Anda di halaman 1dari 4

PT Hutama Karya Infrastuktur, adalah salah satu anak perusahaan PT.

Hutama Karya
(Persero) BUMN Karya yang menjalankan usaha dibidang penyedia jasa konstruksi, yang
berfokus pada pembangunan jalan tol Trans Sumatera. HKI memiliki banyak pengalaman
dalam menjalankan usaha dibidangnya, terutama pembangunan jalan tol.

HKI selaku anak perusahaan PT. Hutama Karya (Persero) yang memperoleh penugasan dari
pemerintah untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (selanjutnya disebut JTTS), sesuai
strategi PT. Hutama Karya (Persero) yakni strategi “Value Capturing” melaksanakan jasa
konstruksi pembangunan JTTS. Untuk itu, sejak tahun 2015 telah dilaksanakan transformasi
bisnis atas unit usaha jasa konstruksi jalan & jembatan dari status divisi unit usaha menjadi
suatu badan hukum dengan memanfaatkan badan hukum anak perusahaan PT Hakapole yang
non aktif dan mengubah namanya menjadi PT Hutama Karya Infrastruktur (selanjutnya
disebut HKi).

Legalitas perusahaan dituangkan dalam akta Notaris Sri Ismiyati No. 79 tanggal 25 Maret
2015 dan telah didaftarkan ke Kemenkumham serta telah disahkan sebagaimana tertuang
dalam dokumen No. AHU-AH.01.03-0924547 tanggal 15 April 2015.
UNSAFE ACTION :
1. Membuang Sampah Sembarangan Tempat
Hal seperti ini sungguh sangat sering ditemukan di berbagai tempat kerja. Masih
banyaknya para pekerja yang kurang sadar akan pentingnya kebersihan tempat kerja.
Namun disini bukan hanya melihat dari segi kebersihan tetapi juga melihat segi
keamanan dalam melakukan pekerjaan. Jika sampai sampah- sampah tersebut tidak
dibuang pada tempatnya akan dapat menyebabkan kerugian bagi pihak perusahaan
khususnya bagi para pekerja sendiri. Sebagai contoh : jika membuang kulit pisang dan oli
bekas disembarang tempat akan menyebabkan para pekerja menjadi terpeleset sehingga
akan terjatuh. Apalagi jika sampai ada anggota tubuhnya yang terluka, seperti patah
tangan dan kaki. Dengan demikian para pekerja tidak dapat melakasanakan tugasnya
sebagaimana mestinya sehingga akan dapat menurunkan produksi dan produktivitas dari
perusahaan sehingga perusahaan akan merugi.

2. Bekerja Sambil Bercanda.


Ini merupakan suatu perilaku yang harus dihilangkan karena dapat mengakibatkan
kejadian yang sangat fatal sehingga tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapai
juga dapat menyebabkan kerugian non material. Contoh : ketika para pekerja sedang
melakukan tugasnya menuangkan semen kedalam mesin pencetak, tiba- tiba ada salah
seorang pekerja lainnya mengejutkannya dari belakang sehingga secara tidak sengaja dia
tersentak hebat dan tanpa dia sadari tangannya masuk kedalam mesin pencetak. Mungkin
bisa kita tebak apa yang terjadi selanjutnya. Benar, tangan para pekerja tersebut patah dan
terputus sehingga akan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi para pekerja
itu sendiri, dimana kerugian yang diderita bukan merupakan kerugian material melainkan
kerugian non material.

3. Bekerja Tidak Konsentrasi


Ketika pekerja sedang melakukan tugasnya, pekerja tidak sadar meletak tangannya di
titik jepit.
4. Tidak Melaksanakan Prosedur Kerja dengan Baik
Para pekerja yang tidak melaksanakan prosedur kerja dengan baik akan dapat
menyebabkan kerugian bagi perusahaan tempat ia bekerja khususnya bagi para pekerja
itu sendiri. Contoh :
a. pekerja pada bagian las besi di haruskan menggunakan kaca mata pelindung, tetapi
para pekerja tersebut tidak menghiraukannya sehingga percikan api yang berasal dari
besi yang dilas mengenai matanya.
b. Pekerja yang berada diketinggian tidak menggunakan safety body harnest
c. Pekerja pada saat fabrikasi tidak menggunakan sarung tangan
d. Pekerja pada saat melakukan pemancangan tidak menggunakan earplug
e. Pekera pada saat selama bekerja jarang yang menggunakan masker, sementara area
bekerja sangat banyak terkontaminasi debu dan zat-zat lainnya.
f. Operator yang menggunakan headset saat bekerja untuk mendengarkan musik
g. Tidak menerapkan posisi kerja yang pas pada saat angkat & angkut besi.

UNSAFE CONDITION

1. Tempat Kerja Yang Tidak Memenuhi Standar / Syarat.


Tempat kerja yang tidak memenuhi standar dan syarat kesehatan dan keselamatan kerja
dapat mengakibatkan penurunan daya produksi dan produktifitas. Selain itu juga dapat
mengakibatkan dampak yang negative bagi para pekerja itu sendiri. Contoh :
a. kurangnya ventilasi udara yang cukup sehingga tidak adanya pergantian udara
didalam ruangan kerja dan membuat para pekerja kekurangan oksigen dan dapat
mengakibatkan kantuk saat bekerja.
b. Debu yang berlebihan bagi para pekerja dilapangan
c. Jalur bekerja yang berlubang-lubang
d. Jalur transportasi / jalur kerja terhalang oleh material
e. Bentuk Galian yang tidak menggunakan garis polisi / garis pembatas

2. Kebisingan di Tempat Kerja.


Suara yang berlebihan dan dapat menggangu konsentrasi para pekerja dalam
melaksanakan tugasnya disebut dengan kebisingan. Kebisingan pada sebuah tempat kerja
memang tidak dapat dihindarkan.
3. Waktu kerja atau Jam Terbang Yang Berlebihan.
Para pekerja yang bekerja pada sebuah perusahaan harus menjaga waktu dan jam
terbangnya. Jangan terlalu memforsir pekerjaannya sehingga lupa dengan hal- hal yang
lainnya. Pihak perusahaan pun jangan memaksa para pekerjanya agar bekerja lembur dan
melebihi jam kerja seperti biasanya. Hal ini dikarenakan akan membuat para pekerja
merasa lelah dan letih sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal. Contoh : Para
pekerja bekerja lembur bahkan hari minggu pun tetap bekerja.

Anda mungkin juga menyukai