RPP Bab 4 C
RPP Bab 4 C
( RPP )
SatuanPendidikan : SMP Negeri ………………………
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VII / Semester 2
MateriPokok : Kehidupan Masyarakat Pada Masa Islam di Indonesia
AlokasiWaktu : 2 X 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.4. Memahami kronologi perubahan, dan 3.4.1. Menunjukkan jalur perdagangan laut para
kesinambungan dalam kehidupan pedagang dari arab, Persia, dan Gujarat ke
bangsa Indonesia pada aspek politik, Indonesia
sosial, budaya, geografis, dan 3.4.2. peserta didik mampu menyebutkan keuntungan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat :
1. Mendiskripsikan proses masuknya Islam ke Indonesia
2. Mendiskripsikan persebaran Islam di Indonesia
3. Menganalisis pengaruh Islam terhadap Masyarakat Indonesia
4. Menyajikan hasil pengamatan tentang peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia
khususnya di daerah Ponorogo dan sekitarnya ( budaya lokal )
SIKAP SOSIAL:
Saling menghormati
Percaya diri
Bertanggung jawab
D. MATERI
Reguler : Masa Islam di Indonesia
Masuknya Islam ke Indonesia
Persebaran Islam di Indonesia
Pengaruh Islam terhadap masyarakat di Indonesia
Kerajaan – kerajaan Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia
Remidial : Kerajaan – kerajaan Islam di Indonesia
Pengayaan : Persebaran kerajaan Islam di Indonesia
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi interaktif
3. Model : Problem Based Learning dan Discovery Learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN
G. SUMBER PEMBELAJARAN
Kemdikbud, 2016. Buku Siswa ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII.
Jakarta: Kemdikbud (halaman 255-275 )
Lingkungan sekitar: lingkungan sekolah dan tempat tinggal
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN I
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
Pendahuluan 1) Peserta didik bersama guru menyampaikan 10 menit
salam dan berdoa.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan
kelas.
3) Guru memberi motivasi dan menanyakan materi
yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
4) Peserta didik menerima informasi dari guru
tentang topik pembelajaran yaitu masuknya
Islam ke Indonesia.
5) Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok, tiap kelompok terdiri atas 3–4 orang.
Kegiatan Inti Tahap – 1 1) Peserta didik diminta mengamati gambar yang 10 menit
Mengamati menunjukkan jalur perdagangan laut para
pedagang dari Arab, Persia, Gujarat ke
Indonesia.
2) Berdasarkan hasil pengamatan, peserta didik
menyebutkan keuntungan yang diperoleh
masyarakat di Indonesia dari perdagangan laut
ini.
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
Tahap – 2 a) Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan 10 menit
Menanya mengenai masuknya Islam ke Indonesia.
Contoh:
(1) Bagaimana proses masuknya Islam ke
Indonesia?
(2) Apa kaitannya dengan kedatangan para
pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat
dengan masuknya Islam ke Indonesia?
b) Peserta didik diajak menyeleksi apakah
pertanyaan yang dirumuskan sudah sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Jika belum sesuai,
peserta didik diminta memperbaiki rumusan
pertanyaan dengan panduan guru.
Tahap – 3 a) Peserta didik diminta mengumpulkan 15 menit
Mencari informasi/data untuk menjawab pertanyaan yang
Informasi telah dirumuskan.
b) Peserta didik dapat mencari informasi/data
dengan membaca uraian teori mengenai
masuknya Islam ke Indonesia yang terdapat di
dalam Buku Siswa.
c) Peserta didik dapat mencari informasi melalui
sumber yang lain seperti buku referensi yang
relevan atau internet jika tersedia fasilitas
internet.
Tahap – 4 a) Peserta didik diminta mengolah dan 10 menit
Mengasosiasi menganalisis data atau informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber.
b) Peserta didik diminta mendiskusikan teori-teori
tentang masuknya Islam ke Indonesia bersama
kelompoknya.
c) Berdasarkan hasil diskusi kelompok, peserta
didik diminta menulis penjelasan tentang teori
yang dianggap paling benar mengenai masuknya
Islam ke Indonesia.
Tahap – 5 a) Peserta didik dalam kelompok diminta 15 menit
Mengkomunik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
asikan b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan dan
saran atas hasil diskusi kelompok yang
presentasi.
c) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan
atas jawaban dari pertanyaan.
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
Penutup 1) Peserta didik diberi kesempatan untuk 10 menit
menanyakan hal-hal yang belum dipahami
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan
yang disampaikan oleh peserta didik
3) Peserta didik diingatkan untuk
menyempurnakan simpulan untuk dikumpulkan
kepada guru.
4) Peserta didik diminta melakukan refleksi
terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.
PERTEMUAN II
Kegiatan Inti Tahap – 1 1) Peserta didik diminta mengamati gambar peta 10 menit
Mengamati persebaran Isam di Indonesia.
2) Setelah mengamati, peserta didik diminta
mendeskripsikan persebaran Islam di Indonesia.
Tahap – 2 1) Peserta didik diminta mengumpulkan 20 menit
Mencari informasi/data mengenai jalur dan cara
Informasi persebaran Islam di Indonesia.
2) Peserta didik dapat mencari informasi/data
dengan membaca uraian materi tentang
persebaran Islam di Indonesia yang terdapat
dalam Buku Siswa.
3) Peserta didik dapat mencari informasi melalui
sumber yang lain, seperti buku referensi yang
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
relevan atau internet jika tersedia fasilitas
internet.
Tahap – 3 1) Peserta didik diminta mengolah dan 15 menit
Mengasosiasi menganalisis data atau informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber.
2) Peserta didik menulis penjelasan tentang jalur
dan cara persebaran Islam di Indonesia.
Tahap – 4 1) Peserta didik mengumpulkan hasil kerjanya 15 menit
Mengkomunik kepada guru
asikan 2) Peserta didik mendengarkan tanggapan guru
terhadap hasil kerjanya.
3) Masing-masing peserta didik membuat
kesimpulan dengan bimbingan guru.
Penutup 1) Peserta didik diberi kesempatan untuk 10 menit
menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan
yang disampaikan oleh peserta didik.
3) Peserta didik diingatkan untuk
menyempurnakan hasil kerjanya.
4) Peserta didik diminta melakukan refleksi
terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.
Pertemuan III
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam,dan berdo’a 10 menit
2. Peserta didik bersama guru mengkondisikan
kelas
3. Guru memberi motivasi dan menanyakan materi
yang telah di pelajari pada pertemuan
sebelumnya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik yaitu pengaruh Islam
terhadap terhadap masyarakat di Indonesia
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
5. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok ,tiap
kelompok terdiri dari 5 orang
6. Menginformasikan teknik penilaian yang
digunakan selama proses pembelajaran
Pertemuan IV
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
Pendahuluan 1 .Mengucapkan salam,dan berdo’a 10 menit
2. Peserta didik bersama guru mengkondisikan
kelas
3.Guru memberi motivasi dan menanyakan materi
yang telah di pelajari pada pertemuan
sebelumnya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik yaitu Kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia
5. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok ,tiap
kelompok terdiri dari 5 orang
6. Menginformasikan teknik penilaian yang
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
digunakan selama proses pembelajaran
Tahap – 5 5 menit
Menganalisis
Guru membantu siswa untuk melakukan
dan
mengevaluasi refleksi atau evaluasi terhadap hasil analisis
proses
mereka dan proses yang mereka gunakan.
pemecahan
masalah
Penutup 6. Membimbing dan memfasilitasi siswa membuat 10 menit
kesimpulan kegiatan pembelajaran
7. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan
8. Guru memberikan umpan balik
9. Guru memberikan post test
10. Memberikan penugasan
11. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
Pertemuan ke 5
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam, menanyakan kabar, 10 menit
mengecek kehadiran peserta didik, serta
mengajak berdoa bersama-sama untuk
pelaksanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
Tahap – 1
Orientasi siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
pada masalah
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Sintaks Model Waktu
harus dicapai peserta didik
4. Menyampaikan cakupan materi
5. Menginformasikan teknik penilaian yang
digunakan selama proses pembelajaran
6. Memfasilitasi peserta didik untuk membentuk
kelompok, masing – masing kelompok
beranggotakan 5-6 orang
.................................................... ………………………………
NIP. NIP.
Lampiran Bahan Ajar
Bahan Ajar
PERTEMUAN I
1. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya
berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di
Indonesia.
Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay –
Timur Tengah – Eropa.
Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak
khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan
Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan
perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra
Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang
pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah
banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang
menyebarkan ajaran Islam. Demikianlah penjelasan tentang teori Gujarat.
2. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori
Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan
pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori ini adalah:
Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan
Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan
perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab
Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. SedangkanGujarat/India
adalah penganut mazhab Hanafi.
Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari
Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli
yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik
Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang
berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. Dari
penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham simak
3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari
Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam
Indonesia seperti:
Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi
Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat
peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa
ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al –
Hallaj.
Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda
bunyi Harakat.
Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu
Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya.
Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia
dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai
pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat
(India). Demikianlah uraian materi tentang proses masuknya Islam ke Indonesia.
Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan jalan
damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh
pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat
Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya
diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti
pedagang Gujarat mendirikan perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang,
maka interaksi semakin sering bahkan
ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin
cepat berkembang.
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang
menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren.
Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan kalangan masyarakat
menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para pemuda menjadi
juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing- masing. Di samping penyebaran
Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam
juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang
kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat
Indonesia.
Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para
pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh
dan ulama tergabung dalam kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau
wali sembilan yang terdiri dari:
Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di
Jawa Timur.
Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel
Surabaya.
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim,
menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin,
menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)
Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah
Kudus.
Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam
di daerah Demak.
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan
islamnya di daerah Gunung Muria.
Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat
(Cirebon)
Demikian sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa, Masyarakat Jawa sebagian
memandang para wali memiliki kesempurnaan hidup dan selalu dekat dengan Allah, sehingga
dikenal dengan sebutan Waliullah yang artinya orang yang dikasihi Allah.[am]
Adalah pendapat Dr. Slamet Muljana ditahun 1968 dalam “Runtuhnja hindu Djawa dan
Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara” yang mengatakan Sultan demak adalah
peranakan Cina bahkan menyimpulkan bahwa para wali sanga pun peranakan cina.
Misalnya Sultan Demak Panembahan fatah dalam Kronik Klenteng Sam Po Kong bernama
panembahan Jin Bun (nama Cinanya). Demikian pula dengan Sultan Trenggana disebutkan
dalam nama Cina, Tung Ka Lo.
Yap, demikian juga mereka ‘bertransformasi’ yang antara lain Soenan Ampel dengan nama Cina
Bong Swi Hoo. Soenan Goenoeng Djati dengan nama Cina, Toh A Bo.
Sebenarnya menurut budaya Cina dalam penulisan sejarah nama tempat yang bukan negri Cina,
dan nama orang yang bukan bangsa Cina, juga diCinakan penulisnya.
Oleh sebab itu tafsir Prof. Dr. Slamet Muljana tergolong aneh.
Mengapa tidak seluruh pelaku sejarah dan nama tempat yang diCinakan ditafsirkan sebagai Cina
semua? Sehingga tidak ada pribumi ataupun bangsa lainnya.
Apakah kita akan berkesimpulan pendiri Nahdlatoel Oelama, Hasjim Asj’ari dan K.H. Achmad
Dahlan pendiri Muhammadiyah berasal dari Arab? karena namanya dari bahasa Arab
5. Teori Maritim
Berawal dari N.A. Baloch sejarahwan asal Pakistan, berpendapat masuknya Islam ke Nusantara
akibat umat Islam memiliki navigator ulung dalam penguasaan maritim / kelautan dan pasar.
Yang kemudian melalui aktivitas ini penyebaran Islam berlangsung di sepanjang jaln laut niaga
di pantai pantai persinggahan pada abad ke-1 H atau abad ke-7 M.
Dijelaskan pula rentang waktunya, terjadi pada abad ke-1 H atau 7M, yang proses penyebaran
dan perkembangan dakwah ajaran Islam ini berlangsung selama lima abad dari 1H hingga 5H
atau 7M hingga 12M.
N.A. Baloch juga menjelaskan mulai abad ke-6 H / 13M terjadi pengembangan Dakwah Islam
hingga ke pedalaman oleh masyarakat pribumi. Selain itu Aceh pada abad ke-9M yang diikuti di
wilayah lainnya di Nusantara.
Nah, itulah sejarah masuknya Islam ke Indonesia serta penyebarannya hingga abad ke-13. Yang
diambil dari buku Api Sejarah, Ahmad Mansur Suryanegara. Jika mengacu pada teori teori
diatas, pemikiran mana yang kamu yakini?
Lampiran Bahan Ajar
PERTEMUAN II
Kedatangan Islam ke Indonesia dan penyebarannya kepada golongan bangsawan dan rakyat
umumnya, dilakukan secara lancar. Hal ini dikarenakan Islam agama yang mudah dipelajari.
Pedagang merupakan awal mula tersebarnya ajaran Islam tersebut. Selain pedagang ada proses
Islamisasi yang terjadi melalui bebrapa hal. Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang
tersebut, yaitu:
a. Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah orang-orang Islam. Masjid yang
merupakan peninggalan masa Islam di Indonesia contohnya adalah mesjid
Demak, mesjid Ampel Surabaya, dan mesjid Banten.
b. Keraton
Keraton adalah tempat kediaman raja atau istana raja. Di tempat ini seorang raja
mengendalikan pemerintahan kerajaannya. Dengan demikian, keratin berfungsi sebagai pusat
pemerintahan dan tempat tinggal raja. Keraton yang termasuk peninggalan masa Islam
antara lain yaitu: Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, Keraton Kanoman di Cirebon,
dan istana Maimun di Sumatra Utara.
c. Makam
Makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas jirat (kijing),
nisan, dan cungkup. Jirat adalah bangunan yang terbuat dari batu atau
tembok yang berbentuk persegi panjang. Nisan adalah tonggak pendek yang terbuat dari
batu yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai tanda kuburan.Cungkup adalah
bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat. Contoh makam kuno bercorak Islam,
yaitu makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Fatimah binti Maimun di Leran
Gresik, makam Sultan Malik al-Saleh di Pasai Aceh, dan makam sultan-sultan Mataram di
Imogiri.
d. Kaligrafi
Kaligrafi adalah menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik dengan
menggunakan huruf Arab. Dalam dunia Islam, kaligrafi terdiri atas petikan ayat-ayat
suci Al Qur’an. Bentuknya beraneka macam, dari yang sederhana, berbentuk tulisan
mendatar, sampai bentuk yang rumit seperti sebuah lingkaran, segitiga atau membentuk
suatu bangun tertentu seperti masjid. Beraneka ragam hias kaligrafi dapat kita temukan pada
dinding masjid atau batu nisan.
e. Karya sastra
Berdasarkan corak dan isinya karya sastra peninggalan masa Islam di Indonesia ada beberapa
jenis, yaitu: berupa, babad, hikayat,suluk, dan syair.
1). Babad adalah karya sastra berupa cerita berlatar belakang sejarah. Karya ini biasanya
berupa cerita semata daripada uraian sejarah yang disertai bukti-bukti dan fakta. Contoh
Babad Cirebon, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.
2). Hikayat adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai
pelipur lara atau pembangkit semangat. Contoh Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Raja-Raja
Pasai.
Bahan Ajar
PERTEMUAN I
4. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya
berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di
Indonesia.
Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay –
Timur Tengah – Eropa.
Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak
khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan
Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan
perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra
Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang
pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah
banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang
menyebarkan ajaran Islam. Demikianlah penjelasan tentang teori Gujarat.
5. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori
Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan
pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori ini adalah:
Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan
Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan
perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab
Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. SedangkanGujarat/India
adalah penganut mazhab Hanafi.
Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari
Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli
yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik
Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang
berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. Dari
penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham simak
6. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari
Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam
Indonesia seperti:
Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi
Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat
peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa
ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al –
Hallaj.
Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda
bunyi Harakat.
Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu
Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya.
Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia
dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai
pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat
(India). Demikianlah uraian materi tentang proses masuknya Islam ke Indonesia.
Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan jalan
damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh
pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat
Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya
diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti
pedagang Gujarat mendirikan perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang,
maka interaksi semakin sering bahkan
ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin
cepat berkembang.
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang
menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren.
Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan kalangan masyarakat
menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para pemuda menjadi
juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing- masing. Di samping penyebaran
Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam
juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang
kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat
Indonesia.
Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para
pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh
dan ulama tergabung dalam kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau
wali sembilan yang terdiri dari:
Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di
Jawa Timur.
Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel
Surabaya.
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim,
menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin,
menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)
Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah
Kudus.
Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam
di daerah Demak.
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan
islamnya di daerah Gunung Muria.
Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat
(Cirebon)
Demikian sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa, Masyarakat Jawa sebagian
memandang para wali memiliki kesempurnaan hidup dan selalu dekat dengan Allah, sehingga
dikenal dengan sebutan Waliullah yang artinya orang yang dikasihi Allah.[am]
Adalah pendapat Dr. Slamet Muljana ditahun 1968 dalam “Runtuhnja hindu Djawa dan
Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara” yang mengatakan Sultan demak adalah
peranakan Cina bahkan menyimpulkan bahwa para wali sanga pun peranakan cina.
Misalnya Sultan Demak Panembahan fatah dalam Kronik Klenteng Sam Po Kong bernama
panembahan Jin Bun (nama Cinanya). Demikian pula dengan Sultan Trenggana disebutkan
dalam nama Cina, Tung Ka Lo.
Yap, demikian juga mereka ‘bertransformasi’ yang antara lain Soenan Ampel dengan nama Cina
Bong Swi Hoo. Soenan Goenoeng Djati dengan nama Cina, Toh A Bo.
Sebenarnya menurut budaya Cina dalam penulisan sejarah nama tempat yang bukan negri Cina,
dan nama orang yang bukan bangsa Cina, juga diCinakan penulisnya.
Oleh sebab itu tafsir Prof. Dr. Slamet Muljana tergolong aneh.
Mengapa tidak seluruh pelaku sejarah dan nama tempat yang diCinakan ditafsirkan sebagai Cina
semua? Sehingga tidak ada pribumi ataupun bangsa lainnya.
Apakah kita akan berkesimpulan pendiri Nahdlatoel Oelama, Hasjim Asj’ari dan K.H. Achmad
Dahlan pendiri Muhammadiyah berasal dari Arab? karena namanya dari bahasa Arab
5. Teori Maritim
Berawal dari N.A. Baloch sejarahwan asal Pakistan, berpendapat masuknya Islam ke Nusantara
akibat umat Islam memiliki navigator ulung dalam penguasaan maritim / kelautan dan pasar.
Yang kemudian melalui aktivitas ini penyebaran Islam berlangsung di sepanjang jaln laut niaga
di pantai pantai persinggahan pada abad ke-1 H atau abad ke-7 M.
Dijelaskan pula rentang waktunya, terjadi pada abad ke-1 H atau 7M, yang proses penyebaran
dan perkembangan dakwah ajaran Islam ini berlangsung selama lima abad dari 1H hingga 5H
atau 7M hingga 12M.
N.A. Baloch juga menjelaskan mulai abad ke-6 H / 13M terjadi pengembangan Dakwah Islam
hingga ke pedalaman oleh masyarakat pribumi. Selain itu Aceh pada abad ke-9M yang diikuti di
wilayah lainnya di Nusantara.
Nah, itulah sejarah masuknya Islam ke Indonesia serta penyebarannya hingga abad ke-13. Yang
diambil dari buku Api Sejarah, Ahmad Mansur Suryanegara. Jika mengacu pada teori teori
diatas, pemikiran mana yang kamu yakini?
PERTEMUAN II
KOMPETENSI DASAR :
4.4. Menguraikan kronologi perubahan ,dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia
pada aspek politik, social,budaya,geografis dan pendidikan sejak masa praaksara sampai
masa Hindu-Buddha dan Islam
PETUNJUK UMUM :
Kerjakan tugas di bawah ini dengan baik dan benar !
PETUNJUK KHUSUS :
1.Kelas di bagi menjadi 4 kelompok,masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak.
2.Masing-masing kelompok akan mendapatkan permasalahan untuk didiskusikan.
3.Adapun permasalahan yang harus di kaji adalah masing – masing kelompok menemukan /
mencari contoh kesinambungan sejarah antara masa Hindu-Buddha dengan masa Islam.
4.Semua anggota kelompok harus berpartisipasi aktif dalam diskusi .
…………………………..
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN DISKUSI
Lembar Penilaian
Diskusi Kelompok dan Presentasi
Aspek Penilaian
Nama Diskusi Presentasi Jumlah
No. Nilai
Siswa Kemampuan Kemampuan Skor
Pendapat Keaktifan
Presentasi Menjawab
Keterangan Skor :
Baik sekali = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1
KOMPETENSI DASAR :
4.4. Menguraikan kronologi perubahan ,dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia
pada aspek politik, social,budaya,geografis dan pendidikan sejak masa praaksara sampai
masa Hindu-Buddha dan Islam
PETUNJUK UMUM :
Kerjakan tugas di bawah ini dengan baik dan benar !
PETUNJUK KHUSUS :
1.Kelas di bagi menjadi 4 kelompok,masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak.
2.Masing-masing kelompok akan mendapatkan permasalahan untuk didiskusikan.
3.Adapun permasalahan yang harus di kaji adalah kehidupan masyarakat pada kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia.
4.Semua anggota kelompok harus berpartisipasi aktif dalam diskusi .
…………………………..
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN DISKUSI
Lembar Penilaian
Diskusi Kelompok dan Presentasi
Aspek Penilaian
Nama Diskusi Presentasi Jumlah
No. Nilai
Siswa Kemampuan Kemampuan Skor
Pendapat Keaktifan
Presentasi Menjawab
Keterangan Skor :
Baik sekali = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1
KOMPETENSI DASAR
4.4 Menguraikan kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia
pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai
masa Hindu-Buddha dan Islam
PETUNJUK UMUM
Kerjakan tugas di bawah ini dengan baik dan benar!
PETUNJUK KHUSUS
1. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok 6 anak
2. Masing-masing kelompok akan mendapatkan permasalahan untuk didiskusikan.
3. Adapun permasalahan yang harus dikaji adalah sebagai berikut:
a. Kelompok 1 Seni bangunan
b. Kelompok 2 Karya sastra
c. Kelompok 3 Kesenian
d. Kelompok 4 Politik
e. Kelompok 5 Arsitektur
4. Semua anggota kelompok harus berpartisipasi aktif dalam diskusi dan ada pembagian kerja.
5. Anggota 1,2 dan 3 bertugas mencari bahan/materi untuk diskusi
6. Anggota 4, 5 dan 6 menulis hasil diskusi secara bergantian
7. Ketika presentasi setiap kelompok menampikan yel-yel sederhana
Guru
Jurnal Perkembangan Sikap
Nama Sekolah : SMP ...
Kelas/Semester : ...
Tahun pelajaran : ...
Guru : ...
Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku Ket.
Siswa Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
...
LAMPIRAN PENILAIAN PENGETAHUAN
Bentuk Jml
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
1 KD 4.4 : Pengaruh Uraikan 3 contoh Uraian 1
Menguraikan Islam tradisi Hindu-
kronologi terhadap Buddha dan Islam
yang masih di
perubahan ,dan masyarakat di
lakukan oleh
kesinambungan Indonesia masyarakat
dalam kehidupan Indonesia hingga
bangsa Indonesia saat ini !
pada aspek
politik,social Mendiskripsikan Uraian 2
,budaya ,dan kerajaan-kerajaan
geografis dan dan kesultanan –
kesultanan yang
pendidikan sejak
ada di Indonesia
masa praaksara umumnya
sampai masa terletak di daerah
Hindu-Buddha dan pesisir pantai atau
Islam. dekat sungai!
Butir soal:
1. Uraikan 3 contoh tradisi Hindu-Buddha dan Islam yang masih dilakukan oleh masyarakat
Indonesia hingga saat ini!
2. Jelaskan alasan mengapa kerajaan-kerajaan da kesultanan-kesultanan yang ada di
Indonesia umumnya terletak di daerah pesisir pantai atau dekat sungai !
Kunci :
No.
Jawaban Skor
Soal
1. Contoh tradisi :
1.Grebeg Suro adalah upacara menyambut tahun baru 10
Muharam ( 1 syuro )
2.Selamatan ; merupakan bentuk upacara yang merupakan
hasil perpaduan budaya Hindu-Buddha dan Islam yang
sampai saat ini masih di lestarikan
3.Sekatenan adalah upacara yang diadakan dalam rangka
memperingati maulud (lahir) nabi Muhammad SAW yang
trjadi pada 12 Robiul Awal tahun 1 Gajah di masyarakat Jawa
.
2. Sebab terjadi karena adanya hubungan perdagangan antara
bangsa Indonesia dengan bangsa India , Arab dan Persia 10
sehingga seiring dengan perkembangannya tumbuh kerajaan
yang bercorak Islam
Skor maksimal 20
Bentuk Jml
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
1 KD 4.4 : Pengaruh Mendiskripsikan Uraian 1
Menguraikan Islam perubahan-
kronologi terhadap perubahan akibat
pengaruh Islam di
perubahan ,dan masyarakat di
Indonesia dalam
kesinambungan Indonesia bidanga :
dalam kehidupan a.Bidang Politik
bangsa Indonesia b.Bidang Sosial
pada aspek c.Bidang Agama
politik,social d.Bidang
,budaya ,dan Kebudayaan
geografis dan
pendidikan sejak
masa praaksara
sampai masa
Hindu-Buddha dan
Islam.
Butir soal:
Kunci :
No.
Jawaban Skor
Soal
1. a.Dalam bidang Politik : sebelum Islam masuk Indonesia,sudah 20
berkembang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.Kerjaan tersebut
kemudian mengalami kemuduran dan di gantikan peranannya
oleh kerajaan Islam. Pada masa Islam konsep kerajaan berubah
menjadi kesultanan
PENUGASAN
1. Buatlah review tentang profil 1 perusahaan online shop yang sukses di dunia!
Aspek Penilaian
Nama Diskusi Presentasi Jumlah
No. Nilai
Siswa Kemampuan Kemampuan Skor
Pendapat Keaktifan
Presentasi Menjawab
Keterangan Skor :
Baik sekali = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1