kita akan arti dari ramalan yang selama ini kita anggap telah kita pahami itu benar…?
Dari beberapa pengertian, Ramalan itu berarti Melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang, melihat nasib seseorang dengan melihat garis-garis tangan atau raut muka atau bisa juga
“Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah
Masyarakat jahilyah sebelum Islam adalah pelaku khurafat dan percaya kepada tahayyul. Setiap ingin
melakukan sesuatu yang besar, mereka punya kebiasaan mendatangi dukun dan paranormal untuk
bertanya tentang nasib dan peruntungan mereka. Lalu dukun itu akan mengocok beberapa anak
panah dan pasiennya dipersilahkan untuk memilihnya. Hasil ramalan dukun itu ditentukan dari anak
Titik keharamannya bukan pada kocokan anak panahnya, melainkan pada kepercayaan atas ramalan
Ada pun undian yang tidak ada kaitannya dengan kepercayaan dan ramalan, tentu hukumnya tidak
mengapa. Bahkan Rasulullah SAW pun biasa melakukan undian, khususnya bila ada satu kesempatan
Para isteri nabi yang mau ikut peperangan mendampingi beliau SAW, harus ikut undian terlebih
Di masa lalu sebelum era risalah Muhamadiyah, orang-orang saling mengundi untuk menentukan
siapa yang berhak untuk menjadi pengasuh Maryam, ibunda nabi Isa ‘ alaihissalam. Kejadian itu
Padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka
(untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di
Ayat ini menggambarkan bahwa mengundi bukan sesuatu yang diharamkan. Bahkan pada syariat
umat terdahulu.
Yang diharamkan adalah mempercayai ramalan dukun, yang kebetulan di masa jahiliyah itu para
Disebagian masyarakat indonesia khususnya di minang kabau (Sumatera Barat), banyak masyarakat
yang masih percaya akan ramalan. Tetapi kebanyakan dari mereka hanya meramal/mengundi nasib
tentang masalah pekerjaan dan jodoh. dalam hal perjodohan, pelaksanaan dalam mengundi nasib
perjodohan tersebut mereka menggunakan istilah “1.Bulan purnama, 2.matohari tabik, 3.talago
bagunuang, 4.Rumah gadang katirisan, 5.karakok mamanjek batu. di samping istilah tersebut yang
di buat oleh nenek moyang minang kabau terdahulu ada juga bentuk dari sistem ramalan yang
berasal dari kitab tajul muluk yaitu menggunakan istilah : 1. Langkah, 2. razaki, 3.Pertemuan/jodoh
4. maut.
dari kedua istilah bentuk ramalan yang saya tulis di atas, berdasarkan dari pengalaman saya secara
pribadi, keduanya hampir merupakan suatu persamaan. disamping ada juga istilah jenis ramalan
yang lainnya saya ketahui dan tidak saya tulis di blog ini. ramalan tersebut hampir mendekati
kebenaran, tetapi tidak mutlak, karna segala sesuatu itu allah swt yang menentukan, manusia hanya
bisa berencana dan mencari rahasia allah yang tidak mereka ketahui untuk kesejahteraan hidup baik
dalam penggunaan istilah ramalan tersebut, tiap-tiap istilah mempunyai makna kehidupan nantinya,
antara lain :
1. bulan purnama, kiasan ini melambangkan keindahan tetapi dalam realita kegelapan. apabila
dikaitkan dengan nasib kehidupan artinya apabila seseorang dalam kehidupan berumah tangga
nantinya, perekonomian keluarganya biasa-biasa saja, tetapi klo dilihat oleh orang lain, seolah-olah
keluarga tersebut mempunyai penghasilan lebih. tetapi sebenarnya si keluarga tersebut hanya hidup
pas-pasan.
2. matohari tabik, mengkiaskan pada keindahan juga dan jalan kehidupan yang bagus. apabila
dikaitkan dengan nasib seseorang ini seperti ibarat matahri yang mau naik, apabila dalam kehidupan
raumah tangga, mereka akan mempunyai rejeki lebih, bisa berhemat, kehidupan lebih dari cukup.
3. talago bagunuang artinya apabila dalam kehidupan berumah tangga, mereka mempunyai sumber
rejeki yang melimpah, rejeki datang dari hal yang tak terduga. apabila berdagang, dagangannya
laris, apabila bekerja disebuah kantor tidak tertutup kemungkianan bakal jadi pejabat.
4. rumah gadang katirisan artinya alamat kehidupan yang tidak baik, apabila dalam berumah tangga
5. karakok mamanjek batu artinya kehidupan yang benar-benar susah, rejeki yang sempit, banyak
mengalamimkesengsaraan, dalam arti kata lain adalah banyak buruknya dari pada baiknya
Adapun cara-cara/teknik yang dilakukan dalam peramalan atau pengundian nasib mengenai jodoh
adalah menghitung nama kedua belah pihak, misalnya nama calon mempelai laki-laki dan mempelai
wanita. yang di ambil dari pangkal namanya yang disesuai dengan huruf hijaiyah/huruf arab.