhan

root@tkjadb:/home/icc/Unduhan# ls ngrok
ngrok

root@tkjadb:/home/icc/Unduhan# ngrok http 80

dengan catatan server E-learning Moodle ini terkoneksi dengan


internet. Selanjutnya akan dihasilkan URL yang merupakan tunel
untuk mengakses server E-learning Moodle ini dari internet,
sehingga pengguna baik guru maupun siswa dapat mengaksesnya
dimanapun berada. Sebagai contoh, setelah file ngrok dijalankan
diperoleh:

40
Forwarding http://d4f4436c.ngrok.io -> localhost:80
Maka file konfigurasi config.php pada server E-learning Moodle ini
harus diubah pada bagian

$CFG->wwwroot = 'http://36.202.100.10/moodle';

menjadi sebagai berikut

$CFG->wwwroot = 'http://d4f4436c.ngrok.io/moodle';

Setelah itu untuk mengakses server E-learning Moodle ini


pengguna baik guru maupun siswa cukup mengetikkan URL
http://d4f4436c.ngrok.io/moodle. Kelebihan metode ini adalah
selain gratis dan tentu sangat murah, juga sangat mudah
digunakan, serta selama PC server tidak mati atau down alamat
URL tidak akan berubah. Sedangkan kekurangannya jika PC server
off atau down karena listrik atau hardware dan software yang
bermasalah, maka URL yang diakses pengguna akan tidak berlaku
lagi. Walaupun demikian kendala ini tidak berarti karena sarana
komunikasi sudah sangat canggih, sehingga perubahan alamat IP
Address dan URL server pun tidak menjadi masalah, dapat dengan
cepat disampaikan kepada pengguna.

3. Kegiatan Praktek Siswa

Setiap siswa wajib membuat akun pengguna dengan syarat dan


ketentuan berlaku menggunakan menu pendaftaran pada halaman awal
server E-learning Moodle ini, cukup dengan akun email yang dimilki.
Siswa wajib melakukan pendaftaran (enrol) pada setiap mata pelajaran
atau kursus yang diikuti sebagaimana siswa mengikuti pelajaran pada
kelas regular yang nyata.
Selanjutnya setiap siswa melakukan installasi perangkat lunak klien
untuk mengakses Moodle dengan aplikasi peramban seperti Google
Chrome, Mozilla Firefox atau yang lain, baik di PC klien Bengkel
Komputer, laptop pribadi siswa, atau pada tablet android yang dimiliki

41
Jurusan TKJ. Tentu tidak lupa untuk menambahkan aplikasi pihak ketiga
seperti plugin Adobe Flash Player guna memperlancar tampilan animasi
baik soal maupun materi pada server.
Langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa untuk melakukan
pembuatan akun dan pendaftaran pada server E-learning Moodle ini
adalah sebagai berikut.
a. Pastikan PC atau Laptop siswa terhubung ke server E-learning
Moodle ini, baik melalui LAN, Wifi, maupun internet.
b. Buka peramban dan ketikkan alamat server di kolom URL,
misalnya http://192.168.0.1/moodle jika berhasil maka
akan ada tampilan Front Page server E-learning Moodle
TKJ SMKN 1 Adiwerna. Klik tombol login atau masuk,
untuk dapat menggunakan pembelajaran elektronik ini.
c. Pilih Silahkan daftar untuk jadi anggota baru seperti pada
gambar 43 di bawah ini.

Gbr.43. Menu login dan pendaftaran anggota baru.

Dilanjutkan dengan mengisikan nama pengguna, kata sandi,


alamat email, dan keterangan lainnya, untuk lebih jelasnya
lihat gambar 44 berikut ini. Contoh pada gambar akun dengan

42
nama dwi_yulianti. Ketentuan nama akun harus huruf kecil
semua dan aturan lain ditentukan oleh administration server.

Gbr. 44. Pendaftaran akun.


d. Mendaftarkan diri pada kursus (course) mata pelajaran yang
tersedia. Caranya adalah siswa mengklik pada daftar mata
pelajaran yang diikutinya pada kelas E-learning Moodle ini
sesuai dengan mata pelajaran yang diikutinya di sekolah
(regylar). Kemudian klik enrole me (student). Lihat gambar 45
untuk lebih jelasnya.

Gbr.45. Pendaftaran Mata Pelajaran (Kursus/Course)


e. Melakukan aktifitas pembelajaran elektronik.
Setelah terdaftar pada mata pelajaran yang diikutinya,
siswa dapat melihat, membaca dan melakukan apa saja

43
yang diberikan dan diperintahkan oleh guru. Perintah,
tugas, maupun aktifitas dari guru bisa dikerjakan secara
real-time seperti test online, atau diunduh kemudian
dikerjakan dikelas atau dirumah lalu hasilnya diunggah ke
server E-learning Moodle ini, atau berupa cetakan
hardcopy yang dikumpulkan di meja guru. Tentu saja,
jenis tugas, dokumen, cara pengerjaan, waktu
pengerjaan sudah menjadi kesepakatan antara siswa dan
guru, dengan mengingat pada aturan UU ITE serta
netiket, dan kaidah ilmiah alademis yang lain, untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Diharapkan
juga siswa untuk mempunyai integritas dan kejujuran,
terhadap hasil tugas yang dikumpulkan baik secara ofline
atau online.

G. Uji Kerja Alat Praktikum


1. Aktifitas Pembelajaran Dalam Jaringan LAN.

Jika semua elemen sudah siap dan konektivitas lancar dalam


jaringan lokal yang terhubung antara klien dan server melalui switch
(kabel LAN dalam keadaan baik dan persentase lost paket saat ping
0%), maka siswa dan guru dapat melakukan aktifitas pembelajaran di
server E-learning Moodle dengan baik.
Setelah semua siap maka siswa dan guru login ke server E-
learning Moodle ini. Berikut gambar-gambar kegiatan siswa saat
melakukan pembelajaran berbasis elektronik.

44
Gbr.46. Menu mata pelajaran server E-learning Moodle

Gbr.46. Tampilan menu aktifitas server E-learning Moodle.

2. Aktifitas Pembelajaran Dalam Jaringan Wifi.


Sambungkan laptop atau PC dengan jaringan wifi melalui
akses poin TP-Link Pocket dan lakukan ping ke server untuk
memastikan konektivitas lancar. Selanjutnya seperti pada aktifitas
pembelajaran dalam jaringan lokal, maka siswa dan guru masuk ke
server E-learning Moodle.

Kelemahan dengan jaringan wifi ini adalah kompabilitas antar


perangkat wifi dan akses poin, sering menyebabkan koneksi terputus

45
atau naik turun karena pengaruh kekuatan daya pancar dan daya
tangkap sinyalnya.

Gbr.47. Siswa Melakukan kegiatan pembelajaran E-learning Moodle dengan Wifi

3. Aktifitas Pembelajaran Dalam Jaringan Internet.

Seperti diuraikan pada uraian terdahulu, ada beberapa cara untuk


melakukan pembelaran elektronik dengan server E-learning Moodle ini
agar dapat dilakukan dengan internet. Dari beberapa cara yang ada, telah
dilakukan pembelajaran online baik memanfaatkan kelas IP Address
jaringan ISP seperti menggunakan kartu 3 (tri) yang hanya bisa dijangkau
oleh sesama pengguna kartu 3, atau memanfaatkan aplikasi tunneling
gratis seperti ngrok.
Lihat gambar 48 yang menampilan akses server melalui akses
data internet menggunakan kartu 3. Dan gambar 49 yang menampilkan
aktifitas detil dari pengguna yang telah melaksanakan test atau aktifitas
yang lain. Semua aktifitas dari pengguna bisa diketahui dan tercatat

46
dengan baik, untuk digunakan dalam pengambilan keputusan pemberian
hasil evaluasi pembelajaran.

Gbr.48. Akses server menggunakan kartu tri.

Gbr.49. Tampilan aktifitas pengguna.


Sama dengan aktifitas kedua pembelajaran terdahulu, maka
pengguna baik siswa maupun guru, harus memasukkan URL atau IP
Address dari server E-learning Moodle ke kolom URL peramban yang
digunakan. Tentu saja administrator harus lebih dulu mengatur server agar
bisa diakses oleh pengguna dari internet. Namun demikian walaupun
server diatur dalam mode internet, pengguna lokal (LAN) dan Wifi tetap
bisa menggunakan selama masih bisa tersambung dengan internet.

47
Berikut adalah tampilan pengguna online yang sedang menggunakan
server E-learning Moodle ini.
Pada gambar 50 tampak sejumlah siswa online dimana akses
internet yang digunakan adalah IP Address, sedangkan pada gambar 51
tampak pengguna online yang mengakses server menggunakan
tunneling.

Gbr.50.Tampilan daftar pengguna yang sedang online.

Gbr.51. Tampilan akses internet server dengan tunneling ngrok.io.com.

48
H. Hasil Kinerja Alat.
Praktik yang dilakukan tentu ada kendala yang dialami yang
mana menunjukkan seberapa handal kualitas layanan server E-
learning Moodle yang dibuat.
Masalah-masalah yang ditemui antara lain :
1. Tidak bisa terhubung ke server.
Imbasnya tidak bisa melakukan aktifitas pembelajaran online.
Hal ini disebabkan kabel LAN yang buruk seperti RJ-45 yang
tidak ada penguncinya (patah) dan kesalahan saat proses
crimping untuk jaringan lokal, sinyal wifi lemah untuk jaringan
wireless, koneksi ke ISP atau tunneling error, terputus atau
server down.
2. Akses dari Smartphone Android tidak bisa menjalankan
file animasi (swf).
Hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya plugin Adobe Flash
Player dengan versi android yang digunakan. Solusinya
adalah dengan mengubah sistem android yang dipakai, atau
bentuk soal tidak menggunakan file flash (swf) tetapi
menggunakan html secara penuh.
3. Beberapa pengguna hanya seringkali tidak submit,
sehingga aktifitas menjadi incomplete.
Setelah didiskusikan oleh siswa dalam kelompok, ternyata
kesalahannya ada pada saat selesai mengerjakan soal atau
aktifitas online lainnya pengguna tidak mengklik tombol
submit, tapi langsung menutup tombol exit atau close pada
peramban. Tentu masalah ini mudah diatasi dengan cara
memberi kesempatan lagi pada pengguna atau melihat detil
jawaban yang diberikan, untuk mendapatkan hasil penilaian.

49
I. Simpulan
Alat yang dibuat telah bekerja dengan baik, bisa digunakan untuk
proses penilain dan aktifitas pembelajaran online dengan mudah dan
efisien. Satu server E-learning Moodle ini mampu menangani user online
sampai 32 siswa atau satu rombongan belajar pada jaringan LAN, Wifi
maupun internet. Semua ada keterbatasannya dalam hal ini adalah
jangkauan wifi yang belum merata, layanan ISP dan kualitas sinyal serta
jaringan internet yang digunakan baik oleh server maupun pengguna.

J. Saran.
Pada proses pembuatan sebuah server Electronic-Learning dengan
Moodle, harus diperhatikan tiap-tiap elemen pembangun, seperti PC
Server, access point, bahkan connector kabel dan layanan internet yang
digunakan, agar kenyamanan, dan kualitas pembelajaran mencapai tujuan
maksimal.
Peran guru sebagai pengguna guru atau administrator perlu
dikembangkan dan dibina dengan pelatihan-pelatihan yang sesuai, serta
tidak mengenal kata berhenti, sebelum guru melayani siswa dengan
maksimal. Apabila guru telah terbiasa menggunakan server E-learning
Moodle ini, maka pada waktu yang akan datang, tugas pembelajaran guru
dan siswa akan makin menyenangkan, efisien dan efektif. Sudah saatnya
guru mejadi pelopor pembelajar sepanjang hayat.

50
LAMPIRAN
1. Pendaftaran akun secara manual pada server E-learning Moodle.

2. Server E-learning Moodle digunakan dalam pembelajaran di kelas.

51
3. Server Moodle sebagai alat praktikum Trouble Shooting Jaringan.

4. Server Moodle sebagai alat penilaian Trouble Shooting Jaringan.

52
5. Server Moodle dengan Konfigurasi CLI lewat Konsole

6. Hasil Tampilan Server E-learning Moodle dengan Tunelling.

7. Catatan atau Log E-learning Moodle klien di Server Moodle.

8. TP-LINK OUTDOOR

9. Tampilan di Smartphone Asus

53
11. Siswa sedang melakukan percobaan Moodle

54

Anda mungkin juga menyukai