KATA PENGANTAR
Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer – laut hingga dasarian I Mei
2019, tampak bahwa anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian
tengah (Nino 3.4) mengindikasikan kondisi El Nino Lemah (+0.77 °C). Nilai Indeks
Osilasi Selatan selama 3 bulan terakhir adalah Februari 2019 (-13.5), Maret 2019
(-6.8), dan April 2019 (-1.3). Secara umum kondisi anomali suhu muka laut (SST) di
perairan Selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara relatif normal, sehingga potensi
penguapan tidak mengalami peningkatan/pengurangan di wilayah Jawa Timur.
Pantauan monsun dalam skala regional Asia – Australia hingga dasarian I Mei 2019
menunjukkan Monsun Timuran dengan kecenderungan menguat. Kondisi ini ditandai
dengan pola perbedaan tekanan udara di Asia (Belahan Bumi Utara) dan Australia
(Belahan Bumi Selatan) pada kisaran nilai negatif.
Publikasi ini menyampaikan informasi analisis dan prakiraan curah hujan
bulanan, analisis ketersediaan air tanah bulan April 2019, analisis tingkat kekeringan
dan kebasahan meteorologis bulan Februari hingga April 2019, prakiraan tingkat
kekeringan dan kebasahan meteorologis bulan April hingga Juni 2019, analisis hari
tanpa hujan berturut-turut maksimum bulan Februari hingga April 2019 serta
prakiraan daerah potensi banjir bulan Juni dan Juli 2019.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pengumpulan data. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna
memperbaiki kualitas publikasi ini.
i
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
TIM REDAKSI
Meilani, S.Si.
Iis Winarsih, ST
Sriweningtyas, SP
Khoirul Anwar
ii
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
TIM REDAKSI ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
I.1. PENGERTIAN ....................................................................................... 1
A. Sifat Hujan ........................................................................................ 1
B. Normal Curah Hujan ......................................................................... 1
C. Standardized Precipitation Index ...................................................... 2
I.2.TINJAUAN DAN PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER ............................ 3
A. Tinjauan Kondisi Dinamika Atmosfer ................................................ 3
B. Prediksi Dinamika Atmosfer ............................................................... 3
iii
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
I. PENDAHULUAN
I.1 PENGERTIAN
A. Sifat Hujan
Sifat Hujan adalah :
Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan
dengan normal atau nilai rata-rata dari bulan tersebut di suatu tempat.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu:
1. Atas Normal (AN)
Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya lebih besar dari 115 %
2. Normal (N)
Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya antara 85 % – 115 %
3. Bawah Normal (BN)
Jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya kurang dari 85 %
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
1
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
2
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
3
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Suhu muka laut di Pasifik Tengah diprediksi terus menghangat dan meluas
yang berlangsung hingga Oktober 2019 dengan didominasi anomali positif.
Suhu muka laut Perairan Indonesia khususnya sekitar Pulau Jawa pada
Mei 2019 diprakirakan masih menghangat sehingga potensi penguapan cukup
tinggi, tetapi Juni hingga Oktober 2019 cenderung netral sehingga potensi
penguapan tidak bertambah/berkurang secara signifikan.
Analisis Madden Jullian Oscillation (MJO) hingga awal Mei 2019 aktif di
fase 7 (Samudera Pasifik bagian barat) dan diprediksi aktif di fase 8 dan fase 1
(Hemisfer Barat dan Afrika) hingga pertengahan dasarian III Mei 2019 sehingga
potensi pembentukan awan hujan berkurang.
Melihat perkembangan dinamika atmosfer – laut yang mempengaruhi
wilayah Indonesia, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Timur
diprakirakan untuk 3 bulan ke depan potensi terjadinya hujan sudah berkurang
seiring dengan telah memasuki periode musim kemarau.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
4
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Berdasarkan data yang kami terima dari 197 stasiun (pos hujan) sampai
dengan awal bulan Mei 2019 dapat diinformasikan sifat hujan pada bulan April
2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Sifat Hujan Bulan April 2019
Bawah Normal
Terjadi di sebagian kecil Banyuwangi, Malang, Pacitan, dan Ponorogo.
(0 - 30 %)
Terjadi di sebagian kecil Banyuwangi, Blitar, Jember, Malang, Ngawi, Ponorogo,
Bawah Normal
Sampang, Situbondo, dan Trenggalek.
(31 - 50 %)
Terjadi di sebagian Pacitan.
Terjadi di sebagian kecil Bangkalan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Kediri,
Lumajang, Malang, Nganjuk, Pamekasan, Probolinggo, Situbondo, Sumenep, dan
Surabaya.
Bawah Normal
Terjadi di sebagian Jember, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, dan
(51 - 84 %)
Tulungagung.
Terjadi di sebagian besar Blitar, Madiun, Magetan, dan Sampang.
Terjadi di seluruh Pulau Bawean.
Terjadi di sebagian kecil Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jombang,
Kediri, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, dan
Normal Surabaya.
(85 - 115 %) Terjadi di sebagian Bangkalan, Blitar, Jember, Pulau Kangean, Lumajang, Madiun,
Magetan, Malang, Pamekasan, Ponorogo, dan Sampang.
Terjadi di Sebagian besar Nganjuk, Ngawi, Trenggalek, dan Tulungagung.
Terjadi di sebagian kecil Blitar, Bondowoso, Jombang, Lamongan, Madiun,
Magetan, Mojokerto, Ponorogo, Sampang, Situbondo, Trenggalek, Tuban, dan
Tulungagung.
Atas Normal
Terjadi di sebagian Bangkalan, Banyuwangi, Batu, Bojonegoro, Gresik, Jember,
(116 - 150 %)
Lumajang, Malang, Nganjuk, Pamekasan, Pasuruan, dan Sumenep.
Terjadi di Sebagian besar Pulau Kangean, Kediri, Probolinggo, Sidoarjo, dan
Surabaya.
Terjadi di sebagian kecil Blitar, Kediri, Lumajang, Malang, Nganjuk, Probolinggo,
dan Surabaya.
Atas Normal Terjadi di sebagian Bangkalan, Banyuwangi, Bojonegoro, Jember, Pamekasan,
(151 - 200 %) Sidoarjo, Situbondo, dan Sumenep.
Terjadi di sebagian besar Batu, Bondowoso, Gresik, Jombang, Lamongan,
Mojokerto, Pasuruan, dan Tuban.
Terjadi di sebagian kecil Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso,
Atas Normal Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Malang, Mojokerto,
(> 200 %) Nganjuk, Pamekasan, Pasuruan, dan Sumenep.
Terjadi di sebagian Probolinggo, Situbondo, dan Tuban.
Peta distribusi sifat hujan bulan April 2019 Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada
Peta 1.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
5
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Berdasarkan data yang kami terima dari 197 stasiun (pos hujan) sampai
dengan awal bulan Mei 2019 dapat diinformasikan curah hujan bulan April 2019
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Analisis Curah Hujan Bulan April 2019
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
6
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Kurang dari 10 hari Terjadi di sebagian kecil Ngawi, Malang, Lumajang, Kediri, Jombang,
Nganjuk, Sidoarjo, Pamekasan, dan Banyuwangi.
Lebih dari 10 hari Terjadi di sebagian besar Ngawi, Malang, Lumajang, Kediri, Jombang,
Nganjuk, Sidoarjo, Pamekasan, dan Banyuwangi.
Terjadi di seluruh Batu.
Berdasarkan curah hujan per satuan waktu yang terjadi di wilayah Jawa Timur
(hasil pengamatan dari beberapa stasiun BMKG) selama bulan April 2019, dapat
diinformasikan intensitas curah hujan maksimum sebagai berikut:
Tabel 4. Intensitas Hujan Bulan April 2019 (milimeter)
5 10 30 1 2 6 12 24
No Stasiun / Pos Hujan
Mnt Mnt Mnt Jam Jam Jam Jam Jam
1. Kab. Malang 13.0 19.2 28.6 50.0 60.0 80.2 80.2 80.2
Staklim Malang
2. Kab. Nganjuk 7.0 20.0 40.0 81.7 81.7 144.7 176.0 176.0
Stageof Sawahan
3. Kab. Gresik 9.0 13.0 16.0 16.1 16.1 61.0 61.0 61.0
Stamet Sangkapura
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
7
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
periode waktu tertentu menurut keperluannya, serta batasan pratinjau tanah dengan
kedalaman satu meter. Asumsi kedalaman satu meter tersebut karena zona akar
tanaman semusim tidak lebih dari satu meter, serta pada kedalaman tanah dianggap
masih homogen.
Berdasarkan tujuan penggunaannya, neraca air dapat dibedakan atas neraca air
umum, neraca air lahan dan neraca air tanaman. Untuk neraca air tanaman,
evapotranspirasi yang digunakan adalah evapotranspirasi tanaman (ETc) yang
menunjukkan jumlah penguapan air yang terjadi pada tanaman sesuai dengan umur
dan jenis tanaman selama masa pertumbuhan. Sedangkan peta analisis
ketersediaan air tanah yang disajikan stasiun Klimatologi Malang saat ini adalah
berdasar neraca air lahan.
Dari hasil penghitungan KAT dapat dicari nilai indek/kriteria kebutuhan air bagi
tanaman dalam bentuk persen air tanah tersedia yang terbagi dalam 5 kelas yakni:
Air Tanah Tersedia (ATS) %ATS
Sangat Kurang < 10 %
Kurang 10 – 40 %
Sedang 40 – 60 %
Cukup 60 – 90 %
Sangat Cukup > 90 %
Peta Tingkat Ketersediaan Air Tanah April 2019 Provinsi Jawa Timur dapat dilihat
pada Peta 3.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
8
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
KRITERIA LOKASI
1. Kab. Nganjuk (Stageof Sawahan, Sawahan, dan Kertosono).
2. Kab. Tuban (Stamet Tuban).
3. Kab. Pasuruan (Stageof Tretes).
4. Kab. Ngawi (Kendal).
Curah hujan > 100 mm/hari 5. Kab. Jombang (Jombang, PG Jombang Baru, Perak,
Tanggungan, Tapen, Balongsono, Bareng, dan Wonosalam).
6. Kab. Kediri (Damarwulan, Kandangan, Pengajaran, Gading
Parang, Kediri, Besuki, Wates, Pojok, Sidomulyo, Kwarasan
Barat, Kras, Truneng/Turboyo, Pandantoyo, dan Onggoboyo).
7. Kab. Malang (Kasembon).
Angin dengan kecepatan > 45 km/jam Tidak terjadi
Suhu udara > 35,0°C Tidak terjadi
Suhu udara < 15,0°C Stageof Tretes (Pasuruan)
Kelembapan udara < 30 % Tidak terjadi
1. Kel. Jatimulyo dan Kel. Tanjungsekar Kec. Lowokwaru, Kel.
Mojolangu, Kel. Purwantoro, dan Kel. Purwodadi Kec. Blimbing,
Kel. Madyopuro Kec. Kedungkandang, Kel. Pandanwangi Kec.
Blimbing, Kec. Klojen dan Kec. Sukun Kota Malang.
2. Ds. Sukorejo dan Ds. Karanganom Kec. Lamongan, Ds.
Ketapang Telu, Ds. Waruk, dan Ds. Putat Bangah Kec.
Karangbinangun, Ds. Bakalan Pule Kec. Tikung, Ds. Kemlagi
Lor Kec. Turi, Kec. Babat dan Kel. Jetis Kec. Lamongan Kab.
Lamongan.
3. Ds. Sumput dan Ds. Kesamben Wetan Kec Driyorejo serta Ds.
Wotansari, Ds. Banjaragung, dan Ds. Pucung Kec. Benjeng
Kab. Gresik.
4. Ds. Mojowiro, Ds. Mojowatesrejo, Ds. Mojosarirejo, dan Ds.
Mojogebang Kec. Kemlagi serta Ds. Banyulegi Kec. Dawar
Blandong Kab. Mojokerto.
5. Ds. Rengel Kec. Rengel Kab. Tuban.
6. Kel. Pagentan Kec. Singosari Kab. Malang.
Banjir 7. Ds. Denanyar, Ds. Candimulyo, Ds. Jombang, Ds. Pulo Lor, Ds.
Sengon, Ds. Sambong Dukuh, Ds. Dapur Kejambon dan Ds.
Mojokrapak Kec. Jombang, Ds. Mancilan, Ds. Kademangan,
Ds. Subontoro, Ds. Tejo, Ds. Palrejo, Ds. Tanggalrejo, dan Ds.
Betek Kec. Mojoagung, Ds. Tinggar Kec. Bandar
Kedungmulyo, Ds. Gading Mangu, Ds. Sumberagung dan Ds.
Kalang Semanding Kec. Perak, Ds. Sukosari, Ds. Alang – Alang
Caruban, Ds. Belut, dan Ds. Jogoroto Kec. Jogoroto, Ds.
Gondek dan Ds. Sidokerto Kec. Mojowarno, Ds. Peterongan
Kec. Peterongan, Ds. Kademangan Kec. Mojoagung serta Ds.
Madiopuro dan Ds. Trawasan Kec. Sumobito Kab. Jombang.
8. Ds. Rambipuji Kec. Rambipuji dan Ds. Rambigundam dan Kel.
Gebang Kec. Patrang Kab. Jember.
9. Jalan Raya Madiun – Ponorogo dan Ds. Bacem Kab. Madiun.
10. Kel. Juncangcang dan Kel. Patemon Kec. Pamekasan, Ds.
Palengan dan Ds. Rombuh Kec. Palengan serta Ds. Kodik Kec.
Proppo Kab. Pamekasan.
11. Kel. Songgokerto Kec. Batu dan Ds. Bumiaji Kec. Bumiaji Kota
Batu.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
9
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
KRITERIA LOKASI
12. Ds. Pangelen, Ds. Banyumas, Ds. Kamoning, Ds.
Tanggumong, Ds. Paseyan, Ds. Baruh, Ds. Panggung, Ds.
Gunung Maddah, Kel. Dalpenang, Kel. Rongtengah, Kel.
Gunung Sekar, dan Kel. Polagan Kec. Sampang Kab.
Sampang.
Banjir 13. Ds. Bungatan Kec. Bungatan Kab. Situbondo.
14. Ds. Tempursari Kec. Wungu Kab. Madiun.
15. Ds. Plinggisan dan Ds. Tambak Rejo Kec. Kraton Kab.
Pasuruan.
16. Kel. Karangketuk Kec. Gadingrejo Kota Pasuruan.
17. Ds. Sonopatik dan Ds. Grojokan Kec. Brebek Kab. Nganjuk.
Banjir Bandang Tidak terjadi
1. Ds. Talun Kec. Ngebel, Ds. Wates Kec. Slahung dan Ds.
Dayakan Kec. Badegan Kab. Ponorogo.
2. Jalur Cangar – Pacet Kec. Pacet Kab. Mojokerto.
3. Ds. Sidogiri Kec. Kraton Kab. Pasuruan.
4. Ds. Gunungsari Kec. Bumiaji Kota Batu.
5. Perum. Banjararum Kec. Singosari Kab. Malang.
Tanah Longsor
6. Ds. Bulangan Haji Kec. Pegantenan Kab. Pamekasan.
7. Ds. Sapih Kec. Lumbang, Ds. Wonokerto Kec. Sukapura dan
Ds. Andungsari Kec. Tiris Kab. Probolinggo.
8. Ds. Pakisan Kec. Tlogosari Kab. Bondowoso.
9. Kel. Janti Kec. Sukun dan Kel. Madyopuro Kec.
Kedungkandang Kota Malang.
1. Ds. Nogosaren Kec. Gading dan Ds. Sumber Kembar Kec.
Pakuniran Kab. Probolinggo.
2. Kel. Pagentan dan Ds. Gunungrejo Kec. Singosari serta Ds.
Kemiri Kec. Jabung Kab. Malang.
3. Ds. Pucangsimo Kec. Bandar Kedungmulyo, Ds. Brodot Kec.
Bandar Kedungmulyo, Ds. Mojongapit Kec. Jombang dan Ds.
Angin Kencang Ceweng Kec. Diwek Kab. Jombang.
4. Kel. Lembeyan Kulon Kec. Lembeyan Kab. Magetan.
5. Ds. Kebakalan dan Ds. Candi Pari Kec. Porong Kab. Sidoarjo.
6. Ds. Buduran dan Ds. Pesudukuh Kec. Bagor Kab. Nganjuk.
7. Jln. K. H. Dewantara – Jln. Pondok Madaf Kec. Krajan II an
Jln. Jember – Banyuwangi Kec. Silo Kab. Jember.
8. Ds. Ngranti Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung.
9. Ds. Ampelgading Kec. Tirtoyudo Kab. Malang.
Ds. Kedungombo Kec. Tanjunganom dan Ds. Plosoharjo Kec. Pace
Puting Beliung
Kab. Nganjuk.
Tanah Amblas Kel. Sisir Kec. Batu Kota Batu.
Banjir Rob Tidak terjadi
Gelombang Pasang Tidak terjadi
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
10
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
kehidupan sosial bahkan bisa menimbulkan korban jiwa manusia. Salah satu
fenomena cuaca/iklim ekstrim yang biasa dirasakan di sekitar kita antara lain
hujan lebat, hujan es, badai guntur/petir, puting beliung, peningkatan maupun
penurunan suhu udara yang mencolok, kelembaban udara yang kering, banjir
dan kekeringan.
Berikut adalah kisaran/batas ambang nilai cuaca/iklim ekstrim menurut
ketentuan BMKG secara umum.
1. Intensitas Curah Hujan
CURAH HUJAN CURAH HUJAN TINGKAT RAWAN
No INTENSITAS
HARIAN BULANAN BANJIR
1 < 20 mm RINGAN <300 mm RINGAN
2 20 – 50 mm SEDANG
300 – 500 mm SEDANG
3 50 – 100 mm LEBAT
4 >100 mm SANGAT LEBAT >500 mm TINGGI
2. Suhu Udara
Peningkatan suhu maksimum harian dikategorikan ekstrim jika melebihi
35° C sedangkan suhu minimum terendah jika kurang dari 15°C.
3. Kelembaban Udara
Kelembaban udara (RH) yang terasa kering jika kelembaban udaranya
kurang dari 30%.
4. Angin Maksimum
Kecepatan angin di atas 45 km/jam berpotensi robohnya pohon, atap dan
bangunan semi permanen.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
11
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
12
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
13
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
14
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
15
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
16
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
17
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
18
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
19
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Peta Prakiraan Sifat Hujan bulan Juni 2019 Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada
Peta 4
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
20
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
21
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
22
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
23
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
24
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
25
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
26
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
27
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
28
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
29
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
30
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
31
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
32
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
33
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
34
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
35
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
36
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
37
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
38
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Peta Prakiraan Curah Hujan bulan Juli 2019 Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada
Peta 7.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
39
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
40
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
41
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
42
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
43
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
44
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
45
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Peta Prakiraan Sifat Hujan bulan Agustus 2019 Provinsi Jawa Timur dapat dilihat
pada Peta 8.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
46
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
47
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
48
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Peta Prakiraan Curah Hujan bulan Agustus 2019 Provinsi Jawa Timur dapat dilihat
pada Peta 9.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
49
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Deret hari tanpa hujan berturut-turut atau diistilahkan dengan dry spell adalah
jumlah hari kering (hari tidak ada hujan) berurutan yang tidak diselingi oleh hari
basah (hari hujan). Hari basah didefinisikan sebagai hari di mana terjadi hujan yang
tinggi curah hujannya mencapai 1 mm atau lebih, definisi ini yang digunakan Albert
dan Tank (2009). Berdasar hal tersebut di atas maka deret hari tanpa hujan
berturut-turut didefinisikan sebagai hari yang tinggi hujannya di bawah 1 mm atau
tidak terjadi hujan sama sekali.
Data pengamatan yang digunakan dalam analisis deret hari tanpa hujan di Jawa
Timur meliputi sekitar 197 pos hujan dengan data curah hujan harian pada tiga bulan
berturut-turut. Perhitungan deret ini dimulai pada tanggal updating/akhir periode dan
dianalisis ke belakang hingga didapat hari hujan, hari tanpa hujan berturut-turut yang
dihitung dari hari terakhir pengamatan, jika hari terakhir tidak hujan maka dry spell
dihitung sesuai dengan kriterianya sedangkan jika hari terakhir pengamatan/akhir
periode ada hujan maka kondisi ini dikategorikan sebagai hari hujan (HH).
Dalam kaitannya dengan kepentingan dampak kekeringan terutama lahan
pertanian di wilayah Jawa Timur, selanjutnya peta analisis hari tanpa hujan
berturut-turut yang disampaikan adalah deret hari tanpa hujan maksimum pada
masing-masing pos hujan.
Analisis hari tanpa hujan berturut-turut ini bermanfaat untuk mengetahui sejauh
mana suatu wilayah mempunyai tingkat hari kering baik pada tingkat sangat pendek,
pendek, menengah, panjang, sangat panjang atau bahkan kekeringan ekstrim yang
terjadi pada tiga bulan berturut-turut, ke depannya informasi ini juga bisa
dimanfaatkan untuk mengetahui awal, panjang musim kemarau/hujan maupun
prakiraan peringatan dini tingkat kekeringan suatu wilayah untuk antisipasi dan
mitigasi bencana kekeringan, puso, kekeringan sumber mata air dan sebagainya.
Kriteria yang digunakan dalam analisis deret hari tanpa hujan berturut-turut
memuat 7 kriteria, yaitu sebagai berikut:
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
50
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
KELAS
NO KRITERIA
(Hari kering berturut-turut)
1 1-5 Sangat Pendek
2 6 - 10 Pendek
3 11 - 20 Menengah
4 21 - 30 Panjang
5 31 - 60 Sangat Panjang
6 > 60 Kekeringan Ekstrim
7 HH Masih Ada Hujan
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
51
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
52
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Prakiraan kebasahan dengan metode SPI bulan April – Juni 2019 adalah
sebagai berikut:
KRITERIA KABUPATEN / BAGIAN DARI KABUPATEN
Terjadi di sebagian kecil Bangkalan, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Jombang,
Agak Basah Lamongan, Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Surabaya.
Terjadi di sebagian Situbondo dan Tuban.
Terjadi di sebagian kecil Blitar, Bondowoso, Probolinggo, Situbondo, Surabaya, dan
Basah
Tuban.
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
53
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
VI. KESIMPULAN
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
54
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 1
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
55
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 2
Lampiran 3
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
56
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 3
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
57
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 4
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
58
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 5
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
59
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 6
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
60
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 7
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
61
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 8
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
62
BMKG
Stasiun Klimatologi Malang
Lampiran 9
Analisis Hujan April 2019 dan Prakiraan Hujan Juni – Agustus 2019
63