DAERAH BENGKULU
RESOR KEPAHIANG
NOTA DINAS
Nomor : B / ND – / X / 2015 / Sipropam
1. Rujukan :
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian anggota
Polri;
c. Peraturan Kapolri Nomor 14 tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri;
d. Peraturan Kapolri No. Pol. : 19 tahun 2012 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia;
e. Surat Edaran Nomor : SE / 6 / V / 2014 tanggal 22 Mei 2014, tentang teknis
pelaksanaan penegakan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri.
3. Pertimbangan atau penilaian pejabat yang berwenang dari ankum dan atasan
ankum terhadap terduga pelanggar meliputi penilaian semua aspek yang
menjadi komponen atau variable penilaian personil dalam memberikan reward
and punishment antara lain :
a. Integritas pelanggar terhadap institusi Polri, meliputi :
1) Penilaian terhadap pelaksanaan tugas apakah jujur, bertangung jawab
dan teliti;
2) Penilaian terhadap anggota terkait ketaatan terhadap hukum;
3) Penilaian terhadap anggota terkait penghargaan anggota dalam kontribusi
terhadap institusi Polri.
b. Loyalitas ....
2
4. Agar ankum dan atasan ankum membuat kesimpulan dari penilaian terhadap
terduga pelanggar tersebut diatas dan melampirkan hasil penilaian terkait
dengan layak atau tidak layak untuk dipertahankan sebagai anggota Polri dan
dikirimkan ke Sipropam Polres Kepahiang sebelum sidang KKEP dilaksanakan
selambat – lambatnya tanggal 28 Oktober 2016.
NOTA DINAS
Nomor : B / ND – / X / 2015 / Sipropam
6. Rujukan :
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian anggota
Polri;
c. Peraturan Kapolri Nomor 14 tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri;
d. Peraturan Kapolri No. Pol. : 19 tahun 2012 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia;
e. Surat Edaran Nomor : SE / 6 / V / 2014 tanggal 22 Mei 2014, tentang teknis
pelaksanaan penegakan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri.
8. Pertimbangan atau penilaian pejabat yang berwenang dari ankum dan atasan
ankum terhadap terduga pelanggar meliputi penilaian semua aspek yang
menjadi komponen atau variable penilaian personil dalam memberikan reward
and punishment antara lain :
f. Integritas pelanggar terhadap institusi Polri, meliputi :
4) Penilaian terhadap pelaksanaan tugas apakah jujur, bertangung jawab
dan teliti;
5) Penilaian terhadap anggota terkait ketaatan terhadap hukum;
6) Penilaian terhadap anggota terkait penghargaan anggota dalam kontribusi
terhadap institusi Polri.
b. Loyalitas ....
2
9. Agar ankum dan atasan ankum membuat kesimpulan dari penilaian terhadap
terduga pelanggar tersebut diatas dan melampirkan hasil penilaian terkait
dengan layak atau tidak layak untuk dipertahankan sebagai anggota Polri dan
dikirimkan ke Sipropam Polres Kepahiang sebelum sidang KKEP dilaksanakan
selambat – lambatnya tanggal 28 Oktober 2016.
di -
Bukit Kaba
11. Rujukan :
12. Sehubungan dengan rujukan tersebut diatas, disampaikan kepada Ka bahwa dalam
rangka pelaksanaan penegakan pelanggaran pasal 14 ayat (1) huruf a Peraturan
Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang pemberhentian anggota Polri, maka ankum
dan atasan ankum terduga pelanggar membuat pertimbangan penilaian pejabat yang
berwenang layak atau tidak layak untuk dipertahankan sebagai anggota Polri
sesuai dengan Surat Edaran Nomor : SE / 6 / V / 2014 tanggal 22 Mei 2014, tentang
teknis pelaksanaan penegakan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri, yang diduga
dilakukan oleh FERNANDO TAMBUNAN Pangkat BRIGPOL Nrp 76100572 Jabatan Ba
Yanum SPN Bukit Kaba, Kesatuan Polda Bengkulu;
13. Pertimbangan atau penilaian pejabat yang berwenang dari ankum dan atasan ankum
terhadap terduga pelanggar meliputi penilaian semua aspek yang menjadi komponen
atau variable penilaian personil dalam memberikan reward and punishment antara lain :
b. Loyalitas ....
2
14. Loyalitas pelanggar terhadap institusi Polri;
15. Kinerja pelanggar terhadap institusi Polri;
16. Moral terduga pelanggar terkait dengan catatan pelanggaran;
17. Kompetensi keahlian terduga pelanggar dalam kaitannya dengan kontribusi
terhadap institusi Polri, misalnya apabila terduga pelanggar memiliki kompetensi
keahlian dibidang jibom maka perlu menjadi pertimbangan.
18. Agar ankum dan atasan ankum membuat kesimpulan dari penilaian terhadap terduga
pelanggar tersebut diatas dan melampirkan hasil penilaian terkait dengan layak atau
tidak layak untuk dipertahankan sebagai anggota Polri dan dikirimkan ke Subbid
Wabprof Bid Propam Polda Bengkulu sebelum sidang KKEP dilaksanakan selambat –
lambatnya tanggal 22 September 2015.
Paraf :
a.n KABID PROPAM POLDA BENGKULU
1. Kasubbid Wabprof :…………… KASUBBID WABPROF
2. Kasubbag renmin :…………… SELAKU AKREDITOR
di -
Seluma
1. Rujukan :
20. Sehubungan dengan rujukan tersebut diatas, dimohon bantuan Bapak Bupati Seluma
untuk menghadapkan/menghadirkan PNS Kabupaten Seluma an. AHMADIN Bin
KAPRI dan ASMARA DEWI, guna diperiksa sebagai Saksi dalam sidang komisi kode
etik Polri yang ke dua (II) terhadap terduga pelanggar a.n AKP JAUHARI dalam
perkara pelanggaran terhadap Peraturan Kapolri No. 14 tahun 2011 Jo Peraturan
Pemerintah no. 1 tahun 2003. (Surat Panggilan terlampir)
di -
Seluma
1. Rujukan :
2. Sehubungan dengan rujukan tersebut diatas, dimohon bantuan Bapak Ketua DPRD
Kabupaten Seluma untuk menghadapkan/menghadirkan anggota DPRD Kabupaten
Seluma an. HUSNI TAMRIN, SH. MH sebagaimana surat panggilan terlampir guna
diperiksa sebagai Saksi dalam sidang komisi kode etik Polri yang ke dua (II) terhadap
terduga pelanggar a.n AKP JAUHARI dalam perkara pelanggaran terhadap Peraturan
Kapolri No. 14 tahun 2011 Jo Peraturan Pemerintah no. 1 tahun 2003.
Manna
1. Rujukan :