Anda di halaman 1dari 3

Mahkota Raja

Baca: Matius 27:27-31 | Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-Hakim 11–12 ; Lukas 6:1-26
Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. —
Matius 27:29

Kami duduk mengelilingi sebuah meja dan setiap dari kami


menancapkan tusuk gigi pada lembaran gabus di depan
kami. Pada saat makan malam, di minggu-minggu menjelang
Paskah, kami bersama-sama membuat mahkota duri. Setiap
tusuk gigi melambangkan perbuatan kami di hari itu yang
kami sesali dan yang telah ditanggung Kristus lewat
pengorbanan-Nya. Malam demi malam, aktivitas tersebut
menyadarkan kami betapa kami sungguh bersalah atas dosa-
dosa kami dan betapa kami membutuhkan Juruselamat. Kami
pun menyadari kembali bahwa Tuhan Yesus telah
membebaskan kami melalui kematian-Nya di kayu salib.

Mahkota duri yang dikenakan di atas kepada Yesus


merupakan bagian dari permainan kejam yang dilakukan
para tentara Romawi sebelum Yesus disalibkan. Mereka juga
mengenakan jubah kerajaan kepada-Nya dan memberi-Nya
tongkat sebagai simbol tongkat seorang raja, yang kemudian
mereka pakai untuk memukul-Nya. Mereka mencemooh
Yesus dengan menyebut-Nya sebagai “Raja orang Yahudi”
(Mat. 27:29), tanpa menyadari bahwa tindakan mereka akan
terus diingat hingga ribuan tahun kemudian. Yesus bukanlah
raja biasa. Dialah Raja segala raja yang memberikan kepada
kita hidup kekal melalui kematian dan juga kebangkitan-Nya.

Mahkota duri telah diubah Allah menjadi


mahkota kehidupan.
Pada hari Paskah tahun itu, kami merayakan anugerah
pengampunan dan hidup baru dari Allah dengan mengganti
tusuk gigi yang kami tancapkan sebelumnya dengan bunga.
Kami sungguh bersukacita karena menyadari bahwa Allah
telah menghapus dosa-dosa kami dan memberikan kami
kemerdekaan serta hidup yang kekal di dalam Dia!

Tuhan Yesus Kristus, hatiku pedih mengingat rasa sakit dan derita
yang Engkau terima demi diriku. Aku bersyukur atas anugerah
kasih-Mu yang telah membebaskanku.

Mahkota duri telah diubah Allah menjadi


mahkota kehidupan.
Oleh Amy Boucher Pye | Lihat Penulis Lain
WAWASAN
Adegan mengerikan yang digambarkan dalam bacaan hari ini
menegaskan betapa dunia yang telah jatuh dalam dosa ini dan kuasa-
kuasa kegelapan sama sekali tidak menghormati Yesus, sang Anak
Allah dan Juruselamat dunia. Namun, Kristus memilih untuk
menderita demi menebus kita: “Dengan mengabaikan kehinaan [Ia]
tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang
sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” (Ibrani 12:2).
Bagaimana kita mengungkapkan pujian kepada Tuhan yang rela
menanggung salib untuk menghapus dosa-dosa kita, untuk memberi
kita kebebasan, dan kehidupan abadi bersama-Nya?
Dennis Fisher

Anda mungkin juga menyukai