BAB I
PENDAHULUAN
tersendiri yang dimana berlandaskan pada pancasila serta UUD 1945 yang
mempunyai arti semua tindakan serta konsep perilaku warga Negara harus
berdasarkan norma serta ketentuan dalam aturan Negara. Dalam tujuan Negara
Indonesia ini terdapat pada undang undang dasar 1945 pada alinea ke IV yang
memiliki hak untuk mendapatkan hal tersebut, tanpa ada perbedaan serta
kepentingan antara satu orang dengan yang lainnya dilihat dari beberapa sisi,
1
Hermanto B11113039, 2007. Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Pencabulan terhadap Anak. Makasar:
Universitas Hasanuddin. Hal. 1
2
yaitu dari sisi agama, dalam beretika, politik, social budaya serta dilihat dari sisi
hukum. 2
Didalam suatu bangsa mempunyai aset yang berharga yang menjadi salah satu
kesejahteraannya, aset bangsa ini ialah Anak. Seorang anak wajib memperoleh
yang bisa berbahaya pada keselamatan seorang anak. Menurut tujuan nasional
bangsa Indonesia yang tercantum pada pembukaan UUD 1945 alinea 4 yakni
ketertiban dunia”. Berdasarkan misi nasional bisa dilihat yakni bangsa Indonesia
tersebut. Begitu rentan untuk jadi korban oleh sebuah tindak kejahatan bagi anak-
masyarakat serta pemerintah, akan tetapi keluargalah yang jadi pilar pelindung
khusus oleh anak, sebab lingkungan yang begitu intim bagi anak adalah keluarga,
2
Khaira Ummah, Putusan Hakim tentang Pencabulan Anak Dibawah Umur di Pengadilan Negeri
Kota Pekalongan (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Kota Pekalongan), Vol. 13 No. 1, Maret 2018,
hal. 1
3
Firdaus 11020101023, 2016. Pencabulan terhadap Anak Di bawah Umur Ditinjau dari Segi Hukum
Pidana dan Hukum Islam (Studi Kasus di Polresta Kendari Tahun 2014-2015). Kendari: Institut
Agama Islam Negeri (IAIN), hal. 1
3
yang mana anaklah yang pertama kalinya beraktivitas sosial didalam keluarga,
berkembang serta tumbuh atas pengawasan dan bimbingan orang tuanya. Pada
kita lihat kewajiban orang tua, yang mana memastikan yakni orang tua harus
mendidik dan memelihara anak-anak yang belum bisa berdiri sendiri atau belum
ialah orang tua, baik itu secara sosial, jasmani maupun rohani. (Pasal 9 UU
Yang sangat sensitive menjadi target tindak kekerasan ialah anak. Sebab anak
ialah objek lemah dengan cara hukum dan sosial hingga seringkali anak dijadikan
pelampiasan tindak pidana sebab perlindungan yang lemah oleh negara mapupun
kekerasan pada anak yang terjadi diseputaran lingkup masyarakat Indonesia dan
lingkup sosial.5
Tindak pidana pencabulan anak yang dibawah umur di Indonesia sudah bukan
asing lagi, terdapat berbagai berita mengenai pencabulan anak yang dibawah
Kupang cabuli bocah 3 tahun dengan modus ucapkan selamat Natal. Dengan
4
Rizal G. Banjarnahor 120200111, Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Perkosaan Yang
Dilakukan Oleh Orangtua Terhadap Anak Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Putusan Nomor :
333/Pid.B/2014/Pn.Mdn), hal. 1
5
Mahupiki, Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pembujukan Anak
Melakukan Persetubuhan Dari Perspektif Viktimologi (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
1518/Pid.B/2014/PN.Mdn: Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1840/Pid.B/2014/PN.Mdn, dan
Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1969/Pid.B/2014/PN.Mdn). Vol. 1 No. 01, Januari 2015.
4
modus mengucapkan selamat Natal, kasus ini dimulai ketika pelaku datang di
rumah korban. Usai memberi selamat, pelaku pun pamit kembali kerumahnya.
Selang beberapa menit, pelaku kembali ke rumah korban. Saat itu korban sedang
tertidur lelap di kamar, sementara orang tua korban sibuk bekerja di belakang
mencabuli korban. Sementara itu pria pelaku yang mencabuli bocah yang berusia
bertanya kepada korban tentang sebuah alamat, saat diajak menunjukkan alamat
yang dimaksud, saat itu pula pelaku menculiknya lalu melancarkan aksi kejinya.
keterangan warga pada desa tersebut sedikitnya terdapat 2 kasus yang sama yaitu
pencabulan anak di bawah umur di dusun yang berbeda pada tahun 2018. Modus
dari pelaku adalah dengan memacari korban yang umurnya masih dibawah.
akan di nikahi.
Dilihat dari modus terhadap kasus mencabuli anak yang umurnya masih
dibawah umur di atas dapat diketahui bahwa unsur terjadinya pencabulan yaitu
adanya paksaan baik itu dengan kekerasan fisik maupun dengan mengiming-
imingi korban. Sementara itu peran orang tua akan sangat membantu untuk
5
terjadinya pencabulan anak yang umurnya masih dibawah itu sendiri. Sama
halnya dengan kasus mencabuli bocah yang umurnya masih dibawah berlokasi
desa Bube di kec. Suwawa Kab. Bone Bolango di mana orang tua tersebut malah
membolehkan berpacaran pada anaknya yang belum cukup umur. Tentu saja hal
inilah yang menjadi jalan mudah bagi pelaku untuk dapat melakukan aksinya.
Dibawah Umur Pada Desa Bube Baru Kabupaten Bone Bolango” (Studi Putusan
bocah yang umurnya dibawah pada desa Bube Baru Kabupaten Bine
Bolango.
mencabuli bocah yang umurnya masih dibawah pada desa Bube Baru
penelitian ini untuk kemajuan ilmu hukum, terutama pada hukum pidana
serta yang berminat meneliti mengenai tindak pidana mencabuli anak yang
empiris yang diambil dari perilaku manusia, baik itu yang di peroleh dari
interview dan juga yang nyata dibuat lewat amatan secara langsung.6
268/Pid.Sus/2018/PN.Gto.
Yang menjadi sumber dan jenis data pada penelitian ini yaitu:
6
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. 2010, Dualisme Penelitian Hukum Empiris & Normatif. Pustaka
Pelajar, hlm. 280
8
disebut Populasi.7
Gorontalo
b. 2 pihak korban
Bone bolango.
Agar data yang dikumpulkan cocok dengan misi penelitian, jadi tekhnik
1. Interview
7
Asrof Syafi’i, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya ; el.KAF, 2005), hal. 133
8
Hamidi, 2008. Metode Penelitian Kualitatif, Malang : UMM Press
9
ini bisa memperoleh data yang real yang berkaitan dengan topik
penelitian tersebut.
saksi.
2. Dokumentasi
diperoleh dari data dilapangan serta memakai teori yang telah ada untuk
pendukung lalu hasilnya bisa menampilkan teori oleh data-data itu ialah
9
Nazir, M. 1998. Metode Penelitian, Jakarta, Gahali Indonesia
10
10
Sugiono, 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfa Beta
11
Patilima. H, 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta : Alfa Beta
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Hukum
Menurut Hans Kelsen hukum ialah tata aturan yang menjadi sistem
hanya menumpuk atas sebuah aturan satu saja namun beberapa perangkat
sebuah sistem akibatnya ialah tak mungkin bisa mengerti hukum apabila
2. Aspek-aspek Hukum
Terdapat empat aspek hukum yang wajib ada pada sebuah definisi hukum
yakni sbb14:
12
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti. 2005), hal. 38
13
Jimly Asshidiqie dan Ali Syafa’at, Teori Hans Kelsen tentang Hukum, (Jakarta: Sekjen dan
Kepaniteraan MK-RI, 2006), hal. 13
14
https://cerdika.com, hukum: Pengertian, Unsur, Tujuan, Jenis dan Macam Hukum-Cerdika (diakses
pada tanggal 4 Maret 2020 pukul 20.52 wita)
12
4. Pada tiap pelanggaran mempunyai sanksi, yaitu sanksi yang tegas serta
3. Sistem Hukum
bereaksi antar karakter elemen-elemen agar meraih akhir yang analitis, lain
sementara menurut Jhon Burch sistem ialah sebuah kumpulan topik yang
4. Sumber-Sumber Hukum
Dibedakan menjadi 2 yaitu sumber hukum tertulis serta sumber hukum tak
tertulis. Sumber hukum juga bisa diamati atas 2 segi yakni formil dan
materil.18
Dari berbagai sudut sumber hukum materil bisa diamati, contohnya sejarah,
a) Undang Undang.
b) Kerutinan.
c) Putusan Hakim.
salah satu sumber hukum di Indonesia. Yang jadi aturan pokok pada
18
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hal. 19
19
Ibid
14
d) Traktat.
Wajib patuh pada kesepakatan yang dibuat, jika dua orang menyetujui
berbuat sesuatu.
lainnya.
Bedasarkan sumber yang ada hukum dibagi menjadi lima jenis yaitu
Hukum yang sesuai dengan sifatnya terbagi menjadi dua bagian yaitu
ditempat negara yang lain serta tak berlaku di nergara yang ada
sangkut-pautnya.
Yang pertama hukum positif, yaitu hukum yang masa berlakunya saat
ini serta Cuma untuk satu masyarakat khusus yang ada pada daerah-
Indonesia ialah UUD 1945. Yang kedua hukum negatif, yaitu hukum
dimanapun hukum itu diterapkan. Serta hukum ini tak kenal batas
Objektif, yaitu hukum dimana hubungan antar dua orang diatur dan
dimana hubungan antara sesama individu diatur oleh hukum ini, dan
hubungan antara warga masyarakat yang ada secara public diatur oleh
hukum ini yakni tentang beberapa hal yang diharamkan juga yang
dsb.20
6. Misi Hukum
20
Zakky, Penggolongan Hukum Berdasarkan Sumber, Isi, Bentuk, Sifat & Waktunya,
https://www.zonareferensi.com (diakses pada tanggal 5 Juli pukul 13.50 wita)
21
https://www.gurupendidikan.co.id. Hukum : Pengertian, Macam, Unsur, Ciri, dan Tujuan Beserta
Fungsinya (diakses pada tanggal 4 Maret 2020 pukul 21.11 wita)
18
oleh hakim saat persidangan merupakan definisi dari putusan hakim. Oleh
karena itu putusan hakim merupakan pernyataan oleh hakim saat memutus
sebuah perkara pada saat sidang serta mempunyai kekuasaan hukum tetap
menyelesaikan perkara putusan hakim yaitu sbb24: Putusan Akhir, yaitu saat
menjalani proses interogasi. Yang kedua Putusan Sela, yaitu dijatuhkan proses
22
Lilik Mulyadi. Kompilasi Hukum Pidana Dalam Perspektif Teoritis dan Praktek Peradilan. Mandar
Maju, 2007, hal. 127
23
Pasal 183 KUHAP
24
M. Yahya Harahap, Pembahasan dan Penerapan KUHAP, Sinar Grafika, 2005, hal. 358
19
Hakim wajib mengamati apa yang diatur didalam pasal 197 KUHAP
bermacam hal yang wajib ada didalam surat putusan yaitu seperti25: No.
pidana, yakni 26: “perilaku yang diharamkan oleh sebuah peraturan hukum,
yang mana larangan itu dibarengi dengan sanksi yakni pidana khusus kepada
siapa larangan itu.” Sedangkan bagi Van Hamel didalam buku Satochid
25
https://id.scribd.com Dasar Sistematika Putusan (diakses pada tanggal 7 Januari pukul 15.24 wita)
26
C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil. Pokok-Pokok Hukum Pidana. Jakarta, Pradnya Paramita,
2004, hal. 54
20
kesalahan.27
mempunyai bagian subjektif yakni bagian yang ada didiri pelaku sedangkan
Sedangkan bagaian objektif oleh sebuah tindak pidana yaitu: Sikap yang
1. Definisi Pencabulan
sendiri bahkan yang dibuat terhadap orang lain yang berkaitan dengan
perilaku yang keji, yang mana semua itu termasuk pada area nafsu
27
Satochid Kartanegara. Hukum Pidana Bagian Pertama. Jakarta, Balai Lektur Mahasiswa, 1955, hal.
4
28
P.A.F. Lamintang dan C. Djisman Samosir. Delik-delik Khusus. Tarsito, Bandung, 1981, hal. 193
29
Ibid
30
Adami Chazawi. Tindak Pidana Mengenai Kesopanan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007),
hal. 80
21
Soesilo).31
(Moeljatno).32
belum lima belas tahun, atau kalau umurnya belum jelas, bahwa belum
nikah.
31
R.Soesilo, 1981. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Bogor: Politea, hal. 212
32
Moeljatno. 2003. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 106
33
R.Soesilo. 1991, Op. Cit, hal. 52
34
P.A.F. Lamintang, Theo Lamintang, 2011. Kejahatan Melanggar Norma Kesusilaan & Norma
Kepatuhan, Sinar Grafika, hal. 113-114
22
BAB III
3.1 Faktor faktor yang memicu munculnya perilaku pencabulan anak dibawah
dipersidangan, antara lain adanya faktor saling menyukai diantara saksi korban
untuk bertamu disaat semua orang dirumah itu sudah tidur, tinggallah terdakwa
dan saksi korban yang masih terjaga. Hingga akhirnya terdakwah melakukan
aksinya.35
Namun terdakwa langsung bicara pada saksi dan juga korban ini yang mana
kalau terjadi sesuatu saya siap bertanggung jawab dan akan menikahinya. Seusai
melakukan hubungan badan layaknya suami istri. Setelah itu, terdakwa sering
datang kerumah korban untuk melakukan hubungan badan tersebut. Dan jika
Selain itu, generasi remaja di era sekarang ini selalu ingin mencoba hal baru,
entah itu baik ataupun buruk. Apalagi jika hal tersebut sedang tren di masa itu.
Misalnya, berpacaran. Tentu saja melalui berpacaran mereka akan mencoba hal-
berpelukan, berciuman, dan jika tanpa pengawasan orang tua, para remaja ini
akan terjerumus kepada seks bebas. Inilah dampak dari mengikuti tren yang
kurang bermanfaat.
35
Pengakuan Saksi Korban dan Terdakwa dalam Putusan Nomor 268/Pid.Sus/2018/PN.Gto
36
Ibid
24
penentu munculnya perilaku pencabulan anak dibawah umur. Harusnya orang tua
ikatan dari dua orang yang berlawanan jenisnya yang dimana mempunyai tujuan
lingkungan sekitar anak, sehingga keluarga menjadi sarana dimana karakter anak
itu terbentuk.38
melakukan perbuatan kejahatan tanpa melihat sisi buruk dari perbuatan itu.
Dikarenakan tidak memiliki kepahaman terkait aturan dan efek dari perlakuan
anak yang umurnya dibawah umur. Terkait dengan hal itu, para ahli berpendapat
kemiskinan.40
37
Gatot Supramono. Segi-Segi Hukum Hubungan Luar Nikah, (Jakarta: Djambatan, 1998), hal. 73
38
Soerjono Soekanto. Sosiologi Keluarga: Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan Anak. (Jakarta,
Rineka Cipta, 1990), hal. 22-23
39
H.M. Ikhwan Rays. Beberapa Faktor Terjadinya Tindak Pidana Pencabulan Oleh Anak (Studi pada
Kepolisian Resort Banggai), Vol. 4 No. 1, April 2020, hal. 89
40
Kartini Kartono, 1981. Patologi Sosial Jilid I, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 145
25
sesuatu yang sulit di jangkau dahulu, bukan menjadi tidak mungkin di era
langsung untuk melakukan komunikasi atau bisa juga melalui surat menyurat,
meskipun harus menunggu selama beberapa hari agar surat tersebut sampai ke
tangan kita. Berbeda dengan ponsel pintar itu sendiri. Kita tidak perlu bertemu
secara langsung untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Tak perlu menunggu
beberapa hari untuk mengirim atau membalas sebuah pesan. Hanya dengan
hitungan detik pesan kita akan terbaca, begitupun pesan kita dibalas. Bahkan
yang lebih modern lagi kita dapat langsung bertatap muka dengan orang lain,
layar ponsel tersebut kita sudah bisa menjangkau berbagai penjuru dunia. Hal ini
Selain manfaat dari benda modern tersebut, muncul beberapa dampak negatif
ponsel pintar tersebut terdapat aplikasi video maupun aplikasi pengunduh video
maupun gambar. Sebelum adanya ponsel, pornografi hanya berupa gambar saja,
namun setelah ponsel beredar, pornografi sudah tersedia melalui video yang
dapat diunduh dan di tonton begitu mudah. Bahkan hal itu disebut sebagai
kejahatan yang sulit untuk di hentikan oleh pemerintah ataupun penegak hukum
pakar IT yang juga CEO uarnix melalui akun facebooknya menjelaskan bahwa
kebijakan Menkominfo itu bisa dibilang sia-sia, karena menurutnya yang bisa
menutup Pornhub.com adalah pemilik situs tersebut, atau negara tempat situs itu
‘menyimpan’ hostingnya.41
W.A Bonger mengemukakan selain faktor internal yang asalnya oleh pribadi
sendiri, ada juga factor eksternal yang dimana salah satunya Kawasan memiliki
efek yang sangat kuat saat memastikan kejahatan yang dapat terjadi. Untuk
melihat apa ia akan menjadi orang yang baik/jahat, sangat ditentukan oleh
pengaruh lingkungan.43
41
Energibangsa.id, Kominfo Pastikan Pornhub Tak Bisa Diakses via VPN, Pakar IT : Kebijakan Sia-
Sia. (diakses pada tanggal 23 Juni 2020 pukul 11.44 wita)
42
Paramitha Dwinanda Putri, C100130205. Tinjauan Kriminologis Tindak Pidana Pencabulan
terhadap Anak Di Bawah Umur (Studi Kasus Di Kota Surakarta). Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta, hal. 6
43
Soejono, D. 1976. Penanggulangan Kejahatan (Crime Prevention). Bandung : Alumni, hal. 42
27
Gto) Terkait Tindak Pidana Pencabulan Anak Di Bawah Umur Pada Desa
Berikut uraian hasil peneliti yang sudah didapat di lokasi yaitu informasi yang
A. Identitas Terdakwa44
Nama : BM
JK : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD (Tamat)
B. Posisi Kasus
44
Putusan Nomor 268/Pid.Sus/2018/PN.Gto
28
cara sama.45
bangku SMP ;
terdakwa ;
berdaya;
45
Ibid
46
Ibid
29
Bahwa saksi tidak menegur terdakwa yang saksi tegur dan marah
sudah putus ;
Desa tetapi tidak berhasil, dan selain itu juga sudah ada surat
saksi kaget sudah ada laporan Polisi, tetapi dari pihak terdakwa
dari saksi.
30
tidak utuh.
Bonebolango.
korban sudah lima kali sejak bulan Februari 2017 sampai dengan 31
dan ingin menikahi korban tetapi korban sudah tidak mau lagi, 5.Terdakwa
47
Ibid
48
Ibid
31
tidak tahu alasan korban tidak mau lagi, 6.Terdakwa menyesal lalu telah
mediasi namun korban tidak mau lagi, 9. Korban sudah berhenti sekolah
Majelis menitik berat pada perbuatan terdakwa dan akan dibuktikan sesuai
1. Primair
49
Ibid
32
2. Subsidair
Perilaku terdakwah yang sudah diancam pidana dan seperti yang diatur
F. Pertimbangan Hakim
50
Ibid
51
Ibid
33
2002 mengenai Perlindungan Anak Juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP dan
tangkap serta bisa bertanggungjawab atas apa yang telah ia perbuat. Jadi
kesengajaan (opzet) ialah seperti apa yang telah dijelaskan dalam MVT,
52
Ibid
53
Ibid
34
menghendaki dan tahu apa yang dibuat beserta efek yang ditimbulkan
adanya teori pengetahuan dan kehendak yang pada prinsipnya kedua teori
Aspek ini sifatnya alternative, jika satu aspek sudah terpenuhi aspek
Perlindungan Anak, maksud dari kekerasan itu ialah tiap perilakuan pada
hukum.
kebebasan kepribadianya;
35
yang dimana menurut Arrest Hooge Raad tanggal 5 Februari 1912 yang
pria dan alat vital wanita yang biasa dijalankan untuk proses pembuatan
anak yang dimana alat vital pria harus dimasukan kedalam alat vital
bersetubuh adalah memasukan alat vital sip ria kedalam alat vital wanita
secara berulang ulang kali yang dimana perilaku atau perbuatan dimaksud
Maksud dari unsur ini ialah perbuatan berhubungan badan yang dibuat
Sejak bulan Februari 2017 dan kejadian terakhir kalinya terjadi di rumah
anak Juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP sudah tercapai, dengan ini terdakwah
sudah bisa dikatakan telah terbukti secara sah dan telah meyakinkan
melihat kepada berapa lamanya hukuman atau apa pidana yang dianggap
54
Ibid
55
Ibid
38
yang sudah dijelaskan diatas, dalam memutuskan hal seperti ini harus
ditinjau dari beberapa aspek yakni aspek keadilan terhadap korban dan
Rasa Adil dalam Kepastian Hukum, Negara dan Bangsa untuk keadilan
Dari hasil kajian dalam aspek keadilan kepada korban dan juga
jawaban selama persidangan, begitu pula dilihat dari sisi Psikis terdakwa
diperbuat ;58
Ketika ditelusuri dari fakta dan realita dalam keseharian hal ini bisa
57
Ibid
58
Ibid
59
Ibid
40
dalam hal memutuskan pidana kepada terdakwa dan harus melihat serta
umur ;
pengalaman buruk ini serta menjadi pribadi yang lebih baik lagi ;
Dengan dilihat dari tolak ukur aspek keadilan korban serta masyarakat
dan melihat dari aspek lainnya juga, dari hal ini pula Hakim berpendapat
amar putusan ini dianggap pula oleh Majelis Hakim sudah cukup adil,
60
Ibid
41
maka selain dijatuhi pidana penjara, terdakwa juga akan dikenakan pidana
denda dengan jumlah yang sudah disebutkan diamar putusan ini, dalam
kurungan pengganti lamanya paling sedikit satu hari dan paling lama
enam bulan63 ;
61
Ibid
62
Ibid
63
Ibid
42
berada didalam tahanan dengan berlandaskan alasan yang cukup dan kuat;
biaya perkara, dengan berlandaskan ketentuan Pasal 197 ayat (2) huruf (i)
G. Putusan Hakim
2002 dalam Perlindungan Anak Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP dan UU
bahwa dia bersalah karena sudah melakukan tindak pidana meksa anak
64
Ibid
65
Ibid
66
Ibid
43
terdakwa tidak membayarkan denda tersebut maka denda itu akan diganti
sesuai dengan jenis jenis dari dakwaan primair tersebut. Dimana dakwaan
subsidair unsurnya adalah pencabulan. Serta ada beberapa hal yang hakim
pertimbangkan yaitu, hal yang bisa memberatkan serta hal yang bisa
meringankan .
umur ;
67
Ibid
44
menyesalinya ;
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
umurnya masih dibawah terbagi atas 2 yakni, faktor yang terbukti dalam
mengenai Perlindungan Anak pada Pasal 81 ayat (1) hukuman lima tahun,
dan denda sejumlah Rp.500.000, dan ketentuan jika tidak membayar denda
harus di ganti pidana kurungan 4 bulan. Dan ditetapkan waktu penjara yang
45
4.2 Saran
pergaulan anak dengan lawan jenis, serta orang tua harus melakukan
pendekatan kepada anak, agar dapat mengetahui apa saja aktifitas anak di
luar.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adami Chazawi. Tindak Pidana Mengenai Kesopanan (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2007), hal. 80
Asrof Syafi’i, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya ; el.KAF, 2005), hal. 133
C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil. Pokok-Pokok Hukum Pidana. Jakarta,
Pradnya Paramita, 2004, hal. 54
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hal. 19
Jimly Asshidiqie dan Ali Syafa’at, Teori Hans Kelsen tentang Hukum, (Jakarta:
Sekjen dan Kepaniteraan MK-RI, 2006), hal. 13
Kartini Kartono, 1981. Patologi Sosial Jilid I, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
hal. 145
Lawrence Meir Freidman. American Law an Introduction/Pengantar Hukum Amerika
(terjemahan Wisnhu Basuki), 2001. Jakarta, Tata Nusa Jakarta, hal. 43
Lilik Mulyadi. Kompilasi Hukum Pidana Dalam Perspektif Teoritis dan Praktek
Peradilan. Mandar Maju, 2007, hal. 127
M. Yahya Harahap, Pembahasan dan Penerapan KUHAP, Sinar Grafika, 2005, hal.
358
47
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. 2010, Dualisme Penelitian Hukum Empiris &
Normatif. Pustaka Pelajar, hlm. 280
R.Soesilo, 1981. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Bogor: Politea, hal. 212
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti. 2005), hal. 38
PERUNDANG-UNDANGAN/KUHP
JURNAL/SKRIPSI
H.M. Ikhwan Rays. Beberapa Faktor Terjadinya Tindak Pidana Pencabulan Oleh
Anak (Studi pada Kepolisian Resort Banggai), Vol. 4 No. 1, April 2020,
hal. 89
48
WEBSITE
Energibangsa.id, Kominfo Pastikan Pornhub Tak Bisa Diakses via VPN, Pakar IT :
Kebijakan Sia-Sia. (diakses pada tanggal 23 Juni 2020 pukul 11.44 wita)
Zakky, Penggolongan Hukum Berdasarkan Sumber, Isi, Bentuk, Sifat & Waktunya,
https://www.zonareferensi.com (diakses pada tanggal 5 Juli pukul 13.50
wita)