Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN MEMBACA”

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan


Membaca Lanjutan

Dosen Pengampu:

Meriyanti, M.Pd

Disusun Oleh:

Yoga Juliani (Nim: 104.2022.007)

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA

FALKUTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD


SYAFIUDDIN SAMBAS

1444H/2024M

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Langkah-langkah Kegiatan Membaca”.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada ibuk Meriyanti M.Pd. selaku
dosen yang mengampu mata kuliah Keterampilan Membaca Lanjutan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Sambas, 09 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

A. Kegiatan Prabaca ...................................................................... 3


B. Kegiatan Saat Baca ................................................................... 5
C. Kegiatan PascaBaca .................................................................. 7

BAB III PENUTUP1 ............................................................................. 0

A. Kesimpulan ................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca menduduki posisi serta peran yang sangat penting dalam
konteks kehidupan umat manusia, terlebih pada era informasi dan komunikasi
seperti sekarang ini. Membaca juga merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja
dan di mana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di
lingkungan dunia persekolahan maupun di dunia pekerjaan. Oleh karena itu,
para pakar sepakat bahwa kemahiran membaca (reading literacy) merupakan
conditio sine quanon (prasyarat mutlak) bagi setiap insan yang ingin
memperoleh kemajuan.
Membaca adalah proses berfikir yang termasuk di dalamnya
memahami, menuliskan kembali, memceritakan menafsirkan arti dari
lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan, gerak mata,
pembicaraan batin dan ingatan. Membaca tergantung pada kondisi fisik dan
mental pembaca, agar dapat memaknai tulisan dan memperoleh informasi
secara optimal. Tujuan dari membaca tersebut umumnya untuk mendapatkan
Informasi dari bacaan.
Menurut Dalman, terdapat banyak tujuan membaca. Dalam hal ini,
tujuan tersebut bergantung pada kepentingan dan bahan bacaan yang dihadapi
setiap orang. Pada dasarnya, tujuan seseorang membaca itu tidak lain untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkannya dan untuk dan untuk kesenangan
semata. Tujuan membaca yang jelas akan dapat meningkatkan pemahaman
seseorang terhadap bacaan. Tujuan membaca erat hubungannya dengan
keterampilan membaca seseorang. Oleh sebab itu, seorang pembaca yang
mempunyai tujuan yang jelas akan mudah memahami isi bacaan, karena ia
akan berfokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Maka itu membaca
membutuhkan tahapan-tahapan agar tujuan membaca dapat dicapai dengan
baik.

1
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka didapatkan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana tahapan membaca Prabaca?
2. Bagaimana tahapan membaca Saat baca?
3. Bagaimana tahapan membaca Pascabaca?
C. Tujuan Masalah
Dari permasalahan diatas maka didapat tujuan masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tahapan membaca saat Prabaca.
2. Untuk mengetahui tahapan membaca Saat Baca.
3. Untuk mengetahui tahapan membaca saat Pascabaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kegiatan Prabaca
Kegiatan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan
sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. Dalam kegiatan prabaca, guru
mengarahkan perhatian pada pengaktifan skema siswa yang berhubungan
dengan topik bacaan. Pengaktifan skema siswa bisa dilakukan dengan berbagai
cara, misalnya dengan peninjauan awal, pedoman antisipasi, pemetaan makna,
menulis sebelum membaca, dan drama kreatif.1 Skemata ialah latar belakang
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang informasi atau
konsep tentang sesuatu.
Menurut Burns, dkk siswa akan terdorong memahami keseluruhan
materi jika para guru membiasakan kegiatan membaca dengan aktivitas
prabaca, saat baca, dan pascabaca. Tahap-tahap membaca itu tidak sama
prosedurnya.2 Tahap prabaca berbeda dengan tahap saat-baca dan pascabaca
sebab tahap-tahap itu memerlukan teknik pembelajaran yang berbeda pula.
Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa untuk
membangkitkan pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut menurut Burns,
dkk. bisa berupa membuat prediksi tentang isi bacaan, dan menyusun
pertanyaan tujuan. Adapun Moore menyarankan kepada siswa agar pada
prabaca, siswa menganalisis judul bab, subjudul, gambar, pendahuluan yang
dilanjutkan dengan menyusun pertanyaan.3 Leo mempertegas pendapat Moore
bahwa sebelum kegiatan membaca, siswa mensurvei judul bab supaya bisa
mengembangkan membaca secara efektif, dan bisa mengatur waktunya secara
fleksibel.

1
Rahim Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008),
hlm 66.
2
C, Fosnot, “Constructivism: A Psychologycal Theory of Learning”. Dalam C. Fosnot
(Editor): Constructivism: Theory, Perspectives, and Practice, (New York: Teachers College, 1996),
hlm 224.
3
Nunan, D, Language Teaching Methodology: A Textbook for Teachers. (New York:
Prentice Hall, 1991), hlm 22.

3
Kegiatan pra-baca merupakan serangkaian langkah yang dilakukan
sebelum membaca sebuah teks. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca
mempersiapkan diri agar lebih siap dan efektif saat membaca. Dengan
melakukan kegiatan pra-baca, pembaca dapat meningkatkan pemahaman
mereka terhadap teks yang akan dibaca. Berikut adalah penjelasan singkat
tentang beberapa kegiatan pra-baca yang umum dilakukan:4
1. Pratinjau (Previewing).
Ini adalah langkah pertama dalam kegiatan pra-baca di mana
pembaca melihat secara cepat teks untuk mendapatkan gambaran umum
tentang isi dan struktur teks tersebut.
2. Menetapkan Tujuan Baca (Setting Reading Purpose).
Pembaca menentukan alasan atau tujuan mereka membaca teks
tersebut, seperti mencari informasi tertentu atau memahami konsep-konsep
kunci.
3. Mengaktifkan Pengetahuan Awal (Activating Prior Knowledge).
Pembaca menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan atau
pengalaman yang mereka miliki sebelumnya.
4. Mengidentifikasi Kata Kunci dan Konsep Penting (Identifying Keywords
and Key Concepts).
Pembaca mencari kata kunci atau konsep penting dalam teks untuk
membantu mereka fokus pada informasi yang relevan.
5. Mengajukan Pertanyaan (Generating Questions).
Pembaca menciptakan pertanyaan yang mereka harapkan akan
dijawab oleh teks, membantu mereka untuk terlibat secara aktif dalam
proses membaca.
6. Menggunakan Strategi Prapengetahuan (Using Pre-reading Strategies).
Ini mencakup teknik-teknik seperti melihat judul, subjudul, dan
kutipan, serta meninjau daftar isi atau kata pengantar untuk memahami
lebih baik tentang teks yang akan dibaca.

4
Feldman, R. S, Improving the Quality of Text Comprehension Instruction, (Handbook of
psychology: Educational psychology, vol 07, 2003), hlm 143–167.

4
7. Mengidentifikasi Struktur Teks (Identifying Text Structure).
Pembaca mencoba untuk mengenali bagaimana teks tersebut
disusun, apakah itu naratif, deskriptif, argumen, dll.
8. Mempersiapkan Kosakata Khusus (Preparing Specialized Vocabulary).
Jika teks tersebut menggunakan kosakata khusus, pembaca dapat
mempelajari kosakata tersebut sebelum membaca untuk mempermudah
pemahaman.
Kegiatan pra-baca ini membantu pembaca untuk mengembangkan
pemahaman awal tentang teks yang akan mereka baca, sehingga meningkatkan
efektivitas membaca mereka. Dengan mempersiapkan diri sebelum membaca,
pembaca dapat lebih siap untuk menangkap informasi penting dan memahami
teks secara menyeluruh.
B. Kegiatan Saat Baca
Aktivitas pada tahap saat-baca (during reading) merupakan kegiatan
setelah prabaca. Kegiatan ini dilakukan siswa untuk memperoleh pengetahuan
baru dari kegiatan membaca teks bacaan. Dalam membaca tersebut, siswa akan
berusaha secara maksimal memahami teks bacaan dengan berbagai strategi.
Burns dalam Rahim mengemukakan bahwa penggunaan teknik
metakognitif secara efektif memiliki pengaruh positif pada pemahaman.5
Strategi belajar secara metakognitif akan meningkatkan keterampilan belajar
siswa. Kegiatan saat baca lebih lanjut bisa dikembangkan dengan cara lain
seperti berikut. Sesudah siswa membaca suatu cerita atau bab, suruh satu
kelompok siswa berlatih membaca bagian bacaan.
Tugas siswa mengambil bagian dari karakter yang berbeda di dalam
adegan dan salah seorang menjadi moderator. Siswa yang lain disuruh
mengikutinya bersama-sama. Kegiatan ini membantu siswa memahami dialog
dan penggunaan tanda-tanda kutipan Sedangkan Leo lebih menekankan pada
kegiatan membaca dengan cara menandai bagian-bagian yang dianggap
penting dan atau membuat ikhtisar bacaan tersebut.

5
Rahim Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, .... hlm 100.

5
Kegiatan saat membaca dengan panjang lebar tetapi mudah dipahami
mengacu pada serangkaian strategi atau praktek yang digunakan oleh pembaca
untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap teks yang sedang dibaca
tanpa mengorbankan kemudahan pemahaman. Ini penting karena kadang-
kadang, saat membaca dengan rincian yang mendalam, kita dapat kehilangan
keseluruhan gambaran atau alur cerita. Kegiatan ini memungkinkan pembaca
untuk mendapatkan manfaat dari membaca secara menyeluruh tanpa kesulitan
memahami materi yang kompleks. Berikut ini beberapa strategi yang dapat
membantu dalam kegiatan membaca:6
1. Aktifkan Pengetahuan Awal.
Membangkitkan pengetahuan awal atau pengalaman terkait dengan
topik yang dibahas dalam teks dapat membantu pembaca untuk membuat
hubungan dan koneksi dengan informasi yang disajikan. Pembaca terus
mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan atau pengalaman yang
sudah dimiliki, membantu mereka membuat koneksi yang lebih dalam.
2. Jelajahi Konteks.
Memahami konteks dari teks, seperti latar belakang penulis, tujuan
penulisan, dan lingkungan historis atau budaya yang relevan, dapat
membantu pembaca untuk menafsirkan teks dengan lebih baik.
3. Anotasi.
Menandai atau membuat catatan selama membaca, seperti
menyorot kata kunci atau membuat catatan di pinggir halaman, dapat
membantu pembaca untuk mengingat informasi penting dan mengikat
konsep-konsep bersama.
4. Berhenti dan Refleksi.
Menghentikan diri secara berkala selama membaca untuk
merefleksikan pemahaman terhadap materi yang telah dibaca dapat
membantu memastikan bahwa pembaca tetap terhubung dengan teks.

6
Byrne, B. M, A structural equation modeling approach to detecting moderators in
multiple regression. In R. H. Hoyle (Ed.), Structural Equation Modeling: Concepts, Issues, and
Applications, (Thousand Oaks, CA: Sage Publications, 1995), hlm 216-240.

6
5. Mengajukan Pertanyaan.
Mengajukan pertanyaan tentang materi yang sedang dibaca, baik
yang bersifat kritis maupun informatif, dapat membantu pembaca untuk
tetap fokus dan terlibat secara aktif dalam proses membaca. Saat membaca,
pembaca terus menerus mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri untuk
memahami lebih dalam tentang materi yang sedang dibaca.
6. Memvisualisasikan.
Pembaca membayangkan atau memvisualisasikan adegan atau
konsep yang dijelaskan dalam teks untuk membantu mereka memahami
dengan lebih baik.
7. Diskusi dan Berbagi.
Berdiskusi tentang teks dengan orang lain atau berbagi pemahaman
dengan kelompok studi dapat membantu pembaca untuk mendapatkan
sudut pandang yang berbeda dan memperdalam pemahaman mereka.
8. Mengatur Pemahaman.
Membuat rangkuman atau memvisualisasikan informasi yang telah
dibaca dapat membantu pembaca untuk mengorganisir dan
mengkonsolidasikan pemahaman mereka terhadap materi.
C. Kegiatan PascaBaca
Aktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk. digunakan untuk
membantu siswa memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata
yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih
tinggi. Strategi yang bisa digunakan dalam pascabaca dapat berupa
pembelajaran pengayaan, pertanyaan, representasi visual, teater pembaca,
penceritaan kembali dan aplikasi.
Kegiatan pascabaca digunakan untuk membantu siswa memadukan
informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya
sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi.7 Strategi yang dapat
digunakan pada tahap pascabaca adalah belajar mengembangkan bahan bacaan

7
Bernard, Kompetensi Membaca, (Yogyakarta: Balitbang LP3 UMY, 2005), hlm 32.

7
pengajaran, memberikan pertanyaan, menceritakan kembali, dan presentasi
visual. Dalam kegiatan pascabaca, siswa diberikan kesempatan
mengembangkan belajar mereka dengan memerintahkan siswa
mempertimbangkan apakah siswa tersebut membutuhkan atau meningkatkan
informasi lebih lanjut tentang topik tersebut dan dimana mereka bisa
menemukan informasi lebih lanjut.
Kegiatan pasca baca adalah serangkaian langkah yang dilakukan
setelah selesai membaca suatu teks dengan tujuan untuk merefleksikan,
memproses, dan mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari bacaan
tersebut. Kegiatan ini membantu pembaca untuk memperdalam pemahaman
mereka tentang teks yang telah dibaca, serta mengintegrasikan informasi baru
ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
tentang beberapa kegiatan pasca baca yang sering dilakukan:8
1. Ringkasan (Summarizing).
Membuat ringkasan singkat dari teks yang telah dibaca untuk
mengklarifikasi pemahaman dan mengidentifikasi poin-poin utama.
Ringkasan membantu pembaca untuk merekam informasi penting dan
merencanakan cara mempergunakan informasi tersebut.
2. Refleksi (Reflection).
Merefleksikan tentang isi teks, mencermati pemikiran, perasaan,
dan tanggapan pribadi terhadap materi yang dibaca. Refleksi membantu
pembaca untuk mengaitkan informasi dengan pengalaman pribadi mereka,
sehingga memperdalam pemahaman.
3. Evaluasi (Evaluation).
Menilai kehandalan, relevansi, dan kegunaan informasi yang
diperoleh dari teks tersebut. Evaluasi membantu pembaca untuk
mengembangkan kemampuan kritis mereka dan mempertimbangkan
kebutuhan untuk informasi lebih lanjut.

8
Barnett, M., & Ceci, S. J, When and where do we apply what we learn? A taxonomy for
far transfer, (Psychological bulletin, 2002), hlm 612–637.

8
4. Penerapan (Application).
Menerapkan informasi yang diperoleh dari teks ke dalam konteks
kehidupan nyata atau situasi yang relevan. Penerapan membantu pembaca
untuk mengaplikasikan konsep yang dipelajari ke dalam situasi praktis,
sehingga memperkaya pengalaman belajar.
5. Diskusi (Discussion).
Berdiskusi dengan orang lain tentang teks yang telah dibaca untuk
mendapatkan sudut pandang tambahan, mempertimbangkan perspektif
yang berbeda, dan memperluas pemahaman. Diskusi mempromosikan
pertukaran gagasan dan memperdalam pemahaman melalui interaksi sosial.
6. Pembelajaran Lanjutan (Further Learning).
Melakukan eksplorasi lebih lanjut tentang topik yang terkait dengan
teks tersebut, mencari sumber tambahan, atau mengambil langkah-langkah
untuk memperdalam pemahaman. Pembelajaran lanjutan membantu
pembaca untuk terus mengembangkan pengetahuan mereka setelah selesai
membaca.
Kegiatan pasca baca ini membantu pembaca untuk menggabungkan,
merefleksikan, dan menerapkan informasi yang diperoleh dari bacaan tersebut,
sehingga memperdalam pemahaman dan meningkatkan penerapan konsep
dalam kehidupan sehari-hari.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
membaca terdapat tahapan-tahapan yang membantu pembaca lebih
mudah dalam menerima informasi. Tahap prabaca berguna untuk
meningkatkan keingin tahuan dan pengetahuan pembaca dengan
menganalisis judul ataupun sub judul. Pada tahapan saat baca
pembaca akan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk memahami
bacaan tersebut. Terakhir pada tahap pasca baca, pembaca dapat
memadupadankan informasi yang diterima sehingga pembaca
mendapatkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Farida Rahim. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi


Aksara.
Fosnot, C. 1996.“Constructivism: A Psychologycal Theory of Learning”. Dalam C.
Fosnot (Editor): Constructivism: Theory, Perspectives, and Practice.
New York: Teachers College.
D, Nunan. 1991. Language Teaching Methodology: A Textbook for Teachers. New
York: Prentice Hall.
Barnett, M., & Ceci, S. J. 2002. When and where do we apply what we learn? A
taxonomy for far transfer. Psychological bulletin.
Byrne, B. M. 1995. A structural equation modeling approach to detecting
moderators in multiple regression. In R. H. Hoyle (Ed.), Structural
Equation Modeling: Concepts, Issues, and Applications, (Thousand
Oaks. CA: Sage Publications.
Feldman, R. S. 2003. Improving the Quality of Text Comprehension Instruction.
Handbook of psychology: Educational psychology.
Bernard. 2005. Kompetensi Membaca. Yogyakarta: Balitbang LP3 UMY.

11

Anda mungkin juga menyukai