Anda di halaman 1dari 31

PT.

NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

PELATIHAN K3 OPERATOR ALAT BERAT : PESAWAT ANGKAT-ANGKUT


Alat berat adalah segala macam peralatan/pesawat mekanis termasuk attachment & implement-
nya baik yang bergerak dengan tenaga sendiri (self propelled) atau ditarik (towed-type) maupun yang
diam ditempat (stationer) dan mempunyai daya lebih dari satu kilo-watt, yang dipakai untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kontruksi pertambangan, industri umum, pertanian/kehutanan
dan/atau bidang-bidang pekerjaan lainnya, sepanjang tidak merupakan alat processing langsung. Dalam
pengoperasian alat berat banyak hal dan aspek yang harus diperhatikan, mulai dari ketrampilan dan
skilloperator, prosedur pengoperasian alat, aspek keselamatan kerja (K3) dan aspek perawatan dan
troubleshooting. Alat berat ini merupakan peralatan teknik yang mengandung resiko bahaya tinggi yang
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja bilamana tidak ditangani secara baik dan benar.
Dengan semakin meningkatnya penggunaan alat berat (Excavator, Loader, Buldozer,
Dumptruck, Trailer, Side Boom, dll) di bidang industri dan jasa, dimana pesawat angkat & angkut
/ALAT BERAT dapat juga menyebabkan kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian baik terhadap
harta maupun jiwa manusia, maka perlu diusahakan pencegahan. Untuk mencegah kecelakaan perlu
suatu kualifikasi dan syarat-syarat bagi operator ALAT BERAT sesuai dengan :
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. PER.05/MEN/1985 tentang pesawat angkat dan
angkut;
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi R.I. No. PER. 09/MEN/VII/2010 tentang
operator dan petugas pesawat angkat dan angkut;
3. Undang-Undang No.1 Thn 1970 tentang Keselamatan Kerja;

Pelatihan K3 Operator Alat Berat dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan
menuju produktivitas dan efisiensi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Dalam rangka
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), diperlukan operator-
operator alat-alat Berat yang memiliki kualifikasi sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangan.
Keberadaan operator yang kompeten, akan dapat meminimalkan risiko kecelakaan selama
mengoperasikan peralatan-peralatan tersebut.
1. Tujuan Pelatihan K3 Operator Alat Berat
Program pelatihan ini dirancang untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan secara
terpadu bagi operator dalam menangani dan mengoperasikan alat berat seperti bulldozer dan excavator
dengan baik dan benar, agar terciptanya efektifitas, efisiensi, produktifitas dan keselamatan kerja lebih
meningkat, seiring dengan implementasi Undang Undang N0.1 Thn. 1970 dan Permenaker No.
Per.05/MEN/1985. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan skill pada tenaga kerja operator
ALAT BERAT / Pesawat Angkat & Angkut sehingga dapat mencegah/mengurangi kecelakaan kerja.

1
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

2. Manfaat Pelatihan K3 Operator Alat Berat


Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang peraturan dan perundangan yang berlaku,
2. Meningkatkan kompetensi operator alat berat untuk masing-masing,
3. Menjelaskan dan melaksanakan keselamatan kerja pengoperasian alat alat berat,
4. Menjelaskan tentang fungsi perlengkapan alat berat / pesawat angkat dan angkut,
5. Melaksanakan pengoperasian bulldozer dan excavator dengan aman,
6. Menjelaskan dan melaksanakan perawatan dan pemeriksaan sesuai anjuran pabrik,
7. Meminimalkan resiko kecelakaan kerja,
8. Mendapatkan pengakuan berupa SIO (Surat Izin Operasi) dari Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI.
3. Materi Pelatihan K3 Operator Alat Berat
Materi Pelatihan K3 Operator Alat Berat yang akan disampaikan meliputi sebagai berikut :
1. Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
2. Dasar-Dasar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
4. Undang-UndangNomor : 1 Tahun 1970
5. Permennaker Nomor : Per.05/Men/1985
6. Permennakertrans Nomor : Per. 09/Men/2010
7. Pengetahuan Dasar Alat Berat
8. Pengetahuan Tenaga Penggerak dan Hidrolik
9. Safety Device
10.Sebab-Sebab Kecelakaan Pada Alat Berat
11.Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja Aman
12.Pengoperasian Aman
13.Perawatan dan Pemeriksaan Alat Berat
14.Kunjungan Lapangan (Praktek)
A. Pengertian Umum Safety Device
Safety Valve, Relief Valve, atau Safety Device yang lain berfungsi untuk melindungi peralatan
pada suu plant terhadap timbulnya tekanan lebih (excessive over pressure), tekanan lebih dimaksud
dapat membahayakan peralatan dan manusia yang ada di sekitarnya, jika sampai menimbulkan ledakan
atau kerusakan yang lain. Pencegahan pada suatu plant secara keseluruhan direncanakan melalui
"Pressure Relieving System". yang terdiri dari:

2
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

1. Safety Device
Penentuan valve yang digunakan untuk me"release" over pressure.
2. Disposal System
Sistem perpipaan agar tidak timbul hal-hal yang merugikan, noisy.
3. Flare System
Pembuangan gas-gas berbahaya agar tidak terbentuk hazardous area.
Pemilihan operasi maupun pemeliharaan yang perlu dilakukan didasarkan pada standarisasi
(code) yang disesuaikan dengan pemakaiannya pada plant, atau instalasi terkait. Peraturan atau batasan
dimaksud tidak hanya untuk keperluan plant , tetapi juga untuk memenuhi batasan pencemaran
lingkungan (polusi udara, air dan kebisingan).
B. Mengenal Struktur Keamanan Pada Alat Berat: ROPS, FOPS & OPG
Alat berat yang didesain untuk menangani berbagai pekerjaan berat memiliki resiko yang tinggi
untuk mengalami kecelakaan kerja. Badan Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja Amerika
Serikat (OHSAS) mencatat, sepanjang periode tahun 1992 – 2005 ada 1412 orang operator yang
tewas saat alat berat yang dioperasikannya terguling. Belum lagi lebih 10.000 orang mengalami
cedera ringan sampai berat, bahkan mengakibatkan cacat permanen. Melihat kenyataan itu, OHSAS
mewajibkan kepada semua pabrikan alat berat yang diproduksi di AS harus melewati serangkaian
pengujian pada desain konstruksi alat berat dan mampu melindungi operatornya dari kecelakaan fatal,
dengan hasil baik sesuai standar yang dibuat oleh OHSAS sebelum dapat diteruskan pada tahap
produksi masal dan dipasarkan.
Berawal dari sinilah, standar ini kemudian juga diterapkan oleh berbagai pabrikan alat berat di
dunia. Kelengkapan struktur yang awalnya masih bersifat opsional sekarang telah menjadi standar
baku. Pada saat ini, setiap alat berat yang dipasarkan di Indonesia telah dilengkapi dengan struktur
keamanan ini. Ada 3 struktur keamanan yang umum digunakan, yaitu ROPS, FOPS dan OPG. Mari
kita mengenalinya.
- ROPS (Rollover Protection Structure)
ROPS merupakan struktur keamanan yang paling umum digunakan pada alat berat. ROPS
merupakan struktur keselamatan alat berat yang dapat melindungi operator dari resiko terguling. Alat
berat kerap bekerja di area-area yang curam dan labil sehingga sangat umum terjadi alat berat terguling.
Desain ROPS merupakan side bar dari pipa yang terbuat dari campuran besi dan baja, mampu
melindungi operator dari benturan keras pada kabin pada kelima sisinya (depan, belakang, kiri, kanan
dan atas). Suatu desain ROPS pada alat berat harus melewati serangkaian pengujian yang ekstrim

3
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

seperti uji tabrak dan guling pada suhu yang rendah, dimana pada suhu rendah, struktur logam menjadi
lebih rapuh.
- FOPS (Falling Object Protection Systems)
Benturan pada kabin alat berat bukan hanya terjadi akibat tumbukan alat berat terhadap suatu
benda keras dan besar namun bisa juga diakibatkan jatuhnya suatu benda berat menimpa kabin alat
berat. Jika ROPS melindungi operator pada titik-titik kritis di 5 sisi, maka FOPS berfungsi melindungi
operator dari sisi atas. Bagian atap dari alat berat harus mampu menahan beban berat yang jatuh secara
tiba-tiba. Untuk itu, bagian atap (plafon) dari alat berat dilengkapi dengan ‘jaring-jaring’ yang terbuat
dari plat tebal yang disusun berjajar dan bertumpu pada bar -bar ROPS sehingga mampu menahan atap
dari ‘impact’ yang ditimbulkan benda tersebut. Struktur FOPS ini sangat umum ditemukan pada alat-
alat berat yang bekerja dengan beban berat pada ketinggian, seperti dump truck, excavator dan crane.
- OPG (Occupant Protection Guards)
Tumbukan benda keras dan berat juga sangat mungkin terjadi pada bagian depan dari kabin.
Kabin alat berat yang mayoritas terbuat dari kaca sangat rentan mengalami tumbukan dari arah depan.
Pekerjaan-pekerjaan di sektor forestry yang banyak mengangkat dan memindahkan batang kayu sangat
meyang mungkinkan menimbulkan ayunan dari batang kayu yang gerakannya tidak terkontrol.
Untuk itu pada alat-alat berat yang bekerja di sektor forestry, kita dapat dengan mudah
menemukan OPG ini berupa batang-batang besi yang disusun saling berikatan satu dengan yang lain
dan dipasang pada frame dari kaca alat berat. Berbeda dengan ROPS dan FOPS yang merupakan
standar keamanan yang sudah terpasang pada setiap alat beratyang keluar pabrik, OPG bersifat
opsional. Biasanya pabrikan menyerahkan kepada dealer untuk mempersiapkan dan memasang OPG
jika ada permintaan customer. Biaya OPG ini merupakan biaya tersendiri yang tidak termasuk harga
pembelian unit alat berat.
C. Langkah Pertama Sebelum Mengoperasikan Alat Berat
Pada dasarnya semua jenis alat berat seperti excavator, bulldozer, wheel loader, motor grader,
trackshovel, dan lain-lain memiliki kesamaan dalam hal daily maintenace atau pemeriksaan dan
perawatan harian (P2H). jika anda seorang operator alat berat, langkah pertama yang wajib
dilaksanakan sebelum anda mengoperasikan alat berat adalah sebagai berikut;
1. Pemeriksaan keliling
Kelilingi sekitar unit. pastikan kondisi unit dan alat kerja mulai bagian bawah hingga bagian atas
dalam keadaan baik.
A. Cek kondisi penerangan (lampu)

4
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

B. Cek kondisi Klakson


2. Pemeriksaan engine
Pastikan oli mesin, oli hidrolis, air radiator, instalasi kabel, ruangan mesin, air accu, dan lain-lain
dalam keadaan baik.
3. Pelumasan alat gerak
Lakukan pelumasan secara menyeluruh terhadap sendi-sendi gerak pada alat kerja. Pastikan semua
perangkat unit dalam keadaan terlumasi dengan grease.
4. Pemeriksaan ruangan kabin operator
Periksa kontrol panel dan pastikan tampilan di layar monitor dalam keadaan baik. bersihkan ruangan
kabin, kaca, dan sebagainya. Setel tempat duduk, pasang sabuk pengaman dan pastikan anda bisa
duduk dengan nyaman.
5. Pemanasan mesin
Hidupkan mesin. pastikan asap dan suara mesin dalam keadaan baik dan normal. jika temperatur
mesin dan sirkulasi oli hidrolis sudah cukup, mulailah beroperasi. selamat bekerja dengan tetap
mengutamakan keselamatan kerja.
Note : Setiap penggunaan alat berat, vendor kontraktr wajib menghubungi team ACSD atau SD Engineering untuk dilakukan training dan pengecekan
alat. Team SD Engineering dan ACSD berhak memberhentikan atau menolak alat berat yang tidak sesuai standar.

Contoh Surat Izin Operasi Alat Berat

5
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

SISTEM HIDROLIK PADA EXCAVATOR

Prinsip Dasar Sistem Hidrolik


Hukum yang menjadi dasar prinsip sistem hidrolik adalah hukum pascal.

• Dalam sebuah ruangan tertutup, tekanan yang bekerja pada fluida akan merambat merata
kesemua arah.
• Besarnya tekanan dalam fluida adalah gaya (F) dibagi dengan luas bidang tekannya (A).
• Tekanan pada suatu titik akan bekerja ke segala arah dan sama besar.
Minyak Hidrolik
Minyak hidrolik dalam suatu sistem hidrolik merupakan media untuk mentransmisikan kerja dari suatu
tempat ke tempat lain. Disamping itu dalam penggunaannya minyak hidrolik harus mampu untuk :
• Melumasi bagian-bagian yang bergerak dalam pompa dan motor hidrolik.
• Mempunyai sifat pelumasan yang baik dan menyerap kalor akibat tekanan.
• Mempunyai ketahanan tinggi terhadap putusnya lapisan film minyak.
• Sedapat mungkin viskositas tidak boleh tergantung pada temperatur.
Sirkuit Hidrolik Excavator
Sistem hidrolik pada Excavator digunakan untuk mengendalikan pengendalian Boom Raise/Lower,
Stik out/in, Bucket close/open, Swing Right/left, atau kombinasi dari gerakan-gerakan di atas. Sistem
tenaga hidrolik ini dikontrol oleh main control valve, yang terdiri dari beberapa katup directional
control valve (DCV). Sistem hidrolik digerakan oleh dua buah variable pump dengan jenis pompa
piston (Axial piston pump) dimana pompa ini menyalurkan tenaga dari engine pada excavator.

Sistem Hidrolik Excavator


Berdasarkan fungsinya sistem hidrolik pada excavator dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu :
1. Hidrolik silinder
Hidrolik silinder yang merupakan work tool untuk melakukan kerja yang
terdiri dari tiga jenis, yaitu :
· Boom silinder.
· Stick silinder.
· Bucket silinder.
2. Swing motor dan drive
Oli hidrolik yang dikontrol oleh control valve memungkinkan swing drive dan motor berkerjasama
memutar excavator.

6
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

3. Trevel motor dan final drive


Oli hidrolik yang dikontrol oleh control valve dan swivel joint memungkinkan trevel motor dan fianl
drive menggerakan excavator maju dan mundur.
Proses Gerakan Excavator yang harus diuji coba dilapangan
Dalam proses gerakan Excavator, biasanya sudah menggunakan prinsip Hidrolik Kombinasi
antara silinder satu dengan silinder yang lain, berikut adalah gerakan pada excavator.
1. Proses menggali
Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket close (silinder bucket bergerak open), stick out
(silinder stick bergerak close) dan boom lower (silinder boom bergerak close).

Gerakan Proses menggali


2. Proses mengangkat
Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket close (silinder bucket bergerak open), stick in
(silinder stick bergerak open) dan boom raise (silinder boom bergerak open).

Gerakan Proses mengangkat


3. Proses membuang
Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket open (silinder bucket bergerak close), stick out
(silinder stick bergerak close) dan boom raise (silinder boom bergerak open).

7
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

Gerakan Proses membuang

4. Proses berputar
Gerakan-gerakan yang dilakukan adalah bucket close (silinder bucket bergerak open), stick out
(silinder stick bergerak close), boom raise (silinder boom bergerak open) dan motor swing berputar
ke kiri atau kanan.

Gerakan Proses berputar

Sistem Dan Cara Kerja Excavator Hidrolik


Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material
seperti tanah, batubara, pasir dan lain-lain. Fungsi dari Hydraulic Excavator secara umum adalah
mengerjakan kegiatan pertambangan, Pembukaan lahan hutan untuk lahan pertanian, Pembuatan jalan
perintis, Pembuatan parit dan saluran irigasi, mengerjakan kegiatan kehutanan, dan lain-lain.

Excavators terdiri dari dua tipe yaitu excavator dengan roda dari ban biasa digunakan untuk jalanan
padat dan rata disebut Wheel Excavator dan ada yang mempunyai roda dari rantai besi / track yang
dioperasikan di jalanan yang tidak padat atau mendaki . Excavators jenis ini disebut juga Crawler
Excavators.

8
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

Tenaga penggerak utama Hydraulic Excavator adalah mesin diesel yang merubah energi
mekanik menjadi energi hidraulik melalui tekanan pompa yang kemudian didistribusikan ke silinder
hidraulik untuk menghasilkan gerakan tertentu. Sedangkan motor listrik berfungsi untuk menstarter dan
menyuplai energi komponen-komponen elektrik seperti dinamo, lampu, alat-alat ukur dan sebagainya.
Secara umum konstruksi Hydraulic Excavator terdiri dari 2 bagian yaitu attachment dan Base
Machine. Attachment terdiri dari:
a. Boom adalah attachment yang menghubungkan base frame ke arm dengan panjang tertentu untuk
menjangkau jarak loading/unloading.
b. Arm adalah attachment yang menghubungkan boom ke Bucket.
c. Bucket adalah attachment yang berhubungan langsung dengan material pada saat loading.

Base Machine terdiri dari:


a. Base Frame adalah bagian yang terdiri dari cabin, mesin, counter weight dan komponen lainnya
diatas revo frame.
b. Track Frame adalah komponen yang terdiri dari center frame dan crawler frame yang menjadi
tumpuan operasional Hydraulic Excavator.
c. Track Shoe adalah komponen yang berfungsi seperti roda pada kendaraan, untuk menggerakan
Hydraulic Excavator.

Konstruksi Hydraulic Excavator beserta bagian-bagiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Hidrolik Excavator Tipe Track

9
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

JENIS-JENIS CRANE DAN FUNGSINYA

Crane adalah salah satu diantara alat berat (heavy equipment) yang dipakai sebagai alat
pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material yang bakal
dipindahkan, memindahkan dengan cara horizontal, lalu turunkan material di tempat yang dikehendaki.
Alat ini memilki bentuk serta kekuatan angkat yang besar serta dapat berputar sampai 360 derajat serta
jangkauan sampai beberapa puluh meter, Crane umumnya dipakai dalam pekerjaan pekerjaan proyek,
pelabuhan, perbengkelan, industri, pergudangan dan lain-lain. Sebagian type crane yang umum
digunakan yaitu :

1. Crane Crawler

Crawler crane adalah alat pengangkat material yang umum dipakai pada tempat proyek
pembangunan dengan jangkaun yang tidaklah terlalu panjang. Type ini memiliki sisi atas yang bisa
bergerak 360 Derajat. Dengan roda crawler jadi crane type ini bisa bergerak di dalam tempat proyek
waktu lakukan pekerjaannya. Ketika crane bakal dipakai diproyek lain jadi crane diangkut dengan
memakai lowbed trailer. Pengangkutan ini dikerjakan dengan membongkar boom jadi bagian-bagian
untuk memudahkan proses pengangkutan.

2. Mobile Crane (Truck Crane)

Mobile Crane (Truck Crane) yaitu crane yang ada langsung pada mobile (Truck) hingga bisa
dengan gampang dibawa segera pada tempat kerja tanpa ada mesti memakai kendaraan (trailer). Crane
ini mempunyai kaki (pondasi/tiang) yang bisa dipasangkan saat beroperasi untuk melindungi crane
tetaplah seimbang. Truck crane ini bisa berputar 360 derajat.

10
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

3. Crane untuk Tempat Terbatas


Crane type ini diletakkan diatas dua buah as tempat ke-2 as ban bergerak dengan cara simultan.
dengan keunggulan ini jadi crane type ini bisa bergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane type ini
yaitu roda yang begitu besar yang bisa tingkatkan kekuatan alat dalam bergerak dilapangan serta bisa
bergerak di jalan raya dengan kecepatan maksimum 30 mph. letak ruangan operator crane umumnya
pada bebrapa sisi deck yang bisa berputar.

4. Tower Crane

Tower crane adalah alat yang dipakai untuk mengangkat material dengan cara vertical serta
horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruangan gerak yang terbatas. Type crane ini dibagi berdasar
pada langkah crane itu berdiri yakni crane yang bisa berdiri bebas (free standing crane), crane di atas
rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) serta crane panjat
(climbing crane).
5. Hidraulik Crane

Biasanya semuanya type crane menggunkan system hidraulik (minyak) serta pheneumatik
(hawa) agar bisa bekerja. Tetapi dengan cara spesial Hidraulik crane yaitu crane yang umum dipakai
pada perbengkelan serta pergudangan dan lain-lain, yang memilki susunan simpel. Crane ini umumnya
ditempatkan disuatu titik serta untuk tidak dipindah-pindah serta dengan jangkauan tidaklah terlalu
panjang dan putaran yang cuma 180 derajat. Hingga umumnya disuatu perbengkelan/pergudangan ada
kian lebih satu Crane.

11
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

6. Hoist Crane

Hoist Crane yaitu alat pengangkat yang umumnya ada pada pergudangan serta perbengkelan.
Hoist Crane diletakkan pada langit-langit serta jalan di atas rel spesial yang yang dipasangi pada langit-
langit itu. Rel-rel tadi dapat juga bergerak dengan cara maju-mundur pada satu arah.

7. Jip crane

Jip crane adalah alat pengangkat yang terbagi dalam beragam ukuran, jip crane yang kecil
umumnya dipakai pada perbengkelan serta pergudangan untuk memindahkan beberapa barang yang
relatif berat. Jip crane memilki system kerja serta mesin yang serupa seperti 'Hoist Crane' serta susunan
yang serupa 'Hidraulik Crane'.

Aspek luar yang perlu di perhatikan dalam memastikan kemampuan alat Crane yaitu.
1. Kemampuan angin pada alat.
2. Ayunan beban ketika dipindahkan.
3. Kecepatan perpindahan material.
4. Pengereman mesin dalam gerakannya.
5. Crane Signal/Hand Signal
Dalam bekerja, seorang operator tidak sendiri. Diperlukan seorang juru aba – aba
(signalman) berpengalaman agar terjadi keselarasan kerja antara. Untuk itu diperlukan aba –aba
standard. Kecelakaan fatal telah banyak terjadi karena salah pengertian, dikarenakan aba - aba yang

12
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

tidak standard, sehingga terjadi salah persepsi. Untuk itu dibuatlah satu standard khusus yang sangat
simple agar tidak terjadi miskomunikasi di antara keduanya.
Berdasarkan standar internasional OSHA CFR Part. 1926.550 dan ANSI B30.5, aba-aba tangan yang
digunakan untuk mengarahkan pengoperasian crane harus dipahami signalman dan operator.

Pasalnya, kecelakaan fatal masih banyak terjadi akibat miss communication karena aba-aba yang
digunakan tidak standar atau operator crane tidak mengikuti aba-aba yang diarahkan. Data Bureau
of Labor Statistic (BLS) mencatat, di Amerika Serikat, sebanyak 72 kecelakaan fatal akibat crane
terjadi pada tahun 2006. Paling sering kecelakaan crane terjadi karena boom kontak dengan jaringan
listrik, crane terbalik, runtuhnya boom crane, dan signalman kurang memahami aba-aba sesuai
standar atau operator crane yang lalai tidak mengikuti aba-aba.
Untuk itu, standar OSHA menyatakan bahwa operator crane dan signalman harus dilakukan oleh
seorang yang terlatih dan berpengalaman. Signalman juga wajib memberikan instruksi berupa hand
signal sesuai standar dan operator crane wajib mengikuti arahan yang diberikan signalman.
Berikut hand signal sesuai standar internasional ANSI/OSHA yang harus Anda pahami saat
pengoperasian crane :

1. Hoist

Angkat lengan membentuk siku-siku dengan posisi jari telunjuk ke atas sambil tangan
diputar searah jarum jam. Isyarat ini digunakan pada proses pengangkatan barang/beban.

13
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

2. Lower

Angkat lengan membentuk siku-siku dengan posisi jari telunjuk menunjuk ke bawah sambil
tangan diputar searah jarum jam. Isyarat ini digunakan pada proses penurunan barang/ beban.

3. Use Main Hoist

Isyarat tangan ini digunakan khusus untuk crawler, truck, dan locomotive crane. Angkat
lengan tepat di atas helm dengan posisi tangan mengepal sambil mengetuk helm, selanjutnya
lakukan isyarat tangan lain untuk melanjutkan aktivitas pengoperasian crane. Gerakan ini memiliki
arti agar operator crane menggunakan hoist utama.

4. Use whipeline

Angkat lengan kanan setinggi pinggang dan posisikan lengan ditekuk menyiku, lalu gerakan
telapak tangan kiri menyentuh siku lengan kanan secara berulang-ulang. Isyarat ini memberikan
petunjuk agar operator crane menggunakan whipline atau auxiliary hoist.

14
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

5. Raise Boom

Angkat lengan kanan setinggi bahu, lurus ke samping dengan posisi tangan mengepal dan ibu
jari menunjuk ke atas. Isyarat ini berarti boom di naikkan.

6. Lower Boom

Angkat lengan kanan setinggi bahu, lurus ke samping dengan posisi tangan mengepal ibu jari
menunjuk ke bawah. Isyarat ini berarti boom di turunkan.

7. Move Slowly

Telunjuk menunjuk ke atas putar searah jarum jam di bawah telapak tangan yang lain.
Isyarat tangan ini memiliki arti menaikkan atau menurunkan beban secara perlahan-lahan.

15
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

8. Raise the Boom and Lower the Load

Angkat lengan kanan setinggi bahu, luruskan ke samping dengan posisi tangan mengepal dan
ibu jari menunjuk ke atas, lalu gerakan keempat jari mengarah ke dalam dan keluar hingga gerakan
beban sesuai yang dikehendaki. Gerakan ini bisa juga dilakukan dengan mengangkat lengan kanan
setinggi bahu, luruskan ke samping dengan posisi tangan mengepal dan ibu jari menunjuk ke atas,
sedangkan lengan kiri angkat membentuk siku-siku dengan posisi jari telunjuk menunjuk ke bawah
sambil tangan diputar searah jarum jam. Isyarat ini berarti operator harus menaikkan boom dan
menurunkan beban.

9. Lower the Boom and Raise the Load

Angkat lengan kanan setinggi bahu, luruskan ke samping dengan posisi tangan mengepal dan
ibu jari menunjuk ke bawah, lalu gerakan keempat jari mengarah ke dalam dan keluar hingga
gerakan beban sesuai yang dikehendaki.
Gerakan ini bisa juga dilakukan dengan mengangkat lengan kanan setinggi bahu, luruskan ke
samping dengan posisi tangan mengepal dan ibu jari menunjuk ke bawah, sedangkan lengan kiri
angkat membentuk siku-siku dengan posisi jari telunjuk menunjuk ke atas sambil tangan diputar
searah jarum jam. Isyarat ini berarti operator harus menurunkan boom dan menaikkan beban.

16
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

10. Swing

Angkat lengan setinggi bahu luruskan ke samping dengan posisi telunjuk menunjuk ke
samping. Swing berarti boom atau takel digerakkan sesuai arah yang dikehendaki.

11. Stop

Angkat salah satu lengan setinggi bahu luruskan ke samping dengan posisi tangan terbuka ke
arah bawah. Isyarat ini berarti boom atau takel dihentikan sementara waktu.

12. Emergency Stop

Angkat kedua lengan setinggi bahu luruskan ke samping dengan posisi tangan terbuka ke
arah bawah sambil digerak-gerakkan naik turun. Isyarat ini berarti operasi boom atau takel harus
diberhentikan karena kondisi darurat.

17
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

13. Travel

Ada kalanya posisi crane kurang pas dengan keinginan juru ikat (rigger). Untuk itu,
diperlukan gerakan berpindah agar sesuai dengan posisi yang dikehendaki. Kedua lengan diangkat
ke depan setinggi bahu dengan kedua telapak tangan di buka posisi seperti mendorong. Artinya,
crane harus bergerak mundur atau maju sesuai perintah.

14. Dog Everything

Salah satu tangan memegang tangan yang lain di depan setinggi pinggang. Isyarat ini berarti
peralatan dalam kondisi standby atau berhenti operasi.

15. Travel (Both Tracks)

Angkat kedua lengan setinggi pinggang dengan posisi tangan mengepal dan buatlah gerakan
tangan berputar. Bila gerakan mengarah ke badan signalman, artinya crane harus bergerak
mendekatinya. Sebaliknya, bila arah putaran menjauh dari signalman, artinya crane harus bergerak
menjauh atau crane harus mundur. Isyarat tangan ini hanya digunakan untuk crawler crane.

18
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

16. Travel (One Track)

Isyarat tangan ini hanya digunakan untuk crawler crane. Angkat lengan membentuk siku-
siku dengan posisi tangan mengepal, lalu lengan lainnya diangkat setinggi pinggang dengan posisi
tangan mengepal sambil diputar mengarah keluar.

17. Extend Boom

Isyarat ini digunakan khusus untuk telescopic crane. Kedua lengan diangkat membentuk siku
ke depan dengan posisi telapak tangan ke atas jari dikepal, ibu jari menunjuk ke samping luar.
Artinya, boom

18. Retract Boom

Isyarat ini digunakan khusus untuk telescopic crane. Kedua lengan diangkat membentuk siku
ke depan dengan posisi telapak tangan ke atas jari dikepal, ibu jari menunjuk ke dalam. Artinya,
boom diperpendek.

19
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

19. Extend Boom (One Hand)

Jenis isyarat ini hanya dilakukan dengan satu tangan apabila tangan lain sedang memegang
barang yang diangkat atau tali kendali. Extend boom ditandai dengan mengarahkan ibu jari ke badan
signalman sendiri. Aba-aba ini hanya digunakan untuk tipe telescopic crane.

20. Retract Boom (One Hand)

Aba-aba ini hanya digunakan untuk tipe telescopic crane. Restract boom ditandai dengan
mengarahkan ibu jari ke crane atau operator dan tangan lainnya memegang barang yang diangkat
atau tali kendali.

Hand signal atau isyarat tangan hanya digunakan ketika jarak antara signalman dengan operator
memiliki tingkat visibilitas yang jelas. Bila hal tersebut tidak terpenuhi, maka signalman bisa
menggunakan radio untuk komunikasi dan memberikan instruksi.
Perlu dipahami juga, meskipun hand signal memungkinkan dilakukan, signalman dan operator
crane harus tetap memegang radio dua arah. Terlalu banyak kecelakaan yang diakibatkan kesalahan
dalam mengartikan hand signal, sehingga radio bisa menjadi alternatif untuk menghindari masalah
tersebut. Segera hentikan operasi crane bila hand signal dan komunikasi melalui radio tidak
memungkinkan.
Intinya, seorang signalman harus berkualitas, berpengalaman, memahami fungsi dan cara kerja
crane, wajib memahami hand signal sesuai standar dan tanggung jawabnya dalam kelancaran
pengoperasian crane. Maka dari itu, pemberi aba-aba dalam pengoperasian crane tidak bisa dilakukan
oleh sembarang orang. Diperlukan pelatihan dan sertifikasi bagi signalman yang bertanggung jawab
mengarahkan crane.

20
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

Sebelum mengoprasikan alat berat Crane wajib memperhatikan hal sbb:


Konstruksi Overhaed Travelling Crane
Dalam pengoperasiannya overhead travelling crane memiliki tiga bagian utama yaitu:
1. Sistem Pengangkatan
2. Sistem Trolley
3. Sistem Berjalan

1. Sistem Pengangkatan.
Pada sistem pengangkatan muatan atau beban pada overhead travelling crane menggunakan peralatan
yang terdiri dari :
- Kait
Kait fungsinya digunakan untuk tempat menggantungkan muatan atau beban. Jenis kait yang
digunakan tergantung dari berat beban yang akan dipindahkan.
- Sistem puli dan tali baja.
Puli berfungsi sebagai dudukan tali. Puli atau sheave merupakan suatu peralatan yang digunakan
untuk mengangkat beban.
- Drum penggulung kabel
Drum terbuat dari besi cor kelabu dan dilengkapi dengan alur heliks sehingga tali akan tergulung
dengan seragam dan keausannya berkurang
- Motor Penggerak
Motor merupakan suatu alat penggerak yang keberadaannya sangat vital. Motor ini berfungsi untuk
menggerakkan suatu elemen mesin agar mesin tersebut dapat bekerja sebagaimana fungsinya.
- Transmisi
Tranmisi ini digunakan untuk meneruskan putaran dari motor listrik menuju poros output.
- Rem
Rem digunakan untuk menahan beban dan juga untuk mengatur kecepatan penurunan beban dan
menahan muatan agar diam.
- Kopling
Kopling merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya atau putaran dari
poros pengerak ke poros yang digerakkan dengan tanpa hentakan.

2. Sistem Trolley
Sistem gerakan tersebut meliputi :
- Roda jalan
Roda yang terdiri dari empat buah roda yang berada pada profil jembatan, dua buah roda berada
pada sisi kiri dan dua buah roda pada sisi kanan. Keempat roda tersebut berjalan diatas crane brigde
girder dengan bantuan transmisi.

21
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

- Transmisi
Transmisi pada trolley menggunakan sistem transmisi roda gigi lurus dengan roda gigi pinion
digerakkan langsung oleh motor listrik melalui poros pengeraknya yang melewati kopling.
- Crane brigde girder
Terdiri dari dua buah sebagai palang pelintang untuk jalannya roda jalan (rel).

3. Sistem Berjalan
Sistem ini digunakan untuk menggerakkan perlengkapan pengangkatan dan perlengapan
gerakan menyamping. Sebagai tenaga penggeraknya digunakan dua buah motor listrik yang masing-
masing terletak pada sisi kiri dan sisi kanan end carriages. End carriages memiliki empat buah,
sepasang disisi kanan dan sepasang disisi kiri, yang setiap pasang digerakkan oleh sebuah motor
listrik. Ketiga macam gerakan dikontrol pada sebuah box of electrical equipment. Untuk
pengoperasian ketiga macam gerakan digunakan unit control station.

JENIS - JENIS ALAT PANCANG


1. Drop Hammer

Suatu bahan logam yang berat yang diangkat dengan Host Line, dan kemudian dijatuhkan ke
atas tiang pancang. Karena gaya dinamis yang cukup besar, diletakkan kepala tiang antara hammer dan
ujung atas tiang. Kepala tiang kemudian mendistribusikan hempasan ujung tiang dan berfungsi sebagai
“Shock Absorber”
Kepala tiang terdiri atas Cushion Block yang pada umumnya terbuat dari kayu
Drop hammer dapat memukul 4-8 pukulan permenit
- Keuntungannya:
· Investasi alat yang murah
· Pengoperasianya yang sederhana
· Energi yang ada bervariasi tergantung pada tinggi jatuhnya
- Kerugian:
·Bekerja agak lambat
·Merusak tiang apabila tinggi jatuh terlalu tinggi
·Vibrasi yang cukup besar dan mengganggu
·Tidak dapat digunakan untuk pemancangan di air.

22
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

2. Single Acting Steam Hammer

Mempunyai berat jatuh yang bebas (ram) yang diangkat dengan uap atau tekanan udara, yang
menekan piston dibawahnya yang terhubung dengan ram melalui batang piston. Bila piston mencapai
ke bagian atas, uap atau tekanan udara akan terlepas dan ram akan jatuh bebas memukul tiang. Energi
yang dihasilkan adalah suatu pukulan yang berat yang besar dengan kecepatan rendah karena jarak
yang rendah, biasanya sekitar 3 feet, tetapi tinggi jatuh ini bias bervariasi dari 1 s/d 5 ft. Singleacting
steam/air hammer dapat memukul sekitar 40-60 pukulan permenit dengan besaran energy yang sama
perketukan.
- Keuntungan:
·Jumlah pukulan besar permenit sehingga pemancangannya cepat
·Frekuensi yang tinggi perpukulan meningkatkan skin friction antar pukulan
·Berat jatuh ram dengan kecepatan rendah mentransfer energy yang besar pada pemancangan
·Pengurangan kecepatan dan mengurangi bahaya pada tiang selama pemancangan
·Tipe tertutup dapat digunakan untuk pemancangan di air
- Kerugian:
·Investasi alat yang mahal
·Lebih rumit, dengan biaya pemeliharaan yang cukup besar
·Memerlukan waktu yang cukup untuk setingan alat
·Memerlukan pekerja yang lebih banyak untuk pengoperasian alat
·Memerlukan Crane yang cukup besar dengan kapasitas yang besar pula

3. Double Steam Air Hammer

23
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

Sama dengan Single Acting, hanya dengan enargi yang berlipat. Jumlah pukulan permenit dapat
dua kali lipat. Pada umumnya dapat melakukan pemukulan sekitar 95-300 pukulan permenit Tidak
memerlukan Cushion Block. Ram akan mengenai landasan Alloy Steel yang terletak diatas kepala tiang
- Keuntungan:
·Jumlah pukulan yang besar permenit mengurangi waktu pemancangan
·Tiang aka lebih mudah dipancang tanpa penuntun
·Jumlah pukulan yang besar permenit mengurangi hambatan Skin Friction antar pukulan

4. Diesel Hammer

Tidak memerlukan tenaga luar seperti Steam Boiler atai Air Compressor. Lebih sederhan dan
mudah dipindah di banding Steam Hammer. Unit sudah komplit terdiri atas silindrer vertical, pistom
atau Ram, landasan, tangki bahan bakar dan pelumas, pompa bahan bakar, injector dan mesin
pelumasan.
- Diesel Hammer dengan ujung terbuka dapat memukul skitar 40-55 pukulan permenit
- Pada jenis tertutup sekitar 75-85 pukulan permenit
- Keuntungan:
·Tidak memerlukan energi luar sebagai sumber, jadi lebih mobile dan memerlukan waktu yang
singkat untuk men set up dan start operasi
·Ekonomis dalam pengeporasian
·Dapat dioperasikan pada daerah yang remote, jauh
·Alat lebih ringan dibandingkan dengan Steam Hammer
·Pemeliharaan lebih sederhana dengan tingkat pelayanan yang cepat
·Energy perpukulan dapat ditingkatkan
·Kecepatan rendah seingga pemancangannya mudah
- Kerugian:
·Sulit dalam menentuka energy perpukulan karena tinggi peston ram akan naik sejalan dengan
ledakan bahan bakar
·Kurang akurat dalam penggunaan rumus dinamis tiang pancang
·Hammer tidak dapat dioperasikan pada kondisi tanah lunak
·Jumlah pukulan permenit lebih kecil disbanding Steam Hammer terutama pada Diesel Hammer
yang terbuka ujung bawah atau atasnya
·Panjang Diesel Hammer agak lebih panjang disbanding Steam Hammer.

K3 Dalam Pemancangan Tiang Pancang


Semakin besar proyek konstruksi, tentunya akan menimbulkan permasalahan yang semakin
kompleks pula, termasuk di dalamnya permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

24
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

Pengelolaan proyek yang baik, akan memperhatikan masalah K3 ini, sehingga akan meminimalisir
setiap potensi timbulnya kecelakaan kerja yang melibatkan tenaga kerja. Keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja proyek konstruksi menjadi prioritas yang harus selalu diperhatikan.
Ancaman bahaya fisik terhadap pekerja tergolong besar dalam setiap proyek konstruksi. Jenis-
jenis bahaya yang terjadi sangat bervariasi sejak dari kebisingan, radiasi, perubahan temperature secara
ekstrim, getaran dan tekanan udara luar (barometric pressure). Pekerjaan konstruksi seringkali harus
berlangsung di udara terbuka dengan angin kencang, hujan disertai petir atau berkabut di malam hari.
Kemajuan mekanisasi macam-macam peralatan ternyata juga diiringi peningkatan intensitas dan
frekuensi kebisingan serta bahaya yang lebih vital. Semua adalah situasi yang mengancam keamanan
dan kenyamanan dalam bekerja bagi pekerja konstruksi. Diluar itu terdapat peralatan kerja, baik alat
kerja tangan atau alat yang tergolong berat disertai bermacam-macam bahan bangunan yang juga
menjadi sumber bagi ancaman keselamatan dan kesehatan kerja. Itulah sebabnya pekerja konstruksi
tergolong bahaya, sulit, dan kotor, sehingga ada yang menganggap pekerjaann ini sebagai pekerjaan
yang rendah. Selain itu, terjadinya kecelakaan yang menyebabkan pekerja yang juga pencari nafkah
bagi keluarganya menderita cacat sementara atau cacat tetap sehingga tidak mampu bekerja, mengidap
penyakit yang sulit ditemukan dan bahkan meninggal dunia, yang pada akhirnya juga menyebabkan
kerugian finansial yang tidak sedikit. Belum terhitung jika terjadi kerusakan pada pekerjaan yang sudah
ditangani, kerusakan peralatan dan bahan, keharusan mencari tenaga pengganti yang setaraf, serta jam-
jam kerja yang hilang sementara biaya operasi bagi Kontraktor berjalan terus. Baik yang bisa ditutup
oleh Social Security ataupun asuransi komersil kerugian secara finansial itu akhirnya tidak sedikit
jumlahnya.
Pondasi tiang pancang (Pile Foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk
menerima dan menstransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak
pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya tinggi dan langsing yang menyalurkan beban ke
tanah yang lebih dalam. Pondasi merupakan bagian penting dari sebuah bangunan. Pondasi yang kuat
akan membuat bangunan menjadi lebih kokoh berdiri, tahan lama dan tahan berbagai masalah. Sumber
kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh dua hal yaitu tindakan yang tidak aman dan kondisi fisik atau
lokasi proyek yang tidak aman. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dari pimpinan untuk penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ini. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, mutlak
harus dilaksanakan untuk keamanan pekerja di lapangan. Namun pelaksanaan peraturan keselamatan
dan kesehatan kerja ini, khususnya di pekerjaan pondasi kurang mendapat perhatian dan seringkali
diabaikan oleh para pekerjanya sendiri, sehingga hal ini mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan kerja
pada proyek konstruksi.

25
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

Pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan prosedur )

K3 dalam Pekerjaan Pondasi


Setelah tanah bersih dan rata, dilanjutkan kemudian dengan pemancangan tiang pondasi yang
biasa disebut dengan tiang pancang. Sebelum pemancangan ini perlu dilakukan terlebih dahulu titik-
titik pondasi tersebut. Setelah titik-titik pondasi ditentukan, barulah proses pemancangan dilakukan.
Proses pemancangan ini harus sangat diperhatikan, karena saat proses pemancangan, dapat terjadi
berbagai kesalahan. Operator mesin pancang diharapkan terus mengontrol posisi tiang pancang.
Dalamnya pondasi tiang pancang yang tertanam di dalam tanah tergantung dari jenis dan kondisi tanah
tersebut, karena pondasi tiang pancang harus berdiri di atas tanah yang keras.
Persyaratan umum mesin pancang antara lain :

1. Mesin pemancang harus ditumpu oleh dasar yang kuat. Hal ini bertujuan untuk menyalurkan beban
pondasi ke tanah keras, untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift.

Mesin pemancang dengan landasan kayu gelondongan

26
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

2. Untuk mencegah mencegah bahaya mesin pemancang harus diberi tali atau rantai secukupnya

Mesin pemancang dengan kerek dan tali

3. Mesin pemancang tidak boleh digunakan didekat jaringan listrik yang tidak diamankan sebelumya.
Hal ini dilakukan untuk menghindari dari bahaya robohnya jaringan listrik yang ada disekitar lokasi
pemancangan.

Instalasi alat pemancang yang dekat dengan tiang listrik

4. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan alat Pancang


a. Bila digunakan dua buah mesin pemancang maka jarak antara mesin-mesin tersebut sekurang
kurangnya sepanjang kakinya yang terpanjang.
b. Untuk mencapai lantai kerja dan roda penggerak pada ujung atas harus berupa tangga yang
memenuhi syarat keselamatan.
c. Tiang –tiang yang dikerek dengan tali harus diangkat sedemikian rupa sehingga tidak berputar-
putar atau mengayun.
d. Tiang pancang harus tersusun rapi

27
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

Tiang pancang yang sudah tersusun dengan rapi dilokasi kerja


5. Semua yang terlibat dalam pemancangan harus mengunakan APD yang memenuhi Syarat.
6. Pekerja yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan prosedur

Macam - macam APD pekerjaan pancang


1. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi
perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka
oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus
cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.

2. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi
yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang
terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan.

3. Sarung Tangan
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan
sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dan tajam selama menjalankan
kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan,
kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti mendorong gerobak cor secara terus-menerus dapat
mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobak.

28
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

4. Helm
Helm (helmet) sangat penting digunakan sebagai pelindung kepala, dan sudah merupakan
keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk menggunakannya dengan benar sesuai peraturan. Helm
ini digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang,
baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para
pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.

5. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada ketinggian tertentu atau
pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama tali
pengaman ini adalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja
kegiatan erection baja pada bangunan tower.

6. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin
yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila
setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.

29
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

7. Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi
proyek itu sediri.

8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerja
konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu, pelaksana
konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan pertama. Demikianlah
peralatan standar K3 di proyek yang memang harus ada dan disediakan oleh kontraktor dan harusnya
sudah menjadi kewajiban. Tindakan preventif jauh lebih baik untuk mengurangi resiko kecelakaan.

Contoh Pemancangan Tiang Pancang yang Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Pada Gambar bahwa para pekerja tetap saja yang memakai Alat Pelindung Diri (APD) dengan
benar, sedangkan pekerja harian tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) sama sekali dalam bekerja.

30
PT. NIKOMAS GEMILANG
PT. NIKOMAS GEMILANG SD ENGINEERING PUSAT
Ext. 7130

Seharusnya pekerja harian itu diberi Alat Pelindung Diri (APD) juga untuk melindungi dirinya dari
bahaya-bahaya pada saat pemancangan tiang pancang.

31

Anda mungkin juga menyukai