Anda di halaman 1dari 11

1.

Contoh kasus pelanggaran HAM

No. Kasus. Hak yang dilanggar Penyebab. Penyelesaian.

1 Penculikan bayi di Rumah Hak berkeluarga Karena Desi ingin Di sidang di


sakit Hasan sadikin merawat bayi tersebut, pengadilan, 5
Hak perlindungan
Bandung. sehingga terpaksa tahun penjara /
menculik bayi itu. denda 60 juta.

2 Pencabulan dan penye - Hak keamanan Berkenalan di Kasus dilaporkan


kapan seoran siswi SMP. telephone dan diajak ke polisi dan
Hak perlindungan
ketemuan serrta di mendapat
rayu.

3 Penyekapan bayi ayla Hak berkeluarga sang orang tua tak Kejadian dila -
oleh orang tua majikan. mampu membayar porkan polisi dan
Hak keamanan
utang sebesar Rp 9,5 kemudian di
Hak perlindungan juta amankan, serta
dipertemukan ke
orang tuanya.

4 Gara gara mabok tukang Hak untuk hidup. Korban berbicara Pelaku dilaporkan
parkir di Depok di bunuh dengan tidak enak dan polisi serta
rekannya. memancing emosi sedang dalam
pelaku. pengembangan.

5 Perampok bersenjata Hak kesejahteraan. Dikira ingin membeli Kasus telah di


gondol 1,7 Kg emas di emas, tapi malah laporkan polisi
Pekanbaru. menodongkan pistol serta sedang
serta meminta untuk dalam
ditunjukkan brangkas penyelidikan dan
emas, kemudian ppemburuan.
diambil sserta pelaku
kabur.

6 Kanit reskrim di Ambon Hak untuk hidup. Korban tengah Pelaku telah
tewas dikeroyok. menyelidiki kasus, diamankan, 3
kemudian dia diantaranya di
dikeroyok sejumlah POM TNI,
orang. sedaangkan 5
diperiksa di Polres
kota ambon.

7 Bayi berumur 1 tahun Hak perlindungan Bayi tersebut terpaksa Kasus tersebut
dibuang oleh ibunya. dibuang karena T dilaporkan oleh
menjanjikan akan kakek dan
menikahinya apabila neneknya ke
tidak membawa bawa kantor polisi dan
bayi tersebut. sedang dalam
penanganan

8 Remaja 16 tahun dasekap Hak perlindungan Mereka bertemu Korban kabur


dan diperkosa hingga disuatu tempat, serta melaporkan
Hak keamanan
hamil di Makasar. kemudian korban kepada polisi, dan
dicekoki obat hingga polisi telah men -
tidak sadarkan diri. cari pelaku, dan
penjara maksimal
15 tahun.

2. Upaya pencegahan HAM oleh individu :


 Mentaaati peraturan yang berlaku
 Saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain
 Tidak memaksakan kehendak diri sendiri
 Peduli terhadap keadaan sekitar dan orang lain

3. Kewajiban dan tanggung jawab negara terhadap HAM :


 Menghormati, negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menghormati Hak
Asasi Manusia masyarakatnya dengan cara tidak ikut campur atau ikut mengatur warga
negaranya dalam hal melaksanakan hak – haknya, bisa juga dikatakan bahwa Negara
wajib secara mutlak untuk tidak menghambat kebutuhan Hak Asasi warganya.
 Melindungi, negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memberikan
perlindungan dan kepastian hak asasi setiap warganya. Hal ini bisa dilakukan dengan
membentuk badan pertahanan dan keamanan seperti TNI Polri guna melindungi dari
pelanggaran hak asasi warganya baik dari faktor internal maupun eksternal negara.
 Memenuhi, Negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi serta
mencukupi kebutuhan hak asasi warganya. Hal ini bisa dilakukan dengan membentuk
lembaga – lembaga eksekutif, legeslatif, dan yudikatif agar pemenuhan kebutuhan hak
asasi warganya dapat terealisasikan dengan langkah yang nyata.

Adapula kewajiban dan tanggung jawab negara terhadap HAM, hal ini tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 Alinea ke – 4, yang berbunyi “Kemudian daripada itu untuk
membentuk pemerintahan Nehara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial ...” dimana dari pembukaan
UUD 1945 alinea ke – 4 ini, Negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap HAM
diantaranya

a) Melindungi segenap bangsa indonesia


b) Melindungi seluruh tumpah darah indonesia
c) Memajukan kesejahteraan umum
d) Mencerdaskan kehidupan bangsa
e) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial

4. Faktor internal penyebab terjadinya pelanggaran HAM :


 Sifat egois
 Sifat individualis
 Kondisi psikologis pelaku
 Intoleransi
 Pendendam
 Tidak ada empati
 Tidak ada kesadaran tentang HAM
 Pandangan HAM yang keliru
 Tidak menghormati harkat dan martabat manusia
 Diskriminasi

5. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan HAM di Indonesia

Diatur dalam pasal 27 – 34 UUD 1945

1. Pasal 27

Hak asasi manusia untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan layak, di mana
ayat ini berbunyi “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak atas kemanusiaan”. Setiap warga negara berhak mendapatkannya dengan cara
yang sah menurut hukum dengan tidak melanggar hak asasi orang lain. Ayat 3. Hak
asasi manusia terhadap kewarganegaraan dan kebangsaannya, di mana “ setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara”. Sejak terakhir
amandemen UUD 1945, pada tahun 2004, pasal 28 dijabarkan dengan lebih terperinci.
Dengan bagian utama tetap pada “kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang” sebagai berikut:

 Pasal 28 B

Hak setiap orang untuk membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah, sesuai
dengan hukum agamanya masing-masing dan disahkan oleh negara sesuai aturan yang
berlaku. Pasal 28 B terdiri dari 2 ayat, di mana ayat kedua berisi tentang hak setiap
orang atas kelangsungan hidup. tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Negara menjamin hal ini.

 Pasal 28 C
Ayat 1, undang-undang yang mengatur tentang HAM di mana negara memahami
kebutuhan dasar / hak asasi tentang pengembangan diri. Artinya negara menjamin hak
setiap warganya atas pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan manusia. Ayat 2, mengandung pernyataan hak setiap orang utnk
memajukan diri secara kolektif untuk berbuat sesuatu bagi bangsa dan negaranya.

 Pasal 28 D

Terdiri dari 4 ayat yang secara keseluruhan saling menyambung satu sama lain. Pasal
ini mengandung pernyataan hak atas pengakuan, jaminan, dan perlindungan hukum,
hak untuk mendapatkan imbalan yang adil dalam hubungan kerja, hak untuk
mendapatkan kesempatan yang sama dalam pemerintahan, dan hak yang sama dalam
status kewarganegaraan.

 Pasal 28 E

Ayat 1. Pada pasal ini sebenarnya menegaskan atau memperinci tentang pelaksanaan
pasal 29 UUD 1945 sebelum amandemen menegaskan tentang hak setiap orang untuk
memilih dan memeluk agamanya masing-masing tanpa paksaan, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, serta memilih tempat tinggal di wilayah negaranya dan
berhak kembali.
Ayat 2. Mengandung pernyataak atas kebebasan setiap orang untuk bebas meyakini
kepercayaan, meyakatakan sikap dan pikiran, yang sesuai dengan ahti nuraninya. Ayat
3. Pernyataan yang mengaskan ahk setiap orang untuk bebas berkumpul, berserikat,
dan berpendapat.

 Pasal 28 F

Pasal ini dijelaskan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan media saat
ini. Berisikan tentang hak atau kebebasan pada setiap orang untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
Selain itu, setiap orang juga berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan
menyimpan informasi, serta menyebarkannya dengan bertanggungjawab.

 Pasal 28 G

Pernyataan pasal 28 F adalah perlindungan pemerintah dan negara atas hak setiap
orang untuk mendapatkan perlindungan dirinya dan keluarga atas harta benda yang
berada di bawah kekuasaannya, berhak untuk bebas dari ancaman dan ketakutan, dan
berhak untuk mendapatan suakan dari negara lain.
 Pasal 28 H

Pasal 28 H ini terdiri dari 4 ayat, yang masing-masing berisi hak tentang : hak setiap
orang untuk kesejahteraan lahir dan bathin, mendapatkan tempat tinggal yang layak,
dan hak untuk pelayanan kesehatan yang layak ; hak setiap orang untuk mendapatkan
kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang
sama untuk mencapai persamaan dan keadilan ; hak setiap orang untuk jaminan sosial
; Hakaatas kepemilikan pribadi sesuai aturan yang berlaku.

 Pasal 28 I

Ayat 1. Hak tiap orang untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak agar tidak dituntut atas
hukum yang berlaku surut ; hak atas bebas dari perlakuan diskriminatif ; perlindungan
terhadap budaya dan hak masyarakat tradisional ; semua perlindungan atas a negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Ayat 2.
Mengandung pernyataan bahwa setiap orang bebas dari perlakuan diskriminatif. Ayat
3. HAk dihormati identitas budaya dan masyarakat tradisionalnya selaras dengan
perkembangan zaman. Ayat 4. Perlindungan dan penanggungjawab pelaksanaan
HAM adalah pemerintah Ayat 5. Pelaksanaan HAM di Indonesia diatur dengan lebih
rinci oleh peraturan perundang-undangan

 Pasal 28 J

PAsal 28 J terdiri dari 2 ayat yang isinya mengenai kewajiban setiap orang untuk
menghormati hak asasi orang lain. Selain itu, pada pasal ini juga menyatakan bahwa
dalam hidup bernasyarakat dengan adanya jaminan Perlindungan HAMdiberi
pembatasan tertentu agar tetap sesuai dengan norma dan menjaga ketertiban umum.

2. Pasal 29

Pasal 29, terdiri dari 2 ayat yang menyatakan dan menegaskan bahwa negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan setiap warga negara berhak
beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

3. Pasal 31
Pasal ini merupakan aturan tentang hak setiap warga negara untuk mendapatkan
pendidikan dan kewajibannya mengikuti pendidikan dasar yang dibiayai oleh
pemerintah. Pasal ini menjamin hak asasi anak-anak terlantar dan fakir miskin, yang
semuanya dipelihara oleh negara. Pasal ini mengenai hak dan kewajiban warga negara
dalam pertahanan negara. Dalam pasal ini dinayatakn bahwa negara menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

4. Pasal 33
Pasal 33 juga terdiri dari 3 ayat yang berisi pernyataan bahwa perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ; cabang-cabang produksi yang
penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara ; dan bahwa
penggunaan seluruh sumber daya alam yang ada dalam bumi, air , dan tanah untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pengaturan HAM dalam Ketetapan MPR dan Undang-Undang

 UU Nomor 5 Tahun 1998 yang berisi tentang ratifikasi terhadap aturan anti
kekejaman, penyiksaan, perlakuan, atau penghukuman yang kejam, tidak
berperikemanusiaan, dan merendahkan martabat.
 UU Nomor 9 TAhun 1998 yang berisi tentang kebebasan menyatakan pendapat
 UU Nomor 11 Tahun 1998 yang mengatur tentang hak dan kewajiban buruh di
Indonesia
 UU Nomor 8 Tahun 1999, berisikan tentang hak dan perlindungan konsumen.
 UU Nomor 19, 20, dan 21 Tahun 1999, berisi tentang perburuhan. Dalam hal ini UU
mengatur tentang penghapusan ekrja paksa, upah minimum pekerja, dan
diskriminsai dalam pekerjaan.
 UU Nomor 26 Tahun 1999, berisikan tentang pencabutan hukum subsversi yang
dianggap membatasi hak berpendapat.
 UU Nomor 39 Tahun 1999 , berisikan tentang HAM.
 UU Nomor 40 Tahun 1999, berisikan tentang pers, hak dan kewajibannya.
 UU Nomor 26 TAhun 2006, berisikan tentang pengadilan terhadap pelanggar HAM

6. DEMOKRASI DI LINGKUNGAN SEKOLAH

1. Pemilihan organisasi sekolah dan kelas dengan musyawarah


2. Pembagian tugas piket yang merata
3. Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang di lingkungan sekolah
4. Pelaksanaan upacara dengan bergantian
5. Menghadiri acara yang diadakan sekolah
6. Ikut berpartispasi dalam OSIS
7. Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas,
maupun kegiatan yang lain yang relevan.
8. Memberikan usul, saran, dan pesan kepada pihak sekolah
9. Menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
10. Hadir disekolah tepat waktu
11. Membayar SPP atau iuran wajib skolah
12. Saling menghargai pendapat orang lain.

DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT


1. Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
2. Pemilihan organisasi masyarakat melalui musyawarah
3. Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
4. Mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desa
5. Mengikuti kegiatan kerja bakti
6. Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat.
7. Saling tenggang rasa sesama warga
8. Menghargai pendapat orang lain
9. Memberi usul, kritik, dan saran untuk kesejahteraan desa
10. Mengimplikasikan dana untuk desa dengan benar
11. Ikut berpartisipasi dalam iuran desa
12. Memecahkan masalah dengan musyawarah mufakat

7. Pentahapan Pemilu 2004


Pemilu ini dibagi menjadi maksimal tiga tahap (minimal dua tahap):
 Tahap pertama (atau pemilu legislatif”) adalah pemilu untuk memilih partai politik (untuk
persyaratan pemilu presiden) dan anggotanya untuk dicalonkan menjadi anggota DPR,
DPRD, dan DPD. Tahap pertama ini dilaksanakan pada 5 April 2004.
 Tahap kedua (atau pemilu presiden putaran pertama) adalah untuk memilih pasangan
calon presiden dan wakil presiden secara langsung. Tahap kedua ini dilaksanakan pada
5 Juli 2004.
 Tahap ketiga (atau pemilu presiden putaran kedua) adalah babak terakhir yang
dilaksanakan hanya apabila pada tahap kedua belum ada pasangan calon yang
mendapatkan suara paling tidak 50 persen (Bila keadaannya demikian, dua pasangan
calon yang mendapatkan suara terbanyak akan diikutsertakan pada Pemilu presiden
putaran kedua. Akan tetapi, bila pada Pemilu presiden putaran pertama sudah ada
pasangan calon yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen, pasangan calon tersebut
akan langsung diangkat menjadi presiden dan wakil presiden). Tahap ketiga ini
dilaksanakan pada 20 September 2004.

8. Pelaksanaan demokrasi pancasila pada masa orde baru


Orde baru (jaman suharto) - setelah suharto mengabulkan tritura (tiga tuntutan rakyat), suharto
kembali bergabung dalam organisasi PBB. ini mempengaruhi pelaksanaan demokrasi di indonesia
yang menyebabkan indonesia kembali kepada demorasi pancasila, diantaranya, untuk menghapus
ideologi komunis, dan untuk mendapat dukungan dari barat. nah, untuk pelaksanaannya, semua
tata kehidupan rakyat sesuai dengan nilai2 pancasila. contoh kebijakan yang diambil
suharto: setiap warga negara harus memiliki agama/kepercayaan, rapat sosial anggota PGRI,
kebebasan pers, kebijakan hasil bumi dan pertanian, dll.

9. Program kerja Kabinet Wilopo antara lain sebagai berikut.


1. Mempersiapkan pemilihan umum.
2. Mengembalikan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia.
3. Memperbarui bidang pendidikan dan pengajaran.
4. Melaksanakan politik luar negeri bebas dan aktif.
10. Ahmad Sanusi dalam tulisannya yang berjudul Memberdayakan
Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi (2006: 193-205),
mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut
Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu:
a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa.
Artinya, sistem dan perilaku dalam penyelenggaraan negara Indonesia harus
nilai-nilai yang dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Demokrasi dengan kecerdasan.
Artinya, mengatur dan menyelenggarakan demokrasi harus memiliki
paradigma yang cerdas. Berpikiran terbuka, mau menerima kritik dan saran
demi tercapainya tujuannegara yang dicita-citakan.
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
Kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang
memiliki/memegang kedaulatan itu. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Aspirasi rakyat ditampung oleh badan legislatif (MPR, DPR, DPD) dan
nantinya akan disalurkan kepihak yang berwenang.
d. Demokrasi dengan rule of law.
Hukum melandasi pelaksanaan demokrasi. Untuk mengembangkan
kebebasan yang demokratis tidak bisa dengan meninggalkan hukum.
e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara.
Suatu negara yang demokratis harus ada pembagian kekuasaan. Hal ini
untuk menghindari terjadinya pemusatan kekuasaan kepada satu orang.
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia,
Demokrasi mengharuskan adanya penghargaan terhadap harkat dan
martabat manusia dalam bentuk jaminan dan perlindungan hak-hak asasi
manusia
g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.
memberi peluang seluas-luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan
untuk mencari dan menemukan hukum yang seadil-adilnya.
h. Demokrasi dengan otonomi daerah.
Pelaksanaan demokrasi harus tetap menjamin tegaknya persatuan dan
kesatuan bangsa. Dengan dilaksanakan otonomi daerah yang semakin nyata
dan bertanggung jawab
i. Demokrasi dengan kemakmuran.
Demokrasi juga mencakup dalam bidang ekonomi. Demokrasi ekonomi
adalah sistem pengelolaan perekonomian negara berdasarkan prinsip
ekonomi
j. Demokrasi yang berkeadilan sosial.
Pelaksanaan demokrasi diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi bukan hanya politik saja melainkan juga
demokrasi sosial dan ekonomi.

11. Wewenang pengadilan militer


 Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang pada waktu
melakukan tindak pidana adalah prajurit, yang berdasarkan undang-undang
dipersamakan dengan prajurit, anggota suatu golongan atau jawatan atau
badan atau yang dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan
undang-undang, serta seseorang yang tidak masuk golongan yang tadi tetapi
atas keputusan panglima dengan persetujuan Menteri Kehakiman harus
diadili oleh suatu pengadilan dalam lingkungan peradilan militer.
 Memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan sengketa tata usaha angkatan
bersenjata.
 Menggabungkan perkara gugatan ganti rugi dalam perkara pidana yang
bersangkutan atas permintaan dari pihak yang dirugikan sebagai akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan pidana yang menjadi dasar dakwaan dan sekaligus
memutuskan kedua perkara tersebut dalam satu putusan.
12. Asas badan peradilan

 Asas territorial

Asas ini merupakan asas yang berdasar pada kekuasaan suatu


Negara atas daerah atau wilayahnya. Suatu Negara bisa
melaksanakan hukum bagi setiap orang ataupun barang yang
berada di wilayahnya.

 Asas persamaan derajat

Asas ini menyatakan bahwa setiap warga Negara mempunyai


derajat yang sama, tidak peduli apakah negars tersebut Negara
kecil ataupun Negara besar. Negara-negara tersebut memiliki
hak dan kewajiban yang sama dalam suatu hubungan
internasional.

 Asas kebangsaan

Asas ini diberlakukan oleh Negara pada setiap warga


negaranya.Asas ini memiliki kekuatan ekstrateritorial yang artinya
suatu hukum dari Negara tersebut akan tetap berlaku bagi setiap
warga negaranya walaupun warga tersebut berada di Negara
asing.

 Asas keterbukaan

Asas ini menjelaskan tentang adanya kesediaan atau


keterbukaan masing-masing pihak dalam hubungan antar
bangsa berlandaskan hukum internasional untuk memberikan
informasi dengan jujur yang dilandasi dengan rasa keadilan,
sehingga setiap pihak akan mengetahui secara jelas mengenai
manfaat, hak dan kewajiban dalam menjalin hubungan
internasional.
 Asas kepentingan umum

Asas yang didasarkan pada wewenang Negara untuk mengatur


dan melindungi kepentingan dalam kehidupan masyarakat.

13. Makna yang terkandung dalam hukum yaitu untuk menciptakan


ketertiban dan untuk menentukan tingkah laku manusia dalam sehari
hari

14. Hukuman pokok telah ditentukan dalam pasal 10 KUHP yang berbunyi sebagai berikut :
Pidana terdiri atas :
a. Pidana Pokok :
1) Pidana Mati
2) Pidana penjara
3) Kurungan
4) Denda
b. Pidana Tambahan :
1. Pencabutan hak-hak tertentu
2. Perampasan barang-barang tertentu
3. Pengumuman putusan hakim. Dengan demikian, hakim tidak diperbolehkan menjatuhkan
hukuman selain yang dirumuskan dalam Pasal 10 KUHP.

15. Peradilan Berdasar tingkatannya, peradilan di Indonesia terdiri atas sebagai berikut.

1) Pengadilan tirigkat pertama, yaitu pengadilan negeri, pengadilan agama, pengadilan tata usaha
negara, dan pengadilan militer.

2) Pengadilan tingkat kedua atau banding, yaitu pengadilan tinggi, pengadilan tinggi agama,
pengadilan tinggi tata usaha negara, dan pengadilan tinggi militer.

3) Pengadilan tingkat kasasi, yaitu Mahkamah Agung.

Anda mungkin juga menyukai