Disusun oleh:
YUSRANN RAHIM
KELOMPOK 5
Nama :1.Farlan husin
2.Yusran rahim
3.Rizki Ibrahim
4.Reska motalu
5.Fatria otoluwa
5.Gita suci
6.Indrawati nai
Kelas : XII IPA 3
1
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
C. TUJUAN ................................................................................................................. 3
B. PENGAMATAN..................................................................................................... 4
B. SARAN ................................................................................................................... 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bawang merah merupakan salah satu tanaman dan tumbuhan berjenis umbi lapis. Bawang
merah banyak digunakan sebagai bumbu berbagai macam masakan di Asia. Namun, ada
kegunaan lain yang ada dari bawang merah yaitu sebagai obat tradisional karena mengandung
banyak antiseptic dan senyawa aillin. Lapisan kulit luarnya memiliki warna merah namun
daging bagian dalamnya berwarna putih.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Bawang merah (allium cepa L) adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai
masakan di Asia Tenggara dan dunia. Orang jawa menyebutnya dengan “brambang”. Bagian
yang paling digunakan atau dimanfaatkan adalah umbi, meskipun beberapa tradisi kuliner juga
menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini
diduga berasal dari daerah Asia Tengah atau Asia Tenggara.
1. Mikroskop
2. Kaca Preparat
4. Gelas benda
5. Pipet tctes
6. Tusuk gigi
7. Tisu
1. Bawang Merah
2. Aquades
3. Larutan Yodium
Cara kerja :
4
C. HASIL PENGAMATAN SEL BAWANG MERAH
Data hasil pengamatan Sel bawang merah berupa gambar sel yang diamati di bawah
mikroskop.
Berikut ini adalah gambar sel bawang merah yang kami amati pada mikroskop :
Analisis Hasil
Pada pengamatan selaput bagian dalam bawang merah ( Allium cepa ) pada mikroskop
terlihat sel-sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-
organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi
dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya berbentuk oval dan merupakan organel terbesar
dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna
5
Sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada
yang berbentuk segi enam yang memanjang dan ada juga yang mempunyai bentuk segi empat
yang memanjang. Sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak
berubah – ubah karena di dalam sel ter dapat dinding sel . Sel epidermis bawang merah
tersusun oleh :
a) Dinding Sel,
berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras
dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Hal ini disebabkan karena bagian luar
sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel
berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga
mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
b) Nukleus ( Inti Sel ),
Nukleus merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam
sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :
- Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel
- Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA
- Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
- Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA )
c) Membran Sel ,
Membran sel terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran
dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar
membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan
membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada
membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar
membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan
membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Pada membran
inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam
inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi
tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain
sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya
tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh
bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks
pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian
tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).
d) Sitoplasma,
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
B. SARAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan, pada saat praktikum berlangsung maka praktikum
harus memperhatikan bagaimana objek yang diamati, agar mengetaui tujuan dari praktikum.
Kemudian alat dan bahan harus lengkap serta ikuti langkah-langkahnya dengan benar.