Anda di halaman 1dari 3

Pentingnya Aplikasi Sistem Informasi

Berbasis Komputer Di Rumah Sakit


Pendidikan masyarakat dan akses informasi tentang kesehatan yang semakin tinggi
menyebabkan tingginya tuntutan kebutuhan kesehatan. Guna memenuhi tuntutan pelayanan
kesehatan tersebut, maka komputerisasi sangat dibutuhkan di rumah sakit untuk menghindari
kesalahan yang tidak diinginkan seperti redudansi data, unintegrated data, human eror, dan
terlambatnya informasi mengingat faktor kesehatan sangat penting bagi seseorang. Sistem
informasi rumah sakit (SIRS) secara garis besar mempunyai dua fungsi yaitu sistem
informasi pelayanan rumah sakit dan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).
Kedua fungsi tersebut saling terkait dan saling melengkapi sehingga pada akhirnya akan
membuat sistem yang terintegrasi dan handal. Peranan operasional sistem informasi dalam
rumah sakit antara lain adalah (Sutanto, 2008) :

1.Kecepatan, misalnya kecepatan dalam penyelesaian pekerjaan administrasi rumah sakit.

2.Akurasi, dengan SIMRS pemeriksaan data transaksi cukup dengan membandingkan laporan
antar unit yang dihasilkan oleh SIMRS dan juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data
untuk transaksi-transaksi tertentu sehingga data terjamin akurasinya.

3.Integrasi, bila dengan sistem manual data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka
dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di bagian pendaftaran saja.

4.Peningkatan pelayanan, pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat
dan akuratnya pelayanan. Saat ini, pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan
administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan sebab ketika data-data tersebut
dibutuhkan dapat dilihat dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.

5.Peningkatan efisiensi, jika kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan administrasi akan lebih cepat dan menghindari
permintaan pemeriksaan laboratorium berulang dikarenakan kertas hasil pemeriksaan
sebelumnya hilang.

6.Kemudahan pelaporan, proses pelaporan berbasis komputer hanya memakan waktu


beberapa menit sehingga dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.

Dari semua peranan SIMRS berbasis komputer tersebut, akan berpengaruh pada
meningkatnya produktivitas kinerja tenaga medis dan staff administrasi di rumah sakit serta
meningkatkan atau memudahkan pelayanan kesehatan sehingga kini hampir seluruh rumah
sakit telah dilengkapi dengan teknologi komputerisasi dalam sistem informasi rumah
sakitnya. Pelayanan rumah sakit terbagi menjadi dua bagian besar yaitu pelayanan medis dan
pelayanan yang bersifat non-medis. Contoh nyata sistem informasi berbasis komputer untuk
mendukung pelayanan bersifat non-medis telah diterapkan dalam rumah sakit yaitu
Computerized Billing System merupakan contoh sistem pengolahan transaksi atau penagihan
elektronik untuk fungsi pelayanan administratif dan keuangan, dimana sistem ini dapat
menjamin manajemen keuangan rumah sakit yang cepat, transparan, dan bertangung jawab
(Anisfuad, 2008; Ida, 2009). Sistem ini sudah digunakan hampir di seluruh rumah sakit, salah
satunya adalah RS Margono Soekarjo telah menggunakan aplikasi ini untuk memudahkan
keluarga pasien melihat biaya yang harus dibayarnya karena daftar obat, biaya tindakan
dokter, biaya rawat inap sudah diketahui melalui layar komputer (Suara Merdeka, 2004).

Pelayanan yang bersifat medis contohnya seperti rekam medis berbasis komputer, secara
prinsip digunakan untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event seorang
pasien di rumah sakit dan disimpan secara digital di dalam database komputer. Aplikasi ini
memberikan kemudahan untuk menyimpan, memperbaharui, mengakses dan mencari catatan-
catatan medis pasien secara lengkap dan cepat. Saat ini klinik Gadjah Mada Medical Centre
telah menggunakan rekam medis berbasis komputer meskipun hanya untuk melayani pasien
rawat jalan (Anisfuad, 2005; Anisfuad, 2008). Aplikasi sistem informasi rekam medis Rumah
Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul dapat mempersingkat proses pembuatan laporan
dan menghasilkan laporan eksternal yang valid sesuai dengan data yang diinput (Suhartanto,
2007). Rekam medis berbasis komputer di Indonesia tidak berkembang dengan cepat karena
adanya isu pengembangan sistem informasi di rumah sakit antara lain dari aspek finansial,
legalitas dan kesiapan pengguna atau tenaga medis. Untuk mendorong minat dan adopsi
rekam medis berbasis komputer, manfaat dan potensinya harus terus menerus disosialisasikan
misalnya mampu menyimpan data pasien dalam jumlah besar hanya menggunakan perangkat
komputer yang bisa dijinjing. Selain itu, dapat memberikan peringatan jika dokter salah
memberikan obat atau ada reaksi antar obat. Di sini, peran penting teknologi dalam sistem
informasi tidak lepas dari potensinya untuk mencegah kesalahan peresepan obat atau medical
error. Disamping sosialisasi yang terus dilakukan, juga memerlukan inisiatif tingkat nasional,
seperti merumuskan perangkat lunak yang sesuai dengan dana rumah sakit dan merancang
aspek legalitas yang memberi jaminan keabsahan informasi rekam medis elektronik. Pada
dasarnya, penggunaan sistem ini sangat tergantung dari tingkat kebutuhan manajemen di
rumah sakit (Anisfuad, 2008). Adapun pelayanan medis berbasis komputer lainnya yaitu
sistem informasi keperawatan. Kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung
kepada kecepatan dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga
pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam
keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Pelayanan keperawatan mengalami perkembangan
teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari
pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian
selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah ditegakkan sebelumnya,
hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat setelah klien menerima asuhan
keperawatan, dan semua proses tersebut tentunya harus sesuai dengan NANDA, NIC, dan
NOC. RSUD Banyumas merupakan salah satu rumah sakit yang sudah menerapkan sistem
informasi keperawatan berbasis komputer menggunakan NANDA (North American Nursing
Diagnosis Association), NIC (Nursing Intervention Classification) dan NOC (Nursing
Outcome Classification) yang diciptakan oleh kawan-kawan perawat di RSUD Banyumas.
Saat ini di beberapa bangsal, perawat menggunakan laptop, wifi dan komputer desktop untuk
membuat dokumentasi keperawatan. Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan
segera dapat memasukkan data terkini serta intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam
komputer yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam
dokumentasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan (meningkatkan kualitas
dokumentasi karena dapat mencegah redundancy). Adapun keuntungan lain dari sistem ini
yaitu meningkatkan kualitas asuhan, meningkatkan produktifitas kerja, memudahkan
komunikasi antara tim kesehatan, memudahkan dalam mengakses informasi, meningkatkan
kepuasan kerja perawat, perawat memiliki waktu lebih banyak untuk melayani pasien,
menurunkan Hospital Cost, menurunkan Lost of data and information (Agustine, 2009;
Anisfuad, 2006).
Kecenderungan pemanfaatan teknologi juga akan berimbas pada konsep paperless yang
ditandai dengan meluruhnya peran kertas sebagai media pencatat medis. Upaya
pengembangan sistem informasi dalam rumah sakit, saat ini tidak hanya menggunakan
teknologi komputerisasi, tetapi juga telah banyak yang menggunakan teknologi telepon
genggam untuk mendongkrak mutu pelayanan. Layanan informasi rumah sakit yang
berbasiskan SMS terintegrasi dapat melayani registrasi antrian pasien, jadwal praktek dokter,
dan kritik dan saran yang membangun sistem pelayanan kesehatan (Lestantyo dkk, 2008).
PDA juga menjadi sarana peningkatan pelayanan rumah sakit yang digunakan untuk
menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi tertentu.
Adapun teknologi penyimpan data portable seperti smart card yang dapat menyimpan data
pasien namun aplikasi ini baru digunakan di Eropa dan Amerika Serikat (Anisfuad, 2005).

Dapat disimpulkan kehadiran teknologi khususnya komputer dalam sistem informasi rumah
sakit sangat penting untuk mendukung kemudahan dalam manajemen rumah sakit. Oleh
sebab itu, dengan adanya sistem ini dapat membantu pengolahan data dan menghasilkan
informasi yang cepat, tepat, dan akurat sesuai kebutuhan sehingga mampu meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam menyongsong Indonesia Sehat 2010.

SUMBER : http://erzagenatrika.blogspot.com/2010/08/pentingnya-aplikasi-sistem-
informasi.html

Anda mungkin juga menyukai