Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


DI BANGKA BELITUNG

BEKERJA SAMA DENGAN

DPD PORMIKI BANGKA BELITUNG

Diajukan oleh:
Nuryati, S.Far., M.P.H.

SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018
HALAMAN PENGESAHAN

1. JUDUL KEGIATAN : Program Pengabdian Kepada Masyarakat Di Bangka


Belitung
2. LOKASI : Pangkalpinang, Bangka Belitung
3. KETUA TIM
a. Nama lengkap : Nuryati, S.Far., M.P.H.
(gelar ditulis di belakang nama)
b. NIP : 198009252014092003
c. Pangkat/Jabatan/Golongan : Penata Muda/Lektor/IIIa
d. Disiplin ilmu : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
e. Alamat Rumah : Perum Mutiara Asri A3 Wiyoro Banguntapan Bantul
Yogyakarta
f. Telp/Hp : -/ 0818464494
g. Email : nur3yati@yahoo.com
4. INSTITUSI PENGUSUL : Prodi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan
5. LEMBAGA/INSTITUSI MITRA (ada/tidak)
a. Nama Lembaga : DPD PORMIKI Bangka Belitung
b.Penanggung jawab : Ketua DPD PORMIKI Bangka Belitung
c. Alamat/telp : Pangkalpinang
d. Bidang kerja : Profesi Perekam Medis pada fasilitas kesehatan
6. ANGGOTA KEGIATAN
a. Jumlah anggota (dosen) : 10 (sepuluh) orang
b. Jumlah staf : 4 (empat) orang
7. WAKTU KEGIATAN : 20 s.d. 23 Juli 2018

Mengetahui: Yogyakarta, Juni 2018


Ketua Departemen
Layanan dan Informasi Kesehatan Ketua TIM

Dr. Nur Rokhman, S.Si., M.Kom. Nuryati, S.Far., M.P.H.


NIP. 197104161997021001 NIP. 198009252014092003

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN.............................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................... 5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...........................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS SITUASI


Berdasarkan Profil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung merupakan provinsi yang terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Bangka
dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil.Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
ditetapkan sebagai provinsi ke-31 oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan
Undang-Undang No. 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Ibukota
provinsi ini adalah Pangkalpinang. Kepulauan Bangka Belitung memiliki iklim tropis yang
dipengaruhi angin musim yang mengalami bulan basah selama tujuh bulan sepanjang
tahun dan bulan kering selama lima bulan terus-menerus. Keadaan alam Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran rendah, lembah dan
sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50
meter di atas permukaan laut dan ketinggian tertinggi mencapai 699 meter di atas
permukaan laut.

Gambar 1. Peta Provinsi Kepulauan Bangka Belitung


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terletak pada 104°50’ sampai 109°30’ Bujur
Timur dan 0°50’ sampai 4°10’ Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
1. Di sebelah Barat dengan Selat Bangka
2. Di sebelah Timur dengan Selat Karimata
3. Di sebelah Utara dengan Laut Natuna
4. Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa

1
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan
wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai 81.725,14 km2. Luas daratan lebih
kurang 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut kurang lebih
65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Jumlah penduduk Provinsi Kep. Bangka Belitung sebanyak 1.223.296 jiwa yang
mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 602.106 jiwa
(49,22 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 621.190 jiwa (50,78 persen). Persentase
distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 8,70
persen di Kabupaten Belitung Timur hingga yang tertinggi sebesar 22,66 persen di
Kabupaten Bangka.
Persebaran penduduk yang tidak merata ini menyebabkan pengembangan fasilitas
dan insfrastruktur kesehatan yang bervariasi. Pengembangan fasilitas dan infrastruktur
lebih banyak dilakukan di Pulau Bangka. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sejumlah
besar rumah sakit dan puskesmas yang ada. Dari 16 rumah sakit dan 61 puskesmas,
sebanyak 12 rumah sakit dan 45 puskesmas diantaranya berada di Pulau Bangka. Hal ini
berimbas pula pada distribusi tenaga kesehatan yang ada.
Saat ini, distribusi tenaga kesehatan dinilai masih belum merata. Berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu pengurus DPD PORMIKI Bangka Belitung, sebagian
puskesmas belum memiliki petugas yang berlatar belakang lulusan pendidikan rekam
medis dan informasi kesehatan. Hal ini menyebabkan pengelolaan dan pelayanan rekam
medis dilakukan oleh tenaga administrasi yang bukan lulusan rekam medis.
Untuk menunjang pengelolaan berkas rekam medis yang baik, diperlukan
pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Pengelolaan berkas rekam medis antara
lain: distribusi berkas rekam medis, cara penyimpanan, sistem penyimpanan, fasilitas
ruang penyimpanan, penunjuk penyimpanan serta sampul pelindung rekam medis. Dalam
pelaksanaan penyimpanan berkas rekam medis diperlukan tata cara pengembalian berkas
rekam medis yang meliputi pengeluaran rekam medis, petunjuk keluar, kode warna map
atau sampul rekam medis, ketentuan dan prosedur penyimpanan lainnya, distribusi rekam
medis, serta perencanaan terhadap rekam medis yang tidak aktif (Depkes, 1997).
Penyimpanan berkas rekam medis yang baik merupakan hal yang sangat penting
guna kelancaran pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada pasien. Penyimpanan
berkas rekam medis juga harus memudahkan petugas dalam pencarian berkas rekam medis
saat dibutuhkan. Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam Hatta (2008), ada enam unsur
yang berkaitan dengan penyimpanan, yaitu mudah diakses, berkualitas, menjaga keamanan
(security), fleksibilitas, dapat dihubungkan dengan berbagai sumber (connectivity) dan
efisien.

2
Berdasarkan hasil penelitian Yunisar (2015), map rekam medis diperlukan untuk
melindungi formulir yang ada di dalamnya sehingga terhindar dari kerusakan dan terjaga
kerahasiaan datanya. Integrasi desain berkas rekam medis yang baik dan benar serta sesuai
dengan kebutuhan sarana pelayanan merupakan hal yang sangat penting agar seluruh data
pada formulir rekam medis terekam secara berkesinambungan. Budi (2016)
mengemukakan bahwa hal tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya
tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat
memberikan pemahaman dan gambaran tentang integrasi desain berkas rekam medis yang
baik dan benar serta sesuai dengan kebutuhan di sarana pelayanan kesehatan.
Selain itu, jumlah tenaga perekam medis dan informasi kesehatan yang ada di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhitung masih rendah dibandingkan dengan
provinsi lain di Indonesia. Berdasarkan informasi dari DPD PORMIKI Bangka Belitung,
jumlah anggotanya hanya mencapai sekitar 90 orang. Hal ini membuat pemenuhan
kebutuhan tenaga perekam medis menjadi terhambat.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014 dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 30 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya, formasi jabatan
fungsional perekam medis dan informasi kesehatan di lingkungan fasilitas pelayanan
kesehatan idealnya seperti pada Tabel 1.

3
Tabel 1. Formasi Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Kebutuhan Tenaga Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan
No. Jenis Fasilitas Kesehatan Tipe
D.III D.IV
(Tenaga Terampil) (Tenaga Ahli)
1. Rumah Sakit Umum A 70 20
B 45 10
C 30 6
D 15 4
2. Rumah Sakit Khusus A 40 15
B 25 10
C 20 5
3. Balai Sanatorium - 10 5
4. Puskesmas - 5 2
5. Fasilitas Kesehatan Lain - 2 1
Sumber: Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
Nomor 30 Tahun 2013

Dengan jumlah rumah sakit sebanyak 16 unit dan jumlah puskesmas sebanyak 61
unit kebutuhan tenaga perekam medis dan informasi kesehatan idealnya mencapai 500
orang tenaga terampil dan 200 orang tenaga ahli perekam medis. Jumlah ini diperkirakan
akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah fasilitas kesehatan di sana.
Dengan demikian, ada gap yang cukup besar antara tenaga yang ada saat ini dengan tenaga
yang dibutuhkan. Dengan kurangnya tenaga perekam medis tersebut, sebagian puskesmas
mengelola rekam medis dan informasi kesehatan lewat tenaga administrasi yang bukan
lulusan rekam medis. Untuk itu, diperlukan suatu mekanisme penguatan pemahaman
masyarakat akan pentingnya peran perekam medis di ranah pelayanan kesehatan dengan
cara sosialisasi di sekolah menengah atas guna meningkatkan animo siswa untuk
melanjutkan studi di bidang rekam medis dan informasi kesehatan/manajemen informasi
kesehatan (RMIK/MIK).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
tenaga perekam medis dan informasi kesehatan merupakan salah satu jenis tenaga
kesehatan yang masuk ke dalam rumpun tenaga keteknisian medis. Sebagai salah satu dari
tenaga kesehatan, seorang perekam medis juga harus paham terkait dengan kebersihan diri
dan pengendalian infeksi. Pada praktiknya, kegiatan ini berlaku untuk masing-masing
individu perekam medis dan lingkungan sekitar. Dengan paham akan kebersihan diri dan
pengendalian infeksi, angka kejadian penyakit dapat ditekan sehingga diharapkan akan
meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
Dalam Standar Akreditasi KARS 2012 bab 5 tentang kualifikasi dan pendidikan staf
(KPS) staf profesional kesehatan, setiap staf diharuskan untuk memperoleh pendidikan

4
berkelanjutan guna menjaga kredensial mereka dan bagaimana pendidikan staf ini
dimonitor dan didokumentasikan. Perekam medis dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan kompetensi, berdasarkan pendidikan dan pelatihan serta berkewajiban
mematuhi Standar Profesi Perekam Medis. Pelatihan (training) adalah bagian dari suatu
proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan
khusus seseorang atau kelompok orang (Notoatmodjo, 2009). Priansa (2014) menyebutkan
bahwa pelatihan bertujuan dan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, kualitas,
perencanaan tenaga kerja, moral, kompensasi tidak langsung, keselamatan dan kesehatan,
pencegahan kadaluarsa, dan perkembangan pribadi. Hal tersebut juga didukung oleh hasil
penelitian Thaief et al. (2015) yang menyebutkan bahwa pelatihan dapat meningkatkan
keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan. Dengan demikian, kegiatan
pelatian/workshop untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perekam medis dan
informasi kesehatan juga perlu dilakukan dengan optimal dan berkelanjutan.

5
BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi yang Ditawarkan


Berdasarkan analisis situasi yang menunjukkan adanya beberapa permasalahan
yang dihadapi oleh mitra, tim pengabdian kepada masyarakat membuat sebuah
alternatif solusi yaitu:
a. Mengadakan kegiatan pembinaan pengelolaan rekam medis dan informasi
kesehatan di Puskesmas.
b. Mengadakan kegiatan pengenalan bidang RMIK/MIK yang juga dikombinasikan
dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa terkait kebersihan
diri dan pengendalian infeksi.
c. Mengadakan pelatihan dan workshop kepada tenaga perekam medis dan informasi
kesehatan.

2.2 Luaran dan Indikator Capaian yang Dihasilkan


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki harapan dapat
bermanfaat secara nyata dengan dinilai dari luaran dan indikator capaian yang
dihasilkan. Adapun luaran dan indikator capaian yang dihasilkan dapat dilihat pada
tabel berikut.

6
Tabel 2. Luaran dan Indikator Capaian yang Dihasilkan
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1 Optimalisasi pengelolaan rekam Pengelolaan rekam medis yang
medis di puskesmas semakin baik sehingga menjamin
kelancaran pekerjaan petugas,
keamanan dan kerahasiaan data
rekam medis.
2 Pemahaman dan animo siswa di Peserta semakin paham akan
bidang RMIK/MIK pentingnya profesi PMIK dan
mempunyai keinginan untuk
melanjutkan studi di bidang
RMIK/MIK.
3 Pemahaman dan kesadaran akan Peserta semakin paham akan
kebersihan diri dan pengendalian pentingnya kebersihan diri dan
infeksi pengendalian infeksi dan dapat
mempraktikkan upaya-upaya yang
dapat dilakukan.
4 Kompetensi peserta kegiatan Peningkatan kompetensi peserta
terkait pengelolaan rekam medis pelatihan dan workshop di bidang
dan informasi kesehatan manajemen rekam medis dan
informasi kesehatan.

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode yang Digunakan


1. Metode Penerapan Ipteks
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyampaikan materi pengabdian
masyarakat kepada audience. Penyampaian kegiatan ini menggunakan teknik yang
sedemikian sehingga menarik, atraktif, interaktif baik melalui metode ceramah
dengan menggunakan animasi dan video, juga dikemas dalam sebuah acara yang
menarik sehingga peserta tidak bosan dan terus tertarik.
2. Bahan atau materi Pengabdian
Bahan atau materi yang dibutuhkan pada kegiatan ini adalah data dan
informasi baik melalui referensi maupun pengalaman yang didesain ke dalam
format presentasi materi. Materi tersebut diantaranya adalah konsep desain map
dan formulir rekam medis, konsep pengelolaan rekam medis di puskesmas,
pengenalan profesi PMIK dan pendidikan RMIK/MIK, konsep manajemen
rekam medis, coding, dan rekam medis elektronik.
a. Alat
Alat yang digunakan pada kegiatan ini adalah:
1. Komputer atau Notebook,
2. LCD,
3. Sound system,
4. Kamera dan video, dan
5. Lain-lain.
3. Keterkaitan
Melalui kegiatan ini, Prodi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dapat
berperan aktif kepada masyarakat agar tercipta pemahaman dan peningkatan
pengetahuan dan informasi terkait rekam medis dan informasi kesehatan.

8
4. Rancangan Evaluasi
Dalam kegiatan ini, evaluasi akan diadakan untuk mengetahui pemahaman
peserta sebelum dan setelah dilakukannya kegiatan. Evaluasi tersebut melalui
pemberian pre-test sesaat sebelum kegiatan dilaksanakan dan post-test setelah
kegiatan selesai. Dari data tersebut akan diketahui apakah kegiatan berjalan efektif
dan mengenai sasaran.

3.2. Partisipasi Mitra


Mitra berpartisipasi sebagai narasumber dan fasilitator kegiatan. Mitra juga
berperan sebagai penghubung masyarakat yang dilakukan dengan cara
menginformasikan dan mengkoordinasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, mitra juga dapat melakukan upaya sosialisasi peran perekam medis dan
informasi kesehatan baik di puskesmas maupun di masyarakat khususnya di sekolah
menengah atas.

3.3. Keberlanjutan Program


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema program pembinaan
pengelolaan rekam medis dan informasi kesehatan ini dapat dilakukan secara
berkelanjutan dalam bentuk pendampingan oleh organisasi profesi dan institusi
pendidikan kesehatan khususnya bidang rekam medis dan informasi kesehatan.
Pendampingan dilakukan untuk memantau pengelolaan rekam medis dan informasi
kesehatan yang semakin berkembang. Dengan demikian, kegiatan pelayanan
kesehatan diharapkan dapat semakin berjalan dengan optimal karena ditunjang oleh
pengelolaan rekam medis dan informasi kesehatan yang baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Budi, S. C. 2016. Penerapan Konsep Integrasi Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit
Umum Daerah Wates, Kulonprogo, Yogyakarta. Diakses dari
https://journal.ugm.ac.id/jpkm/article/download/10612/7995. pada tanggal 16 Maret
2018.

Depkes RI. 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.

Hatta, G.R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan


Kesehatan. Jakarta: UI-Press.

Notoatmodjo, S. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 30


Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya.
Diakses dari http://bkpsdm.belitungkab.go.id/view-file/77/permenpan-dan-rb-no-30-
tahun-2013-tentang-jabatan-fungsional-perekam-medis-dan-angka-kreditnya pada
tanggal 14 Maret 2018.

Priansa, D.J. 2014. Perencanaan & Pengembangan SDM. Bandung: CV Alfabeta.

Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Diakses dari www.depkes.go.id/ pada tanggal 14
Maret 2018.

Profil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Diakses dari http://www.babelprov.go.id/


pada tanggal 15 Maret 2018.

Thaief, I., Baharuddin, A., Priyono & Idrus, M.S. 2015, “ Effect Of Trining,
Compensation, And Work Discipline Against Employee Job Performance”, Review
Of European Studies, Vol. 7, No. 11, E-ISSN 1918-7181.

Yunisar, A. D. 2015. Rancangan Map dan Pembatas Formulir Rekam Medis di RSU Hj.
Lasmanah Banjarnegara. Tugas Akhir. Yogyakarta: Program Studi D-III Rekam
Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Diakses dari


https://www.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/produkhukum/UU%20Nomor
%2036%20Tahun%202014.pdf pada tanggal 14 Maret 2018.

10
LAMPIRAN

11
PROGRAM KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 2018
Pembinaan Pengelolaan RMIK di Puskesmas
Kota Pangkalpinang - Prov. Bangka Belitung

SUSUNAN KEGIATAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018


Waktu Kegiatan PIC/Narasumber
08.00 - 08.10 Pembukaan Panitia
Perwakilan Sekolah Vokasi
08.10 - 08.20 Sambutan 1
UGM
08.20 - 08.30 Sambutan 2 Kepala Puskesmas
Perwakilan DPD PORMIKI
08.30 - 09.00 Materi I: "Peran PMIK"
Babel
Materi II: "Pengelolaan RMIK di
Puskesmas: Pengalaman di
09.00 - 10.00 Susilawati, SKM, M.P.H.
Puskesmas Gondokusuman II Kota
Yogyakarta"
Diskusi dan Tanya Jawab seputar
Savitri Citra Budi, SKM,
10.00 - 11.00 Problem Solving Pengelolaan RMIK
M.P.H.
di Puskesmas
11.00 - 11.30 Penutupan Panitia
12.00 - 13.00 Makan Siang dan Ramah Tamah Panitia

1
PROGRAM KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 2018
Pengenalan Program Pendidikan RMIK di SMA
Kota Pangkalpinang - Prov. Bangka Belitung

SUSUNAN KEGIATAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018


Waktu Kegiatan PIC/Narasumber
08.00 - 08.10 Pembukaan Panitia
08.10 - 08.20 Sambutan 1 Perwakilan Sekolah Vokasi UGM
08.20 - 08.30 Sambutan 2 Kepala/Wakil Kepala/Guru SMA
08.30 - 09.15 Materi I: "Pengenalan PMIK" Perwakilan DPD PORMIKI Babel
Materi II: "Pengenalan Pendidikan Angga Eko Pramono, SKM,
09.15 - 10.00
RMIK di Indonesia" M.P.H.
10.00 - 10.15 Ice breaking Panitia
Materi III: "Pola Hidup Bersih dan M. Syairaji, S.K.M., M.P.H.
10.15 - 11.00 Sehat dan Aplikasinya dalam Marko Ferdian Salim, S.K.M.,
Kehidupan Sehari-hari" M.P.H.
11.00 - 11.30 Penutupan Panitia
11.30 - 12.00 Makan Siang dan Ramah Tamah Panitia

2
PROGRAM KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 2018
Pelatihan/Workshop Peningkatan Kompetensi PMIK
Kota Pangkalpinang - Prov. Bangka Belitung

SUSUNAN KEGIATAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018


Waktu Kegiatan PIC/Narasumber
07.00 - 08.00 Registrasi Peserta Panitia
08.00 - 09.00 Pembukaan dan Sambutan Panitia
08.00 - 08.10 Pembukaan MC
Menyanyikan lagu Indonesia Raya
80.10 - 08.20 Panitia
dan MARS PORMIKI
Perwakilan Sekolah Vokasi
08.20 - 08.30 Sambutan 1
UGM
Sambutan 2 dan Keynote:
08.30 - 09.00 Ketua DPD PORMIKI Babel
"Peningkatan Kompetensi PMIK"
09.00 - 12.00 Acara Inti Moderator
09.00 - 09.45 Materi I: "Manajemen RMIK" Sugeng, S.KM., MM.
Dian Budi Santoso, S.KM.,
09.45 - 10.30 Materi II: "Optimalisasi RME"
M.P.H.
10.30 - 11.15 Materi III: "Coding di Era JKN" Nuryati, S.Far., M.P.H.
11.15 - 11.40 Tanya Jawab Moderator
Penyerahan Kenang-kenangan dan
11.40 - 12.00 Panitia
Foto Bersama
12.00 - 13.00 Shomai
13.00 - 17.00 Wokrshop RMIK DPD PORMIKI Babel
11.40 - 12.00 Penutupan dan Pembacaan Doa Panitia

3
DAFTAR TIM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018

A. Tim UGM
1. Dr. Nur Rokhman, S.Si., M.Kom.
2. Nuryati, S.Far., M.P.H.
3. Savitri Citra Budi, SKM., M.P.H.
4. Dian Budi Santoso, S.KM., M.P.H.
5. Angga Eko Pramono, S.KM., M.P.H.
6. Marko Ferdian Salim, S.K.M., M.P.H.
7. M. Syairaji, S.K.M., M.P.H.
8. Ismil Khairi Lubis, S.K.M., M.P.H.
9. Annisa Maulida Ningtyas, S.Kom., M.Eng.
10. Sugeng, S.KM., MM.
11. Susilawati, SKM., M.P.H.
12. Ony Kustanti, A.Md.
13. Marlin Isthiana KD, A.Md.
14. Uswatun Khasanah, S.Pd.
15. Andhica Ramadhan, A.Md.

B. Tim DPD PORMIKI Bangka Belitung


1. Ketua DPD PORMIKI Bangka Belitung
2. Pengurus DPD PORMIKI Bangka Belitung

Anda mungkin juga menyukai