Anda di halaman 1dari 29

ANGGARAN RUMAH TANGGA

MASJID ADZ DZIKRI PESONA KHAYANGAN

BAB I

STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 1

Struktur Organisasi

(1) Struktur Organisasi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) terdiri dari :

1. Ketua DKM sebagai pemegang kepemimpinan tertinggi dalam


kepengurusan;
2. Wakil Ketua 1 Bidang Pembinaan dan Hukum, Wakil Ketua 2 Bidang
Pembangunan dan Kesejahteraan, Wakil Ketua 3 Bidang Peribadatan,
masing-masing membawahi Kepala Bagian dan Kepala Seksi yang
menjalankan fungsinya berdasarkan garis hirarki;
3. Sekretaris 1 dan Sekretaris 2, yang menjalankan fungsinya berdasarkan garis
hirarki;
4. Bendahara 1 dan Bendahara 2, yang menjalankan fungsinya berdasarkan
garis hirarki;
5. Pengawas, terdiri dari seorang Ketua dan beberapa anggota yang
menjalankan fungsinya berdasarkan garis hirarki;
6. Dewan Syari’ah, terdiri dari seorang Ketua dan beberapa anggota yang
menjalankan fungsinya berdasarkan garis konsultasi;
7. Dewan Penasehat, terdiri dari seorang Ketua dan beberapa anggota yang
menjalankan fungsinya berdasarkan garis konsultasi;
8. Badan Amil Zakat (BAZ), dengan kepengurusan tersendiri yang menjalankan
fungsinya berdasarkan garis hirarki;
9. Tim Pelayanan Jenazah (TPJ), dengan kepengurusan tersendiri yang
menjalankan fungsinya berdasarkan garis hirarki;
10. Lembaga Pendidikan (Taman Pendidikan Al-Qur’an /Taman Kanak-kanak
Al-Qur’an) dengan kepengurusan tersendiri yang menjalankan fungsinya
berdasarkan garis hirarki;
11. Lembaga Kesehatan dengan kepengurusan tersendiri yang menjalankan
fungsinya berdasarkan garis hirarki.

(2) Struktur Organisasi Majelis Pertimbangan Masjid (MPM) terdiri dari seorang
Ketua dan sekurang-kurangnya 2 orang anggota, yang menjalankan fungsinya
berdasarkan garis koordinasi.

Pasal 2

Pemilihan Ketua DKM dan Anggota MPM

(1) Ketua DKM dan Anggota MPM dipilih oleh jamaah Masjid Adz Dzikri dalam
satu paket pemilihan secara langsung, bebas dan rahasia.

(2) Pemilihan tersebut pada ayat (1) dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali oleh
Panitia Pemilihan yang dibentuk oleh Ketua DKM.

(3) Jamaah dapat mencalonkan dirinya sendiri atau orang lain sebagai calon
Ketua DKM dan calon Anggota MPM dengan kriteria yang ditentukan oleh Panitia
Pemilihan.

(4) Panitia Pemilihan menyeleksi dan menghubungi calon-calon yang diusulkan,


untuk dimintai kesediaannya.
(5) Calon-calon yang telah menyatakan bersedia diikutkan dalam pemungutan
suara dan yang meraih suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua DKM terpilih
dan Anggota MPM terpilih.

Pasal 3

Persyaratan Pemilih

Jamaah masjid Adz Dzikri yang mempunyai hak memilih Ketua DKM dan Anggota
MPM adalah sebagai berikut :

1. Jamaah Pengajian Ahad Subuh Masjid Adz Dzikri;


2. Jamaah Pengajian ibu-ibu Muslimah Masjid Adz Dzikri;
3. Panitia Kegiatan Keagamaan dan Sosial Masjid Adz Dzikri;
4. Donatur Tetap dan Insidentil Masjid Adz Dzikri;
5. Pengurus DKM dan Anggota MPM Adz Dzikri.

Pasal 4

Pemberhentian Ketua DKM dan Anggota MPM

(1) Pemberhentian Ketua DKM dan Anggota MPM Adz Dzikri tidak atas
permintaan sendiri, apabila :
1. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
2. Melakukan perbuatan Tindak Pidana dengan ancaman hukuman minimal 5
(lima) tahun.

(2) Pemberhentian Ketua DKM dan Anggota MPM dimaksud, dilakukan dalam
suatu Rapat Paripurna, dengan memberi kesempatan kepada yang bersangkutan
terlebih dahulu untuk membela diri. Mekanisme rapat akan diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Tersendiri.

Pasal 5

Syarat Kepengurusan DKM dan Anggota MPM

(1) Syarat menjadi Ketua DKM dan kepengurusan lainnya adalah orang
perorangan jamaah Masjid Adz Dzikri yang :

1. Memiliki akhlakul karimah;


2. Mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan bersalah
telah melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman minimal 5 ( lima)
tahun berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap;
3. Menyatakan bersedia menjadi Ketua DKM atau kepengurusan DKM
lainnya yang ditunjuk;
4. Memiliki komitmen untuk mengabdi dalam memajukan Masjid Adz-Dzikri;
5. Tidak berupaya mendapatkan jabatan dengan cara melawan hukum dan atau
melakukan perbuatan tidak terpuji lainnya.

(2) Syarat tersebut di atas diberlakukan juga untuk Anggota MPM.

(3) Karyawan Masjid Adz Dzikri dapat diangkat menjadi pengurus, namun tidak
mempunyai hak suara dalam pemilihan Ketua DKM, Majelis Pertimbangan
Masjid dan Pengambilan Keputusan.

Pasal 6

Hak , Kewajiban dan Larangan bagi Pengurus dan Anggota MPM

(1) Setiap Pengurus termasuk Dewan Syariah dan Dewan Penasehat berhak
untuk menyampaikan saran-saran maupun usul-usul yang bersifat membangun
kepada Ketua DKM.

(2) Kewajiban Pengurus pada ayat 1 dimaksud antara lain:

1. Berpegang teguh kepada Al Qur’an dan As Sunnah;


2. Menaati AD/ART organisasi;
3. Menghadiri undangan rapat dan kegiatan-kegiatan DKM lainnya;
4. Menjadi teladan yang baik bagi anggota jama’ah Masjid Adz Dzikri, secara
pribadi maupun kolektif;
5. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan DKM Masjid Adz Dzikri;
6. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi.

(3) Larangan bagi Pengurus pada ayat 1 dimaksud meliputi :

1. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan penggarisan Organisasi;


2. Melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dalam
Organisasi.

(4) Ketentuan ayat 1,2 dan 3 diatas juga diberlakukan bagi Anggota MPM.

Pasal 7

Masa Bakti Kepengurusan

(1) Masa jabatan kepengurusan DKM adalah 3 (tiga) tahun sejak pelantikan dan
dapat diangkat kembali.

(2) Masa jabatan Pengurus lembaga dan Unit Otonom ditetapkan tersendiri oleh
Ketua DKM.

(3) Ketua DKM dapat melakukan penggantian pengurus antar waktu.


Pasal 8

Pemberhentian Kepengurusan

(1) Kepengurusan DKM dapat diberhentikan karena :

1. Bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga


dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku;
2. Bertindak merugikan dan atau mencemarkan nama baik Masjid Adz Dzikri.

(2) Kepengurusan DKM berhenti dari jabatannya karena :

1. Meninggal dunia;
2. Telah habis masa kepengurusannya;
3. Berhenti atas permintaan sendiri;
4. Diberhentikan.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 9
Kedudukan, Tugas dan Tanggung Jawab Kepengurusan

Kedudukan Kepengurusan DKM diatur menurut garis hirarki dan garis konsultasi
berdasarkan Struktur Organisasi didalam Anggaran Dasar.

a. KETUA DKM bertugas dan bertanggung jawab kepada Jamaah Masjid Adz
Dzikri, dalam hal-hal :

 Menyusun kepengurusan DKM selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah


terpilih sebagai Ketua DKM.
 Memimpin dan mengendalikan kegiatan para anggota pengurus
dalam melaksanakan tugasnya, sehingga mereka tetap pada kedudukan
atau fungsinya masing- masing.
 Mewakili organisasi baik ke luar maupun ke dalam.
 Melaksanakan program dan kebijaksanaan pemerintah khususnya di bidang
keagamaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Menanda tangani surat-surat penting, termasuk surat atau nota pengeluaran
uang/dana/harta kekayaan organisasi , sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
 Mengatasi segala permasalahan atas pelaksanaan tugas yang dijalankan oleh
Pengurus.
 Mengevaluasi laporan Pengawas terhadap Keuangan, Pembangunan dan
Kinerja para Pengurus serta mengambil langkah yang dianggap perlu.
 Mempersiapkan pemilihan Ketua DKM dan anggota MPM selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa jabatan.
 Melakukan serah terima jabatan paling lambat 1 (satu) bulan setelah adanya
keputusan Ketua terpilih.
 Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas organisasi kepada jamaah Masjid Adz
Dzikri.

b. WAKIL KETUA 1 BIDANG PEMBINAAN DAN HUKUM bertugas dan


bertanggung jawab membantu Ketua DKM dalam :

 Melakukan koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan


tanggung jawab masing masing pengurus dibidangnya.
 Membina dan mengembangkan peranan Muslimah dalam upaya
turut memakmurkan masjid.
 Membina dan mengembangkan potensi sumber dana yang ada, untuk dapat
menunjang program-program yang dibuat DKM .
 Melakukan kajian dan mencari solusi ttg masalah hukum yang dihadapi baik
oleh organisari, maupun personil kepengurusan masjid Adz Dzikri.
 Mengelola dan memanfaatkan sarana Teknologi Informasi untuk
kepentingan DKM, khususnya untuk komunikasi, kehumasan dan
kesekretariatan DKM.
 Mengelola dan memanfaatkan Perpustakaan untuk kepentingan jamaah.
 Dengan Kuasa Khusus mewakili DKM baik di dalam maupun diluar
pengadilan.
 Secara berkala melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang dicapai.
 Melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan Ketua DKM.
 Mewakili ketua DKM apabila yang bersangkutan berhalangan.
 Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua DKM.

c. WAKIL KETUA 2 BIDANG PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN

bertugas dan bertanggung jawab membantu Ketua DKM dalam :


 Melakukan koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab masing-masing pengurus dibidangnya.
 Merencanakan dan melaksanakan pembangunan /perluasan sarana phisik
yang ada
 Membina berkembangnya Generasi Muda Masjid Adz Dzikri (Gemadz).
 Membina berkembangnya Taman Kanak kanak tingkat A (TKA )/ Taman
Pendidikan Al Qur’an (TPA ).
 Membina berkembangnya Pos Sehat.
 Secara berkala melakukan evaluasi terhadap hasil2 yang dicapai.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Ketua DKM.
 Mewakili ketua DKM apabila yang bersangkutan dan Wakil Ketua 1
berhalangan.
 Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua DKM.

d. WAKIL KETUA 3 BIDANG PERIBADATAN bertugas membantu Ketua


DKM dalam upaya memakmurkan masjid dengan cara :

 Melakukan koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan


tanggung jawab masing-masing pengurus dibidangnya.
 Memelihara sarana dan prasarana Masjid.
 Memegang dan memelihara harta kekayaan organisasi berupa barang-barang
inventaris.
 Menyiapkan Imam dan Muazin untuk sholat lima waktu setiap hari.
 Menyiapkan Khotib/ Penceramah, Imam dan Muazin untuk Sholat Jum’at
dan Bulan Puasa.
 Menyiapkan Penceramah untuk Pengajian Ahad Subuh.
 Membentuk Panitya Kecil, serta menyiapkan Penceramah untuk hari2 Besar
Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha, dan lain-lain.
 Secara berkala melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang dicapai.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Ketua DKM.
 Mewakili Ketua DKM apabila yang bersangkutan, Wakil Ketua 1 dan
Wakil Ketua 2 berhalangan.

• Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada


Ketua DKM.

e. SEKRETARIS 1 bertugas membantu Ketua DKM dalam :

 Mewakili Ketua DKM , apabila Wakil ketua 1, Wakil Ketua 2, dan Wakil
Ketua 3 berhalangan.
 Memberikan pelayanan administrasi.
 Membuat dan mendistribusikan undangan.
 Membuat daftar hadir pada pertemuan.
 Mencatat dan menyusun notulen rapat / acara pertemuan.
 Mengerjakan seluruh pekerjaan sekretariat, yang mencakup :
 Memelihara data base jamaah agar selalu mutahir (up-to-date).
 Membuat laporan organisasi (bulanan, triwulan, dan tahunan) termasuk
musyawarah pengurus dan musyawarah jamaah Masjid Adz Dzikri.
 Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua DKM .

f. SEKRETARIS 2 bertugas membantu Ketua DKM dalam :

 Mewakili Sekretaris 1 apabila yang bersangkutan berhalangan


 Membantu Sekretaris 1 dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
 Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
sekretaris / Ketua DKM.
g. BENDAHARA 1 bertugas membantu Ketua DKM dalam :

 Memegang dan memelihara harta kekayaan organisasi, baik berupa


uang, maupun tagihan serta daftar Donatur.
 Membukukan masuknya dana masjid serta mengendalikan pelaksanaan
Rencana Anggaran belanja masjid sesuai dengan ketentuan.
 Menerima dan menyimpan keuangan, tagihan dan surat-surat berharga.
 Mengeluarkan uang sesuai dengan keperluan atau kebutuhan berdasarkan
persetujuan Ketua DKM dan prosedur yang berlaku.
 Menyimpan surat bukti penerimaan dan pengeluaran uang.
 Membuat laporan keuangan rutin atau pembangunan (bulanan, triwulan,
tahunan) atau laporan khusus.
 Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua DKM.

h. BENDAHARA 2 bertugas membantu Ketua DKM dalam :

 Mewakili bendahara 1 apabila yang bersangkutan berhalangan


 Membantu bendahara 1 dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
 Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
bendahara 1.

i. PENGAWAS bertugas membantu Ketua DKM dalam :

 Melakukan pengawasan terutama dibidang Keuangan dan Pembangunan,


demikian pula terhadap hal-hal lain yang menyangkut nama baik organisasi.
 Melakukan pengawasan baik terhadap kinerja Pengurus DKM, maupun
terhadap Lembaga atau Badan otonom yang berada dibawah DKM.
 Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua DKM.
j. DEWAN SYARIAH bertugas membantu Ketua DKM sebagai Konsultan
dibidangnya.

Dewan Syariah adalah Kelompok ahli baik yang berasal dari jamaah Masjid Adz
Dzikri maupun dari luar yang dapat dimintai konsultasi/pendapat oleh Ketua
DKM dibidangKeagamaan.

k. DEWAN PENASEHAT bertugas membantu Ketua DKM sebagai Konsultan


dibidangnya.

Dewan Penasehat adalah Kelompok Jamaah Adz Dzikri yang dapat dimintai
konsultasi/ pendapat oleh Ketua DKM dibidang Operasional kepengurusan.

l. BADAN AMIL ZAKAT (BAZ)

 Badan Amil Zakat adalah Badan otonom yang berada dilingkungan Masjid
Adz Dzikri.
 Struktur kepengurusan, anggaran, dan keadministrasian BAZ diatur
tersendiri dengan senantiasa berkoordinasi dengan ketua DKM.
 Ketua DKM secara ex officio bertindak sebagai penasehat BAS, dan ikut
memantau program kerja BAZ, mengingat keberadaan BAZ adalah sesuatu
yang tidak terpisahkan dari Masjid Adz-Dzikri.
 Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Ketua DKM, dan “ kepada Pengguna.”

m. TIM PELAYANAN JENAZAH. (TPJ)

 Tim Pelayanan Jenazah adalah Badan otonom yang berada dilingkungan


Masjid Adz Dzikri.
 Struktur kepengurusan, anggaran, keadministrasian dan komitmen dengan
anggota dan pengguna TPJ diatur tersendiri dengan senantiasa berkoordinasi
dengan ketua DKM.
 Ketua DKM secara ex officio bertindak sebagai Penasehat TPJ dan ikut
memantau program kerja TPj, mengingat keberadaan TPJ adalah sesuatu
yang tidak terpisahkan dari masjid Adz Dzikri.
 Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua DKM dan secara berkala kepada Anggota Pengguna.

Pasal 10

Kedudukan, Wewenang dan Tanggung Jawab Majelis Pertimbangan Masjid


(MPM)

1. Kedudukan MPM didalam struktur organisasi sejajar dengan kedudukan


Ketua DKM;
2. MPM berwenang bersama-sama Ketua DKM membuat aturan-aturan pokok
dan aturan tambahan atau perubahan-perubahan terhadap Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga DKM Adz Dzikri;
3. MPM berwenang mengevaluasi Laporan anggaran Belanja dan Pendapatan
Organisasi dikaitkan dengan Program kerja yang dibuat DKM Adz Dzikri;
4. MPM berwenang melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja DKM Adz
Dzikri;
5. MPM bertanggung jawab kepada jamaah Masjid Adz Dzikri.
BAB III

MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 11

Rapat Paripurna

(1) Rapat Paripurna diselenggarakan oleh DKM Adz Dzikri sekurang-kurangnya


dalam 3 (tiga) tahun sekali.

(2) Rapat Paripurna dihadiri oleh seluruh kepengurusan dan anggota jamaah
Masjid Adz Dzikri serta atau MPM.

(3) Undangan untuk menghadiri rapat paripurna harus sudah dikirimkan oleh
sekretariat kepada peserta rapat selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum diadakan,
dengan mencantumkan agenda Rapat /Topik bahasan yang akan dilakukan.

(4) Agenda Rapat Paripurna antara lain dapat berupa :

1. Pengesahan AD/ART (bila perlu);


2. Pengangkatan Pengurus DKM Masjid Adz Dzikri yang baru;
3. Laporan pertanggung jawaban pengurus DKM lama kepada anggota
jama’ah Masjid Adz Dzikri;
4. Serah terima jabatan Ketua DKM lama dengan Ketua DKM yang baru.
(5) Dalam hal Agenda rapat Paripurna memerlukan pengambilan keputusan
maka :

1. Rapat dianggap sah jika dihadiri oleh unsur DKM serta MPM dan lebih dari
½ (satu per dua) peserta rapat sedang keputusan yang diambil
harus disetujui sekurang kurangnya 2/3 (dua per tiga ) dari yang hadir;
2. Apabila pada waktu pembukaan rapat yang telah dihadiri oleh unsur DKM
dan MPM, jumlah korum diatas tidak tercapai, maka rapat ditunda 30 (tiga
puluh) menit. Dan apabila setelah pengunduran tersebut korum diatas belum
juga tercapai, tetapi telah dihadiri 2/5 (dua per lima) peserta rapat, maka
rapat dianggap sah mengambil keputusan, bila disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) peserta rapat yang hadir;
3. Apabila poin b diatas juga tidak terpenuhi, maka Pimpinan Rapat
menyatakan Rapat Paripurna tidak menghasilkan keputusan dan agenda
rapat dapat diagendakan kembali pada rapat Paripurna berikutnya.

Pasal 12

Rapat Pleno

(1) Rapat Pleno diselenggarakan oleh pengurus DKM bersama-sama Dewan


Syari’ah dan Dewan Penasehat dalam 6 bulan sekali, dengan agenda membahas
pelaksanaan program kerja DKM yang sedang berjalan.

(2) Undangan untuk menghadiri rapat pleno harus sudah dikirimkan oleh
sekretariat kepada peserta rapat selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum rapat
pleno diadakan.

(3) Rapat pleno sah jika dihadiri oleh unsur DKM, Dewan Syari’ah serta Dewan
Penasehat.
Pasal 13

Rapat Pengurus

(1) Rapat pengurus hanya dihadiri oleh Pengurus DKM dan sekurang-kurangnya
diadakan 6 (enam) bulan sekali.

(2) Agenda rapat pengurus antara lain :

1. Menyusun dan mengesahkan Program Kerja dan Anggaran tahunan;


2. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian program kerja berjalan setiap 6
(enam) bulan.

(3) Undangan untuk menghadiri rapat pengurus harus sudah dikirimkan oleh
sekretariat kepada peserta rapat selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum rapat
pengurus diadakan.

Pasal 14

Rapat Kerja

(1) Rapat Kerja diselenggarakan oleh masing-masing bidang DKM sewaktu-


waktu bila dianggap perlu.

(2) Rapat kerja dihadiri oleh Bagian dan Seksi pada Bidang DKM yang
bersangkutan.

(3) Agenda Rapat Kerja mencakup :


1. Membuat konsep program kerja tahunan (awal bulan di tahun pertama);
2. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program berjalan;
3. Mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi.

Pasal 15

Rapat Pengurus Lembaga/Unit Otonom

Rapat Pengurus Lembaga/Unit Otonom diselenggarakan setidak-tidaknya dalam 6


(enam) bulan sekali.

BAB IV

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 16

Perubahan Anggaran Dasar

(1) Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat diajukan oleh Ketua DKM Adz
Dzikri dalam rapat Paripurna, setelah mempertimbangkan usulan atau saran dari
pengurus DKM, Dewan Syari’ah dan Dewan Penasehat serta Anggota MPM.
(2) Usulan dan saran perubahan tersebut disampaikan sekurang-kurangnya satu
bulan sebelum rapat Paripurna dilaksanakan.

Pasal 17

Perubahan Anggaran Rumah Tangga

(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diajukan oleh Ketua DKM
dalam rapat Pleno, setelah mempertimbangkan usulan atau saran dari pengurus
DKM, Dewan Syari’ah dan Dewan Penasehat serta Anggota MPM.

(2) Usulan dan saran perubahan tersebut disampaikan sekurang-kurangnya satu


bulan sebelum rapat Pleno dilaksanakan.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan dimuat
dalam ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga .

Disahkan di Depok

Pada tanggal 4 Ramadhan 1433 H (24 Juli 2012)


KETUA DEWAN KESEJAHTERAAN MASJID ADZ DZIKRI,

dtt

H. NURHAMZAH.

Diumumkan di Depok

Pada tanggal 4 Ramadhan 1433 H (24 Juli 2012)

SEKRETARIS DEWAN KESEJAHTERAAN MASJID ADZ DZIKRI,

dtt

H. SOEDJIPTO.

Nomor: 35/DAFTAR/IX/2012 (sepuluh halaman, satu rangkap)

Telah dibukukan dalam buku daftar yang diperuntukan untuk itu, pada tanggal

18 (delapan belas) September 2012 (dua ribu dua belas)

Notaris di Kota Depok

Stempel dtt

(HERDIANTY WITJAKSANA, S.H.)


ANGGARAN DASAR (AD)

DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM)

MASJID Jami’AL - JIHAD

Jukutsiil - Sukaresmi

BAB I ORGANISASI

Pasal 1 Dasar Hukum & Sifat Organisasi

Dasar Hukum dari Organisasi ini adalah Al Qur’an dan Hadists Nabi Muhammad
SAW, dan bersifat ukhuwah/kekeluargaan dan ta’awwun/gotong royong.

Pasal 2 Nama, Waktu & Tempat Kedudukan

Organisasi ini bernama Dewan Kemakmuran Masjid Jami’ AL-Jihad Jukutsiil –


Sukaresmi, selanjutnya disebut DKM, didirikan pada tanggal 11 February 2009 untuk
kurun waktu yang tidak terbatas, serta berkedudukan di Jln. Simpang Mariwati KM
7,5, RT 002 RW 004 Kelurahan Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kota Cipanas -
Cianjur.

Pasal 3 Visi & Misi DKM

1. Visi

Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT serta mewujudkan Masjid Jami’ Al -


Jihad sebagai pusat pengembangan & syi’ar Islam.

2. Misi

Untuk mencapai Visi tsb, DKM mempunyai Misi sebagai berikut:

(1) Menjalankan kewajiban terhadap Allah SWT dan sesama makhluk ciptaan
Allah sesuai Al Qur’an & Hadits Nabi Muhammad SAW.
(2) Melaksanakan syi’ar Islam secara terus menerus & berkesinambungan dengan
cara memperingati hari-hari besar Islam, pengajian dan pendidikan Islam,
santunan anak yatim & duafa.

(3) Memelihara & meningkatkan sarana & prasarana Masjid yang ada untuk
mendukung kegiatan Organisasi.

BAB II ANGGOTA & PENGURUS

Pasal 4 Anggota

Anggota DKM adalah seluruh kaum muslimin dan muslimah dari daerah sekitar
Masjid, khususnya yang berada di Jukutsiil dan lingkungan sekitarnya.

Pasal 5 Pengurus

Pengurus DKM dipilih dari anggota secara aklamasi dalam Rapat Pleno, dengan masa
bakti tiga (3) tahun & dapat dipilih kembali untuk masa bakti selanjutnya. Struktur
organisasi Pengurus dan uraian tugas-tugasnya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART).

BAB III PROGRAM KERJA & ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA DKM

Pasal 6 Program Kerja DKM

Untuk mencapai visi & misinya, Pengurus DKM membuat Program Kerja, baik
program kerja jangka pendek maupun jangka panjang atas dasar usulan dari
seluruh pengurus dan disahkan dalam Rapat Pengurus.

Pasal 7 Anggaran Pendapatan & Belanja DKM

Pengurus DKM membuat Anggaran Pendapatan & Belanja DKM sebelum


melaksanakan kegiatannya. Anggaran ini dibuat berdasarkan usulan dari seluruh
pengurus dan disahkan dalam Rapat Pengurus.

BAB IV LAIN-LAIN
Pasal 8 Perubahan Anggaran Dasar

Anggaran Dasar ini dapat dirubah oleh Rapat Pleno dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari pengurus DKM yang hadir.

Pasal 9 Lain-2

Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) atau peraturan-peraturan tersendiri yang disepakati
dan disahkan oleh Rapat Pengurus DKM.

BAB V PENGESAHAN
Pasal 10 Pengesahan

DKM ini terdaftar dan dinyatakan sebagai Lembaga resmi pada Kantor Departemen
Agama Kota Cianjur cq. Kantor Urusan Agama / Badan Kesejahteraan Masjid (BKM)
Kecamatan Sukaresmi :

Nomor : _________________________

Tanggal : _________________________
Penasehat

Ketua RW. 04 Jukutsiil


Ketua

Ust.Daelimi

Wakil Ketua
Ust. Amun

Sekretaris
Badrudin

Bendahara
Engkos Koswara
Ketua Bidang Imaroh
Ust.Anas & Ust. Amun

Ketua Bidang Idaroh


Asep

Ketua Bidang Ri’ayah


Hanafi

Mengetahui / Mengesahkan :

Ketua BKM Kecamatan Sukaresmi Ketua BKM Kota Cianjur

( _____________________ ) ( _____________________ )

Diposkan oleh Global Teknik Kreasi Maju di 00.12


Anggaran Dasar DKM Darul Ulum

ANGGARAN DASAR
DEWAN KEMAKMURAN MASJID DARUL ‘ULUM
(AD DKM Darul ‘Ulum)
PERUMAHAN SEPINGGAN BTN DOYO PERMAI DAN BTN PUSKOPAD
Jl. Polres, Waibu Kab Jayapura
MUQODIMAH
Segala puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat dan Salam senantiasa kita haturkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya
hingga akhir zaman.
Dakwah adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menciptakan tata
kehidupan masyarakat yang berakhlaqul karimah, mulia dan penuh rahmat. Hal
sebagaimana diisyaratkan oleh oleh Allah ta’ala dalam firmannya ;
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung”(Ali Imran: 104)
Demi menyambut seruan tersebut, maka warga muslim perumahan Sepinggan
Pratama – Permata Gading berusaha berhimpun untuk mengerahkan segala potensi,
dan secara nyata mengoptimalkan keberadaan Masjid Darul ‘Ulum sebagai pusat
kegiatan dan pembinaan ummat Islam. Ia pun menjadi salah satu pemicu gerak
dakwah sekaligus indikator kesalehan masyarakat secara umum, sebagaimana
firman-Nya ;
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-
orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”
(At-Taubah: 19)
Untuk mewujudkan cita-cita diatas, dibentuklah Dewan Kemakmuran Masjid
(DKM) Darul ‘Ulum, yang akan menjadi payung organisasi dalam mengelola
kegiatan ke-Islaman dan optimalisasi Masjid Darul ‘Ulum.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) ini disusun sebagai
pijakan dan aturan baku untuk menjamin penyelenggaraan DKM Darul ‘Ulum yang
sistematis dan konsisten.
BAB I

NAMA, WAKTU, TEMPAT, DAN KEDUDUKAN


Pasal 1 Nama
Organisasi ini bernama Dewan Kemakmuran Masjid Darul ‘Ulum, yang disingkat
DKM Darul ‘Ulum.
Pasal 2 Waktu
DKM Darul ‘Ulum berdiri pada tanggal 13 Syafar 1430 H bertepatan pada tanggal 08
Februari 2009 M.
Pasal 3 Tempat Kedudukan
DKM Darul ‘Ulum berkedudukan di Masjid Darul ‘Ulum Perumahan BTN Doyo
Permai, BTN Puskopad dan BTN Doyo Delapan
BAB II
ASAS, SIFAT, VISI DAN MISI
Pasal 4 Asas
DKM Darul ‘Ulum berasaskan Islam dan beraqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah,
sebagaimana pehaman rasulullah SAW dan para sahabat.
Pasal 5 Sifat
Organisasi ini mengutamakan persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) antarwarga
muslim yang bersifat terbuka, persamaan (egaliter), tidak memihak (non partisan)
dan independen. Berkontribusi pula secara positif dan proaktif terhadap kegiatan
sosial kemasyarakatan.
Pasal 6 Visi
Menjadikan masjid Darul ‘Ulum sebagai pusat untuk menghimpun, membina, dan
mengarahkan segenap warga muslim Perumahan Sepinggan Pratama – Permata
Gading khususnya dan Balikpapan pada umumnya, dalam wadah kerjasama,
bernafaskan Ukhuwah Islamiyah guna meningkatkan peran dan kualitas umat Islam
demi tercapainya masyarakat madani.
Pasal 7 Misi
DKM Darul ‘Ulum memiliki misi sebagai berikut;
1. Membina keimanan, ketakwaan, dan ahlak masyarakat muslim dengan cara-cara
yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.
2. Menggali, mengembangkan dan memantapkan segenap potensi masyarakat
muslim.
3. Mengembangkan persaudaraan antar sesama masyarakat muslim dan kerjasama
antar warga dari berbagai kalangan baik perseorangan, perhimpunan, lembaga
pemerintah maupun swasta di dalam maupun di luar negeri.
4. Mengembangkan dan meningkatkan kepekaan, kepedulian, peran serta dan
solidaritas warga muslim terhadap permasalahan-permasalahan kebangsaan dan
kerakyatan dalam lingkup ekonomi, pendidikan, politik-hukum, sosial, dan budaya.
5. Berperan aktif dalam kegiatan amar ma’ruf nahi munkar.
6. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan Al-Quran dan As-Sunnah.
BAB III
LAMBANG DAN ARTI LAMBANG
Pasal 8 Lambang
(1) Gambar bulan dan bintang diapit diantara guratan atas dan bawah
(2) Tulisan “MASJID DARUL ‘ULUM”
(3) Lambang dan tulisan berwarna biru
Pasal 9 Arti Lambang
(1) Gambar bulan dan bintang mengidentikan semangat ke-Islaman. Adapun
guratan atas dan bawah yang mengapit bulan dan bintang, mengidentikan
bangunan masjid Darul ‘Ulum yang berkubah setengah bulat.
(2) Kata Darul ‘Ulum menunjukkan arti kasih sayang, yang merupakan akhlaq mulia
idaman setiap jama’ah Masjid Darul ‘Ulum.
(4) Warna biru pada lambang bermakna ketinggian cita-cita dan semangat DKM,
setinggi langit biru.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 10 Keanggotaan
(1) Setiap warga muslim berhak untuk menjadi anggota jamaah DKM Darul ‘Ulum
dan sanggup mentaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga DKM Darul
‘Ulum.
(2) Anggota DKM Darul ‘Ulum terdiri dari anggota biasa dan pengurus yang
sekaligus merangkap anggota.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 11 Kepengurusan
(1) Kepengurusan DKM Darul ‘Ulum meliputi Ketua Umum DKM, Majelis Syuro
dan Dewan Penasehat.
(2) Keputusan tertinggi dipegang oleh Majelis Syuro DKM Darul ‘Ulum.
(3) Ketua Umum DKM (Takmir) membawahi sekretaris, bendahara dan beberapa
ketua bidang.
(4) Majelis Syuro (MS) terdiri dari seorang ketua, wakil dan anggota. Ketua dan
wakil MS harus dijabat oleh anggota DKM yang tidak dibawahi oleh ketua umum
DKM. MS beranggotakan seluruh pengurus DKM.
(5) Dewan Penasihat terdiri dari minimal 3 orang yang berada diluar struktur Badan
Pelaksana DKM. Anggota Dewan Penasehat setidaknya memiliki kapabilitas
ketokohan dalam hal senioritas, pengalaman dan ilmu syar’i.
Pasal 12 Panitia Ad Hoc (Insidental) dan Lembaga Otonom
(1) Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya, DKM Darul ‘Ulum dapat dibentuk
tim-tim ad hoc.
(2) Lembaga otonom adalah badan yang berada diluar struktur DKM, namun masih
bersinggungan dengan DKM, baik dalam hal interaksi kegiatan maupun
penggunaan sarana atau infrastruktur yang sama (misalnya TPA, dll).
= Cakupan Keanggotaan = Cakupan Kepengurusan
BAB VI
PROGRAM KERJA, ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
Pasal 13
(1) Pengurus DKM harus merumuskan objective dan rencana kerja yang terukur
untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.
(2) Pengurus DKM harus merumuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja DKM,
sesuai kebutuhan realisasi program diatas.
(3) Kedua hal diatas harus disampaikan secara berkala didepan anggota jama’ah
Masjid Darul ‘Ulum, setelah melalui evaluasi Majelis Syuro.
(3) Pendanaan diperoleh dari para donatur berupa zakat, infak, sedekah dan
sumber-sumber lain yang sah, halal dan tidak mengikat.
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN
Pasal 14
(1) Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Majelis Syuro DKM
Darul ‘Ulum berdasarkan keputusan musyawarah.
(2) Pembubaran DKM Darul ‘Ulum hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
Majelis Syuro DKM Darul ‘Ulum.
(3) Keputusan-keputusan diatas hanya syah bila dihadiri minimal 2/3 pengurus
DKM yang terdaftar.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar akan dimuat dalam
peraturan/ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan
anggaran dasar DKM Darul ‘Ulum.
Ditetapkan di : Balikpapan
Pada tanggal : 15 Februari 2009 / 19 Safar 1430 H
PENGURUS DKM DARUL ‘ULUM,
Ketua Majelis Syuro DKM Ketua Umum DKM
H. Taufik Hidayat, Lc, MA Andi Tune Mangkau, SE

Anda mungkin juga menyukai