Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI UNIT PENGENDALI PENCEMARAN UDARA

PEMBANGKIT LISTRIK PAITON UNIT 5 DAN 6


PT. YTL JAWA TIMUR
Ellen Putri Edita*), Dr. Haryono Setiyo Huboyo, ST., MT**)

ABSTRACT
PT. YTL Jawa Timur as a power plant with 1220 mega watt capacity emit a
huge number of pollution because of the use of coal as its main material. The
major emissions in PT. YTL Jawa Timur are nitrogen dioxide (NO2), dust, and
sulfur dioxide (SO2). These emissions are produced from coal itself and
combustion air. NO2 is controlled by the modification of combustion in boiler
called Low NOx Tangential Burner. For dust and SO2, PT. YTL Jawa Timur
applies devices that can reduce them before leaving the chimney to the
environment. Electrostatic Precipitator (ESP) is the device that can control dust
emission with efficiency about 90-99%. Besides that, PT. YTL Jawa Timur also
uses Flue Gas Desulfurization (FGD) as a SO2 control with seawater as its
absorber. All the emissions will be monitored in Continuous Emission Monitoring
System (CEMS) every single hour to make sure that their values are still below the
standards listed in Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 21
Tahun 2008, Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 tahun 2009, and Power
Purchase Agreement (PPA).

Keyword : Low NOx Tangential Burner, Electrostatic Precipitator (ESP), Flue


Gas Desulfurization (FGD)

PENDAHULUAN Latar Belakang


Kemajuan teknologi, industri, karena dapat menghasilkan listrik
dan perekonomian suatu daerah akan dalam jumlah yang besar walaupun
selalu diiringi oleh semakin dengan proses yang cukup rumit.
banyaknya kebutuhan akan listrik. Saat ini, jumlah PLTU di
Untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia semakin hari semakin
dalam negeri, Perusahaan Listrik bertambah. Hal ini tentu saja akan
Negara (PLN) bekerja sama dengan berdampak terhadap jumlah eksisting
berbagai pihak agar seluruh batu bara serta penurunan kualitas
penduduk Indonesia tidak lingkungan di sekitar industri
kekurangan listrik. Pembangkit tersebut. Batu bara dipilih sebagai
Listrik Tenaga Uap (PLTU) bahan baku utama PLTU karena
merupakan pilihan yang paling tepat efisien, ekonomis, dan mudah
didapat. Namun salah satu aktivitas pengendalian pencemaran
kekurangan dari batu bara adalah udara telah dilakukan di perusahaan
dapat menyebabkan pencemaran ini. Selain itu, peringkat Program
udara yang berbahaya bagi Penilaian Peringkat Kinerja
lingkungan. Perusahaan (PROPER) emas yang
PT. YTL (Yeoh Tiong Lay) telah didapat PT. YTL Jawa Timur
Jawa Timur sebagai salah satu menjadikan perusahaan ini sebagai
perusahaan PLTU swasta di PLTU terbaik di Indonesia.
kecamatan Paiton, kabupaten Sesuai dengan hal di atas maka,
Probolinggo bertanggung jawab penulis tertarik untuk melaksanakan
terhadap pencemaran udara yang kerja praktek mengenai Evaluasi
ditimbulkan oleh aktivitas Unit Pengendali Pencemaran Udara
produksinya. Berpedoman pada PPA Pembangkit Listrik Paiton Unit 5 dan
(Power Purchase Agreement) Paiton 6, PT. YTL Jawa Timur. Diharapkan
Private Project Phase II, Peraturan dengan dilakukannya kerja praktek di
Gubernur Jawa Timur No. 10 Tahun PT. YTL Jawa Timur, penulis akan
2009, serta Permen LH No. 21 Tahun mengetahui dan mengaplikasikan
2008 tentang standar emisi dengan ilmu tentang pengendalian
sumber tidak bergerak untuk pencemaran udara dengan baik dan
pembangkit listrik dengan bahan benar.
bakar batu bara, maka berbagai
METODOLOGI

Mulai
Tahap
Persiapan Kerja Praktek

Proses Administrasi

Tahap Pelaksanaan Kerja Praktek di PT.


YTL Jawa Timur
Pelaksanaan Kerja
Praktek

Pengumpulan Data

Data Primer :
Data Sekunder :
1. Interview
1. Unit pengendali
2. Pengamatan langsung
pencemaran udara
unit pengendali
2. Peraturan terkait
pencemaran udara di PT.
3. Literatur dari berbagai
YTL Jawa Timur
sumber
3. Dokumentasi Pribadi

Studi
Literatur

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


Tahap
Penyusunan Laporan
Selesai
Gambar 1 Diagram Alir Kerja Praktek

KONDISI EKSISTING Perusahaan Listrik Negara (PLN)


Dalam rangka mengendalikan selaku konsumen utama PT. YTL
gas hasil pembakaran pada Jawa Timur.
pembangkit unit 5 dan 6, alat b. Peraturan Gubernur Jawa Timur
pengendali pencemaran udara yang No. 10 Tahun 2009 tentang baku
berperan adalah Electrostatic mutu udara ambien dan emisi
Precipitator (ESP) dan Flue Gas tidak bergerak di Jawa Timur.
Desulfurization (FGD). Kedua alat c. Peraturan Menteri Negara
ini digunakan agar emisi gas buang Lingkungan Hidup No 21 Tahun
dari stack memenuhi standar baku 2008 tentang standar emisi
mutu dari beberapa acuan yang dengan sumber tidak bergerak
diterapkan di PT. YTL Jawa Timur. (stationary source) untuk
Standar baku mutu yang menjadi pembangkit listrik dengan bahan
acuan pengoperasian unit pengendali bakar batu bara.
pencemaran udara di PT. YTL Jawa Berikut ini adalah penjabaran
Timur adalah: masing-masing baku mutu dari
a. PPA (Power Purchase beberapa acuan yang diterapkan di
Agreement) atau perjanjian antara PT. YTL Jawa Timur:
pihak perusahaan dengan
Tabel 1 Baku Mutu Emisi di PT. YTL Jawa Timur
PERMEN LH No. Peraturan Gubernur Jawa
PPA
NO. Parameter 21 Tahun 2008 Timur No. 10 Tahun
(mg/Nm3)
(mg/Nm3) 2009 (mg/Nm3)
1 SOx 121,898 750 750
2 NOx 854,63 850 825
3 Partikulat 309,282 150 230
4 CO 1059,26 - -
5 Opasitas - 20% 20%
Sumber: Data Sekunder, 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN kandungan nitrogen pada batu


1. Pengendalian NOx bara yang bertindak sebagai
Oksida nitrogen (NOx) bahan bakar utama dari proses
dihasilkan dari proses produksi listrik.
pembakaran melalui dua Dalam operasionalnya
mekanisme, yaitu berasal dari sehari-hari, PT. YTL Jawa
molekul nitrogen yang terdapat Timur menggunakan boiler
di udara ketika terjadi proses produksi ABB Combustion
pembakaran dan dari Engineering. Boiler ini
menggunakan konsep efektif, udara sekunder menjadi
pembakaran tilting tangential akan menjadi turbulen dan
dengan sistem pembakaran mengalami difusi sehingga
terpusat. Pada sistem akan terjadi pembakaran
pembakaran tangensial sempurna pada bahan bakar di
digunakan furnace yang dalam furnace sesuai dengan
merupakan komponen aliran gas yang diberikan.
pembakar. Bahan bakar dan
udara yang akan memasuki
furnace melewati windbox
yang terpasang di pojok .
Nozzle bahan bakar dan udara
diarahkan pada sebuat titik
sasaran pada lingkaran imajiner
di pusat furnace sehingga
terbentuk sebuah bola api yang
berputar di dalam furnace. Gambar 2 Konsep
Dampak dari adanya lingkaran Pembakaran Tilting
tersebut adalah pencampuran Tangential Burner
bahan bakar menjadi lebih Sumber: Data Sekunder, 2014

2. Pengendalian Partikulat ash dan bottom ash dalam batu


Partikulat yang perlu bara masing-masing adalah
disisihkan dalam proses 80% dan 20%. Fly ash
produksi listrik di PLTU batu kemudian akan disisihkan oleh
bara berupa fly ash dan bottom alat pengendali partikulat yaitu
ash. Dalam batu bara sendiri electrostatic precipitator (ESP)
terdapat kandungan fly ash dan sedangkan bottom ash akan
bottom ash sekitar 3%. langsung dibuang ke ash
Perbandingan kandungan fly lagoon.
Gambar 3 Electrostatic Precipitator Unit 5
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Tipe ESP yang dari proses dengan pemberian
digunakan di unit 5 dan 6 muatan negatif pada debu,
pembangkit listrik Paiton ini pengumpulan debu di
adalah Plate-Wire Precipitator collecting plate, sistem
yang terdiri atas beberapa rapping, dan yang terakhir
komponen yaitu sebagai adalah pengumpulan debu ke
berikut: hopper.
1. Casing Di PT. YTL Jawa Timur,
2. Hopper kualitas udara yang akan
3. Insulator dibuang menuju udara ambien
4. Discharge Electrode akan dipantau kualitasnya
5. Discharge Electrode menggunakan CEMS
Rapper (Continuous Emission
6. Collecting Plate Monitoring Systems).
7. Collecting Plate Rapper Pengambilan data pada CEMS
8. Transformer/Rectifier Sets dilakukan setiap jam per
Prinsip kerja ESP adalah harinya. Hasil pemantauan
memisahkan dan emisi debu setiap harinya
mengumpulkan debu kering disajikan dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2 Hasil Pemantauan Emisi Debu pada Stack Unit 5 dan 6
Dibandingkan dengan Baku Mutu

Sumber: Report CEMS PT. YTL Jawa Timur, 2014


Dalam menentukan Dengan menggunakan data
efisiensi ESP, dapat digunakan diatas, dapat dihitung efisiensi
perhitungan dari beberapa teori ESP sebagai berikut:
yang tertera di literatur. η = [1 – exp (-ω A / Q)]x100 %
Menurut Cooper, 2004 η = [1 – exp (-1,53 x 79039 /
efisiensi ESP dapat dihitung 73,47)] x 100%
dengan menggunakan rumus η = 1 x 100 %
Deutsch Anderson. Berikut ini η = 100 %
adalah data yang diperoleh dari Untuk mengetahui lebih lanjut
spesifikasi desain ESP untuk mengenai performa ESP di unit
perhitungan efisiensi ESP: 5 dan 6 PT. YTL Jawa Timur
- Luas area collecting plates dapat dilakukan perhitungan
2
(A) = 79039 m efisiensi berdasarkan jumlah
- Q (Volume aliran gas) = inlet dan outlet debu dari ESP.
3
73,47 m /s Perhitungan efisiensi ESP unit
- ω (kecepatan migrasi 5 dan 6 berdasarkan kondisi
partikel) = 1,53 m/s lapangan disajikan dalam tabel
3 berikut.
Tabel 3 Efisiensi ESP Unit 5 dan 6

Sumber: Perhitungan Penulis, 2014

3. Pengendalian SOx sulfur pada batu bara maka


Oksida sulfur yang semakin tinggi pula emisi SO2
menjadi sumber pencemaran yang dihasilkan. Di PT. YTL
udara di PT. YTL Jawa Timur Jawa Timur, emisi SO2
berupa sulfur dioksida (SO2) dikontrol dengan sebuah alat
yang berasal dari kandungan yang disebut dengan Flue Gas
sulfur dalam batu bara. Desulfurization (FGD).
Semakin tinggi kandungan

Gambar 4 Flue Gas Desulfurization Unit 5


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
FGD yang digunakan menggunakan air laut sebagai
pada unit 5 dan 6 PT. YTL absorber. Kedua unit FGD ini
Jawa Timur merupakan tipe dibuat oleh The Lurgi Lentjes
seawater FGD dengan Bischoff yang telah memenuhi
standar peraturan internasional 5. Absorber Sump
mengenai udara bersih. FGD Prinsip kerja dari
terdiri atas beberapa komponen seawater FGD di PT. YTL
yaitu: Jawa Timur adalah mengurangi
1. Tangki absorber kadar SO2 dalam flue gas
2. Hollow Cone Nozzle menggunakan absorbsi dengan
3. Absorber Pump air laut.
4. Mist Eliminator

Gambar 5 Prinsip Kerja FGD


Sumber: Data Sekunder, 2014
Seperti halnya ESP, terdapat kerusakan pada sensor
udara yang keluar dari FGD SO2 yang ada di CEMS unit 6
akan dipantau kualitasnya sehingga emisi SO2 yang
menggunakan CEMS dan akan masuk dan keluar dari FGD
tercatat hasilnya setiap menit tidak dapat terdata. Hasil
per harinya. Evaluasi hanya pemantauan emisi SO2 di unit
dilakukan pada unit 5 karena disajikan pada tabel 4.
Tabel 2 Hasil Pemantauan Emisi SO2 pada Stack Unit 5
Dibandingkan dengan Baku Mutu

Sumber: Report CEMS PT. YTL Jawa Timur, 2014


Untuk menghitung  C1  C 2 
    100%
efisiensi FGD dapat langsung  C1 
digunakan data yang terekap di
CEMS karena dalam data Di mana: C1 = SO2 inlet
tersebut sudah terdapat nilai (mg/Nm3)
emisi SO2 yang masuk dan C2 = SO2 outlet
keluar dari FGD. Perhitungan (mg/Nm3)
efisiensi dilakukan dengan Perhitungan efisiensi FGD unit
menggunakan rumus berikut: 5 di PT. YTL Jawa Timur pada
tanggal 5-14 Agustus 2014
disajikan dalam tabel 5.
Tabel 3 Efisiensi FGD Unit 5

Sumber: Perhitungan Penulis, 2014

4. Permasalahan dan Pemeliharaan Unit Pengendali Pencemaran Udara


Seiring dengan misalignment, broken
berjalannya waktu, ESP dan insulator, missing discharge
FGD dapat mengalami electrode, broken welding,
beberapa permasalahan yang permasalahan pada tumbling
dapat menyebabkan hammer system. Sedangkan
efisiensinya menurun apabila pada FGD, permasalahan yang
tidak segera ditangani dengan sering terjadi adalah scaling
baik. Permasalahan- dan solids build up, mist
permasalahan yang biasa eliminator pluggage, dan
terjadi pada ESP adalah malfunctioning pH monitor.
akumulasi debu dalam hopper, Pemeliharaan rutin dari
bowed discharge electrode, unit pengendali pencemaran
udara sangat penting dilakukan tahun dengan memeriksa setiap
guna menjaga kinerja dan komponen-komponen pada
efisiensi agar selalu dalam alat, seperti misalnya
keadaan optimal. Pemeliraan penggantian pinwheel pada
dapat dilakukan setiap saat, ESP dan penghilangan korosi
setiap minggu, setiap bulan, pada FGD.
setiap 3-6 bulan, dan setiap

KESIMPULAN dari proses dengan pemberian


Berdasarkan hasil dan muatan negatif pada debu,
pembahasan yang telah diuraikan pengumpulan debu di
sebelumnya, kesimpulan yang collecting plate, sistem
dapat diambil adalah: rapping, dan yang terakhir
1. Jenis pencemaran udara yang adalah pengumpulan debu ke
ada di pembangkit listrik hopper. Sedangkan prinsip
Paiton Unit 5 dan 6 PT. YTL kerja dari seawater FGD
Jawa Timur adalah adalah mengurangi kadar SO2
pencemaran NO2, SO2, dan dalam flue gas menggunakan
partikulat. NO2 dan SO2 berasal absorbsi dengan air laut.
dari udara pembakaran di Efisiensi ESP unit 5 dan 6 PT.
boiler serta kandungan YTL Jawa Timur berdasarkan
nitrogen dan sulfur dari batu rumus Deutsch Anderson
bara itu sendiri. Sedangkan adalah 100 %. Berdasarkan
pencemaran partikulat berasal kondisi lapangan, efisiensi ESP
dari kandungan ash yang dipengaruhi dengan
terdapat di dalam batu bara. keberadaan FGD sehingga
2. Electrostatic precipitator yang dapat diketahui adalah
(ESP) dan flue gas efisiensi penyisihan debu
desulfurization (FGD) sebagai secara keseluruhan yaitu
unit pengendali pencemaran sebesar 99,918 % dan 99,983
udara yang beroperasi di PT. %. Sedangkan efisiensi FGD
YTL Jawa Timur sudah pada unit 5 PT. YTL Jawa
memenuhi spesifikasi desain Timur adalah sebesar 90,149
dari Electrostatic Precipitator %. Pemeliharaan ESP dan
Operations and Maintenance FGD dilakukan secara periodik
Manual dan Seawater FGD mulai dari pemeliharaan per
Plant Operation Manual. shift, per minggu, per bulan,
Prinsip kerja ESP adalah per 3-6 bulan, dan per tahun
memisahkan dan untuk menjaga kondisi alat
mengumpulkan debu kering agar tetap dalam keadaan baik.
3. Emisi fly ash dari ESP unit 5 Edition. Illinois: Maveland
dan 6 PT. YTL Jawa Timur Press Inc.
berkisar antara 1,8-12,4 Considine, D. M., 1974. Chemical
mg/Nm3. Hal ini menunjukkan and Process Technology
bahwa emisi dari ESP masih Encyclopedia. New York :
jauh di bawah target internal Mc Graw-Hill Pub
perusahaan, yaitu sebesar 50 Crawford, M. 1980. Air Pollution
mg/Nm3. Sedangkan emisi SO2 Control Technology-TMH
dari FGD unit 5 PT. YTL Jawa Edition. Tata Mc Graw Hill
Timur berkisar di angka 50-80 Publisihing
mg/Nm3 jauh di bawah target Eishah, Samir I Abu, dkk. 2014.
internal perusahaan yang Minimization of SO2
3
bernilai 110 mg/Nm . Emissions at ADGAS (Das
Island, UAE) I Current VS
DAFTAR PUSTAKA Modified Schemes. J Pet
ABB Environmental System. 1998. Environ Bitechnol 2014,
Electrostatic Precipitator 5:2
Operations and Lurgi Lentjes Bischoff. 2000.
Maintenance Manual. Seawater FGD Plant
Paiton: Paiton Private Operation Manual. Paiton:.
Power Project Phase II Paiton Private Power
Units 5 and 6 Project Phase II Units 5 and
ACS Separations and Mass- 6
Transfer Products. 2004. Munson, Bruce, dkk. 2005.
The Engineered Mist Mekanika Fluida.
Eliminator. 800-231-0077 Erlangga: Jakarta
Biswas, A, dkk. 2008. Overseas Environmental
Characterization of a High Cooperation Center. 1998.
Efficiency Pilot Plant Wet Air Pollution Control
Scrubber with Internals Fly Technology Manual. Japan:
Ash Removal. The Open Government of Japan
Chemical Engineering Parker, Ken. 2007. Electrical
Journal, 2008, 2, 100-105 Operation of Electrostatic
Buonicore and Davis. 1992. Air Precipitators. London: The
Pollution Engineering Manual. Institution of Engineering
New York: Van Nostrand and Technology
Reinhold Company. Peraturan Gubernur Jawa Timur
Cooper, C. David., Alley, F.C. Nomor 10 Tahun 2009
1994. Air Pollution Control tentang Baku Mutu Udara
A Design Approach 2nd Ambien dan Emisi Sumber
Tidak Bergerak di Jawa
Timur
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor
21 Tahun 2008 tentang
Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan
Pembangkit Tenaga Listrik
Termal
Peraturan Pemerintah Repubik
Indonesia Nomor 41 Tahun
1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
Setiawan, Widi. 2009. Menuju
Cita-Cita Penyediaan
Energi yang Bertanggung-
Jawab. Konversi Energi
Bebas Emisi. ISBN: 978-
979-96964-6-5
Soedomo, Moestikahadi. 2001.
Pencemaran Udara.
Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
World Coal Institute. 2005.
Sumber Daya Batu Bara:
Tinjauan Lengkap
Mengenai Batu Bara.
London : World Coal
Institute Organization

Anda mungkin juga menyukai