I Berdasarkan Kurikulum
Andik Setiyawan, S.Th.I, M.Pd.I
H. Roli Abdul Rahman, S.Ag. M.Ag Madrasah Aliyah 2013
TAFSIR
Untuk kelas XII
Peminatan Ilmu-ilmu Agama
Madrasah Aliyah
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga buku Tafsir
untuk Kelas XII Peminatan Ilmu-ilmu Agama Madrasah Aliyah dapat tersusun dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, sahabat, beserta keluarganya, serta orang-orang
yang mengikuti ajarannya hingga hari kiamat.
Buku ini disusun berdasarkan Standar Isi Madrasah Aliyah kurikulum 2013 untuk mata pelajaran tafsir dan
Ilmu tafsir peminatan ilmu-ilmu agama kelas XII yang terdiri dari semester I berisi ayat-ayat tentang; berlaku
adil dan jujur, pembinaan pribadi dan keluarga serta masyarakat secara umum, kewajiban berdakwah,
tangung jawab Terhadap Keluarga Dan Masyarakat dan semester II berisi ayat-ayat tentang;
Kepemimpinan, etos kerja, tata cara menyelesaikan perselisihan, potensi akal dan ilmu.
Buku ini disusun secara ringkas, padat, dan jelas, serta dilengkapi dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, peta konsep pembelajaran, yang dapat dijadikan pedoman siswa
sehingga arah belajar siswa bisa jelas dan sesuai tujuan. Selain itu buku ini juga diserta gambar-gambar di
setiap awal bab sehingga bisa mendatangkan kreatifitas siswa untuk berfikir tentang materi sebelum
mengeksplorasi dari materi pelajaran. Cara ini ditempuh untuk memberi kenyamanan kepada peserta didik.
Dengan demikian buku ini diharapkan dapat menjadi mitra yang mengasikkan bagi peserta didik dalam belajar.
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih ada kekurangan, baik dari sisi
metodologi maupun substansi maka saran dan kritik yang konstruktif selalu kami harapkan untuk perbaikan
selanjutnya. Semoga buku ini bermanfaat dan mendapatkan ridha dari Allah Swt. amin.
Penulis
Kesimpulan merupakan
akhir dari proses
mempelajari materi
yang disajikan agar
Evaluasi sebagai pembaca lebih mudah
lapangan pembaca Kegiatan diskusi mengingat.
untuk menguji Mutiara Hikmah
kemampuan setelah
mempelajarinya.
Kata Pengantar
Pedoman Translitarasi Arab-Latin
Petunjuk Penggunaan buku
Daftar Isi
SEMESTER GANJIL
BAB I Berlaku Adil Dan Jujur
A. Mari Renungkan
B Mari mengamati/mencermati
C Mari menanya
D Mari Belajar
1. Ayo membaca QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’:
105.
2. Ayo mengartikan Mufrodat penting dari QS al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105.
3. Ayo memaknai Mufrodat penting dari QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-
92; surah an-Nisaa’: 105.
4. Ayo menarjamah QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’:
105.
5. Ayo memahami isi kandungan ayat al-maaidah: 8-10; surah an-nahl:90-92;
surah an-nisaa’: 105
E Menerapkan Prilaku Orang Yang Menerapkan Adil Dan jujur (pendalaman
karakter)
F Ayo menyimpulan
G Mari berlatih
H Mutiara Hikmah
BAB II Pembinaan pribadi dan keluarga, serta pembinaan masyarakat secara umum
A. Mari renungkan
B Mari mengamati/mencermati
C Mari Menanya
D Mari Belajar
1. Ayo membaca an-Nisaa’: 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl:
125, surah al-Baqarah: 177..
2. Ayo mengartikan Mufrodat penting dari QS an-Nisaa’: 9, surah al-
Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177..
3. Ayo memaknai Mufrodat penting dari QS an-Nisaa’: 9, surah al-
Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177..
4. Ayo menarjamah QS an-Nisaa’: 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-
Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177..
E Mari memahami isi kandungan QS an-Nisaa’: 9, surah al-Baqarah : 44-45,
surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177..
F Menerapkan Prilaku Orang Yang Menerapkan QS an-Nisaa’: 9, surah al-
Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177.. (pendalaman
karakter)
G Mari menyimpulkan
H Mari berlatih
I Mutiara Hikmah
SEMESTER GENAP
BAB I Kepemimpinan
A. Mari renungkan
B Mari mengamati/mencermati
C Mari menanya
D Mari Belajar
1. Ayo membaca QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’:
105
2. Ayo mengartikan Mufrodat penting dari QS al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105
3. Ayo memaknai Mufrodat penting dari QS al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105
4. Ayo menarjamahkan QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-
Nisaa’: 105
E Mari memahami isi kandungan ayat al-maaidah: 8-10; surah an-nahl:90-92;
surah an-nisaa’: 105
F Menerapkan Prilaku Orang Yang Menerapkan Adil Dan jujur (pendalaman
KI (Kompetensi Inti) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD (Kompetensi Dasar) :
1.2 Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang berlaku adil dan jujur.
2.1. Menunjukkan perilaku jujur dan adil sesuai kandungan Al-Qur’an surah al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105.
3.1 Memahami kandungan Al-Qur’an tentang berlaku adil dan jujur dalam surah al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105.
4.1 Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam perkataan dan perbuatan sesuai kandungan Al-Qur’an dalam surah
al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105
INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Membaca Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105. Dengan tartil hingga hafal
2. Mengartikan, memaknai dan menerjemahkan Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105.
3. Memahami kandungan Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105. Lengkap dan sempurna
4. Memahami arti adil dan jujur dalam Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105.
5. Menerapkan prilaku adil dan jujur sesuai Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105 dalam
kehidupan sehari-hari
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur’an tentang berlaku adil dan jujur dalam surah al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105.
Menunjukkan prilaku jujur dan adil
Menerapkan prilaku jujur dan adil
PETA KONSEP
Mari belajar
Mari belajar arti,
membaca surah makna kata dan
al-Maaidah: 8-10; tarjamah Qs al-
surah an-Nahl:90- Maaidah: 8-10;
92; surah an- surah an-Nahl:90-
Nisaa’: 105. 92; surah an-
Nisaa’: 105.
Adil
dan
jujur mari memahami
menerapkan QS al-Maaidah:
Prilaku Orang 8-10; surah an-
Yang Nahl:90-92;
Menerapkan Adil surah an-Nisaa’:
Dan jujur 105.
(pendalaman
karakter)
Sumber : Sumber:
http://ricky2phos.wordpress.com/2011/11/17/bersikap-jujur/ http://www.dnaberita.com/berita-6990-bersikap-adil-pada-si-kembar.html
JUJUR ITU PENTING ADILPUN DEMIKIAN
Kejujuran dan adil adalah sikap yang mencerminkan dua kata dan perbuatan. Artinya ucapannya
sama dengan perbuatannya. Orang yang jujur selalu berkata benar, orang yang adil selalu bijak dalam semua
tindakan. Tidak berbohong dan apa adanya, sama rata dalam bertindak. Orang jujur dapat dipercaya. Orang
adil disukai banyak orang. Lawan kata jujur adalah bohong atau dusta, lawan kata adil adalah diskriminasi.
Sekali kita berbohong atau berdusta maka selanjutnya orang tidak akan lagi percaya dengan kita. Demikian
pula adil sekali tidak adil pasti akan di jauhi teman, Maka berhati-hatilah dalam berkata dan bertindak.
Utamakan kejujuran dan keadilan meskipun itu dirasa sulit untuk disampaikan dan dilaksanakan. Nabi
Muhammad SAW adalah contoh teladan yang baik dalam hal kejujuran dan keadilan. Sebelum beliau
menjadi nabi, beliau sangat terkenal kejujurannya dan keadilan sehingga beliau mendapat gelar Al-Amin.
Sumber:http://millahibrohim.wordpress.com/2009/09/27/keharusan-bersikap-adil-dan-macam-macam-keadilan/
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
3. ……………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
Sumber: http://supriyadikaranganyar.wordpress.com
D. MARI BELAJAR
Petunjuk: ananda sekalian, mari kita belajar membaca, mengartikan, memaknai, menerjemahkan
dan memahami Qs Al Maidah (5) : 8-10 dengan berulang-ulang, tartil dan bersama-
sama hingga lancar dan usahakan ananda bisa menghafalnya !.
Kata ( أصحاب ) ashhâb adalah bentuk jamak dari kata ( صاحب ) shâhib/ yang
menemani (teman). Yang menemani selalu bersama orang yang ditemaninya, sehingga
ashhâb an-nâr, adalah orang-orang yang selalu menemani dan ditemani oleh api neraka, tidak
pernah terlepas atau dapat melepaskan diri darinya. Itulah yang dimaksud dengan terjemahan
penghuni neraka
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 9. Allah telah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar. 10. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami, mereka itu adalah penghuni neraka
Di atas dinyatakan bahwa adil lebih dekat kepada takwa. Perlu dicatat bahwa
keadilan dapat merupakan kata yang menunjuk substansi ajaran Islam.
Setelah pada ayat 8 Allah memerintah dan melarang, kini melalui kedua ayat 9 dan
10 Allah menggembirakan dan mengancam, dengan menyatakan : Allah telah menjanjikan
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang sesuai dengan isi hati mereka dan
membuktikannya dengan beramal saleh, bahwa untuk mereka ampunan terhadap dosa-dosa
mereka dan pahala yang besar, baik di dunia lebih-lebih di akhirat sebagai buah dan imbalan
amal-amal baik mereka. Adapun orang-orang yang kafir, yang menolak ajakan Rasul dan
mendustakan ayat-ayat Allah, yang disampaikan oleh para Rasul maka mereka itu –yang
ditunjuk oleh ayat ini– bukan selain mereka yang sangat jauh dalam kekafirannya, serta amat
jauh dari rahmat Allah, adalah penghuni-penghuni neraka.
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang adil dan jujur ini, pelajari QS. An Nahl
(16) : 90-92 berikut !
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. An Nahl (16) : 90-92 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
ِْسَانَاإلح
ِ و َْ
دل ْ ُ ب
ِالع ُْ
مر َ َاّلِل
يأ َّ َِّ
ن إ
َِنهى ع َْ
ينََ
بى و ُر
َْ ْ
الق ِيء ذ َِاِيت َإ و
ُم
ْ ُك
ِظ َ ِْي
يع َغ ْ َ
الب ِ و َرْك
ُن ْ َ
الم ء و ِْشَاَحالفْ
ِ
هدَْ
ِعُوا ب ْفَو
َأ)و٩٠( ن َُوَّر
ذك َت
َ ْ ُم
لكََّ
َلع
ََا
ن يمُْوا األُضْق
تنَ َال
ْ وتمُد
ْهََا َا ع ِذ َّ
اّلِلِ إ
Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 1 dan 2 13
ُم
ْ ْكليََ َّ ُ
اّلِلَ ع ُم َْ
لت َعد ج َْ
َقها و َِِيد ْكتوَ د
َْ َ
بع
َلو
ن َُْع
تفَ ما َ ُ لمَْ َ َاّلِل
يع َّ َِّ
ن ِيال إ َف
ك
ها ََْلَز
ْ غَت َض َ ِي
نق َّ َ
الت ونوا ك ُ ُتكَ َال)و٩١(
َِذو
ن َُّخ
تتَ اثا ً َ
نك َْ
أ ٍ ُو
َّة ق ْد
ِ بعَ ْ ِن
م
ٌ
مة َُّ
ن أَُو تك َ نَْْ أ ُمَكْنبيَ َال دخَ ْ ُم َ َ
انك يمَْ
أ
َّ ُ
ُاّلِل ُم
لوك ُْ يبَ َانمَِّ
ٍ إ مةَُّ
ْ أ ِن
بى م ََْرِيَ أ
ه
ما َ ِ ََا
مة ِي ْ َ
الق ْميو َ ْ َّ َلك
ُم َن َي
ِّ
ِن ََلي
ُب ِ وِه
ب
)٩٢( ن َُو َل
ِف تخْت َ ِِيه ْ فُم
ْتُن
ك
Petunjuk: perhatikan arti perlafal atau kalimat di bawah ini dengan baik untuk menambah wawasan
ananda sekalian;
b. Ayo mengartikan mengartikan beberapa mufradāt penting dari An Nahl (16) : 90-92
ِْي
َغ ْ
الب : dan permusuhan
ُوا َو
ْف أ : dan kalian penuhilah
ُواُض
ْقتنَ : kalian melanggar
َت
ْ َض
نقَ ِي التَّ َ ك : seperti seorang perempuan yang mengurai
ها َز
ََْل غ : benangnya
ً َ
اثا نكَْأ : menjadi lepas terurai
c. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata ( العدل عدل
) al-'adl terambil dari kata ( ) 'adala yang terdiri dari huruf-
huruf 'ain, dal dan lam. Rangkaian huruf-huruf ini mengandung dua makna yang bertolak
belakang, yakni lurus dan sama serta bengkok dan berbeda. Seseorang yang adil adalah
berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda.
Persamaan itulah yang menjadikan seseorang yang adil tidak berpihak kepada salah
seorang yang berselisih.
Beberapa pakat mendefinisikan adil dengan penempatan sesuatu pada tempat yang
semestinya. Ini mengantar kepada persamaan, walau dalam ukuran kuantitas boleh jadi
tidak sama. Ada juga yang menyatakan bahwa adil adalah memberikan kepada pemilik
hak-haknya, melalui jalan yang terdekat. Ini bukan saja menuntut seseorang memberi hak
kepada pihak lain, tetapi juga hak tersebut harus diserahkan tanpa menunda-nunda.
"Penundaan utang dari seseorang yang mampu membayar hutangnya adalah
penganiayaan." Demikian sabda Nabi SAW. Ada lagi yang berkata adil adalah moderasi :
"tidak mengurangi tidak juga melebihkan," dan masih banyak rumusan yang lain.
Kata ( اإلحسان ) al-ihsân menurut ar-Raghib al-Ashfahani digunakan untuk dua
hal, pertama memberi nikmat kepada pihak lain, dan kedua, perbuatan baik. Karena itu –
lanjutnya – kata ihsan lebih luas dari sekadar "memberi nikmat atau nafkah." Maknanya
bahkan lebih tinggi dan dalam dari kandungan makna adil, karena adil adalah
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang ketaatan kepada Allah dan Rasulullah ini,
pelajari QS. An-Nisā` [4] : 105 berikut!
III. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. An-Nisā` [4] : 105 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
ًاِيمَص
خ: pembela
c. Ayo memaknai Mufradad yang penting dari QS An Nisa’(4) : 105
Kata () Al haqq, terdiri dari huruf-huruf ha' dan qaf maknanya
berkisar pada kemantapan sesuatu dan kebenarannya. Sesuaru yang mantap tidak berubah,
dinamai haq, demikian juga yang mesti dilaksanakan atau yang wajib.
Kata () araka dalam firman-Nya: ( ) araka Allah/ yang
diperlihatkan Allah kepadamu pada mulanya berarti memperlihatkan dengan mata kepala,
tetapi maksudnya di sini adalah memperlihatkan dengan mata hati dan pikiran. Hasilnya
adalah pengetahuan yang meyakinkan. Apa yang diperlihatkan Allah itu, bukan terbatas
pada memperlihatkan rincian satu hukum kepada Nabi Muhammad SAW., tetapi juga
berarti memperlihatkan rinciannya melalm kaidah-kaidah yang diangkat dari ayat-ayat
Al Qur'an.
E. KESIMPULAN
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-materi
pokok lain yang belum tercantum!
a. Kerasulan Nabi Muhammad adalah benar adanya, oleh karenanya Rasul SAW., diberi
wewenang untuk mengemban misi suci ini melalui pembentukan syari’at yang tidak didapati
dalam Al Qur’an, yang kemudian lebih dikenal dengan Hadis Nabi SAW. Sehingga apa yang
datang dari nabi menyangkut perkataan, perbuatan dan ketetapanya harus di taati.
F. Ayo berasosiasi
Petunjuk: diskusikan QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa’: 105. Tentang
Adil dan Jujur.
a) KEGIATAN DISKUSI (Asosiasi)
Setelah Anda mendalami materi melalui ayo belajar, maka selanjutnya lakukanlah diskusi
dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk
mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
1. Usahakan ananda sekalian benar-benar hafal ayat dan tarjamah ayat-ayat di atas untuk memudahkan
kalian dalam menghadapi soal-soal evaluasi.
2. Apa yang sudah kita pahami?
3. Identifikasikan hal-hal yang berhubungan dengan adil dan jujur !
4. Apa saja yang dapat kita petik dari pelajaran “adil dan jujur” dan dapat kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Apa yang bisa diteladani dari materi yang membahas tentang adil dan jujur di atas.
6. Buat kelompok di dalam kelasmu. Kemudian analisislah tentang adil dan jujur pergaulan di
lingkungan sekitarmu. Lalu presentasikan di depan kelas!
Petunjuk: dalam setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah
referensi yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab.
I. Evaluasi Cognitif
1). Pilihlah Ganda
1.
ً َ
اثا َْ
نك اarti yang sesuai dengan D. Qs. Al Maidah 8-10
E. Qs. Al An’am 8-10
lafz tersebut....
A. Berlapang dada 3. Arti dari ِْي
َغ ْ
الب adalah....
B. Menjadi lepas terurai A. Perdamaian
C. Bersenang-senang B. Pemaaf
D. Bijaksana C. Permusuhan
E. Bersungguh-sungguh D. Penyelamat
2. Allah SWT menyeru setiap mu’min E. Penolong
menjadi penyebar keadilan dimana dan 4. Kesimpulan dari surat An Nahl 90-92
kapanpun. Peryataan diatas termasuk adalah..
kesimpulan dari... A. Allah SWT menyeru kepada setiap
A. Qs. An Nahl 90-92 mukmin menjadi penyebar keadilan
B. Qs. An Nisa’ 105 dimana dan kapanpun
C. Qs. Ali Imran 62
ًا َص
ِيم خ َ
ِينِن ْل
ِلخَائ
D. Al Ma-idah:76
E. An Nisa':105
.... 9. .... َ
ْن َ
بي ُم
َ َح
ْك ِ
لت
A. Penentang bagi yang tidak bersalah
B. Pembela bagi yang tidak bersalah
C. Penyelamat bagi yang tidak bersalah
َا
ِمَّاسِ ب
الن
D. Pembela yang benar A.
E. Penentang bagi yang salah
6. Yang termasuk analisa kandungan QS. An B.
Nisa’ 105 adalah..
C.
A. Kebenaran mengakui kekuasaannya D.
B. Kebenaan mutlak nilai-nilai al-Qu’an E.
C. Kebenaran mutlak nilai-nilai hadis 10. Makna mufradat dan
D. Kebenaan mutlak nilai-nilai keimanan adalah ....
E. Kebenaran mutlak nilai-nilai keyakinan A. Kalian memberi kami
7. Dalam asbab nuzul al-Qur’an surat an- B. Kalian menyukai kami
Nisa’, Thu’mah menyembunyikan perisai C. Kalian menghukum kami
milik Qatadah ibn Nu’man di rumah D. Kalian membenci kami
seorang Yahudi bernama .... E. Kalian membunuh kami
A. Thu’mah Ibn Ubairin
1.
2.
3.
2. Carilah beberapa hadist yang berhubungan dengan berlaku adil dan jujur dengan mengisi kolom di
bawah ini :
Hadits Riwayat
No. Redaksi Hadits
1.
2.
3) Soal Uraian
Dari materi yang kalian terima di tersebut, terdapat beberapa kata kunci yang harus Ananda
pahami dalam rangka untuk memperluas wawasan terhadap aspek kandungan makna Adil dan jujur.
Jelaskan maksud kata kunci dalam memahami Materi adil dan jujur di bawah ini:
1. Sebutkan hikmah kandungan ayat dari surat An Nahl 90-92!
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
1. Bagaimana sikap Anda dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sudahkah berlaku adil dan
jujur?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
2. Sebutkan beberapa contoh sikap adil dan jujur yang telah ananda lakukan dalam aktifitas
sehari-hari?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
PESAN MORAL Penguatan/ motivasi untuk melakukan dimulai dari sekarang, dari yang
kecil, dari diri sendiri
Catatan Guru Nilai
Mutiara Hikmah
ش ْيبَةَ َوزُ َهي ُْر بْنُ َح ْرب َوابْنُ نُ َميْر َقالُوا َح َّدثَنَا َ َح َّدثَنَا أَبُو بَك ِْر بْنُ أَبِي
ع ْب ِدَ ْع ْم ِرو ب ِْن أَ ْوس عَن َ ْعن َ ع ْمرو يَ ْعنِي ا ْبنَ دِينَار َ ْعيَ ْينَةَ عَن
ُ ُس ْفيَا ُن بْن ُ Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam didatangi
سلَّ َم
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ َّللا ب ِْن ع َْمرو قَا َل ابْنُ نُ َميْر َوأَبُو بَكْر يَ ْبلُ ُغ بِ ِه النَّبِ َّي ِ َّ ayah Nu'man bin Basyir dengan maksud mempersaksikan
سلَّ َم إِنَّ ا ْل ُم ْقسِطِ ي َن َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ َّللاِ َّ سو ُلُ ث زُ َهيْر قَا َل قَا َل َر ِ َوفِي َحدِي Nabi tentang satu pemberian yang telah ia berikan kepada
عزَّ َو َج َّل َو ِك ْلتَا يَ َد ْي ِه يَمِ ي ٌنَ الرحْ َم ِن
َّ ين ِ ِعلَى َمنَا ِب َر مِ نْ نُور عَنْ يَم َ َّللاِ َّ ِع ْن َد Nu'man daripadaTafsir Ilmu Tafsir XII Agama
saudara-saudaranya. smt 1 beliau
Kemudian dan 2 23
ِيه ْم َو َما َولُواِ الَّذِينَ َي ْع ِدلُونَ فِي ُح ْكمِ ِه ْم َوأَ ْهل Shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya, "Apakah engkau
Abdullah bin ‘amru bin al ‘ash r.a berkata: rasulullah saw
bersabda: sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, kelak memberi semua anakmu seperti ini?" Ia menjawab, "Tidak."
PEMBINAAN PRIBADI DAN KELUARGA,
II
SERTA PEMBINAAN MASYARAKAT
SECARA UMUM
KI (KOMPETENSI INTI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD(KOMPETENSI DASAR):
1.3 Meyakini kandungan Al-Qur’an tentang pembinaan pribadi dan keluarga, serta pembinaan masyarakat secara umum.
24 2.2 Memiliki
Tafsir Ilmu tafsir
sikap XII agama
pembinaan smt 1 dan
terhadap 2 keluarga serta masyarakat sesuai kandungan Al-Qur’an surah an-Nisaa’ :
diri dan
9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177.
3.2 Memahami kandungan Al-Qur’an tentang pembinaan pribadi dan keluarga, serta pembinaan masyarakat secara umum
PETA KONSEP
PEMBINAAN
Pasti ananda sekalian tahu gambar apa yang ada di bawah ini? Apakah di rumah kalian juga
memilikinya? Sudahkan kalian melakukan pembinan yang dimulai dari diri kalian sendiri dengan
cara memperbanyak membacanya? Sejauhmana dan seberapa sering? Sudahkah membekas
dikehidupan pribadi sehari-hari kalian?
B. Mari Mengamati
Petuntuk:Amati Gambar Berikut Ini Dan Buatlah Komentar Atau Pertanyaan
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1. .…………………………………………….……………………
……………….…………………………………………………
……………….………………………
2. .…………………………………………….……………………
……………….…………………………………………………
……………….………………………
Sumber :http://ikadijatim.org/wp-
content/uploads/2011/11/belajar-ngaji.jpg
C. MARI MENANYA
Setelah ananda kalian merenungkan, membaca dan mengamati gambar / cerita di atas,
ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian gali, Buatlah pertanyaan-pertanyaan dengan
menggunakan bentuk kata: bagaimana, apa, mengapa, jelaskan dan lain-lain! Contoh:
Bagaimana akibatnya jika kita tidak pernah melakukan pembinan dimulai dari pribadi seperti
gambar-gambar diatas?
…………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………
D. Mari Belajar
Petuntuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an yang dimaksud maka, Bacalah
ayat-ayat tentang pembinaan pribadi, keluarga dan masarakat tersebut dengan tartil, baik dan
benar, usahakan ananda menghafalnya
Petunjuk: dalam setiap kegiatan menerjemahkan maka, Perhatikan dan bacalah terjemahan dari ayat
yang di maksud
d. Ayo menerjemahkan QS An Nisa’ (4) : 9
“ dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”
1. Kandungan Ayat
Menurut Tafsir Departemen Agama Indonesia, ayat ini berkaitan dengan penringatan
Allah kepada orang-orang yang telah mendekati akhir hayatnya supaya mereka memikirkan,
janganlah meninggalkan anak-anak atau keluarga yang lemah terutama tentang kesejahteraan
hidup mereka di kemudian hari. Untuk itu selalulah bertakwa dan mendekatkan diri kepada
Allah. Selalulah berkata lemah lembut terutama kepada anak yatim yang menjadi tanggung
jawab mereka. Perlakukanlah mereka seperti memperlakukan anak kandung sendiri.
Ayat ini menurut Ibnu Katsir ditujukan kepada mereka yang menjadi wali anak-
anak yatim, agar memperlakukan anak-anak yatim itu, seperti perlakuan yang mereka
harapkan kepada anak-anaknya yang lemah bila kelak para wali itu meninggal dunia
sekaligus ancaman kepada mereka yang menggunakan harta anak yatim secara aniaya.
Dalam konteks ayat di atas keadaan sebagai anak-anak yatim pada hakikatnya
berbeda dengan anak-anak kandung, dan ini menjadikan mereka lebih peka, sehingga
membutuhkan perlakuan yang lebih hati-hati dan kalimat-kalimat yang lebih terpilih, bukan
saja yang kandungannya benar, tetapi juga yang tepat. Sehingga kalau memberi informasi
atau menegur, jangan sampai menimbulkan kekeruhan dalam hati mereka, tetapi teguran
yang disampaikan hendaknya meluruskan kesalahan sekaligus membina mereka.
Rasulullah saw., yang dulu juga pernah menjadi anak yatim, sangat menyayangi anak yatim.
Orang-orang yang mengasihi dan merawat anak yatim memiliki kedudukan yang istimewa. Bagi orang
yang diserahkan tanggung jawab kepadanya untuk memelihara anak yatim beserta harta peninggalan
yang mereka warisi, maka wajib bagi orang itu untuk merawat mereka dengan baik dan memanfaatkan
harta tersebut bagi sebaik-baik kepentingan mereka. Haram bagi orang itu untuk menggunakan harta
anak yatim yang berada di bawah tanggungan mereka, kecuali secukupnya untuk bertahan hidup,
ketika benar-benar dalam keadaan tidak mampu. (QS. An Nisa (4) : 2).
b. Salat
Pelaku khusyu’ bukanlah orang yang terperdaya oleh rayuan nafsu. la adalah
yang mempersiapkan dirinya untuk menerima dan mengamalkan kebajikan. Orang-orang
khusyuk yang dimaksud oleh ayat ini adalah mereka yang takut lagi mengarahkan
pandangannya kepada kesudahan segala sesuatu sehingga dengan demikian mudah baginya
meminta bantuan sabar yang membutuhkan penekanan gejolak nafsu dan mudah juga
baginya melaksanakan shalat kendati kewajiban ini mengharuskan disiplin waktu, serta
kesucian jasmani padahal ketika itu boleh jadi ia sedang disibukkan oleh aktivitas yang
menghasilkan harta atau kelezatan.
III. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. Al Baqarah (2) : 177 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
َ
َل ْ ق
ِب ُم َُو
هك ُجَُّلوا وتوُ نَْ
َّ أ
ِر ْ َْس
الب َلي
ْ
منَ َّ
ِر ْ
الب َّ
ِن ََلك ْر
ِبِ و َغ ْ َ
الم ِ و َشْر
ِق ْ
الم
ِّ
البر : kebaikan
ِّقاب
الر: hamba sahaya
ابن سبيل: musafir
c. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata (ِّ
البر ) al-birr pada mulanya berarti keluasan dalam kebajikan. Dari akar kata
yang sama, daratan dinamai al-barr karena luasnya. Kebajikan mencakup segala bidang
termasuk keyakinan yang benar, niat yang tulus, kegiatan berdakwah serta tentu saja
termasuk menginfakkan harta di jalan Allah SWT. Nabi saw melawankan kata al-birr dosa.
Al-birr adalah segala yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati pelakunya dan
begitu sebaliknya.
Kata (ِّقاب
الر ) al-riqâb adalah bentuk jamak dari kata ( رقباة ) raqabah
yang pada mulanya berarti "leher". Makna ini berkembang sehingga bermakna hamba
sahaya", karena tidak jarang hamba sahaya berasal dari tawanan perang yang saat ditawan,
tangan mereka dibelenggu dengan mengikatnya ke leher mereka. Dalam konteks ayat ini,
bermakna memerdekakan atau membebaskan perbudakan.
Kata (ابن سبيل ) ibnu sabîl yang secara harfiah berarti anak jalanan. Maka
para ulama dahulu memahami dalam arti siapapun yang kehabisan bekal, dan dia sedang
dalam perjalanan.
d. Ayo menerjamah QS Al Baqarah (2) : 177
e. Ayo memahami
Kebajikan itu bukanlah masalah kiblat, bukan masalah arah ke mana menghadap,
sekalipun itu merupakan syarat rukun di dalam salat, akan tetapi hal itu bukanlah
merupakan kebajikan itu sendiri. Di situ ada makna simbolik sebagai suatu per-
lambang, dan itu tidak akan berfungsi pada kita bila tidak paham akan maknanya.
Dengan beriman kepada Allah, sebagaimana ayat di atas, maka berarti kita
menyadari tentang adanya asal dan tujuan hidup. Bahwa hidup kita berasal dari Allah swt
dan akan kembali kepada-Nya. Kalau kita menyadari hal itu, maka kita menyadari bahwa
hidup harus ditempuh dengan penuh kesungguhan, penuh tanggung jawab, sebab hidup ini
tidak hanya ada asal dan tujuannya. Beriman kepada hari kemudian merupakan penegasan
tentang tujuan hidup ini, dimana ada pertanggungjawaban, dan bersifat pribadi, tidak ada
pertanggungjawaban kolektif. Allah berfirman dalam al-Qur'an yang melukiskan
bagaimana kita di akhirat.
Kita percaya kepada para Malaikat, bahwa hidup di dunia ini tidak hanya dalam
lingkungan makhluk-makhluk lahiri, tetapi juga makhluk-makhluk yang disebut ghaib
termasuk Malaikat. Kemudian kita percaya kepada kitab-kitab suci, karena dengan kitab
suci kita mengetahui rincian lebih lanjut bagaimana caranya hidup yang benar di muka
bumi.
Dan percaya kepada para Nabi, sebab para Nabi itulah yang membawa kitab-kitab
suci, terutama kalau mereka ditugasi juga untuk menyampaikan kepada orang lain
sehingga martabatnya naik dari Nabi menjadi Rasul. Nabi itu artinya orang yang mendapat
berita, dalam bahasa Arab salah satu perkataan untuk berita adalah naba'un. Maka Nabi,
maksudnya ialah orang yang mendapat berita dari alam ghaib untuk disampaikan kepada
sesama manusia.
Semua itu adalah keimanan-keimanan yang vertikal, tetapi kemudian harus
diteruskan dengan aspek horizontal dalam kegiatan sehari-hari. Dan kebajikan
sebagaimana disebut dalam surat Al Baqarah ayat 177 di atas ialah orang yang
mendermakan hartanya sekalipun dia cinta sekali kepada harta itu-untuk kerabat kaum
keluarga yang memerlukan, untuk anak-anak yatim, untuk orang-orang miskin, untuk
mereka yang terlantar dalam perjalanan, untuk mereka yang meminta-minta dengan
kesungguhan, dan untuk membebaskan budak.
َام
َ َق َأ
Dua dimensi dari kehidupan adalah vertikal dan horizontal, yaitu و
ََّال
ة الص, menegakkan salat sebagai komunikasi dengan Tuhan dan تى َآ
َ َ
اة َّكالز, mendermakan zakat sebagai komunikasi dengan sesama manusia dalam
semangat perikemanusiaan. Ini sudah dilambangkan dalam salat itu sendiri, dimulai
dengan takbir al-ihram, di mana seluruh kegiatan yang bersifat transaksi, asosiasi dan
tolong-menolong itu haram. Kita harus memusatkan perhatian kepada Allah. Namun salat
itu harus diakhiri dengan salam dan menengok ke kanan dan kiri. Ini peringatan bahwa
kalau memang mempunyai hubungan baik dengan Allah, maka kita harus mempunyai
2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
F. KESIMPULAN
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa hal,
diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-materi pokok lain
yang belum tercantum!
a. Salah satu bentuk tanggung jawab pribadi muslim menyangkut harta anak yatim adalah
mengelola dan memberdayakan sampai anak yatim dapat mengelolanya secara mandiri.
b. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay.
G. Ayo berlatih
I. Pilihlah Ganda
1) Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan member tanda X pada pilihan yang tepat !
3. “Sesungguhnya orang-orang yang
1. تركوا وليخش memakan harta anak yatim secara
zalim,sebenarnya mereka itu menelan api
الذين لو bagian ayat
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk
kedalam api yang menyala-nyala” adalah
disamping termasuk surat... terjemahan dari....
A. Al Baqarah 177 A. An Nisa’ 10
B. An Nisa’ 9 B. An Nisa’ 9
C. Al Maidah 8 C. An Nisa’ 12
D. D. Al Baqarah 126 D. An Nisa’ 8
E. E. Ali Imran 4 E. An Nisa’ 11
2. Yang termasuk himah dari kandungan
surat An Nisa’ ayat 9 adalah...
A. Islam menghendaki seluruh umatnya
berada dalam keadaan sejahtera 4. واستعينوا
B. Berbuat baik kepada anak yatim
C. Mengelola dan memberdayakan harta ِاصبر
ب Kata yang bergaris bawah
anak yatim sampai mereka dapat mempunyai arti...
mengelolanya sendiri A. Mengapa
D. Anak yatim hendaknya diperlakukan B. Padahal
sama seperti anak kandung C. Ajarkanlah
E. Semua jawaban benar D. Jadikanlah
E. Serulah
2. Jelaskan maksud dari pembinaan pribadi, keluarga dan masarakat secara singkat
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku
ananda atau dengan kelompok, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi
tersebut di depan kelas.
Buatlah kelompok dan diskusikan tentang kemampuan membina diri pribadi dan keluarga
kemudian paparkan hasil diskusimu di depan kelas!
Selama berdiskusi, kita persiapkan masalah-masalah atau poin-poin yang akan kita sampaikan
kepada teman yang lain.
Kertas Kerja
1. Judul/ tema :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
2. Hasil studi ilmiah :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
3. Tokoh penemu :
......................................................................................................................................................................................
4. Sumber :
......................................................................................................................................................................................
5. Tim Investigator :
1) ......................................................................................................................................................................................
2) ......................................................................................................................................................................................
3) ......................................................................................................................................................................................
4) ......................................................................................................................................................................................
5) ......................................................................................................................................................................................
PESAN MORAL Penguatan/ motivasi untuk melakukan dimulai dari sekarang, dari yang
kecil, dari diri sendiri
1.
2.
2. Carilah beberapa hadist yang berhubungan dengan pembinaan pribadi, keluarga dan masarakat
dengan mengisi kolom di bawah ini :
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
3. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang pembinaan pribadi, keluarga
dan masarakat coba kamu amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
Mutiara Hikmah
ﻋﻟﻣﻭٰﺍﻭﻻﺩﻛﻡﻭﺍﻫﻟﻳﻛﻡﺍﻟﺧﻴﺭﻮﺍﺩﺑﻭﻫﻡ
“Ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluarga kamu dan didiklah mereka.
(H.R. Abdur Razaq dan said bin Mansur).
KI (KOMPETENSI INTI) :
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
KD (KOMPOTENSI DASAR):
3.3 Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang kewajiban berdakwah.
4.3 Menerapkan strategi berdakwah sesuai kandungan Al-Qur’an dalam surah an-Nahl: 125; surah asy-
Syu’araa: 214-216, surah al-Hijr: 94-96.
Indikator pencapaian
Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41; QS al-Kahfi: 29;
QS al-Hujuraat: 10-13;QS Ali Imraan:103. Percaya diri
Mampu menerjemahkan QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41; QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13;QS Ali
Imraan:103 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jujur dan ingin tahu
Mampu menjelaskan gambaran QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41; QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13;QS
Ali Imraan:103, tentang kewajiban berdakwah. Tanggung jawab dan percaya diri.
Mendalami dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41;
QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13;QS Ali Imraan:103, tentang kewajiban berdakwah. Religius dan santun
Tujuan Pembelajaran :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
1. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang kewajiban berdakwah.
2. Menerapkan strategi berdakwah sesuai kandungan Al-Qur’an dalam surah an-Nahl: 125; surah asy-Syu’araa: 214-
216, surah al-Hijr: 94-96.
A. Mari renungkan
Petuntuk: Renungkan sejenak dongeng/kisah dibawah ini dengan teliti;
Tahukah kalian cerita tentang venomena seorang ustadz yang memiliki stategi berdakwah
ampuh, beliau diberikan pula oleh Allah kemuliyan saat wafatnya. Nilai apa yang bisa kalian
ambil darinya?
Sumber:
http://klimg.com/resized/476x/p/jeffry-
al-buchori-113.jpg
BERDAKWAH HARUS DENGAN SETRATEGI
Di zaman modern sekarang ini dakwah sangat-sangat dibutuhkan mengingat kerusakan sudah
terjadi dimana-mana, kemaksiatan merajalela secara terbuka dan terang-terang, kejahilan ttg diin
sudah merebak. Bergabunglah bersama kafilah/jamaah dakwah yang telah berkomitmen dlm
berdakwah.
Jadikan setiap gerak kita adalah dalam rangka dakwah, bahkan ketika kita mencari maisah.
Lihat bagaimana generasi terbaik umat ini, para shahabat rodhiallahu’anhum. Merekalah yang patut
kita contoh. Di antara meraka ada yang orang kaya, saudagar sukses, pebisnis ulung. Bagaimana
sikap mereka. Apa yang mereka perbuat? Mereka adalah orang-orang yang paling semangat dalam
berdakwah, mereka tidak dilalai oleh harta mereka, tidak dilalaikan oleh usaha mereka, tidak
dilalaikan oleh bisnis mereka. Bahkan harta/usaha/bisnis mereka adalah salah satu dari penopang-
penopang dakwah Rasulullah Shallallahu’alahi wassalam.
B. Mari mengamati
Petuntuk: Amati gambar ini, kemudian berikan tanggapanmu
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1.…………………………………………….………
…………………………….………………………
2.…………………………………………….……………………
…………………………………………
3.…………………………………………………………………
……………………..…………………
Gambar 1
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1.…………………………………………….………
…………………………….………………………
2.…………………………………………….……………………
…………………………………………
3.…………………………………………………………………
……………………..…………………
Sumber:https://www.google.com/search?q=dakwah&source
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1.…………………………………………….………
…………………………….………………………
2.…………………………………………….……………………
…………………………………………
3.…………………………………………………………………
……………………..…………………
Sumber:https://www.google.com/search?q=dakwah&source
C. Mari Menanya
Bagaimana akibatnya jika kita dalam berdakwah seperti dalam gambar-gambar dan 3 dan 4
diatas?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
D. Mari Belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan kewajiban berdakwah berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan
ananda bisa menghafalnya
1. Ayo Membaca QS an-Nahl: 125
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS an-Nahl: 125
petunjuk: perhatikan arti per lafal atau kalimat di bawah ini dengan baik untuk menambah wawasan
ananda sekalian;
ْ
هم َْاد
ُِل ج : bantahlah mereka
َّ
َل ض: tersesat
َ
ِين َد
هتُْ المْ : orang-orang yang mendapat petunjuk
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Beberapa ciri mau'izhah hasanah adalah seperti nasihat yang menjurus kepada
keredhaan Allah s.w.t.; nasihat dan pengajaran yang dapat melembutkan hati serta
c. Sasaran Dakwah
Mohammad Natsir, menyebutkan tiga golongan yang dihadapi dengan tiga metode
yang dapat digunakan oleh juru dakwah, yaitu sebagai berikut :
1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran dan dapat berfikir kritis, cepat dapat
menangkap arti persoalan. Mereka harus dipanggil dengan hikmah, yakni hujjah
(argumentasi) yang dapat diterima dengan kekuatan akal mereka.
2) Golongan awam, orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis, dan
mendalam, belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi. Mereka ini
dipanggil dengan mau’izah hasanah, yakni keteladanan yang baik dari juru dakwahnya.
3) Golongan yang tingkat kecerdasannya diantara kedua golongan tersebut, belum dapat
dicapai dengan hikmah akan tetapi tidak sesuai pula bila dilayani seperti golongan awam.
Golongan ini dihadapi dengan anjuran dan didikan yang baik yaitu dengan ajaran-ajaran
yang mereka suka membahasnya. Tetapi hanya di dalam batas tertentu mereka tidak
sanggup mengkaji lebih mendalam. Golongan manusia seperti ini dipanggil dengan
bertukar tukar fikiran guna mendorongnya supaya berfikir secara sehat dengan cara yang
lebih baik.
d. Prinsip-prinsip Komunikasi Dakwah dalam Al Qur’an
1) Qaulan Ma’rufah
Secara leksikal kata ma’ruf bermakna baik dan diterima oleh nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Ucapan yang baik adalah ucapan yang diterima sebagai
sesuatu yang baik dalam pandangan masyarakat lingkungan penutur. Qaulan Ma’rufa
sebagai perkataan yang baik dan pantas.
Baik artinya sesuai dengan norma dan nilai, sedangkan pantas sesuai dengan latar
belakang dan status orang yang mengucapkannya. Karena itu, qaulan ma’rufa
mengandung arti ucapan yang halus sebagaimana ucapan yang disukai perempuan dan
anak-anak; pantas untuk diucapkan oleh pembicara maupun untuk orang yang diajak
bicara.
Dengan memperhatikan pendapat para mufassir di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa qaulan ma’rufa mengandung arti perkataan yang baik, yaitu perkataan yang
sopan, halus, indah, benar, penuh penghargaan, dan menyenangkan, serta sesuai dengan
hukum dan logika. Dalam pengertian di atas tampak bahwa perkataan yang baik adalah
perkataan yang bahasanya dapat difahami oleh orang yang diajak bicara dan diucapkan
dengan pengungkapan yang sesuai dengan norma dan diarahkan kepada objek yang tepat.
Diantara ungkapan qaulan ma’rufa didapati dalam QS. Al Baqarah (2) : 263.
4) Qaulan Baliighah
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang kewajiban berdakwah ini, pelajari QS. asy-
Syu’araa: 214-216 berikut !
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. asy-Syu’araa: 214-216 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
(' ) عاشرasyara yang berarti saliing bergaul, karena anggota suku yang terdekat atau
keluarga adalah orang-orang yang sehari-hari saling bergaul.
Kata ( األقربين ) al-aqrabin yang menyifati kata 'asyirah, merupakan penekanan
sekaligus guna mengambil hati mereka sebagai orang-orang dekat dari mereka yang
terdekat.
Kata ( جناح ) janah, pada mulanya berarti sayap. Penggalan ayat ini mengilustrasikan
sikap dan perilaku seseorang seperti halnya seekor burung yang merendahkan sayapnya
pada saat ia hendak mendekat dan bercumbu kepada betinanya, atau melindungi anak-
anaknya. Sayapnya terus dikembangkan dengan merendah dan merangkul, serta tidak
beranjak meninggalkan tempat dalam keadaan demikian sampai berlalunya bahaya. Dari
sini ungkapan itu dipahami dalam arti kerendahan hati, hubungan harmonis dan
perlindungan serta ketabahan dan kesabaran kaum beriman, khususnya pada saat-saat sulit
dan krisis.
)إتبعكittaba'aka/ mengikutimu yakni dalam melaksanakan tuntunan agama.
Kata (
Ayat di atas berpesan lagi kepada beliau bahwa : Hindarilah segala hal yang dapat
mengundang murka Allah SWT, dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat tanpa pilih kasih, dan rendahkanlah dirimu yakni berlaku lemah dan rendah hatilah
terhadap orang-orang yang bersungguh-sungguh mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin
baik kerabatmu maupun bukan.
Demikian ayat ini mengajarkan kepada Rasul SAW. dan umatnya agar tidak
mengenal pilih kasih, atau memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian
peringatan. Ini berarti Nabi SAW. dan keluarga beliau tidak kebal hukum, tidak juga
terbebaskan dari kewajiban. Mereka tidak memiliki hak berlebih atas dasar kekerabatan
kepada Rasul SAW., karena semua adalah hamba Allah SWT, tidak ada perbedaan antara
keluarga atau orang lain. Bila ada kelebihan yang berhak mereka peroleh, maka itu
disebabkan karena keberhasilan mereka mendekat kepada Allah SWT dan menghiasi diri
dengan ilmu serta akhlak yang mulia.
Nabi SAW bersabda : "Wahai suku Quraisy, tebuslah diri kamu. Aku tidak dapat
membantu kamu sedikit pun dihadapan Allah, Wahai Shafiah (saudara perempuan ayat
Rasulullah), aku tidak dapat membantumu sedikit pun dihadapan Allah; Wahai 'Abbas
putra Abdul Muththalib, aku tidak dapat membantumu sedikit pun di hadapan Allah;
Wahai Fatimah putri Muhammad, mintalah apa yang engkau kehendaki dari hartaku, aku
tidak dapat membantumu sedikit pun di hadapan Allah." (H.R. Muslim an-Nasa'I dan lain-
lain melalui Abu Hurairah).
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang kewajiban berdakwah ini, pelajari QS. al-
Hijr: 94-96 berikut !
III. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. al-Hijr: 94-96 berulang-ulang secara tartil dan
bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
1. Ayo Membaca Qs al-Hijr: 94-96
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS al-Hijr: 94-96
petunjuk: perhatikan arti per lafal atau kalimat di bawah ini dengan baik untuk menambah wawasan
ananda sekalian;
ِْض َع
ْر أ : berpalinglah
َاْن َف
َي ك : Kami memelihara kamu
َ
ِين
ِئ َْ
هز ُسْت ْ
الم : orang-orang yang memperolok-olokkan
94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. 95. Sesungguhnya Kami
memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), 96.
(yaitu) orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; Maka
mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). 97. dan Kami sungguh-sungguh
mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, 98. Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang
bersujud (shalat), 99. dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).
Karena itu, ayat-ayat di atas menuntun Nabi SAW. dengan menyatakan bahwa: dan
Kami Allah bersumpah demi kebesaran dan kekuasaan Kami, Kami sungguh mengetahui
bahwa engkau memiliki budi pekerti yang luhur, sangat pemaaf dan penuh toleransi
menyangkut gangguan yang ditujukan kepada pribadimu, dan Kamu juga mengetahui
bahwa sesungguhnya engkau merasa sempit dadamu disebabkan apa yang mereka selalu
ucapkan berupa kebohongan, olok-olokan yang ditujukan kepada Allah SWT dan
risalahmu, maka janganlah hiraukan ucapan-ucapan itu tetapi bertasbihlah menyucikan
Allah SWT dari segala kekurangan disertai dengan memuji Tuhan yang selama ini selalu
membimbing dan memeliharamu dan jadilah engkau salah seorang di antara orang-orang
yang tekun dan khusyuk sujud, yakni shalat, dan di samping itu sembahlah Tuhanmu
dengan berbagai cara yang disyariatkan-Nya sampai datang kepadamu keyakinan, yakni
kematian. Dengan demikian, jiwamu akan selalu tenang, pikiranmu terus menerus cerah
dan apa pun yang menimpamu akan ringan engkau pikul dan engkau akan terus dibimbing
oleh Allah SWT.
Salah satu cara yang ditempuh Allah SWT guna menghalangi kejahatan para
pengolok-olok adalah bertambahnya pemeluk Islam. Dengan keislaman Sayyidina Hamzah
r.a. paman Nabi SAW., dan Sayyidina Umar r.a., lahir keberanian yang lebih besar di
kalangan kaum muslimin dan menciut jiwa kaum musyrikin, karena kedua tokoh tersebut
dikenal luas sebagai para pemberani yang tidak rela dilecehkan atau dihina keyakinan
mereka.
Perintah menjadi salah seorang dari kelompok as-sajidin lebih sulit daripada
dinyatakan jadilah seorang bersujud karena yang masuk dalam kelompok tertentu harus
mencapai suatu tingkat tinggi agar dapat diterima dalam kelompok itu. Sekian banyak
syarat yang harus dipenuhi, baru dia dapat diterima dalam kelompok tersebut. Kelompok
as-sajidin adalah pelaku shalat dengan mantap dan berkesinambungan.
Di antara wahyu yang pertama-tama turun adalah perintah shalat. Muqatil bin
Sulaiman berkata, Allah mewajibkan shalat dua rakaat pada pagi hari dan dua rakaat pada
petang hari pada masa awal Islam, yang didasarkan pada firman Allah QS. Al Mukmin (40)
:55,
“ Maka bersabarlah kamu, karena Sesungguhnya janji Allah itu benar, dan
mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu
petang dan pagi.”
Ibnu Hajar menuturkan, sebelum Isra’ Nabi Muhammad SAW., sudah pernah
shalat, begitu pula para shahabat. Tapi terdapat perbedaan pendapat, adakah shalat yang
diwajibkan sebelum ada kewajiban shalat lima waktu ataukah tidak? Ada yang
berpendapat, yang diwajibkan pada masa itu adalah shalat sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya matahari.
Al-Harits bin Usamah meriwayatkan dari Jalan ibnu Luhai dari Zaid bin Haritsah,
bahwa pada awal-awal turunnya, Jibril mendatangi Rasulullah SAW., untuk mengajarkan
wudhu kepada beliau. Seusai wudhu beliau mengambil seciduk air lalu memercikkan ke
kemaluan. Dengan demikian shalat merupakan kewajiban yang pertama diturunkan.
Ibnu Hisyam menyebutkan, jika tiba waktu shalat, Rasulullah SAW., dan para
shahabat pergi ke tempat yang terpencil lalu secara sembunyi-sembunyi mengerjakan
shalat, agar tidak dilihat kaumnya. Suatu kali Abu Thalib melihat mengerjakan shalat
bersama Ali. Maka Abu Thalib menanyakan shalat itu. Setelah mendapat penjelasan yang
cukup memuaskan, Abu Thalib menyuruh beliau dan Ali agar menguatkan hati.
G. Rangkuman
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-materi
pokok lain yang belum tercantum di sini!
a. Dakwah adalah kewajiban setiap muslim, dilakukan dengan tiga metode, yaitu dengan hikmah
(mengambil pelajaran dari kejadian yang ada), menggunakan ungkapan yang dapat menyentuh
rasa dan perasaan sehingga dapat diterima oleh kebanyakan masyarakat dan mengadakan
perdebatan menyangkut permasalahan dengan penuh antusias, sopan dan rasional dengan
mengedepankan prinsip kebaikan, fungsional dan kemaslahatan.
b. ……..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay
H. Ayo berlatih
I. Evaluasi Cognitif melalui Pilihlah Ganda
1. Apakah arti dakwah secara etimologi?
A. Hasutan
2. الموعظةberarti…
B. Perdamaian A. Pengadilan
C. Seruan B. Baik
D. Mengajak C. Pengajaran
E. Jawaban c dan d benar D. Pelajaran
3. Sebutkan beberapa contoh sikap berdakwah yang telah ananda lakukan dalam aktifitas
sehari-hari?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
*MEREFLEKSI
Kalian sudah belajar banyak tentang perilaku bardakwah, Bacalah dengan saksama pernyataan
berikut !
Pilihlah SY jika kalian sangat yakin, Y= yakin, KY= kurang\ yakin
No. Saya yakin SY Y KY
1 Saya yakin bahwa tokoh tersebut fenomenal
KI (Kompetensi Inti):
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan .
KD (Kompetensi Dasar) :
3.8 Memahami kandungan Al-Qur’an tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat
dalam surah at-Tahriim:6, surah Thaahaa: 132; surah al-An’aam:70; surah an-Nisaa’:36 dan surah
Huud: 117-119.
4.4. Mencontohkan perilaku bertanggungjawab terhadap keluarga dan masyarakat sesuai kandungan Al-
Qur’an surah at-Tahriim:6, surah Thaahaa: 132; surah al-An’aam:70 ; surah an-Nisaa’:36 dan surah
Huud: 117-119.
Indikator
menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa: 132; QS al-An’aam:70; QS an-
Nisaa’:36 danQS Huud: 117-119 tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat NK; Teliti, logis
dan sistematis
Menerjemahkan QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa: 132; QS al-An’aam:70; QS an-Nisaa’:36 danQS Huud: 117-119
tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar
NK; Teliti, logis dan sistematis
Menjelaskan gambaran QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa:132; QS al-An’aam:70; QS an-Nisaa’:36 dan QS Huud:117-119
tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat NK; Teliti, logis dan sistematis
Mendalami dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa:132; QS al-
An’aam:70; QS an-Nisaa’:36 dan QS Huud:117-119 tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan
masyarakat NK; Teliti, logis dan sistematis
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur’an tentang bertanggungjawab terhadap keluarga dan masyarakat sesuai dengan Al-
Qur’an surah at-Tahriim:6, surah Thaahaa: 132; surah al-An’aam:70 ; surah an-Nisaa’:36 dan surah Huud: 117-119.
Memberi contoh tentang tanggung jawab terhadap teman sebayanya.
Ananda sekalian apa arti belajar dan seberapa penting belajar bagi kalian? Nilai apa yang
bisa kalian dari gambar ini?
sumber
https://www.google.co.id/#q=tanggung+jawab+terh
adap+diri+sendiri
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. yakni seseorang berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu, atau memberikan jawab dan menaggung akibatnya
atas segala yang dikerjakan, dan itu terlahir dari kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun tidak disengaja dan pelaku benar-benar kalau tanggung jawab sebagai bentuk perwujudan
kesadaran akan kewajiban-kewajibanya.
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=tanggungjawab
C. Mari Menanya
Setelah ananda sekalian renungkan, membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada
D. Mari Belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan tanggung jawab berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan ananda
bisa menghafalnya
1. Membaca QS. At Tahrim (66) : 6
ُم
ْ ُسَك
نفَْ
ُوا أ ُوا ق منََ آِين
الذَّ ها َُّ
َي يا أ َ
َُّاسالن ها ُُو
َد َق
و ًا
نارَ ُم
ْ ِيكهلَْ
َأو
ٌدا
د ٌ ش
َِ ٌ غ
ِالظ َة
ِك َ ها
مالئ َْ ََ
لي ة ع َُ
َار ْ َ
الحِج و
ماَ نَلوَُْع
يفََ
ْ و َُ
هم مرََ
ما أَ َاّلِل
َّ ون َ ُْصيعَ ال
)٦( ون َ ُمرَْ
يمُ
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS - At-Tahriim:6
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. Taha (20) : 132 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
Kata ( أهلك ) ahlaka/keluarga jika ditinjau dari masa turunnya ayat ini, maka ia hanya
terbatas pada istri beliau - Khadijah r.a. dan beberapa putra beliau bersama Ali bin Abi
Thalib r.a. yang beliau pelihara sepeninggal Abu Thalib. Tetapi bila dilihat dari
penggunaan kata ahlaka yang dapat mencakup keluarga besar, lalu menyadari bahwa
perintah tersebut berlanjut sepanjang hayat, maka ia dapat mencakup keluarga besar Nabi
Muhammad saw., termasuk semua istri dan anak cucu beliau. Bahkan sementara ulama
memperluasnya sehingga mencakup seluruh umat beliau.
Kata (اطبر )اصاishthabir dari kata (ابر )اصاishbir/bersabarlah dengan
penambahan huruf ( ) طtha'. Penambahan itu mengandung makna penekanan.
Kata ( )رزقrizq pada mulanya, sebagaimana ditulis oleh bahasa Arab, Ibn Faris,
berarti pemberian untuk waktu tertentu. Namun demikian, arti asal ini berkembang
sehingga rizki antara lain diartikan sebagai pangan, pemenuhan kebutuhan, gaji, hujan dan
lain-lain, bahkan sedemikian luas dan berkembang pengertiannya sehingga anugerah
kenabian pun dinamai rizki.
Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat
dan lainnya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang
utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal-amal lainnya. Tentu hal ini berkaitan
dengan fungsi salat, yakni sebagai pencegah kekejian dan kemungkaran. QS. Al Ankabut (29) :
45.
Layak pula kita lebih menekankan dan meneladani tentang kesabaran dan ketabahan Rasul
SAW., dalam menekankan perintah menegakkan s}alat dalam lingkungan keluarga. Bahkan
Allah sebagai ar-Razzaq menjamin rizki dengan menghamparkan bumi dan langit dengan
segala isinya. Dia menciptakan seluruh wujud dan melengkapinya dengan apa yang mereka
butuhkan, sehingga mereka dapat memperoleh rizki yang dijanjikan Allah itu. Rizki dalam
pengertiannya yang lebih umum upaya makhluk untuk meraih kecukupan hidupnya dari dan
melalui makhluk lain. Semua makhluk yang membutuhkan rizki diciptakan Allah
membutuhkan makhluk lain untuk dimakannya agar dapat melanjutkan hidupnya.
ًاِبْ َلع َُ
هم ِينذوا د َُاتخ
َّ َ
ِين َّ
الذ َر
ِ َذو
َانيْالد
ُّ َُا
ة َي ْ
الح ُ
هم ُت َر
َّْ َغ
و ًا
هوََْلو
ْ
َتَسَبَا كِمْسٌ بنفَ َ ْسَلتبُ ن َْ
ِ أ ْ ب
ِه ِرَك
ِّ َذ
و
ٌ
ِيع َال شَف َل
ِيٌّ و َّ ِدون
اّلِلِ و ُ ْ ِن ها م َْسَ َل َلي
هاَِْنذ مَْْخ
يمُ ٍ ال دلََّْ ع ُلل ك ِْْد
تع َ نِْ َإ
و
ُوا َسَبَا كِمِلوا ب ُبس ُْ
َ أ ِين َّ َِك
الذ َ ُ
ولئ أ
ٌ
ِيم َلٌ أذابَََعٍ و ِيم َمْ ح ِنٌ م َابْ شَر هم َُل
)٧٠( ون َ ُ ُرْف يكَ انوا ُ ََا ك ِم
ب
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS al-An’aam:70
ًا ََْل
هو ًا و ِب َلع: permainan dan kelengahan
ُ
همُت َر
َّْ غ: mereka telah ditipu
َ
ْسَل
تبُ : dijerumuskan
Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 1 dan 2 65
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kalimat ( ) dinahum laibun wa
lahwun/menjadikan agama mereka permainan dan kelengahan, dipahami oleh sementara
ulama dalam arti kebiasaan hidup mereka dalam arti perhatian dan keseharian mereka adalah
permainan. Ada juga yang memahaminya dalam arti kepercayaan dan tata cara mereka
berhubungan dengan Tuhan, yakni mereka berpesta pora di hadapan berhala-berhala mereka
pada waktu-waktu tertentu, serta bersiul dan bertepuk tangan dihadapan Ka'bah sebagaimana
firman-Nya "Shalat mereka di sekitar Baitullah tidak lain kecuali siulan dan tepukan tangan"
(QS. Al-Anfal [8] : 35).
Kata ( تبسل ) tubsala pada mulanya berarti terhalangi. Kata ini biasanya digunakan
untuk keterhalangan yang tidak dapat dielakkan lagi buruk akibatnya. Dari sini, kata tersebut
digunakan dalam arti dijerumuskan dalam siksa, atau penjara atau neraka. Sementara ulama
memilih makna terhalangi, sehingga yang dimaksud adalah terhalangi dari rahmat dan
kebajikan. Ayat di atas secara tegas menyatakan bahwa amal buruk mereka bukan Allah yang
menjerumuskan dan menghalangi mereka meraih rahmat Allah.
Kata hanya dalam firman-Nya : hanya mereka itulah, dipahami berdasar susunan redaksi ayat
ini yang menggunakan kata ( اولئك ) ulâika yang menunjuk ke kata (الذين )
alladzina. Keduanya bersifat definitif. Redaksi demikian menghasilkan pengkhususan yang
diterjemahkan dengan makna hanya. Tentu saja bukan hanya mereka yang dijerumuskan ke
dalam siksa, tetapi karena dosa pelecehan terhadap ayat-ayat Allah sedemikian besar, maka
seakan-akan hanya mereka yang disiksa. Atau boleh jadi siksa buat mereka adalah siksa
tersendiri, sehingga hanya mereka yang mendapatkannya.
بى ُر
َْ ْ ِي
الق َار
ِ ذ الجْ : tetangga yang dekat
ُِبُن ْ ِ
الج َار ْ
الج : tetangga yang jauh
ِْبَن ْ َّاحِبِ ب
ِالج الص: teman sejawat
َاال
مخْت
ُ : sombong
ًاَخُور
ف : membangga-banggakan diri
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata ibadah diterjemahkan dengan “menyembah, mengabdi, dan taat”. Kata tersebut dapat
menggambarkan "kekokohan" dan "kelemah lembutan", karena seseorang dinamakan
menyembah, mengabdi, dan taat menggambarkan situasi ketiadaberdayaan karena merasa
butuh akan perlindungan atau takut akan murka maka, ia akan melakukan dengan penuh
kehati-hatian demi kesempurnaan penghambaanya.
Penggunaan kata penghubung "bi" bukan “ li” yang berarti untuk dan “ila” yang
berarti kepada, ketika berbicara tentang bakti kepada ibu-bapak,
( )wa bi al-walidaini
ihsana. Menurut pakar-pakar bahasa, kata “ila” mengandung makna jarak, sedangkan Allah
tidak menghendaki adanya jarak walau sedikit pun dalam hubungan antara anak dan orang
tuanya. Anak harus selalu mendekat dan merasa dekat kepada lbu-bapaknya. Itu pula
sebabnya tidak dipilih kata penghubung “li” yang mengandung makna peruntukan.
Pada kata husn yakni ihsanan, mencakup segala sesuatu yang menggembirakan dan
disenangi. "Hasanah" digunakan untuk menggambarkan apa yang menggembirakan
manusia karena perolehan nikmat, menyangkut diri, jasmani, dan keadaannya.
Demikian dirumuskan oleh pakar kosa kata Al Qur'an, Ar Raghib Ashfahani.
Selanjutnya, menurut pakar tersebut, kata ihsan digunakan untuk dua hal, yakni
memberi nikmat kepada pihak lain dan perbuatan baik. Karena itu, kata ihsan lebih luas
dari sekadar memberi nikmat atau nafkah, maknanya, bahkan lebih tinggi dan dalam dari
kandungan makna adil, karena adil adalah "memperlakukan orang lam sama dengan
perlakuannya kepada Anda", sedangkan ihsan adalah "memperlakukannya lebih baik
dari perlakuannya terhadap Anda." Adil adalah “mengambil semua hak Anda dan atau
memberikan semua hak orang lain”, sedangkan ihsan adalah "memberi lebih banyak
danpada yang hams Anda berikan dan mengambil lebih sedikit dari yang seharusnya
Anda ambil."
لم
ٍ ُِْظَى ب ُر ْ َِك
الق ُْ
هل ِ َبك
لي َُّ
ن ر ََا
ما ك ََو
َبكَُّ
ء رَْ شَاََلو
) و١١٧( ن َُو ِحْل
مص َل
ُ ها َْ
ُه َأ
و
َالو
ن ُ َ َ َال
يز ة و ًدََِاح
ة وًمَُّ
َّاسَ أَ النَل
َعَلج
َبكَُّ
َ ر ْ ر
َحِم منَ ِال ) إ١١٨( َ ِف
ِين َل
مخْت
ُ
Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 1 dan 2 69
َّ ِْكَ أل
مألن َِّ
ب َُ
ة ر َل
ِم ْ ك
َّت
تمََ
ْ و َُ
هم ََ
لق ِكَ خََل
ِذل و
َ
ِينَع َج
ْم َّاسِ أ
َالن ِ وَّة ْ
الجِن َ
ِنَ م َّم
هن ََ
ج
)١١٩(
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS Huud: 117-119
* Hal-Hal Yang Harus Dipikirkan Oleh Setiap Manusia Bahwa Ia Memiliki Tanggungjawab Kepada
Keluarga Sebagai Berikut;
a. Kehidupan Keluarga
Ali Bin Abi Thalib ra mengomentari ayat ini dengan mengatakan, “Bentuklah adab
mereka dan ajarkan mereka (agama yang mulia ini)”. Di kesempatan lain Ibnu Abbas
mengatakan, “Ajaklah keluargamu untuk taat kepada Allah, takut-takutilah mereka untuk
berbuat ma’siat, dan perintahkan untuk selalu mengingat Allah, niscaya Dia akan
menyelamatkan kalian dari api neraka”. Walhasil kata menjaga berarti aktivitas yang tidak
akan berhenti kecuali kalau waktunya telah habis, untuk ukuran manusia tentunya sampai
kematian datang menjemputnya.
Tugas membentuk akhlak yang baik, menjaga keluarga dari kemaksiatan dan
melanggengkannya untuk selalu taat kepada Allah, adalah aktivitas yang tidak gampang,
diperlukan komitmen dan ilmu yang baik. Setiap anggota keluargapun mempunyai
kewajiban yang sama untuk saling mendukung aktivitas ini, walau konteks ayat yang mulia
ini mengedepankan suami sebagai pemeran utama, karena kata ahlikum maknanya adalah
7. KESIMPULAN
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-materi
pokok lain yang belum tercantum!
a. Takwa merupakan sarana efektif untuk membangun hubungan dengan Allah, kebaikan
hubungan antara manusia dengan Tuhan tentu akan membawa dampak akhir yang positif.
b. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
d. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
e. …………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
Ayo berlatih
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab terutama soal esay
A. Evaluasi Cognitif
Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 1 dan 2 73
a. Soal Pilihlah Ganda
1. Ayat yang mengjelaskan bahwa dakwah dan C. Yasin : 2
pendidikan harus bermula dari rumah ..... D. Al-An’am : 70
A. Al-Jatsiyah : 35 E. Al-An’am : 125
B. Al-An’am : 70 6. Di bawah ini yang termasuk kurikulum
C. At-Tahrim : 6 pendidikan keluarga adalah....
A. member ketenangan dan
D. Al-Isra’ : 37
kenyamanan
E. Al-Baqarah : 222
B. menumbuhkan kepiawaian
2. Lafz kasar dalam at-tahrim : 6....
C. tauladan dalam ibadah dan akhlak
A. يعصون D. mengajarkan kepemimpinana
E. menumbuhkan perdamaian
B. غالظ 7. Dakwah dan pendidikan harus bermula dari..
A. Sekolah
C. شداد B. Rumah
C. Tempat bermain
D. Lapangan
D. الحجرة E. Masjid
8. “Didiklah anak-anakmu tiga perkara: cinta
E. وقود kepada nabi mereka, cinta kepada sanak
3. Arti شداد dalam at-tahrim : 6 adalah ....
keluarga, dan membaca Al Qur’an.”
Merupakan perintah Rasulullah yang
A. Buruk diriwayatkan oleh…
A. H.R Bukhari
B. Keras B. HR Muslim
C. Buta C. H.R At Tabari
D. Kejam D. H.R Bukhari dan Muslim
E. Kasar E. H.R Ahmad
4. Arti العاقبةdalam surat taha : ََُلك
9. Arti dari َ َ الadalah..
نسْأ
132.... A. Kami tidak memintamu
A. Akibat yang baik B. Kami tidak memberimu
B. Akibat yang sangat baik C. Kami tidak memujimu
C. Akibat yang lebih baik D. Kami tidak menawarkanmu
D. Akibatnya E. Kami tidak melemparkanmu
E. Akibat yang terbaik
10. Apakah fungsi salat yang telah dijelaskan
ًا
دينهم لعب
5. Potongan ayat dalam QS. Al ‘Ankabut 45 …
A. Pengingat Allah
ًا
و لهو ini terkandung dalam B. Pemberi ketenangan
surat . . . C. Pencegah kekejian
A. As-Saf : 3 D. Pencegah kemungkaran
B. At-Taubah : 7 E. Jawaban c dan d benar
1.
2.
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
2. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran islam tentang tanggung jawab manusia terhadap
keluarga dan masyarakat coba kamu amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
I KEPEMIMPINAN
KI (Kompetensi Inti) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
76 Tafsir Ilmu tafsir XII agama smt 2
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PETA KONSEP
Mari belajar membaca
surah Ali Imran:26, an-
Nisaa’:58-59; an-
Nisaa’:144; surah al-
Maaidah:56-57; surah Mari belajar arti, makna dan
at-Taubah:71. tarjamah QS Ali Imran:26, an-
Nisaa’:58-59; an-Nisaa’:144;
surah al-Maaidah:56-57; surah
at-Taubah:71..
Kepemimpi
nan Mari memahami Isi kandungan
QS Ali Imran:26, an-Nisaa’:58-59;
an-Nisaa’:144; surah al-
Maaidah:56-57; surah at-
Penerapkan prilaku pemimpin Taubah:71.
sesuai QS Ali Imran:26, an-
Nisaa’:58-59; an-Nisaa’:144;
surah al-Maaidah:56-57;
surah at-Taubah:71.
Wahai ananda lihat kira-kira apa yang dilakukan oleh para pingwin terdepan ini? nilai apa
yang bisa kalian ambil dari gambar ini? Pernahkah kalian menjadi orang terdepan sepertinya?
Adakah yang dilakukan temanmu saat ananda diposisi itu? Sudahkah teman yang di belakang
ananda mengikutimu? dalam hal apakah pengalaman itu ?
http://www.datakarir.com/images/kepemimpinan.gif
KEPEMIMPINAN Sukses
C. Mari Menanya
Setelah kalian membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa pertanyaan
yang perlu kalian renungkan, Dengan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan mana, apa,
mengapa !
Dari ketiga gambar diatas mana yang menunjukan prilaku yang pemimpin yang bisa ditiru?
………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
D. Mari belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan kepemimpinan berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan ananda
bisa menghafalnya
1. Membaca QS Ali Imran:26
َلكُْ ْ ِي
الم ْت ُ ِلك
تم ُْ ْ َِك
الم مال َ َّ
هم َّ
ُالل ُل
ِ ق
ُتشَا
ء َ ْ
َّن
ِملكَ مُْ ْ ُ
الم ْز
ِع ََ
تن ء و ُتشَا َ ْمنَ
َ َد
ِك ِي ُتشَا
ء ب َ ْ َ ِل
من َُ
ُّتذ ء وُتشَا
َ ْ منَ ُّ
ِز َُ
تع و
)٢٦( ٌِير َد
ء قٍِّْ شَي
ُل
ِ لى كََ
نكَ عَِّ
ُ إ ْر ْ
الخَي
Petunjuk: dalam setiap kegiatan mengartikan maka,
perhatikan arti perlafal atau kalimat yang dimaksud
dengan baik untuk menambah wawasan ananda sekalian;
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS Ali Imran:26
ُ
ِعْز
تنَ : Engkau cabut ُّ
ِز ُ
تع : Engkau muliakan
ِل ُ
ُّتذ : Engkau hinakan
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata َّ
هم ِّ berasal dari perpaduan huruf nida’ (داء
ُالل َِ)ن, ya’ (ياءَ) dan
alif (ِفَل َ) dan alif (ِف
)أdengan kata Allah ()هللا. Huruf ya’ (ياء َل )أdalam
َ
ungkapan ya Allah ( )يا هللاitu diganti dengan dua buah huruf mim (ْمِي
)مyang
Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 2 79
ditempatkan di ujung kata itu, sehingga menjadi Allahumma (َّ
هم ِّ ). Ungkapan
ُالل
َّ
هم ِّ digunakan khusus untuk memohon doa kepada Allah dan berarti “Ya Allah
ُالل
ْر
ummana bi khair” (ٍ َا ب
ِخَي من َُّ
يا هللا أ َ = Ya Allah bimbinglah kami
dengan cara yang sebaik-baiknya).
Kata هللا digunakan secara khusus untuk menyebut nama Tuhan Yang Mahatinggi.
َاح
kata sifat wâhid (ِد )وsehingga menjadi ilâh wâhid (د ٌَِاح ه و ٌ)إل.
Rangkaian kedua kata ini juga mengacu pada pengertian khusus, yaitu Allah Yang
Mahaesa.
Kata (), kata majemuk ini, terambil dari akar kata
yang rangkaian huruf-hurufnya mim, lam dan kaf, yang mengadung makna kckuatan,
dan keshahihan, yang pada mulanya berarti ikatan dan penguatan. Kata Malik yang berarti
raja, atau "Malik", yang berarti Pemilik, mengandung penguasaan terhadap sesuatu
disebabkan oleh kekuatan pengendalian dan keshahihannya. Allah adalah Pemilik.
Ayat ini menjelaskan bahwa yang dimiliki-Nya adalah al-Mulk, yakni kepemilikan.
Kata () Engkau muliakan, pada hakikatnya mengandung arti kekuatan
yang menjadikan pemiliknya dibutuhkan, sekaligus tidak terkalahkan.
Kata ( ) Engkau hinakan. Yang hina selalu butuh kepada banyak pihak,
terkalahkan dan tidak berwibawa.
دوا َُّ
تمُ : menyampaikan
َّا
ِم ِعن : sebaik-baik
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata (), Amanah adalah sesuatu yang diserahkan kepada
pihak lain untuk dipelihara dan dikembalikan bila tiba saatnya atau bila diminta
oleh pemiliknya. Amanah adalah lawan dari khianat. la tidak diberikan kecuali kepada
orang yang dinilai oleh pemberinya dapat memelihara dengan baik apa yang
diberikannya itu. setiap manusia telah menerima amanah secara potensial sebelum
kelahirannya dan secara aktual sejak dia akil baligh.
Kata ()'adala yang terdiri dari huruf-huruf 'ain, dal dan lam. Rangkaian huruf-
huruf ini mengandung dua makna yang bertolak belakang, yakni lurus dan sama serta
bengkok dan berbeda. Seseorang yang adil adalah berjalan lurus dan sikapnya selalu
َُّخ
ِذوا تت َ ُوا ال
منََ آ ِين َّ ها
الذ َيَُّ
يا أَ
ون ُ
د ْنِ
م َ
ء اَي ِ
لْوَأ َ
ِينِرَاف ْ
الك
ِ
َُّخ
ِذوا تتَ : kamu mengambil
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata (), orang-orang yang mantap kekafiranya,
كفر
terambil dari kata ( ) kafara yang pada mulanya berarti menutup. Al Qur'an
menggunakan kata tersebut untuk berbagai makna yang masing-masing dapat
dipahami sesuai dengan kalimat dan konteksnya. Konteks ayat ini adalah larangan
menjadikan orang yang mantap dalam kekafiranya sebagai wali/penolong dan atau
pemimpin, karena boleh jadi ia mendustakan ajaran islam atau bahkan menjadi musuh
islam.
Kata () adalah bentuk jamak dari kata Wali yang berarti
teman yang akrab, juga berarti pelindung atau penolong.
o Penggunaan kata (), aturiduna/maukah kamu pada firman-
Nya: Maukah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah. Redaksi demikian yang
dipilih bukan kata apakah kamu menjadikan, untuk menekankan betapa hal tersebut
sangat buruk. Baru pada tingkat mau saja mereka telah dikecam, apalagi jika benar-
benar telah dilaksanakan.
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang kepemimpinan ini, pelajari QS. al-
Maaidah:56-57 berikut !
IV. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. al-Maaidah:56-57 berulang-ulang secara tartil dan
bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
1. Ayo Membaca QS al-Maaidah:56-57
ل َو
ََّ يتَ : mengambil menjadi penolongnya
ْب
َ حِز : pengikut
َ ُ
ون لبَِا ْ
الغ : pemenang
ِذواَُّخ
تتَ ال : janganlah kamu mengambil
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata (), pengikut adalah kelompok tertentu yang memiliki militansi dan
menyatu dalam satu wadah yang disepakati untuk membendung atau
menanggulangi kesulitan. Makna ini berkembang sehingga termasuk juga untuk
memperjuangkan cita-cita, baik atau buruk. Dari sini kata tersebut diartikan sebagai
partai.
Kata (), pemenang dengan pengertian meraih apa yang
mereka harapkan, yakni kehidupan bahagia di dunia, keamanan dan ketentraman
dalam masyarakat serta kebahagiaan di akhirat dengan meraih surga dan ridha-Nya.
Kata ( دياان ) din mempunyai banyak arti, antara lain ketundukan, ketaatan,
perhitungan, balasan. Juga berarti agama, karena dengan agama seseorang bersikap
tunduk dan taat, serta akan diperhitungkan seluruh amalnya, yang atas dasar itu ia
memperoleh balasan dan ganjaran. Agama, atau ketaatan kepada-Nya, ditandai oleh
penyerahan diri secara mutlak kepada Allah SWT. Islam dalam arti penyerahan diri
adalah hakikat yang ditetapkan Allah dan diajarkan oleh para nabi sejak Nabi Adam as.
hingga Nabi Muhammad SAW.
Kata () huzua, adalah gurauan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi
dan dengan tujuan melecehkan.
Kata (), permainan makna dasarnya adalah segala aktivitas yang
dilakukan bukan pada tempatnya, atau untuk lujuan yang tidak benar. Karena itu air liur
yang biasanya keluar tanpa disengaja, apalagi pada anak kecil dinamai lu'ab karena ia
keluar atau mengalir bukan pada tempatnya. Mereka menjadikan agama sebagai
bahan permainan, berarti juga mereka tidak menempatkan pengagungan kepada
Allah yang menggariskan ketentuan agama itu, pada tempat yang sewajarnya, tidak
juga menempatkan Rasul pada tempat beliau yang wajar.
ْ
همُُ
ْض َ
بع َات
ُ ِنْم
ُمالمْ َ و َُو
ن ْم
ِن ُم ْ َ
الم و
ُِوفْر َع ْ ب
ِالم َ ُ
ون ُْ
مر يأَ ٍْ
ض َ
بع َُا
ء لي َو
ِْ أ
َ
َّالة
ون الص َ ُ ِيم يقَُ
ِ و َرْكُن
المْ َِن ن عَْ َْ
هو ََ
ين و
ُ َ َُس
وله َراّلِلَ و
َّ ون َ ُِيعيط َُاة وَ ََّك
ون الزَ تُْ َُ
يم و
ٌ
ِيزَز اّلِلَ ع
َّ َِّ
ن اّلِلُ إ
َّ ُ
همُُ ْح
َم َرِكَ سَي َ ُ
ولئ أ
ٌ
ِيمَكح
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS at-Taubah:71
َ ت
ون ُْ ُ : menunaikan
يم
ُ
همُُ
َم َر
ْح سَي: mereka itu akan diberi rahmat
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
3. KESIMPULAN
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab terutama soal esay
Ayo berlatih
I. Evaluasi Cognitif
Pilihlah Ganda
1. ْ
َّن
ِملكَ مُْ المْ ُ ِعْزتن ََو E. Memberi
ُتشَا
ء َ. Arti yang sesuai dengan ayat 4. adalah
Kandungan surat An-Nisaa’ ayat 58 tersebut
keharusan seorang pemimpin
diatas adalah.... memiliki....
A. Engkau cabut kerajaan dari orang yang A. Kesehatan jasmani dan adil
engkau kehendaki B. Keberanian dan adil
B. Engkau berikan kerajaan dari orang yang C. Kekayaan dan amanah
engkau kehendaki D. Kekuatan dan amanah
C. Engkau muliakan orang yang engkau E. Sifat amanah dan adil
kehendaki 5. QS.Al-A’raf ayat 85 termasuk ayat yang
D. Engkau kehendaki orang yang engkau menjelaskan amanah terhadap…
kehendaki A. Allah
E. Engkau Maha kuasa atas segalanya B. Pribadi
2. Ayat yang menjelaskan tentang kepemimpinan C. Manusia
adalah D. Pemimpin
A. QS. Al-Imran: 26 E. Lingkungan
B. QS.Al-Baqarah: 173
C. QS.At-Taubah : 85 6. Manakah yang termasuk kesimpulan dari
D. QS.An-Nahl : 69 dari surat Al-Imran:26 ....
E. QS.An-Nisa’ : 26 A. Larangan keras Allah untuk memilih
3. Makna paling dekat dengan lafz orang kafir sebagai pemimpin
َُّ
دوا تمُ ………. B. Amanah merupakan landasan etika dan
moral dalam bermuamalah
A. Menerima C. Pengetahuan dan kekuasaan Allah
B. Menetapkan adalah mutlak
C. Menyuruh
D. Menunaikan
C. َُو
ن ِيميقَُ
و 9. “Berlaku adillah, karena adil itu…”
Lanjutan terjemah QS Al-Maidah: 8
ََّال
ة الص tersebut adalah ....
A. Lebih dekat kepada takwa
َ ت
ون ُْ
يم َُ
و B. Menegakkan kebenaran
C. Mendorong untuk berlaku baik
َ َ
اة َّك
الز D. Membawa kebenaran
E. Penyelamat diri
َّ ُ
D. ُ
اّلِل هم ُُ
َمْحَر
سَي
Portofolio dan Penilaian Sikap
1. Carilah beberapa ayat lain dan hadist yang berhubungan dengan kepemimpinan dengan mengisi
kolom di bawah ini :
Nama Surat + No. Ayat
No. Redaksi Ayat
1.
2.
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
2. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang kepemimpinan coba kamu
amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
MENGKOMUNIKASIKAN
ش ْيبَةَ َوزُ َهي ُْر بْنُ َح ْرب َوابْنُ نُ َميْر قَالُوا َح َّدثَنَا َ َح َّدثَنَا أَبُو بَك ِْر بْنُ أَبِي
ع ْب ِدَ ْع ْم ِرو ب ِْن أَ ْوس عَن َ ْعن َ ع ْمرو يَ ْعنِي ا ْبنَ دِينَار َ ْعيَ ْينَةَ عَن
ُ ُس ْفيَا ُن بْن
Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam didatangi ُ
سلَّ َم
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ َّللا ب ِْن ع َْمرو قَا َل ابْنُ نُ َميْر َوأَبُو بَكْر يَ ْبلُ ُغ بِ ِه النَّبِ َّي
ayah Nu'man bin Basyir dengan maksud mempersaksikan ِ َّ
سلَّ َم إِنَّ ا ْل ُم ْقسِطِ ي َن َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ َّللاِ َّ سو ُلُ ث زُ َهيْر قَا َل قَا َل َر ِ َوفِي َحدِي
Nabi tentang satu pemberian yang telah ia berikan kepada
عزَّ َو َج َّل َو ِك ْلتَا يَ َد ْي ِه يَمِ ي ٌنَ الرحْ َم ِن
َّ ين ِ ِعلَى َمنَابِ َر مِ نْ نُور عَنْ يَم َ َّللا
Nu'man daripada saudara-saudaranya. Kemudian beliau ِ َّ ِع ْن َد
ِيه ْم َو َما َولُواِ الَّذِينَ يَ ْع ِدلُونَ فِي ُح ْكمِ ِه ْم َوأَ ْهل
Shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya, "Apakah engkau
Abdullah bin ‘amru bin al ‘ash r.a berkata: rasulullah saw
bersabda: sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, kelak memberi semua anakmu seperti ini?" Ia menjawab, "Tidak."
Mutiara
disisi allah ditempatkan diatas mimbar dari cahaya, ialah
mereka yang adil dalam hukum terhadap keluarga dan apa saja
Hikmah
Nabi pun bersabda: "Berlaku adillah kepada anak-anak kalian
dalam pemberian." (HR. Bukhari).
yang diserahkan (dikuasakan) kepada mereka. (muslim)
KI (KOMPETENSI INTI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD(KOMPETENSI DASAR):
1.3 Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang etos kerja seorang muslim.
2.2 Memiliki etos kerja pribadi muslim sesuai kandungan Al-Qur’an surah al-Jumu’ah 9-11; surah al-Qashash :77.
3.2 Memahami tafsir Al-Qur’an tentang etos kerja pribadi muslim sesuai kandungan Al-Qur’an dalam surah al-Jumu’ah 9-
11; surah al-Qashash :77.
4.2 Menerapkan etos kerja pribadi muslim yang sesuai kandungan Al-Qur’an dalam surah al-Jumu’ah 9-11; surah al-
Qashash :77.
Indicator
1. Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77
etos kerja. Percaya diri
2. Mampu menerjemahkan QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 etos kerja ke dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Jujur dan ingin tahu
3. Mampu menjelaskan gambaran QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 etos kerja. Tanggung
jawab dan percaya diri
4. Mendalami dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari QS al-Jumu’ah 9-11;
QS al-Qashash :77 etos kerja. Religius dan santun
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur’an tentang etos kerja dalam surah al-Jumu’ah 9-11; surah al-Qashash :77.
Menerapkan etos kerja dalam kehidupan sehari-hai
PETA KONSEP
Sumber:
http://menyempal.wordpress.com/pergerakan/
Agama Islam yang berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits sebagai tuntunan dan pegangan bagi
kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur dalam segi ibadah saja melainkan juga
mengatur umat dalam memberikan tuntutan dalam masalah yang berkenaan dengan kerja.
Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya,
dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.” Dalam ungkapan lain dikatakan
juga, “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, Memikul kayu lebih mulia dari pada
mengemis, Mukmin yang kuat lebih baik dari pada mukslim yang lemah. Allah menyukai mukmin
yang kuat bekerja.” Nyatanya kita kebanyakan bersikap dan bertingkah laku justru berlawanan
dengan ungkapan-ungkapan tadi.
Padahal dalam situasi globalisasi saat ini, kita dituntut untuk menunjukkan etos kerja yang tidak
hanya rajin, gigih, setia, akan tetapi senantiasa menyeimbangkan dengan nilai-nilai Islami yang
tentunya tidak boleh melampaui rel-rel yang telah ditetapkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Pada hakikatnya, pengertian kerja telah muncul secara jelas, praktek mu’amalah umat Islam
sejak berabad-abad, dalam pengertian ini memperhatikan empat macam pekerja :1) al-Hirafiyyin;
mereka yang mempunyai lapangan kerja, seperti penjahit, tukang kayu, dan para pemilik restoran.
Dewasa ini pengertiannya menjadi lebih luas, seperti mereka yang bekerja dalam jasa angkutan dan
kuli. 2) al-Muwadzofin: mereka yang secara legal mendapatkan gaji tetap seperti para pegawai dari
suatu perusahaan dan pegawai negeri. 3) al-Kasbah: para pekerja yang menutupi kebutuhan makanan
sehari-hari dengan cara jual beli seperti pedagang keliling. 4) al-Muzarri’un: para petani.
C. Mari Menanya
Setelah kalian renungkan membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa
pertanyaan yang perlu kalian kaji dengan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan mana, apa,
mengapa !
Dari ketiga Gambar diatas mana yang menunjukan prilaku /konsep yang mengedepankan sikap etos
kerja yang bisa ditiru?
Apa alasannya? Sebutkan sesuai argumen anda!
Apa yang bisa diambil manfaat dari gambar gambar diatas ?
Mengapa banyak terjadi kasus-kasus terjadi di lingkungan kita dikarenakan etos kerja masarakatnya?
Apa yang seharusnya kita perbuat agar bisa meningkatkan etos kerja kita dalam aktifitas
sehari-hari!
D. Mari Belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan etos kerja berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan ananda bisa
menghafalnya.
Kata ( ذكرهللا ) dzikr Allâh yang dimaksud adalah shalat dan khutbah karena itulah
agaknya sehingga ayat di atas menggunakan kata dzikr Allah.
Kata ( فاسعوا ) fas'au terambil dari kata ( )ساعىsa'â yang pada mulanya
berarti berjalan cepat tapi bukan berlari.
ََ
ة َ اآلخِر َّ
الدار َّ َ
ُاّلِل تاك ََا آ ِيمِ فَغ َْا
بت و
ْ
ِنْسَح
َأَا و نيْالد
ُّ َ
ِنَكَ م ِيب نصَ َْستنَ َالو
ََسَا
د ِ اْلفْغتب َ َالْكَ و َِلي َّ َ
اّلِلُ إ َح
ْسَن َا أ َم
ك
َ
ِين ْس
ِد ُف ْ ُّ
الم ُ اّلِلَ ال
يحِب َّ َِّ
ن ض إ ِِْي األر ف
)٧٧(
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS al-Qashash :77
petunjuk: perhatikan arti perlafal atau kalimat di bawah ini dengan baik untuk
menambah wawasan ananda sekalian;
َتاكَآ : yang telah dianugerahkan kepadamu
َْس
تنَ ال : janganlah kamu melupakan
ََك
ِيبنصَ : bagianmu
Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Ayat di atas mengajak kaum beriman untuk bersegera memenuhi panggilan Ilahi. Di
sisi lain dapat ditambahkan bahwa orang-orang Yahudi mengabaikan hari Sabtu yang
ditetapkan Allah untuk tidak melakukan aktifitas mengail. Sikap mereka itu dikecam, karena
itu kaum muslimin harus mengindahkan perintah Allah meninggalkan aneka aktifitas
beberapa saat pada hari Jum'at, karena kalau tidak maka mereka akan mengalami kecaman
dan nasib seperti orang-orang Yahudi itu.
Untuk menghilangkan kesan bahwa perintah ini adalah sehari penuh, sebagaimana
yang diwajibkan kepada orang-orang Yahudi pada hari Sabtu, ayat di atas melanjutkan
dengan menegaskan: Lalu apabila telah ditunaikan shalat, maka jika kamu mau, maka
bertebaranlah di muka bumi untuk tujuan apapun yang dibenarkan Allah dan carilah dengan
bersungguh-sungguh sebagian dari karunia Allah, karena karunia Allah sangat banyak dan
tidak mungkin kamu dapat mengambil seluruhnya, dan ingatlah Allah banyak-banyak jangan
sampai kesungguhan kamu mencari karunia-Nya itu melengahkan kamu. Berdzikirlah dari
saat ke saat dan di setiap tempat hati atau bersama lidah kamu supaya kamu beruntung
memperoleh apa yang kamu dambakan.
Seruan untuk shalat yang dimaksud di atas dan yang mengharuskan dihentikannya
segala kegiatan, adalah adzan yang dikumandangkan saat Khatib naik ke mimbar. Ini karena
pada masa Nabi Muhammad SAW., hanya dikenal sekali adzan. Nanti pada masa Sayyidina
Utsman, ketika semakin tersebar kaum muslimin di penjuru kota, beliau memerintahkan
melakukan dua kali adzan. Adzan pertama berfungsi mengingatkan, khususnya yang berada
G. KESIMPULAN
1. Allah SWT. memerintahkan melaksanakan ibadah shalat Jumat yang waktunya pada saat
shalat Dhuhur.
2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
6. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
7. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
8. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
Ayo berlatih
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay
I. Evaluasi Cognitif
a. Pilihlah Ganda
C. Mubah
1. arti bagian D. Haram
ayat di samping.... E. Makruh
A. Menyembah Allah
B. Menyekutukan Allah 6. Nama saudagar yang membawa
C. Memuji Allah barang dagangan dari Syam yang
D. Mangingat Allah terdapat dalam asbabun nuzul Q.S. Al
E. Melupakan Allah Jumu’ah : 11 adalah....
A. Dihyat ibn Khalifah Al Kalbi
2. terambil B. As Sa’labah
dari kata سعى yang berarti....
C. Ubay bin Ka’ab
D. Zubair Ibn Awwam
A. Berjalan cepat E. Al Mughirah Bin Su’bah
B. Berjalan lambat
C. Berjalan pada malam hari 7. Agama Islam mengajar dan mendidik
D. Berjalan pada siang hari umatnya untuk....
E. Berlari A. Meninggalkan aktifitas duniawi dan
melakukan aktifitas ukhrawi.
3. Hukum melakukan jual beli pada saat B. Melakukan aktifitas duniawi dan
Imam berkhutbah dan shalat Jum’at tidak melakukan aktifitas ukhrawi.
menurut pendapat Imam Syafi’i C. Melakukan aktifitas duniawi dan
adalah.... tidak meninggalkan aktifitas
A. Batal ukhrawi.
B. Boleh D. Meninggalkan aktifitas duniawi dan
C. Wajib ukhrawi.
D. Haram E. Lebih mementingkan aktifitas
E. Sunah duniawi daripada aktifitas ukhrawi.
8. Larangan untuk tidak melakukan
4. Nabi Muhammad saw. memberi transaksi jual beli terdapat dalam
keterangan tentang sikap ketika surat....
menuju tempat shalat dengan A. Q.S. Al Jumu’ah : 10
berjalan.... B. Q.S. Al Jumu’ah : 11
A. Santai C. Q.S. Al Qashash : 77
B. Cepat
C. Penuh wibawa D. Q.S. At Taubah : 38
D. Hati-hati E. Q.S. Al Al Jumu’ah : 9
E. Pelan-pelan
9. Kata terambil dari
5. Perintah bertebaran di bumi untuk
mencari karunia Allah setelah selesai kata حسنyang berarti....
menunaikan shalat Jum’atadalh.... A. Cantik
A. Wajib B. Terpuji
B. Sunah C. Rusak
1.
2.
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
2. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang etos kerja coba kamu amati
perilaku berikut ini dan berikan komentar
1. Judul/ tema :
.....................................................................................................................................................................................
.
2. Hasil studi ilmiah :
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
3. Tokoh penemu :
.....................................................................................................................................................................................
.
4. Sumber :
.....................................................................................................................................................................................
.
5. Tim Investigator :
...........................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
1. Sudahkah kalian secara individu melakukan pembiasaan diri untuk meningkatkan etos kerja kalian ? seberapa
sering ? apa bentuknya, sebutkan !
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
c. Tugas tambahan PR (Pekerjan Rumah)
PESAN MORAL Penguatan/ motivasi untuk melakukan dimulai dari sekarang, dari yang
kecil, dari diri sendiri
Mutiara Hikmah
ﻋﻟﻣﻭٰﺍﻭﻻﺩﻛﻡﻭﺍﻫﻟﻳﻛﻡﺍﻟﺧﻴﺭﻮﺍﺩﺑﻭﻫﻡ
“Ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluarga kamu dan
didiklah mereka. (H.R. Abdur Razaq dan said bin Mansur).
KI (KOMPETENSI INTI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD (KOMPOTENSI DASAR):
1.4 Meyakini kandungan Al-Qur’an tentang penyelesaikan perselisihan, musyawarah, dan taaruf dalam kehidupan.
2.3 Memiliki sikap menyelesaian perselisihan, musyawarah, dan ta’aruf sesuai kandungan Al-Qur’an surah Ali Imraan : 159, surah al-Hujuraat
: 9, surah an-Nisaa’: 59; surah al-Hujuraat:9; surah al-A’raaf: 199; surah an-Nahl:126, surah al-Hujuraat : 13.
3.3. Menjelaskan kandungan Al-Qur’an tentang menyelesaikan perselisihan, musyawarah, dan ta’aruf dalam surah Ali Imraan : 159, surah al-
Hujuraat : 9, surah an-Nisaa’: 59; surah al-Hujuraat: 9; surah al-A’raaf: 199; surah an-Nahl:126, surah al-Hujuraat: 13.
3.4. Menerapkan cara menyelesaikan perselisihan sesuai kandungan Al-Qur’an dalam surah Ali Imraan : 159, surah al-Hujuraat : 9, surah an-Nisaa’: 59; surah al-
Hujuraat:9; surah al-A’raaf: 199; surah an-Nahl:126, surah al-Hujuraat : 13
Indikator
2. Mampu menjelaskan tentang tata cara menyelesaikan perselisihan dan masalah dengan baik
menurut QS Ali Imraan : 159, QS al-Hujuraat : 9. Percaya diri
3. Mampu menerjemahkan QS Ali Imraan : 159, QS al-Hujuraat : 9 ke dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar. logis
4. Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS al-Hujuraat : 13. Percaya diri
5. Mampu menerjemahkan QS al-Hujuraat : 13 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Teliti dan logis
Tujuan Pembelajaran :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami isi dan kandungan dengan cara membaca, menghafal, dan menganalisis Al-Qur’an tentang menyelesaikan
perselisihan, musyawarah dan ta’aruf dalam surah QS Ali ‘Imran [3] : 159, QS al-Hujurat : 9 & 13
Menerapkan cara menyelesaikan perselisihan dalam kehidupan sehari-hari
A. Mari renungkan
Petuntuk: Renungkan sejenak dongeng/kisah dibawah ini dengan teliti;
Berangkat dari gambar ini bisakah kalian menengahi masalah yang ada disekitar kalian?
Bagaimana caranya agar tidak menyakiti kedua belah pihak? Pernahkah ananda sekalian
menjumpai perselisian? Bagaimana sikap ananda menghadapinya? Nilai apa yang bisa kalian
ambil darinya?
Sumber:
http://pendidikananak
2.blogspot.com/2012/
04/menghindari-
perselisihan.html
BERSELISIH PENDAPAT
Pertengkaran dan perselisihan yang terjadi dalam lingkungan kita akan menyebabkan
suasana yang panas dan tegang yang dapat mengancam keutuhan dan kehar-monisan sasama
manusia. Tidak jarang, pertengkaran itu berakhir dengan perceraian / kehancuran mahkan
malapetaka. Fenomena ini merupakan salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh semua
manusia, termasuk di dalamnya anak-anak, teman, sahabat. Suasana yang menegangkan dalam
kehidupan sangat berdampak negatif terhadap perkembangan dan pembentukan jati diri anak, dan
sahabat. “Kelabilan sikap dan penyakit-penyakit kejiwaan yang diderita oleh anak-anak belia dan
orang dewasa, disebabkan oleh perlakuan tidak benar yang diperlihatkan oleh orang tua/masarakat
mereka, seperti pertengkaran yang menyebabkan suasana dalam rumah/lingkungan panas dan
menegangkan. Hal seperti itu membuat anak tidak merasa aman berada di dalam rumah”.
Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 2 107
Musyawarah memang sangat urgent dan berguna buat kelancaran hidup. Bahkan di setiap
aspek kehidupan ini memerlukan yang namanya musyawarah ini. Dengan maksud mencapai
keputusan atas penyelesaian masalah; atau perundingan; atau perembukan. Allah SWT berfirman
dalam QS As-Syuro : 38:
ْ
همَُ
ْنبي ْ شُور
َ َى همُُ
مرَْ
َأو
“Dan perkara mereka adalah (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka.”
Syeikh Sa’di menerangkan di dalam kitab tafsirnya bahwa perkara di sini mencakup perkara
yang menyangkut agama dan dunia. Jika ada permasalahan maka dirundingkan. Hasan Bashri
rahimahullah berkata:
ْ
ِم ْر
ِه ُُ
مو د أ ْا ِألَر
َِْش دو ُ َِّال
ُه ْم
ٌ إ َو
َ ق
َرتشَاو
َ ما
َ
“TIdaklah suatu kaum itu bermusyawarah kecuali mereka akan ditunjuki kepada paling benarnya
perkara-perkara mereka”.
B. Mari mengamati
Amati gambar ini, kemudian berikan tanggapanmu
Setelah Anda mengamati gambar disamping berilah komentar
atau pertanyaan yang relevan
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
Sumber: http://razya4greatlife.blogspot.com/2012/01/5-cara-menyelesaikan-konflik.html
Setelah Anda mengamati gambar disamping berilah komentar
atau pertanyaan yang relevan
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
3. ……………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
Sumber: http://immfkmuad2012.blogspot.com/
Setelah Anda mengamati gambar disamping berilah komentar
atau pertanyaan yang relevan
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
3. ……………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
Sumber: http://sarungbiru.wordpress.com/2012/09/
C. Mari Menanya
Dari ketiga Gambar diatas mana yang menunjukan prilaku tata cara menyelesaikan perselisihan,
musawarah dan ta’aruf yang bisa kalian jalakan?
…………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….....
…………………………………………………………………………………………………………….
D. Mari Belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan mengatasi perselisihan berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta
usahakan ananda bisa menghafalnya.
ًّا
َظف : bersikap keras
َ ِيَل
غ: kasar
ُّواَض ْ : mereka menjauhkan diri
النف
َ
متََْز
ع: telah membulatkan tekad
3. Ayo menerjemahkan Qs Ali Imran: 159
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
لواََُتْتاق : berperang
َت
ْ َ
بغ : telah melanggar perjanjian (fi’l madhi)
ِيْغ
تبَ : melanggar perjanjian (fi’l mudhari’)
َِي
ء تفَ : kembali
ْ
ءتََاف : telah kembali
باًُوشُع : berbangsa-bangsa
َ
ِلَائَبق : bersuku-suku
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Ayat di atas menggunakan awalan dengan kata ( إن
) in. Ini untuk menunjukkan, bahwa
pertikaian antara kelompok orang beriman sebenarnya diragukan atau jarang terjadi.
Bukankah mereka adalah orang-orang yang memiliki iman yang sama sehingga tujuan
mereka pun seharusnya sama
Kata (إقتتلوا قتل
) iqtatalû terambil dari kata ( ) qatala. Ia dapat berarti
membunuh atau berkelahi atau mengutuk. Karena itu kata iqtatalû tidak harus diartikan
berperang atau saling membunuh, sebagaimana diterjemahkan oleh sementara orang. Ia
bisa diartikan berkelahi atau bertengkar atau saling memaki. Dengan demikian, ayat di atas
menuntun kaum beriman agar segera turun tangan melakukan perdamaian begitu tanda-
tanda perselisihan nampak di kalangan mereka. Jangan tunggu sampai rumah terbakar,
tetapi padamkan api sebelum menjalar.
Kata ( )أصلحواashlihû terambil dari kata ( )أصلحashlaha yang asalnya
adalah ( )صلحshaluha. Dalam kamus-kamus bahasa, kata ini dimaknai dengan antonim
dari kata ( )فسدfasada yakni rusak. Ia diartikan juga dengan manfaat. Dengan
demikian shaluha berarti tiadanya atau terhentinya kerusakan atau diraihnya manfaat,
sedang ( إصالح ) ishlâh adalah upaya menghentikan kerusakan atau meningkatkan
kualitas sesuatu sehingga manfaatnya lebih banyak lagi. Dalam konteks hubungan antar
manusia, maka nilai-nilai itu tercermin dalam keharmonisan hubungan. Ini berarti jika
hubungan antar dua pihak berkurang kemanfaatan yang dapat diperoleh dari mereka. Ini
menuntut adanya ishlah, yakni perbaikan agar keharmonisa pulih, dan dengan demikian
terpenuhi nilai-nilai bagi hubungan tersebut, dan sebagai dampaknya akan lahir aneka
manfaat dan kemaslahatan.
Kata (بغت ) baghat terambil dari kata ( بغى ) baghâ yang pada mulanya berarti
berkehendak. Tetapi kata ini berkembang maknanya sehingga ia biasa digunakan untuk
kehendak yang bukan pada tempatnya, dan dari sini ia dipahami dalam arti melampaui
batas. Pakar-pakar hukum Islam menamakan kegiatan kelompok yang melanggar hukum
biasa diartikan adil. Sementara ulama mempersamakan makna dasar ( )قسطqisth dan
(' )عدلadl, dan ada juga yang membedakannya dengan berkata bahwa al-qisth adalah
keadilan yang diterapkan atas dua pihak atau lebih, keadilan yang menjadikan mereka
semua senang. Sedang 'adl adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya walau
tidak menyenangkan satu pihak. Dengan demikian, win-win solution dapat merupakan
salah satu bentuk dari Qisth. Allah senang ditegakkannya keadilan walau itu
mengakibatkan kerenggangan hubungan antara dua pihak yang berselisih, tetapi Dia lebih
senang lagi jika kebenaran dapat dicapai sekaligus menciptakan hubungan harmonis antara
pihak-pihak yang tadinya telah berselisih.
Jika semua cara ini sudah dicoba, namun masih juga belum menemukan penyelesaian, mediasi
J. Kesimpulan
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan
beberapa hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-
materi pokok lain yang belum tercantum!
K. Ayo Berlatih
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay
I. Evaluasi Cognitif
a. Pilihlah Ganda
1. فبما رحمة من 2. ولو كنت فظا
هللا لنت لهمdalam غلي القلبkata yang
potongan ayat disamping terdapat sifat bergaris bawah menunjukkan…
agung Rasulullah, yaitu… A. Mungkin terjadi
A. Mengasihi B. Tidak pernah terjadi
B. Memaafkan C. Dapat saja terjadi
C. Memberi D. Bisa terjadi bias juga tidak
D. Lemah lembut E. Semua jawaban salah
E. Ramah 3. Dalam surat Ali imran ayat 159
menunjukan bahwa…
A. Selalu bersifat lemah lembut
B. Boleh bersifat kasar asal pada
tempatnya
Jelaskan maksud kata kunci dalam memahami Materi penyelesaikan perselisihan di bawah ini:
1. Diantara strategi menyelesaikan perselisihan menurut ananda yang baik adalah!
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................... .............................
......................................................................................................................................................................................
1. Sebutkan satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kerukunan antara sesama manusia?
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................... ...............................
.....................................................................................................................................................................................
1.
2.
1.
2.
2. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang menyelesaikan perselisihan,
musyawarah dan ta’aruf coba kamu amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
No. Perilaku Yang Diamati Tanggapan / Komentar Anda
Marmi salah satu siswi yang selalu
1. mendakwa temannya yang tidak sefaham
dengan dia, dengan demikin timbullah
suatu masalah yang tidak diinginkan.
Marsono memimpin musawarah dengan
2. lemah lembut dan bijaksana
Mutiara Hikmah
اس ِﺑدَﻋ َْﻮﺍ ُﻫ ْم ﻻَﺩَّ َﻋي ِﺭ َجا ٌل أَ ْﻣ َﻮﺍ َل قَ ْﻮ ٍﻡ َ (( َﻟ ْﻮ ﻳُ ْع:س َّل َم َقا َل
ُ طى ﺍﻟ َّن َ ص َّلى هللاُ َﻋ َل ْﻴ ِه َﻭ ُ ي هللاُ َﻋ ْن ُه َما أ َ َّن َﺭ
َ ِس ْﻮ َل هللا َ ض ِ َّاس َﺭ
ٍ َﻋ ِن ﺍﺑ ِْن َﻋب
ْ َ ْ َ ُن ْ
ﻭﺑعضه في ﺍﻟصحﻴحﻴن,َﻭ ِﺩ َﻣا َء ُﻫ ْم َﻭﻟَ ِكن ﺍﻟبَﻴِِّنَة َﻋلى ﺍﻟ ُمد ِﻋي َﻭﺍﻟﻴَ ِم ْﻴ َﻋلى َﻣن أنك ََر)) حدﻳث حسن ﺭﻭﺍه ﺍﻟبﻴهقي ﻭغﻴره ﻫكذﺍ َّ ْ َ ُ ْ
Dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika semua orang diberikan (apa yang
mereka dakwakan) hanya dengan dakwaan mereka, maka akan banyak orang yang mendakwakan harta dan jiwa
orang lain. Tapi yang mendakwa harus mendatangkan bukti dan terdakwa yang mengingkari harus bersumpah.”
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dan yang lain demikian, dan sebahagiannya di Shahihain)
A. KI (Kompetensi Inti):
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KD (Kompetensi Dasar) :
1.5 Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang potensi akal , ilmu pengetahuan, dan teknologi.
2.4 Memiliki potensi akal dan ilmu pengetahuan sesuai kandungan Al-Qur’an dalam surah Ali Imran:190-191;QS al-
A’raf: 179; QS al-Isra’:36; QS ar-Rahman:1-4
3.4 Memahami kandungan Al-Qur’an tentang potensi akal, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam surah Ali Imran:190-
191;QS al-A’raf: 179; QS al-Isra’:36; QS ar-Rahman:1-4
4.4 Menerapkan akal untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kandungan Al-Qur’an dalam
surah Ali Imran:190-191;QS al-A’raf: 179; QS al-Isra’:36; QS ar-Rahman:1-4
C. Indicator
Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-Baqarah: 164. Percaya
diri
Mampu menerjemahkan QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-Baqarah: 164 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik
dan benar. Jujur dan ingin tahu
Mampu menjelaskan gambaran QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-Baqarah: 164 tentang perilaku orang yang taat
kepada Allah dan Rasul-Nya. Tanggung jawab dan percaya diri
Mendalami dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-
Baqarah: 164. Religius dan santun
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur’an tentang potensi akal dan ilmu dalam QS Ali Imran:190-191;QS al-A’raf:
179; QS al-Isra’:36; QS ar-Rahman:1-4
Menerapkan akal untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kandungan Al-Qur’an dalam
surah Ali Imran:190-191;QS al-A’raf: 179; QS al-Isra’:36; QS ar-Rahman:1-4
PETA KONSEP
Kira-kira apa yang difikirkan oleh anak ini, bagaimana dengan kalian? Sudahkah dalam
menghadapi segala hal selalu menggunakan akal sehat sehinga melahirkan hal yang positif?
Sumber:
http://kjungrana.blogspot.com/
Akal adalah salah satu potensi manusia yang perlu kita syukuri. Salah satu cara bersyukur
ialah mempergunakan akal kita sesuai dengan keinginan yang membuatnya, yaitu Allah SWT.
Dengan akal, manusia memiliki kemampuan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan. Suatu
kemampuan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Salah satu perintah Allah SWT kepada manusia
ialah agar setiap tindakan dan tingkah lakunya berdasarkan ilmu.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.” (QS.17:36)
Sumber: http://denidakwahkpiinedia.blogspot.com/
Setelah Anda mengamati gambar disamping berilah komentar
atau pertanyaan yang relevan
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
3. ……………………………………………
…………………………………………
Sumber: http://semangatislam.blogspot.com/2012/06/kedudukan-akal-dalam-islam.html
Sumber: http://www.hidayatullah.com/read/16392/14/04/2011/ya-ilmuwan,-ya-ahli-ibadah.html
C. Mari menanya
Setelah kalian renungkan, membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa
pertanyaan yang perlu kalian kaji dengan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan jelaskan, apa,
bagaimana, !
Dari ketiga Gambar diatas mana yang membutuhkan potensi akal dalam berfikir luas?
…………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
D. Mari belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat QS al-
Baqarah: 164 , QS- At-Tahriim:6, Thaahaa: 132; al-An’aam:70 ; an-Nisaa’:36 dan Huud: 117-119 yang
berkaitan dengan potensi akal dan ilmu berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan
ananda bisa menghafalnya.
َِاب ْ
األلب ِي ألول : orang-orang yang berakal
ْ
ِمِهُوب
ُنلى ج ََ َعو : dalam keadan berbaring
ِال
َاطب : sia-sia
Ayo Memaknai Mufradāt Penting
َلي
ْل
Secara etimologis kata lail ( ) berasal dari al-ala, yang pada mulanya berarti
“gelap/hitam pekat”. Pemakain kata tersebut berkembang sehingga artinya pun menjadi
beranekaragam. Agaknya, dari asal pengertian inilah mereka menamakan waktu matahari
terbenam sampai dengan terbitnya fajar sebagai lail, karena kegelapan dan hitam pekatnya
situasi ketika itu.
Kata /an-nahar mempunyai arti waktu tersebarnya cahaya,
siang yang amat terang, fajar menyingsing. Menurut syara' ialah antara terbitnya matahari
sampai terbenamnya matahari.
Kata âyah (
ٌ
ية َ )آadalah bentuk tunggal dari kata âyât (ٌ يات َ)آ. Menurut
pengertian etimologi, kata itu dapat diartikan sebagai mu‘jizah (ٌ َة ْجِز مع ُ=
ٌَََال
mukjizat), ‘alâmah (مة = عtanda), atau ‘ibrah (ٌ
َةْرِب = عpelajaran). Selain itu,
âyah (ية
ٌ َ )آdapat diartikan pula sebagai al-amrul-‘ajîb ( ُ مر ََْْأل ا
ُ
ْب َجِي ْلع = اsesuatu yang menakjubkan). Apabila kata ayat dikaitkan dengan kata
Allâh ( )هللاdan segala kata ganti yang berkaitan dengan-Nya, maka kata itu dapat diartikan
dengan dua pengertian, yaitu pertama dengan “ayat-ayat Alquran” dan dapat pula dengan
“sesuatu yang menunjuk kepada kebesaran dan kekuasaan Allah”
Kata (األلباب ) al-albâb adalah bentuk jamak dari ( ِّ
لب ) lubb yaitu
saripati sesuatu. Kacang, misalnya memiliki kulit yang menutupi isinya. Isi kacang dinamai
lubb. Ulul Albab adalah orang-orang yang memiliki akal yang murni, yang tidak
diselubungi oleh "kulit", yakni kabut ide, yang dapat melahirkan kerancuan dalam berpikir.
Yang merenungkan tentang fenomena alam raya akan dapat sampai kepada bukti yang
sangat nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT.
Mampu memisahkan yang jelek dari yang baik, kemudian dia pilih yang baik,
walaupun ia harus sendirian mempertahankan kebaikan itu dan walaupun kejelekan itu
dipertahankan oleh sekian banyak orang. Allah berfirman : "Katakanlah, tidak sama
kejelekan dan kebaikan, walaupun banyaknya ejelekan itu mencengangkan engkau. Maka
takutlah kepada Allah, hai.ulul-albab." (QS 5: I00)
Kritis dalam mendengarkan pembicaraan, pandai menimbang-nimbang ucapan, teori,
proposisi atau dalil yang dikemukakan oleh orang lain; "Yang mendengarkan perkataan
lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah
diberi Allah petunjuk dan mereka itulah ulul-albab." (QS. 39:18)
Bersedia menyampaikan ilmunya_kepada orang lain untuk memperbaiki
masyarakatnya; bersedia memberikan peringatan kepada masyarakat: diancamnya
masyarakat, diperingatkannya mereka kalau terjadi ketimpangan, dan diprotesnya kalau
terdapat ketidakadilan. Dia tidak duduk berpangku tangan di laboratorium; dia tidak senang
hanya terbenam dalam buku-buku di perpustakaan; dia tampil di hadapan masyarakat,
terpanggil hatinya untuk memperbaiki ketidakberesan di tengah-tengah masyarakat.
"(Al-Quran) ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengan dia, dan supaya mereka mengetahui bahwasannya Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan agar ulul-albab mengambil pelajaran." (QS. 14:52)
"Hanyalah ulul-albab yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang
memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian; dan orang-arang yang menghubungkan
apa-apa yang Allah perintahkan supayd dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya
dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar, karena mencari keridhaan
Tuhannya, mendirikan salat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada
mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan;
orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)." (QS. 13:19-22)
Tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. Berkali-kali Al-Qur'an
menyebutkan bahwa ulul-albab hanya takut kepada Allah: "Berbekallah dan sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai ulul-albab." (QS 2:197)
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang potensi akal dan ilmu ini, pelajari QS.
al-A’raf: 179 berikut !
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. al-A’raf: 179 berulang-ulang secara tartil dan
bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang potensi akal dan ilmu ini, pelajari QS al-
Isra’:36 berikut !
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. al-Isra’:36 berulang-ulang secara tartil dan
bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang potensi akal dan ilmu ini, pelajari QS.
ar-Rahman:1-4 berikut !
III. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. ar-Rahman:1-4 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
a. Membaca QS ar-Rahman:1-4
ان ْ
َ َاإلنس َ
لقََ َ ْ
)خ٢( آن ُر ْ َ
الق ََّ
لم )ع١( َُن
ْمَّح
الر
َ َ
)٤( ان َي ْ ه
الب َُ ََّ
لم )ع٣(
b. Arti dan makna mufradat dari QS ar-Rahman:1-4
petunjuk: perhatikan arti per lafal atau kalimat di bawah ini dengan baik untuk menambah wawasan
ananda sekalian;
: Maha Pemurah
: manusia
: jelas
Kata ()/Ar Rahman/ Maha Pemurah, berakar dari kata rahim.
Menurut pakar bahasa Ibnu Faris (w. 395 H) semua kata yang terdiri dari huruf-huruf Ra’ Ha’
dan Mim, mengandung makna “kelemahlembutan, kasih sayang dan kehalusan”. Hubungan
silaturahim adalah hubungan kasih sayang. Rahim adalah peranakan/kandungan yang
melahirkan kasih sayang. Kerabat juga dinamai rahim, karena kasih sayang yang terjalin
diantara anggota-anggotanya. Dengan kata ar Rahman menggambarkan bahwa Tuhan
mencurahkan rahmat-Nya. Hanya saja ulama menjelaskan makna kata ar Rahman adalah
rahmat Allah yang berlaku di dunia, sedang yang berlaku di akhirat diungkap dengan kata ar
Rahim.
Kata ()/Al Qur’an, adalah firman-firman Allah yang
disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. dengan lafal dan
maknanya yang beribadah siapa yang membacanya, dan menjadi bukti kebenaran mukjizat
Nabi Muhammad saw. Kata Al Qur'an juga dapat dipahami sebagai keseluruhan ayat-ayatnya
yang enam ribu lebih itu, dan dapat juga digunakan untuk menunjuk walau satu ayat saja
atau bagian dan satu ayat.
Kata ( )/Al Insana/ Manusia, menurut Ibn Madzur dalam lisanul
’arab dapat diambil dari tiga akar kata . yaitu; Anas, Annisa, nasia. Al insan adalah makhluk
yang mempunyai daya nalar dan daya pikir yang dengannya dapat maju dan berkembang. Ia
berilmu, yang dengan ilmu dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Ia beradab,
tidak suka merampak dan mengambil hak orang lain tanpa izin. Ia ramah dalam pergaulan,
bersahabat, serta dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan lingkungan. Ia kadang
g. KESIMPULAN
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba lanjutkan dan temukan
materi-materi pokok lain yang belum tercantum!
1. Konsep pendidikan Islam yang diperkenalkan Al-Qur'an adalah dengan konsep dzikir dan
pikir. Dzikir didahulukan karena wujud yang ada (makhluk) berpangkal dan bertolak pada
Allah SWT. Dan konsep pikir merupakan kelanjutan dari sikap kedekatan kepada Allah SWT.
Sekaligus sebagai dasar memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Tujuan utama pengembangan pendidikan adalah …………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
3. Hal yang harus ditanamkan kepada jiwa pencari ilmu adalah ………………………………..
.…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
4. Manusia mempunyai daya atau potensi yang beragan dengan …………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
5. Dengan pemberian potensi inderwi tersebut handaknya manusia semakin tergugah
kesadaranya untuk ……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………....................................................................................
h. Ayo berlatih
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah
referensi yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay
I. Evaluasi Cognitif
a. Soal Pilihlah Ganda
1. Dalam surat Ali ‘Imron ayat 190 di terdapat tanda- tanda bagi orang–
bawah ini artinya adalah.... orang yang berakal
E. Sesungguhnya dalam penciptaan
planet-planet,dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang–orang yang berakal
2. Tujuan utama surat ali imron adalah....
A. membuktikan bahwa Allah SWT itu
maha adil dan perkasa
B. membuktikan tentang tauhid,keesaan
dan kekuasaan Allah SWT
A. Sesungguhnya dalam penciptaan C. membuktikan tentang kekutan Alah
langit dan bumi,dan silih dan manusia
bergantinya malam dan siang D. mencontohkan orang orang yang
terdapat tanda- tanda bagi orang– soleh
orang yang berakal E. memberikan inspirasi untuk masuk
B. Sesungguhnya dalam penciptaan agama islam
surga dan neraka , dan silih
3. Kata Qayyum bermakna....
bergantinya malam dan siang
A. Maha pemberi dan maha adil
terdapat tanda- tanda bagi orang–
B. Maha pengasih dan maha
orang yang berakal
mengetahui
C. Sesungguhnya dalam penciptaan
C. Maha menguasahi dan maha
bumi dan bulan,dan silih bergantinya
mengelola segala sesuatu
malam dan siang terdapat tanda-
D. Maha perkasa dan maha kuat seluruh
tanda bagi orang–orang yang berakal
alam
D. Sesungguhnya dalam penciptaan
E. Maha indah dan mempesona
manusia dan hewan,dan silih
bergantinya malam dan siang
1.
2.
F. Carilah beberapa hadist yang berhubungan dengan potensi akal dan ilmu dengan mengisi kolom di
bawah ini :
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
G. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang potensi akal dan ilmu coba
kamu amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
Mutiara Hikmah
قُ ْلتُ فَ ِفيﺍﻵ ِﺧ َرة؟قَا َل٫اسفِ ْيﺍﻟدُّ ْنﻴَا؟قَا َل׃ﺑِ ْاﻟعَ ْق ِل ُ َّض َلﺍﻟن
DAFTAR َ فَاPUSTAKA
َش ْيءٍ ﻳَتَ ِيِّ َ للاﺑِأ
ِّ س ْﻮ َل ُ ت׃﴿قُ ْلتُ ﻳَا َﺭ ْ َﻋائِشَةقَل َ ﻋ ْن َ
ْ
للا ِﻣنَ ﺍﻟ َع ْق ِلفَ ِبقَد ِﺭ
ِّ طا ُﻫ ُم َ
َ ﻋ ِملُ ْﻮﺍ ِإﻻَّ ِﺑقَد ِْﺭ َﻣاأ ْﻋ َ
َ ﻋائِشَة׃ ِإنَّ َماﻳ ُْجزَ ْﻭنَ ِﺑأ ْﻋ َما ِﻟ ِه ْم؟قَا َل َﻭﻫ َْل َ ت ْ
ْ َفَقَاﻟ٫׃ ِﺑاﻟ َع ْق ِل
Ahsin W, Kamus ٨۰٥Ilmu \۲،ﺍﻟمسند
Al-Qur`an, في2008,
ﺍحاﺭث ﺭﻭﺍهAmzah,
Jakarta, ﴾ ُْجزَ ْﻭنCet. ْ ط ْﻮﺍ ِﻣنَ ْﺍﻟ َع ْق ِل َﻛان
َتﺍ َ ْﻋ َماﻟَّ ُهم َﻭ ِﺑقَد ِْﺭ َﻣا َﻋ ِم
لُ ْﻮﺍﻳIII ُ َﻣاﺍ ُ ْﻋ
AlArtinya
Farmawiy, : Abd al-Hayy, Metode Tafsir Maudhu’i Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Alimin Mesra, Ulumul Qur’an,
“ Diceritakan cet. Aisyah
dari 1, ( Jakarta:
RA,PSW, 2005 ) (Saya berkata kepada Rosul.”Ya Rasul,
berkata:
Aldengan
Munawar, apa Said Agil Husin.,
manusia Al-Qur`an Membangun
itu diutamakan TradisiRasul
di dunia?” Kesalehan Hakiki, Jakarta:
menjawab: “DenganCiputat Press,Aisyah
akal”. 2002.
Albertanya
Qaththan,lagi:
Manna’ Khalil., Studi Ilmu-Ilmu Quran, Jakarta: Litera AntarNusa, 1996.
“Kalau di akhirat?” Rasul menjawab: “Dengan akal juga”, Aisyah berkata:
-----------------,
“SemestinyaPengantar
mereka Studi
dibalas Ilmu Al-Qur`an,
dengan karenacet. amalnya”.
1, (Jakarta: Pustaka
Rasul AlKausar,
menjawab: 2006)
“Apakah manusia
Anwar, Rosihon. Ilmu Tafsir, cet. 3, (Bandung: Pustaka Setia, 2005)
bisa beramal sedangkan Allah tidak memberikan akal, sekiranya mereka diberikan akal
Arif
makaJunaidi, Akhmad,
mereka bisaPembaharuan
beramal dan Metodologi Tafsir Al-Qur`an
sekiranya (Studi beramal
mereka bisa Atas Pemikiran
makaTafsir Kontekstual
diberikan Fazlur Rahman),
balasan
Semarang:
pahala”)”. CV. Gunung Jati, 2000.
Ash-Shalih, Subhi, Membahas Ilmu-ilmu Al-Qur`an, Jakarta:Pustaka Firdaus, 1995.
As-Shauwy, Ahmad, Mukjizat Al-Qur`an dan Sunnah Tentang IPTEK, Jakarta: Gema Insani Preass, 1995.
Baidan, M. Nashruddin, Metodologi Penafsiran Al-Qur`an, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005.
Baiquni, Ahmad Prof,MSc,PhD, 1997, Al-Qur`andan Ilmu Pengetahuan Kealaman,
Jakarta, PT Dana Bhakti Prima Yasa, Cet 1.
Buchori, Didin Saefuddin, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur`an, Bogor: Granada Sarana Pustaka, 2005.
Dawam Rahardjo, Paradigma Al-Qur`an Metodologi Tafsir dan Kritik Sosial, Jakarta: Pusat Studi Agama Dan Peradaban
(PSAP) Muhammadiyah, 2005.
Depag R.I., Al-Qur`an dan Terjemahnya, 1990.
Fazlur Rahman, Islam, cet.5, (Bandung: Pustaka, 2003)
Hadi Poermono, Syaichul. Ilmu Tafsir Al-Qur`an Sebagai Pengetahuan Pokok Agama Islam.
Hafidz Abdurrahman, Ulumul Qur’an Praktis, Cet. 1, (Bogor: Dea Pustaka, 2004)
Izzan, Ahmad. Metodologi Ilmu Tafsir, tt: Tafakur, t.t.
KH.Q Saleh, Asbabun Nuzul, tt, Bandung, Diponegoro
M. Ali Hasan, Pelajaran Ilmu Tafsir/Al-Qur`an Untuk PGAN Dan MAN, Bulan Bintang, Jakarta, Cetakan Ketiga,
1979
M. Quraish Shihab, (ed), Ensiklopedia Al-Qur`an, Jakarta, Lentera Hati, Edisi Revisi
------------------, 2006. Bencana, dalam Jurnal Studi Al-Qur`an, Vol.1, No.1.
------------------, Pengantin Al-Qur`an, Jakarta : Lentera Hati, 2007, 163-179
------------------, 1992. Membumikan Al-Qur`an, Bandung : Mizan, Cet. II.
------------------, 1996. Wawasan Al-Qur`an, Bandung : Mizan.
------------------, 2006. Dia di mana-mana, tangan Tuhan dibalik setiap fenomena, Lentera Hati, Jakarta
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 4, Cet. III
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 5, Cet. IV
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 7, Cet. IV
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 9, Cet. III
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 11, Cet. IV
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 13, Cet. III
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol 14, Cet, III
------------------, 2005.Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 10, Cet. III.
------------------, 2006. Dia Dimana-mana, Jakarta : Lentera hati, Cet. IV.
------------------, 2006. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol 1, Cet. V
------------------, 2006. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 2, Cet. V
------------------, 2007. Pengantin Al-Qur`an, Jakarta : Lentera Hati.
------------------, Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 11, Cet. IV, 2005
-----------------, Sejarah Dan ‘Ulum Al-Qur`an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999.