PENDAHULUAN
yang telah dilakukan pada bulan Januari Di Rumah Sakit Umum Mitra Medika
Medan Tahun 2018 Berdasarkan hasil tabulasi silang antara tingkat kecemasan
di makan setiap harinya, mereka merasa cemas dan takut akan kandungan
melakukan diet dalam setiap harinya dengan cara patuh dalam memilah milah
makanan yang rendah gula . Kepatuhan diet merupakan kunci utama kesembuhan
pengaturan pola makan yang dianjurkan oleh dokter dan petugas kesehatan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan. Karena kepatuhan diet adalah tindakan
melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau
1
2
secara baik diharapkan akan dapat mencapai dan mempertahankan kadar gula
darah dan kadar lemak mendekati normal, mencapai dan mempertahankan berat
badan ideal, dan mencegah komplikasi akut dan kronik sehingga kualitas hidup
kali lipat 415 juta orang dari 108 juta penduduk pada tahun 1980an. Pada tahun
wilayah regional Asia Tenggara meningkat dari 4,1% di tahun 1980an menjadi
8,6% di tahun 2014. Penderita DM di indonesia dari 5,7% di tahun 2007 menjadi
diabetes melitus di Indonesia dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1
juta pada tahun 2013. Data Internasional Diabetes Federation tahun 2015
juta. Seperti kondisi di dunia, Diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian
Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah Stroke (21,1%) dan penyakit
Jantung koroner (12,9%). Bila tak di tanggulangi, kondisi ini dapat menyebabkan
Dengan kepatuhan yang baik, pengobatan secara primer maupun sekunder dapat
terlaksana secara optimal dan kualitas kesehatan bisa tetap dirasakan. Sebabnya
apabila penderita DM tidak mempunyai kesadaran diri untuk bersikap patuh maka
hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan dalam pengobatan yang berakibat pada
dapat berdampak pada komplikasi penyakit DM dan bisa berujung pada kematian.
Rata-rata penderita DM akan patuh mengikuti anjuran serta saran dari mereka
selaku petugas kesehatan ketika penderita opname atau berada di Rumah Sakit.
Namun saat di rumah dan menjalankan rutinitas seperti biasa, penderita akan
kembali ke gaya hidup yang tidak teratur, lupa dengan kondisi fisik sebelumnya,
sehingga sakit yang diderita bertambah parah, kadar glukosa dalam darah tinggi
menjaga serta menjalani berbagai macam pengobatan tidak teratur, yang akhirnya
menyebabkan terjadinya komplikasi yang fatal dan berujung pada amputasi dan
Dr.Soegiri Lamongan .
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
Hasil dari penelitian ini akan memberikan data dan menjadi bahan rujukan
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan teori tentang: 1) konsep dasar diabetes
penelitian.
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu keadaan ketika tubuh tidak mampu
menimbulkan berbagai komplikasi kronis pada organ tubuh (Nur Aini, 2016)
atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya
(Kemenkes, 2014).
disebabkan oleh berbagai hal, namun hiperglikemi paling sering disebabkan oleh
5
6
diabetes melitus. Pada diabetes melitus gula menumpuk dalam darah sehingga
gagal masuk ke dalam sel. Kegagalan tersebut terjadi akibat hormone insulin
jumlahnya kurang atau cacat fungsi. Hormon insulin merupakan hormon yang
1. Diabetes melitus tipe 1 yang disebabkan oleh kerusakan pada sel beta pankreas
2. Diabetes melitus tipe 2 yang disebabkan oleh kerusakan progresif pada sekresi
atau ketiga dan biasanya setelah melahirkan akan kembali dalam keadaan
normal.
4. Diabetes melitus tipe lain, seperti diabetes neonatal, adanya penyakit eksokrin,
dengan resistensi insulin, gangguan sekresi insulin, dan faktor lingkungan seperti
obesitas, terlalu banyak makan, kurangnya aktivitas fisik dan stres. Beberapa
yaitu umur, 9 orang yang memiliki nilai HDL 250 mg/dL, nilai A1C ≥5,7 %,
7
memiliki riwayat penyakit vaskuler kronis, dan beberapa kondisi yang berkaitan
dengan resistensi insulin seperti obesitas dan polycystic ovary syndrome (PCOS).
Selain itu, juga ada beberapa faktor resiko lain yang berkaitan dengan gaya hidup
pasien seperti merokok, konsumsi alkohol dan kurangnya aktivitas fisik (ADA,
2015)
2.1.4 Patofisiologi
per 100 ml. Insulin berfungsi membawa glukosa ke sel dan menyimpannya
sebagai glikogen. Sekresi insulin normalnya terjadi dalam dua fase yaitu : fase
merupakan pelepasan yang baru disintesis dalam beberapa jam setelah makan.
dinding vaskular.
menurun bahkan pada pria bisa 20 terjadi impotensi, pada ibu hamil
(NoorJuliansyah, 2015) .
9
2.1.6 Pathway
Kegagalan Produksi
produksi glukagon
berlebih
Resiko Meningkatkan
kekurangan cairan Gula Darah Produksi Gula dari
Lemak dan Protein
osmolaritas
meningkat Membuang
Fatique
massa tubuh
Diabeti Hipertensi,
k peningkatan kadar LDL
Infeksi, gangguan
penyembuhan luka
Berkurang sensasi, Suplai darah
neuropati
nekrosis Kerusakan
Gangguan
integritas kulit
perfusi jaringan
Pembedahan : amputasi
nyeri Intoleransi
aktivitas
2.1.7 Komplikasi
Kompikasi metabolik akut pada penyakit diabetes melitus terdapat tiga macam
pendek, diantaranya:
a) Hipoglikemia
b) Ketoasidosis diabetik
dalam darah sedangkan kadar insulin dalam tubuh sangat menurun sehingga
hiperglikemia berat dengan kadar glukosa serum lebih dari 600 mg/dl .
Komplikasi pada pembuluh darah besar pada pasien diabetes yaitu stroke
terkadang tidak disertai dengan nyeri dada atau 18 disebut dengan SMI
a. Glukosa darah: gula darah puasa > 130 ml/dl, tes toleransi glukosa > 200
aseton positif
1. Diet
yaitu:
a. jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau ditambah
2. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah :
c. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan
3. Penyuluhan
4. Obat
14
diberikan pada penderita dengan berat badan normal dan masih bisa
insulin
b. Insulin
a) DM tipe I
b) DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan OAD
c) DM kehamilan
e) DM dan underweight
mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak
individu yang subyektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui
Penelitian yang telah dilakukan pada bulan Desember 2014 dibagian Poli
daerah perkotaan. Sampel yang digunakan adalah 40 orang dan 75% dari sampel
darah dengan nilai buruk. Berdasarkan uji korelasi Spearman didapatkan nilai p =
0,000 dan R = 0,902. Hal tersebut menunjukkan kekuatan korelasi positif antara
16
maka kadar gula darah juga semakin tinggi (Atika Widya Syari'ati, 2015).
kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus tersebut yang memiliki tingkat
kepatuhan diet yang tidak patuh sebanyak 19 responden (38,8%) sedangakan yang
2018) .
adalah rasa takut atau khawatir pada situasi yang sangat mengancam karena
buruk akan terjadi. Kecemasan tersebut ditandai dengan adanya beberapa gejala
yang muncul seperti kegelisahan, ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa
depan, merasa tidak tenteram, sulit untuk berkonsentrasi, dan merasa tidak
mampu untuk mengatasi masalah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
yang mengancam dirinya, kecemasan juga terjadi karena individu merasa berdosa
atau bersalah karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau
hati nurani.
a. Lingkungan
tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya
ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman
terhadap lingkungannya.
Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan keluar
untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama jika dirinya
menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama.
c. Sebab-sebab fisik
timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti misalnya kehamilan,
semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama ditimpa kondisi-
dirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsangan dari luar.
a. Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan sebentar dan
yang lama adalah kecemasan yang dapat diatasi tetapi karena individu tersebut
b. Kecemasan Berat
Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat dan berakar secara
seseorang. Kecemasan ini dibagi menjadi dua yaitu kecemasanberat yang sebentar
Kecemasan yang berat dan lama akan menimbulkan berbagai macam penyakit
pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau petugas kesehatan.
yang disarankan oleh dokternya. Dikatakan lebih lanjut, bahwa tingkat kepatuhan
pada seluruh populasi medis yang kronis adalah sekitar 20% hingga 60%
bagi penyandang DM. Diet DM ini prinsipnya melakukan pegaturan pola makan
yang didasarkan pada status gizi diabetesi dan melakukan modifikasi diet
diet sebanyak 30 responden (61,2%) dan yang tidak patuh terhadap diet sebanyak
20
dipengaruhi oleh Faktor seperti motivasi yang dimiliki pasien, dukungan keluarga,
dalam mematuhi aturan diet dan mematuhi anjuran dokter dalam rangka
kepatuhan diet adalah keterlibatan aktif pasien untuk mengikuti aturan diet
penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa banyak pasien yang patuh diet
karena selalu mematuhi aturan diet dan mematuhi anjuran diet dalam rangka
pemulihan kesehatan sedangkan yang tidak patuh diet karena kurang pelaksanaan
mampu untuk mengontrol kondisi tetap stabil, dan sesuai dengan manfaat yang
didapat, dan merasa dapat untuk mengikuti program. Berdasarkan data dari
Rekam Medik, penyakit Diabetes Mellitus dari bulan Januari sampai dengan
bulan Maret tahun 2018 di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan yaitu rawat
inap 49 orang. Berdasarkan hasil survei terdahulu di ruang rawat inap Rumah
21
Sakit Umum Mitra Medika didapat bahwa dari 10 orang pasien Diabetes Mellitus
yang memiliki tingkat kecemasan ringan 2 orang, sedang 3 orang dan berat 5
orang sehingga yang patuh diet adalah 7 orang dan tidak patuh diet adalah 3 orang
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
1) Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkatan
2) Memahami (comprehension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atas materi
3) Aplikasi (aplication)
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek
5) Sintesis (synthesis)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu bentuk kemampuan menyusun formulasi
6) Evaluasi (evaluation)
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau
b. Sikap
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang (Saifuddin
mempunyai keyakinan dan sikap dalam diri seseorang terhadap kepatuhan diet.
pada diri seseorang, evaluasi diri dan penghargaan diri sendiri sehingga akan
Kepercayaan seseorang terhadap apa yang berlaku atau apa yang benar dalam
Komponen yang berkaitan dengan rasa senang dan tidak senang pada suatu
objek sikap .
24
Kecenderungan perilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan
1) Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa seseorang atau objek mau menerima stimulus yang
diberikan .
2) Menanggapi (responding)
tugas yang diberikan yaitu suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha agar
3) Menghargai (valuing)
stimulus, dalam arti orang lain ikut membahas, mengajak dan mempengaruhi
c. Dukungan Keluarga
keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yang
selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Erdiana, 2015)
1) Dukungan Informasional
3) Dukungan Instrumental
Dukungan yang bersifat nyata, dimana dukungan ini berupa bantuan langsung
anggota keluarganya .
4) Dukungan Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk istirahat serta
emosional dipengaruhi oleh penilaian dari orang lain dan ekspresi dari
penyebab ataupun hal-hal yang dapat dilakukan oleh keadaan tersebut. Hal ini
menjadi suatu hal yang penting umpan balik setelah pasien memperoleh informasi
diagnosisnya. Derajat perilaku yang baik dapat diperoleh dengan kualitas tenaga
(Sutisna, 2013) .
diet, kendala yang dihadapi dan manfaat yang dirasakan. Dari tema tersebut, maka
Pengembangan Penelitian
METODE PENELITIAN
inti dalam penelitian ini yang ditunjang dengan alat perekam suara Xiaomi,
bolpoin dan kertas untuk digunakan dalam membuat catatan lapangan. Data
menjadi transkip dan dianalisa menggunakan analisa tematik (Braun & Clarke,
transferability.
28
29
penelitian ini, peneliti bermaksud untuk memahami fenomena yang terjadi dalam
subjektif dan kesadaran perspektif seseorang yang bersumber dari berbagai jenis
Pada penelitian ini, pengalaman hidup yang digali oleh peneliti adalah
dan pemahaman pada situasi tersebut (Speziale & Carpenter, 2007). Pendekatan
2007) .
mengontrol kadar gula dan kadar lemak yang masuk dalam tubuhnya. Penderia
3.2.2 Partisipan
yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah penderita DM, pengalaman mengikuti kepatuhan diet,
Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sepuluh orang yang semuanya
data dalam penelitian ini dicapai ketika peneliti tidak lagi menemukan adanya
tema baru yang muncul dari sepuluh partisipan tersebut. Partisipan berjenis
menjelaskan terlebih dahulu tentang jati diri peneliti dan tujuan dari peneliti.
3.3.1 Metode
atau open ended interview. Open ended interview adalah wawancara yang
kemudahan peneliti agar pertanyaan yang diajukan lebih terarah dan sesuai
yang relevan dengan masalah yang ingin digali dalam penelitian. Wawancara
dimulai dengan pertanyaan terbuka, tidak bersifat kaku karena pertanyaan bisa
Pedoman wawancara yang sudah dibuat kemudian diuji coba kepada salah
yang memenuhi kriteria inklusi dan peneliti melakukan kontrak waktu dan tempat
dengan pedoman wawancara yang telah dibuat dan pertanyaan dapat berkembang
melalui uji coba wawancara dan konsultasi dengan pembimbing. Peneliti mencari
untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Setelah
dilakukan sekitar 30-60 menit. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar
partisipan tidak terlalu lelah karena menjadi partisipan dan dilakukan wawancara
(Dempssey & Dempsey, 2000). Pada waktu wawancara, apabila partisipan tidak
memahami pertanyaan yang diajukan oleh peneliti maka peneliti akan mengulang
pertanyaan atau menjelaskan pertanyaan secara lebih detail. Peneliti juga akan
jelas.
yang berisikan tentang tanggal, waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
dalam diet yang dilakukannya.. Peneliti memperoleh data penelitian dengan cara
Alat perekam yang digunakan dalam penelitian ini adalah Xiaomi 6A yang
mempunyai aplikasi program voice recorder. Media perekam ini sensitif terhadap
suara walaupun diatur dengan volume minimal. Data rekaman dalam bentuk wav
player.
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga langkah yaitu
1. Perijinan
mengenai tujuan dan proses penelitian. Peneliti meminta kesediaan untuk menjadi
dengan partisipan terkait dengan waktu dan tempat untuk wawancara. Penentuan
waktu dan tempat wawancara dengan partisipan bertujuan agar partisipan merasa
Carpenter, 2007)
3. Wawancara
penelitian kualitatif terdiri dari tiga tahap yaitu sebelum wawancara, saat memulai
1) Sebelum Wawancara
sesuai dengan keinginan tenang dan diusahakan untuk mencari tempat yang
tenang.
menit dan meminta ijin kepada partisipan untuk menggunakan alat perakam
3) Selama Wawancara
pertanyaan sebelumnya.
sudah dibuat oleh peneliti dalam panduan wawancara. Pada saat partisipan
partisipan.
37
emosional dari partisipan yang tidak dapat direkam oleh alat perekam.
Rancangan Penelitian
Ijin penelitian
Data Penderita DM
Sampling
1. Penderita DM
Purposive sampling
2. mengikuti program
kepatuhan diet .
Sample 3. Mampu berkomunikasi
menggunakan bahasa
Partisipan sejumlah 10 sesuai kriteria inklusi Indonesia
4. Bersedia menjadi
partisipan dan
Kontrak dengan Partisipan memberikan informasi
Bertemu di RSUD Soegiri Lamongan
Wawancara
Analisa Data
Keabsahan Data
Penyajian Data
menemukan pola, menemukan hal yang penting dan dipelajari serta memutuskan
apa yang akan disampaikan dan diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2013).
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tematik. Analisa
kelompok lain (Polit & Beck, 2010). Tranferabilitas dilakukan oleh peneliti
tema yang dihasilkan agar mudah dipahami dan diaplikasikan untuk lokasi
yang lain.
penelitian dari waktu ke waktu dengan menggunakan inquiry audit (Polit &
diperoleh merupakan data yang objektif (Polit & Beck, 2010). Konfirmabilitas
yang dilakuan oleh peneliti kepada partisipan dan pembimbing yang akan
Prinsip etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah autonomy
1. Prinsip autonomy adalah menghormati harkat dan derajat manusia serta bebas
secara sadar dan dipahami dengan baik serta bertanggung jawab terhadap
hak untuk tidak menjawab pertanyaan selama wawancara, dan memberikan hak
transkrip hasil wawancara dalam tempat khusus yang hanya dapat diakses oleh
penelitian dan akan dimusnahkan jika semua data tidak digunakan lagi serta
(anonymity).
partisipan secara jujur, pantas dan memberikan hak dari partisipan. Prinsip
keadilan dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan cara memberikan
hak yang sama kepada semua partisipan untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Hak terhadap keadilan akan memungkinkan partisipan untuk dapat dipilih atau
Dedi. (2018). Hubungan tingkat kecemasan pasien dengan kepatuhan diet pada
keperawatan .
Mahendra, Krisnatuti, Tobing, & Alting. (2015). Care Your Self Diabetes
Mellitus. Jakarta.
43
Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosadakarya.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2010). Nursing Research: Appraising Evidence for
Nur Aini. (2016). Asuhan Keperawatan pada Sistem Endoktin dengan pendekatan
Jakarta: FKUI
Ponorogo
44
American Diabetes Association (ADA) (2015). Diagnosis and classification of
Sandjaja, dkk (2009). Kamus Gizi . Jakarta. PT. Kompas Media Nusantara
Pelajar.
https://www.scribd.com/doc/69218498/Pathway-Pasien-Dengan-Diabetes-
Mellitus
Norma Risnasari. (2014). hubungan tingkat kepatuhan diet pasien diabetes melitus
45
Lampiran 1
Kepada
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Progam Studi
NIM : 151611913089
Diabetes Melitus dalam kepatuhan diet ”. Sehubungan dengan ini, saya mohon
kesediaan saudara untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan
saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi saudara akan sangat kami jaga dan
ucapkan terimakasih.
Peneliti
Rizka Emiliah
151611913089
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
PERNYATAAN PERSETUJUAN
UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Alamat :
jaminan kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan
bahwa informasi yang akan saya berikan ini sangat bermanfaat bagi
6. Apa kesulitan atau kendala yang saudara alami paada saat proses melakukan
diet DM ?