Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahhim

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya hingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Batuan
Sedimen” .
Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Besar
Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dari segi penyusunan
dan isinya, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya dengan penuh kerendahan hati saya harapkan makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembacanya.

Semarang, Oktober 2013

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BABII
DASAR TEORI 4
BAB III
PEMBAHASAN 5
BAB IV
PENUTUP 13
DAFTAR PUSTAKA 14

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat
(kumpulan) mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang
merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan,
tetapi disebut dengan “Aluvial deposit”. Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan
sedimen
Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya. Tekstur batuan
mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat
kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika
warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur
berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari
rangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.
Oleh karena itu pembuatan makalah ini kami lakukan sebagai suatu langkah atau
pemberian solusi bagi para mahasiswa untuk dapat mengetahui apa itu batuan sedimen,
bagaimana batuan beku tersebut terbentuk, klasifikasi batuan beku, dan tipe dasar batuan
sedimen. Dengan adanya makalah ini, pengetahuan kita bertambah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu batuan sedimen ?
2. Apa faktor terjadinya batuan sedimen ?
3. Jenis – jenis batuan sedimen ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian batuan sedimen
2. Jenis – jenis batuan sedimen
3. Dan proses terbentuknya batuan sedimen
Sehingga dengan kita dapat mengetahui apa itu batuan sedimen, mempermudah kita untuk
mempelajari dan memahami apa itu batuan sedimen.

3
BAB II
DASAR TEORI
Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal – kristal dari berbagai jenis
mineral, atau pecahan Kristal mineral – mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung
fragmen cangkang organmisme.
Pembentukan berbagai macam mineral di alamakan menghasilkan berbagai jenis
batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda dan membentuk jenis batuan yang
berbeda pula. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses
penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organis serta
proses penguapan / evaporasi.
Batuan beku diklasifikasikan cara terbentuknya :
1. Batuan sedimen klastik
2. Batuan sedimen non-klastik

4
BAB III
PEMBAHASAN

Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan
(bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara
utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik;
dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu
pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari
permukaan bumi.

Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil
erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri
atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara
pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara
melompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut
(salution). Klasifikasi lebiih lanjut seperti berikut:

 Berdasarkan proses pengendapannya


o batuan sedimen klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya)
o batuan sedimen kimiawi (dari proses kimia)
o batuan sedimen organik (pengedapan dari bahan organik)

 Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut


o batuan sedimen aerik (udara)
o batuan sedimen aquatik (air sungai)
o batuan sedimen marin (laut)
o batuan sedimen glastik (gletser)

 Berdasarkan tempat endapannya


o batuan sedimen limnik (rawa)
o batuan sedimen fluvial (sungai)
o batuan sedimen marine (laut)
o batuan sedimen teistrik (darat)

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut.
Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung.

 Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan
bentuk butitan yang bersudut
 Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm
dengan bentuk butiran yang membudar
 Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm
 Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256
mm
 Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm

5
Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan :
a. Pemampatan (Compaction)
b. Penyimenan (Cementation)
c. Penghabluran semula (Recrystallization) terutamanya sedimen karbonat)

a. Pemampatan (compaction)

Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan


butiran akan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang lembut seperti
syal, sedimen lebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan
menjadi lebih nipis, porositi berkurangan, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus.
Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan
yang berketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting dalam pelarutan dan
pemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusan
menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yang
tinggi dan perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan (pressure solution). Silika
yang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk simen.

b. Penyimenan (cementation)

Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada cairan
rongga (pore fluids) akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau berlakunya tumbuh-
tambah atau tumbuh-lampau atau pertumbesaran (overgrowths) mineral yang sedia ada. Jenis
simen yang utama ialah kuarza dan kalsit.
Simen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan biasanya
berlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku diperingkat awal, ia boleh
mengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras boleh menahan tekanan.
Simen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika, iaitu hasil daripada pelarutan
organisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat dan lain-lain. Simen
kalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, iaitu di kawasan sekitaran karbonat.

c. Penghabluran Semula (recrystallization)

Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk, tanpa
adanya perubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi pengecilan
saiz boleh berlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang mana saiz kalsit
menjadi bertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin musnah.

6
JENIS BATUAN SEDIMEN

Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu :
1. Terbentuk dalam lembangan pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak mengalami
proses pengangkutan. Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen autochthonous. Antara
sedimen yang termasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit, batu kapur, laterit.
2. Mengalami proses angkutan, atau dengan kata lain, puncanya daripada kawasan luar
lembangan, dan proses luluhawa, hakisan dan angkutan membawa sedimen ini ke lembangan
pengendapan yang baru. Sedimen ini dipanggil sedimen allochthonous. Antara yang termasuk
dalam kumpulan ini ialah konglomerat, volkanoklastik.
Selain daripada pengelasan di atas, batuan sedimen boleh dikelaskan kepada beberapa jenis,
bergantung kepada cara dan proses pembentukannya. Antara klas batuan sedimen yang utama
ialah :

 Terrigenous (detrital atau berklas / klastik – clastic). Batuan klastik merupakan batuan
yang puncanya berasal daripada suatu tempat lain, dan telah diendapkan dalam
lembangan baru setelah mengalami proses pengangkutan. Antara nama batuan utama
yang terdapat dalam kumpulan ini ialah;Konglomerat atau breksia, Batu pasir,Batu
lodak, & Syal.
 Sedimen endapan kimia / biokimia (Chemical/biochemical). Batuan endapat kimia
merupakan batuan yang terbentuk hasil daripada pemendapan kimia daripada larutan,
ataupun terdiri daripada endapan hidupan bercangkang mineral karbonat atau bersilika
atau berfosfat dan lain-lain.. Antara batuan yang tergolong dalam kumpulan ini ialah :
Evaporit, Batuan sedimen karbonat (batu kapur dan dolomit), Batuan sedimen
bersilika (rijang), & Endapan organik (batu arang).
 Batuan volkanoklastik (Volcanoclastic rocks). Batuan volkanoklastik yang berasal
daripada aktiviti gunung berapi. Debu-debu daripada aktiviti gunung berapi ini akan
terendap seperti sedimen yang lain. Antara batuan yang ada dalam kumpulan ini ialah;
Batu pasir bertuf & Aglomerat.

PENGGOLONGAN BATUAN SEDIMEN

Berdasarkan tenaga yang mengangakut hasil pelapukan / erosi, dapat digolongkan atas :
a. Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contoh: gosong pasir,
flood plain, natural levee, alluvial fan, delta, dan sebagainya.
b. Sedimen aeolis/aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh : sand
dunes, tanah loss, dan sebagainya.
c. Sedimen glasial, yaitu sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser Contoh : morena,
drumline.

Materi partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada
yang terdorong (trection), terbawa secara melompat-lompat (saltion, terbawa dalam duspensi,
ada pula yang (solution). Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan
sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :

7
a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan
sebagainya.
b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya : endapan sungai
(aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.
c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan
delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli, baik
berdarkan genetis maupun diskriptif. Secara genetis disimpulkan dalam dua golongan
(Pettijohn, 1975 ddan W. T. Huang, 1962) :

a. BatuanSedimen Klastik

Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses
pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya.
Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals (mineral yang terbentuk di
lingkungan sedimenasi atau pada saat sedimenasi berlangsung). Allogenic mineral
mempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada yang telah
mengalami tahap transportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimenasi.
Beberapa contoh mineral ini, antara lain kwarasa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite,
montmorillonite, hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.

b. Batuan Sedimen Non-Klastik

Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia
baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak
sekali dijumpai Authigenic mineral (mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau
lingkungan sedimenasi). Beberapa contoh Authigenic mineral yaitu gypsum, anhydrite, kalsit,
dan halit. Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen
batuan dan fosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam
pengklasifikasian batuan sedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran
kristal dilakukan oleh Howell dan Hirschwald. Pengklasifikasiannya sebagai berikut :
Makrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebih dari
0,75mm.
Mesokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga
0,75mm.
Mikrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm hingga
0,2mm.
Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil dari
0,01mm

8
TEKSTUR BATUAN SEDIMEN
Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang berkaitan dengan butir sedimen,
mulai dari ukuran butir, bentuk butir, hingga orientasi. Proses pembentukan batuan sedimen
dapat kita lihat pada strukturnya. Dari tekstur, kita juga dapat mengintepretasikan lingkungan
sedimenasi suatu batuan sedimen.

1. Tekstur Batuan Sedimen Klastik

Unsur-unsur tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut : Fragmen, butiran yang
berukuran lebih besar daripada pasir. Matrik, butiran yang ukurannya lebih kecil daripada
fragmen, dan mengisi sela- sela diantara fragmen, serta diendapkan bersama fragmen. Semen,
material halus yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan setelah fragmen dan
matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau oksida besi. Untuk mengukur
ukuran butir pada batuan sedimen klastik digunakan skala Wentworth (1922).
Ukuran Butir (mm) Nama Butir
>256 Bongkah
64-256 Brangkal
4-64 Kerakal
2-4 Kerikil
1-2 Pasir Sangat Kasar
½-1 Pasir Kasar
¼-½ Pasir Sedang
1/8-1/4 Pasir Halus
1/16-1/8 Pasir Sangat Halus
1/16-1/256 Lanau Lempung

Skala Wentworth
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Jenis Pelapukan
b. Jenis Transportasi
c. Waktu / jarak Transport
d. Resistansi

Bentuk Butir
Bentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua macam. Pertama, membulat
(konglomerat). Dan kedua adalah meruncing (Breksi). Tingkat kebundaran butir batuan
sedimen klastik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Komposisi butir
b. Ukuran butir
c. Jenis proses transprtasi
d. Jarak transport

9
Butiran dari mineral yang resisten akan berbentuk kurang bundar dibandingkan batuan yang
kurang resisten. Butiran yang ukurannya diatas 64 mm akan lebih bundar dibandingkan yang
berukuran lebih kecil. Jarak transport berpengaruh pada tingkat kebundaran. Semakin jauh
jarak transport, maka akan semakin bundar.

Pemilahan atau Sortasi


Terdiri atas sortasi baik dan sortasi buruk.
- Sortasi baik, jika ukuran butir merata atau sama besar.
- Sortasi buruk, jika ukuran butir tidak merata, terdapat fragmen dan matrik.
Kemas
Kemas pada batuan sedimen klastik terdiri atas :
- Kemas terbuka, biila butiran tidak saling bersentuhan.
- Kemas tertutup, jika butiran saling bersentuhan.

Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik


Pada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral atau yang biasa
disebut monomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan sedimen non-klastik
biasanya dengan memperhatikan kenampakan kristal penyusunnya. Macam-macam tekstur
batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut :

Amorf, partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalin


Oolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid.

Berkoloni atau berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm – 2 mm. Pisolitik, memiliki
karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran butir yang lebih besar, lebih dari 2 mm.

Sakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan ukuran yang sama
besar.

Kristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besar. Ukuran butir kristal batuan
sedimen non-klastik dibedakan atas :
- Berbutir kasar, dengan ukuran >5 mm
- Berbutir sedang, dengan ukuran 1-5 mm
- Berbutir halus, dengan ukuran <1 mm

STRUKTUR BATUAN SEDIMEN

Secara umum, struktur batuan sedimen terbagi atas 2 macam


• Struktur Syngenetik, struktur ini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen,
kerap kali disebut sebagai struktur primer batuan.
• Struktur Epiginetik, struktur ini terbentuk setelah terbentuknya kekar, sesar, dan lipatan.
Struktur Sygenetik batuan sedimen terklasifikasikan atas dua bagian, karena proses fisik dan
karena proses biologi.

10
Karena Proses Fisik
1. Struktur Eksternal, kenampakan struktur batuan sedimen yang terlihat secara keseluruhan
di lapangan. Contoh struktur eksternal, antara lain sheet, lensa, wedge, dan prisma tabular.
2. Struktur Internal, kenampakan struktur ini terdapat pada bagian dalam batuan sedimen.

Macam-macam struktur internal adalah sebagai berikut :

Perlapisan dan Laminasi


Perlapisan dan laminasi terbentuk karena terjadi perubahan fisik, kimia, dan biologi. Jika
tebalnya lebih dari 1 cm, maka disebut perlapisan. Jika tebalnya kurang dari 1 cm, maka
disebut laminasi. Macam-macam laminasi dan perlapisan:
a. Perlapisan / laminasi sejajar, lapisan / laminasi tersusun secara horisontal dan saling sejajar
satu dengan yang lainnya.
b. Perlapisan / laminasi silang siur, lapisan / laminasi saling memotong satu dengan yang
lainnya.
c. Gradaed Bedding, dimana butiran-butiran berubah secara gradual.

3. Kenampakan Pada Permukaan Lapisan


- Ripple Mark, bentuk permukaan bergelombang, karena adanya arus.
- Flute Cast, bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat aktivitas arus.
- Mud Cracks, bentuk retakan pada lapisan lumur, pada umumnya memiliki bentuk poligonal.
- Rain Marks, kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan.
4. Struktur Yang Terjadi Karena Deformasi
- Load Cast, lekukan yang timbul pada permukaan lapisan akibat beban yang ada diatasnya.
- Convolute Structure, liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi.
- Sandstone Dike and Siil, timbul karena pasir dapat terinjeksi pada lapisan sedimen yang di
atasnya.

Karena Proses Biologi


- Jejak (Track and Trail)
Track, merupakan jejak yang berupa tapak organisme. Sedangkan Trail adalah jejak yang
berupa seretan bagian tubuh organisme.
- Galian (Burrow)
Merupakan lubang akibat dari akitivitas organisme.
- Cetakan (Cast and Mold)
Mold merupakan cetakan bagian tubuh organisme. Sedangkan Cast adalah cetakan dari Mold.

11
STRUKTUR SEDIMEN
Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan ( Pettijohn, 1975 ), dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu :

1. Struktur Sedimen Primer

Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimenasi dapat
merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti perlapisan, gelembur
gelombang, perlapisan silang siur, konvolut, perlapisan bersusun, dan lain-lain. (Suhartono,
1996 : 47) Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan
ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur
primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang
tersingkap, terutama dalam batuan sedimen. Struktur yang terbentuk sewaktu proses
pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisan mendatar (flat bedding), lapisan silang,
laminasi, dan laminasi silang yang mikro (micro-crosslamination), yaitu adanya kesan riak.
(Mohamed, 2007).

2. Struktur Sedimen Sekunder

Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimenasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga
merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan
lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang.

3. Struktur Sedimen Organik

Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang
lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.

12
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Pembentukan berbagai macam mineral di alamakan menghasilkan berbagai jenis


batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda – beda dan membentuk jenis batuan
yang berbeda pula. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti
proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukankimia, proses kimiawi, dan organis
serta proses penguapan / evaporasi.
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama
batuan ( bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis ) yang terbentuk melalui tiga
cara utama : pelapukan batuan lain ( clastic ), pengendapan ( deposition ) karena aktivitas
biogenik, dan pengendapan ( precipitation ) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu
kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi
75% dari permukaan bumi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Muawanah, Umi dan Agus Supangat. 1998.


PengantarKimiadanSedimenIbsarlautBadanRisetKelautandanPerikanan. Jakarta.
Widada, Sugeng. 2004. ModulMataKuliah. Semarang: Universitas Diponegoro
Id.wikipedia.org

14

Anda mungkin juga menyukai