Anda di halaman 1dari 20

7

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori umum


2.1.1 Pengertian Internet
Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p49), Pengertian internet adalah
suatu jaringan komputer publik yang luas dan dapat digunakan pengguna dari
seluruh dunia untuk berhubungan satu sama lain. Internet juga merupakan
sebuah gudang informasi yang sangat besar.

2.1.2 Pengertian World Wide Web


Menurut Chaffey (2011, p112), Teknik umum untuk menyebarluaskan
informasi kedalam internet. Dapat diakses melalui web browser dimana
tampilan halaman web-nya berisi grafik dan html atau xml.

2.1.3 Pengertian Hyper Text Markup Language


Menurut Chaffey (2011, p128), HTML adalah sebuah halaman web
sederhana yang digunakan untuk mendefinisikan teks atau kata dan tampilan dari
halaman web.

2.1.4 Pengertian Hyper Text Transfer Protocol


Menurut Chaffey (2011, p126), sebuah cara sederhana untuk
mendefinisikan informasi yang ditransmisikan melalui internet antara web
browser dan web server.
2.1.5 Pengertian Uniform Resource Locator
Menurut Chaffey (2011, p126), sebuah alamat web yang digunakan untuk
melacak sebuah halaman web didalam suatu web server. Bentuk umum
URL :http://www.domain-name.extension/filename.html/

2.1.6 Pengertian PHP


Menurut Luke weiling, Laura Thomson (2008, p2), PHP adalah bahasa
pemograman yang dirancang khusus untuk web dengan menggunakan sistem
server-side scripting. Seperti memakai suatu media yang berbasis kode PHP
yang dirancang pada halaman HTML yang selanjutnya dapat dieksekusi setiap
kali halaman dikunjungi.
8

2.1.7 Pengertian Activity Diagram


Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p141) Activity Diagram
adalah salah satu tipe dari workflow diagram yang menjelaskan aktifitas
pengguna dan urutan aluranya.

Gambar 2.1 Contoh Activity Diagram Untuk Menunjukkan Workflow


Sumber: Satzinger, Jackson dan Burd (2009, p143)

2.1.8 Pengertian Database


Menurut Chaffey (2011, p709), Database adalah kunpulan dari informasi
yang saling berkaitan. Informasi yang ada didalam database tersimpan secara
teratur sehingga pencarian terhadap sebuah data menjadi lebih cepat,tepat.
9

2.1.9 Pengertian Database Management System


Menurut Chaffey (2011, p709 ), Database Management System adalah
satu atau lebih program komputer yang mengijinkan user untuk memasukan,
menyimpan, menyusun, memanipulasi, dan mendapatkan data dari sebuah
database.

2.1.10 Pengertian Relational Database Management System


Menurut Chaffey (2011, p709), Relational Database Management
System adalah sebuah tambahan dari DBMS yang mengijinkan data untuk
digabung dari beberapa jenis sumber.

2.1.11 Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p29), Pemasaran adalah proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi customer dan membangun hubungan
customer yang kuat untuk menangkap nilai dari customer sebagai timbal balik.

Menurut Honni, et al. (2011, p980), dalam jurnalnya yang berjudul “E-
MARKETING JAYA ABADI COMPUTER (JAC)” mengatakan pemasaran
adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang mencakup
proses perencanaan, harga, promosi dan distribusi terhadap suatu ide, barang
maupun layanan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu
maupun organisasi.

Menurut Peter Mouncey (2010, p3), dalam “INTERNATIONAL


JOURNAL OF MARKET RESEARCH” mengatakan “in terms of marketing,
market research should be playing a leading role in evaluating the contribution
played by marketing in helping an enterprise achieve its key business goals”
yang artinya : dalam hal pemasaran, riset pasar harus memainkan peran utama
dalam mengevaluasi kontribusi yang dimainkan oleh pemasaran dalam
membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis utamanya.

2.1.12 Manajemen Pemasaran


Menurut Nagasimha BalaKrishna Kanagal (2013, p2), dalam
“PROMOTIONS AS MARKET TRANSACTIONS” mengatakan manajemen
pemasaran melibatkan identification, creation, capture, communication and
delivery of superior customer value kepada target pasar untuk memenuhi
10

kebutuhan dan keinginan mereka secara bersamaan juga memenuhi tujuan


organisasi.

Identification dan creation value dicapai melalui prosedur dan proses


manajemen produk yang ada dan manajemen produk baru menggunakan
konseptualisasi kebutuhan, keinginan, ide, konsep, fitur, manfaat, fungsi, kinerja
serta prosedur segmentation, targeting, positioning, differentiation. Capture
value dilakukan dengan menggunakan konseptualisasi biaya dan harga.
Communication dari nilai melibatkan alat dan teknik branding, iklan, promosi,
hubungan masyarakat, penjualan pribadi, pemasaran langsung, perusahaan,
brand image management dan pameran atau event management. Delivery of
value dilakukan dengan menggunakan distribusi atau penyaluran. Selain untuk
pemasaran yang sukses strategi pemasaran yang efektif harus dimasukkan ke
dalam tempat yang melibatkan pengembangan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.

2.2 Teori khusus


2.2.1 Pengertian E - Marketing
Menurut Chaffey (2011, p388) e-marketing adalah suatu proses
pemasaran yang menggunakan media elektronik seperti internet yang digunakan
untuk mencapai tujuan, perlu adanya perencanaan e-marketing yang merupakan
sebuah rencana untuk mencapai tujuan pemasaran dari strategi e-business.

Menurut Juniardi dan Idris Gautama So (2012, p414) dalam jurnalnya


yang berjudul “E-MARKETING BERBASIS WEB UNTUK MEMENANGKAN
PERSAINGAN BISNIS” mengatakan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan
melalui internet disebute-marketing. Dengan adanya e-marketing, perusahaan
dapat memberikan informasi guna mempromosikan produk maupun jasa dengan
cakupan pasar yang lebih luas karena sifat dari internet yang tidak terbatas oleh
jarak dan waktu.Informasi yang ditampilkan melalui e-marketing juga dibuat
lebih menarik sehingga mampu menarik minat dari konsumen.

Menurut Meyliana (2011, p32) dalam jurnalnya yang berjudul


“ANALISA STRATEGI E-MARKETING DAN IMPLEMENTASINYA PADA
RENTAL COMPANY” mengatakan bahwa E-marketing merupakan bagian dari e-
commerce yang merupakan sistem perdagangan melalui internet, di mana
internet akan terus memberikan sifat yang up to date, maka perusahaan dapat
11

memberikan layanan informasi produk yang ditawarkan secara jelas dan mudah.
Hal ini akan memberikan dampak yang baik untuk kemajuan perusahaan jika
sistem ini bisa dijalankan dengan baik.

Menurut Rudy (2008, p56) dalam jurnalnya yang berjudul


“PERANCANGAN E-MARKETING BAGI PERUSAHAAN JASA
KONSULTASI ARSITEKTUR : STUDI KASUS PT. NAW” E-Marketing
adalah sebuah teknik pemasaran berbasis webdaninternetdigunakan untuk
mencapai sasaran dan mendukung konsep pemasaran yang modern. Dengan
sebuah website, perusahaan dapat memasarkan produk atau jasa secara cepat
untuk dapat dikenal oleh masyarakat luas mengenai penjelasan produk atau jasa
yang lebih terperinci yang dapat membantu pelanggan untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan.

2.2.2 Pengertian E-Marketing Strategy


Menurut Straus dan Frost (2012, p51), e-marketing strategy adalah
desain dari strategi pemasaran yang mengkapitalisasi organization electronic
atau kemampuan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang spesifik.Pada
dasarnya, e-marketing strategy adalah dimana strategi teknologi dan strategi
pemasaran bersatu.

2.2.3 Search Engine Optimization ( SEO )


Menurut Chaffey (2011, p475) Search Engine Optimization (SEO) adalah
sebuah pendekatan struktur untuk meningkatkan posisi suatu perusahaan atau
produk dalam mesin pencari atau daftar pencarian untuk fase unik yang dipilih.

2.2.4 SOSTAC ™
Untuk mempermudah proses perencanaan e-marketing, dalam mencapai
tujuan diperlukan kerangka kerja SOSTAC™ yang dikembangkan oleh Paul
Smith yang terdiri dari Situation analysis, Objective, Strategy, Tactics, Actions,
Control. Berikut adalah kerangka umum untuk perencanaan e-marketing:
12

Gambar 2.2 SOSTAC™ – Kerangka Umum Untuk Perencanaan E-Marketing


Sumber: Chaffey (2011, p389)

Kerangka kerja SOSTAC ™ ini merupakan suatu kerangka dalam


mengembangkan rencana atau strategi e-marketing yang menggunakan beberapa
analisis terdiri dari :

2.2.4.1 Situation Analysis (Where are we now? )


Dalam tahap ini menuntut perusahaan untuk memahami
dan mengerti lingkungan bisnis saat ini dan masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan perusahaan dan meninjau proses
internal dan sumber daya untuk menyampaikan strategi.Tujuan
dari situation analysis adalah untuk memahami lingkungan saat ini
dan masa depanperusahaan yang beroperasi agar tujuan strategis
yang realistis dapat mengingatapa yang terjadi di pasar.
13

Gambar 2.3 Input Untuk Rencana E-Marketing


Sumber: Chaffey (2011, p391)

Pada gambar 2.3 terdiri dari komponen-komponen yang


membantu dalam perencanaan e-marketing, yaitu:
1. E-business Strategy
Strategi e-business diperlukan untuk mencapai
tujuan.

2. Demand Analysis
Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh
perusahaan dan berhubungan dengan lingkungan
( SWOT ).

3. Competitor Analysis
Analisis pesaing dibutuhkan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan pesaing dalam pemasaran,
dengan cara:
 Meninjau kemampuan internal perusahaan pesaing.
 Penempatan posisi branding ke Online Value
Proposition (OVP).
 Perbedaan aspek dari pola hidup pelanggan.
14

 Penilaian kualitas berdasarkan kuantitas.


 Membandingkan situs dengan bidang sejenis.
 Pengukuran keuangan dan non keuangan.
 Adanya penelitian yang ditinjau dari dua alternatif yaitu
pelanggan dan ahli evaluasi.

4. Intermediary Analysis
Analisis perantara merupakan bagian dari analisis
situasi adalah perantara untuk mempertimbangkan
bagaimana caranya untuk mengoperasikan pasar.

5. Opportunities and Threats


Mengidentifikasi peluang dan ancaman dengan
perusahaan pesaing yang memiliki bidang usaha sejenis.

6. SLEPT factors
Faktor SLEPT terdiri dari Social, Legal, Economic,
Political, dan Technological. SLEPT berguna untuk
mempengaruhi e-marketing:
 Social – mempengaruhi persepsi konsumen dalam
menentukan pemakaian internet untuk kegiatan yang
berbeda.
 Legal and ethical - menentukan metode dimana produk
dapat dipromosikan dan dijual secara online.
 Economic - variasi dalam kinerja ekonomi di berbagai
negara dan wilayah mempengaruhi pola belanja dan
perdagangan internasional.
 Political - pemerintah nasional dan organisasi
transnasional memiliki peran penting dalam menentukan
masa depan dan pengendalian internet dan aturan yang
diatur.
 Technological - perubahan teknologi yang menawarkan
kesempatan baru dengan memasarkan produk.
15

7. Resource Analysis
Analisis sumber daya berguna untuk meninjau
teknologi, keuangan, dan sumber daya manusia dari sebuah
organisasi, serta bagaimana memanfaatkannya dalam
proses bisnis.

2.2.4.1.1 SWOT Analyses


Menurut Strauss dan Frost (2012, p74) analisis
SWOT mengalir dari analisis situasi yang menguji
kekuatan internal perusahaan dan kelemahan yang
berhubungan dengan lingkungan, kompetisi, peluang,
ancaman eksternal. Peluang dapat membantu untuk
menentukan target pasar atau mengidentifikasi peluang
produk baru, sedangkan ancaman adalah wilayah
pemasaran.

Gambar 2.4 Contoh SWOT analysis


Sumber: Chaffey (2011, p392)
16

Kotler dan Amstrong (2012, p54) mengatakan


bahwa SWOT adalah :
- Strengths adalah kemampuan internal yang dapat
membantu perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
- Weaknesses adalah batasan internal yang dapat
mengganggu kemampuan perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
- Opportunities adalah suatu faktor eksternal yang
mungkin dapat perusahaan manfaatkan sebagai
keuntungan perusahaan.
- Threats adalah faktor eksternal yang ada pada
saat ini dan akan muncul yang dapat
menghalangi kinerja perusahaan.

2.2.4.2 Objectives (Where do we want to be? )


Dalam analisis ini, tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan harus jelas, maka perencanaan strategi dan taktik akan
lebih efektif. Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan tujuan
agar perusahaan akan fokus terhadap apa yang ingin dicapai
dengan tujuan kinerja 5S, yaitu:

 Sell, merupakan salah satu manfaat dari penerapan e-


marketing yang membantu dalam meningkatkan
penjualan, karena promosi yang dilakukan secara online
dapat menjangkau masyarakat yang luas.

 Serve, merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-


marketing untuk menambah value bagi customer, dengan
meningkatkan kualitas layanan serta berikan feedback
untuk customer.

 Sizzle, merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-


marketing untuk meningkatkan brand awareness dan
recognition melalui jalur online.

 Speak, merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-


marketing untuk lebih dekat dengan customer. Dalam
17

mencapai tujuan ini perusahaan diharapkan untuk dapat


membuat e-marketing yang bisa menjadi sarana
komunikasi yang efektif.

 Save, merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-


marketing untuk mengurangi biaya promosi, dengan
menciptakan e-marketing yang bisa mengurangi biaya
promosi yang sering dikeluarkan perusahaan.

2.2.4.3 Strategy ( How do we get there? )


Analisis ini merupakan cara atau rencana yang digunakan
dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan bisa digunakan
beberapa cara yaitu seperti penempatan posisi produk dan pasar,
strategi target pasar, dan strategi konten.
Menurut Chaffey (2011, p275) Definisi strategi didorong
oleh tujuan dan visi sebagaimana dimaksud pada bagian
sebelumnya. Karena strategi disusun berdasarkan visi dan tujuan,
sehingga perlu untuk sering kembali dan merevisinya.
Penempatan posisi produk dan pasar menggunakan
internet memberikan peluang baru untuk menjual produk pada
pasar yang lebih luas.
Menurut Chaffey (2011, p281) Strategi target pasar,
merupakan evaluasi dan seleksi dari segmentasi yang sesuai dan
pengembangan dari penawaran yang tepat. Pada strategi target
pasar ini melibatkan empat langkah, seperti gambar dibawah ini:
18

Gambar 2.5 Langkah - langkah Target Pemasaran


Sumber: Chaffey (2011, p408)

1. Segmentation, mengidentifikasi kelompok yang berbeda


dalam sebuah target pasar untuk penawaran produk yang
berbeda. Dengan kata lain segmentasi melibatkan
pemahaman tentang kelompok dari pelanggan dalam suatu
target market untuk memahami kebutuhan dan potensi
sebagai sumber pendapatan dalam rangka mengembangan
strategi untuk memuaskan segmen tersebut sementara
memaksimalkan pendapatan.

2. Target Market yang berdasarkan beberapa faktor seperti


hubungan dengan perusahaan, segmentasi demografis
(umur, jenis kelamin, kelompok sosial), segmentasi
psikografis atau sikap (contoh: kesetiaan pada sebuah
merek), harga, tahap siklus hidup (contoh: jumlah produk
yang dibeli dan kategori produk yang dibeli), dan perilaku.

3. Positioning, untuk mengidentifikasi rencana untuk setiap


pengelompokan. Dalam e-marketing, keuntungan yang
berbeda dan penempatan posisi dapat diklarifikasikan dan
dikomunikasikan dengan mengembangkan Online Value
19

Proposition (OVP). Menurut Chaffey (2011, p411) OVP


merupakan sebuah pernyataan keuntungan dari layanan e-
commerce yang secara ideal tidak seharusnya tersedia dalam
penawaran offline. Menurut Chaffey (2011, p411),
Positioning adalah mempengaruhi persepsi pelanggan
terhadap produk dalam pasar.

4. Planning, perencanaan perusahaan yang menggunakan


sumber daya untuk mencapai rencana – rencana yang telah
dibuat.

Disamping itu aspek pendukung lainnya yang harus ada dalam


pembentukan strategi adalah SIT. Strategi SIT diantaranya terdiri
dari:
• Sequence or Stage
Menentukan tahapan - tahapan dari tipe E-Marketing yang akan
dibangun.
• Integration
Menentukan integrasi proses atau integrasi database yang mana
saja akan berhubungan.
• Tools
Menentukan tool - tool yang akan digunakan untuk tahap
pembuatan website perusahaan.

2.2.4.4 Tactics ( how exactly do we get there? )


Menurut Chaffey (2011, p420), Marketing tactics untuk
menerapkan strategi dan tujuan secara tradisional di sekitar bauran
pemasaran. Untuk mencapai perencanaan e-marketing yang efektif
maka dapat digunakan tahapan pemasaran 7P, yaitu :
20

Gambar 2.6 Elemen - elemen dari Marketing Mix


Sumber: Chaffey (2011, p420)

1. Product
Product bertujuan meningkatkan pemasaran dan memperluas
produk apapuns ecara online, menyediakan informasi produk
secara online, serta mengenalkan keunggulan suatu produk yang
berguna untuk menambah nilai suatu produk.

2. Promotion
Melalui via online dan media elektronik dapat memudahkan
perusahaan untuk melakukan promosi kapanpun dan dimanapun
secara efektif, efisien dan produktif sehingga memudahkan
konsumen melihat promosi dan jenis suatu produk yang
ditawarkan.

3. Price
Penjual pada tahap ini dapat melihat dan menganalisa harga
yang ingin dipasarkan,mengacu pada kebijakan harga organisasi
yang digunakan untuk mendefinisikan model penentuan harga
dan untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa. Tujuannya
agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk
tersebut.
21

4. Place
Metode penjualan secara online memudahkan pemasaran, dan
pembelian barang oleh konsumen yang dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja tanpa perlu mengunjungi tokonya secara
langsung. Juga untuk memudahkan mendapatkan informasi
yang dapat diakses dimana saja dan dalam waktu 24 jam.

5. People
Melibatkan pelayanan apa yang diberikan oleh orang – orang
dalam bagian pemasaran saat sedang berinteraksi dengan
pelanggan.

6. Process
Metode dan prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk
mempergunakan dengan baik fungsi – fungsi pemasaran yang
tepat dan memperhatikan kualitas performa perusahaan.

7. Physical Evidence
Membahas tentang produk - produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, bagaimana bentuk produknya, cara
mendapatkannya, cara penggunaan dari produk tersebut, fungsi
dari produk dan feedback yang dilakukan oleh para pelanggan
kepada perusahaan

2.2.4.5 Action ( the details of the tactics, who does what and when? )
Membahas dimana strategi serta taktik akan dijalankan dan
diselesaikan untuk meringkas tindakan-tindakan yang terjadi.
Menurut Chaffey (2011, p439), action merupakan
komponen perencanaan tindakan e-marketing mengacu pada
kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan suatu
rencana.
Beberapa pertanyaan yang perlu diselesaikan saat
menentukan tindakan atau action yaitu :
- Tingkat investasi apa di saluran internet yang cukup uintuk
memberikan layanan, apa yang akan menjadi payback?
- Pelatihan staf fapa yang dibutuhkan ?
- Tanggung jawab apa yang diperlukan untuk keefektifan
internet marketing.
22

- Apakah perubahan dalam struktur organisasi memerlukan


dalam memberikan layanan berbasis internet ?

- Kegiatan seperti apakah yang diperlukan dalam pembuatan


dan pengelolaan website ?

2.2.4.6 Control ( how do we monitor performance?)


Menurut Chaffey (2011, p440), control merupakan unsur
rencana e-marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik
tradisional seperti riset pemasaran untuk mendapatkan customer
views, opini dan teknik baru seperti analisis web-server log files
yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan telah
tercapai.

2.2.5 Prototype Website E-marketing


Pada tahap ini perusahaan membuat perancangan website e-marketing
yang merupakan tahap dari pelakasanaan strategi dan taktik yang telah dibuat
pada tahap sebelumnya.di bawah ini merupakan langkah dalam prototyping :

Gambar 2.7 Tahapan Pengembangan Website Melalui Prototyping


Sumber : Chaffey (2011, p548)

2.2.5.1 Analysis
Pada tahap analysis merupakan tahap mengumpulkan data yaitu
dengan melakukan interview dengan pihak perusahaan, hasil dari
interview tersebut berupa sebuah infromasi yang digunakan untuk
membuat sebuah website dan memastikan bahwa data sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh pengguna website agar tidak terjadinya
kesalahpahaman antara pihak pembuat dan pengembangan website
dengan pemakai website.
23

2.2.5.2 Design
Pada tahap ini akan dibuat perancangan website. Menurut
Chaffey (2011,p594), design adalah unsur perancangan dalam membuat
sistem yang menetapkan bagaimana sistem harus terstruktur.

Gambar 2.8 Site Structure Diagram (Blueprint)


Sumber : Chaffey (2011, p610)

Tahap perancangan adalah tahap untuk membuat quality


content user experience yang akan dirasakan oleh user situs tersebut.
suatuwebsite harus memberikan informasi - informasi terkini yang
dibutuhkan oleh para customer menyangkut produk yang akan dibeli
maupun informasi produk terbaru yang belum banyak ada di pasaran
24

sehingga membantu para customer dalam menentukan produk yang


sesuai dengan kebutuhan customer itu sendiri.
Menurut Chaffey (2011, p608), Information Architecture yaitu
penggabungan organisasi, pemberian label, terdapat skema navigasi
dalam sistem informasi dan pengelompokan informasi dalam struktur
logika.dalam merancangan infromaton architecture terdapat site map.
Menurut Chaffey (2011,p608) sitemap adalah penggambaran
grafik atau tulisan yang menghubungkan kelompok - kelompok lain
dalam sebuah website.
Menurut Chaffey (2011,p609), wireframes adalah sebuah cara
mengilustrasikan susunan dari sebuah halaman web.

Gambar 2.9 Contoh wireframe untuk situs mainan anak-anak.


Sumber : Chaffey (2011, p611)

2.2.5.3 Development
Tahap setelah melakukan perancangan maka kita melakukan
pengembangan terhadap suatu website.Didalam pengembangan website
menggunakan software XAMPP karena sudah tersedia database server
MySQL dan bahasa pemrograman yang dipakai adalah PHP.

2.2.5.4 Test and Review


25

Menurut Chaffey (2011, p671) yaitu bertujuan untuk


mengidentifikasi resiko potensial dalam berbagai situasi dan kemudian
mengambil tindakan untuk meminimalkan resiko.Langkah awal dalam
test and review yaitu melakukan komunikasi untuk mendapatkan
persetujuan dari pihak perusahaan.Dalam melakukan implementasi juga
melibatkan risk management.

Beberapa tahap dalam risk management:


1. Mengidentifikasi resiko dan dampaknya.
2. Mengidentifikasi solusi yang memungkinkan dari resiko ini.
3. Menerapkan solusi dengan sasaran dampak yang terbesar, resiko
yang paling memungkinkan.
4. Mengawasi resiko untuk pembelajaran kedepan dalam penanganan
resiko

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.10 Kerangka Berpikir


26

Anda mungkin juga menyukai