Anda di halaman 1dari 3

CONTOH KRITIK DAN SANGGAHAN

Sebuah kritikan harus disertai alasan yang jelas.


Contoh kritik yang tidak disertai alasan:
1. Saya sependapat dengan Anda, faktor kebersihan sangat berpengaruh terhadap
penyebaran demam berdarah. Pendapat Anda tepat.

2. Saya kurang sependapat dengan Anda, faktor kebersihan tidak berpengaruh pada
penyebaran demam berdarah.

Contoh kritik yang disertai alasan:


1. Saya sangat sependapat dengan Anda mengenai faktor kebersihan. Lingkungan yang
bersih adalah syarat utama hidup sehat. Apabila lingkungan bersih dengan sendirinya
nyamuk tidak dapat berkembang biak dan demam berdarah juga tidak akan ada di
tempat tersebut.

2. Saya kurang sependapat dengan Anda. Dari beberapa kasus demam berdarah justru
menjangkiti warga perumahan yang relatif lebih bersih daripada perkampungan. Saya
kira pengasapan masih lebih efektif.

Contoh sanggahan:
Topik:
Pendidikan di Indonesia belum melihat siswa sebagai individu yang unik sehingga perlu
pembelajaran yang tidak seragam. Kegagalan pendidikan untuk memahami kebutuhan dan
potensi unik setiap siswa itu mengakibatkan kualitas pendidikan yang tidak sesuai harapan.
Akibat lebih jauh, daya saing dan kualitas sumbsr daya manusia Indonesia rendah di dunia
internasiional.

Tanggapan:
1. Persetujuan: Saya sependapat dengan nara sumber tentang perlunya sistem
penduidikan memahami kebutuhan dan kompetensi unik siswa. Hal ini di karenakan
masing-masing siswa memiliki kemampuan dan minat yang berbeda.Penanganan siswa
berdasarkan minat dan bakat akan melahirkan kualitas sumber daya manusia Indonesia
yang kreatif dan mampu bersaing di dunia Internasional.

2. Penolakan: Saya kurang sependapat dengan nara sumber karena jika mengelompokan
siswa berdasarkan minat dan bakat,maka biaya yang akan di keluarkan orang tua siswa
juga bertambah.Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana yang di sediakan pemerintah
minim.
Begini Strategi Kemendikbud untuk
Memperkuat Karakter Bangsa
Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri bahwa arus teknologi dan informasi punya
peranan penting pada kehidupan masyarakat. Meski teknologi punya dampak besar pada
sektor kehidupan, perkembangan teknologi dapat menjadi tantangan terhadap pribadi anak-
anak.

Dunia pendidikan tak menampik bahwa kemajuan teknologi memberikan manfaat yang
signifikan. Bagi generasi muda, jika kemajuan ini tidak diselaraskan dengan pendidikan
karakter, hal ini bisa berakibat buruk.

Untuk itu, Kemendikbud punya strategi membangun karakter anak bangsa melalui program
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Tujuan dari Penguatan Pendidikan Karakter juga dilakukan untuk menciptakan generasi yang
siap saing. Namun, juga dibekali dengan ahlak dan karakter yang mencerminkan budi pekerti
pribadi bangsa kita.

Peran strategi pemerintah untuk menjalankan hal ini didukung oleh Pepres No.87/2017 dari
Presiden Jokowi untuk pembentukan karakter bangsa.

"Penguatan pendidikan karakter merupakan pondasi dan roh utama dari pendidikan tingkat
sekolah dasar di masa revolusi industri," kata Dr. H. Khamim M.Pd, selaku Direktur
Pembinaan Sekolah Dasar, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud, dalam acara Bincang
Perspektif bersama Trakindo, Rabu (11/7/2018).

Dengan menggunakan prinsip pemikiran Ki Hajar Dewantara, program PPK dicanangkan


meliputi sejumlah hal, yakni pembekalan ilmu pengetahuan atau olah pikir, bersama olah
hati, olah rasa, dan olahraga atau kesehatan fisik anak.

Dr. H. Khamim mencontohkan bagaimana program penguatan pendidikan karakter


dilaksanakan di sekolah.

Para siswa diajak untuk membaca sebelum pelajaran dimulai sebagai bentuk pendidikan
literasi. Setelah itu, dikumpulkan untuk saling berdiskusi. Dalam diskusi siswa bisa
berinteraksi dan dibina untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Mereka
juga toleransi saat teman tidak sepandangan dengan pendapat kita.

Penggalangan dana, menjenguk teman yang sakit, serta menjaga lingkungan sekolah
merupakan contoh sederhana dari program penguatan pendidikan karakter. Selain itu, guru
juga berperan besar menjadi pendidik generasi bangsa.

"Satu contoh teladan yang baik lebih berarti dari seribu nasihat," kata Dr. H. Khamim. Menurut dia,
guru harus mencerminkan tindakan yang baik kepada para siswanya sebagai contoh teladan.

Meski begitu, program ini tak bisa berjalan dengan hanya dukungan dari warga sekolah saja.
Tetapi juga masyarakat dan orangtua punya peran penting dalam pendidikan karakter
"Sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk memperkuat
pendidikan karakter bagi anak," jelas Dr. H. Khamim.

Sejalan dengan pemikiran Dr. H. Khamim, Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd, selaku Ketua
Harian Komisi Nasional untuk UNESCO, menjelaskan bahwa kerja sama semua pihak perlu
dijalankan dengan baik, supaya pendidikan karakter bisa berjalan secara optimal kepada
anak.

"Orangtua juga perlu kerja sama, dikumpulkan dan perlu dibina untuk mendorong pendidikan
karakter anak," kata Arief. Ia juga menekankan perlunya mencetak generasi bangsa yang
bermoral perlu adanya motivasi, bekal ilmu karakter dari para orangtua.

Jadi, untuk membentuk generasi bangsa yang baik, perlu bagi banyak pihak menciptakan
suasana yang kondusif dan saling mendukung. Hal itu perlu diperhatikan sebagai upaya agar
tercipta generasi muda yang lebih baik sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.

Tugas Individu:

1. Tuliskan 5 kritik beserta alasannya berdasarkan topik berita di atas!


2. Tuliskan 5 saran berdasarkan topik berita tersebut!

“DIKUMPULKAN KE GURU PIKET”

Anda mungkin juga menyukai