Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam

Diajukan untuk mata kuliah Studi Islam


Dosen Pengampu : Syam Sulaeman Adha, M.Hum
Pada semester 1

KELOMPOK 8

Disusun oleh :

Muhammad Haikal Jidan


Indah Puspitasari

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINAMIKA UMMAT


JL.RAYA MAUK KM.11 SEPATAN 15520 TANGGERANG-BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, Sehingga penulismasih diberi
kesempatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Sholat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Suri Tauladan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran bagi kita semua.

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Studi Islam” makalah ini merupakan
inovasi pembelajaran untuk memahami mata kuliah tersebut secara mendalam, semoga
makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada umumnya.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan semua teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amiin

Demikianlah yang dapat penulis paparkan dalam makalah ini, apabila ada kata yang
kurang dan tidak berkenan mohon dimaafkan sekian dan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Tangerang, 29 Agustus 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman cover......................................................................................................i

Kata pengantar....................................................................................................ii

Daftar isi..............................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................4

BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................5

A. Dasar pemikiran mempelajari sejarah Islam.............................................5


B. Pengertian sejarah Islam............................................................................6
C. Periodisasi sejarah Islam...........................................................................7

BAB III: PENUTUP..........................................................................................11

A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke-7 dan berkembang pesat ke seluruh
dunia dari waktu ke waktu. Dalam penyebarannya secara otomatis Islam telah meletakkan
nilai-nilai budayanya.

Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya manusia
yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk
berkiprah dan berkembang. Hasil olah akal, budi, cipta, rasa, dan karsa yang telah terseleksi
oleh nilai-nilai kemanusiaan yang besifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban.

Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang diatur
agar tidak terperangkap dalam ambisi yang bersumber pada hewani, sehingga akan merugikan
dirinya sendiri. Disini agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan
akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau peradaban islam.

B. Rumusan Masalah

1. Dasar pemikiran mempelajari sejarah Islam


2. Pengertian sejarah Islam
3. Periodisasi sejarah Islam

C. Tujuan Penulisan

1. Pengetahuan dasar pemikiran agama islam


2. Mengetahui pengertian sejarah Islam
3. Mengetahui periodisasi sejarah Islam

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Pemikiran Mempelajari Sejarah Islam

Terdapat sejumlah alasan tentang perlunya setiap para muslim mempelajari sejarah,
sebagai berikut:

Pertama, dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang memerintahkan manusia agar


melakukan perjalanan ilmiah, studi dan penelitian lapangan untuk mempelajari sejarah atau
kisah kehidupan manusia, agar yang baik darinya dapat digunakan sebagai pelajaran,
sedangkan yang buruk agar peringatan tidak diulangi lagi . Misalnya ayat yang berbunyi:

‫هّٰللا‬
َ‫ َك ْيفَ َكانَ عَاقِبَةُ الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ِه ْم ۗ َد َّم َر ُ َعلَ ْي ِه ْم َۖولِ ْل ٰكفِ ِر ْينَ اَ ْمثَالُه‬a‫ض فَيَ ْنظُرُوْ ا‬
ِ ْ‫اَفَلَ ْم يَ ِس ْيرُوْ ا فِى ااْل َر‬

Artinya :

Maka apakah mereka tidak pernah melakukan perjalanan di muka bumi setelah
memperhatikan kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang yang
sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka
bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat membantu mereka. (QS.al-Mu'min
(40):82)

‫ َك ْيفَ َكانَ عَاقِبَةُ الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ِه ْم ۗ َد َّم َر هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه ْم َۖولِ ْل ٰكفِ ِر ْينَ اَ ْمثَالُهَا‬a‫ض فَيَ ْنظُرُوْ ا‬
ِ ْ‫اَفَلَ ْم يَ ِس ْيرُوْ ا فِى ااْل َر‬

Artinya :

Maka apakah mereka tidak melakukan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat
memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka; Allah telah menimpakan
kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu.(QS.
Muhammad (47):10)

Di dalam ayat-ayat Al-Quran yang dikutip itu, dengan tegas dinyatakan bahwa dalam
sejarah tersebut terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berpikir, tidak menjadi orang yang
lemah. Di atas dasar itu pula, maka setiap manusia diperintahkan untuk mempelajari sejarah
tersebut dengan cara mempelajari berbagai peninggalan mereka. Dengan demikian,
mempelajari sejarah merupakan bagian dari perintah Allah SWT.

5
Kedua, bahwa sebagian besar umat islam belum mengetahui sejarah perjalanan Islam
dan umatnya sejak zaman nabi Muhammad SAW hingga saat ini. Pengetahuan mereka tentang
sejarah pada umumnya sangat minim. Mereka misalnya hanya membaca kitab karangan Imam
Al-Barjanji yang berisi tentang kehidupan rasulullah dalam bentuk bait syair yang dibacakan
dengan nada tertentu. Diantara mereka, bahkan ada yang hapal sebagian dari bait-bait syair
ini.

Ketiga, sebagai akibat dari keadaan sebagaimana yang terdapat dalam butir satu dan
dua, maka tidak mengherankan jika umat Islam tidak memiliki kebanggaan dan kecintaan
terhadap agama yang dianutnya, serta tidak memiliki rasa percaya diri sebagai umat Islam
yang pernah memainkan peranan besar, strategi, dan urgen bagi kehidupan manusia. Hal ini
karena mereka sejarah secara komprehensif.

B. Pengertian Sejarah Islam

Terdapat berbagai teori yang menjelaskan asal-usul kata sejarah. sebagian ada yang
berpendapat bahwa kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajarah yang berarti
pohon. Namun tidak dijelaskan. Namun jadi karena sebagai sebuah pohon biasanya terdiri dari
akar, batang, ranting, dahan, daun, dan buah, yang secara keseluruhan diterapkan pada proses
tumbuh, mulai dari kecil, kemudian besar, tegak, berkembang, kemudian berbuah, tua, layu,
dan mati. Seperti sebuah pohon, sejarah juga mengalami proses tumbuh, berkembang,
berbuah, dan kemudian mati, bahkan ada yang sebelum berbuah keburu mati.

Selanjutnya, terdapat pula teori yang mengatakan bahwa kata sejarah merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris, history yang berasal dari bahasa Yunani, istoria yang berarti
ilmu. Kata istoria oleh Yunani dijelaskan sebagai Aristoteles sebagai penelaahan secara
sistematis mengenai seperangkat gejala alam, dan dalam penggunaanya kata histori diartikan
sebagai masa akhirnya umat manusia.

Selanjutnya kata islam yang terdapat di belakang kata sejarah dapat mengandung
beberapa pengertian.

Pertama, mengandung arti segala sesuatu yang berkaitan dengan islam, yaitu ajaran,
kemajuan dan kemunduran, peran dan fungsi, dan lain sebagainya. 

Kedua , mengandung arti sifat atau nilai yang harus dipegang teguh dalam
mengkonstruksi sejarah, yakni kebenaran, kejujuran, dan kegunaan, sebagaimana terdapat di
dalam Al-quran dan sunnah. 

Ketiga, pengertian tersebut dalam tulisan ini sama-sama yang digunakan, selain itu
mengemukakan berbagai hal yang berkaitan dengan Islam, juga berpegang teguh pada nilai-
nilai ajaran Islam. Dengan demikian, sejarah Islam dapat diartikan suatu peristiwa masa lalu
6
secara komprehensif dan sistematis dengan menggunakan pendekatan dan teori tertentu
dengan berdsarkan padda nila-nilai ajaran Islam.

C. Periodisasi Sejarah Islam

Sejarah Islam sekarang telah berjalan dekat empat belas abad. Seperti halnya sejarah
setiap umat, sejarah Islam dapat dibagi ke dalam periode klasik, periode pertengahan, dan
periode modern.

1. Periode Klasik : 650 – 1000 M

Periode klasik ini dapat pula dibagi ke dalam dua masa, masa kemajuan Islam I dan
masa Disintegrasi.

 Masa Kemajaun Islam 1 (650-1000 M)

Masa ini merupakan masa ekspansi, integrasi, dan masa kini Islam. Dalam hal
ekspansi, sebelum Nabi Muhammad wafat di tahun 632 M., seluruh Semenanjung Arab telah
tunduk pada bawah kekuasaan Islam. Ekspansi ke daerah-daerah ke luar rabia dimulai di
zaman kekuasaan Khalifah, Abu Bakar As-Siddik.

Khulafa Al-Rasyidin

Khulafaur Rasyidin berkuasa mulai tahun 632-661 M, atau kurang lebih selama 29
tahun. Abu bakar menjadi Kholifah di tahun 632 M., tetapi dua tahun kemudia meninggal
dunia; kemudian dilanjutkan oleh Umar Ibn Khattab yang berkuasa selama 10 tahun, yakni
dari tahun 634-644 M; oleh Utsman Ibn Affan yang berkuasa selama 12 tahun, yaitu dari
tahun 644-656 M; dan Ali Ibn Abi Thalib yang berkuasa selama kurang lebih 5 tahun, yaitu
dari tahun 656-661 M. Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada zaman Khulafaur Rasyidin
antara lain:

1. Ekspansi atau perluasan daulat Islamiyah yang meliputi Irak, Suria, Damaskus,
Bizantium, Mesir, Persia, dan Palestina.
2. Meredam berbagai pemberontakan dari orang-orang murtad.
3. Pengumpulan dan Penulisan Al-Quran.
4. Penetuan kalender Islam yang bertolak dari masa hijrah Rasulullah SAW dan
berdasarkan pada hitungan tanggal berdasarkan peredaran bulan ( qomariyah) .
5. Pengadministrasian administrasi, pengaturan upah, dan lainnya.

Bani Umayyah

7
Para Khalifah besar dari dinasti bani Umayyah adalah Mu'awiyah Ibn Abi Sufyan
(661-680 M), Abn al-Malik Ibn Marwan (685-705 M), Al-Walid Ibn Abd. Al-Malik (705-715
M), Umar Ibn al-Aziz (717-720 M), Hisyam Ibn Abd. Al Malik (724-743 M). Kemajuan yang
dicapai pada zaman dinasti bani Umayyah ini antara lain dibidang :

1. Ekspansi yang natara lain Menguasai Tunis, Khurasan, Afghanistan, Kabul, Ibu
KotabBizantiym, Balk, Bukhara, India, Perancis, pulau-pulau yang terdapat di laut
tengah, Sardinia, Cyprus, dan masih bayak kota-kota lainnya.
2. Kemajuan dalam bidang administrasi dan bahasa, yakni bhasa Yunani dan Pahlawi ke
bahasa Arab. 
3. Kemajuan dalam bidang ilmu agama Islam seperti tafsir, hais, fikih, dan ilmu
kalam. Yang manjadi pust dari kegiatan ini adalah Kufah dan Bashrah di Irak. 
4. Kemajuan di bidang administrasi keuangan.
5. Kemajuan dalam bidang kebudayaan dan peradaban Islam.

Berbagai kemajuan yang terjadi pada zaman Bani Uamyyah tersebut terjadi
disebabkan oleh beberapa sebagai berikut :

1. Adanya daerah yang luas yang memiliki berbagai kekayaan sumber alam, adat istiadat,
budaya, tradisi ilmiah, dan lain sebagainya. 
2. Adanya kebutuhan terhadap berbagai ilmu agama dan umum, serta lainnya bagi
pembangunan wilayah yang luas,
3. Adanya semangat dan motivasi yang untuk membangun kejayaan Islam dan memberi
manfaat bagi kehidupan manusia.

 Masa Disintegrasi (1000-1250 M)

Disintegrasi dalam artian adalah, perpecahan poitik bendungan sulitnya


mempersatukan dunia Islam yang demikian luas dalam sebuah pemerintahan yang berpusat di
Baghdad, sebenarnya sudah mulai terjadi pada akhir zama bani Ummayah, namum di bani
Abbas, terutama setelah khalifah-khalifah menjadi boneka di tangan tentara penjaga.

Daerah-daerah yang jauh letaknya dari pusat pemerintahan di Damaskus dan di


Baghdad, mulai melepaskan diri dari kekuasaan khalifah di pusat dan timbullah dinasti-dinasti
kecil, di antaranya:

1. Dinasti Idris yang di bangun oleh Idris Ibn Abdullah (788-974 M), di Maroko, dengan
Fas (Fez) sebagai ibu kotanya.
2. Dinasti Aghlabi yang didirikan oleh Ibrahim Ibn Aghlab, gubernur yang diangkat oleh
Harun al-Rasyid di Tunis.

8
3. Dinasti Hamdani yang berada di sebelah utara Mesir, dan berhasil menguasai Suriah
(944 M) dan mempertahankannya hingga 1003 M.
4. Dinasti Saffari yang berkuasa hingga tahun 999 M.
5. Dinasti Tahiri yang berkuasa di Khurasan dari tahun 820 M hingga tahun 872 M.

2. Jangka waktu (1250-1500 M)

Periode ini dapat pula dibagi ke dalam dua masa, yaitu Masa kemunduran I dan Masa
Tiga Kerajaan Besar.

 Masa kemunduran I (1250-1500 M)

Masa ini terjadi mulai tahun 1250 hingga 1500 M. Pada zaman ini Jenghiskan dan
keturunannya datang membawa pengahncuran bagi dunia Islam. Jengiskhan yang berasal dari
Mongolia, setelah menduduki Peking pada 1212 M, ia memulai serangannya ke arah
barat. Satu demi satu kerajaa Islam jatuh ke tangan seseorang. Transoxania dan Khawarizm
dapat dihentikan pada 1219 M. Demikian pula kerajaan Ghazna dapat dihapus (1221 M),
Azarbaijan (1223 M), dan Kerajaa Saljuk di Asia kecil (1234 M). Dari sini ia menyerangnya
ke Eropa dan Rusia.

Serangan ke Bagdad dilakukan oleh cucunya Hulagu Khan. Khurasan di Persia terlebih


dahulu ia kalahkan dan baru Hasysyasin di Alamut ia hancurkan. Pada asalnya 1258 M, ia
sampai ke tepi kot a Baghdad. Perintah untuk ditolak oleh khalifah al-Mu'tasim dan kota
Baghdad dikepung. Akhirnya pada 10 Februari dan keluarga serta sebagian besar dari
penduduknya dibunuh. Beberapa anggota keluarga bani Abbas dapat diambil sendiri, di
antaranya ada yang menetap di mesir.

Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)

Selanjutnya, Masa Tiga Kerajaan Besar yang berlangsung dari 1500 M hingga 1800 M,
terbagi dalam dua fase, yakni fase kemajuan dan kemunduran, dengan penjelasannya secara
singkat sebagai berikut:

1. Fase Kemajuan (1500-1700 M)

Fase kemajuan ini dapat dikatakan sebagai fase kemajuan Islam II, yangg pada masa
ini terdapat tiga Kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia,
dan Kerajaan Mughald di India.

9
Kemajuan yang terjadi pada zaman Tiga Kerajaan Besar ini, atau Kemajuan Islam II
ini lebih banyak kemajuan dalam bidang politik. Adapun dalam bidang ilmu pengetahuan
sangat kurang, dan ilmu pengetahuan diseluruh dunia Islam pada umumnya tengah. Sementara
itu tharikat semakin memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan umat Islam. Selain itu,
dengan lahirnya Turki dan India sebagai kerajaan besar, selain bahasa Arab dan Persia, bahasa
Turki dan Ordo, juga mulai muncul sebagai bahasa penting dalam Islam. Kedudukan bahasa
Arab sebagia bahasa persatuan semakin meningkat.

2. Fase Kemunduran II (1700-1800 M)

Disebut juga fase Kemunduran II, fase ini berlangsung dari tahun 177-1800 M. Pada fase ini
tiga Kerajaan besar tersebut sudah mulai mengalami kemunduran. Setelah Sultan Sulaiman
Al-Qhanuni, Kerajaan Usmani tidak lagi memiliki sultan-sultan yang kuat dan besar. Di dalam
negeri timbul pemberontakan, seperti di Syuriah di bawah pimpinan Kurdi Jumbulat, di
Lebanon di bawah pimpinan Druze Amir Fahruddin dalam pada itu di Eropa mulai timbul
pula gerakan-gerakan kuat, sedan Rusia di bawah Peter Yang Agung telah pula berubah
menjadi yang maju . Dalam peperangan dengan negara-negara ini kerajaan Usmani
mengalami kekalahan-kekalahan daerahnya di Eopa mulai diperkecil sedikit demi
sedikit. Kerjaan Usmani lenyap dan sebagai bangkitlah Republik Turki di tahun 1924 M.

3. Periode Modern (1800 M-sekarang)

Periode ini merupakan Zaman Kebangkitan Islam  ekspedisi Napoleon di Mesir yang


berakhir pada tahun 1801 M, membuka mata dunia Islam, terutama Turki dan Mesir, akan
kemunduran dan kelemahan umat Islam di samping kemajuan dan kekuatan barat. Raja dan
pemuka-pemuka islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembalikan keseimbangan
kekuatan ( balance of power) yang telah merusak dan membahayakan Islam. Kontak Islam
dan Barat sekarang berlainan dengan kontak Islam barat pada periode klasik. 

Dalam keadaa demikian, maka pada periode modern ini, timbullah pemikiran dan
aliran atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran-
pemikiran yang mengandung tentang metode dan strategi untuk membangkitkan kembali
kejayaan Islam sebagaimana yang pernah terjadi di Zaman klasik. Namun berbagai upaya
yang dilakukakan umat Islam ini tampak jauh tertinggal, terutama dalam bidang pengetahuan,
teknologi, manajemen, keterampilan, etos krja, ketekunan, dan kedisplinan, dalam
membangun negerinya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah adalah ilmu yang berupaya mengkonstruksikan atau menceritakan kembali


kejadian atau peristiwa masa lalu, waktu, tempat, pelaku, tujuan, dan latar belakang yang
dilakukan secara sistematik dan berdasarkan pada data dan fakta yang dapat diperjelas
kebenarannya.

B. Saran

Untuk mengembalikan kejayaan umat Islam maka penulis memberikan agar kita
sebagai umat Islam bangkit dari keterpurukan dalam kemiskinan, kejatuhan, serta banyaknya
wilayah Islam yang berada dalam kekuasaan dan penjajahan Barat, untuk meningkatkan
kesadarn kita kejayaan Islam dengan cara mengembalikan semangat Al-quran dan Al-sunnah,
membangun hubungan yng harmonis antara sesama Islam, menghidupkan kembali semangat
menuntut ilmu, dan mengambil kembali milik Islam yang diambil oleh orang Eropa dan Barat.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Abdullah, Rachmad. Walisongo : Gelora Dakwah dan Jihad di


 Tanah Jawa14304-1482 M, Solo : Al Wafi, 2015.
 Abdullah, Rachmad. Sultan Fattah : Raja Islam Pertama
 Penakluk Tanah Jawa1482-1518 M, Solo : Al- Wafi,
 2015.
 Abdullah, Rachmad. Kerajaan Islam Demak : Api Revolusi Di
 Tanah Jawa 15181549 M, Solo : Al-wafi, 2015.
 Amin Dorori, Islam Dan Kebudayaan Jawa, Jogjakarta : Gema
 Media, 2002
 Abimanyu Soedjipto, Kearifan Raja-Raja Nusantara,
 Yogyakarta: Laksana, 2014
 Abu Khalil, Syauqi. Atlas Penyebaran Islam, Jakarta : PT. Niaga
 Swadaya, 2012
 Daliman, A, Islamisasi dan perkembangan kerajaan-kerajaan
 Islam di Indonesia,Yogyakarta: Ombak, 2012.

12

Anda mungkin juga menyukai