Anda di halaman 1dari 18

N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien

o Kompetensi SKDI
1 Syok • Pasien datang dengan Pemeriksaan Fisik - 1. Pengenalan dan restorasi yang Keluarga perlu
(septik, lemas atau dapat tidak cepat dari perfusi adalah kunci diberitahukan mengenai
hipovolemik, sadarkan diri. Keadaan umum: pencegahan disfungsi organ multipel kemungkinan terburuk
kardiogenik, • Gejala klinis tergantung 1. Hipotensi dan penyempitan tekanan dan kematian. yang dapat terjadi pada
kardiogenik, etiologi penyebabnya, denyutan (adalah tanda hilangnya cairan pasien dan pencegahan
neurogenik) (3B) yang sering terjadi yang berat dan syok). 2. Pada semua bentuk syok, terjadinya kondisi
Lanjutan….
adalah tromboemboli 2. Hipertermi, normotermi, atau hipotermi manajemen jalan nafas dan serupa.
9. Syok obstruktif,
Syok merupakan paru, tamponade dapat terjadi pada syok. Hipotermia adalah pernafasan untuk memastikan
tampak hampir sama
salah satu sindroma jantung, obstruksi tanda dari hipovolemia berat dan syok oksigenasi pasien baik, kemudian
dengan syok Syok Hipovolemik:
kegawatan yang arterioventrikuler, septik. restorasi cepat dengan infus cairan.
kardiogenik dan 1. Infus cepat kristaloid
memerlukan tension pneumotoraks. 3. Detak jantung naik, frekuensi nafas naik,
hipovolemik. Gejala untuk ekspansi volume
penanganan intensif • Untuk identifikasi kesadaran turun. 3. Pilihan pertama adalah kristaloid
klinis juga tergantung intravaskuler melalui
dan agresif. penyebab, perlu 4. Produksi urin turun. Produksi urin (Ringer laktat/Ringer asetat) disusul
etiologi penyebabnya, kanula vena besar
Syok adalah suatu ditanyakan faktor merupakan penunjuk awal hipovolemia dan darah pada syok perdarahan.
yang sering terjadi (dapat lebih satu
sindroma predisposisi seperti respon ginjal terhadap syok. adalah tromboemboli tempat) atau melalui
multifaktorial yang karena infark miokard 5. Gambaran klinis syok kardiogenik 4. Pengobatan syok sebelumnya
paru, tamponade vena sentral.
menuju hipoperfusi antara lain: umur, tampak sama dengan gejala klinis syok didahului dengan penegakan
jantung, obstruksi
jaringan lokal atau diabetes melitus, riwayat hipovolemik, ditambah dengan adanya diagnosis etiologi. Diagnosis awal
arterioventrikuler, 2. Pada perdarahan
sistemis dan angina, gagal jantung disritmia, bising jantung, gallop. etiologi syok adalah esensial,
tension pneumothorax. maka dapat diberikan
mengakibatkan kongestif, infark 6. Gejala klinis syok septik tak dapat kemudian terapi selanjutnya
Gejala ini akan 3-4 kali dari jumlah
hipoksia sel dan anterior. Tanda awal dilepaskan dari keadaan sepsis sendiri tergantung etiologinya.
berlanjut sebagai perdarahan. Setelah
disfungsi multipel iskemi jantung akut berupa sindroma reaksi inflamasi sistemik tanda-tanda akut kor pemberian 3 liter
organ. Kegagalan yaitu nyeri dada, sesak (SIRS) dimana terdapat dua gejala atau 5. Tindakan invasif seperti intubasi
pulmonal dan payah disusul dengan
perfusi jaringan dan nafas, diaforesis, gelisah lebih: endotrakeal dan cricothyroidotomy
jantung kanan: pulsasi transfusi darah. Secara
hantaran nutrisi dan dan ketakutan, nausea a. Temperatur >380C atau <360C. atau tracheostomy dapat dilakukan
vena jugularis, gallop, bersamaan sumber
oksigen sistemik dan vomiting dan b. Heart rate >90x/mnt. hanya untuk life saving oleh dokter
bising pulmonal, perdarahan harus
yang tidak adekuat gangguan sirkulasi lanjut yang kompeten.
c. Frekuensi nafas >20x/mn atau PaCO2< aritmia. Karakteristik dikontrol.
tak mampu menimbulkan berbagai 4,3 kPa. manifestasi klinis
memenuhi kebutuhan disfungsi end organ. Syok Obstruktif:
d. Leukosit >12.000 sel/mm atau tamponade jantung: 3. Resusitasi tidak
metabolisme sel. • Riwayat trauma untuk 1. Penyebab syok obstruktif harus
<4000sel/mm atau >10% bentuk imatur. suara jantung komplit sampai serum
Karakteristik kondisi syok karena perdarahan diidentifikasi dan segera dihilangkan.
7. Efek klinis syok anafilaktik mengenai menjauh, pulsus laktat kembali normal.
ini, yaitu: atau syok neurogenik 2.Pericardiocentesis atau
sistem pernafasan dan sistem sirkulasi, altemans, JVP selama Pasien syok
1. ketergantungan pada trauma servikal pericardiotomi untuk tamponade
yaitu: inspirasi. Sedangkan hipovolemik berat
suplai oksigen atau high thoracic spinal jantung.
Terjadi edema hipofaring dan laring, emboli pulmonal: dengan resusitasi cairan
2. kekurangan cord injury.
konstriksi bronkus dan bronkiolus, disertai disritmia jantung, 3. Dekompressi jarum atau pipa akan terjadi
oksigen • Demam dan riwayat hipersekresi mukus, dimana semua gagal jantung thoracostomy atau keduanya pada penumpukan cairan di
3. Asidosis jaringan infeksi untuk syok keadaan ini menyebabkan spasme dan kongesti. tension pneumothorax. rongga ketiga.
sehingga terjadi septik.
metabolisme obstruksi jalan nafas akut. 4. Dukungan ventilasi dan jantung,
• Gejala klinis yang 8. Syok neurogenik ditandai dengan Pemeriksaan mungkin trombolisis, dan mungkin 4. Vasokonstriksi
anaerob dan timbul setelah kontak hipotensi disertai bradikardi. Gangguan Penunjang prosedur radiologi intervensional jarang diperlukan pada
berakhir dengan dengan antigen pada
kegagalan fungsi neurologis: paralisis flasid, refleks untuk emboli paru. syok hipovolemik
syok anafilaktik. ekstremitas hilang dan priapismus. 1. Pulse oxymetri murni.
organ vital dan 5. Abdominal compartment syndrome
• Syok obstruktif, tampak 9. à 2. EKG diatasi dengan laparotomi
kematian.
hampir sama dengan
dekompresif.
syok kardiogenik dan
Klasifikasi Syok
hipovolemik.
Syok Kardiogenik:
Syok Obstruktif Syok Neurogenik:
Syok Kardiogenik 1. Optimalkan pra-beban dengan infus
Syok Hipovolemik kegagalan perfusi 1. Setelah
kegagalan perfusi dan cairan.
kegagalan perfusi dan dan suplai oksigen mengamankan jalan
suplai oksigen 2. Optimalkan kontraktilitas jantung
suplai oksigen berkaitan dengan nafas dan resusitasi
disebabkan oleh dengan inotropik sesuai keperluan,
disebabkan oleh terganggunya cairan, guna
adanya kerusakan seimbangkan kebutuhan oksigen
hilangnya sirkulasi mekanisme aliran meningkatkan tonus
primer fungsi atau jantung. Selain itu, dapat dipakai
volume intravaskuler balik darah oleh vaskuler dan mencegah
kapasitas pompa dobutamin atau obat vasoaktif lain.
sebesar >20-25% karena meningkatnya bradikardi diberikan
jantung untuk 3. Sesuaikan pasca-beban untuk
sebagai akibat dari tekanan intratorakal epinefrin.
mencukupi volume memaksimalkan CO. Dapat dipakai
perdarahan akut, atau terganggunya 2. Epinefrin berguna
jantung semenit, vasokonstriktor bila pasien hipotensi
dehidrasi, kehilangan aliran keluar arterial meningkatkan tonus
berkaitan dengan dengan SVR rendah. Pasien syok
cairan pada ruang jantung (emboli vaskuler tetapi akan
terganggunya kardiogenik mungkin membutuhkan
ketiga atau akibat pulmoner, emboli memperberat bradikardi,
preload, afterload, vasodilatasi untuk menurunkan SVR,
sekunder dilatasi udara, diseksi aorta, sehingga dapat
kontraktilitas, tahanan pada aliran darah dari jantung
arteri dan vena. hipertensi pulmoner, ditambahkan dopamin
frekuensi ataupun yang lemah. Obat yang dapat dipakai
tamponade dan efedrin. Agen
ritme jantung. adalah nitroprusside dan
Syok Distributif perikardial, antimuskarinik atropin
Penyebab terbanyak nitroglycerin.
kegagalan perfusi dan perikarditis dan glikopirolat juga
adalah infark miokard
suplai oksigen konstriktif) ataupun 4. Diberikan diuretik bila jantung dapat untuk mengatasi
akut, keracunan obat,
disebabkan oleh keduanya oleh karena dekompensasi. bradikardi.
infeksi/inflamasi,
menurunnya tonus obstruksi mekanis. 5. PAC dianjurkan dipasang untuk 3. Terapi definitif
gangguan mekanik.
vaskuler penunjuk terapi. adalah stabilisasi
mengakibatkan Medulla spinalis yang
5. Syok Endokrin, 6. Penyakit jantung yang mendasari
vasodilatasi arterial, terkena.
disebabkan oleh harus diidentifikasi dan diobati.
penumpukan vena dan Rencana Tindak Lanjut
hipotiroidisme,
redistribusi aliran Mencari penyebab syok
hipertiroidisme Syok Distributif:
darah. Penyebab dari dan mencatatnya di
dengan kolaps 1. Pada SIRS dan sepsis, bila terjadi
kondisi tersebut
kardiak dan syok ini karena toksin atau mediator rekam medis serta
terutama komponen
insufisiensi adrenal. penyebab vasodilatasi. Pengobatan memberitahukan kepada
vasoaktif pada syok
Pengobatannya berupa resusitasi cairan segera dan pasien dan keluarga
anafilaksis; bakteria
dengan tunjangan setelah kondisi cairan terkoreksi,
dan toksinnya pada untuk tindakan lebih
kardiovaskular dapat diberikan vasopresor untuk
septik syok sebagai
mencapai MAP optimal. Sering lanjut yang diperlukan.
sambil mengobati
mediator dari SIRS;
penyebabnya. terjadi vasopresor dimulai sebelum
hilangnya tonus
Insufisiensi adrenal pra-beban adekuat tercapai. Perfusi
vaskuler pada syok
mungkin kontributor jaringan dan oksigenasi sel tidak akan
neurogenik.
terjadinya syok pada optimal kecuali bila ada perbaikan
pasien sakit gawat. pra-beban.
Pasien yang tidak 2. Obat yang dapat dipakai adalah
respon pada dopamin, norepinefrin dan
pengobatan harus tes vasopresin.
untuk insufisiensi 3. Dianjurkan pemasangan PAC.
adrenal. 4. Pengobatan kausal dari sepsis.
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
2 Angina Pectoris Pasien datang dengan Pemeriksaan Fisik • Gastroesofageal Refluks 1. Oksigen dimulai 2 L/menit Menginformasikan
(3B) keluhan nyeri dada yang Disease (GERD) individu dan keluarga
khas, yaitu seperti rasa 1. Sewaktu terjadi serangan angina dapat • Gastritis akut 2. Nitrat dikombinasikan dengan β- untuk melakukan
Tanda klinis pertama ditekan atau terasa tidak menunjukkan kelainan. Walau jarang • Nyeri muskuloskeletal blocker atau Calcium Channel modifikasi gaya hidup
pada sekitar 50% seperti ditimpa beban pada auskultasi dapat terdengar derap • Pleuritis Blocker (CCB) non dihidropiridin antara lain:
pasien yang yang sangat berat. atrial atau ventrikel dan murmur • Herpes di dada yang tidak meningkatkan denyut
mengalami penyakit Diagnosis seringkali sistolik di daerah apeks. Frekuensi denyut • Trauma jantung (misalnya verapamil, 1. Mengontrol emosi dan
jantung coroner berdasarkan keluhan nyeri jantung dapat menurun, menetap atau • Psikosomatik diltiazem). mengurangi kerja berat
dada yang mempunyai ciri meningkat pada waktu serangan angina. dimana membutuhkan
Faktor Risiko khas sebagai berikut: 2. Dapat ditemukan pembesaran jantung. banyak oksigen dalam
Pemberian dosis pada serangan akut : aktivitasnya
Faktor risiko yang 1. Letak Pemeriksaan Penunjang a. Nitrat 5 mg sublingual dapat 2. Mengurangi konsumsi
tidak dapat diubah: Sering pasien merasakan dilanjutkan dengan 5 mg peroral makanan berlemak
nyeri dada di daerah 1. EKG sampai mendapat pelayanan rawat 3. Menghentikan
1. Usia sternum atau di bawah Gambaran EKG saat istirahat dan bukan lanjutan di pelayanan sekunder. konsumsi rokok dan
Risiko meningkat sternum (substernal: tidak pada saat serangan angina sering masih Lanjutan px penunjang alkohol
pada pria di atas 45 dapat melokalisasi), atau normal. Gambaran EKG dapat 4. Menjaga berat badan
tahun dan wanita di dada sebelah kiri dan menunjukkan bahwa pasien pernah 2. X ray thoraks ideal
atas 55 tahun kadang-kadang menjalar X ray thoraks sering b. Beta bloker:
mendapat infark miokard di masa lampau. 5. Mengatur pola makan
(umumnya setelah ke lengan kiri, dapat Kadang-kadang menunjukkan pembesaran menunjukkan bentuk • Propanolol 20-80 mg dalam dosis
6. Melakukan olah raga
menopause) menjalar ke punggung, ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan jantung yang normal. terbagi atau
ringan secara teratur
rahang, leher, atau ke angina, dapat pula menunjukkan perubahan Pada pasien hipertensi • Bisoprolol 2,5-5 mg per 24 jam. 7. Jika memiliki riwayat
2. Jenis kelamin lengan kanan. Nyeri dada segmen ST atau gelombang T yang tidak dapat terlihat jantung
membesar dan kadang- diabetes tetap melakukan
Morbiditas akibat juga dapat timbul di khas.
c. Calcium Channel Blocker (CCB) pengobatan diabetes
penyakit jantung tempat lain seperti di Pada saat serangan angina, EKG akan kadang tampak adanya
non dihidropiridine secara teratur
koroner (PJK) pada daerah epigastrium, leher, menunjukkan depresi segmen ST dan kalsifikasi arkus aorta.
Dipakai bila Beta Blocker merupakan 8. Melakukan kontrol
laki-laki dua kali rahang, gigi, dan bahu. gelombang T dapat menjadi negatif. kontraindikasi, misalnya:
lebih besar Gambaran EKG penderita angina tak terhadap kadar serum
• Verapamil 80 mg (2-3 kali sehari) lipid
dibandingkan pada stabil/ATS dapat berupa depresi segmen
perempuan, hal ini 2. Kualitas ST, inversi gelombang T, depresi segmen • Diltiazem 30 mg ( 3-4 kali sehari) 9. Mengontrol tekanan
berkaitan dengan Pada angina, nyeri dada ST disertai inversi gelombang T, elevasi darah
estrogen endogen biasanya seperti tertekan segmen ST, hambatan cabang berkas His 3. Antipletelet
yang bersifat benda berat, atau seperti dan bisa tanpa perubahan segmen ST dan Aspirin 160-320 mg sekali minum
protektif pada diperas atau terasa panas, gelombang T. Perubahan EKG pada ATS pada serangan akut.
perempuan. Hal ini kadang-kadang hanya bersifat sementara dan masing-masing
terbukti insidensi PJK mengeluh perasaan tidak dapat terjadi sendiri-sendiri ataupun
meningkat dengan enak di dada karena pasien bersamaan. Perubahan tersebut timbul di
cepat dan akhirnya tidak dapat menjelaskan saat serangan angina dan kembali ke
setara dengan laki- dengan baik. gambaran normal atau awal setelah
laki pada wanita keluhan angina hilang dalam waktu 24 jam.
setelah masa 3. Hubungan dengan Bila perubahan tersebut menetap setelah 24
menopause. aktivitas jam atau terjadi evolusi gelombang Q,
Nyeri dada pada angina maka disebut sebagai Infark Miokard Akut
3. Riwayat keluarga pektoris biasanya timbul (IMA).
Riwayat keluarga pada saat melakukan
PAK (Penyakit Arteri aktivitas, misalnya sedang
Koroner) dini yaitu berjalan cepat, tergesa- Klasifikasi Angina
ayah usia < 55 tahun gesa, atau sedang berjalan
dan ibu < 65 tahun. mendaki atau naik tangga. 1. Stable Angina Pectoris (angina pektoris
Pada kasus yang berat stabil)
Klasifikasi Angina Pektoris menurut Canadian
aktivitas ringan seperti Keluhan nyeri dada timbul bila melakukan
Cardiovascular Society Classification System
mandi atau menggosok suatu pekerjaan, sesuai dengan berat
Faktor risiko yang gigi, makan terlalu ringannya pencetus, dibagi atas beberapa
1. Kelas I: Pada aktivitas fisik biasa tidak
dapat diubah: kenyang atau emosi, sudah tingkatan: mencetuskan angina. Angina akan muncul ketika
dapat menimbulkan nyeri a. Selalu timbul sesudah latihan berat. melakukan peningkatan aktivitas fisik (berjalan
1. Mayor dada. Nyeri dada tersebut b. Timbul sesudah latihan sedang (jalan cepat, olahraga dalam waktu yang lama).
a. Peningkatan lipid segera hilang bila pasien cepat 1/2 km)
serum menghentikan
c. Timbul waktu latihan ringan (jalan 100 2. Kelas II: Adanya pembatasan aktivitas
b. Hipertensi aktivitasnya. Serangan
m) sedikit/aktivitas sehari-hari (naik tangga dengan
angina yang timbul pada
c. Merokok d. Angina timbul jika gerak badan ringan cepat, jalan naik, jalan setelah makan, stres,
waktu istirahat atau pada
d. Konsumsi alkohol (jalan biasa) dingin).
waktu tidur malam sering
e. Diabetes Melitus akibat angina pektoris
2. Unstable Angina Pectoris (angina 3. Kelas III: Benar-benar ada pembatasan
f. Diet tinggi lemak tidak stabil
pektoris tidak stabil/ATS) aktivitas fisik karena sudah timbul gejala angina
jenuh, kolesterol dan Angina dapat terjadi pada saat istirahat ketika pasien baru berjalan 1 blok atau naik
kalori 4. Lamanya serangan
maupun bekerja. Pada patologi biasanya tangga 1 tingkat.
Lamanya nyeri dada
biasanya berlangsung 1-5 ditemukan daerah iskemik miokard yang
2. Minor menit, kadang-kadang mempunyai ciri tersendiri. 4. Kelas IV: Tidak bisa melakukan aktivitas
a. Aktivitas fisik perasaan tidak enak di sehari-sehari, tidak nyaman, untuk melakukan
kurang dada masih terasa setelah 3. Angina prinzmetal (Variant angina) aktivitas sedikit saja bisa kambuh, bahkan waktu
b. Stress psikologik nyeri hilang. Bila nyeri Terjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja istirahat juga bisa terjadi angina.
dada berlangsung lebih jantung dan sering timbul pada waktu
c. Tipe kepribadian beristirahat atau tidur. Pada angina
dari 20 menit, mungkin
pasien mengalami sindrom prinzmetal terjadi spasme arteri koroner
koroner akut dan bukan yang menimbulkan iskemi jantung di
angina pektoris biasa. Pada bagian hilir. Kadang-kadang tempat
angina pektoris dapat spasme berkaitan dengan arterosklerosis.
timbul keluhan lain seperti
sesak napas, perasaan
lelah, kadang-kadang nyeri
dada disertai keringat
dingin.

5. Nyeri dada bisa disertai


keringat dingin, mual,
muntah, sesak dan pucat.
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
3 Lymphedema 3A 1. Pembengkakan biasanya 1. VS Edema karena: Benzopyrones Jaga kebersihan
dimulai distal&proksimal Deep vein thrombosis
berlangsung selama 2. Head to Toe Hypoalbuminemia NB: tidak diberikan obat diuretic, Elevasi ektremitas
akumulasi cairan Renal failure karena tidak mempan
beberapa bulan sampai
interstisial kaya 3. Pemeriksaan daerah keluhan Melakukan manual
bertahun-tahun.
protein dalam kulit Apabila etiolofinya adalah Filariasis lymphatic drainage.
2.Awalnya berupa pitting Inspeski: ada luka atau tidak, ukurannya,
dan jaringan maka diberikan Diethyl carbamazine Dengan cara melakukan
edema. Kemudian bertahap simetris, tanda peradangan
subkutan yang terjadi citrate (DEC) à 6mg/kgBB,3x/hari memasang stocking
menjadi non-pitting
sebagai akibat dari selama 12 hari. kompresi.
edema, berkembang Palpasi : teraba hangat atau tidak,
disfungsi limfatik.
menjadi fibrosis dan ukurannya, konsistensi, perhatikan pitting Apabila sudah kronik dan sudah Segera Rujuk untuk
limfedema primer jaringan menjadi keras. edema atau tidak (YAàfase awal, terjadi penebalan kulit dilakukan mengetahui etiologi dan
àetiologi tidak Perubahan kulit dapat TIDAKàfase lanjut), apakah ada oprasi. pengobatan.
diketahui atau yang terjadi, tetapi jarang penebalan kulit atau tidak.
berkembang sbg terjadi ulserasi. Pasien
mungkin mengeluh Px Penunjang
akibat dari bawaan
disfungsi limfatik. kelelahan atau tekanan
1. Darah rutin, apusan darah (lihat filarisis)
di ekstremitas.
Limfadema sekunder
àSemua terjadi Lipodistrofi : 2.Limfoskintigrafi : menggambarkan
sebagai akibat dari menyebabkan anatomi pembuluh getah bening dan dalam
pembesaran ekstremitas mengevaluasi dinamika aliran getah
penyumbatan
bawah yang simetris, bening. Teknik ini mungkin berguna dalam
Penyakit Milroy, perencanaan bentuk operasi.
paling sering pada wanita.
sebuah bentuk sex- Primer lymphedema dapat
linked familial Pada pasien dengan Deep Vein
dibagi berdasarkan
Thrombosis, atau kelainan vaskuler kronis,
lymphaticaplasia,terj usia onset atau temuan
juga didapatkan risiko terjadinya edema
adi saat lahir lymphangio graphic. ekstrim, maka ultrasonografi duplex perlu
dengan ekstremitas Lymphedema bawaan dilakukan.
lymphedema meliputi semua bentuk
lymphedema yang terjadi Lymphedema dengan onset yang akut pada
pada saat pasien dewasa dapat mengindikasikan
lahir.. Insiden tertinggi ly terjadinya keganasan yang menekan
mphedema, terjadi selama saluran limfatik, dan harus dieksklusi
masa remaja dengan Computed
(lymphedema praecox) Tomography (CT) dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI).
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
2Hipertensi Tidak ada tanda dan gejala Px Fisik: • Anxiety disorder • Terapi dulu underlying • Edukasi bahwa
4 Sekunder (3A) spesifik. • Sleep apneu disease. underlying disease
Dokter tidak mendiagnosis hipertensi • Gagal jantung • Perubahan gaya hidup: harus disembuhkan
Definisi: Hipertensi • Hipertensi yang tidak sekunder hanya dalam sekali pengukuran • Hipertiroid makanan sehat, olahraga, terlebih dahulu
yang disebabkan oleh respon dengan obat tekanan darah. Dibutuhkan 3-6x Dll menjaga BB.
supaya tidak terjadi
suatu kondisi medis antihipertensi pengukuran yang didapati hipertensi pada (Terapi obat sama dengan
(hipertensi resisten) hipertensi sekunder.
yang mempengaruhi pertemuan yang berbeda. Hipertensi Esensial)
• Very high blood
ginjal, arteri, jantung • Edukasi tentang cara
pressure (180/120 • Pasien tampak sehat, sakit ringan-berat
atau sistem endokrin. mmHg) minum obat di
Dapat juga terjadi bila terlihat jelas adanya kondisi medis
• Obat antihipertensi lain yang menyebabkan hipertensi rumah, perbedaan
pada saat masa yang sebelumnya antara obat-obatan
sekunder.
kehamilan. diminum sekarang tdk • Tekanan darah meningkat sesuai Lanjutan Edukasi… yang harus diminum
mempan kriteria JNC VIII • Pemberian obat anti hipertensi untuk jangka
Etiologi: • Sudden onset • Wajib periksa status neurologis dan merupakan pengobatan jangka panjang (misalnya
hipertensi sebelum pemeriksaan fisik jantung (JVP,
• Komplikasi diabetes umur 30 atau setelah panjang. Kontrol pengobatan untuk mengontrol
batas jantung, ronki)
• Chronic Kidney umur 55 dilakukan setiap 2 minggu atau 1 tekanan darah) dan
Px Penunjang:
Disease • Tidak ada riwayat bulan untuk mengoptimalkan hasil pemakaian jangka
• Polycystic kidney keluarga hipertensi • Lab: urinanalisis (proteinuria), pengobatan. pendek untuk
disease • Bisa tidak Gula Darah, Profil Lipid, Ureum, • Penjelasan penting lainnya adalah menghilangkan
• Glomerular disease obesitas Kreatinin. gejala (misalnya
tentang pentingnya menjaga
• Renovascular • USG ginjal dan pembuluh darah untuk mengatasi
kecukupan pasokan obat-obatan dan
hypertension EKG
• minum obat teratur seperti yang mengi), cara kerja
• Cushing syndrome • Funduskopi
disarankan meskipun tak ada gejala. tiap-tiap obat, dosis
• Aldosteronism • X-Ray thoraks
• Pheochromocytoma • Individu dan keluarga perlu yang digunakan
• Thyroid problems diinformasikan juga agar melakukan untuk tiap obat dan
• Hyperparatiroidism pengukuran kadar gula darah, tekanan berapa kali minum
• Koartasio aorta darah dan periksa urin secara teratur. sehari. mulai dosis
• Sleep apnea Pemeriksaan komplikasi hipertensi rendah 12,5 mg/hari.
• Obesity dilakukan setiap 6 bulan atau minimal
• Kehamilan 1 tahun sekali.
• Obat-obatan: pain
relievers, pil KB,
antidepresan, dll.
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
Tromboflebitis (3A) Dapat terjadi spontan, Px Fisik: • Selulitis Farmakologi: • Hindari stasis
5 Definisi: suatu terutama pada ekstremitas • Inspeksi: eritema, edema, bengkak. • DVT • NSAIDs: salisilat, ibuprofen dll. dengan
inflammatory- bawah atau sebagai • Tanda stasis vena: Warna vena gelap, • Lymphangitis • Antitrombotik atau anti-agregasi menggunakan elastic
thrombotic disorder komplikasi dari suatu discolored, kulit juga berubah warna, • Limfangitis platelet stocking
dimana thrombus operasi. terdapat nonhealing ulser. • Neuritis • Low Molecular Weight Heparin • Elevasi kaki
terbentuk di vena Virchow triad: injuri • Palpasi: Nyeri, firm, penebalan pada Dll. (LMWH) • Jangan terlalu lama
dekat permukaan intima, stasis atau vena yang ada thrombus nya. immobilisasi
kulit. turbulent flow, perubahan Nonfarmako:
Faktor Risiko: komposisi darah Px Penunjang: • Compression stockings
• Riwayat DVT, (peningkatan koagulasi) • Imaging.
superficial • Kemerahaan dan • Histologi: ada reaksi inflamasi di Surgical treatment:
phlebitis, tenderness sepanjang dinding vena dan thrombus di lumen • Eksisi dan ligase
Pulmonary vena vena • Puncture and evacuation. Di-
Emboli • Bengkak • Lab: cek status hiperkoagulasi: insisi punktur gt
• Operasi • Memiliki riwayat: o Resistance to activated protein C Pasien yang datang
• Kehamilan o Trauma (most often due to factor V dengan
• Imobilisasi yang o Pernah begitu sebelumnya Leiden) thrombophlebitis yang
lama o Travelling yang panjang o Protein C deficiency spontan tanpa ada
• malignancy o Rokok o Protein S deficiency intervensi kateter IV
o Riwayat keluarga blood o Antithrombin III deficiency
coagulopathies atau causa lain harus
o Antiphospholipid antibodies
o Prothrombin gene 2010-a dicek hypercoagulable
mutation (factor II mutation) state –nya.
• Venografi
• USG

Limfangitis (3A) • Riwayat trauma minor Px Fisik: • Dermatitis kontak • Antibiotik: • Minum antibiotic
6 • Definisi: di kulit (bagian distal • Eritema • Selulitis a. Sefaleksin: 250 mg x 4 sampai habis. Tanpa
inflamasi pada dari site of infection) • Irregular garis linear dari tempat • Septic tromboflebitis atau 500 mg x 3 antibiotic, bisa
saluran limfatik • Anak: demam, infeksi primer sampai saluran nodus • Dll muncul selulitis dan
yang terjadi menggigil, malaise, regional. b. Ceftriaxone infeksi berkembang.
karena infeksi sakit kepala, napsu • Tender, hangat Nanti bisa terjadi
pada distal makan berkurang, • Primary site: ada abses, luka infeksi, • Analgesik nekrosis dan
saluran tsb. muscle-aches ada selulitis ulserasi.
• Etiologi: Group • Vesikel mungkin muncul
A beta-hemolitik • Limfonodi terkait saluran limfatik:
streptococcus, bengkak dan tender (nyeri)
staphylococcus • Demam
aureus, dll. • Takikardi
• Dapat Px Penunjang:
menyebabkan • Tes Darah Lengkap
bakteriema,
• Kultur darah
sepsis.
• Aspirasi pus: insisi dan drainasi
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
7Gagal Jantung Keluhan : Hasil Pemeriksaan Fisik : Diagnosis Banding 1. Modifikasi gaya hidup Komplikasi
7Kronis (3A) - Sesak pada saat 1. Peningkatan Vena Jugularis 1. Penyakit paru: a. Pembatasan asupan cairan 1. Syok kardiogenik
7 Gagal jantung (akut beraktivitas (dyspneu 2. Frekuensi pernafasan meningkat obstruktif kronik maksimal 1,5 liter (ringan), 2. Gangguan
dan kronik) d’effort) 3. Kardiomegali (PPOK), asma, maksimal 1 liter (berat) keseimbangan
merupakan masalah - Gangguan nafas pada 4. Gangguan bunyi jantung (gallop) pneumonia, infeksi b. Berhenti merokok dan elektrolit
kesehatan yang peerubahan posisi 5. Ronki pada pemeriksaan paru paru berat (ARDS), konsumsi alkohol
menyebabkan (ortopneu) 6. Hepatomegali emboli paru 2. Aktivitas fisik Konseling dan Edukasi
penurunan kualitas - Sesak nafas malah hari 7. Asites 2. Penyakit Ginjal: Gagal a. Pada kondisi akut berat: tirah 1. Edukasi tentang
hidup, tingginya (paroxysmal nocturnal 8. Edema perifer ginjal kronik, sindrom baring penyebab dan faktor
rehospitalisasi karena dyspneu) nefrotik b. Pada kondisi sedang atau risiko penyakit gagal
kekambuhan yang Keluhan tambahan : lemas, Pemeriksaan Penunjang : 3. Sirosis hepatik ringan: batasi beban kerja jantung kronik
tinggi dan mual, muntah dan 1. X Ray thoraks untuk menilai 4. Diabetes ketoasidosis sampai 60% hingga 80% misalnya tidak
peningkatan angka gangguan mental pada kardiomegali dan melihat gambaran dari denyut nadi maksimal terkontrolnya tekanan
kematian. orang tua. edema paru. (220/umur) darah, kadar lemak atau
2. EKG (hipertrofi ventrikel kiri, atrial 3. Penatalaksanaan farmakologi kadar gula darah.
Faktor resiko : fibrilasi, perubahan gelombang T, dan Pada gagal jantung akut: 2. Pasien dan keluarga
- Hipertensi gambaran abnormal lainnya.) a. Terapi oksigen 2-4 liter per perlu diberitahu tanda-
- Dislipidemia 3. Darah perifer lengkap. Kriteria Rujukan menit tanda kegawatan
- Obesitas 1. Pasien dengan gagal b. Pemasangan iv line untuk kardiovaskular dan
- Merokok Kriteria Diagnosis jantung harus akses dilanjutkan dengan pentingnya untuk
- Diabetes Melitus Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria dirujuk ke fasilitas pemberian furosemid injeksi kontrol kembali setelah
- Riwayat gangguan Framingham yaitu minimal 1 kriteria peayanan kesehatan 20 s/d 40 mg bolus dapat pengobatan di rumah
jantung sebelumnya mayor dan 2 kriteria minor. sekunder yang diulang tiap jam sampai sakit.
- Riwayat infark Kriteria Mayor: memiliki dokter dosis maksimal 600 mg/hari. 3. Patuh dalam
miokard 1. Sesak napas tiba-tiba pada malam hari spesialis jantung c. Segera rujuk. pengobatan yang telah
(paroxysmal nocturnal dyspneu) atau spesialis direncanakan.
2. Distensi vena-vena leher penyakit dalam Pada gagal jantung kronik: 4. Menjaga lingkungan
3. Peningkatan tekanan vena jugularis untuk perawatan a. Diuretik: diutamakan loop sekitar kondusif untuk
4. Ronki basah basal maupun diuretic (furosemid) bila perlu pasien beraktivitas dan
5. Kardiomegali pemeriksaan dapat dikombinasikan Thiazid, berinteraksi.
6. Edema paru akut lanjutan seperti bila dalam 24 jam tidak ada 5. Melakukan konferensi
7. Gallop (S3) ekokardiografi. respon rujuk ke layanan sekunder. keluarga untuk
8. Refluks hepatojugular positif 2. Pada kondisi akut, b. ACE Inhibitor (ACE-I) atau mengidentifikasi
dimana kondisi Angiotensine II receptor blocker faktor-faktor
Kriteria Minor: klinis mengalami (ARB) mulai dari dosis terkecil pendukung dan
1. Edema ekstremitas perburukan dalam dan titrasi dosis sampai tercapai penghambat
2. Batuk malam waktu cepat harus dosis yang efektif dalam beberapa penatalaksanaan
3. Dyspneu d’effort (sesak ketika segera dirujuk minggu. Bila pengobatan sudah pasien, serta
beraktifitas) layanan sekunder mencapai dosis maksimal dan menyepakati bersama
4. Hepatomegali atau layanan tertier target tidak tercapai segera peran keluarga pada
5. Efusi pleura terdekat untuk dirujuk. masalah kesehatan
6. Penurunan kapasitas vital paru dilakukan c. Digoksin diberikan bila pasien.
sepertiga dari normal penanganan lebih ditemukan takikardi untuk
7. Takikardi >120 kali per menit lanjut. menjaga denyut nadi tidak terlalu
cepat.
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
Cardiorespiratory Keluhan Pemeriksaan Fisik - Penatalaksanaan Komplikasi
arrest (3B) Pasien dibawa karena Pada pemeriksaan tanda vital 1. Melakukan resusitasi jantung Konsekuensi dari kondisi
Cardiorespiratory pingsan mendadak dengan ditemukan: paru pada pasien, sesegera ini adalah hipoksia
8 Arrest (CRA) adalah henti jantung dan paru. 1. Pasien tidak sadar mungkin tanpa menunggu ensefalopati, kerusakan
kondisi Sebelumnya, dapat 2. Tidak ada nafas anamnesis dan EKG. neurologi permanen dan
kegawatdaruratan ditandai dengan fase 3. Tidak teraba denyut nadi di arteri- 2. Pasang oksigen dan IV line kematian.
karena berhentinya prodromal berupa nyeri arteri besar (karotis dan Konseling dan Edukasi
aktivitas jantung paru dada, sesak, berdebar dan femoralis). Rencana Tindak Lanjut Memberitahu keluarga
secara mendadak lemah. Monitor selalu kondisi pasien hingga mengenai kondisi pasien
yang mengakibatkan Pemeriksaan Penunjang dirujuk ke spesialis. dan tindak lanjut dari
kegagalan sistem Hal yang perlu ditanyakan EKG tindakan yang telah
sirkulasi. Hal ini kepada keluarga pasien Gambaran EKG biasanya menunjukkan dilakukan, serta meminta
disebabkan oleh adalah untuk mencari gambaran VF (Ventricular Fibrillation). keluarga untuk tetap
malfungsi mekanik penyebab terjadinya CRA Selain itu dapat pula terjadi asistol, yang tenang pada kondisi
jantung paru atau antara lain oleh: survival rate-nya lebih rendah daripada tersebut.
elektrik jantung. 1. 5 H (hipovolemia, VF.
Kondisi yang hipoksia, hidrogen ion Kriteria rujukan
mendadak dan berat atau asidosis, hiper Jenis henti jantung Setelah sirkulasi spontan
ini mengakibatkan atau hipokalemia dan 1. Pulseless Electrical Activity (PEA) kembali (Return of
kerusakan organ. hipotermia) 2. Takikardia Ventrikel Spontaneous
Henti jantung adalah 2. 5 T (tension 3. Fibrilasi Ventrikel Circulation/ROSC)
konsekuensi dari pneumothorax, 4. Asistole pasien dirujuk ke layanan
aktivitas otot jantung tamponade, tablet atau sekunder untuk
yang tidak overdosis obat, tatalaksana lebih lanjut.
terkoordinasi. trombosis koroner, dan
Dengan EKG, thrombosis pulmoner),
ditunjukkan dalam tersedak, tenggelam,
bentuk Ventricular gagal jantung akut,
Fibrillation (VF). emboli paru, atau
Satu menit dalam keracunan karbon
keadaan persisten monoksida.
VF, aliran darah
koroner menurun
hingga tidak ada
sama sekali. Dalam 4
menit, aliran darah
katoris tidak ada
sehingga
menimbulkan
kerusakan neurologi
secara permanen.
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi
o Kompetensi SKDI
Infark Miokard • Nyeri dada • Vital sign • Angina pectoris • Segera rujuk setelah pemberian Edukasi untuk
9 3B retrosternum seperti - Hipertensi/Hipotensi prinzmetal MONACO menghindari faktor
tertekan atau tertindih • Px Fisik • Unstable angina M : Morfin, 2,5 – 5 mg IV resiko, kontrol ke dokter
benda berat - Pasien terbaring dengan gelisah pectoris O : Oksigen 2-4 L/m untuk terapi lanjutan,
• Nyeri menjalar ke dan tampak pucat • Anxietas N : Nitrat, bisa nitrogliserin modifikasi gaya hidup
dagu, leher, lengan, - Terdengar murmur dan gallop S3 • Diseksi aorta infuse mulai dari 5 mcg/m (olahraga, makan teratur,
tangan, punggung, dan - Ronki basah disertai peningkatan • Dispepsia (titrasi) atau ISDN 5-10 mg menghindari rokok,
epigastrium. vena jugularis dapat ditemukan • Miokarditis sublingual maksimal 3 kali pengendalian stres
Penjalaran ke tangan pada Accute Miocard Infark yang • Pneumothoraks A : Aspirin, dosis awal 160-320
kiri lebih sering terjadi disertai edema paru mg dilanjutkan dosis
• Emboli paru
• Gejala tambahan - Sering ditemukan aritmia pemeliharaan 1x160 mg
berupa sesak, mual, • Px Penunjang CO : Clopidogrel, dosis awal
muntah, nyeri - EKG 300-600 mg, dilanjutkan
epigastrium, keringat Pada STEMI, terdapat elevasi dosis pemeliharaan 1x75 mg
dingin, anxietas segmen ST diikuti dengan Dirujuk dengan terpasang line
perubahan sampai inversi infuse dan oksigen
Lanjutan Px Penunjang gelombang T, kemudian muncul • Pengobatan biomedis (dilakukan
Laboratorium peningkatan gelombang Q di layanan rujukan)
Peningkatan kadar enzim atau isoenzim minimal di dua sadapan - Antikoagulan : Heparin
merupakan indikator spesifik infark Pada NSTEMI, EKG yang 20.000-40.000 U/24 jam IV
miokard akut, yaitu kreatinin ditemukan dapat berupa depresi tiap 4-6 jam
fosfokinase (CPK, CK), troponin T, dan segmen ST dan inversi gelombang - Streptokinase/trombolisis
isoenzim CPK, MP atau CKMB T, atau EKG yang normal - PCI (Percutaneous coronary
intervention)
Gagal jantung akut - Sesak saat beraktifitas • Vital sign - PPOK - Terapi oksigen 2-4 liter/menit Modif gaya hidup :
10 3B (disoneu d’effort) - Frekuensi pernapasan meningkat - Asma - Pemasangan IV line untuk akses pembatasan asupan
- Gangguan napas pada - Frekuensi denyut nadi dan regularitasnya - Pneumonia pemberian furosemid injeksi 20 s/d cairan maks 1,5 liter
perubahan posisi • Px fisik - ARDS 40 mg bolus (ringan) atau 1 liter
(ortopneu) - Peningkatan tekanan vena jugularis - Emboli paru - Segera rujuk (berat), pembatasan
- Sesak napas malam hari - Kardiomegali - Gagal ginjal kronik asupan garam maks 2
(paroksismal nocturnal - Gangguan bunyi jantung (gallop) - Sirosi hepatic gram per hari (ringan)
dispneu) - Ronkhi pada paru - Sindrom nefrotik atau 1 gram per hari
- Hepatomegali (berat), berhenti merokok
- Ascites dan alcohol, kontrol
- Edema perifer tekanan darah, lemak,
• Px penunjang gula darah,
- Rontgen thoraks (kardiomegali, gambaran memperhatikan tanda-
edema paru/alveolar edema/butterfly tanda kegawatan
appearance) kardiovaskular.
- EKG (hipertrofi ventrikel kiri, atrial
fibrilasi, perubahan gelombang T, dan
gambaran abnormal lainnya)
- Darah perifer lengkap
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
Korpulmonale - Muncul secara bertahap PX FISIK Terapi suportif - Memberikan edukasi
11 kronik dalam jangka waktu - Inspeksi - Menurunkan pulmonary vascular agar pasien
(3A) lama Peningkatan diameter dada, sesak nafas resistance menghindari segala
- Awalnya sesak nafas, dengan retraksi dari dinding dada distensi - Meningkatkan curah jantung jenis polusi udara
Keadaan dimana yang semakin memberat vena jugularis dan sianosis - Mengurang volum berlebih terutama di daerah
timbul hipertrofi dan ketika terjadi gagal - Palpasi tambang dan industry.
dilatasi ventrikel jantung kanan Hipertrofi Ventrikel Kanan ditandai Menurunkan pulmonary vascular - Berhenti merokok
kanan tanpa atau - Hipertensi pulmonal, dengan mengangkat parasternal atau resistance - Memperbaiki
dengan gagal jantung termasuk adanya dispnu subxiphoid kiri. • Oksigen jangka panjang (LTOT) lingkungan tempat
kanan; timbul akibat saat beraktivitas Hepatojugular refluks dan hati yang • Bronkodilator tinggal
penyakit yang - Fatig, letargi, nyeri dada, teraba. • Vasodilator - Memperbaiki ventilasi
menyerang struktur sinkope Pada px ekstremitas bawah terdapat • Calcium channel blocker (CCB) ruangan dalam rumah.
atau fungsi paru-paru - Tanda PPOK; asidosis edema pitting. • Prostasiklin - Latihan pernafasan
atau pembuluh dan hiperkapnia, - Perkusi • Nitric Oxide dengan bimbingan ahli
darahnya. hipoksia, polisitemia dan Hipersonor dari paru-paru fisioterapi
• Antikoagulan
hiperviskositas darah, - Auskultasi - Mengobati penyakit
hipertensi pulmonal, Mengi(+) dan crackles(+) infeksi saluran nafas
Meningkatkan curah jantung
hipertrofi/dilatasi Bruits sistolik di paru-paru karena secara dini
• Inotropik jangka pendek
ventrikel kanan dan turbulensi.
gagal jantung kanan Suara jantung kedua dengan aksentuasi • Digoksin bilater dapat takikardi
supraventrikuler
(ditegakkan dengan dari komponen pulmonal dapat didengar
adanya peningkatan dalam tahap awal.
Mengurang volum berlebih
tekanan vena jugularis, Ejeksi sistolik dari arteri pulmonalis
hepatomegali, dapat didengar dalam keadaan lanjut, • Diet rendahgaram
asitesmaupun edema bersama dengan diastolik regurgitasi • Diuretik
tungkai) murmur. Furosemide
Dosisdewasa: 20-80 mg/ hari/ PO/
PX PENUNJANG IV/ IM (dosis maksimum 600 mg/
Laboratorium hari)
Lanjutan Px Penunjang - Analisa gas darah • PlebotomibilaHt>60%
FotoThoraks Hipoksia
- Pembesaranventrikel kanan Hiperkapnea
- Pelebaran vena cava superior Asidosisrespiratorik
- Pelebaran trunkus pulmonalis pada daerah - Polisitemia
hilus - Faalparu
- Jantung tampak rotasi berlawanan arah jarum Kelainanrestriktif
jam dengan segmen aorta menjadi kurang Obstruktifberat
menonjol EKG
- Pelebaran diameter arteripulmonal kanan - Hipertrofi ventrikel kanan (HV kanan)
16mm dan arteripulmonal kiri>8mm - Abnormalitas atrium kanan
Ekokardiogram - Gelombang P pulmonal
- Deviasi aksis kekanan
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
Hipertensi Esensial Keluhan PX FISIK - White collar * Jika pasien masih dalam hipertensi - Cara minum obat di
12 (4A) Keluhan hipertensi antara KeadaanUmum hypertension stage 1 penanganannya difokuskan rumah, perbedaan
lain: Vital sign - Nyeri akibat tekanan pada modifikasi gaya hidup selama 4- antara obat-obatan
Hipertensi yang tidak 1. Sakit atau nyeri kepala * Pada pasien dengan hipertensi, wajib intraserebral 6 bulan. yang harus diminum
diketahui 2. Gelisah diperiksa status neurologis dan - Ensefalitis * Jika sudah stage 2, langsung mulai untuk jangka panjang
penyebabnya 3. Jantung berdebar-debar pemeriksaan fisik jantung (tekanan vena pengobatan (misalnya untuk
4. Pusing jugular, batas jantung, dan ronki) mengontrol tekanan
5. Leher kaku Hipertensi tanpa compelling darah) dan pemakaian
6. Penglihatan kabur Status Neurologis indication jangka pendek untuk
7. Rasa sakit di dada (pilih yang relevan) Hipertensi stage 1 menghilangkan gejala
Keluhan tidak spesifik Meliputi: px kesadaran, rangsang selaput Diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari, atau (misalnya untuk
antara lain tidak nyaman otak, saraf otak, saraf motorik, sistem pemberian penghambat ACE mengatasi mengi), cara
kepala, mudah lelah dan sensorik refleks dan px mental (fungsi (captopril 3x12,5-50 mg/hari), kerja tiap-tiap obat,
impotensi. luhur) ataunifedipin long acting 30-60 dosis yang digunakan
Px Fisik Jantung mg/hari) atau kombinasi untuk tiap obat dan
- Inspeksi: simetris, perubahan warna, berapa kali minum
kongesti vena, retraksi, iktus kordis Hipertensi stage 2 sehari.
FaktorRisiko - Palpasi: iktus kordis Bila target terapi tidak tercapai - Pemberian obat anti
Faktor risiko yang tidak (normal: tidak kuat angkat) setelah observasi selama 2 mgg, dapat hipertensi merupakan
dapat dimodifikasi: - Jugular Venous Pressure (N < 3 cm) R/ Tab diberikan kombinasi 2 obat, biasanya pengobatan jangka
1. Umur - Perkusi hidrokiorotiazid golongan diuretik, tiazid & panjang. Kontrol
2. Jenis kelamin Batas jantung kiri: SIC 4 Linea Mid 12,5mg No XX penghambat ACE / penyekat reseptor pengobatan dilakukan
3. Riwayat hipertensi dan Clavicularis Sinistra beta atau penghambat kalsium. setiap 2 minggu atau 1
penyakit kardiovaskular Batas jantung kanan: SIC 4 Linea S 1 dd tab 1 bulan untuk
dalam keluarga. Parasternalis Dextra Kondisi khusus lain mengoptimalkan hasil
Faktor risiko yang dapat - Auskultasi Lanjut Usia pengobatan.
dimodifikasi: Perhatikan adanya sistolik murmur, R/ Tab Amlopidin 5 - Diuretik (tiazid) mulaidosis rendah - Penjelasan penting
1. Riwayat pola makan diastolik murmur, suara tambahan mg No XX 12,5 mg/hari lainnya adalah tentang
(konsumsi garam jantung - Obat hipertensi lain pentingnya menjaga
berlebihan) S 1 dd tab 1 mempertimbangkan penyakit kecukupan pasokan
2. Konsumsi alkohol PX PENUNJANG penyerta obat-obatan dan
berlebihan 1. Labortorium Kehamilan minum obat teratur
3. Aktivitas fisik kurang Urinalisis (proteinuria), tes gula darah, R/ Tab Atenolol 50 - Golongan metildopa, penyekat seperti yang disarankan
4. Kebiasaan merokok profil lipid, ureum, kreatinin mg No XX reseptor β, antagonis kalsium, meskipun tak ada
5. Obesitas 2. X ray thoraks vasodilator. gejala.
6. Dislipidemia 3. EKG S 1 dd tab 1 - Penghambat ACE dan antagonis - Individu dan keluarga
7. Diabetus Melitus 4. Funduskopi reseptor AII tidak boleh digunakan perlu diinformasikan
8. Psikososial dan stres selama kehamilan. juga agar melakukan
R/ Tab Kaptopril 12,5 pengukuran kadar gula
mg No XX * Pengobatanpadahipertensi stage 3 darah, tekanan darah
menggunakan CCB + Thiazid + ACEi dan periksa urin secara
S 1 dd tab 1 (atau ARB) + β-bloker teratur. Pemeriksaan
komplikasi hipertensi
dilakukan setiap 6
blnatau minimal 1
tahun sekali.
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
Takikardi : • Denyut jantung EKG : - Takikardia tidak stabil Beritahu keluarga bila
13 supraventrikular, istirahat lebih dari 100 SVT Hemodinamik tidak stabil = TD keadaan ini mengancam
ventrikular/3B kali per menit Kompleks QRS sempit (< 0,12ms) dengan sistolik <90 mmHg + nadi lemah + jiwa dan perlu dilakukan
• Palpitasi frekuensi >150 kali per menit. Gelombang penurunan kesadaran à kardioversi, rujukankarena
• Sesak napas P bisa ada atau terkubur dalam kompleks oksigen dgn sungkup 10-15 L/menit, membutuhkan
• Mudah lelah QRS IV line à rujuk penanganan yang cepat
• Nyeri atau rasa tidak VT dan tepat.
Hemodinamik stabil
nyaman di dada Terdapat kompleks QRS lebar (>0,12ms),
tiga kali atau lebih secara berurutan. SVT à vagal manuver (memijat
• Penurunan tekanan A.carotis slm 10-15 menit) à jika
darah dapat terjadi Frekuensi nadi biasanya >150 kali per
menit respon (-) à adenosin 6 mg bolus
pada kondisi yang cepat à respon (-) à adenosin 12 mg
tidak stabil Pemeriksaan Fisik Patognomonis :
• Denyut jantung melebihi 100 kali per sebanyak 2x à respon (-) atau
• Pusing adenosin ga ada à rujuk
menit dan bisa menjadi sangat cepat
• Sinkop VT à IV line & oksigen nasal 4
dengan frekuensi> 150 kali per menit
• Berkeringat L/menità rujuk
pada keadaan SVT dan VT
• Penurunan kesadaran
• Takipnea Takikardia stabil
bila terjadi gangguan
• Hipotensi Sinus takikardi à istirahatkan pasien
hemodinamik
Sering disertai gelisah hingga penurunan & oksigen à evaluasi penyebab
kesadaran pada kondisi yang tidak stabil (kardiak/ekstrakardiak) à rujuk
Fibrilasi Atrial/3A - Palpitasi EKG: Atrial flutter, takikardia Antiplatelet : Harus dirujuk untuk
- Mudah lelah atrium terapi lebh lanjut
Takiaritmia - Presinkop atau sinkop - Tidak terdapat gelombang P yang Aspirin (75-100 mg/hari) +
supraventrikular dgn - Pusing, kelemahan jelas Clopidogrel (75 mg/hari)
aktivasi atrium yang umum - Terlihat gelombang fibrilasi yg
14 tdk terkoordinasi dan - Nadi ireguler dan cepat bervariasi kadang kasar, halus dan Antikoagulan oral :
mengakibatkan (110-140x/menit tp kadang mirip gelombang P namun
perburukan fungsi tidak teratur dan tidak konstan pd Warfarin
jarang melebihi 170)
mekanis atrium - Dapat ditemukan bbrp sadapan terutama V1
Obat antiaritmia : Amiodarone oral
peningkatan JVP - Laju ventrikel ireguler (kompleks
(100-200 mg) atau IV 5 mg/kgBB
- Bisa ada tanda gagal QRS ireguler)
satu jam pertama lanjut 1 mg/menit
jantung (ronki, efusi - Dapat ditemukan denyut dgn
dalam 6 jam, terus 0,5 mg/menit
pleura) konduksi aberan (QRS lebar) setelah
dalam 18 jam via vena besar
- Bisa ada mengi à siklus interval R-R panjang-pendek
Dapat ditemukan
indikasi PPOK yg (fenomena Ashman) Antagonis kanal Ca :
sianosis, jari tabuh
mendasari terjadinya AF -
atau edema
- Bunyi S3 à pembesaran Lainnya: darah lengkap, enzim jantung, Verapamil 80 mg
dan peningkatan tekanan elektrolit
ventrikel kiri Beta blocker :
- Pulsus defisit à selisih
jumlah nadi yg teraba Propanolol 20-40 mg/bisoprolol 5
dgn auskultasi laju mg/metrprolol 50 mg
jantung
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
EKSTRASISTOLE Gambaran Klinis • Supraventrikular 1. Pemberian adenosin. Adenosin • Identifikasi
15 SUPRAVENTRIKU 1. Sinkop, pusing, Pemeriksaan Fisik takikardia diberikan secara bolus intravena factor pemicu
LAR, berdenyut, sakit 1. Perubahan TD ( hipertensi atau • Konduksiaberans diikuti dengan flush saline, mulai • Perbaikigayahid
VENTRIKULAR kepala, disorientasi, hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; dengan dosis 50 µg/kg dan up
bingung, letargi, defisit nadi; bunyi jantung irama tak dinaikkan 50 µ/kg setiap 1 sampai 2 Minumanseperti
Ekstrasistole perubahan pupil. teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; menit (maksimal 250 µ/kg). Dosis alcohol, kafein,
ventrikular adalah 2. Nyeri dada ringan kulit pucat, sianosis, berkeringat; yang efektif pada anak yaitu 100 – atautembakauda
suatu kompleks sampai berat, dapat edema; haluaran urin menurun bila 150 µg/kg. nlainnya yang
ventrikel prematur hilang atau tidak curah jantung menurun berat. 2. Penggunaan direct current dapatmemicuha
timbul secara dini dengan obat Pemeriksaan Penunjang synchronized cardioversion dengan rusdihindarkan
disalah satu ventrikel antiangina, gelisah 1. EKG : menunjukkan pola cedera kekuatan listrik sebesar 0,25 watt- • Managemenstre
akibat cetusan dini 3. Napas pendek, batuk, iskemik dan gangguan konduksi. detik/pon. ss
dari suatu fokus yang perubahan Menyatakan tipe/sumber disritmia dan 3. Preparat digitalis secara intravena. • Dirujukke Sp.JP
otomatis atau melalui kecepatan/kedalaman efek ketidakseimbangan elektrolit dan Dosis yang dianjurkan pada
mekanisme reentri pernafasan; bunyi obat jantung. pemberian pertama adalah sebesar
atau takikardi nafas tambahan 2. ½ dari dosis digitalisasi (loading
ventricular adalah (krekels, ronki, mengi) Supraventrikular dose) dilanjutkan dengan ¼ dosis
kelainan irama mungkin ada 3. Monitor Holter : Gambaran EKG (24 digitalisasi, 2 kali berturut-turut
jantung berupa tiga menunjukkan jam) mungkin diperlukan untuk berselang 8 jam. Lanjutan terapi
atau lebih kompleks komplikasi pernafasan menentukan dimana disritmia Supraventrikular Supraventrikular
yang berasal dari seperti pada gagal disebabkan oleh gejala khusus bila • Istirahat
ventrikel secara jantung kiri (edema pasien aktif (di rumah/kerja). Juga • Hindari factor presipitasi : o Obat alternative :
berurutan dengan laju paru) atau fenomena dapat digunakan untuk mengevaluasi Rokok, Stress, Alkohol. Kopi § Sulfas kinidin 3-4 x
lebih dari 100/menit. tromboembolitik fungsi pacu jantung/efek obat • Diet 200-300 mg/hari,2-3
pulmonal; hemoptisis. antidisritmia. • Medikamentosa hari,di lanjutkan
4. Demam; kemerahan 4. Foto dada : Dapat o Obat pertama : dengan dosis
kulit (reaksi obat); menunjukkanpembesaran bayangan § Digoksin 2-3 x 0,25 mg/hari pemeliharaan 2-3 x
inflamasi, eritema, jantung sehubungan dengan disfungsi selama 2-3 hari,di lanjutkan 200 mg/hari per os.
edema (trombosis ventrikel atau katup. dengan dosis pemeliharaan 1-2 § Terapi ini di berikan
siperfisial); kehilangan Lanjutan Pengobatan.. x 0.25 mg/hari. bila :
tonus otot/kekuatan. Ventrikular § Metildigoksin 2-3 x 0,1 mg/hari • VES lebih 6X
• Faktor presipitasi di hindari per os selama 2-3 hari,di permenit
• Istirahat lanjutkan dosis pemeliharaan 2- • Multivokal
• Diet 3 x 1-2 x 0,1 mg/hari. • R on T
• Medikamentosa phenomenon
o Obat pertama : • Ada VT atau VF
§ Tranquilizer atau bloker beta (atenolol atau propranolol). Bila (VES maligna)
tidak berhasil : Di beri obat antiaritmi kelas Ia dan Ib,selama • VES benigna :
beberapa minggu sampai keadaan stabil. VES tibul sesekali
o Pada VES maligna+IMA : dan tanpa gejala.
§ Xylocain IV 1-2 mg/kgBB, di lanjutkan dengan infuse 1-2
mg/menit. Dapat di naikkan 4 mg/kgBB.
§ Terapi ini di berikan bila :
• VES lebih 6 per menit
• Bigemini atau trigemini

N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
Chronic venous • Bengkak di kaki atau Pemeriksaan Penunjang Limfaedema 1. Kaus kaki kompresi membantu 1. Hindari jangka waktu
insufficiency (3A) pergelangan kaki Kaki 1. Duplex Doppler ultrasonography Jenis memperbaiki gejala dan keadaan yang lama berdiri atau
terasa berat atau pegal, prosedur USG yang dilakukan untuk hemodinamik dengan varises vena duduk
16 kondisi dimana panas dan gatal menilai pembuluh darah, aliran darah serta dan mengilangkan edema. Kaus kaki 2. Elevasi kaki untuk
pembuluh darah tidak • Nyeri saat berjalan yang struktur vena-vena kaki. Didapatkan dengan tekanan 20-30 mmHg (grade mengurangi tekanan
dapat memompa berhenti saat istirahat gambaran adanya sumbatan pada aliran II) memberikan hasil yang maksimal. dalam pembuluh darah di
oksigen dengan • Perubahan warna kulit darah. Namun harganya mahal. kaki.
cukup (poor blood) • Varises 2. Venogram 3. Berolahraga secara
kembali ke jantung • Ulkus kaki Dilakukan dengan menggunakan x-ray dan 2. Medikamentosa, beberapa jenis teratur.
yang 13 ditandai intavena (IV) pewarna kontras. Ini untuk obat dapat digunakan untuk 4. Menurunkan berat
dengan nyeri dan memvisualisasikan pembuluh darah. mengobati insufisiensi vena kronis. badan
pembengkakan pada Pewarna kontras menyebabkan pembuluh Diuretik dapat digunakan untuk 5. Stoking kompresi
tungkai. CVI paling darah muncul suram yang memudahkan mengurangi pembengkakan. untuk memusatkan
sering disebabkan untuk memvisualisasikan pembuluh darah Pentoxifylline untuk meningkatkan tekanan pada kaki dan
oleh perubahan yang dievaluasi. aliran darah melalui pembuluh darah. membantu aliran darah.
primer pada dinding Terapi antikoagulan dapat 6. Antibiotik jika
vena serta katup- Px Fisik Khusus direkomendasikan untuk orang-orang diperlukan untuk
katupnya (valve Tes fisiologis yang memiliki masalah belulang mengobati infeksi kulit
incompetence) dan • Mengukur fungsi vena, dengan pembuluh darah di kaki.
perubahan sekunder dapat dilakukan dengan mengukur Venous
disebabkan oleh Refilling Time (VRT) atau waktu yang 3. Operasi, pembedahan dapat
thrombus sebelumnya dibutuhkan untuk betis agar dipenuhi digunakan untuk mengobati chronic
dan kemudian dengan darah setelah pompa otot betis telah venous insufficiency
mengakibatkan mengosongkan pembuluh darah kaki
reflux, obstruksi atau semaksimal mungkin, normalnya adalah
keduanya. Kelainan paling tidak 2 menit; Maximum Venous
kongenital jarang Outflow (MVO) test. Ini dipakai untuk
menyebebkan CVI. mendeteksi adanya obstruksi outflow vena
Varises tungkai dari betis, apapun penyebabnya. Hasilnya
adalah yang paling akan mencerminkan kecepatan darah dapat
banyak ditemukan. mengalir keluar dari betis yang kongesti
ketika tourniquet dip aha dilepas; Calf
Muscle Pump Ejection Fraction (MPEF)
atau kemampuan pompa otot betis untuk
mengeluarkan darah dari betis. Pada pasien
normal, dibutuhkan 10-20 kali dorsifleksi
atau beridiri dengan jari kaki untuk
mengosongkan vena-vena betis.

Uji Trendelenberg
• Ini dipakai untuk membedakan kongesti
vena distal yang disebabkan oleh refluks
vena superficial dengan kegagalan sistem
vena profunda.
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
Flutter Artrium - Biasanya Px Fisik - AF ABC - Konsumsi buah
17 (3B) mencerminkan - Nadi sekitar 150 / menit - AT Kardioversi DC dan sayur sumber
penurunan curah - Tekanan darah hipotensi/ normal - Pengendalian vitamin K
- Berasal dari re- jantung sebagai akibat - Palpasi leher dan tiroid untuk tingkat ventrikel - Dapat
entry dalam atrium dari tingkat ventrikel evaluasi distensi vena jugularis dengan obat mempengaruhi
(biasanya kanan), yang cepat. - Auskultasi paru-paru untuk melihat menghalangi AV koagulasi pada
sering kali dengan - Khas: palpitasi, crackles node : intravena : pasien yg
area konduksi yang kelelahan, presinkop, - Auskultasi jantung untuk melihat calcium karchannel memakai
diperlambat dekat dyspnea ringan , suara tambahan/murmur. bloker seperti warfarin.
dengan orifisium - Lain: angina dyspnea - Menilai ektremitas bawah untuk verapamil,
vena cava inferior dala atau syncope. melihat edema atau gangguan perfusi. diltiazem. Atau beta
dan sirkuit yang - Takikardi mungkin Px penunjang bloker .
melibatkan seluruh atau tidak hadir - EKG: tampilan gigi gergaji akibat RUJUK
atrium. tergantung tingkat AV impuls atrium berfrekuensi tinggi
blok yang terkait (gelombang F). eksitasi (komplek
- Flutter atrium dengan aktivitas atrial QRS normal) , interval PR bervarisi
biasanya tampak flutter. - Adenosin : dapat membantu
pada pasien dengan diagnosis atrial flutter oleh transien
penyakit jantung Etiologi memblok simpul AV.
yang mendasari, - Hypoxia - Monitor Holter : ini dapat digunakan
sering terkaid - COPD untuk membantu mengidentifikasi
dilatasi atrium. - Pulmonary embolism aritmia pada pasien dengan gejala
- Umumnya pada - Hipertiroid tidak spesifik , untuk
pasien lanjut - Diabetes mengidentifikasi pemicu dan untuk
dengan hipertensi - Konsumsi alcohol medeteksi aritmia atrium terkait.
dan dapat di - obesitas - Echocardiography untuk
sebabkan oleh mengevaluasi atrial flutter , evaluasi
tromboemboli ukuran atrium kanan dan kiri, ukuran
pulmonal akut atau fungsi ventrikel kanan dan kiri ,
tirotoksikosis ,bisa penyakit katub,LVH dan penyakit
juga berkembang terikardial.
paroksimal pada
pasien tanpa
penyakit jantung
mendasari.
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
Fibrilasi Ventrikel - Pingsan Px Fisik VT - Kardioversi DC 200 J – 360 J ,
(VF) 3B - Denyut nadi menghilang - VS anak- anak 2-4 J/kgBB
mulainya VF - Nadi 400-600x/menit - Resusitasi kardio pulmonal
Irama ventrikel yang - Henti napas dalam /TIDAK ADA - Obat Henti jantung :
kacau yang hitungan detik - Sesak napas o Epinefrin IV/IO : 1 mg setiap
menyebabkan - Tidak dapat memberi Px penunjang 3-5 mnit
respon EKG : o Vasopressin IV/IO : 40 unit 1
kehilangan mendadak
- Megap-megap , sulit - Irama ventrikel kacau di tandai oleh kali sampai RJP selesai
curah jantung dan bernapas, lalu henti gelombang kecil-kecil ireguler , tridak ada o Amiodaron IV/IO : 300mg/
18 kematian kecuali napas. kontraksi terkoordinasi. bolus , kedua 150mg
pasien di resusitasi. - Mulai terjadi kematian - Gelombang P : tidak ada o Lidokain dapat digunakan jika
yang ireversibel - Interval PR: tidak ada amiodaron tidak ada: dosis
- VF dapat - Durasi QRS: tidak ada awal 1-1,5 mg/kgBB IV/IO,
mengikuti a.Etiologi diikuti 0,5-0,75mg/kgBB-
episode VT atau - AMI dosis mak 3mg/KgBB
iskemia akut dan - Gangguan elektrolit :
sering seterjadi hypokalemia,
selama MI hyperkalemia
- VF umumnya - Asidosis berat
terkait dengan - Hipoksia
penyakit jantung - Syndrome Brugada :
berat yang dengan jantung normal
mendasarinya , karena kelainan
iskemia, genetic pada gen yang
kardiomiopati. mengatur kanal
natrium (SCN5A).
N Penyakit/ Gejala Pemeriksaan fisik & penunjang Diagnosis banding Terapi farmako Edukasi pasien
o Kompetensi SKDI
19 KOR a. Sesuai dengan a. JVP meningkat dikaitkan dengan 1. Pada klien dengan penyakit Penderita dianjurkan
PULMONALE penyakit yang adanya respon gagal jantung kanan dan asal COPD dapat berhenti merokok dan
AKUT (3A) melatarbelakangi, hipertropi ventrikel kanan sendiri, diberikan 02 untuk menghindarkan diri dari
Kor-pulmonal misalnya COPD akan ketika terjadi hipertropi ventrikel kanan 1. Gagal jantung memperbaiki pertukaran polusi udara, terutama di
diartikan sebagai menimbulkan gejala dan akhirnya gagal jantung kanan, kongestif gas dan menurunkan daerah tambang dan
keadaan patologis nafas pendek, dan maka vena jugularis juga ikut 2. Perikarditis tekanan arteri pulmonal industri.Tak kalah
dengan ditemukannya batuk. menunjang kompensasi sehingga konstriktif dan tahanan vascular penting adalah
hipertropi ventrikel b. Gagal ventrikel kanan tekanan atau venous jugularis pulse 3. Kardiomiopati pulmonal. memperbaiki lingkungan
kanan yang akan muncul, distensi mengalami peningkatan. infiltrative 2. Bronkhial higine, diberikan tempat tinggal, dan bagi
disebabkan oleh vena leher, liver b. Hepatomegali dikatkan dengan adanya 4. Stenosis obat golongan penderita tidak mampu
kelainan fungsional palpable ,efusi pleura, desakan dari arah ventrikel kanan pulmonal bronkodilator sedapat mungkin
dan structural paru, asites, dan murmur jantung yang mendesak ruang (Epoprostenol, menghindari dan
yang terjadi secara jantung. diafragma dan hepar sehingga ketika treprostinil, daniloprost) mengobati penyakit
mendadak. c. Sakit kepala, dilakukan pemeriksaan, yaitu palpasi 3. Jika terdapat gejala gagal infeksi saluran nafas
confusion, dan dan perkusi hepar ditemukan adanya jantung,maka harus secara dini.
somnolen terjadi hepatomegali. memperbaiki kondisi
akibat peningkatan c. Asites dan edema tungkai dikaitkan hipoksemia dan
Lanjutan gejala PCO2. dengan salah satu tanda penyakit gagal hiperkapnea.
Informasi yang di dapat jantung kanan sebagai respon 4. Bedrest, diet rendah sodium,
d. Pulmonary heart bisa berbeda-beda antara komplikasi penyakit korpulmonalini, dan pemberian diuretik.
disease dengan satu penderita yang satu yaitu oedema pada daerah ekstremitas 5. Digitalis, bertujuan untuk
kelainan jantung kanan dengan yang lain bawah (tungkai) danberisi cairan meningkatkan
:bengkak pada perut tergantung pada penyakit (asites). kontraktilitas dan
dan kaki serta cepat dasar yang menyebabkan d. Pemeriksaan jantung, didapatkan : menurunkan denyut
lelah. pulmonary heart disease. • Peningkatan bunyi komponen jantung, selain itu juga
a. Kor-pumonal akibat pulmoner merupakan tanda mempunyai efek
Tanda- tanda Emboli Paru : sesak hipertensi pulmoner. digitalis ringan.
pulmonary heart tiba-tiba pada saat • Tekanan arteri pulmoner
disease misalnya istirahat, kadang- sangat tinggi akan terjadi
sianosis, clubbing, kadang didapatkan Lanjutan Px Penunjang
regurgitasi di katup tricuspid
vena leherdistensi, batuk-batuk, dan Ekokardiografi
ditandai dengan bunyi
ventrikel kanan hemoptisis. Memungkinkan pengukuran ketebalan dinding ventrikel kanan,
murmur sistolik.
menonjol atau gallop ( b. Kor-pulmonal dengan meskipun perubahan volume tidak dapat diukur, teknik ini dapat
atau keduanya), pulsasi PPOM :sesak napas memperlihatkan pembesaran kavitas ventrikel kanan dalam yang
Pemeriksaan Penunjang
sternum bawah atau disertai batuk yang menggambarkan adanya pembesaran ventrikel kiri. Septum
a. Pemeriksaan radiologi
epigastrium prominen, produktif (banyak interventrikel dapat bergeser ke kiri.
Perluasan hilus dapat dinilai dari
hati membesar dan sputum). Magnetic resonance imaging (MRI)
perbandingan jarak antara
nyeri tekan, dan edema c. Corpulmonal dengan Berguna untuk mengukur massa ventrikel kanan, ketebalan dinding,
permulaan percabangan pertama
dependen. Hipertensi Pulmonal volume kavitas, danfraksiejeksi.
arteripulmonalis utama kanan dan
Gejala- gejala primer : sesak napas Biopsi paru
kiri dibagi dengan diameter
tambahan ialah: dan sering pingsan jika Dapat berguna untuk menunjukkan vaskulitis pada beberapa tipe
transversal torak. Perbandingan>
Sianosis, Kurang beraktifitas (exertional penyakit vaskuler paru seperti penyakit vaskuler kolagen, arthritis
0,36 menunjukkan hipertensi
tanggap/ bingung, syncope). rheumatoid, dan Wegener granulomatosis.
pulmonal.Batang pulmonal dan
Mata menonjol
hilus membesar

Anda mungkin juga menyukai