Law MOSQUE
Law MOSQUE
BAB I
Pasal 1
Struktur Organisasi
(2) Struktur Organisasi Majelis Pertimbangan Masjid (MPM) terdiri dari seorang
Ketua dan sekurang-kurangnya 2 orang anggota, yang menjalankan fungsinya
berdasarkan garis koordinasi.
Pasal 2
(1) Ketua DKM dan Anggota MPM dipilih oleh jamaah Masjid Adz Dzikri dalam
satu paket pemilihan secara langsung, bebas dan rahasia.
(2) Pemilihan tersebut pada ayat (1) dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali oleh
Panitia Pemilihan yang dibentuk oleh Ketua DKM.
(3) Jamaah dapat mencalonkan dirinya sendiri atau orang lain sebagai calon
Ketua DKM dan calon Anggota MPM dengan kriteria yang ditentukan oleh Panitia
Pemilihan.
Pasal 3
Persyaratan Pemilih
Jamaah masjid Adz Dzikri yang mempunyai hak memilih Ketua DKM dan Anggota
MPM adalah sebagai berikut :
Pasal 4
(1) Pemberhentian Ketua DKM dan Anggota MPM Adz Dzikri tidak atas
permintaan sendiri, apabila :
1. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
2. Melakukan perbuatan Tindak Pidana dengan ancaman hukuman minimal 5
(lima) tahun.
(2) Pemberhentian Ketua DKM dan Anggota MPM dimaksud, dilakukan dalam
suatu Rapat Paripurna, dengan memberi kesempatan kepada yang bersangkutan
terlebih dahulu untuk membela diri. Mekanisme rapat akan diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Tersendiri.
Pasal 5
(1) Syarat menjadi Ketua DKM dan kepengurusan lainnya adalah orang
perorangan jamaah Masjid Adz Dzikri yang :
(3) Karyawan Masjid Adz Dzikri dapat diangkat menjadi pengurus, namun tidak
mempunyai hak suara dalam pemilihan Ketua DKM, Majelis Pertimbangan
Masjid dan Pengambilan Keputusan.
Pasal 6
(1) Setiap Pengurus termasuk Dewan Syariah dan Dewan Penasehat berhak
untuk menyampaikan saran-saran maupun usul-usul yang bersifat membangun
kepada Ketua DKM.
(4) Ketentuan ayat 1,2 dan 3 diatas juga diberlakukan bagi Anggota MPM.
Pasal 7
(1) Masa jabatan kepengurusan DKM adalah 3 (tiga) tahun sejak pelantikan dan
dapat diangkat kembali.
(2) Masa jabatan Pengurus lembaga dan Unit Otonom ditetapkan tersendiri oleh
Ketua DKM.
Pemberhentian Kepengurusan
1. Meninggal dunia;
2. Telah habis masa kepengurusannya;
3. Berhenti atas permintaan sendiri;
4. Diberhentikan.
BAB II
Pasal 9
Kedudukan, Tugas dan Tanggung Jawab Kepengurusan
Kedudukan Kepengurusan DKM diatur menurut garis hirarki dan garis konsultasi
berdasarkan Struktur Organisasi didalam Anggaran Dasar.
a. KETUA DKM bertugas dan bertanggung jawab kepada Jamaah Masjid Adz
Dzikri, dalam hal-hal :
Mewakili Ketua DKM , apabila Wakil ketua 1, Wakil Ketua 2, dan Wakil
Ketua 3 berhalangan.
Memberikan pelayanan administrasi.
Membuat dan mendistribusikan undangan.
Membuat daftar hadir pada pertemuan.
Mencatat dan menyusun notulen rapat / acara pertemuan.
Mengerjakan seluruh pekerjaan sekretariat, yang mencakup :
Memelihara data base jamaah agar selalu mutahir (up-to-date).
Membuat laporan organisasi (bulanan, triwulan, dan tahunan) termasuk
musyawarah pengurus dan musyawarah jamaah Masjid Adz Dzikri.
Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Ketua DKM .
Dewan Syariah adalah Kelompok ahli baik yang berasal dari jamaah Masjid Adz
Dzikri maupun dari luar yang dapat dimintai konsultasi/pendapat oleh Ketua
DKM dibidangKeagamaan.
Dewan Penasehat adalah Kelompok Jamaah Adz Dzikri yang dapat dimintai
konsultasi/ pendapat oleh Ketua DKM dibidang Operasional kepengurusan.
Badan Amil Zakat adalah Badan otonom yang berada dilingkungan Masjid
Adz Dzikri.
Struktur kepengurusan, anggaran, dan keadministrasian BAZ diatur
tersendiri dengan senantiasa berkoordinasi dengan ketua DKM.
Ketua DKM secara ex officio bertindak sebagai penasehat BAS, dan ikut
memantau program kerja BAZ, mengingat keberadaan BAZ adalah sesuatu
yang tidak terpisahkan dari Masjid Adz-Dzikri.
Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Ketua DKM, dan “ kepada Pengguna.”
Pasal 10
Pasal 11
Rapat Paripurna
(2) Rapat Paripurna dihadiri oleh seluruh kepengurusan dan anggota jamaah
Masjid Adz Dzikri serta atau MPM.
(3) Undangan untuk menghadiri rapat paripurna harus sudah dikirimkan oleh
sekretariat kepada peserta rapat selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum diadakan,
dengan mencantumkan agenda Rapat /Topik bahasan yang akan dilakukan.
1. Rapat dianggap sah jika dihadiri oleh unsur DKM serta MPM dan lebih dari
½ (satu per dua) peserta rapat sedang keputusan yang diambil
harus disetujui sekurang kurangnya 2/3 (dua per tiga ) dari yang hadir;
2. Apabila pada waktu pembukaan rapat yang telah dihadiri oleh unsur DKM
dan MPM, jumlah korum diatas tidak tercapai, maka rapat ditunda 30 (tiga
puluh) menit. Dan apabila setelah pengunduran tersebut korum diatas belum
juga tercapai, tetapi telah dihadiri 2/5 (dua per lima) peserta rapat, maka
rapat dianggap sah mengambil keputusan, bila disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) peserta rapat yang hadir;
3. Apabila poin b diatas juga tidak terpenuhi, maka Pimpinan Rapat
menyatakan Rapat Paripurna tidak menghasilkan keputusan dan agenda
rapat dapat diagendakan kembali pada rapat Paripurna berikutnya.
Pasal 12
Rapat Pleno
(2) Undangan untuk menghadiri rapat pleno harus sudah dikirimkan oleh
sekretariat kepada peserta rapat selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum rapat
pleno diadakan.
(3) Rapat pleno sah jika dihadiri oleh unsur DKM, Dewan Syari’ah serta Dewan
Penasehat.
Pasal 13
Rapat Pengurus
(1) Rapat pengurus hanya dihadiri oleh Pengurus DKM dan sekurang-kurangnya
diadakan 6 (enam) bulan sekali.
(3) Undangan untuk menghadiri rapat pengurus harus sudah dikirimkan oleh
sekretariat kepada peserta rapat selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum rapat
pengurus diadakan.
Pasal 14
Rapat Kerja
(2) Rapat kerja dihadiri oleh Bagian dan Seksi pada Bidang DKM yang
bersangkutan.
Pasal 15
BAB IV
Pasal 16
(1) Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat diajukan oleh Ketua DKM Adz
Dzikri dalam rapat Paripurna, setelah mempertimbangkan usulan atau saran dari
pengurus DKM, Dewan Syari’ah dan Dewan Penasehat serta Anggota MPM.
(2) Usulan dan saran perubahan tersebut disampaikan sekurang-kurangnya satu
bulan sebelum rapat Paripurna dilaksanakan.
Pasal 17
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diajukan oleh Ketua DKM
dalam rapat Pleno, setelah mempertimbangkan usulan atau saran dari pengurus
DKM, Dewan Syari’ah dan Dewan Penasehat serta Anggota MPM.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan dimuat
dalam ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga .
Disahkan di Depok
dtt
H. NURHAMZAH.
Diumumkan di Depok
dtt
H. SOEDJIPTO.
Telah dibukukan dalam buku daftar yang diperuntukan untuk itu, pada tanggal
Stempel dtt
Jukutsiil - Sukaresmi
BAB I ORGANISASI
Dasar Hukum dari Organisasi ini adalah Al Qur’an dan Hadists Nabi Muhammad
SAW, dan bersifat ukhuwah/kekeluargaan dan ta’awwun/gotong royong.
1. Visi
2. Misi
(1) Menjalankan kewajiban terhadap Allah SWT dan sesama makhluk ciptaan
Allah sesuai Al Qur’an & Hadits Nabi Muhammad SAW.
(2) Melaksanakan syi’ar Islam secara terus menerus & berkesinambungan dengan
cara memperingati hari-hari besar Islam, pengajian dan pendidikan Islam,
santunan anak yatim & duafa.
(3) Memelihara & meningkatkan sarana & prasarana Masjid yang ada untuk
mendukung kegiatan Organisasi.
Pasal 4 Anggota
Anggota DKM adalah seluruh kaum muslimin dan muslimah dari daerah sekitar
Masjid, khususnya yang berada di Jukutsiil dan lingkungan sekitarnya.
Pasal 5 Pengurus
Pengurus DKM dipilih dari anggota secara aklamasi dalam Rapat Pleno, dengan masa
bakti tiga (3) tahun & dapat dipilih kembali untuk masa bakti selanjutnya. Struktur
organisasi Pengurus dan uraian tugas-tugasnya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART).
BAB III PROGRAM KERJA & ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA DKM
Untuk mencapai visi & misinya, Pengurus DKM membuat Program Kerja, baik
program kerja jangka pendek maupun jangka panjang atas dasar usulan dari
seluruh pengurus dan disahkan dalam Rapat Pengurus.
BAB IV LAIN-LAIN
Pasal 8 Perubahan Anggaran Dasar
Anggaran Dasar ini dapat dirubah oleh Rapat Pleno dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari pengurus DKM yang hadir.
Pasal 9 Lain-2
Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) atau peraturan-peraturan tersendiri yang disepakati
dan disahkan oleh Rapat Pengurus DKM.
BAB V PENGESAHAN
Pasal 10 Pengesahan
DKM ini terdaftar dan dinyatakan sebagai Lembaga resmi pada Kantor Departemen
Agama Kota Cianjur cq. Kantor Urusan Agama / Badan Kesejahteraan Masjid (BKM)
Kecamatan Sukaresmi :
Nomor : _________________________
Tanggal : _________________________
Penasehat
Ust.Daelimi
Wakil Ketua
Ust. Amun
Sekretaris
Badrudin
Bendahara
Engkos Koswara
Ketua Bidang Imaroh
Ust.Anas & Ust. Amun
Mengetahui / Mengesahkan :
( _____________________ ) ( _____________________ )
ANGGARAN DASAR
DEWAN KEMAKMURAN MASJID DARUL ‘ULUM
(AD DKM Darul ‘Ulum)
PERUMAHAN SEPINGGAN BTN DOYO PERMAI DAN BTN PUSKOPAD
Jl. Polres, Waibu Kab Jayapura
MUQODIMAH
Segala puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat dan Salam senantiasa kita haturkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya
hingga akhir zaman.
Dakwah adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menciptakan tata
kehidupan masyarakat yang berakhlaqul karimah, mulia dan penuh rahmat. Hal
sebagaimana diisyaratkan oleh oleh Allah ta’ala dalam firmannya ;
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung”(Ali Imran: 104)
Demi menyambut seruan tersebut, maka warga muslim perumahan Sepinggan
Pratama – Permata Gading berusaha berhimpun untuk mengerahkan segala potensi,
dan secara nyata mengoptimalkan keberadaan Masjid Darul ‘Ulum sebagai pusat
kegiatan dan pembinaan ummat Islam. Ia pun menjadi salah satu pemicu gerak
dakwah sekaligus indikator kesalehan masyarakat secara umum, sebagaimana
firman-Nya ;
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-
orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”
(At-Taubah: 19)
Untuk mewujudkan cita-cita diatas, dibentuklah Dewan Kemakmuran Masjid
(DKM) Darul ‘Ulum, yang akan menjadi payung organisasi dalam mengelola
kegiatan ke-Islaman dan optimalisasi Masjid Darul ‘Ulum.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) ini disusun sebagai
pijakan dan aturan baku untuk menjamin penyelenggaraan DKM Darul ‘Ulum yang
sistematis dan konsisten.
BAB I