Anda di halaman 1dari 11

0

“Implementasi Pendidikan Abad 21 pada Program Kerja Staff


Kesiswaan di SMA Triguna Jakarta”.

Oleh : Wahzudin Wahid, S.Pd.I

NUPTK :4236762663130113
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa yang hebat adalah bangsa yang mampu mempersiapkan


generasinya agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan efektif serta mampu
berkonstribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
peradaban dunia. Nilai nilai karakter dan kecakapan abad 21 yang tertanam
pada seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, dianggap sebagai
indikasi suksesnya cita-cita luhur tersebut, termasuk di dalamnya cita-cita
pendidikan nasional.

Untuk menjadi sebuah bangsa yang hebat sebagaimana cita-cita


pendidikan ini, harus dimulai dari kelompok masyarakat terkecil, mulai dari
keluarga, sekolah dan masyarakat yang nantinya akan menopang kehidupan
berbangsa dan bernegara. Seluruh elemen masyarakat dalam sebuah
bangsa harus bersama-sama terlibat dan mendukung serta
mengimplementasikan pendidikan abad 21 untuk mewujudkan bangsa yang
hebat, sejahtera, bahagia dan memiliki martabat di mata dunia internasional.

Sekolah, merupakan elemen terpenting dalam membentuk dan


mengembangkan kecakapan pendidikan abad 21, seiring pesatnya arus
globalisasi, sumber daya manusia semakin dituntut untuk mampu bersaing
dalam kancah dunia internasional. Proses berpikir kritis, berinovasi dan
berkarya di dunia pendidikan, menjadi modal penting dalam pembangunan
bangsa agar mampu bersaing dengan bangsa lainnya. Guru dan siswa,
karyawan dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam satuan pendidikan
perlu berupaya sungguh-sungguh agar memiliki kemampuan belajar dan
mengajar abad 21 ini. Sejumlah tantangan dan peluang harus dihadapi siswa
dan guru agar dapat melahirkan generasi yang memiliki kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik, lebih kreatif, inovatif dan
2

produktif untuk menghadapi berbagai persolan tantangan zaman dalam


memasuki masa depan lebih baik di era abad 21 ini.

Oleh karena itu, SMA Triguna 1956 sebagai lembaga pendidikan


sepenuhnya mendukung dan mengimplementasikan proses pembelajaran
abad 21 dalam program-program kesiswaannya, diantaranya dengan cara
mengimplementasikan pendidikan abad 21 berbasis kelas, berbasis budaya
sekolah dan berbasis budaya masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan, maka penulis menyusun makalah ini dengan judul
“Implementasi Pendidikan Abad 21 pada Program Kerja Staff Kesiswaan
di SMA Triguna Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas, penulis
menemukan identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penyusunan
makalah sebagai berikut:
1. Kurangnya optimalisasi sekolah dalam mengimplementasikan
Pembelajaran Abad 21 secara konsisten dan berkesinambungan
2. Rendahnya nilai nilai karakter religius, nasionalis, mandiri, kreatif,
inovatif , produktif, gotong royong dan integritas siswa.
3. Rendahnya tingkat keterlibatan warga sekolah dalam pelaksanaan
Pembelajaran Abad 21
4. Pentingnya siswa mendapatkan Pembelajaran Abad 21 dalam
kegiatan pendidikan di sekolah SMA Triguna Jakarta

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah yang telah diuraiakan sebelumnya,


maka rumusan masalah yang penulis sederhanakan dari paparan
pembatasan masalah adalah:
1. Bagaimana proses implementasi Pembelajaran Abad 21 di SMA
Triguna Jakarta?
3

BAB II

PARADIGMA PENDIDIKAN ABAD 21 DAN PENGARUHNYA


TERHADAP SEKOLAH

1. Pendidikan Abad 21
Pendidikan pada Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan
antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan
terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kecakapan tersebut
dapat dikembangkan melalui berbagai model kegiatan pembelajaran berbasis
pada aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi
pembelajaran. Selain dari pada itu, kecakapan yang dibutuhkan dalam dunia
pendidikan pada Abad 21 adalah keterampilan berpikir lebih tinggi (Higher
Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan
peserta didik dalam menghadapi tantangan global.

gambar. 1 Framework for 21st Century Learning

Kecakapan Abad 21 yang terintegrasi dalam Kecakapan Pengetahuan,


Keterampilan dan sikap serta penguasaan TIK dapat dikembangkan melalui:
(1) Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and
Problem Solving Skill; (2) Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills);
4

(3) Kecakapan Kreatifitas dan Inovasi(Creativity and Innovation); dan


(4) Kecakapan Kolaborasi (Collaboration). Keempat kecakapan tersebut telah
dikemas dalam proses pembelajaran kurikulum 2013.
Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita
bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia,
dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam
dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya
manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan
berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP, 2010)
Dengan demikian, implementasi pendidikan abad 21 yang
diimplementasikan pada program-program sekolah hakikatnya adalah untuk
mendukung suksesnya Pendidikan Nasional abad 21, yang bertujuan untuk
mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang
sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan
bangsa lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri
dari sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri,
berkemauan dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya
(BSNP, 2010).
5

BAB III

Implementasi Pendidikan Abad 21 pada Program Kesiswaan di


SMA Triguna Jakarta

SMA Triguna Jakarta merupakan sekolah yang mengimplementasikan


Pendidikan Abad 21 dalam program-program kesiswaannya. Berdasarkan
observasi yang penulis lakukan, implementasi Pendidikan Abad 21 yang
dilakansanakan di SMA Triguna Jakarta dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Pendidikan Abad 21 berbasis kelas. Melalui pendidikan dan pembelajaran
abad 21 berbasis kelas diharapkan terwujud interaksi belajar mengajar
yang dinamis mengarah kepada pencapaian tujuan, yaitu perubahan
perilaku dan pribadi peserta didik yang optimal serta memiliki kemampuan
berkreasi, berinovasi dan berproduksi yang bermanfaat bagi siswa dan
sekolah baik saat ini maupun di masa depan.
2. Pendidikan Abad 21 berbasis budaya sekolah. Pendidikan dan
pembelajaran Abad 21 dan yang dilaksanakan di SMA Triguna Jakarta
juga berbasis budaya sekolah. Budaya sekolah yang baik dapat
mengembangkan iklim akademik yang kompetitif dan kolaboratif, hal ini
diperlukan sekolah dalam rangka menetapkan atau memperkuat branding
sekolah, serta menjawab tantangan pendidikan di abad 21.
3. Pembelajaran Abad 21 berbasis budaya masyarakat. Sekolah sebagai
fasilitator dan penggerak pendidikan berkolaborasi dan bekerjasama
dengan masyarakat dalam rangka memperkuat pendidikan abad 21.
Adapun secara khusus, pembinaan kesiswaan ditujukan untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik (siswa) melalui
penyelenggaraan program bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan,
agar peserta didik memiliki kecakapan abad 21. kegiatan kegiatan yang
dimaksud dapat dideskripsikan dalam program sebagai berikut :
6

a. Program Kesiswaan, salah satu pilar suksesnya pendidikan abad 21

Untuk dapat mensukseskan program pendidikan abad 21 di SMA


Triguna, maka perlu disusun sebuah perencanaan kegiatan yang
berfungsi sebagai pembinaan kesiswaan dan bertujuan untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik melalui penyelenggaraan
program bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan, agar peserta didik
dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada kecakapan
abad 21 sebagai berikut :

1) Learning and innovation skills, yaitu dengan menggalakkan dan


mendukung penuh studi club di luar jam belajar untuk kesiapan
peserta didik agar memiliki kecakapan hidup abad 21 di masa depan,
seperti :
a) Moslem/Christian Super Student, English Club, Mandarin Club,
KIR, Bisnis Center, koperasi/BMT siswa, dengan melibatkan
penuh peran guru agama, guru ekonomi dan guru KWH sebagai
pembina.
b) Mewadahi eksperimen di bidang ilmu eksakta dan ilmu sosial,
seperti mengembangkan tanaman hydrophonics, penelitian
sejarah, sosiologi, geografi dan lain sebagainya dengan
melibatkan penuh guru bidang studi yang bersangkutan.
2) Information, media and technology skills, yaitu dengan menyediakan
sistem informasi literasi yang cepat dan efesien dalam bentuk :
a) perpustakaan digital dan majalah sekolah berbasis daring.
b) memberikan wadah untuk hasil literasi siswa melalui majalah
sekolah online dan offline, majalah dinding, dan bekerjasama
dengan media elektronik serta media cetak.
c) Pengembangan sistem komunikasi antara sekolah dan orang tua
dapat dilakukan dengan sebuah aplikasi digital melalui sistem
android.
7

d) Sistem informasi kehadiran siswa melalui finger print di setiap


kelas.
e) Group kelas yang berafiliasi dan terkoneksi dengan jaringan
sekolah dan orangtua, sehingga semua sistem informasi termasuk
di dalamnya sistem penilaian dapat di kontrol dan diakses
dimanapun dan kapanpun secara efesien, transparan dan
akuntabel.
3) Life and career skills, yaitu dengan mewujudkan tenaga kependidikan
dan peserta didik agar dapat berkembang dan menjadi pribadi yang
fleksibel dan pandai beradaptasi, inisiatif, produktif dan memiliki
keterampilan leadership yang unggul. Diantaranya dengan cara :
a) Pembinaan tenaga kependidikan melalui self motivation training
b) Mendirikan pusat-pusat life skills seperti Quran Learning Center
sebagai pusat kajian dan pengamalan terhadap syariat agama
sebagai inspirasi totalitas diri dalam melaksanakan program
pendidikan abad 21, demikian juga dengan pesera didik non
muslim.
c) Pemberian wadah kreatifitas dan produktifitas sesuai dengan
kecakapan peserta didik yang sejalan dengan kecakapan hidup
abad 21.
b. Penguatan Kompetensi abad 21 dalam Program Kesiswaan
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, implementasi pendidikan
abad 21 di SMA Triguna dilaksanakan melalui tiga cara, yaitu
implementasi pendidikan abad 21 berbasis kelas, budaya sekolah dan
budaya masyarakat.
1) Implementasi Pendidikan Abad 21 pada program kesiswaan berbasis
kelas. Bentuk kegiatannya antara lain :
a) Internalisasi tata tertib, tata krama, sikap saling menghormati dan
menghargai di dalam kelas saat KBM dan di luar KBM
b) Memulai dan mengakhiri KBM dengan internalisasi nilai-nilai
sosial-keagamaan, dan peningkatan semanagat nasionalisme.
8

c) Seluruh guru dan wali kelas, saling berkoordinasi dengan guru BK


dan sebaliknya, untuk memahami perkembangan peserta didik
yang mencakup karakteristik, fisik psikomotorik, sosial emosional,
intelektual, bakat dan minat serta perkembangan kreatifitas siswa,
sehingga pembinaan dan bimbingan kepada siswa dapat berjalan
optimal.
d) Setiap pendidik dan peserta didik, dipastikan melaksanakan KBM
dengan metode learning and innovation skills
2) Implementasi Pendidikan Abad 21 pada program kesiswaan berbasis
budaya sekolah.
a) Internalisasi nilai nilai life and career skills kedalam seluruh
program kesiswaan, OSIS dan seluruh kegiatan ekstrakurikuler.
b) Memberikan reward kepada setiap siswa yang berprestasi
akademik dan non akademik.
c) Mengadakan science competition dan social science competition,
serta Islamic/Christian Science Competition.
d) Menyelenggarakan event Triguna Award untuk mengapresiasi
para peserta didik dan kelas yang menginspirasi secara berkala,
mingguan, bulanan dan akhir tahun.
e) Memaksimalkan pemanfaatan fasilitas sekolah seperti masjid,
perpustakaan, laboratorium, aula dan lapangan sebagai pusat
pengembangan diri pendidik dan peserta didik, misalnya masjid
sebagai pusat laboratorium pendidikan karakter dan islamic life
skills, begitu juga dengan fasilitas sekolah lainnya.
3) Implementasi Pendidikan Abad 21 pada program kesiswaan berbasis
budaya masyarakat.
a) Menjalin networking dengan masyarakat untuk menciptakan
keamanan dan ketertiban.
b) Menjalankan program parenting education secara berkala
c) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi
sumber belajar dan tenaga ahli dalam keilmuan tertentu
9

d) Pemberian panduan akademik untuk orangtua peserta didik dan


masyarakat pada umumnya
e) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk study visit
di luar lingkungan sekolah atau mencari sumber belajar ke
masyarakat
f) Melibatkan masyarakat dalam melaksanakan kebijakan sekolah
yang berhubungan dengan civic
g) Menjalin hubungan emosi yang positif antara guru, wali murid
dan siswa melalui forum kajian ilmiah dan keagamaan.
c. Standar Kelulusan SMA Triguna dan Kecakapan Abad 21

Sesuai dengan master of key dari pendidikan abad 21, sekolah dituntut
untuk melahirkan peserta didik yang sukses. Kesuksesan yang diimaksud
adalah mencakup kecakapan berbahasa inggris dan bahasa asing lainnya,
serta menguasai pembelajaran yang telah ditempuhnya selama di sekolah,
sehingga pada abad 21 ini para lulusan memiliki kecakapan abad 21 yang
matang dan siap mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi di masa
depan, tentunya dengan menguasai teknologi informasi dan memiliki
kecakapan hidup dan berkarakter, serta memiliki life and career skills.

Lebih lanjut, lulusan (outcome) dari SMA Triguna mampu bersaing di


dunia lokal dan internasional dengan memilik integritas sebagai berikut :

1) Siap menghadapi persaingan dunia yang pasang surut,


dinamis, unpredictable (tidak bisa diramalkan),
2) Memiliki perilaku yang kreatif dan inovatif
3) Memiliki kecerdasan yang kompleks (IQ, AQ, EQ dam SQ)
4) menghasilkan inovator yang handal di zamannya
10

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam pelaksanaannya, implementasi Pendidikan Abad 21 di SMA


Triguna Jakarta memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang ada
bersumber dari manajemen sekolah, dimana unit SMA diberikan hak otonomi
oleh Yayasan yang menaunginya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
secara mandiri. Kemudian Sumberdaya manusia yang terdiri dari Pendidik
dan Tenaga Kependidikan yang bersertifikat sesuai dengan keahliannya,
serta budaya sekolah dan budaya masyarakat yang cenderung mendukung
segala aktifitas pendidikan dalam rangka menguatkan pendidikan karakter
peserta didik.
Disisi lain, kelemahan yang ada juga bersumber dari hal yang sama.
Lemahnya manajemen dan inkonsistensi dalam implementasi penguatan
pendidikan karakter menjadi masalah tersendiri untuk dicarikan solusinya.
Sumber daya manusia yang terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan
belum sepenuhnya melaksanakan program penguatan Pendidikan Abad 21
yang disepakati implementasinya di sekolah. Warga sekolah yang lain seperti
karyawan di bagian pramubhakti dan satuan tugas keamanan sekolah masih
belum optimal dan selaras dengan cita-cita Pendidikan Abad 21 yang menjadi
program sekolah.
Dengan demikian, seluruh pihak yang masuk dalam jajaran
kepemimpinan di sekolah harus melaksanakan tugasnya sebagai supervisor
untuk memastikan program-program pendidikan abad 21 berjalan dengan
baik. Dalam konsep Islam, setiap manusia adalah pemimpin, dan setiap
pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Jika
konsep ini tertanam dalam diri kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staff dan
guru serta seluruh warga sekolah, maka semua pihak akan berperan sebagai
supervisor bagi diri dan lingkungannya, dan tidak menutup kemungkinan,
program-program kesiswaan yang berorientasi pada kecakapan abad 21
dapat diwujudkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai