Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

______________________________________________________
Pokok bahasan : Kebutuhan seksual pada ibu hamil
Topik : Seksual pada ibu hamil
Sasaran : Pasien poli kebidanan
Tempat : Poli kebidanan RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga
Hari / tanggal : Senin 29 Desember 2014
Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan tentang seksual pada ibu hamil selama 30
menit, diharapkan ibu mampu memahami dan mengerti tentang seksual
pada ibu hamil.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, ibu diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian tentang seksual pada ibu hamil.
2. Mennyebutkan waktu yang disarankan untuk membatasi melakukan
hubungan seksual
3. Menyebutkan posisi hubungan seks yang disarankan untuk wanita
hamil
4. Mejelaskan rambu–rambu dalam melakukan hubungan seksualitas
pada ibu hamil
5. Memahami hubungan seksualitas pada ibu hamil

C. Sasaran
Pasien poli kebidanan

D. Materi
1. Pengertian Seksualitas Pada Ibu Hamil
2. Waktu yang disarankan untuk membatasi melakukan hubungan
seksual
3. Posisi hubungan seks yang disarankan untuk wanita hamil
4. Rambu–rambu dalam melakukan hubungan seksualitas pada ibu
hamil
5. Pemahaman hubungan seksualitas pada ibu hamil

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

F. Media
1. Leaflet: Seksual Pada Ibu Hamil

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan  Menjaw
dengan mengucapkan salam. ab salam
 Memperkenalkan
diri  Menden
 Menjelaskan garkan
tujuan dari penyuluhan  Memper
 Menyebutkan hatikan
materi yang akan diberikan
 Apersepsi  Memper
hatikan

 Memper
hatikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan  Memper
pengertian seksual pada ibu hatikan
hamil
 Menjelaskan  Memper
Waktu yang disarankan hatikan
untuk membatasi melakukan
hubungan seksual  Memper
 Menyebutkan hatikan
Rambu–rambu dalam
melakukan hubungan
seksualitas pada ibu hamil  Memper
 Menjelaskan hatikan
Pemahaman hubungan  Memper
seksualitas pada ibu hamil hatikan
 Memberi  Bertanya
kesempatan kepada peserta dan me njawab
untuk bertanya pertanya an yang
diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan  Menjaw
kepada peserta tentang ab pertanyaan
materi yang telah diberikan,
dan memberikan
reinforcement kepada ibu
yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
 Memberikan kesimpulan  Menden
tentang materi yang sudah garkan
disampaikan
 Mengucapkan
terima kasih atas peran serta  Menden
peserta. garkan
 Mengucapkan
salam penutup
 Menjaw
ab salam

H. DAFTAR PUSTAKA

Kissanti,( 2009 ).____________ ( diakses tanggal 1 Januari 2015 )


Pangkahila,( 2008).___________ ( diakses tanggal 1 Januari 2015 )
www.seks-pada-kehamilan.blogspot.com. Diakses tanggal 1 Januari 2015
Lampiran
MATERI
SEKSUAL PADA IBU HAMIL

A. PENGERTIAN
Adalah Hubungan seksual selama kehamilan Selama tidak ada larangan dari
dokter kandungan dan kehamilan yang tidak beresiko, pasangan suami-istri
dapat melakukan hubungan seksual hingga menjelang persalinan. Dengan
tetap menikmati hubungan seksual pasangan suami-istri dapat saling berbagi
rasa takut maupun kekhawatiran serta stres yang mungkin muncul pada ibu
hamil.

B. WAKTU YANG DISARANKAN UNTUK MEMBATASI


MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL
a. Setiap kali terjadi perdarahan yang tak diketahui sebabnya.
b. Selama trimester pertama, bila wanita punya riwayat keguguran atau
ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
c. Selama 8-12 minggu terakhir, bila wanita punya riwayat keguguran atau
ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
d. Bila membran amnion (selaput ketuban) pecah.
e. Bila terjadi plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher
rahim), sehingga dapat keluar terlalu dini pada hubungan seksual,
menyebabkan perdarahan dan mengancam ibu serta janinnya.
f. Selama trimester akhir pada kehamilan kembar.

C. POSISI HUBUNGAN SEKS YANG DISARANKAN UNTUK WANITA


HAMIL
a. Pria di atas tapi ia miring ke salah satu sisi atau bertahan dengan lengan,
agar berat badannya tak menekan wanita.
b. Wanita di atas tapi hindari penetrasi yang dalam.
c. Pria duduk di kursi atau tempat tidur dan wanita berada di atasnya. Selain
tak membebani kehamilan, posisi ini juga memudahkan wanita mengatur
irama hubungan sekaligus mengurangi tekanan di dinding rahim.
e. Pria-wanita berbaring menghadap satu arah dengan posisi wanita di
depan pria. Penetrasi dilakukan pria dari belakang.
f. Wanita dalam posisi lutut-siku (menungging). Penetrasi dilakukan pria
dari belakang.
g. Hubungan Seks Gaya koboi
Posisinya, ibu berada di atas tubuh suami, tapi dengan wajah
membelakangi wajah suami. Ibu layaknya penunggang kuda yang siap
menyentak “kuda liar” suami.
h. Hubungan Seks Posisi Membelakangi
Dengan posisi berdiri, tubuh ibu berada di depan suami di mana kedua
kakinya terbuka di antara kaki ibu. Jadi, ketika merasakan penetrasi, ibu
bisa menyelipkan kedua kaki dan memanfaatkan posisi yang menurut ibu
tepat.

D. RAMBU – RAMBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN


SEKSUALITAS PADA IBU HAMIL
Berikut rambu-rambu yang perlu ibu ketahui untuk melakukan seks yang
aman ketika hamil :
– Posisi woman on top atau menyamping adalah posisi yang nyaman untuk
wanita hamil.
- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah
kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.
- Penggunaan benda asing di sekitar vagina atau alat bantu seks, sebisa
mungkin dihindari.
- Rasa pengertian, empati, kreatifitas dan humor adalah aspek yang
sebaiknya ada ketika melakukan hubungan seksual pada saat kehamilan.
- Kapan pun, ibu hamil berhak mengatakan ’Tidak’
- Jika kehamilannya memiliki resiko tinggi, penetrasi dan orgasme
sebaiknya dihindari sampai dokter menyatakan aman. Rangsangan melalui
puting juga harus dihindari pada kondisi kehamilan seperti ini.
- Hindari penetrasi jika air ketuban bocor atau pecah.
- Kontak seksual dalam bentuk apa pun harus dihindari jika ibu hamil atau
pasangannya telah terkontaminasi atau terkena virus HIV. Gunakan kondom
jika memang tetap ingin melakukan aktivitas seksual.

E. PEMAHAMAN HUBUNGAN SEKSUALITAS PADA IBU HAMIL

Bagi sebagian wanita, kehamilan justru meningkatkan dorongan seksual.


Sebagian lainnya tidak berpengaruh sementara, bagi wanita yang lain,
kehamilan justru menekan atau menurunkan dorongan seksual.
Hubungan seksual harus di batasi jika terjadi hal-halberikut ini :
1. Setiap kali terjadi perdarahan yang tidak diketahui sebabnya
2. Selama trimester pertama, bila wanita punya riwayat keguguran atau
ancaman keguguran atau menunjukan tanda-tanda ancaman keguguran.
3. Selama 8-12 minggu terakhir, bila wanita punya riwayat keguguran atau
ancaman keguguran atau menunjukan tanda-tanda ancaman keguguran
4. Bila membrane amnion (selaput ketuban) pecah.
5. Bila terjadi plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher
rahim), sehingga dapat keluar terlalu dini pada hunbungan seksual,
menyebabkan perdarahan dan mengancam ibu serta janinya
6. Selama trimester akhir pada kehamilan kembar.

Anda mungkin juga menyukai