TEORI GANGGUAN STASIONER

TEORI GANGGUAN STASIONER

Tanpa gangguan : 1. Osilator R< L, A= tetap (Harmonis)
2. Osilator pegas
3. Getaran molekul, Translasi, Rotasi dan Vibrasi
Ada gangguan : 1. Medan listrik
2. Redaman, Medan Gravitasi
3. Medan Listrik(Efek Stock), (Efek Zeeman)
Bagaimana Hamiltonian H suatu system pengganggu
•Energy system(Eigen Value) setelah diganggu?
•Keadaan system (Eigen State) setelah diganggu?

Osilator tanpa gangguan

Klasik

Ground State = 0
Quantum

Ground State ђω

Osilator dengan gangguan W,

H = H0+W

Dimana: H0 = Hamiltonian tanpa gangguan

H = Hamiltonian ada gangguan
W = Penggangu ≠ f(t) → Stasioner
Agar dapat diekspansikan
;
Akhirnya H = f(λ)
H( λ)=H0 + λ
Syarat :
Akibat adanya gangguan: Dapat menaikkan dan menurunkan energi
Dapat mempertahankan dan menghilangkan
degenerasi
Dapat terjadi degenerasi
Degenerasi → Dalam satu tingkat energy terdapat fungsi gelombang yang berbeda

Nondegenerasi→Macam – macam gelombang yang mempunyai harga energy

Persamaan Hamiltonian:
Hasil kali skalar antara 2 vektor => notasi dirac menjadi

Eskpansi nilai eigen terganggu

Dengan

Osilator tak terganggu

 Sebagian diganggu

∑p∑i.

0 λ

Degenerasi tetap ada

Degenerasi hilang

Degenerasi untuk λ=λ1

0
Seluruhnya diganggu
H( λ)=H0 + λ

= nilai eigen dan = vektor eigen

;
(H0 + λ )( )=

ϕ (λ ) = 0 + λ 1 + λ2 2 + ... λq q
Koefisien ruas kiri = koefisien ruas kanan
Orde ke nol q = 0 maka H 0 0 = ε 0 0 ⇒ tak terganggu

Orde ke satu q = 1

H 0 0 + Wˆ 1 = ε 0 1 + ε 1 1

(H 0 − ε 0 ) 1 ( )
+ Wˆ − ε 1 0 = 0
Orde ke dua
(H 0 − ε 0 ) 2 ( )
+ Wˆ − ε 1 1 − ε 2 0 = 0
Orde ke q
(H 0 − ε 0 ) q ( )
+ Wˆ − ε 1 q − 1 − ε 2 q − 2 ....ε q 0 = 0

ϕ n (λ ) = 0 + λ 1 + ... = ∑ λn
1. 0 ϕ (λ ) = real
2. 0 0 = 1
3. ϕ (λ ) ϕ (λ ) = 1

[ (
ϕ n (H 0 − ε 0 ) 1 + Wˆ − ε 1 0 = 0 ) ]
ϕ n H 0 − ε 0 1 + ϕ n Wˆ − ε 1 0 = 0
ϕ n Wˆ − ε 1 0 = 0
ϕ n Wˆ 0 = ϕ n ε 1 0 ⇔ ϕ n Wˆ ϕ n = ε 1 ϕ n ϕ n
ε 1 = ϕ n Wˆ ϕ n ⇒ λε 1 = ϕ n Wˆ ϕ n
Untuk orde ke-1 tingkat energi E (λ ) tak terdegenerasi

( )
E (λ ) = ε 0 + ϕ n Wˆ ϕ n + orde λ2 + ...

Dimana ϕ n Wˆ ϕ n = faktor koreksi

E n (λ ) = E n0 + ϕ n Wˆ ϕ n + orde − 2
Dimana : E n (λ ) = pertingkat energi
n = 2 → Matrik 2 x 2
n = 3 → Matrik 3 x3