Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Persarafan (KMB 1)
Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Persarafan (KMB 1)
pendahuluan Penderita Stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau
ruangan pada hampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf.
Karena, selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarga nya,
Stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan.
Keberadaan unit Stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi
sudah menjadi keharusan, terlebih bila melihatangka penderita Stroke yang
terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Karena penanganan Stroke
yang cepat, tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan.
Untuk itulah penulis menyusun makalah mengenai Stroke yang menunjukan
masih menjadi salah satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia.
Tujuan Setelah mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami
pembelajaran asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke
Umum
1
identifikasi berdasarkan pohon masalah
7. Menyusun rencana keperawatan pada kasus stroke baik independen dan
kolaborasi
8. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok
Strategi a. Kuliah
pembelajaran Konsep dasar penyakit stroke
b. Diskusi
Penatalaksanaan stroke
c. Praktikum
Penatalaksanaan pada pasien stroke
d. Studi kasus dengan totorial
Asuhan keperawatan pada pasien gangguan kardiovaskuler dengan
penyakit stoke
Waktu Semester III : 3 SKS
Pengajar Tutor
EGCPrice, S.A & Wilson. L.M. (2006). Patofisiologi :Konsep Klinis Proses-
2
Proses Penyakit Edisi 6 vol 2. Jakarta:
LOGBOOKBAHAN AJAR
Tujuan :
3
Kasus
Aktifitas 1
Deskripsi patofisiologi stroke
Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya stroke
4
Aktifitas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus stroke berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada
kasus
Aktifitas 4
Rumuskan diagnosa keperawatan pada kasus stroke yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon
masalah
5
Aktifitas 5
Susunlah rencana keperawatan pada kasus stroke baik independen dan kolaborasi
Aktivitas 6
Susunan catatan perkembangan pada kasus stroke
Aktivitas7
Dokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada kasus stroke
6
Aktivitas 8
Buat resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus stroke
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita gangguan pernapasan (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
7
....................................................................................................................................................................
.......................................
Nama mahasiswa :
NIM :
Tanda tangan :
8
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN
9
Umum
Strategi a. Kuliah
pembelajaran Konsep dasar penyakit meningitis
b. Diskusi
Penatalaksanaan meningitis
c. Praktikum
Penatalaksanaan pada pasien meningitis
d. Studi kasus dengan totorial
Asuhan keperawatan pada pasien gangguan kardiovaskuler dengan
penyakit meningitis
Waktu Semester III : 3 SKS
Pengajar Tutor
10
Performance assessment : SOP
Tujuan :
11
7. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus meningitis baik independent dan
kolaborasi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut
Kasus
Aktifitas 1
Deskripsi patofisiologi meningitis
12
Aktifitas 2
Aktifitas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus meningitis berdasarkan data subyektif dan data obyektif
pada kasus
13
Aktifitas 4
Rumuskan diagnosa keperawatan pada kasus meningitis yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon
masalah
Aktifitas 5
Susunlah rencana keperawatan pada kasus meningitis baik independen dan kolaborasi
Aktivitas 6
Susunan catatan perkembangan pada kasus meningitis
14
Aktivitas7
Dokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada kasus meningitis
Aktivitas8
Buat resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus meningitis
15
Relevan dengan praktik Teori tidak cukup
klinik
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita gangguan pernapasan (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Nama mahasiswa :
NIM :
Tanda tangan :
16
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN
Strategi a. Kuliah
pembelajaran
17
Konsep dasar penyakit encephalitis
b. Diskusi
Penatalaksanaan encephalitis
c. Praktikum
Penatalaksanaan pada pasien encephalitis
d. Studi kasus dengantotorial
Asuhan keperawatan pada pasien gangguan kardiovaskuler dengan
penyakit encephalitis
Waktu Semester III : 3 SKS
Pengajar Tutor
Evaluasi Cognitive test :
pembelajaran 1. Multiple choice
2. Essay
3. Oral test
4. Studi kasus
18
Tujuan :
Kasus
19
Aktifitas 1
Deskripsi patofisiologi encephalitis
Aktifitas 2
20
Aktifitas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus encephalitis berdasarkan data subyektif dan data
obyektif pada kasus
Aktifitas 4
Rumuskan diagnosa keperawatan pada kasus encephalitis yang sudah diidentifikasi berdasarkan
pohon masalah
Aktifitas 5
Susunlah rencana keperawatan pada kasus encephalitis baik independen dan kolaborasi
21
Aktivitas 6
Susunan catatan perkembangan pada kasus encephalitis
Aktivitas7
Dokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada kasus encephalitis
Aktivitas8
Buat resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus encephalitis
22
Informasi pada bagian ini :
Pernyataan Tanda chek Pernyataan Tanda chek (√)
(√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan
praktik klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik Teori tidak cukup
klinik
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita gangguan pernapasan (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
NIM :
Tanda tangan :
23
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN
Pendahuluan Banyak istilah yang dipakai dalam menyatakan suatu trauma atau
cedera pada kepala di Indonesia. Beberapa Rumah Sakit ada yang
memakai istilah cedera kepala dan cedera otak sebagai suatu diagnosis
medis untuk suatu trauma pada kepala, walaupun secara harfiah kedua
istilah tersebut sama karena memakai gradasi responds Glaso Coma
Scale (GCS) sebagai tingkat gangguan yang terjadi akibat suatu cedera
di kepala.
24
bagian tubuh lainnya. Adanya syok hipovolemik pada klien cedera
kepala biasanya karena cedera pada bagian tubuh lainnya. Resiko utama
klien yang mengalami cedera kepala adalah kerusakan otak akibat
perdarahan atau pembengkakan otak sebagai responds terhadap cedera
dan menyebabkan peningkatan tekanan intracranial.
Tujuan Setelah mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami
pembelajaran asuhan keperawatan pada pasien dengan trauma kepala
Umum
Strategi a. Kuliah
pembelajaran Konsep dasar penyakit trauama kepala
b. Diskusi
Penatalaksanaan trauama kepala
c. Praktikum
Penatalaksanaan pada pasien trauama kepala
d. Studi kasus dengan totorial
Asuhan keperawatan pada pasien gangguan kardiovaskuler dengan
penyakit trauma kepala
Waktu Semester III : 3 SKS
Pengajar Tutor
25
Evaluasi Cognitive test :
pembelajaran
1. Multiple choice
2. Essay
3. Oral test
4. Studi kasus
Referensi Arif Muttaqin, 2008, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Persarafan, Jakarta :
26
LOG BOOK BAHAN AJAR
Tujuan :
27
Kasus
Aktifitas 1
Deskripsi patofisiologi trauma kepala
Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya trauma kepala
28
Aktifitas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus trauma kepala berdasarkan data subyektif dan data
obyektif pada kasus
Aktifitas 4
Rumuskan diagnosa keperawatan pada kasus trauma kepala yang sudah diidentifikasi berdasarkan
pohon masalah
Aktifitas 5
Susunlah rencana keperawatan pada kasus trauma kepala baik independen dan kolaborasi
29
Aktivitas6
Susunan catatan perkembangan pada kasus trauma kepala
Aktivitas7
Dokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada kasus trauma kepala
Aktivitas8
Buat resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus trauma kepala
30
Informasi pada bagian ini :
Pernyataan Tanda chek Pernyataan Tanda chek (√)
(√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan
praktik klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik Teori tidak cukup
klinik
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita gangguan pernapasan (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Nama mahasiswa :
NIM :
Tanda tangan :
31
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN
Pendahuluan Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun
ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra
cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Diagnosa tumor
otak ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang
yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan pemeriksaan klinis
kadang sulit menegakkan diagnosa tumor otak apalagi membedakan yang
benigna dan yang maligna, karena gejala klinis yang ditemukan tergantung dari
lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor dan cepatnya timbul gejala
tekanan tinggi intrakranial serta efek dari masa tumor kejaringan otak yang
dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak.
Jumlah penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000
dari pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut masih
menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Pasalnya, walaupun
misalnya tumor yang menyerang adalah jenis tumor jinak, bila menyerang otak
tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya lebih besar daripada tumor yang
menyerang bagian tubuh lain. Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak
± 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekuensi 80% terletak pada
intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Indonesia data tentang
tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan. Insiden tumor otak pada anak-
anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70 dengan pundak
usia 40-65 tahun.Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau
pertumbuhan sel abnormal secara sangat cepat pada daerah central nervous
system (CNS).
Tujuan Setelah mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami
pembelajaran asuhan keperawatan pada pasien dengantumor
32
Umum
Strategi e. Kuliah
pembelajaran Konsep dasar penyakittumor otak
f. Diskusi
Penatalaksanaan tumor otak
g. Praktikum
Penatalaksanaan pada pasien tumor otak
h. Studi kasus dengan totorial
Asuhan keperawatan pada pasien gangguan kardiovaskuler dengan
penyakit tumor otak
Waktu Semester III : 3 SKS
Pengajar Tutor
33
Referensi Baughman, Diace C dan Joann C. Hackley. 2000. Buku Saku Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Tarwoto, Watonah, dan Eros Siti Suryati. 2007. Keperawatan Medikal Bedah
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: CV Sagung Seto
Tujuan :
34
7. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus tumor otak baik independent dan
kolaborasi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut
Kasus
Aktifitas 1
Deskripsi patofisiologi tumor otak
35
Aktifitas 2
Diskusikan etiologi danfaktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya tumor otak
Aktifitas 3
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus tumor otak berdasarkan data subyektif dan data obyektif
pada kasus
Aktifitas 4
Rumuskan diagnosa keperawatan pada kasus tumor otak yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon
masalah
Aktifitas 5
Susunlah rencana keperawatan pada kasus tumor otak baik independen dan kolaborasi
36
Aktivitas6
Susunan catatan perkembangan pada kasus tumor otak
Aktivitas7
Dokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada kasus tumor otak
Aktivitas8
Buat resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikelterkait kasus tumor otak
37
Informasi pada bagian ini :
Pernyataan Tanda chek Pernyataan Tanda chek (√)
(√)
Sangat sedikit Tidak relevan dengan
praktik klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relevan dengan praktik Teori tidak cukup
klinik
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita gangguan pernapasan (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
NIM :
38
Tanda tangan :
39