Anda di halaman 1dari 8

Candi Plaosan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Salah satu candi Buddha kembar utama Plaosan Lor, di Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah dari
dinasti Sailendra abad ke-9 zaman Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Plaosan (Hanacaraka: ꦕꦤ꧀ ꦝꦶ ꦥ꧀ꦭꦲꦺꦴꦱꦤ꧀꧀ , Candhi Plaosan) adalah sebutan

untuk kompleks percandian yang terletak


di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa
Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi
Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara
(pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah
candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan[1] dan Sri
Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram
Kuno.
Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Pada masa
lalu, Kompleks percandian ini dikelilingi oleh parit berbentuk persegi panjang. Sisa struktur
tersebut masih bisa dilihat sampai saat ini di bagian timur dan barat candi.

Candi Plaosan Lor[


Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di
sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh
wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan
dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat masih
selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa
perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan.
Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi
ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha
dan Hindu.
Candi Induk Selatan Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Sementara itu,
Candi Induk Selatan dipugar pada tahun 1990-an oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan
Purbakala Jawa Tengah.

Candi Plaosan Kidul


Candi Plaosan Kidul merupakan candi bercorak Hindu di Klaten, Jawa Tengah

Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk.
Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara
candi perwara telah dipugar.

Festival Candi Kembar[

Festival Candi Kembar 5 November 2016

Festival Candi Kembar merupakan acara tahunan yang diadakan di candi ini dengan
menampilkan berbagai macam tarian dari seluruh nusantara. Festival ini merupakan satu-
satunya festival budaya skala besar yang diadakan di Klaten.[butuh rujukan] Kegiatan ini merupakan
bagian dari rangkaian peluncuran desa wisata yang bekerja sama dengan ISI Surakarta.[butuh
rujukan]

Dalam kegiatan ini, Bupati Klaten Sri Hartini mengapresiasi kegiatan Festival Candi Kembar
yang berlangsung di Bugisan. Ia berharap kegiatan yang akan berlangsung sekitar satu bulan
menjadi salah satu bentuk promosi potensi wisata yang ada di wilayah
SUMBER KE 2

Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, kira-kira 1,5 km
ke arah timur dari Candi Sewu. Candi ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno yang terbagi
menjadi dua, yaitu kompleks Candi Plaosan Lor (lor dalam bahasa Jawa berarti utara) dan kompleks
Candi Plaosan Kidul (kidul dalam bahasa Jawa berarti selatan). Pahatan yang terdapat di Candi
Plaosan sangat halus dan rinci, mirip dengan yang terdapat di Candi Borobudur, Candi Sewu, dan
Candi Sari.

Candi Plaosan yang merupakan candi Buddha ini oleh para ahli diperkirakan dibangun pada
masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, yaitu pada awal abad ke-9
M. Salah satu pakar yang mendukung pendapat itu adalah De Casparis yang berpegang pada
isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M). Dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa Candi Plaosan
Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan, dengan dukungan suaminya. Menurut De Casparis,
Sri Kahulunan adalah gelar Pramodhawardani, putri Raja Samarattungga dari Wangsa
Syailendra. Sang Putri, yang memeluk agama Buddha, menikah dengan Rakai Pikatan dari
Wangsa Sanjaya, yang memeluk agama Hindu.

Pendapat lain mengenai pembangunan Candi Plaosan ialah bahwa candi tersebut dibangun
sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Menurut Anggraeni, yang dimaksud dengan Sri
Kahulunan adalah ibu Rakai Garung yang memerintah Mataram sebelum Rakai Pikatan. Masa
pemerintahan Rakai Pikatan terlalu singkat untuk dapat membangun candi sebesar Candi
Plaosan. Rakai Pikatan membangun candi perwara setelah masa pembangunan candi
utamanya.

Pada bulan Oktober 2003, di kompleks dekat Candi Perwara di kompleks Candi Plaosan Kidul
ditemukan sebuah prasasti yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 M. Prasasti yang terbuat
dari lempengan emas berukuran 18,5 X 2,2 cm. tersebut berisi tulisan dalam bahasa Sansekerta
yang ditulis menggunakan huruf Jawa Kuno. Isi prasasti masih belum diketahui, namun
menurut Tjahjono Prasodjo, epigraf yang ditugasi membacanya, prasasti tersebut menguatkan
dugaan bahwa Candi Plaosan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.

Plaosan Lor
Candi Plaosan Lor merupakan sebuah kompleks percandian yang luas. Di depan (barat) kompleks
Plaosan Lor terdapat dua pasang arca Dwarapala yang saling berhadapan, sepasang terletak di
pintu masuk utara dan sepasang di pintu masuk selatan. Masing-masing arca setinggi manusia ini
berada dalam posisi duduk di atas kaki kanannya yang terlipat dengan kaki kiri ditekuk di depan
tubuh. Tangan kanannya memegang gada, sedangkan tangan kiri tertumpang di atas lutut kiri.

Di pelataran utara terdapat teras batu berbentuk persegi yang dikelilingi oleh deretan umpak
batu. Diduga teras batu tersebut merupakan tempat meletakkan sesajian. Konon di atas teras
tersebut tadinya terdapat bangunan dari kayu, sedangkan di atas masing-masing umpak
tadinya terdapat sebuah arca Dhyani Buddha.

Teras yang serupa namun berukuran lebih kecil terdapat juga di selatan kompleks Candi Plaosan
Lor. Di pelataran utara kompleks Candi Plaosan juga terdapat 6 buah stupa besar.
Di pusat kompleks Candi Plaosan Lor terdapat dua bangunan bertingkat dua yang merupakan candi
utama. Kedua bangunan tersebut menghadap ke barat dan masing-masing dikelilingi oleh pagar
batu.

Dinding batu yang memagari masing-masing candi utama dikelilingi oleh candi perwara yang
semula berjumlah 174, terdiri atas 58 candi kecil berdenah dasar persegi dan 116 bangunan
berbentuk stupa. Tujuh candi berbaris di masing-masing sisi utara dan selatan setiap candi utama,
19 candi berbaris sebelah timur atau belakang kedua candi utama, sedangkan 17 candi lagi berbaris
di depan kedua candi utama. Hampir semua candi perwara tersebut saat ini dalam keadaan hancur.
Di setiap sudut barisan candi perwara masih terdapat sebuah candi kecil lagi yang dikelilingi oleh
dua barisan umpak yang juga diselingi dengan sebuah candi kecil lagi di setiap sudutnya.

Di sisi barat pagar batu yang mengelilingi masing-masing bangunan utama terdapat sebuah gerbang
berupa gapura paduraksa, dengan atap yang dihiasi deretan mahkota kecil. Puncak atap gapura
berbentuk persegi dengan mahkota kecil di atasnya.

Masing-masing bangunan candi utama berdiri di atas kaki setinggi sekitar 60 cm tanpa selasar yang
mengelilingi tubuhnya. Tangga menuju pintu dilengkapi dengan pipi tangga yang memiliki hiasan
kepala naga di pangkalnya. Bingkai pintu dihiasi pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran. Di atas
ambang pintu terdapat hiasan kepala Kala tanpa rahang bawah.
Sepanjang dinding luar tubuh kedua candi utama dihiasi oleh relief yang menggambarkan laki-laki
dan perempuan yang sedang berdiri dalam ukuran yang mendekati ukuran manusia sesungguhnya.
Relief pada dinding candi yang di selatan menggambarkan laki-laki, sedangkan pada candi yang di
utara menggambarkan perempuan.

Bagian dalam kedua bangunan utama terbagi menjadi enam ruangan, tiga ruangan terletak di
bawah, sedangkan tiga ruangan lainnya terletak di tingkat dua. Lantai papan yang membatasi kedua
tingkat saat ini sudah tidak ada lagi, namun pada dinding masih terlihat alur bekas tempat
memasang lantai.
Di ruang tengah terdapat 3 arca Buddha duduk berderet di atas padadmasana menghadap pintu,
namun arca Buddha yang berada di tengah sudah raib. Pada dinding di kiri dan kanan ruangan
terdapat relung yang tampaknya merupakan tempat meletakkan penerangan. Relung tersebut
diapit oleh relief Kuwera dan Hariti.

Di kiri dan kanan, dekat pintu utama, terdapat pintu penghubung ke ruangan samping. Susunan di
kedua ruangan bawah lainnya, baik di bangunan utara maupun di bangunan selatan, mirip dengan
susunan di ruang tengah. Di sisi timur terdapat 3 arca Buddha duduk berderet di atas padadmasana
menghadap ke barat. Arca Buddha yang berada di tengah juga sudah raib.

Plaosan Kidul

Candi Plaosan Kidul terletak di selatan Candi Plaosan Lor, terpisah oleh jalan raya. Bila di kompleks
Palosan Lor kedua candi utamanya masih berdiri dengan megah, di kompleks Candi Plaosan Kidul
candi utamanya sudah tinggal reruntuhan. Yang masih berdiri hanyalah beberapa candi perwara.

Anda mungkin juga menyukai