Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Kata Kerja Material

Verba (kata kerja) material merupakan verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa,
misalnya mengunyah, membaca, menulis, dan sebagainya.

Pengertian Kata Kerja Relasional

Verba relasional adalah verba yang menunjukkan hubungan intensitas (yang mengandung
pengertian A adalah B), sirkumstansi (yang mengandung pengertian A pada/di dalam B), dan milik
(yang mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke dalam verba
relasional identifikatif, sedangkan verba yang kedua dan ketiga tergolong ke dalam verba relasional
atributif.

Pada verba relasional identifikatif terdapat partisipan token (token) atau teridentifikasi (identified)
dan nilai (value) atau pengidentifikasi (identifier).

Misal: Ayah (token) adalah (verba relasional identifikasi) pelindung keluarga (nilai).

Pada verba relasional atributif terdapat partisipan penyandang (carrier) dan sandangan (attribute).
Misal: Ayah (penyandang) mempunyai (verba relasional atributif) mobil baru (sandangan).

Pengertian Kata Kerja Mental

Untuk verba yang terakhir, yaitu verba mental, pada umumnya digunakan untuk mengajukan klaim.
Verba ini menerangkan persepsi (misalnya: melihat, merasa), affeksi (misalnya: suka, khawatir), dan
kognisi (misalnya: berpikir, mengerti). Pada verba mental ini terdapat partisipan pengindera (senser)
dan fenomena. Contohnya dalam klausa: Saya mempercayai bahwa. . . ., Menurut saya. . ., Saya
berpendapat. . ., Contoh lain dalam kalimat: Ayah (pengindera) mendengar (verba mental) kabar itu
(fenomena).

Tugas kalian adalah mencari kalimat yang mengandung verba di dalam teks tersebut. Lalu,
kategorikan masing-masing verba tersebut menurut bentuknya.

Verba
No. Kalimat Verba
Material/Relasional/Mental

1. Indonesia adalah surga sekaligus kisah adalah Verba Relasional Identifikatif


nyata, bukan isapan jempol belaka atau

romantisme dari masa lalu.

2. Problem utama dari tidak adalah Verba Relasional Identifikatif


berkembangnya pariwisata di Indonesia

adalah ceteknya kesadaran akan potensi


yang kita miliki.

3. Mereka datang hanya pada saat memancing Verba Material


kampanye untuk memancing suara,
bahkan mempersilakan para nelayan
mengebom terumbu karang.
4. Mungkin ini merupakan bentuk “protes” membangun Verba Material
mereka kepada pemerintah daerah yang
tidak serius membangun prasarana

wisata di sana.

5. Pemerintah pusat ataupun daerah masih senang Verba Mental


lebih senang mendapatkan

uang dengan cara mengeksploitasi


sumber daya alam.

6. Mereka lebih suka membabat hutan menggantikan Verba Material


untuk mengambil kayunya, menggali

buminya untuk mengeduk mineral di


dalamnya, atau menggantikan

pepohonan hutan dengan kelapa sawit.

7. Tidak ada resor atau pengelola wisata membayar Verba Material


yang bisa membayar setoran ke pejabat
korup sebesar yang disetor pejabat
hutan atau pemilik tambang.

8. Singapura, misalnya, pulau kecil yang menarik Verba Mental


penuh beton itu mampu membuat
banyak atraksi wisata—meski sebagian

besar artifisial dan terlihat lebih indah di


iklan—yang mampu menarik 15 juta
wisatawan asing.

9. Selama ini pemerintah hanya menjual menjual Verba Material


Bali dan Bali, atau—kalau mau dikatakan
agak berpandangan luas sedikit—
bergesernya pun paling-paling hanya ke
Yogyakarta dan Danau Toba.

10. Berapa banyak peminat wisata yang dirindukan Verba Mental


tahu, misalnya, bahwa Teluk Meranti,
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, di
pertemuan antara Selat Malaka, Laut
Cina Selatan, dan arus surut Sungai
Kampar, terdapat “bono”, tidal bore
yang dirindukan para selancar sungai,
dan diakui sebagai yang terbaik di dunia

Anda mungkin juga menyukai