LP SP Pasien Defisit Perawatan Diri
LP SP Pasien Defisit Perawatan Diri
Kelas : S1 Reguler 5B
Disusun Oleh :
1. Aprilianti ( 11121055 )
2. Faradillah ( 11121064)
3. Iga Sukanti ( 11121071 )
4. Mulyati Cahyani ( 11121079 )
5. Pipit Rahmawati ( 11121086 )
6. Ristiani aprilianti ( 11121094 )
7. Tri Astuti ( 11121101)
C. Jenis-Jenis
1. Kurang perawatan diri : mandi / kebersihan diri
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas mandi/ kebersihan diri
2. Kurang perawatan diri : makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukan aktifitas makan
3. Kurang perawatan diri : toileting
Kurang perawatan diri ( toileting ) adalah gangguan kemampuan untuk
menyelesaikan aktifitas toileting sendiri
4. Kurang perawatan diri: berhias/berdandan
Kurang perawatan diri ( berhias/berdandan ) adalah gangguan kemampuan
memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
(Nurjanah:2004, 79)
D. Mekanisme Koping
1. Regresi
2. Penyangkalan
3. Isolasi diri
4. Intelektualisasi
HDR
Sumber :
Herman, Ade. 2011. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Direja surya.
Kaliat, Budi Anna Dan Akemat. 2009. Model Praktek Keperawatan Professional
Jiwa. Jakarta: EGC.
STRATEGI PELAKSANA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP1 KEBERSIHAN DIRI
Proses keperawatan
Kondisi Klien
Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin. Ketidakmampuan mandi
atau membersihkan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, dan kulit berdaki dan
bebau, serta kuku panjang dan kotor.
Diagnosa Keperawatan
Devisit perawatan diri, ketidakmampuan dalam kebersihan diri
Tujuan Khusus:
1. klien dapat membina hubungan saling percaya
2. klien dapat memahami pentingnya kebersihan diri
3. klien dapat mengetahui cara menjaga kebersihan diri
4. klien dapat mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
Tindakan Keperawatan:
1. bina hubungan saling peraya
2. jelaskan pentingnya kebersihan diri
3. jelaskan cara menjaga kebersihan diri
4. bantu klien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
5. anjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
Fase Kerja
Bapak atau ibu ada apa garuk-garuk ? Apakah bapak atau ibu sudah mandi hari
ini? Apa alasan bapak atau ibu sehingga tidak bisa merawat diri? kalau kita tidak teratur
menjaga kebersihan diri masalah apa menurut bapak yang bisa muncul ? betul ada
kudis,kutu.... dan lain-lain.
Menurut bapak atau ibu kita mandi harus bagaimana? Sebelum mandi apa yang perlu
kita siapakan ? benar sekali, bapak atau ibu perlu menyiapkan handuk,sikat gigi, sampo,
sabun, dan sisir. Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi, saya akan membimbing
bapak atau ibu melakukannya. Sekarang, buka pakaian dan siram seluruh tubuh bapak
atau ibu termaksud rambut lalu ambil sampo gosokan pada kepala bapak atau ibu sampai
berbusa, lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali! Selanjutnnya ambil sabun, gosokan
diseluruh tubuh secara merata, lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi
pakai odol, giginya disikat mulai dari atas sampai bawah. Gosok seluruh gigi bapak atau
ibu mulai darri depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih.
Terakhir, siram lagi seluruh bapak atau ibu sampai bersih lalu keringkan dengan anduk.
Bapak atau ibu bagus sekali melakukannya.
Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subyektif)
Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berbincang-bincang dengan saya dan
tahu cara merawat kebersihan diri?
Proses keperawatan
Kondisi Klien
Klien mengatakan malas makan sendiri dan tidak mampu untuk makan sendiri.
Ketidakmampuan makan secara sendiri ditandai dengan ketidakmampuan mengambil
makanan sendiri, makanan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
Diagnosa Keperawatan
Makan mandiri
Tujuan Khusus:
1. klien dapat membina hubungan saling percaya
2. klien dapat mengetahui cara dan alat makan yang benar
3. klien dapat melakukan kegiatan makan
4. klien dapat memasukan kegiatan makan dalam jadwal kegiatan harian
Tindakan Keperawatan:
1. bina hubungan saling peraya
2. jelaskan cara dan alat makan yang benar
3. latih kegiatan makan
4. anjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
Fase Kerja
Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? dimana bapak atau ibu
makan? Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktikan!
Bagus, setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.
Silakan bapak atau ibu yang pimpin! Bagus. Mari kita makan! Saat makan kita harus
menyuap makanan satu persatu dengan pelan-pelan. Ya,ayo….sayurnya dimakan ya.
Setelah makan kita bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya betul.. dan akhiri dengan
cuci tangan. Ya bagus!
Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subyektif)
Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berbincang-bincang dengan saya dan
setelah kita makan bersama
Proses keperawatan
Kondisi Klien
Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK atau BAB.
Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri ditandi BAB atau BAK tidak pada
tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB atau BAK
Diagnosa Keperawatan
Toileting
Tujuan Khusus:
1. klien dapat membina hubungan saling percaya
2. klien dapat melakukan BAB dan BAK yang baik
3. klien dapat menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
4. klien dapat menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK
Tindakan Keperawatan:
1. bina hubungan saling peraya
2. latihan cara BAB dan BAK yang baik
3. menjelaskan tempat BAB atau BAK yang sesuai
4. menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB atau BAK
3. Kontrak
Topik : bapak atau ibu saya ingin berbincang-bincang tentang melakuan
BAB/BAK secara mandiri
Waktu : bapak atau ibu kita akan berbincang-bincang jam berapa? Dan berapa
lama? Bagaimana jika jam 08.00-08.30?
Tempat : dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang di taman?
Tujuan : kita berbincang-bincang agar bapak atau ibu dapat melakukan
BAB/BAK secara mandiri
Fase Kerja
Untuk pasien laki-laki:
Dimana biasanya bapak buang air besar dan buang air kecil? Benar bapak buang air
besar atau kecil yang baik itu di WC, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada
saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak boleh buang air besar atau kecil di
sembarang tempat. Sekarang, apakan bapak tau bagaimana cara cebok? Yang perlu
diingat saat mencebok adalah bapak membersihkan bokong atau kemaluan dengan air
yang bersih dan pastikan tidak ada tinja atau air kencing yang tersis di tubuh bapak.
Setelah bapak selesai cebok, jangan lupa tinja atau air kencing yang ada di WC di
bersihkan. Caranya siram tinja atau air kencing yang ada di WC secukupnya sampai tinja
atau air kencing itu tidak tersisa di WC. Setelah itu cuci tangan dengan menggunakan
sabun.
Untuk perempuan
Cara membilas yang bersih stelah ibu buang air besar yaitu dengan menyiram air ke
arah depan ke belakang. Jangan terbalik yah..cara seperti ini berguna untuk mencegah
masuknya kotoran/tinja yang ada di bokong ke bagian kemaluan kita. Setelah ibu selesai
cebok, jangan lupa tinja atau air kencing yang ada di WC di bersihkan. Caranya siram
tinja atau air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai air kencing atau tinja tidak
tersisa di WC. Lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun
Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subyektif)
Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berbincang-bincang tentang cara
buang air besar atau kecil yang baik
Proses keperawatan
Kondisi Klien
Klien mengatakan dirinya malas berdandan. Ketidakmampuan berpakaian atau
berhias ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak
sesuai, tidak bercukur (laki-laki) atau tidak berdandan (wanita).
Diagnosa Keperawatan
Berhias/berdandan
Tujuan Khusus:
1. klien dapat membina hubungan saling percaya
2. klien dapat menjelaskan pentingnya berhias/berdandan
3. klien dapat melakukan cara berhias/berdandan
4. klien dapat memasukan kegiatan berhias/berdandan dalam jadwal kegiatan harian
Tindakan Keperawatan:
1. bina hubungan saling peraya
2. jelaskan pentingnya berhias/berdandan
3. latihan cara berhias/berdandan
4. masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
3. Kontrak
Topik : bapak atau ibu saya ingin berbincang-bincang tentang melakuan
berhias/berdandan
Waktu : bapak atau ibu kita akan berbincang-bincang jam berapa? Dan berapa
lama? Bagaimana jika jam 08.00-08.30?
Tempat : dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang di ruang tamu?
Tujuan : kita berbincang-bincang agar bapak atau ibu dapat melakukan
berhias/berdandan
Fase Kerja
Apa yang bapak atau ibu lakukan setelah selesai mandi? Apakah bapak atau ibu sudah
ganti baju? Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering berganti pakaian
yang bersih 2 hari sekali. Sekarng bapak atau ibu ganti bajunya. Ya, bagus seperti itu.
Apakah bapak atau ibu menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir? Coba kita peraktekkan
liat ke cermin, bagus sekali. Apakah bapak suka bercukur? Berapa hari sekali bercukur?
Betul 2 kali seminggu.
Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subyektif)
Bagaimana perasaan bapak atau ibu setelah berhias/berdandan?
O:
- Pasien terlihat masih jarang
menjaga kebersihan diri
- Pasien tampak garuk garuk
A:
Adanya Resiko harga diri rendah
P:
PPerawat:
- Evaluasi sp 1
- Lanjutkan sp2: Jelaskan
cara dan alat makan yang
benar, Latih kegiatan
makan.
- Anjurkan pasien untuk
memasukkan ke jadwal
kegiatan harian
PKlien:
- Pasien mampu menjelaskan
cara dan alat makan yang
benar
- Memasukkan latihan
makan kedalam jadwal
harian
TTD
Perawat
Ketidakmampuan Selasa, 5 Mei 2014 S:
makan secara Pukul 08.00 WIB - Pasien menjelaskan cara
mandiri SP 2 dan alat makan yang benar
- Menjelaskan cara dan alat - Pasien mengatakan mampu
makan yang benar makan dengan mandiri
Menjelaskan cara - Pasien mengatakan
menyiapkan makanan memasukkan jadwal
Menjelaskan cara kebersihan diri dalam
merapihkan peralatan jadwal kegiatan
makan setelah makan
Mempraktek makan O:
sesuai tahapan makan - Pasien terlihat makan
yang baik dengan agak berantakan
- Melatih kegiatan makan - Pasien tampak menyimpan
- Memasukan dalam jadwal makanan dengan benar
kegiatan pasien
A:
Adanya resiko isolasi sosial
P:
PPerawat:
- Evaluasi sp 2
- Lanjutkan sp3: Latih cara
BAB/BAK yang baik,
jelaskan tempat BAB/BAK
yang sesuai, dan jelaskan
cara membersihkan diri
setelah BAB/BAK
- Anjurkan pasien untuk
memasukkan ke jadwal
kegiatan harian
PKlien:
- Pasien melakukan cara
BAB/BAK dengan baik,
dapat menjelaskan tempat
BAK/BAB yang sesuai
- Memasukkan latihan
berkenalan kedalam jadwal
harian
TTD
Perawat
Ketidakmampuan Rabu, 6 Mei 2014 S:
toileting Pukul 08.00 WIB - Pasien Menjelaskan tempat
SP 3 BAB/BAK yang sesuai
- Melatih cara BAB/BAK yang - Pasien Menjelaskan cara
baik membersihkan diri setelah
- Menjelaskan tempat BAB/BAK
BAB/BAK yang sesuai - Pasien mengatakan
- Menjelaskan cara memasukkan jadwal
membersihkan diri setelah kebersihan diri dalam
BAB/BAK jadwal kegiatan
- Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien O:
- Pasien tanpak melakukan
cara BAB/BAK dengan
benar
- Pasien tampak BAB/BAK
di tempat yang sesuai
A:
Adanya resiko harga diri rendah
P:
PPerawat:
- Evaluasi sp 3
- Lanjutkan sp4: Jelaskan
pentingnya
berhias/berdandan dan
Latihan cara
berhias/berdandan
- Anjurkan pasien untuk
memasukkan ke jadwal
kegiatan harian
PKlien:
- Pasien menjelaskan
pentingnya
berhias/berdandan dan
melatih cara
berdandan/berhias
- Memasukkan latihan
berkenalan kedalam jadwal
harian
TTD
Perawat
Ketidakmampuan Kamis, 7 Mei 2014 S:
berhias/berdandan Pikul 08.00 WIB - Pasien Menjelaskan
SP 4 pentingnya
- Menjelaskan pentingnya berhias/berdandan
berhias/berdandan - Pasien mengatatakan dapat
- Melatihan cara melakukan cara
berhias/berdandan berhias/berdandan dengan
Untuk pasien laki-laki benar
meliputi cara: - Pasien mengatakan
berpakaian, menyisir memasukkan jadwal
rambut, dan bercukur kebersihan diri dalam
Untuk pasien jadwal kegiatan
perempuan meliputi
cara: berpakaian, O:
menyisir rambut dan - Pasien terlihat
berhias berhias/berdandan
- Masukan dalam jadwal - Pasien tanpak melakukan
kegiatan pasien laatihan berhias/berdandan
A:
Adanya resiko harga diri rendah
P:
PPerawat:
- Evaluasi sp 4
- Berbincang-bincang tentang
kondisi pasien
- Anjurkan pasien untuk
memasukkan ke jadwal
kegiatan harian
PKlien:
- Pasien dapat menjelaskan
kondisi pasien
- Memasukkan latihan
berkenalan kedalam jadwal
harian
TTD
Perawat