dalam Kandang
Perempuan Madu dalam Kandang
Antologi Puisi Esai 2015
Cindy Muspratomo
Daniel Widya Suryanata
Ernawati
Samuel
Elis Umi Jamilah
Hasri Nurain
Pengantar
Joni Ariadinata
Penyunting
Jonminofri Nazir
Eksekusi
Yiko Alfiano (Design & Lay Out)
ISBN 978-602-0812-05-2
Penerbit
Inspirasi.co
(PT CERAH BUDAYA INDONESIA)
Menara Kuningan lt. 9G
Jalan HR. Rasuna Said Kav V Blok X-7, Jakarta Selatan
inspirasidotco@gmail.com | http://inspirasi.co
Perempuan Madu
dalam Kandang
Cindy Muspratomo | Daniel Widya Suryanata
Ernawati | Samuel Elis Umi Jamilah | Hasri Nurain
Daftar Isi
Pe n g ant ar o leh J o ni Ar iadin ata 7
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 7
idola. Mereka memberi irama dengan tepukan
tangan ketika Jante menari-nari di gelanggang judi,
mereka berteriak histeris ketika Jante melompati
atap-atap rumah untuk menghindari kejaran polisi,
mereka terhenyak saat Jante dikhianati seorang
perempuan (yang menggiringnya menuju jeruji),
mereka geram dan terharu, lalu tertawa terpingkal-
pingkal saat Jante lolos dan mempermainkan para
pemburunya dengan menjelmakan dirinya menjadi
perempuan bersanggul. “Lari! Lari! Lari!” begitu
mereka serentak menirukan larik puisi yang dibaca.
Dan meledaklah gemuruh tepuk tangan saat puisi
usai dibacakan. Siswa-siwa Sekolah Menengah Atas
itu, bersama para guru yang mendampinginya,
memancarkan wajah lega dan bahagia. Tapi apakah
mereka betul-betul mengidolakan seorang penjahat
tengik yang jelas-jelas merajai kegelapan?
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 9
menganga! Kekuatan imajinasi, sesaat membuatnya
normal. Aliran darah dendam dan sakit yang
menghantam ulu hati tiba-tiba menemukan sedikit
ketenangan. Ada kepuasan yang membuatnya
bahagia, ada sesuatu yang tiba-tiba lepas, yang sulit
dirumuskan.
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 11
kisah Jante yang dituturkan Ajip. Ia seperti sebuah
prosa yang mengalir dengan latar dan sosok tokoh
yang gamblang bisa dirasakan.
***
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 13
Apa pentingnya memaparkan sebuah deskripsi
panjang lebar tentang seorang bajingan tengik
bernama Jante Arkidam karya Ajip Rosidi dalam
hubungannya dengan enam puisi esai di buku ini?
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 15
imajinatif). Konteks peristiwa secara umum mungkin
sama, tapi untuk tujuan penafsiran, semua data bisa
direkayasa. Sebab penyair memperlakukan data
hanyalah sebagai bahan pijakan untuk merangsang
kreativitas dalam memunculkan pemaknaan baru.
Ia tidak dituntut untuk mempertanggungjawabkan
kebenaran faktanya, akan tetapi diuji hasilnya oleh
kekuatan tafsir. Maka ketika Ajip Rosidi kita tanya,
apakah Jante Arkidam secara real benar-benar ada?
Memiliki tempat tinggal, lengkap dengan catatan
kasus-kasusnya, catatan para korban, tanggal dan
peristiwa kejahatan yang dilakukan, serta fakta-fakta
lain yang bisa dipertanggungjawabkan? Tentu, Ajip
Rosidi tidak memiliki kewajiban untuk menjawab.
Wilayah penyair bukan pada pertanggungjawaban
data seperti yang diemban oleh seorang jurnalis dan
peneliti.
***
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 17
buka kembali berbagai sumber bacaan, lebih-lebih
bagi para penyair yang tidak terbiasa membongkar-
bongkar data sebagai catatan; maka “puisi esai”
adalah hantu-blau yang mengusik kemapanan.
Akan tetapi, bagi penyair sejati yang memiliki naluri
petualangan, bagi yang tetap memelihara gelora api
kreativitas, puisi esai adalah jalan baru.
***
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 19
penting diangkat, ia menulis fakta menarik yang
menjadi catatan kaki sebagai berikut:
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 21
Pada beberapa daerah yang juga memiliki konflik
serupa, mungkin saja cara pandangnya akan
berbeda. Mungkin akan memakai cara pandang
yang lebih kontras dan keras. Di Bugis dan Lombok
misalnya, yang mengenal jalan keluar dengan
cara kawin lari (silariang di Bugis, dan merarik di
Lombok), atau di Bali yang pemilahan-pemilahan
kedudukan manusia berdasarkan kasta masih
teramat ketat, beberapa wilayah di Madura, serta
wilayah Jawa yang masih berada di bawah pengaruh
keraton seperti Yogyakarta dan Surakarta (meskipun
untuk kasus Jawa, konflik atas perbedaan status
kebangsawanan semakin jarang terjadi), hasilnya
akan jauh berbeda. Tapi justru karena cara pandang
puisi ini dibidik dari sisi manusia Aceh yang sangat
kuat melandaskan seluruh tindakannya berdasarkan
nilai-nilai agama (Islam), maka penggambaran
peristiwa yang menyangkut nasib tokoh-tokohnya
menjadi khas. Meskipun begitu, cara pandang ini
menyisakan beberapa kelemahan mendasar dari
sisi hukum prosa yang ideal, yakni ketika penyair
mengharuskan hadirnya beberapa peristiwa yang
sangat artifisial. Istri Rahmat, misalnya, tiba-tiba
dibuat berselingkuh untuk memudahkan jalan
cerita agar berakhir happy ending. Pada peristiwa
Rahmat yang “secara kebetulan” melewati tempat
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 23
mundur yang digelar di sebuah kampus di Amerika,
Inu Kertapati bertemu Tiara. Benih cinta keduanya
tumbuh.
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 25
tokoh utama yang langsung menghantam, kisah
kemudian beralih pada seorang tokoh bernama
Hisida, yang kemudian diketahui (pada akhir
kisah) adalah anak Rona yang diasuhnya, untuk
mengabadikan kisah cintanya dengan seorang
perwira Jepang yang bernama sama: Hisida.
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 27
seorang ustadz uzur pengumbar syahwat), menjadi
benang merah yang merakit puisi ini, menuju
pada muara simpati pembaca kepada korban,
--perempuan yang kehilangan pilihan atas nasib.
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 29
Puisi esai yang satu ini, ditulis Cindy Muspraptomo
dengan judul “Perempuan dalam Kandang”,
memberi warna yang jauh berbeda dengan lima
puisi sebelumnya. Gaya bahasa dan imajinasinya
liar, dengan ungkapan-ungkapan segar, serta
teknik penceritaan khas dengan penggunaan dua
sudut pandang tokoh yang saling membicarakan
satu sama lain. Kenanga membicarakan dirinya,
mengisahkan para lelaki yang menyantap tubuhnya,
serta mengisahkan Gagah yang membawanya pergi
(bukan ke hutan seperti ketika “para lelaki bajingan”
ramai-ramai memperkosanya, --hingga perutnya
buncit), tapi pergi ke sebuah tempat yang mungkin
baik. Sementara Gagah membicarakan sabda “Mbah
Rekso”, menertawakan statusnya sebagai pegawai
negeri, mengisahkan pertemuannya dengan
Kenanga yang sedang masturbasi di kandang, serta
selalu membayangkan dirinya menjadi pahlawan.
Kenanga berkata:
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 31
sesungguhnya yang benar-benar gila? Kenanga,
Gagah, ataukah justru masyarakat dan negara? Pada
catatan kaki, penyair mengungkapkan berbagai
data yang sangat lengkap tentang bagaimana
ketidakadilan masyarakat serta ketidakpedulian
negara terhadap korban-korban pemasungan yang
dipaksa menderita seumur hidupnya. Banyak
masyarakat yang masih memperlakukan orang gila
seperti binatang, padahal mereka masih memiliki
peluang untuk disembuhkan jika diobati.
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 33
Kata orang, Salma bersalah karena menggoda
Kata orang, korbannya adalah seorang terhormat
Kata orang, anak pejabat, kaya, dan terpandang
Kata orang, telah digoda dengan kecantikan dan
kemolekan
Kata orang, Salma hanya ingin harta pria itu.
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 35
Tetapi menurutku, dosakah Farida?
Tetapi menurutku, karena mengikuti isi hatinya?
Tetapi menurutku, karena berjalan di jalannya?
Tetapi menurutku, untuk mengabdi pada suaminya?
Tetapi menurutku, dan mendidik anak-anaknya?
***
PEREMPUAN MADU DA L A M K A N D A N G 37
Perempuan
dalam Kandang
cindy m u spr atomo
Perempuan Dalam Kandang
Panggil aku Gagah
/1/
Namaku Gagah
Aku ingin bercerita padamu
Sebuah cerita yang mengubah jalan hidupku
Tapi, Sebelum lebih jauh melangkah,
satu hal harus kau tahu
ini bukan cerita tentangku
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 41
Cita-citaku jadi penulis besar
Tapi terdampar jadi pegawai negeri
Sebab orang tua sudah bertitah
Apa daya, aku tak berani mengambil langkah
/2/
Ia selalu berkata
Hahaha
Meskipun ia sangat bijaksana
Tapi Mbah Rekso salah
Aku lemah
42 C I N D Y M U S P R AT O M O
Mana mungkin bertarung lawan raksasa sebesar
rumah
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 43
/3/
Awalnya…
Nenek mengasuhku siang dan malam
dengan penuh keikhlasan
Tapi…
44 C I N D Y M U S P R AT O M O
kian lama, ia kian benci padaku
Karena ternyata, aku bukan anak biasa
/4/
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 45
/5/
Waktu itu….
Bukan sekali dua kali aku mengganggu tetangga
Mereka pikir, Sebagai anak kecil itu hal biasa
Tapi lama-lama orang makin menjauhiku
Sebab perilakuku semakin tak menentu
Hahaha
Apa itu Gila…?
46 C I N D Y M U S P R AT O M O
aku hanya suka tertawa
menjerit
melakukan apa saja
Makan apa saja
Rumput
Jerami
daun-daun
meniru kambing
/6/
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 47
Ia diasuh oleh neneknya
Yang tak punya cukup harta bahkan untuk makan
dirinya saja
48 C I N D Y M U S P R AT O M O
/7/
Aku cantik,
tubuhku matang begitu menarik
Membuat mata laki-laki selalu melirik
Bila aku duduk di halaman rumah
Menatap langit yang begitu cerah
Para laki-laki yang melihat akan merasa gerah
Apalagi bujang yang belum menikah
Sayang
Hingga sebesar ini aku tak punya teman
Teman-teman suka lari terbirit-birit,
Sebab sudah sering aku jalan membawa celurit
Kau tahu
Aku hanya ingin bermain
Sebab rasanya sepi bukan main
Sayang,
nenek selalu melarang
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 49
Aku cantik,
tubuhku matang begitu menarik
/8/
Bahkan di kota
Belum banyak rumah sakit yang bisa menerima
orang dengan gangguan jiwa
kabarnya
Ada daerah yang belum punya dokter jiwa pula(4)
50 C I N D Y M U S P R AT O M O
Iseng sendiri aku berkelana
Menerobos hutan-hutan di daerah terpencil negeri kita
Tak kusangka petualanganku membawaku pada
kisahnya
Aneh…
Seharusnya kebun karet seluas itu bisa membuat
orang sejahtera
Tapi kampung ini jauh dari kata sejahtera
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 51
Seorang penduduk asli berbicara
Kau tahu…?
penderitaan itu, belum semuanya…
52 C I N D Y M U S P R AT O M O
/9/
kini
dalam sehari berkali-kali kulakukan itu
Orang-orang melihatku
Mereka tertawa
Beberapa orang mencemoohku
Menganggap itu perbuatan nista
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 53
/10/
54 C I N D Y M U S P R AT O M O
Hanya tiang bambu kandang yang bisu
Tempat kugesekan kemaluan dan payudaraku
/11/
Waktu itu..
Aku sampai di kampung melarat ini
Perjalananku terhenti di warung kopi
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 55
Tapi…
Alangkah terkejutnya saat itu
Dari dalam kandang
Kudengar desahan wanita begitu garang
Kupikir itu hanya halusinasi
Namun…
Suara itu terus terulang-ulang
/12/
56 C I N D Y M U S P R AT O M O
Kenanga hanya salah satu korban
Dari ribuan yang dipasung keluarganya (6)
Kupikir,
selama ini,
aku manusia paling terpenjara
tapi melihat pemandangan di depanku
Semua penderitaanku rasanya tak ada artinya
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 57
Baginya, Kenanga adalah aib keluarga
Ia tak menjawab,
makin kencang suara tangisnya
/13/
58 C I N D Y M U S P R AT O M O
Mereka tersenyum penuh birahi
Esok harinya,
seseorang menemukanku tertelungkup di tengah hutan
tanpa pakaian
aku ingat,
peristiwa itu terjadi
hanya beberapa malam setelah aku tinggal di dalam
kandang
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 59
Gagah, aku menyebut mereka binatang
/14/
Aku mengerti
Mengapa nenek kenanga begitu berat untuk bercerita
Hatiku sendiri tak kuat untuk mendengarnya
Kabarnya..
Peristiwa semacam ini bukan yang pertama kali
terjadi (8)
Sementara itu,
Kenanga yang harus menanggung akibatnya
60 C I N D Y M U S P R AT O M O
/15/
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 61
Gagah, apakah aku seorang pahlawan ?
/16/
Aku kembali,
Menghadapi rutinitas kantor yang menjemukan
Segala macam pekerjaan
Tak bisa mengalihkan perhatianku dari peristiwa itu
Setiap malam
Mataku tak bisa terpejam
Setiap malam
Hanya penderitaan dua manusia itu yang terbayang
Hatiku berontak
Sebagai manusia aku tak bisa berdiam diri
62 C I N D Y M U S P R AT O M O
Aku hanya laki-laki lemah !
Hatiku gelisah
Perkataan Mbah Rekso tiba-tiba singgah
Gagah
Kau adalah kesatria
Berbuat baiklah untuk manusia
Agar hidupmu jadi mulia
Terus terngiang
Terus terdengar
Semakin lama semakin kencang
/17/
Aku bercermin
Lihat aku begitu cantik
Tubuhku matang begitu menarik
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 63
Ayo keluar
64 C I N D Y M U S P R AT O M O
Saatnya akan datang
Aku tak tahu kapan
Tapi ku yakin
Ia akan jadi pahlawan….
Catatan kaki
2. Sekitar 0,46 persen dari total populasi Indonesia, atau sekitar 1.093.150
penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat. Hal itu diungkapkan oleh
Wamenkes Prof. Ali Ghufron Mukti, pada 30/07/2013 yang lalu. Data tersebut
merupakan hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian kesehatan
pada tahun 2007.
Bisa dilihat dalam : http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/
read/2013/08/01/5752/sejuta-penduduk-indonesia-berisiko-gangguan-jiwa-berat.
html
Sementara itu, Pravalensi Gangguan Jiwa Berat berdasarkan Riskesdas
tahun 2013, menyatakan bahwa angka pravalensi gangguan jiwa di Provinsi
DI. Yogyakarta dan DI. Nangroe Aceh Darussalam adalah yang tertinggi di
Indonesia, yakni 2,7 per mil. Sementara yang terendah adalah di Provinsi
Klaimantan Barat, 0,7 per mil. Sementara Prevalensi gangguan jiwa berat
nasional sebesar 1,7 per mil.
Data itu diperoleh melalui metode wawancara yang dilakukan oleh pewawancara
kepada kepala rumah tangga atau ART yang mewakili kepala rumah
tangga. Keterbatasan pengumpulan data dengan wawancara adalah adanya
kemungkinan kasus yang tidak dilaporkan serta diagnosis lemah yang kurang
tepat mengenai gangguan jiwa berat. Sehingga tidak tertutup kemungkinan
bahwa jumlah penderita gangguan jiwa berat di Indonesia bisa lebih besar dari
hasil Riskesdas.
Bisa dilihat dalam : http://grhasia.jogjaprov.go.id/index.php/berita/57-
prevalensi-gangguan-jiwa-berat-diy-tertinggi-di-indonesia-hasil-riskesdas-2013
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 65
3. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945 tidak mengenal dikotomi konsep
orang gila dan orang waras. Dalam UUD 1945, sekurang-kurangnya terdapat
sekitar 37 butir ketentuan yang secara umum mengatur hak-hak konstitusional
warga negara seperti hak sipil, hak politik, ekonomi, sosial dan budaya, hak-
hak khusus dan hak-hak atas pembangunan. Hak-hak konstitusional tersebut
bersifat nonderogable, atau tidak dapat dibatasi dalam keadaan apapun.
Memang ada beberapa hak yang sifatnya civil right yang hanya dimiliki oleh
warga negara saja, dan tidak untuk semua orang yaitu hak pilih.
Keseluruhan hak konstitusional tersebut dimiliki oleh setiap orang yang berada
di wilayah NKRI/penduduk dan setiap WNI, tidak terkecuali orang dalam
keadaan sakit jiwa, sepanjang tidak dibatasi oleh UU. Pasal 28H ayat 1 UUD 1945
menyatakan “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan baik dan sehat serta memperoleh pelayanan
kesehatan.” Setiap orang disini tentu saja termasuk orang dengan gangguan jiwa.
Selain itu, Negara secara khusus telah mengatur hak-hak penderita gangguan
jiwa berdasarkan UU 39 tahun 2009 tentang kesehatan. Hak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pasal 148 bab IX tentang kesehatan jiwa itu meliputi
persamaan perlakuan dalam setiap aspek kehidupan. Selain itu patut pula
diperhatikan pasal yang terkait dengan masalah kesehatan jiwa yakni pasal 144
ayat (1,2,3,4,5) pasal 145, pasal 146 ayat (1,2,3), pasal 147 ayat (1,2,3) dan pasal 149
ayat (1,2,3,4)
4. Menurut Irmansyah, Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes, di Indonesia
hanya terdapat 48 RSJ, dengan kapasitas 7.700 tempat tidur. Padahal standard
yang dianjurkan WHO, setidaknya Indonesia membutuhkan 80.000 tempat
tidur untuk penderita gangguan jiwa berat. Irmansyah juga mengatakan,
Otonomi daerah membuat banyak rumah sakit jiwa dialihfungsikan menjadi
rumah sakit umum.
Ketua Panitia Kerja (Panja) DPR untuk RUU Kesehatan Jiwa, dr. Nova
Riyanti Yusuf, mengatakan sekitar 8 ribu dari 9 ribu Puskesmas tidak lagi
melayani pasien gangguan jiwa. Nova, mengatakan bahwa hal itu merupakan
pengkhianatan terhadap fungsi-fungsi Puskesmas.
Bisa dilihat dalam : http://www.jpnn.com/read/2013/11/19/201683/8-Ribu-
Puskesmas-Ogah-Layani-Pasien-Gangguan-Jiwa-
Selain itu berdasarkan data kementerian kesehatan tahun 2013, masih ada
delapan provinsi di Indonesia yang tidak memiliki rumah sakit Jiwa dan Empat
Provinsi masih belum memiliki tenaga profesional kesehatan jiwa
Bisa dilihat dalam : http://health.detik.com/
66 C I N D Y M U S P R AT O M O
read/2013/07/31/104440/2319785/763/8-provinsi-di-indonesia-tak-punya-rumah-
sakit-jiwa?880004755
Menurut dr. Edduwar Idul Riyadi, SpKJ, Kasubdit Kelompok Berisiko Ditjen
Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, Di Indonesia, RSJ yang dimiliki pemerintah
hanya 33 buah, sementara klinik-klinik penderita gangguan jiwa dikelola swasta
berjumlah sekitar 40-an. Jumlah ini masih dirasa kurang karena penderita
gangguan jiwa di Indonesia cukup banyak.
Begitu pula dengan SDM yang masih rendah. Tenaga psikiater masih kurang,
hampir 700 orang psikitaer di ndonesia masih terpusat di kota-kota besar, tidak
menyebar ke pelosok-pelosok Indonesia.
Bisa dilihat dalam : http://health.detik.com/read/2013/05/20/152457/2250
832/763/penderita-gangguan-jiwa-di-indonesia-ada-1-juta-hanya-10-yang-
berobat?880004755
5. Dari sekitar satu juta penduduk yang diperkirakan mengidap gangguan jiwa
berat, hanya 39.260 orang yang terlayani dengan perawatan medis memadai di
rumah sakit jiwa, Rumah Sakit Umum, maupun puskesmas. Hal itu dinyatakan
juga oleh Wamenkes Prof. Ali Ghufron Mukti.
Bisa dilihat dalam : http://health.liputan6.com/read/654311/sejuta-lebih-orang-
indonesia-alami-gangguan-jiwa-berat
Alasan utama tidak terlayaninya penderita gangguan jiwa berat dengan baik
adalah akses pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dengan jumlah
fasilitas yang minim serta SDM yang belum banyak tersedia, tentu masyarakat
kesulitan untuk berobat. Kedua, adanya stigma negatif terhadap penderita
gangguan jiwa membuat keluarga mereka malu untuk melakukan pengobatan.
Yang ketiga, masyarakat belum paham sepenuhnya terhadap kasus-kasus
gangguan jiwa, dan yang terakhir adalah masalah klasik yakni keterbatasan
ekonomi.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat sedikitnya 731 warga penderita
gangguan jiwa di JATIM masih mengalami pemasungan. Faktor budaya yang
menganggap penderita gangguan jiwa sebagai aib, faktor ekonomi, juga faktor
minimnya fasilitas layanan kesehatan jiwa menjadi alasan utama banyaknya
kasus pemasungan di Jawa Timur. Pemasungan banyak terjadi di daerah-daerah
miskin seperti Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Nganjuk, hingga
Bojonegoro.
Bisa dilihat dalam : http://bappeda.jatimprov.go.id/2014/04/02/data-orang-
dipasung-harus-diupdate/
Sementara itu, di Cianjur, Kepala Seksi Bina Tenaga Medis dan Paramedis Dinkes
menyebutkan ada 29 kasus pemasungan di kabupaten Cianjur.
Bisa dilihat dalam : http://m.inilah.com/read/detail/2091579/29-penderita-
gangguan-jiwa-di-cianjur-dipasung
Data pemasungan orang dengan gangguan Jiwa mencapai angka fantastis yakni
sebanyak 56 ribu orang, jika kita mengacu pada Riskesdas Kemenkes tahun
2013. Hal ini diungkapkan oleh anggota Komisi IX DPR RI, yang juga merupakan
Ketua Panja RUU Kesehatan Jiwa, dr. Nova Riyanti Yusuf.
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 67
Kasus pemasungan di tanah air bahkan sempat menjadi bulan-bulanan
pemberitaan media asing. Majalah Time pada tahun 2003 pernah menjadikan
kasus pemasungan dan buruknya pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia
sebagai cover majalah dan berita utama. Tidak sedikit pula media asing seperti
Al Jazeeta, Blogger Australia, pembuat film documenter dari California, juga
jurnalis dari Spanyol yang datang untuk menanyakan kasus pemasungan di
Indonesia.
Bisa dilihat dalam : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2126756/pelayanan-
kesehatan-jiwa-belum-terintegrasi-baik#.VBpufKPWX-A
7. Pada tahun 2011, seorang perempuan bernama Siti Nuryalina Purba, saat itu
berusia 41 tahun, diberitakan telah dipasung selama 20 tahun. Ia dipasung oleh
keluarganya karena mengidap kelainan jiwa. Perempuan yang akrab dipanggil
Butet itu menghabiskan waktu di dalam pasungan dengan kaki diikat rantai
besi sepanjang satu meter, termasuk untuk urusan buang hajat, ia harus
melakukannya di dalam pasungan. Hasilnya bau tak sedap pun menyeruak
dalam ruangan untuk memasungnya.
Adik Butet yang bernama janter pun mengalami hal yang sama, ia dipasung
belakangan setelah pemasungan Butet yakni dari tahun 1995.
Bisa dilihat dalam : http://ruanghati.com/2011/01/21/kisah-tragis-wanita-cantik-
yang-dipasung-selama-20-tahun/
Lain lagi dengan cerita Legiati (14), ia dipasung oleh neneknya selama 10 tahun
dengan cara diikat kakinya dengan tali. Sang nenek begitu kerepotan dengan
tingkah laku Legiati yang kerap mengganggu dan suka berlari kesana-kemari.
Akibatnya neneknya nekat mengikat kaki Legiati. Selama dalam pasungan
Legiati tumbuh menjadi anak yang abnormal, ia tidak bisa berjalan, suaranya
pun tidak jelas, ia juga tidak bisa buang air dengan normal, Legiati sering
berontak, memukul diri sendiri seperti orang kesurupan.
Bisa dilihat dalam : http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=8031
Di Ngawi, Khoiruddin (25) terpaksa dipasung oleh keluarganya selama lebih dari
15 tahun karena sering mengamuk, serta orang tuanya tak memiliki biaya untuk
mengobatinya.
Bisa dilihat dalam : http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/202159/
sakit_jiwa,_warga_ngawi_15_tahun_dipasung_di_gubuk.html#.VBpwAKPWX-A
68 C I N D Y M U S P R AT O M O
artis-campursari-kini-hidup-dipasung
Siti Nurliyana Purba atau biasa dipanggil Butet, yang pada tahun 2011 diberitakan
telah mengalami pemasungan selama 20 tahun, juga pernah diperkosa hingga
hamil oleh orang tak dikenal. Butet mengalami pemerkosaan ketika dalam
pasungan, ia bahkan harus melahirkan di dalam tempatnya terpasung. Tidak
hanya sekali, Butet bahkan dua kali mengalami peristiwa pemerkosaan.
Bisa dilihat dalam : http://ruanghati.com/2011/01/21/kisah-tragis-wanita-cantik-
yang-dipasung-selama-20-tahun/
Di Bekasi, pada Mei 2014 terkuak kasus pemerkosaan terhadap seorang anak
berinisial V (17) yang mempunyai kelainan jiwa, ia diperkosa oleh tiga pria
dalam kamar hotel. Menurut penuturan saksi, V telah dua kali mengalami
pemerkosaan oleh orang yang sama.
Bisa dilihat dalam : http://megapolitan.kompas.com/read/2014/05/18/0821198/
Anak.Gangguan.Mental.Diperkosa.Dua.Tetangga.Ikut.Jadi.Korban
Fina, seorang penderita Asperger berusia 19 tahun pada tahun 2003, diperkosa
oleh tiga orang laki-laki, ia bahkan sempat diculik dan disekap selama 3 bulan
lamanya. Setelah dikembalikan pulang oleh para pelaku, kondisi Fina sangat
ketakutan, lusuh, dan selalu bermimpi buruk.
Bisa dilihat dalam : http://psikonsultan.com/uncategorized/kisah-fina-asa-
seorang-penderita-asperger-by-erin-mutiara-m-psi.html
PEREMPUAN D A L A M K A N D A N G 69
Biodata Singkat
70 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Gadis-Gadis
Punjab
Da nie l W id ya Su ryan ata
Gadis-Gadis Punjab
/1/
Siang itu terik, sangat terik
Tetapi orang-orang itu tampak tak peduli
Biarlah peluh membasahi tubuh mereka,
Apalah artinya panas ini,
Asalkan rasa keadilan mereka terpenuhi.
GADI S G A D I S PUN J A B 73
Siang itu terik, sangat terik
Biasanya di hari sepanas ini aku tidak akan di sini,
Aku akan beristirahat di bawah naungan rumah kecilku,
Tetapi tidak hari ini,
Tidak di hari penghakimanku.
74 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Kilasan peristiwa akan datang silih berganti,
Di saat menjelang kematian
Dan hal itu memang benar adanya
Pikiranku membawaku kembali ke masa laluku.
/2/
Namaku Laila,
Seorang gadis enam belas tahun,
Lahir dan besar di Punjab,
Suatu provinsi di Pakistan,
Suatu tempat yang menakjubkan.
GADI S G A D I S PUN J A B 75
Parasnya elok, hatinya pun suci
Kata orang, ia adalah manifestasi kesempurnaan,
Baik sebagai istri, maupun sebagai ibu.
Dan memang itu cita-citanya.
76 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Orang tuaku tidak akan mengizinkan
Mereka terlalu kolot,
Mereka juga membenci budaya Barat.
/3/
Kukatakan bahwa hanya maut yang mampu,
Untuk memisahkan ikatan ketiga sahabat ini
Dan hal ini memang benar adanya,
Namun tidak pernah kusangka hari itu akan datang,
Tidak secepat ini.
GADI S G A D I S PUN J A B 77
Sekolahku dikejutkan oleh penemuan
Penemuan sesosok mayat yang mengenaskan
Rupa manusia tak tampak lagi pada dirinya,
Penemuan sesosok mayat Salma.
78 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Kata orang, korbannya adalah seorang terhormat
Kata orang, anak pejabat, kaya, dan terpandang
Kata orang, telah digoda dengan kecantikan dan
kemolekan
Kata orang, Salma hanya ingin harta pria itu.
3
Salah satu alasan melakukan honour killing (pembunuhan untuk kehormatan)
adalah karena wanita tersebut sudah diperkosa. Salah satu kasus yang pernah ada
yaitu gadis 10 tahun hampir dijadikan target pembunuhan karena diperkosa dan di-
anggap mempermalukan keluarga. Sumber: http://www.ibtimes.com/10-year-old-
afghan-girl-raped-mullah-could-face-honor-killing-1633516.
GADI S G A D I S PUN J A B 79
Kata para saksi, mereka melihat
Kata para saksi, Salma yang malang dibunuh
Kata para saksi, cairan asam disiramkan kepadanya
Kata para saksi, liter demi liter, galon demi galon
Kata para saksi, hingga ia meregang nyawa.
/4/
Selamat datang di negaraku4,
Republik Islam, kata mereka5
Tempat dimana martabat dan kehormatan
Dijunjung setinggi cakrawala,
Melebihi nyawa manusia.
80 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Tempat di mana kehendakmu bukan milikmu
Tempat di mana kebebasanmu bukan milikmu
Tempat di mana hidupmu bukan milikmu.
‘Karo-kari’ namanya7
Mungkin terdengar jenaka bagi kalian,
Namun bagi kami itu kutukan
Seperti lagu yang didendangkan
Oleh para malaikat maut.
6
Kebanyakan target dari honour killing adalah wanita, walau dalam beberapa kasus,
ada juga pria yang menjadi korban.Hampir 1000 wanita menjadi korban honour killing
di Pakistan pada tahun 2011, dan sangat mungkin jumlahnya lebih tinggi lagi. Sumber:
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2118931/Nearly-1-000-Pakistani-women-
victims-honour-killings-year.html.
7
Karo-kari berasal dari dari kata ‘karo’ yang berarti ‘blackman’ dan ‘kari’ yang be-
rarti ‘blackwoman’.Karo-kari menjadi populer seiring dengan meningkatnya jum-
lah honour killing dan sering kali disama-artikan. Sumber: http://www.mtholyoke.
edu/~shusain/briefexplanation.html.
GADI S G A D I S PUN J A B 81
‘Karo-kari’ namanya
Karenanya, dengan cairan asam kami dibasuh8
Karenanya, dengan batu kami disambut9
Karenanya, pisau belati menjadi perhiasan kami10
Karenanya, bubuk mesiu menjadi minyak wangi
kami11.
/5/
Kukatakan bahwa hanya maut yang mampu,
Untuk memutus ikatan sisa kedua sahabat ini
Dan hal ini memang benar adanya,
Namun tidak pernah kusangka hari itu akan
datang,
Tidak setelah seorang sahabat dirampas dari
padaku.
82 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Belum sirna kegalauan ini,
Belum berlalu kesepian ini,
Belum rela hati ini.
GADI S G A D I S PUN J A B 83
Hanya teman-teman terdekat Farida saja
Tak satupun batang hidung keluarganya tampak.
84 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
tusukannya
Menurut tetanggaku, dan dibuang di halaman
belakang.
/6/
Kesadaranku kembali padaku,
Di tempat dan waktu ini aku berada
GADI S G A D I S PUN J A B 85
Tempat yang kukenal selama enam belas tahun,
Tempat di mana aku biasa berlari bebas,
Tempat penghakimanku.
86 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Untuk menuntut ilmu dan berkelana
Demi diriku, demi bangsaku.
GADI S G A D I S PUN J A B 87
Yang ingin menggapai asa
Demi sahabatku yang telah tiada
Aku pergi meninggalkan rumah.
88 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Malam itu sayapku dipatahkan
Ketika mimpiku hanya tinggal sekepakan sayap.
Tolong! Jeritku
Cairan asam masih terlalu panas untukku
Pisau masih terlalu tajam untukku
Batu masih terlalu keras untukku
Dan sebutir peluru masih terlalu
mengintimidasiku.
Tolong! Jeritku
Tak terasa air mataku meleleh
Masih ada hal yang ingin kulakukan
Masih ada tempat yang ingin kudatangi
Aku takut.
/7/
Dug!
Hal itu menyeretku kembali pada realita
Aku tersungkur di tanah membara
Batu pertama telah dilempar
Oleh sang tetua desa.
GADI S G A D I S PUN J A B 89
Orang-orang riuh
Mereka ingin melempar batu selanjutnya.
90 D A N I E L W I D YA S U R YA N A T A
Di saat menjelang kematian
Dan hal itu memang benar adanya
Belum pernah aku merasa seringan ini.
Aku tersenyum
Belum pernah beban ini terangkat dari padaku
GADI S G A D I S PUN J A B 91
Aku memang sangat ingin pergi
Ke tempat kedua sahabatku berada
Selamat tinggal.
92 E R N AWAT I
Cut Bulan,
Rahmat Ilalang
E r nayat i Zaifah
Cut Bulan, Rahmat Ilalang
Karya: Ernayati Zaifah
/1/
Dia telah beranjak dewasa
Cut semakin berbinar pada usia muda
Kulitnya semakin mulus
Matanya bak safir hitam
C UT B UL AN RA HMAT I L A L A N G 95
/2/
Cut semakin pilu
Tubuhnya semakin kurus, mukanya semakin tirus
/3/
Cut pulang terlantung-lantung
Tulangnya terasa runtuh gemuruh
Sang ibu bingung dengan si gadis tunggal
96 E R N AWAT I
Pertanyaan ibu semakin menganga
Memenuhi jendela di telinga
/4/
Ibu, bagaimana jika calonku tak seperti mahumu
Dia bukan dari keluarga Teuku
/5/
Rahmat memulai pembicaraan
Dengan bunda yang sedang menganyam
Rahmat ragu berserta bimbang
C UT B UL AN RA HMAT I L A L A N G 97
Rahmat mendadak bisu
Tapi bunda, dia dari keturunan bangsawan
Anyaman bunda sontak berhenti
Wanita tua itu menatap teduh putranya
Tanpa cela, tanpa paksa
/6/
Di sudut pustaka
Rahmat melihat Cut sedang melamun
Rahmat mencoba menyapa
Tapi Cut hanya menatap hampa
98 E R N AWAT I
Cut tak kuasa melepas Rahmat yang di cinta
/7/
Cut yang malang
Kasih tak sampai kuliah pun tak usai
Cut berhenti kuliah karena sakit- sakitan
C UT B UL AN RA HMAT I L A L A N G 99
/8/
Pada minggu pagi segerombolan orang datang
Dari bangsawan
Dari keturunan orang terpandang
Cut akhirnya dipinang
/9/
Ya Allah ya tuhanku, jika memang rahmat jodohku
Pertemukan kami dalam wadah ridha-Mu
Jika dia bukanlah jodoh hamba
Tabahkan hati ini yang terluka
100 E R N AWAT I
Manusia di ciptakan berbangsa-bangsa,
Bersuku- suku, untuk mereka saling mengenal
Bukan untuk membeda-bedakan keturunan3
C UT B UL AN RA HMAT I L A L A N G 101
/10/
Sudah jatuh tertimpa tangga pula
Nada pesan dari handphone Cut berdering
Beberapa pesan dari sahabat berlompat-lompat
berdatangan
Salah satunya dari Erna, sahabat Cut sejak SMA
/11/
Cut tiba-tiba berteriak seperti kerasukan
Segala kesakitan yang dibungkam
Meledak keluar berhamburan
Bersama tangis, bersama suara bengis
102 E R N AWAT I
Segenap keluarga datang
Ibunda Cut yang mengidap penyakit jantung pun
pingsan
Dia tak mampu melihat anaknya berlaku seperti
kerasukan
/12/
Cut tak sadar
Kemalangan hidupnya semakin merajam
tinggallah Cut seorang diri
Tanpa ayah yang telah lama pergi, kemudian
disusul ibunda
C UT B UL AN RA HMAT I L A L A N G 103
Satu-satunya permata yang dimiliki
104 E R N AWAT I
Seperti lapangan, begitulah kamar Cut
Hanya ada tikar, dan satu bantal
/13/
Suasana pesantren tiba-tiba gaduh
Mereka berzina ustad
Istrimu dengan ustad Fardi ditemukan tanpa
busana
Di toilet tua belakang asrama
C UT B UL AN RA HMAT I L A L A N G 105
Sontak api menyambar di wajah Rahmat
Sontak pecah segala murka
Sontak tamparan mendarat pada pipi istrinya
/14/
Khatamlah segala cerita
Rumah tangga, serta istri durhaka
106 E R N AWAT I
/15/
Setiap pagi Rahmat melewati gubuk
Tanpa mengetahui Cut adalah penghuninya
Sedang pohon cemara seakan berbisik
Rahmat! Cutmu disana, didalam gubuk tua
/16/
Pada subuh minggu
Rahmat masih seperti itu
Melewati gubuk Cut tanpa tahu
Tapi kali ini Cut bersenandung pilu
C UT B UL AN RA HMAT I L A L A N G 107
Jangan memasungnya lagi
Izinkan saya menikahinya
Dan saya akan merawatnya sendiri
/17/
Rahmat membawa Cut pulang kerumahnya
Dirawatnya Cut dengan ibunda
Di mandikan, di suapkan makanan,
Rahmat benar-benar sabar
Catatan Kaki
1. Dulunya, bagi para bangsawan Aceh sangat penting untuk mempertahankan
garis keturunan mereka ini. Agar keturunan mereka tetap memiliki gelar
“Teuku dan Cut”, seorang Teuku harus menikahi seorang Cut atau menikahi
wanita yang bukan Cut namun harus memiliki akhlak yang baik dan taat pada
agama. Begitu pula dengan seorang Cut, seandainya saja dia tidak menikahi
108 E R N AWAT I
seorang Teuku, maka gelar bangsawan pada keturunannya akan hilang.
2. Seorang yang memiliki gelar Teuku dan Cut dipandang baik oleh
masyarakatnya. Karena mereka secara strata memiliki derajat yang tinggi,
berpendidikan dan sangat taat pada agama. Teuku zaman dulu sangat alim
dan memiliki wawasan yang sangat luas, terlebih lagi dalam membangun
Aceh. Begitu pula dengan Cut, seorang Cut dulunya memiliki sikap yang
begitu mengagumkan, lemah lembut namun tegas dalam membina dan
mengatur rumah tangganya. Sumbernya adalah https://www.facebook.com/
AcehMeseuni/posts/263345757139292
3. Teuku dan Cut ini merupakan gelar yang diberikan berdasar sistim monarki
yang ada di Aceh dulu sebagai garis keturunan dari Ulee Balang Kerajaan Aceh.
Teuku adalah sebuah gelar ningrat atau kebangsawanan, khusus untuk kaum
pria suku Aceh yang memiliki kekuasaan memimpin wilayah nanggroe atau
kenegrian. Gelar Teuku bersifat turun menurun, seorang anak laki-laki diberi
gelar Teuku, bilamana ayahnya juga memiliki gelar Teuku. Seorang Teungku
dapat pula berubah menjadi Teuku, apabila jabatan keagamaannya dialihkan
ke jabatan pemerintahan.
Sedangkan Cut diperuntukkan untuk kaum perempuan. Gelar ini diturunkan
sampai ke anak cucunya jika perempuan bangsawan tersebut menikah dengan
laki-laki dari kalangan bangsawan juga, yang bergelar Teuku. Sumber https://
www.facebook.com/AcehMeseuni/posts/263345757139292 dan http://www.
tanohaceh.com/?p=1115
4. Dalam kitab suci Al-Quran, Allah berfirman di dalam Q.S Al Hujurat 49:13
yang artinya
5. “hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
sukusupaya kamu kenal-mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling Taqwa di antara kamu,
sesungguhnya Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
mengetahui lagi Maha mengenal”
6. Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa tujuan di
ciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling tolong-menolong,
saling membantu, saling menghormati, serta saling berkasih sayang diantara
mereka, layaknya berkasih sayang terhadap diri sendiri.
7. Ihwal talak dalam sebuah hadis sahih salah satunya adalah Nabi Muhammad
saw bersabda “tidak ada perbuatan halal yang lebih dimurkai Allah selain
talak” ( HR.Abu Dawud dan periwayat lainnya yang menshahihkan hadist ini).
kutipan ini termaktub dalam buku Zuhaini, Wahbah. 2012. Fiqih Imam Syafi’i.
C UT B UL AN RA HMAT I L A L A N G 109
Biodata Penulis
110 E R N AWAT I
Kebenaran yang
Melukai Mutiara,
Menodai Tiara
Sa m u e l
Kebenaran yang Melukai Mutiara,
Menodai Tiara
-1-
Buku itu digenggamnya erat;
Sampulnya dari bahan berkilat
Sehingga banyak refleksi dapat terlihat.
Namanya Mutiara,
“Tiara” panggilan kesayangannya.
Usianya masuk tahun ke-dua-puluh-lima
Namun nampak seperti masih lima belas tahun
berkat paras dan raga mungilnya.
Tidaaaakkk!!
Jerit berontak Tiara,
Tapi hanya di dalam hati saja,
114 SAMUEL
Yang akibatnya justru membuat hatinya
Lagi-lagi memuncratkan darah dan nanah
Dari koyakan yang tambah menganga....
Kebenaranmu...
Kebenaran yang kautulis itu...
Apakah sama dengan kebenaran yang kau sendiri
alami, lihat, dan dengar...?!
Kebenaran tentang aku...
Tentang kamu...
Tentang kita berdua...??!!
-2-
Meski berkewarganegaraan Indonesia,
Mutiara tidak pernah menjejakkan kaki di tanah air
tercinta hingga dewasa.
Ia dilahirkan di sebuah kota kecil di Belanda,
Menjalani masa kecil di dua negara Eropa lainnya,
Dan menghabiskan masa-masa menimba ilmu di
Australia, Amerika Serikat, dan Kanada.
116 SAMUEL
Teristimewa untuk kasus yang satu ini,
Perbuatan yang satu ini,
Yang tidak begitu masalah, menurut pemikiran
liberal,
Dan yang –lagipula– ia lakukan di dunia yang
mengusung budaya liberal.
-3-
Aku takkan ada tanpamu,
Engkaulah alasanku hadir di dunia!
Begitulah yang dinyatakan Inu
Sewaktu meminta Tiara agar mau menjadi kekasihnya.
Begitulah yang kerap ditegaskan Inu
Selama mereka menempuh bahtera cinta berdua.
118 SAMUEL
Di tengah kerumunan,
Si pemuda pendiam dan kutu buku hanya menatap
nanar di pojokan;
Entah apa yang ada di pikiran.
Di tengah kerumunan,
Si pemudi kritis dan lincah lidah terlihat tengah
sibuk merencanakan
Sesuatu yang hendak disampaikan.
120 SAMUEL
Bukan hanya pada logika sang pemudi yang tadi
menjadi lawan debatnya ia terpikat,
Tapi juga pada kemandirian yang tenang
Yang begitu nyata dalam seluruh sosoknya,
terutama ketika mendekat.
-4-
Kecendekiaan yang sama-sama mendalam dan luas
Menjadi perekat mujarab hati mereka,
Karakter dan sifat nan bak sejauh bumi dengan
langit di atas
Justru menjadi alasan saling melengkapi, mereka rasa.
Asmara….
Kian membara…
Hingga akhirnya…!
-5-
Bagi Mutiara, keperawanan bukannya tak berarti;
Justru malah sebaliknya!
Itu adalah segala-galanya!
Hanya saja, gadis pemiliknya punya hak eksklusif
dan tak terganti.
Tiara menganggap, kegadisan yang diumbar ke
sembarang lelaki
Sama saja dengan harga diri yang ditiadakan
sengaja,
Entah direnggut orang lain secara paksa
Ataukah diserahkan sukarela oleh si perawan itu
sendiri.
Akan tetapi,
122 SAMUEL
Apabila itu dilakukan di dalam hubungan cinta
Dan diberikan khusus untuk sang tercinta seorang
semata,
Tak perlu menunggu selarik kertas izin dari negara
maupun agama sebagai basa-basi!
Dan…
Terjadilah hubungan itu di antara perawan Tiara
dengan perjaka Inu…!
Diinginkan….
Mungkin saja ada makian nurani mengutuk
perbuatan kebablasan itu….
Tapi tetap saja diinginkan…!
124 SAMUEL
-7-
Lima tahun berlalu,
Tak terasa.
Hubungan Tiara dan Inu hampir pasti berlanjut
kepada ikatan sejati
Yang resmi
Di bawah lindungan pengakuan
Dari agama, negara, dan khalayak.
Tinggal menunggu restu orangtua.
Tapi,
Sebersit rasa sepi sendiri
Seolah tak mau pergi dari hati Tiara
Sejak saat berkemas di Kanada
Hingga sepanjang perjalanan di angkasa….
126 SAMUEL
-9-
Ragu dan takut Mutiara itu seakan mendapat bukti
dan alasan
Manakala dia dan Inu berdiri di depan para calon
mertua dan ipar.
Sebenarnya, pada kedua calon ipar tak ada tanda-
tanda itu,
Pada kedua calon mertualah dia mencium aroma
kurang bersahabat.
Blaaarrr!!!
Petir menyambar kesadaran hati Inu hingga
terkoyak…!
- 10 -
Apaaa??!!
Dan kau diam saja, Mas?!
Tak kau ajukan keberatan sama sekali??!!
Bukannya Mutiara murka pada Inu dengan
berteriak begitu.
Kendatipun memang ia murka,
Tiara murka pada alasan yang dipandangnya
Sudah mengintervensi hak prerogatif pribadinya
Juga privasinya.
128 SAMUEL
Membunuh,
Membinasakan karakter orang,
Dengan sikap menghakimi!
Dan sekarang,
Orang itu adalah aku, Mas!
Calon isterimu sendiri!!
Inu tertunduk.
Tak mampu mengangkat wajahnya yang menjadi
pucat-pasi.
Ketika mulutnya sedikit terbuka
Seolah hendak ada yang diutarakannya,
Tiara sudah menyambar lagi:
Tapi, Mas,
Aku paham,
Yang sudah kita lakukan adalah dosa.
Tapi, Sayangku,
Apakah dosa harus ditutupi dengan dosa pula?!
Sebab, bukankah menerima penyerahan kesucian
seorang gadis
Untuk kemudian mencampakkan orangnya begitu saja
Adalah bentuk perbuatan tidak bertanggung-jawab
Dan itu pun adalah dosa?!
130 SAMUEL
- 11 -
Tiara bukanlah wanita cengeng;
Meski begitu,
Tetap saja airmata tak kuasa ia tahan
Manakala ia kembali harus berhadapan
Dengan tatap mata penuh penghakiman dan
penghinaan
Dari kedua orangtua Inu.
Tiara, Anakku….
Demikian ibu Inu berkata dengan lembut
Namun yang bagi telinga Tiara terasa bak tamparan
air es pada luka….
Kamu harus tahu, Nduk!
Gereja tidak sudi memberkati sebuah pernikahan
Di mana mempelai wanitanya sudah tidak suci lagi(2)
132 SAMUEL
terhormat dan mulia,
Tentu Anda tahu betul, Om,
Bahwa saya adalah manusia juga
Yang mesti Anda kasihi sebagai sesama Anda
Dengan memberi saya kesempatan bicara!
Karena, itulah perintah dan hukum Tuhan
sendiri!(4)
- 12 -
Esoknya, Tiara langsung terbang kembali ke Kanada,
Dengan berkoper-koper serpihan hati yang
bernanah dan berbau busuk…!
134 SAMUEL
Hanya untuk memastikan betapa kerdilnya
Nyali dan pemikirannya sebenarnya….
Gila kamu!!
Berani-beraninya kau menyinggung soal dosa!!!
Jerit Mutiara,
Tajam melengking,
Membelah udara di antara mereka…!
- 13 -
Buku yang kini digenggam Mutiara adalah karya
pertama Inu,
Buah pemikiran briliannya
Yang juga menjadi tesisnya saat studi teologi.
- 14 -
Balai pertemuan itu penuh sesak.
Para tokoh cendekia dan pemikir gerejawi dari
seluruh dunia
Berkumpul mendengarkan presentasi sang
pemrasaran.
Akan tetapi,
136 SAMUEL
Balai itu juga hening,
Tak ada satu suara pun,
Sebab tak satu jua yang merasa diri berharga
Menjawab pertanyaan terakhir itu,
Pertanyaan yang diajukan sang calon doctor
Bernama Mutiara
Alias “Tiara”….
Catatan kaki:
(1)
“Maka kata-Nya (Yesus Kristus –Pen.) kepada orang-orang Yahudi yang percaya
kepada-Nya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah
murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu’.” (Yohanes 8 : 31 – 32, Alkitab versi Terjemahan Baru
terbitan Lembaga Alkitab Indonesia).
(2)
Sikap Gereja tidak seragam dalam hal boleh-tidaknya diadakan pemberkatan
atau peneguhan pernikahan bagi pasangan yang telah melakukan hubungan
seks sebelum menikah atau pasangan di mana wanitanya masih berstatus gadis,
bukan janda, namun sudah tidak perawan lagi. Ada beberapa sinode yang
membolehkan, ada juga yang melarang.
(3)
Di kalangan aliran dan denominasi Protestan, pendeta yang menjadi gembala
sidang adalah orang yang berwenang sekaligus bertugas memberkati atau
meneguhkan pernikahan.
(4)
“(Kata Yesus Kristus –Pen.) Dan hukum kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Injil Matius 22 : 39,
Alkitab versi Terjemahan Baru terbitan Lembaga Alkitab Indonesia).
/1/
Anisa namanya, orang Sunda.
Sejak kanak menyapa
Dia dipanggil Nisa.
Laku lugu menyata
Sayang orangtua selalu
/2/
Dulu Nisa punya cita
Menebar ilmu gelar ustadzah
Mengejar cita,
Beroleh gelar sarjana.
Menangkup bangku universitas ternama.
Benarkah benar?
Hanya diikat nikah bergelar sirri
Semakin menyiksa bathin
Dalam ketidak-adilan laku jumawa
/3/
Beginilah hidup bicara
Terkadang pilihan sulit diterima
Apa mau dikata?
Dunia seolah merestui laku fana termulia
Nisa - korban
Dijadikan alat balas budi
Seperti sebuah politik
Di ranah publik domestik
Dia hanya bisa menangis dan menangis
Di dusun sunyi tak terjamah penolong
/5/
Kilah Ibra poligami halal, dalam tindakan yang
diambilnya.
Rekaan akal tak berakal.
Iya, benar adanya,
Di Kitab tercantum halal hukumnya. 5
Tetapi bukankah bersyarat
Bisakah dia adil?
Sedang adil sulit tercipta
/6/
Dua hati dimadu dirundung pilu tercipta sengaja
Dewi-Anisa, dua perempuan berbeda generasi dan
zaman
Terbelenggu di wujud keterpaksaan laku lelaki
Merupa rantai tak ikhlas,
Ditunai ikhlas terpaksa laku.
Begitulah cara kehidupan bicara
Inikah setia?
Kaum lelaki ditakdirkan banyak mencinta 6
Wanita tertakdir monogami
Akan dihujat dan dijuluki tak berakhlak,
Jika berlaku poliandri
Poliandri haram! Poligami halal
Begitulah hukum agama berjalan
Umat yang taat harus mentaati
Jangan ada pertanyaan, mengapa?
Tuhan pasti tahu jawabannya
Ada hikmah tersembunyi;
Begitulah ucap guru mengaji
Mereka korban
Tercederai hati dibagi
Mengejar tuntutan kewajiban
Sebagai istri yang harus tunduk dan patuh
Atas ingin suami dalam kehalalan pun kebaikan
/7/
Dewi - istri tua
Punya anak tiga telah lulus sarjana semua
Telah berumah tangga
Mewujud mimpi-mimpi orangtua
Tak lagi menjadi beban
Mereka tinggal di luar kota
Inilah hidup,
Harus tetap terjalani.
Tak peduli hati,
Berdarah-darah
Bernanah-nanah
Hanya daratan tujuan persinggahan
Dari laju kapal yang tengah dijaga dan sedang
berlayar
Pejam,
Mata terpejam menunggu maut bersemayam
Teringat ibu dan bapak di rumah dalam tawa
Telanan kecewa pasti merajam mereka
Bagaimana tidak? Putri tercinta gantung diri,
Dibunuh kemudi poligami.
Nisa tergugu,
Limbung tak menentu.
Bersabarlah. Bersabarlah.
Kita rayu Ibra ternama,
Menyelusupkan ingin dalam cita.
Berhentilah menangis.
/9/
Dewi berpura tegar batu karang
Padahal hati rapuh meluruh
Sakit tertimpa;
Sabar mencoba
Inilah takdir
Hidup beberapa manusia
Pasti ada ibrah
Di balik kisah Ibra.
Di manakah kita?
Takdir akan menjawab.
Catatan Kaki
1. Nikah sirri dalam agama dibolehkan tetapi menurut negara dilarang. Pihak
wanita dirugikan karena tak mempunyai bukti nikah, jika dilakukan tanpa
persetujuan negara.
2. Fasilitas dan jaminan kesehatan pada rakyat kecil sangat sulit di dapat, di
beberapa rumah sakit sering rakyat miskin tak bisa berobat karena ditolak.
3. Pada kenyataannya, pengurusan jaminan kesehatan gratis di tingkat desa saja
dipersulit. Untuk pemerintahan baru presiden terpilih tahun 2014 banyak
mencanangkan kartu sehat. Tetapi pelaksanaannya belum maksimal, seperti
kartu sehat Jakarta, dan lain-lain.
4. Poligami diperbolehkan dalam Islam dengan catatan harus adil dan mendapat
izin, ada di Q.S. An-Nisa:3
5. Poligami halal. Q.s. An-Nisa: 3
6. Sifat lelaki gampang mencintai dan tertarik pada wanita, menurut penelitian
pria mengalami masa pubertas ke-2
7. Dalam Islam bunuh diri dilarang.
1/
Tidak ada yang lebih menyakitkan
Ketika seseorang memanggilnya
Wanita bekas Jepang!
Terasa begitu hina di telinganya
2/
Rona yang dulu, sangatlah cantik.
Gadis Cimahi sederhana,
Wajahnya manis dan ramah,
Siapa pula yang tak tertarik padanya.
3/
Siapa menyangka Oktober 1943
Awal dari semua bencana bagi Rona
Dan bagi gadis-gadis cantik lainnya
4/
Sampailah Rona bersama gadis lainnya
Di sebuah tempat – Semarang Kurabu5 namanya
Kalian akan dijadikan perawat,
Nasib dan hidup kalian tak akan lagi melarat!
Perasaannya gelisah
Ia masuk kedalam kamar, ketegangan melanda.
Hanya ada satu buah ranjang,
Dan tersedia sabun dan wewangian.
5/
Detik demi detik terlewat
Pintu kamar Rona dibuka dengan kuat
Masuklah sang tentara jahat
Dengan mata penuh muslihat
Tolong...!
Tolong, jangan..!
Sekeras mungkin dia berteriak,
Berharap ada yang berhati malaikat menyelamatkan
6/
Belum lama sang tentara iblis itu keluar
Datang lagi yang lebih liar
Dengan senyum yang begitu hambar
Tidak peduli betapa hancur dirinya saat itu.
10/
Rona sama sekali tak paham
Begitu mudahnya ia percaya pada Hisida
Dia tahu semua tentara Dai Nippon hanyalah
mulut besar
11/
1944, banyak terjadi perlawanan9
Para rakyat Indonesia berusaha terbebas dari Jepang.
Membentuk organisasi perlawanan,
Dan Pembela Tanah Air.
12/
Mereka mulai mengendap-endap keluar
Tak ada yang terlihat menjaga di pintu depan
Mungkin karena sudah sangat tengah malam,
Hisida memimpin perjalanan, dengan Rona di
belakangnya.
Ibu...!
Berhenti kalian menyiksa ibuku!
Tidak puaskah kalian merebut semua kebahagiaan
kami?
Tidak puas kalian mengambil kehormatanku?
Satu orang tentara mendekap leher ibu Rona.
Siap untuk membunuhnya.
Dan satu tentara lainnya mengacungkan bayonet,
Ke arah Rona dan Hisida.
IBU...!!!
Rona berlari ke arah ibunya
Tangisannya pecah,
Ibunya tergeletak jatuh tak berdaya
Tidak sempat untuk diselamatkan,
Mati di tempat sudah ibunya.
Kemarahan hadir di wajahnya,
Ia tidak terima ibunya dibunuh.
13/
Enam puluh sembilan tahun sudah berlalu
Tapi bagaimana letak bayonet itu di perutnya,
Seberapa banyak darah yang dikeluarkannya,
Bagaimana wajah malaikatnya itu kesakitan
Sangat jernih diingatannya.
14/
Maafkan, Maafkan aku...
Hanya itu yang dapat diucapkan Rona
Darah mengalir deras dari perut Hisida
Tapi ia masih bernafas
Setidaknya untuk beberapa saat
15/
2001, sejumlah perwira Jepang sudah
dinyatakan bersalah11
Para wanita mantan Jugun Ianfu
meminta keadilan untuk ditegakkan
Kini waktu Rona sudah tiba
Waktunya sudah tak lagi lama
Tapi ada sesuatu yang harus dikatakannya
Kepada Hisida anaknya tersayang.
Biodata Penulis
Nama: Hasri Nurain
Email: nurain.hasri@yahoo.com
Facebook/Twitter: Hasri Nurain / @hasrinurain
Tempat, tanggal, lahir: Jakarta, 28 Desember 1996
Pendidikan terakhir: SMAN 31 Jakarta