Ponte Sahen Soibada TL (Magang)
Ponte Sahen Soibada TL (Magang)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 3
BAB I............................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 5
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 5
1.2 LOKASI PROYEK ................................................................................................................ 6
1.3 DESKRIPSI PROYEK ........................................................................................................... 6
1.4 LINGKUP PROYEK ............................................................................................................. 7
BAB II ........................................................................................................................................... 11
LANDASAN TEORI .................................................................................................................... 11
2.1 UMUM ....................................................................................................................... 11
2.2 PIHAK PIHAK TRKAIT .................................................................................................. 11
BAB III .......................................................................................................................................... 17
ASPEK UMUM DAN STRUKTUR ORGANISASI .................................................................... 17
3.1 MAKSUD DAN TUJUAN .......................................................................................... 17
3.2 PEMBIAYAAN PROYEK ........................................................................................... 17
3.3 DATA DATA PROYEK............................................................................................... 18
3.4 DATA DATA TEKNIS ................................................................................................ 18
3.5 ORGANISASI PROYEK ............................................................................................. 18
BAB IV .......................................................................................................................................... 42
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN ................................................................................... 42
4.1 Tahapan Pelaksanaan Proyek ............................................................................ 42
4.2 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH ......................................................................... 43
4.3 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS ............................................................................. 49
4.4 Peralatan dan Alat Berat.................................................................................... 55
4.5 Permasalahan dan Pemecahan.......................................................................... 63
BAB V ........................................................................................................................................... 64
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................................... 64
5.1 KESIMPULAN .................................................................................................. 64
5.2 SARAN ............................................................................................................ 64
IV. PENUTUP ............................................................................................................................... 67
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah melimpahkan
rahmat nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang
dengan judul “PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN 100 M TANPA
BENTANG TENGAH POSTO ADMINISTRATIVO SOIBADA MUNICIPIO
MANATUTO’’ Adapun maksud penulisan laporan inu adalah untuk memenuhi
kurikulum bagi setiap mahasiswa dalam menyelesaikan studi di fakultas teknik, program
studi Teknik Sipil Universitas Narotama.
Melalui kerja Praktek ini kami telah mendapatkan pengalaman pengalaman cara
pengawasa pekerjaan yang baik maupun pelaksanaan di lapangan dan juga non lapangan
yang sebelumnya hanya kami ketahui melalui teori-teori hasil kuliah.
Akan tetapi mengingat waktu pelaksanaan Kerja Praktek begitu singktat yang hanya 1
(satu) bulan tersebut maka saya mohon maaf apabila terdapat beberapa kesalahan baik
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh sebab itu petunjuk dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan doa dari berbagai pihak laporan ini tidak
dapat selesai tepat pada waktunya, Penulis juga berterima kepada pihak – pihak yang
telah membantu saya dalam proses praktik kerja serta pembuatan laporan ini, diantaranya
yaitu :
1. Bapak Dr. Ir. Koespiadi, M. T selaku kepala Dekan Fakultas Teknik Sipil
Universitas Narotama
2. Bapak Dr. Ir. Koespiadi, M. T selaku dosen pembimbing Magang Proyek
3. PT. Wijaya Karya, yang telah memberikan kesempatan untuk praktik kerja ini.
4. Bapak Deny Ekawati selaku Manager proyek dan Staf PT. WIJAYA KARYA
Proyek ‘’PEMBANGUNAN JEMBATAN 100 M TANPA BENTANG
TENGAH KECAMATAN SOIBADA MANATUTO’’yang telah banyak
membimbing selama pelaksanaan praktik kerja ini.
5. Orang Tua saya yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada saya.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung penyusun, baik secara
moral maupun material, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan – kekurangan dalam hal penyusunan
laporan praktik kerja ini, baik dari segi infomasi – informasi, teori, ataupun gambar mengenai
pelaksanaan PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN 100 M TANPA BENTANG
TENGAH POSTO ADMINISTRATIVO SOIBADA MUNICIPIO MANATUTO ini.
Untuk itu penyusun berharap adanya kritik dan saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak maupun
semua kalangan khususnya kalangan Teknik Sipil.
Surabaya, 2018
Hormat Saya,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
infrastruktur jalan ataupun peremajaan infrastruktur yang sudah ada demi menunjang
lancarnya mobilitas warga dan secara tidak langsung akan berdampak pada
Distrik Manatuto lalu lintas di kecamatan ini cukup ramai namun tidak didukung
dengan infrastruktur yang memadai,di kecamatan ini memiliki jembatan yang sudah
tidak bisa digunakan lagi/sudah roboh dan masyarakat setempat mempunyai satu
jembatan gantung yang digunakan untuk pejalan kaki dan juga sepeda motor saat
hujan deras dan tidak bisa lewat sungai maka otomatis mobil harus menunggu di
seberang sungai.
Maka Dinas pekerjaan umum (PU) tengah membangun jembatan baru yakni
jalan.
menghubugkan antara desa Leo hat dan Salau yang dipisahkan oleh sungai yang
Nama Proyek : Construction of new truss 100m Bridge in Milotu Sahe River
- Jumlah Pier :2
I. General requirments
a. Review desaign
b. Soil investigation
d. Materials testing
e. Mobilisation
f. Demobilisation
g. Progress report
II. Earthwork
a. Rock excavation
b. Structure excavation
c. Selected embankment
j. Lean Concrate
a. Stone mansory
V. MISCELLANEOUS STRUCTURE
a. Guide Post
1. Perencanaan
benar matang, yaitu dengan cara menetapkan dasar dari tujuan dan objek dari sebuah
administrasi agar bisa di terapkan. Tujuannya agar dapat memenuhi syarat perincian
yang telah ditetapkan dalam batasan waktu, mutu, biaya ataupun keselamatan kerja.
nilai, perencanaan area dari manajemen proyek, misalnya: waktu, biaya, mutu,
2. Penjadwalan
yang berhubungan dengan jadwal rencana dan kemajuan proyek mencakup sumber
daya (biaya, tenaga kerja, peralatan dan material), durasi dan juga progres waktu
updating untuk bisa mendapatkan penjadwalan yang masuk akal dan sesuai dengan
antara lain: Kurva S (hanumm curve), Barhart, diagram vektor, network planning
dan waktu serta durasi kegiatan. Apabila terjadi distorsi atau penyimpangan dari
rencana awal, maka dilaksanakan evaluasi dan koreksi agar proyek tetp berada
3. Pengendalian proyek
proyek mempunyai tujuan untuk mengoptimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan juga
keselamatan kerja harus mempunyai kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan yang
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 UMUM
sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi
permukaannya. Secara umum suatu jembatan berfungsi untuk melayani arus lalu lintas
arsitektural yang meliputi: Aspek lalu lintas, Aspek teknis, Aspek estetika. (Supriyadi dan
Muntohar, 2007) Sedangkan fungsi Jembatan baru di sungai sahe yaitu untuk
karena di tempat ini banyak masyarakat yang mempunyai kebung di seberang sungai sahe
2. Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek, yaitu orang yang ditunjuk oleh pemilik
penyelenggaraan proyek.
3. Konsultan
a. Konsultan MK, yaitu badan yang mempunyai sertifikasi MK dan diberi tugas oleh
pelaksanaan)
1) pengendalian waktu
2) pengendalian mutu
3) pengendalian biaya
pemilik.
5. Pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung pada proyek Seperti: suplier
(pemasok), badan/lembaga yang memberi izin (PLN, Depnaker, DPU, dsb.), lembaga
keuangan, dsb.
Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang memiliki
proyek dan Memberikan pekerjaan kepada pihak penyediajasa Dan yang membayar biaya
adalah sebagai pihak pertama dan dapat mengambil keputusan sepihak untuk mengambil
alih pekerjaan syang dilakukan, dengan cara menulis surat kepada kontraktor apabila
terjadi hal-hal diluar kontrak yang ditetapkan dalam undang-undang didalam sur at
perjanjian kerja (SPK). Pemberi tugas juga berwenang untuk memberitahukan hasil
2. Meminta laporan secara perodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakuka
3.Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak penyedia
5. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada Pihak penyedia jasa sejumlah
menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama
pemilik.
8.Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia
10.Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahukan secara
tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal diluar kontrak yang ditetapkan.
Konsultan perencana adalah suatu badan hukum Atau perorangan yang diberi
tugas oleh pemberi tugas untuk merencanakan dan mendesain bangunan sesuai dengan
keinginan pemilik proyek.Selain itu juga memberikan saran dan pertimbangan akan
Perencana juga bertugas untuk memberikan Jawaban dan penjelasan atas hal-hal yang
kurang jelas terhadap gambar rencana dan rencana kerja dan syarat-syarat. Perencana
juga harus membuat gambar revisi bila terjadi perubahan-perubahan rencana dalam
elektrikal, anggaran biaya serta memberikan saran yang diperlukan dalam pelaksanaan
1.Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,rencana kerja,
5.Memberikan jawaban dan penjelasan kepada Kontraktor tentang hal-hal yang kurang
Konsultan pengawas adalah suatu badan hukum Atau perorangan baik swasta atau
instansi Pemerintah yang berfungsi sebagai badan yang Bertugas mengawasi dan
mengontroljalannya proyek agar mencapai hasil kerja yang optimal menurut persyaratan
pekerjaan.
5.Menghidari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mung kin serta menghindari
pembengkakan biaya.
2.2.4 KONTRAKTOR
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan dan
konstruksi.
5.Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan
BAB III
masyarakat.
2. Munculnya aktivitas ekonomi dalam bentuk pengiriman barang dan jasa diantara
Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran secara umum proyek
3.5.1 UMUM
ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk Melaksanakan tugas pelaksanaan proyek
pelaksanaan
yang baik memerlukan hubungan komunikasi yang baik antara satu dengan
MANAJER PROYEK
metodeyang efisien dan efektif serta memenuhi persyaratanikatan kerja yang telah
kegiatanpelaksanaan proyek
waktudari uang
arahperkembangan perusahaan.
a. Fungsi Enjiniring :
- Tersajinya rencana kerja proyek secara lengkap dan rinci, sehingga dalam.
SistemManajemen K3L)
sesuai dengan Kebijakan Mutu dan Sistem ManajemenMutu yang ditetapkan perusahaan
Merumuskan alat kendali mutu yang digunakan pada setiap titik kendali mututersebut
alatnya
dikembangkan perusahaan)
d. Fungsi Komersial :
- Terselenggaranya penyeliaan proyek dalam hal rolling RAB / RKP danlaporan proyek
selesai
- Terlaksananya Sistem Manajemen Mutu WIKA (SMM ISO 9001 : 2000,OHSAS 18001
proyek
- Tersedianya informasi sub kontraktor yang dapat diandalkan baik dari segikemampuan
- Tersedianya informasi mengenai sumber daya alat baik dari segi spesifikasi,kondisi dan
dikembangkan perusahaan)
- Terlaksananya pembayaran kepada sub konraktor, supplier dan lain-lain sesuai dengan
komitmen yang telah disepakati, termasuk pelaksanaan sebagai Wajib Pungut Pajak
- Tersedianya sistem informasi / laporan keuangan proyek kepada divisi dan unit kerja
terkait lainnya
dikembangkan perusahaan)
PELAKSANA
- Terlaksananya rencana kerja rinci sesuai dengan target produksi yang sudah ditetapkan,
kerja dan gambaran kerja termasuk pengkoordinasian dengan seluruh sub kontraktor
- Terlaksananya Sistem Manajemen Mutu WIKA (SMM ISO 9001:2000, OHSAS 18001
dikembangkan perusahaan)
PEMILIK PROYEK
KONSULTAN KONTRAKTOR
Pihak-pihak dari owner yang terlibat dalam proyek adalah sebagai berikut:
– Tata Usaha
– Bendaharawan
– Asisten Teknik
– Pengawas lapangan
Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur organisasi pemilik
1. Pemimpin Proyek
a. Tugas
b. Wewenang
c. Kewajiban
1. Menyiapkan laporan keuangan maupun fisik tiap bulan paling lambat 1 minggu
(LKKAP) yang harus disampaikan pada Biro Keuangan Setda Propinsi Sumatera
Selatan,
Keuangan Setda Propinsi Sumatera Selatan dengan bukti pengeluaran yang sah
(tiga) bulan,
d. Tanggung jawab
pada penjabat yang bersangkutan dan laporan lainnya yang ditetapkan penjabat
atasan,
3. Bertanggung jawab untuk tidak mengadakan ikatan yang akan membawa akibat
melampaui batas yang tersedia dalam Daftar Isian Proyek (DIP) yang
bersangkutan.
yang terdapat dalam DIP (Daftar Isian Proyek)/PO serta bertanggung jawab baik
segi fisik maupun segi keuangan atas pelaksanaan bagian proyek yang
bersangkutan,
3. Mengambil tindakan akibat pengeluaran yang tidak sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan untuk masing-masing tolak ukur dan dalam batas-batas jenis
pengeluaran, uraian pengeluaran dan jumlah biaya yang tercantum dalam DIP/PO
dapat diketahui:
1. bahwa ikatan atau komitmen yang telah dibuat tidak melampaui batas
proyek,
3. Bendaharawan Proyek
pemakaian dan perhitungan jumlah uang yang telah dititipkan proyek sesuai
pembakuannya.
4. Tata Usaha
perhitungan,
harian, laporan mingguan, laporan bulanan, dan lainnya yang sesuai dengan
5. Menyusun rencana pengeluaran bagian proyek dan rencana perubahan atau revisi
5. Asisten Teknik
Tugas dan kewajiban asisten teknik adalah melaksanakan tugas bantuan (staffing) kepada
6. Direksi Lapangan
3. Koordinator bertanggung jawab bagi segi fisik maupun segi keuangan untuk
proyek.
7. Pengawas lapangan
dengan pekerjaan
– Team Leader
– Site Engineering
– Inspector
– Electrical
– Structure
Sementara tugas, kewajiban serta tanggung jawab dari unsur-unsur organisasi Konsultan
1. Team Leaders
2. Site Engineer
3. Inspector
Tugasnya adalah mengawasi dan memberi penjelasan serta arahan tentang maksud dan
tujuan setiap jenis pekerjaan sebagaimana yang telah tercantum dalam rencana kerja baik
4. Struktur Engineer
konstruksi bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja dan
5. Elektrikal Engineer
yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta
gambar kerja.
penentuan,pengelompokan dan pengatur berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. hal ini
tersebut. Mengenai tugas dan peranan tiap personil tersebut adalah sebagai berikut :
Pemilik Proyrek (owner) adalah sebuah instansi atau perseorangan yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikan wewenang kepada suatu suatu pihak yang mampu
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan yang telah di setujui oleh kedua
belah pihak. Owner dalam proyek pembangunan Jembatan Sungai sahe ini adalah Dinas
PEMILIK PROYEK
OBRAS PUBLIC
PenggunaAnggaran
- Sekertariat
- Bendahara
- Tim Teknis
2.Konsultan Pengawas
Divisi Pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin
yang bekerja untuk dan atas nama pemilik bangunan, dan harus mampu bekerja
sama dengan perencana untuk mencapai hasil yang optimum dari suatu proyek.
Sebagai pihak yang mewakili owner dalam pelaksanaan proyek, divisi pengawas
pemilik proyek
4. Konsultan Perencana
Perencana adalah suatu pihak yang ditunjuk oleh owner sebagai pihak
yang bertindak selaku perencana dalam pekerjaan pembuatan gedung ini dalam
1. Membuat rencana pelaksanaan dan gambar kerja, merencanakan alat dan bahan
Biaya (RAB) sesuai ide dan gagasan dari owner , baik untuk perancangan
4.Kontraktor Pelaksana
a. Project Manager
b. Site Manager
yang bertanggung jawab dan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan
e. Logistik
Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang. Membuat pembukuan
untuk semua barang yang keluar masuk gudang serta mencatat semua barang di dalam
Mencari informasi sumber dan harga bahan dan mengatur jumlah uang yang digunakan
f. Pelaksana
Pelaksana adalah seorang tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam
g. Surveyor
Adalah tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam masalah pengukuran
h. Opperator
pemeliharaan peralatan di dalam proyek agar seluruh peralatan selalu siap pakai dalam
i. Keamanan
Mandor adalah orang yang membantu pelaksana dan memimpin beberapa pekerja
k. Pekerja
BAB IV
kesatuan dan memgang peranan penting dalam suatu pekerjaan proyek baik dalam
Jembatan Sahe yang berada di Kecamatan soibada ini melalui beberapa tahapan
pekerjaan yang dilakukan, tahapan yang paling penting yaitu tahap membangun struktur
jembatan karena harus sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan, perencanaan ini
meliputi perncanaan gambar, perencanaan jadwal hingga estimasi biaya yang akan
digunakan dalam proyek, sehingga dalam proses pelaksanaan nanti dapat dijadikan acuan
untuk pengendalian proyek. Tahapan pekerjaan struktur jembatan dibagi menjadi dua
yaitu struktur atas dan struktur bawah. Terdapat beberapa proses yang dilakukan dalam
membangun struktur atas maupun struktur bawah, struktur bawah meliputi pekerjaan
pondasi, pekerjaan abuttment, pekerjaan footing, pilar dan juga pier head. Sedangkan
pekerjaan struktur atas meliputi pekerjaan stressing girder, pekerjaan lounching girder,
pekerjaan diafragma, dan juga RC plat. Pada saat tahap pelaksanaan pekerjaan bisa saja
komunikasi antar pengelola proyek supaya pelaksanaan bisa sesuai dengan apa yang
sudah direncanakan.
Pada pekerjaan pembangunan Jembatan sungai sahe pada bagian pelakasaan struktur
bawah di bagi menjadi lima macam pekerjaan yang pertama dilakukan adalah membuat
pondasi, kemudian dilanjutkan dengan membat footing, setelah footing dilakukan maka
pekerjaan pilar bisa dimulai untuk dikerjakan, pekerjaan pier head bisa dilakukan ketika pilar
sudah selesai dikerjakan , abuttment pada jembatan bisa dikerjakan bersamaan dengan
pembuatan pekerjaan yang lainnya. Semua jenis pekerjaan diatas berfungsi untuk menahan
beban dari struktur atas dan juga sebagai penyalur beban menuju ke bagian bawah pondasi
Pondasi merupakan bagian dari struktur bangunan yang sangat pentig yang mempunyai
fungsi untuk menyalurkan beban yang diterima jembatan menuju ketanah. Pada pekerjaan
pondasi bored pile digunakan pada seluruh pekerjaan pondasi di jembatan sungai sahe ini.
Pondasi yang digunakan mempunyai diameter 100cm dan mempunyai kedalaman rata
rata 12m dari titik nol. Kedalaman yang digunakan pada abuttment ataupun pada pilar
mempunyai kedalaman yang sama yaitu 12m, dan juga diameter pondasi yang digunakan
Abuttment 1 12 8 1
Abuttment 2 12 8 1
Jumlah 16
Pada proyek pembangunan jembata sahen ini terdapat 4 titik footing yang di
kerjakan yaitu 2 titik di bawah pilar dan juga 2 titik di bawah abuttment, pada masing –
masing footing terdapat 8 bored pile dibawahnya. Tujuan dari pembuatan footing sendiri
berguna untuk meratakan beban yang di terima oleh pondasi dan kemudian di salurkan ke
dalam tanah. Desain footing yang di gunakan pada proyek pembangunan jembatan
Secara garis besar tahapan pekerjaan footing di proyek Jembatan ini adalah sebagai
berikut :
a. Menyiapkan area untuk pekerjaan footing, dengan memberi batas area yang akan digali
b. Melakukan pengecoran setebal 10 cm yang berguna sebagai lantai kerja, tujuan dari
c. Melakukan pembesian pada footing sesuai dengan desain yang telah ada, tujuan dari
pekerjaan ini yaitu untuk mengaitkan besi pile dan juga besi pada footing itu sendiri agar
d. Pemasangan bekisting bisa dimulai ketika pembesian telah selesai dilakukan, pada
tahapan ini bekisting menggunakan bahan kayu dan multiplex berbentuk persegi panjang
e. Setelah bekisting selesai di buat maka pengecoran sudah siap dilakukan, pengecoran
footing pada proyek ini menggunukan truck mixer yang kemudian di alirkan melalui
saluran yang telah di siapkan, beton cair kemudian masukan kedalam bucket excavator
f. Perawatan pengecoran dilakukan dengan cara menjaga suhu beton dengan menutupnya
dengan terpal selama 2-3 hari untuk mengurangi sinar matahari secara langsung dan juga
melakukan penyiraman agar suhu dan kadar air dalam footing tetap terjaga,
g. Pelepasan bekisting footing dilakukan ketika umur beton mencapai kualitas yang di
inginkan, tahap pertama yang dilakukan melepaskan main frame yang mengunci
bekisting, setelah main frame selesai dilepas barulah bekising bisa di lepas dari footing
tersebut
Abuttment mempunyai fungsi masing masing yaitu menerima beban yang berasal
dari struktur atas kemudian disalurkan kedalam pile yang berada dibawah abuttment agar
menyebar kedalam tanah,fungsi lain yaitu berguna sabagai dinding penahan tanah.
Terdapat dua buah abuttment dalam pembangunan jembatan di sungai sahe ini,Mutu baja
memiliki jumlah tulangan sebanyak 25 buah dengan jarak antar tulangan 40 cm.. Secara
a. Melakukan persiapan area pekerjaan yaitu membuat batas – batasan area yang akan
dikerjakan dengan memasangi patok – patok sesuai dengan desain yang sudah di
tentukan,
b. Penggalian tanah pada sekitar abuttment yang bertujuan untuk menyesuaikan desain
c. Melakukan pembesian abuttment sesuai dengan rencana kerja yang sudah ada,
dikerjakan, bahan yang digunakan untuk bekisting yaitu multiplex dan juga balok kayu
perencanaan meliputi jumlah pembesian horizontal dan vertical, nomor tulangan yang
saluran yang sudah di siapkan, di ujung saluran sudah ada bucket excavator yang
menutupinya dengan terpal untuk mengurangi sinar matahari secara langsung dan juga
melakukan penyiraman agar suhu dan kadar air dalam abuttment tetap terjaga.
Footing 12,170 5 1
Pekerjaan struktur atas pada Proyek Jembatan ini menjadi 4 bagian , yaitu, pekerjaan
stressing girder, pekerjaan louncing girder, pekerjaan diafragma dan juga pekerjaan RC
Plat, struktur bawah akan menerima beban yang di hasilkan oleh keempat komponen
Dalam pelaksanaan proyek pembangunan suatu jembatan maka hal penting yang perlu
diperhatikan adalah metode kerja erection rangka jembatan.
1. Pasang buttom chord (batang bawah), cross girder (girder melintang) ikatan
angina bawah sementara dan Stringer (girder memanjang) di segmen 1 dan 2 satu
demi satu, ditas perancah (shoring) yang sudah diinstal pada titik 1,2 dan 3.Pasang
pelat pengisi jika diperlukan seusai dengan MARKING PLAN, filter plate (pelat
pengisi)hanya diperlukan disisi dalam flange batang atas atau bwah/ dibawah
2. Pasang batang diagonal dan top chord (batang atas) di segmen 1 dan 2 satu demi
satu termasuk filler (pelat pengisi).pasang CSD deck plate ( bondek ) di segmen 1
dan 2.Pasang counter weight (beban pemberat) minimal 4 ton (12 Girder
memanjang) yang diletakan merata antara bagian pangkal dan ujung segmen
1.Pasang wind bracing portal (gawang ikatan angin) dan top bracing (ikatan angin
atas) pada batang atas segmen 2 untuk lebih jelasnya bisa di lihat seperti pada
gambar
3. Pasang komponen di segmen 3, 4, dan 5 satu demi satu termasuk pelat pegisi jika
digunakan sesuai dengan marking plan tanpa stringer (girder memanjang), CSD
deck plate (bondek) dan top wind bracing (ikatan angin atas).Pasang ikatan angin
bawah sementara di segmen 3 dan 4 yang diambil dari segmen 1 dan 2 segera
setelah pemasangn bottom chord ( batang bawah ) dan cross girder (girder
melintang) dan periksa bentuk persegi (siku) pada segmen, ukur diagonal antar
cross girder (girder melintang) untuk menjamin bahwa ikatan angina atas akan
terpasang baik pada tahapan selanjutnya.Pasang top wind bracing (ikatan angina
atas) segera antara batang atas yang telah terpasang sebelum melakukan
4. Pasang komponen di segmen 6 sampai 12 satu demi satu termasuk pelat pengisi
jika digunakan sesuai dengan marking plan tanpa stringer ( girder memanjang),
CSD (deck plate) dan top wind bracing ( ikatan angin atas ).Pasang ikatan angina
bawah sementara di segmen 6,7 segera setelah dipasang bottom chord (batang
bawah) dan cross girder (girder melintang) dan periksa bentuk persegi (siku) pada
Menjamin bahwa top wind bracing (ikatan angin atas) akan terpasang baik pada tahap
selanjutnya.Pasang top wind bracing (ikatan angin atas) segera antara batang atas yang
setelah pemasangan ikatan angin atas segmen 6 seperti pada gambar berikut :
5. Pasang komponen di segmen 12 sampai 16 satu demi satu termasuk pelat pengisi
memanjang), CSD (deck plate) dan top wind bracing (ikatan angina atas).bila
kerja.Pasang ikatan angina bawah sementara pada segmen 12,13 segera setelah
pemasangan batang bawah dan girder melintang jangan lupa periksa bentuk
persegi (siku) pada setiap segmen.Pergunakan ikatan angin pada batang atas
segmen 12,13,14,15,16 segera antara batang atas yang sudah terpasang sebelum
ikatan angin di batang atas pada titik 17 dan ikatan angin atas pada segmen
terakhir.
Untuk pelaksanaan pekerjaan girder jembatan sendang meliputi dua tahapan yaitu
stressing dan juga launching, girder yang di gunakan adalah precast postansion
pemilihan menggunakan prescast yaitu untuk mempercepat pekerjaan karena girder yang
tiba di lokasi proyek sudah siap untuk di lakukan stressing dan juga launching. Desain
girder sendiri yang telah di setujui mempunya panjang 6 meter dengan mutu beton K700 /
Fc 61,5 Mpa, dalam proyek pekerjaan Jembatan ini stressing dilakukan di atas balok
Tahapan pada pekerjaan ini merupakan tahapan pekerjaan yang bertujuan untuk
meletakan girder pada posisi yang yang di inginkan, pekerjaan pemasangan perancah di
mulai dari pilar timur ke pilar barat dilanjutkan dari abuttment barat ke pilar barat dan
Diafragma merupakan bagian dari struktur atas pada jembatan yang memiliki fungsi
untuk sebagai penstabil girder pada arah melintang jembatan, mutu diafragma yang
RC Plat merupakan plat beton yang diletakan di atas balok girder yang
mempunyai fungsi sebagai alas pada jembatan, RC Plat pada pembangunan Jembatan ini
Concrete vibrator digunakan dengan maksud supaya beton cair yang di tuangkan dalam
bekisting mengisi seluruh rongga yang ada, cara kerja dari alat ini adalah dengan
memberikan getaran pada area yang sedang dilakukan proses pengecoran. Dalam proses
pembangunan Jembatan ini menggunkan satu buah unit concrete vibrator dengan merek
Mikasa
Bur cutting disini berfungsi untuk memotong besi tulangan atau pun bendrad agar lebih
mudah di bandingkan jika memotong dengan cara konvensional, pemotong atau mata
gergaji pada gerinda berbentuk lingkaran dengan bentuk runcing di ujungnya apabila
ujung pada pemotong sudah mulai tumpul maka harus segera diganti dengan dengan
Alat ini berfungsi membengkokan besi tulangan agar sesuai dengan desain
rencana yang sudah di buat, alat yang digunakan masih sederhana karena cara pengerjaan
pembengkokan besi masih secara konvensional. Alat ini terbuat dari sebuah balok kayu
yang pada ujungnya di beri besi tegak dengan panjang 10cm, yang berguna sebagai
Corong besi ini mempunyai fungsi pada saat melakukan pengecoran bored pile,
corong besi diletakkan di bagian atas dari lubang bored pile alat ini membantu
mengurangi beton cair yang terbuang percuma pada saat melakukan pengecoran,
melakukan metode cut and fill pada tanah agar elevasi tanah nantinya sesuai dengan
desain rencana, pada awal proyek pembagunan jembatan hanya menggunakan satu buah
excavator tetapi pada pertengahan pelaksanaan ditambah satu buah excavator lagi guna
mempercepat pekerjaan, excavator yang digunakan adalah merek Komatsu PC 200 dan
mempunyai kapasitas 0,8 m3 pada ember bucketnya. Exavator juga membantu pada saat
4.4.5 excavator
4.4.6 Total Station
Fungsi dari alat ini adalah untuk mengecek elevasi dari suatu titik sebelum
pekerjaan tersebut dilakukan. Total station mampu bergerak secara horizontal dan juga
secara vertikal , alat ini dilengkapi dengan 3 kaki penyangga yang biasa kita kenal dengan
sebutan tripod.
Truck mixer merupakan truck yang di gunakan untuk mengangkut beton cair (
Dump truk pada proyek pembangunan Jembatan Sahen memiliki fungsi sebagai
pengangkut material tanah yang digunakan sebagai timbunan yang terletak di belakang
abuttment barat dan abuttment timur. Pada proyek pembangunan Jembatan ini digunakan
dump truck dengan kapasitas 5 m3 , sedangkan merk yang digunakan adalah Nissan dan
Hino.
Boring machine digunakan sebagai alat pengeboran lubang yang nantinya akan
digunakan sebagai pondasi bored pil , Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mengecek
kondisi boring machine itu sendiri. Biasanya mata bor yang digunakan mempunyai
beberapa tipe mata bor yang nantinya penggunaan mata bor menyesuaiakan kondisi dan
Service crane atau yang biasa kita kenal dengan sebutan mobile crane memiliki
fungsi untuk mengangkat perancah dan girder pada proyek pembangunan Jembatan
Sahen. Service Crane yang digunakan sebanya 2 unit dengan kapasitas sama yaitu 12 ton
4.4.11 Lampu
Lampu yang digunakan merupakan jenis lampu sorot dengan daya 100 watt
dengan merek philips. Biasanya lampu digunakan pada saat melakukan pekerjaan pada
malam hari atau pada saat melakukan pengecoran. Sinar lampu yang digunakan
mempunyai sorot berwarna putih agar lebih jelas pancaran sinar yang dihasilkan.
kantor. Hal ini dapat berdampak pada hasil pekerjaan yang dilakukan. Beberapa masalah
4.5.1 Cuaca
Cuaca merupakan factor yang sangat menentukan pekerjaan dapat berjalan atau
tidak.Apabila hujan maka segala kegiatan di lapangan berhenti, hal ini dikarenakan
kondisi jalan di lapangan tidak bisa dilewati karena licin.Karena selama proyek berjalan
sering terjadi hujan, maka pekerjaan sering dihentikan dan akibatnya ada keterlambatan
pemasangan girder sempat terhenti karena adanya banjir, sehingga para kontrkator
kedatangan alat angkur yang terlambat, sehingga ada beberapa pekerjaan yang harus
mundur. Solusi dari pihak kontraktor yaitu dengan menambah tenaga kerja,.Sehingga
BAB V
memantau pekerjaan. Hal ini sangat baik dalam untuk pengendalian mutu,
karena pekerjaan selalu diawasi, dan mutu dari bahan yang digunakan selalu
5.2 SARAN
akan tetapi menurut saya jika jumlah personil ditambah menjadi 2 ( dua )
LAMPIRAN
IV. PENUTUP
Demikian Laporan magang ini saya susun dengan harapan dapat memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dalam bidan Teknik sipil. Akhir dari penulisan magang ini
saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan yang maha Esa dan kepada semua pihak yang
telah ikut membantu dan berpatisipasi dalam menyusun laporan ini.