(RPP 5)
Sekolah : SMP......................
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Manusia,Tempat dan Lingkungan
Tema : Kondisi Alam Indonesia
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 x Pertemuan )
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
Dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan diskusi, di harapkan Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan keadaan Fisik Wilayah Indonesia
2. Menggambarkan keanekaragaman bentuk muka bumi
3. Membedakan jenis-jenis iklim di Indonesia
4. Membuat peta Fisiografi Indonesia
5. Mempresentasikan & menyerahkan laporan Hasil Kerja Kelompok
D.
D. MATERI PEMBELAJARAN :
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceraman, Diskusi
3. Model : Problem Based learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber : - Kemdikbud. 2016. Buku siswa Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII
Jakarta: Kemdikbud
- Kemdikbud.2016. Buku Guru Ilmu pengetahuan Sosial. Kelas VII.
Jakarta: Kemdikbud
- Internet : http://www.gurupendidikan.net/2016/04/pengertian-
komposisi-penduduk-dan-macam-macamnya.html
- Literature yang sesuai
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pertemuan ke 1
Pendahuluan 1) Peserta didik bersama guru menyampaikan
salam dan berdoa. 10 menit
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran
berkaitan dengan kondisi alam Indonesia
misalnya mengapa di sekitar kita banyak gunung
api? Mengapa udara di daerah kita terasa
panas?Dan lain-lain.
5) Peserta didik menerima informasi tentang
topik dan tujuan pembelajaran dari guru.
6) Guru menyampaikan teknik penilaian.
I. PENILAIAN
Teknik Penilaian
a. Kompetensi sikap ; observasi bentuk lembar observasi (terlampir)
b. Kompetensi pengetahuan ; - Tes tertulis bentuk uraian (terlampir)
- Observasi terhadap diskusi (terlampir)
c. Kompetensi keterampilan (terlampir)
Penilaian Kinerja:
- Penilaian proses
- Penilaian produk
2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)
3. Teknik penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan mengacu pada teknik
penilaian reguler. (terlampir)
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah penilaian dilakukan.
............................................. .............................................
NIP. NIP.
LAMPIRAN
Nama Tindak
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa Lanjut
1.
2.
3.
….
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Tes Lisan dan penugasan
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi soal
Materi/
No Kompetensi Dasar Bentuk Jumlah
Sub Indikator Soal
Soal Soal
Materi
1 3.1.Memahami konsep Pengertian 3.I.1. menjelaskan Uraian 1
ruang (lokasi, distribusi, Ruang pengertian konsep ruang
potensi,iklim,bentuk Dan 3.1.2. Menjelaskan
muka bumi, geologis, pengertian interaksi
Interaksi Uraian 1
flora dan fauna) dan antar ruang
interaksi antarruang di Antar 3.1.3. memberikan
Indonesia serta Ruang contoh interaksi
pengaruhnya terhadap keruangan antar wilayah Uraian 1
kehidupan manusia di Indonesia
dalam aspek ekonomi, 3.1.4. memberikan
sosial, budaya, dan contoh interaksi
pendidikan keruangan yang terjadi Uraian 1
di wilayahnya
3.1.5. menjelaskan
kondisi saling Uraian
bergantung yang 1
diperlukan untuk
terjadinya interaksi
antarruang
3.1.6. memberikan
contoh kondisi saling
Uraian
bergantung yang
diperlukan untuk
terjadinya interaksi
antarruang
3.1.7. Menganalisis
dampak dari adanya
Penuga
interaksi antar ruang
terhadap kehidupan san
manusia dalam bidang
ekonomi,sosial,budaya
dan pendidikan.
d. Instrumen Penilaian
Penskoran Pengetahuan
Keterangan : Jawaban untuk setiap soal memiliki skor yang berbeda sesuai dengan
indikator yang telah ditentukan diatas.
Petunjuk penskoran :
3 Jawaban tepat 2
Jawaban kurang tepat 0 - 1,5
Jawaban tidak tepat 0
4 Jawaban tepat 2
Jawaban kurang tepat 0 - 1.5
Jawaban tidak tepat 0
6 Jawaban tepat 3
Jawaban kurang tepat 0 - 2
Jawaban tidak tepat 0
Skor Maksimum 10
3. PenilaianPengetahuanPenugasan
1. Teknik: Penugasan
2. Bentuk Instrumen : Uraian
3. Alokasi Waktu : 120 menit
Penskoran Tugas
2) Keterampilan Diskusi
Kemampuan Kemampuan
Pemahaman Berkontribus Jumlah
Nama Mengemukakan Menerima
No. Materi i Nilai
Anggota Pendapat Pendapat
1-4 1-4 1-4 1-4
Keterangan :
- Skor rentang antara 1-4
1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = amat baik
- Nilai = jumlah nilai : 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Kelompok : 3.
Anggota : 1. 4.
2. 5.
Soal
Permasalahan atau musibah yang terjadi sekarang bukan lagi karena faktor alam, tetapi
faktor interaksi manusia dengan alam juga sangat berpengaruh terhadap keadaan alam
saat ini. Coba tuliskan permasalahan yang kalian ketahui mengenai akibat dari interaksi
manusia dengan lingkungan alam yang bersifat negatif. (minimal 5 permasalahan).
Nama Tindak
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa Lanjut
1.
2.
3.
….
4. Penilaian Pengetahuan
e. Teknik : Tes Lisan dan penugasan
f. Bentuk Instrumen : Uraian
g. Kisi-kisi soal
h. Instrumen Penilaian
Penskoran Pengetahuan
Keterangan : Jawaban untuk setiap soal memiliki skor yang berbeda sesuai dengan
indikator yang telah ditentukan diatas.
Petunjuk penskoran :
3 Jawaban tepat 2
Jawaban kurang tepat 0 - 1,5
Jawaban tidak tepat 0
4 Jawaban tepat 2
Jawaban kurang tepat 0 - 1.5
Jawaban tidak tepat 0
6 Jawaban tepat 3
Jawaban kurang tepat 0 - 2
Jawaban tidak tepat 0
Skor Maksimum 10
Nilai : Skore Perolehan X 100
Skore Maksimum
3. PenilaianPengetahuanPenugasan
5. Teknik: Penugasan
6. Bentuk Instrumen : Uraian
7. Alokasi Waktu : 120 menit
Penskoran Tugas
3) Keterampilan Presentasi
4) Keterampilan Diskusi
Kemampuan Kemampuan
Pemahaman Berkontribus Jumlah
Nama Mengemukakan Menerima
No. Materi i Nilai
Anggota Pendapat Pendapat
1-4 1-4 1-4 1-4
Keterangan :
- Skor rentang antara 1-4
1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = amat baik
- Nilai = jumlah nilai : 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Soal
Permasalahan atau musibah yang terjadi sekarang bukan lagi karena faktor alam, tetapi
faktor interaksi manusia dengan alam juga sangat berpengaruh terhadap keadaan alam
saat ini. Coba tuliskan permasalahan yang kalian ketahui mengenai akibat dari interaksi
manusia dengan lingkungan alam yang bersifat negatif. (minimal 5 permasalahan).
Sumber: http://3.bp.blogspot.com
Gambar 1.32. Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta saat aktif mengeluarkan
aliran awan panas atau disebut Wedus Gembel
Gunung berapi di Indonesia umumnya merupakan gunung berapi bertipe strato yaitu
gunung berapi berbentuk kerucut yang tinggi dengan lereng yang curam.
Angin yang membawa uap air dari Samudera Pasifik berbelok di ekuator dan
menurunkan Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai
September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang
bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui
wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, maka
udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi
hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia, sehingga sedikit
pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.
Pada musim hujan, petani Indonesia mulai menyiapkan lahannya untuk bercocok tanam.
Jenis tanaman yang ditanam adalah yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya,
contohnya padi. Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi frekuensi melaut
karena biasanya pada saat tersebut sering terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup
besar, sehingga membahayakan mereka. Ikan juga lebih sulit ditangkap, sehingga terjadi
kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih mahal dari biasanya. Musim hujan
tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat Indonesia yang pekerjaannya
tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya pegawai atau karyawan.
Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak
ditanami karena tidak adanya pasokan air. Sebagian lainnya, masih dapat bercocok tanam
dengan mengandalkan air dari sungai atau dari saluran irigasi.
Ada pula petani yang berupaya bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup dengan
memilih jenis tanaman atau varietas yang tidak memerlukan banyak air. Pada saat musim
kemarau, nelayan dapat mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca yang buruk.
Hasil tangkapan ikan juga biasanya lebih besar dibanding musim hujan, sehingga pasokan
ikan juga cukup berlimpah. Pola angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia
pada saat angin barat dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk melakukan
perpindahan atau migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di Indonesia. Perahu yang
digunakan untuk melakukan migrasi tersebut masih sangat sederhana dan pada saat itu
masih mengandalkan kekuatan angin, sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan
angin muson.
Pada sekitar 2000 tahun sebelum masehi terjadi gelombang perpindahan rumpun
bangsa yang berbahasa Melayu-Austronesia (Melayu Kepulauan Selatan). Melayu-
Austrononesia ialah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan.
Dari tempat itu mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di Teluk Tonkin. Pada
sekitar 200 SM (Sebelum Masehi), mereka pindah menyebar ke daerah-daerah
Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau Lautan Teduh sampai ke
Madagaskar. Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai asal
mula nenek moyang bangsa Indonesia. Keadaan iklim pada saat nenek moyang datang ke
Indonesia tidak berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Secara umum, keadaan curah hujan
di Indonesia tergolong tinggi tetapi tidak merata. Ada wilayah yang sangat tinggi curah
hujannya, tetapi ada yang sangat rendah. Jika kalian perhatikan peta sebaran curah hujan
tampak wilayah Kepala Burung Papua Barat (sebelah barat Manokwari) memiliki curah
hujan yang sangat tinggi. Curah hujan yang rendah tersebar di wilayah Nusa Tenggara dan
Sulawesi Utara.