Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH RAMAL, WETON, DAN PRIMBON

Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah hadis tematik yang di ampu
oleh Bapak Abdul Rozak, Lc., M.Ag.

Disusun Oleh:

1. Ahmad Syarif Munalloh (2019080022)


2. Anif Fatuzzahroh ( 2019080036)
3. Ali Mahfudhi (2019080010 )

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO

FAKULTAS HUKUM DAN SYARI'AH

ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

2021

KATA PENGANTAR
1
Bismillahirrahmanirrahim,

Hanya kepada Allah ‘Alim al-ghaibi wa al-syahadah segala puji dan sembah.
Dan hanya bagi-Nya kalimat syujur dan hamdalah Shalawat beriring salam
senanatiasa di sampaikan untuk junjungan alam Nabi Agung Nabi Muhammad SAW,
yang membimbing manusia di bawah naungan panji-panji aqidah tauhidiyah.
Mengenal, mempelajari dan menghayati Islam mestilah di awali dari aspek aqidah
sebagai pondasi agama allahh sejak dari sejarah yang mula-mula Rasulullah gigih
membangun dan membina Aqidah umat yang kemuadian di lanjutkan oleh sahabat
dan kemudian di teruskan oleh generasi tabi’in dan seterusnya sampai lahir berbagai
cabang ilmu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah yang semoga dapat


memberikan manfaat bagi kita untuk mempelajari dan memahami pembahasan ilmu
yang berjudul “ Ilmu Ramal, Weton dan Primbon Jawa Dalam Perspektif Hadist”.
Melalui kata pengantar ini, penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
pemakluman bilamana makalah ini masih banyak sekali kekurangan dalam hal materi
maupun isi, maka dari itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.
Dan hanya kepada Allah kami memohon maghfiroh.

Penulis

25 desember 2021

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................

A. Pengertian ilmu ramal, weton dan primbon jawa..............................................................


B. Analisis sanad....................................................................................................................
C. Analisis matan...................................................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

Kesimpulan..................................................................................................................................

Bab I

3
Pendahuluan

A. Latar belakang

Ramalan adalah prediksi mengenai hal-hal yang akan datang atau yang akan
menimpa diri kita diwaktu akan datang. Ramalan bintang atau yang lebih dikenal
dengan astrologi merupakan fenomena yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu
dan masih berkembang hingga saat ini. Hal-hal yang erat kaitannya dengan astrologi
modern dapat dijumpai di sejumlah media cetak ataupun acara-acara televisi. Hal ini
menjadikan ramalan bintang seakan-akan sesuatu yang biasa dan tidak berbahaya bagi
kehidupan beragama seorang muslim. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana
sebenarnya fungsi bintang yang Allah ciptakan. Begitu besar pengaruh ramalan
bintang dalam kehidupan manusia bahkan telah menyusup di kalangan kaum
muslimin. Contohnya ialah banyak kaum muslimin yang lebih tahu dan hafal bintang
zodiaknya dibandingkan dengan bulan hijriah kelahirannya.Penyebab banyaknya
kaum muslim yang percaya dan menggantungkan nasibnya kepada ramalan bintang
dikarenakan dia tidak memahami bahwa sesungguhnya Allah Yang Maha Mengetahui
akan nasib baik dan buruk seseorang.1

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dari Ilmu Ramal, Weton dan Primbon Jawa?
2. Bagaimana Hadits Nabi terkait dengan Ilmu Ramal, Weton dan
Primbon Jawa Dalam Perspektif Hadist ?
3. Bagaimana Analisis Matan dan Sanad Hadits terkait Ilmu Ramal,
Weton dan Primbon Jawa Dalam Perspektif Hadist?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadist Tematik
2. Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Ramal, Weton dan Primbon
jawa
3. Untuk mengetahui Analisis sanad dan matan pada hadist diatas

Bab II

Pembahasan
1
Efendi Zarkasi, Khutbah Jumat Aktual, h.31

4
A. Pengertian Ilmu Ramal, Weton dan Primbon Jawa
1. Ilmu Ramal
Ramalan adalah usaha-usaha untuk memperoleh pengetahuan atas
pertanyaan atau situasi melalui cara-cara okultisme atau ritual tertentu.
Meramal artinya melakukan suatu prediksi atau dugaan dan dalam
dunia ilmiah istilah ini lebih populer disebut sebagai hipotesa. Prediksi
atau ramalan bukan berupa nilai yang pasti sehingga hasilnya bisa
benar dan bisa juga salah, tergantung seberapa akurat data-data yang
diolah sebelum akhirnya menjadi sebuah perkiraan (hipotesa). Allah
sendiri berfirman dalam al-Qur’an bahwa sebuah teori, sebuah prediksi
ataupun ramalan tidak akan bisa mengalahkan kebenaran yang
sesungguhnya. Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali
dugaan saja.2 Seperti firman Allah dalam Qs. Yunus 36 yang artinya:
Dan kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya
dugaan itu tidak sedikit pun berguna untuk melawan kebenaran.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(Qs.
Yunus:36).
2. Weton Jawa
Dalam bahasa Jawa weton berasal dari kata “wetu” yang berarti lahir
atau keluar. Namun ada juga yang mengartikan weton berarti hari lahir
seseorang dengan pasarannya, misal: Legi, Pahing, Pon, Wage,
Kliwon. Sedangkan terminologi weton adalah gabungan siklus
kalender matahari dengan penanggalan Jawa yang terdiri dari jumlah 5
hari dalam setiap siklus (legi, pahing, pon, wage, kliwon). 3 Masyarakat
Jawa menganut Animisme dan Dinamisme yang memuliakan roh alam
dan roh nenek moyang. Seperti yang diketahui ramalan-ramalan Jawa
dalam weton ini sering kita dengar dari orangorang tua Jawa. Sehingga
pada waktu itu dianggap wajar apabila semua kejadian atau peristiwa
yang terjadi akan dihubungkan dengan fenomena alam. Dengan begitu
nenek moyang suku Jawa akan terdorong untuk mempelajari gejala-
gejala alam danuntuk memudahkan dalam penyampaian kepada
2
https://addyst2.blogspot.com/2014/03/mempelajari-ilmu-ramalan.html , diakses pada tanggal
25 Desember 2021, pukul 14:57 WIB
3
http://latansanasibaka.blogspot.co.id/2014/07/tinjauan-madzhab-syafii-terhadap.html,
diakses pada tanggal 25 Desember 2021, pukul 15:04

5
generasi selanjutnya maka mereka menuliskannya dan kemudian
dibukukan dalam kitab primbon.4
3. Primbon Jawa
Primbon Jawa adalah sebuah buku yang berisi hitungan rumit tentang
apa yang dialami oleh manusia. Mulai dariwatak, arti nama, pekerjaan
hingga urusan percintaan.Mengenai istilah Primbon dapat
dijelaskansebagai berikut: PRIMBON berasal dari kata PRIM
(Primpen= disimpan/ disembunyikan/ dikumpulkan/ dihimpun) dan
BON (babon= induk = asal usul). Jadi istilah Primbon bisa diartikan
induk pengetahuan atau dimaknai kumpulan ilmu pengetahuan.
Primbon Jawamenggunakan perhitungan dari kelahiran orang yang
ingin diramalnya. Meski tidak sepenuhnyabenar, perhituanganprimbon
Jawamasih dipakai hingga saat ini untuk berbagai hal. Seperti
membuat acara pernikahan, perhitungan jodoh dan memprediksi nasib
baik maupun buruk.

B. Hadist mengenai Ilmu Ramal, Weton dan Primbon Jawa

ُ ‫ ِد هَّللا ِ ع َْن ي‬Q‫ ِد ب ِْن َع ْب‬Q‫َس ع َْن ْال َولِي‬


‫كَ ع َْن ا ْب ِن‬QQَ‫فَ ْب ِن َماه‬Q‫ُوس‬ ِ ‫د ع َْن ُعبَ ْي ِد هَّللا ِ ْب ِن اأْل َ ْخن‬Qٍ ‫َح َّدثَنَا أَبُو بَ ْك ٍر َح َّدثَنَا يَحْ يَى بْنُ َس ِعي‬
ِ ‫س ِع ْل ًما ِم ْن النُّج‬
َ َ‫ُوم ا ْقتَب‬
‫س ُش ْعبَةً ِم ْن السِّحْ ِر زَ ا َد َما زَ اد‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن ا ْقتَب‬
َ ِ ‫س قَال قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ ٍ ‫َعبَّا‬

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari 'Ubaidullah bin Al Akhnas dari Al Walid bin Abdullah dari Yusuf bin
Mahak dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
"Barangsiapa yang mempelajari ilmu nujum (ramalan bintang), berarti ia telah
mempelajari sepotong dari ilmu sihir. Semakin ia dalami, semakin banyak (ilmu sihir
yang dipelajari)." (H.R. Ibnu Majah).

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ‫ْض أَ ْز َو‬


َ ‫اج النَّبِ ِّي‬ َ ‫د ع َْن ُعبَ ْي ِد هَّللا ِ َح َّدثَنِي نَافِ ٌع ع َْن‬Qٍ ‫َح َّدثَنَا يَحْ يَى بْنُ َس ِعي‬
ِ ‫صفِيَّةَ ع َْن بَع‬

‫صاَل ةٌ أَرْ بَ ِعينَ يَوْ ًما‬ َ َ‫ال َم ْن أَتَى َعرَّافًا ف‬


َ ُ‫ص َّدقَهُ بِ َما يَقُو ُل لَ ْم تُ ْقبَلْ لَه‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫ع َْن النَّبِ ِّي‬

4
http://www.mykepoh.cf/2015/09/sejarah-dan-asal-usul-primbon-dalam.html?m=1, diakses
pada tanggal 25 Desember 2021, pukul 15:07 WIB

6
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidullah telah bercerita
kepadaku Nafi' dari Shafiyyah dari salah seorang istri Nabi ‫ ﷺ‬dari Nabi
‫ ﷺ‬bersabda, "Barangsiapa mendatangi peramal lalu mempercayai
ucapannya, shalatnya selama empat puluh hari tidak diterima." (H.R. Ahmad)

C. Analisis sanad

 Analisis hadits pertama

ُ ‫ ِد هَّللا ِ ع َْن ي‬Q‫ ِد ب ِْن َع ْب‬Q‫َس ع َْن ْال َولِي‬


‫كَ ع َْن ا ْب ِن‬QQَ‫فَ ْب ِن َماه‬Q‫ُوس‬ ِ ‫د ع َْن ُعبَ ْي ِد هَّللا ِ ْب ِن اأْل َ ْخن‬Qٍ ‫َح َّدثَنَا أَبُو بَ ْك ٍر َح َّدثَنَا يَحْ يَى بْنُ َس ِعي‬
ِ ‫س ِع ْل ًما ِم ْن النُّج‬
َ َ‫ُوم ا ْقتَب‬
‫س ُش ْعبَةً ِم ْن السِّحْ ِر زَ ا َد َما زَ اد‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن ا ْقتَب‬
َ ِ ‫س قَال قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ ٍ ‫َعبَّا‬

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari 'Ubaidullah bin Al Akhnas dari Al Walid bin Abdullah dari Yusuf bin
Mahak dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
"Barangsiapa yang mempelajari ilmu nujum (ramalan bintang), berarti ia telah
mempelajari sepotong dari ilmu sihir. Semakin ia dalami, semakin banyak (ilmu sihir
yang dipelajari)." (H.R. Ibnu Majah).

1. Abdullah bin abbas bin abdul mutholib bin hasyim julukan Abu al-Abbas. Ia
juga dikenal dengan Hibr al-umah (paling tahunya umat) dan Bahr (lautan). 5
Abdullah adalah keponakan Nabi Muhammad saw dan Ali bin Abi Thalib as.
Ayahnya, Abbas adalah paman Nabi saw. Ia termasuk tokoh suku Quraisy
yang pada zaman jahiliyah menjadi Amirul Haj selama bertahun-tahun
lamanya dan takmir Masjidil Haram. Ibunya, Lubabah Kubra adalah putri
Harits bin Hazn Hilali dan saudarinya, Maimunah adalah istri Nabi
Muhammad saw dan memiliki julukan Ummu al-Fadhl. Ia adalah wanita
pertama yang masuk Islam di Mekah setelah Sayidah Khadijah sa. Nabi
Muhammad sangat menghormatinya. Ia menyusui Hasanain, oleh karena itu ia
6
disebut untuk Qutsam dan Abdullah adalah saudara sepersusuan Hasanain.
Ibnu Abbas adalah keponakan Khalid bin Walid. 7 Menurut pendapat masyhur
dikatakan bahwa Ibnu Abbas lahir 3 tahun sebelum Hijrah di Syi'b Abi

5
Usd al-Ghābah, jld. 3, hlm. 187, 18 6 ; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 295.
6
Baladzuri, Jumal min Ansāb al-Asyrāf, jld. 4, hlm. 85; Ibnu Abdul Barr, jld. 2, hlm. 811.
7
Usd al-Ghābah, jld. 3, hlm. 186-187.

7
Thalib.8 Menurut nukilan yang lain, ia lahir 5 tahun sebelum hijriah. Sebagian
sejarawan melaporkan bahwa Ibnu Abbas meninggal di Thaif pada tahun 68
H/687 dan ketika ia berusia 70 tahun. Muhammad bin Hanafiyah menyalatkan
jenazah atasnya.

2. Yusuf bin mahak bin bahzad dari kalangan tabi’in pertengahan dari nasab
farisiy hidup di marrur rawdz dan wafat disana juga pada tahun 110H.

3. Al walid bin Abdullah bin abi mughits dari kalangan tabi’in (tidak jumpa
sahabat) hidup di marrur rawdz

4. Ubaidillah bin al akhnas dari tabi’ut tabi’in tua kalangan tua, kuniyah; abu
malik, negeri hidup; kufah.

5. Yahya bin sa’id bin farrukh dari tabi’ut tabi’in kalangan biasa, kuniyah; abu
sa’id, hidup di negeri bashrah, Beliau dilahirkan pada awal tahun 120 H yang
berstatus bekas budak Bani Tamim menurut sebagian ulama. Wafat pada
tahun 198 H.

6. Abdullah bin Muhammad bin abi syaibah ibrohim bin ustman adalah tabi’ul
atba’ kalangan tua dari kuniyah abu bakar hidup dinegeri kuffah Ia seorang
imam yang alim, pemimpin para hafidh, penulis kitab-kitab besar seperti Al-
Musnad, Al-Mushannaf, dan At-Tafsir. Lahir tahun 159 H/775 M.dan wafat
pada tahun 235H.

 Analisis hadits ke-dua

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ‫ْض أَ ْز َو‬


َ ‫اج النَّبِ ِّي‬ َ ‫د ع َْن ُعبَ ْي ِد هَّللا ِ َح َّدثَنِي نَافِ ٌع ع َْن‬Qٍ ‫َح َّدثَنَا يَحْ يَى بْنُ َس ِعي‬
ِ ‫صفِيَّةَ ع َْن بَع‬

‫صاَل ةٌ أَرْ بَ ِعينَ يَوْ ًما‬ َ َ‫ال َم ْن أَتَى َعرَّافًا ف‬


َ ُ‫ص َّدقَهُ بِ َما يَقُو ُل لَ ْم تُ ْقبَلْ لَه‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫ع َْن النَّبِ ِّي‬

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidullah telah bercerita
kepadaku Nafi' dari Shafiyyah dari salah seorang istri Nabi ‫ ﷺ‬dari Nabi
‫ ﷺ‬bersabda, "Barangsiapa mendatangi peramal lalu mempercayai
ucapannya, shalatnya selama empat puluh hari tidak diterima." (H.R. Ahmad).

8
Ansāb al-Asyrāf, jld. 4, hlm. 27.

8
1. Syafiyah binti abi Ubaid bin mas’ud dari tabiin kalangan tua adalah wanita
shalihah yang gemar beribadah. Ia adalah istri Abdullah bin Umar bin
Khaththab, Abdullah sangat mencintai dan memuliakan istrinya dalam
hidupnya. Dalam kitab ats-Tsiqat, Ibnu Hibban menempatkan Shafiyyah
dalam golongan wanita perawi hadits yang tsiqah. Hal ini senada diungkapkan
oleh al-Ajli,” Shafiyyah binti Abi Ubaid adalah seorang perempuan Madinah,
tabi’in dan tsiqah (terpercaya) Tentang tahun wafatnya Shafiyyah binti Abi
Ubaid istrinya, tidak ada riwayat pasti. Namun, indikasi menunjukan bahwa ia
wafat setelah suaminya beberapa waktu kemudian. Ini didasarkan pada bukti
yang dikemukakan oleh Imam Malik dalam kitab al-Muwaththa dari Nafi’,”
Shafiyyah binti Abi Ubaid mengeluhkan sakit di matanya dan ia melakukan
ihdad (Kondisi dimana wanita tidak berdandan dan berhias setelah kematian
suaminya selama masa iddahnya) setelah kematian suaminya Abdullah bin
Umar bin Khaththab (73 H). Ia tidak mengenakan celak mata, hingga kedua
matanya sakit.”
2. Nafi’ maula ibnu umar dari tabi’in kalangan biasa dari kuniyah abu Abdullah,
hidup di negeri Madinah Nafi diperkirakan wafat tahun 117 H (735 M),
meskipun ada penulis yang menyatakan pada 120 H.
3. Ubaidillah bin umar bin hafsh bin ashim bin umar bin al khattab dari tabi’in
kalangan biasa, kuniyah; abu utsman, hidup dinegeri Madinah. Beliau adalah
seorang sahabat nabi dan merupakan periwayat hadits yang terkenal. Dan
anak dari kholifah kedua umar bin khottob. Wafat 147 H.
4. Yahya bin sa’id bin farrukh at Tamimi al-Bashry al-Qaththan, seorang ulama
dari kalangan Tabi’it Tabi’in ia dilahirkan pada tahun 127 H. Para ulama
sepakat mengatakan bahwa ia ulama besar di bidang hadits, kuat hapalannya,
luas ilmunya serta dikenal dengan orang yang shalih, Hal ini diakui
kebanyakan ulama hadits. Ahmad bin Hambal berkata,” Belum pernah aku
melihat ulama yang sebanding dengan Yahya dalam segala kedudukannya”.
Ibnu Manjuwaih berkata,” Yahya al-Qaththan adalah penghulu ilmu, baik
dalam bidang hadist maupun dalam bidang fiqih, dia yang merintis menulis
hadist bagi ulama di Iraq dan ia tekun membahas tentang perawi perawi hadist
yang tsiqah”.wafat pada tahun 198 H.

D. Analisis matan

9
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “(Di dalam hadits ini) dengan jelas
Rasulullah menyatakan bahwa ilmu nujum termasuk sihir. Sungguh Allah telah
berfirman:9

‫ْث اَ ٰتى‬ َ ‫صنَعُوْ ۗا اِنَّ َما‬


ُ ‫صنَعُوْ ا َك ْي ُد ٰس ِح ۗ ٍر َواَل يُ ْفلِ ُح ال ٰ ّس ِح ُر َحي‬ ْ َ‫ك ت َْلق‬
َ ‫ف َما‬ ِ ‫َواَ ْل‬
Qَ ِ‫ق َما فِ ْي يَ ِم ْين‬

Artinya : Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang (Thaha:
69).

Fakta menunjukkan bahwa ahli nujum tidak akan selamat dunia akhirat.”
(Majmu’ Al-Fatawa). Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan menjelaskan, “Artinya,
setiap kali dia menambah pelajaran tentang ilmu nujum maka semakin bertambahlah
dosanya karena ia mempelajari cabang-cabang ilmu sihir. Sesungguhnya keyakinan
dia bahwa bintang dapat memengaruhi peristiwa alam adalah keyakinan batil
sebagaimana ilmu sihir.”10

Adapun Ilmu Nujum ada dua macam :

Pertama, 'Ilmu at-Ta'tsiir, yaitu ilmu nujum yang meyakini bahwa bintang-
bintang mempunyai pengaruh terhadap keadaan alam semesta. Ilmu ini termasuk
syirik dan bukan ilmu yang bermanfaat. Penjelasan yang lainnya tentang definisi ilmu
at-Ta'tsiir yaitu menjadikan keadaan bintang, planet dan benda angkasa lainnya
sebagai dasar penentuan berbagai peristiwa di bumi, baik sebagai sesuatu yang
berpengaruh mutlak maupun hanya sebagai isyarat yang menyertai peristiwa-
peristiwa bumi. Jika dia percaya bahwa keadaan itu adalah faktor yang berpengaruh
mutlak atas peristiwa-peristiwa bumi dengan tidak membedakan, baik karena
kekuatan internalnya maupun karena izin Allah, maka ia dinyatakan musyrik dengan
tingkatan syirik besar dan telah keluar dari Islam. Akan tetapi, jika ia percaya bahwa
keadaan itu hanya merupakan isyarat yang menyertai peristiwa-peristiwa bumi, maka
ia dinyatakan sebagai musyrik dengan tingkatan syirik kecil yang bertentangan
dengan kesempurnaan tauhid. Perbintangan tidak berpengaruh terhadap peristiwa-

9
https://asysyariah.com/menyorot-ilmu-nujum/ diakses pada tanggal 25 desember 2021 pada jam
15:45 WIB
10
fathul majid hal.534

10
peristiwa yang ada di bumi. Anggapan tentang perbintangan berpengaruh terhadap
peristiwa-peristiwa di bumi adalah termasuk berkata sesuatu atas Nama Allah
Subhanahu wa Ta'ala tanpa ilmu.

Kedua, 'Ilmu at-Tas-yiir, yaitu ilmu nujum yang tujuannya untuk memudahkan
arah tujuan dalam perjalanan dan kemaslahatan agama. Penjelasan yang lainnya
tentang definisi ilmu at-Tas-yiir yaitu menjadikan keadaan bintang dan benda angkasa
sebagai petunjuk penentuan arah mata angin dan letak geografis suatu negara dan
semacamnya. Jenis ini dibolehkan dalam Islam. Dari sinilah munculnya Hisab
Takwim (penanggalan), pengetahuan tentang akhir musim dingin dan musim panas,
waktu-waktu pembuahan (tumbuhan dan hewan), kondisi cuaca, hujan, penyebaran
wabah penyakit dan semacamnya" (al-Qaulul Mufid ala Kitabit Tauhid, al-Madkhal li
Dirasatil Aqidatil Islamiyyah ala Madzhab Ahlis Sunnah wal Jamaah).11

Jenis ilmu nujum kedua inilah yang diperbolehkan oleh Salafus Shalih untuk
dipelajari. Diriwayatkan dari ‘Umar bin Al-Khaththab bahwa beliau berkata,
“Pelajarilah ilmu falak sekadar untuk mengetahui arah kiblat dan arah jalan. Tahanlah
dirimu dari perkara selain itu.”

َ‫ْب ِااَّل هّٰللا ُ ۗ َو َما يَ ْش ُعرُوْ نَ اَيَّانَ يُ ْب َعثُوْ ن‬


َ ‫ض ْال َغي‬
ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫قُلْ اَّل يَ ْعلَ ُم َم ْن فِى السَّمٰ ٰو‬

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang
mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan
mereka akan dibangkitkan.” ( An-NAml : 65).

Bab III

Kesimpulan

Ramal, weton, dan primbon adalah hasil pemikiran dari manusia yang belum
terbukti kebenarannya, karena jodoh, rejeki, kematian itu semua sudah di tentukan
oleh yang maha kuasa jadi sebagai umat islam kita tidak di anjurkan percaya itu

11
https://www.republika.co.id/berita/qos07m430/ilmu-perbintangan-dalam-islam di akses pada
tanggal 25 desember 2021 pada jam 16:03 WIB

11
semua cukup di jadikan adat istiadat, karena itu semua sudah di lakukan oleh nenek
moyang kita di jaman dahulu kala.

12
Daftar Pustaka

Abdu Al Rahman ibn Hasan., 1957, Fathul Majid Sharah Kitab At Tauhid, Cairo
Mesir, Matba’ah Sanah Al Muhamadiyah.

Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Kitab Jamal min Ansāb al-Asyrāf. cet. Suhail Zakkar
wa Riyadh Zirikli, Beirut: 1417 H.

Ibnu Abdul Barr. al-Isti'āb fi Ma'rifah al-Ashāb, cet. Ali Muhammad Bijawi. Beirut:
1422/1992

Ibnu Atsir Jazari, Ali bin Muhammad. Asad al-Ghābah fi Ma'rifah al-Sahabah. Beirut:
Dar al-Fikr, 1409/1989.

ZarkasiEfendi, Khutbah Jumat Aktual,Jakarta: Gema Insani, 2008

https://addyst2.blogspot.com/2014/03/mempelajari-ilmu-ramalan.html , diakses pada


tanggal 25 Desember 2021, pukul 14:57 WIB

http://latansanasibaka.blogspot.co.id/2014/07/tinjauan-madzhab-syafii-terhadap.html,
diakses pada tanggal 25 Desember 2021, pukul 15:04

http://www.mykepoh.cf/2015/09/sejarah-dan-asal-usul-primbon-dalam.html?m=1,
diakses pada tanggal 25 Desember 2021, pukul 15:07 WIB

https://asysyariah.com/menyorot-ilmu-nujum/ diakses pada tanggal 25 desember 2021


pada jam 15:45 WIB

https://www.republika.co.id/berita/qos07m430/ilmu-perbintangan-dalam-islam
diakses pada tanggal 25 desember 2021 pada jam 16:03 WIB

https://asysyariah.com/menyorot-ilmu-nujum/ diakses pada tanggal 25 desember 2021


pada jam 15:45 WIB

13

Anda mungkin juga menyukai