PENDAHULUAN
sensorik dalam jangka waktu lama yang mengalami hambatan dan kesulitan
untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
terselesaikan dan belum dilakukan dengan baik. Hal ini disebabkan minimnya
itu, penyandang disabilitas yang menjadi korban tindak kejahatan tidak dapat
1
2
seksual berupa perkosaan, satu kekerasan ekonomi (terhadap istri) dan satu
tindak kekerasan.2
tahun 2014 angka kekerasan terhadap perempuan dan anak terus mengalami
penurunan yang sangat signifikan. Dari 77 kasus pada tahun 2014, tahun 2015
1
Puguh Ari Wijayanto, 2013, “Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Kaum Difabel Sebagai Korban
Tindak Pidan” Jurnal Hukum Fakultas Hukum Universitas Atmajaya, diunduh hari selasa, 03
Oktober 2017 pukul. 13.44 WIB.
2
Catatan Tahunan Komisi Nasional Perempuan Tahun 2016, “Kekerasan terhadap Perempuan
Meluas: Negara Urgen Hadir Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan di Ranah Domestik,
Komunitas dan Negara” didownload hari, senin, 4 September 2017, 19.00 WIB
3
menurun menjadi 53 kasus kekerasan dan hingga tri wulan pertama tahun
terjadi di kabupaten Boyolali adalah tujuh pemuda pekerja proyek Tol Solo-
seorang gadis desa setempat, Ds, 17, secara bergiliran. Korban yang masih
perbuatannya di lokasi dan waktu yang sama selepas bekerja. Lantaran korban
tak melawan, para pelaku kembali melampiaskan nasfu bejatnya untuk kali
tersedianya juru bahasa yang tepat. Persoalan lain adalah sarana dan prasarana
3
https://www.jawapos.com/radarsolo/archive/read/2016/05/17/1376/kekerasan-perempuan-dan-anak-
di-boyolali-menurun, diunduh hari selasa, 12 September 2017, pukul 18.35 WIB
4
http://www.solopos.com/2016/08/18/pencabulan-boyolali-duh-7-pekerja-tol-soker-perkosa-gadis-17-
tahun-dan-alami-keterbelakangan-mental-745710 di unduh pada hari selasa, 5 September 2017, pukul
18.00 WIB
4
BOYOLALI”
B. Perumusan Masalah
Boyolali ?
Kabupaten Boyolali?
5
Suparman Marzuki, 2015, “Aksesbilitas Peradilan Bagi Penyandang Disabilitas” Yogyakarta :
PUSHAM UII, hal 12
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis:
Boyolali
b. Manfaat Praktis:
Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali.
6
E. Kerangka Pemikiran
juga secara mental bahkan secara pasif (pengabaian). Dapat diketahui, tidak
ditimbilkan kekerasan. Tidak dapat dipungkiri bahwa sisi lain abuse dalam
(kekerasan sexual).6
“1) Korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat, Korban tindak
pidana terorisme, Korban tindak pidana perdagangan orang, Korban tindak
pidana penyiksaan, Korban tindak pidana kekerasan seksual, dan Korban
penganiayaan berat, selain berhak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
juga berhak mendapatkan: a. bantuan medis; dan b. bantuan rehabilitasi
psikososial dan psikologis.”
6
Maidin Gulton,2012, “Perlindungan Hukum terhadap Anak dan Perempuan” Bandung: PT. REFIKA
ADITAMA, hal.83
7
dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.”
“1) Anak korban kekerasan, pelecehan seksual, penderita HIV dan AIDS
atau korban perdagangan orang berhak mendapatkan perlindungan dari
pemberitaan media massa baik elektronik maupun cetak, stigma negatif,
pengucilan dan diskriminasi dari masyarakat dan lingkungannya, seta berhak
untuk mendapatkan layanan gratis berupa perawatan medis, medicolegal,
bantuan hukum dan rehabilitasi berupa layanan psikologi untuk menjamin
masa depan anak. 2) Anak berkonflik hukum berhak mendapatkan prioritas
untuk diberi bantuan hukum dan dukungan dalam proses asimilasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 5 ayat 3 yang berbunyi :
berikut :
8
PERLINDUNGAN
TINDAK PIDANA
KEKERASAN
SEKSUAL
KORBAN ANAK
DISABILITAS
PEMENUHAN HAK-HAK
ANAK DISABILITAS
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Metode Pendekatan
dan empiris, dari sisi yuridis penelitian akan dilakukan dengan cara
kepustakaan.8 Sementara ini sisi empiris yang akan digunakan adalah data
yang didapat dari wawancara dan data yang diberikan oleh narasumber,
3. Lokasi Penelitian
7
Kudzalifah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2004, Metode Penelitian hukum, Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta. hal. 3.
8
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2012, Penelitian Hukum Normatif : Tinjauan Singkat, Jakarta :
Rajawali Pers, hal 12-13
9
Kudzalifah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2006, “Pola Pemikiran Hukum Responsif”
Publikasi Ilmiah: Universitas Muhammadiyah Surakarta. hal. 11.
10
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari lapangan secara langsung
seksual. Oleh karena itu data primer ini diperoleh dari pihak-pihak
b. Data Sekunder
Disabilitas
Saksi Korban
Manusia
a. Studi Kepustakaan
12
b. Studi Wawancara
5. Metode Analisis
Data yang telah terkumpul dan telah diolah akan dianalisis dan dibahas
norma hukum, doktrin-doktrin hukum dan teori ilmu hukum yang ada.10
10
Op.Cit . hal. 38.
13
b. Data sekunder yang lain serta data primer yang terkait, sebagai premis
minornya,
kesesuaian diantara data sekunder yang lain serta data primer yang
11
Ibid
14
G. Sistematika Skripsi
Peneliti skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab yang tersusun secara
Skripsi.