HASDIN MINSAF
Mahasiswa S1 Universitas Al-Azhar Kairo-Mesir
Tahun Akademik 2017/2018
A. PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita sehingga kita masih istiqomah menjalan Syariat-Nya.
Shalawat beriring salam kita doakan kepada Allah Swt., semoga disampaikan
keharibaan Nabi akhir zaman dan suri tauladan umat manusia yaitu nabi
Muhammad Saw., yang dengan perjuangan beliaulah sehingga kita bisa meraih
kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat.
Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan
manusia menuju kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk
menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan
Sang Khaliq, dan sebagai ‘pemelihara’ (khalifah) alam semesta. Karenanya, fungsi
utama pendidikan adalah mempersiapkan peserta didik (generasi penerus) dengan
kemampuan, dan keahlian (skill) yang diperlukan agar memiliki kemampuan, dan
kesiapan untuk terjun di tengah masyarakat, demi meningkat kualitas umat. Usaha
tersebut telah banyak dirintis oleh para generasi bangsa dengan menunjukkan
perannya sebagai seorang peserta didik.
Seiring dengan itu, seyogyanya ada dukungan dari berbagai kalangan untuk
memberikan keluasan, dan kelapangan jalan kepada penuntut ilmu agama menuju
cita-cita suci, dan mulia ini.
Tak dapat dipungkiri bahwa perhatian besar pada sektor pendidikan
merupakan estafet awal menuju masyarakat ideal yang berperadaban, dan maju. Kita
semua bertanggung jawab, baik secara individu maupun kolektif untuk
mewujudkan cita-cita besar ini. Maka kita harus mempersiapkan kematangan, dan
kedewasaan diri.
Menurut hemat saya, di saat cita-cita besar ini terwujud tentunya akan terjadi
sebuah perubahan sosial (sosial change) dalam tubuh masyarakat kita menuju
kemapanan di setiap lini-lini kehidupan, baik individu ataupun masyarakat. Hal itu
tentu sangat erat kaitannya dengan kualitas individu, atau masyarakat yang sering
diistilahkan dengan “Sumber Daya Manusia”, baik dalam skala mikro maupun
makro. Sebagai contoh, Jepang yang semula diperkirakan sebuah bangsa yang
hancur, dan kalah setelah pemboman besar-besaran terhadap kota Nagasaki, dan
Hiroshima pada perang dunia ke II, ternyata mampu bangkit membangun sebuah
peradaban yang berbasis industri modern. Perubahan cepat ini ternyata
dilatarbelakangi oleh kesiapan sumber daya manusia yang matang. Dan hal ini tentu
saja diperoleh melalui proses pendidikan terutama pendidikan agama Islam.
B. LATAR BELAKANG
Secara umum, yang melatar belakangi saya mengajukan proposal ini adalah
berangkat dari perintah Allah untuk menuntut ilmu, dan niat ikhlas, serta kesadaran
pribadi untuk bergerak maju meningkatkan kualitas diri, dan wawasan berbasiskan
keilmuan yang mendalam. Selain itu, juga berangkat dari rasa memiliki yang tinggi
(sense of belonging), dan tanggung jawab besar terhadap masa depan uamt islam yang
sangat membutuhkan da’i da’i yang berilmu tinggi dan wawasan yang luas.
Disisi lain, berangkat dari fakta sosial yang ada di tengah masyarakat yaitu
banyaknya generasi muda daerah yang tidak mampu melanjutkan studinya hanya
karena keterbatasan ekonomi, padahal mereka mempunyai potensi, dan otak yang
sangat cemerlang. Namun, tidak sedikit pula yang bertekad untuk melanjutkan
studi dengan segala keterbatasan ekonomi, sebagaimana yang sedang saya hadapi.
Sejujurnya saya ungkapkan betapa sering saya dibenturkan kepada masalah dan
problem finasial, sementara kebutuhan yang bersifat primer harus dipenuhi demi
kelansungan hidup, sekaligus demi kelancaran proses menuntut ilmu. Beranjak dari
itu semua, dengan rendah hati saya mengajukan proposal ini untuk mendapatkan
bantuan dari Bapak dalam mencapai cita cita yang masih terpendam dalam hati ini.
Disamping itu, kita telah mengetahui bersama bahwa kejayaan suatu negeri
akan tercapai apabila masyarakatnya telah beriman, dan bertaqwa kepada Allah
Swt. Keimanan dan ketaqwaan ini tidak akan terwujud kecuali dengan ilmu. Fakta-
fakta sejarah telah menjadi saksi bahwa maju-mundurnya suatu negeri, dan jaya-
tidaknya sebuah negara tergantung kepada kualitas ilmu pengetahuan yang dimiliki
oleh masyarakat negeri itu. Oleh karena itulah Allah Swt., menyuruh umat Islam
untuk menuntut ilmu terutama ilmu tentang agama Islam. Allah berfirman dalam
surat At-Taubah ayat 122:
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya."
Ilmu agama inilah yang akan memandu umat menuju kejayaan hakiki dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A`raf
ayat 96;
Artinya : "Jikalau sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami
akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
C. MAKSUD DAN TUJUAN
E. BIODATA DIRI
Jenjang Pendidikan :
SDN Siru (2009)
SMP SATAP 6 Lembor (2012)
MA. Dakwah islamiyah Putra, PONPES Nurul Hakim, Kediri, Lombok
Barat (2015)
No. HP : 085214107268
SOSMED : email: hasdinbinahmad@gmail.com
Fb: hasdin Minsaf
G. PENUTUP
Akhirnya dengan penuh harapan akan rahmat dan ridho-Nya, semoga Allah
Swt., memberikan kemudahan kepada hamba-Nya yang sedang menuntut ilmu ini.
Semoga di balik segala kesulitan dalam menuntut ilmu, masih ada secercah harapan
kiranya Allah akan memberikan kemudahan kepada saya.
"Maka sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan
itu terdapat kemudahan."
HASDIN MINSAF