Anda di halaman 1dari 3

Beribicara mengenai Ramalan adalah suatu hal yg sudah tidak asing lagi bagi kita, tetapi, yakinkah

kita akan arti dari ramalan yang selama ini kita anggap telah kita pahami itu benar…?

Dari beberapa pengertian, Ramalan itu berarti Melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan

datang, melihat nasib seseorang dengan melihat garis-garis tangan atau raut muka atau bisa juga

dengan mengartikan nama..

Dalam surat Al-Maidah ayat 3 (QS. Al-Maidah: 3)

“Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah

itu) adalah kefasikan. (QS. Al-Maidah: 3)”

Masyarakat jahilyah sebelum Islam adalah pelaku khurafat dan percaya kepada tahayyul. Setiap ingin

melakukan sesuatu yang besar, mereka punya kebiasaan mendatangi dukun dan paranormal untuk

bertanya tentang nasib dan peruntungan mereka. Lalu dukun itu akan mengocok beberapa anak

panah dan pasiennya dipersilahkan untuk memilihnya. Hasil ramalan dukun itu ditentukan dari anak

panah yang keluar.

Titik keharamannya bukan pada kocokan anak panahnya, melainkan pada kepercayaan atas ramalan

nasib dari dukun.

Ada pun undian yang tidak ada kaitannya dengan kepercayaan dan ramalan, tentu hukumnya tidak

mengapa. Bahkan Rasulullah SAW pun biasa melakukan undian, khususnya bila ada satu kesempatan

berbuat baik yang terbatas namun diperebutkan oleh banyak orang.

Para isteri nabi yang mau ikut peperangan mendampingi beliau SAW, harus ikut undian terlebih

dahulu. Yang namanya keluar, dia berhak ikut.

Di masa lalu sebelum era risalah Muhamadiyah, orang-orang saling mengundi untuk menentukan

siapa yang berhak untuk menjadi pengasuh Maryam, ibunda nabi Isa ‘ alaihissalam. Kejadian itu

direkam di dalam ayat Al-Quran:

Padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka

(untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di

sisi mereka ketika mereka bersengketa. (QS. Ali Imran: 44)

Ayat ini menggambarkan bahwa mengundi bukan sesuatu yang diharamkan. Bahkan pada syariat

umat terdahulu.
Yang diharamkan adalah mempercayai ramalan dukun, yang kebetulan di masa jahiliyah itu para

dukun mengeluarkan ramalan lewat mengocok anak panah.

Disebagian masyarakat indonesia khususnya di minang kabau (Sumatera Barat), banyak masyarakat

yang masih percaya akan ramalan. Tetapi kebanyakan dari mereka hanya meramal/mengundi nasib

tentang masalah pekerjaan dan jodoh. dalam hal perjodohan, pelaksanaan dalam mengundi nasib

perjodohan tersebut mereka menggunakan istilah “1.Bulan purnama, 2.matohari tabik, 3.talago

bagunuang, 4.Rumah gadang katirisan, 5.karakok mamanjek batu. di samping istilah tersebut yang

di buat oleh nenek moyang minang kabau terdahulu ada juga bentuk dari sistem ramalan yang

berasal dari kitab tajul muluk yaitu menggunakan istilah : 1. Langkah, 2. razaki, 3.Pertemuan/jodoh

4. maut.

dari kedua istilah bentuk ramalan yang saya tulis di atas, berdasarkan dari pengalaman saya secara

pribadi, keduanya hampir merupakan suatu persamaan. disamping ada juga istilah jenis ramalan

yang lainnya saya ketahui dan tidak saya tulis di blog ini. ramalan tersebut hampir mendekati

kebenaran, tetapi tidak mutlak, karna segala sesuatu itu allah swt yang menentukan, manusia hanya

bisa berencana dan mencari rahasia allah yang tidak mereka ketahui untuk kesejahteraan hidup baik

dunia mapun akhirat.

dalam penggunaan istilah ramalan tersebut, tiap-tiap istilah mempunyai makna kehidupan nantinya,

antara lain :

1. bulan purnama, kiasan ini melambangkan keindahan tetapi dalam realita kegelapan. apabila

dikaitkan dengan nasib kehidupan artinya apabila seseorang dalam kehidupan berumah tangga

nantinya, perekonomian keluarganya biasa-biasa saja, tetapi klo dilihat oleh orang lain, seolah-olah

keluarga tersebut mempunyai penghasilan lebih. tetapi sebenarnya si keluarga tersebut hanya hidup

pas-pasan.

2. matohari tabik, mengkiaskan pada keindahan juga dan jalan kehidupan yang bagus. apabila

dikaitkan dengan nasib seseorang ini seperti ibarat matahri yang mau naik, apabila dalam kehidupan

raumah tangga, mereka akan mempunyai rejeki lebih, bisa berhemat, kehidupan lebih dari cukup.

3. talago bagunuang artinya apabila dalam kehidupan berumah tangga, mereka mempunyai sumber

rejeki yang melimpah, rejeki datang dari hal yang tak terduga. apabila berdagang, dagangannya

laris, apabila bekerja disebuah kantor tidak tertutup kemungkianan bakal jadi pejabat.
4. rumah gadang katirisan artinya alamat kehidupan yang tidak baik, apabila dalam berumah tangga

nantinya, anggota keluarga tersebut sering sakitan.

5. karakok mamanjek batu artinya kehidupan yang benar-benar susah, rejeki yang sempit, banyak

mengalamimkesengsaraan, dalam arti kata lain adalah banyak buruknya dari pada baiknya

Adapun cara-cara/teknik yang dilakukan dalam peramalan atau pengundian nasib mengenai jodoh

adalah menghitung nama kedua belah pihak, misalnya nama calon mempelai laki-laki dan mempelai

wanita. yang di ambil dari pangkal namanya yang disesuai dengan huruf hijaiyah/huruf arab.

Anda mungkin juga menyukai