SOP Bedah
SOP Bedah
PETUNJUKKESELAMATAN PASIEN
RUM.AHSAKJTUMUM PUSAT NASIONAL on CJPTO MANGUNKUSUMO FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSJTASINDONESIA
Halaman ini sengaja dibiarkan kosong
PANDUAN
PENERAPAN
MUTU DAN
KESELAMAT
AN DI
RUMAH
SAKIT BAGI
DOKTER
Jakarta, April
2015
Direktur
Utama
RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo
DAFTAR ISI
1. Apa yang harus saya ketahui dan lakukan ketika saya bertugas
di:
Instalasi Gawat Darurat 1
Unit Rawat Jalan 5
Unit Rawat Inap 9
Unit Perawatan Intensif 13
Unit Layanan Bedah Rawat Sehari (One Day Care) 17
Kamar Operasi 21
2. International Patient Safety Goals (IPSG)/Sasaran 25
Keselamatan Pasien (SKP)
3. Access to Care and Continuity of Care (ACC)/Akses Pelayanan 39
Kesehatan (APK)
4. Patient and Family Rights (PFR)/Hak Pasien Dan Keluarga 51
(HPK)
5. Assessment of Patients (AOP)/Asesmen Pasien (AP) 55
6. Care of Patients (COP)/Pelayanan Pasien (PP) 59
7. Anesthesia and Surgical Care (ASC)/Pelayanan Anestesi dan 79
Bedah (PAB)
8. Medication Management and Use (MMU)/Manajemen 91
Penggunaan Obat (MPO)
9. Patient and Family Education (PFE)/Pendidikan Pasien dan 111
Keluarga (PPK)
10. Quality Improvement and Patient Safety (QPS)/Peningkatan 121
Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
11. Prevention and Control of Infections (PCI)/ 131
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
12. Facility Management and Safety (FMS)/Manajemen Fasilitas 141
dan Keamanan (MFK)
13. Staff Qualification and Education (SQE)/Kualifikasi dan 151
Pendidikan Staf (KPS)
14. Management of Information (MOI)/Manajemen Komunikasi dan 155
Informasi (MKI)
15. Human Research Program (HRP) 159
16. Medical Professional Education (MPE) 165
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 iii
Halaman ini sengaja dibiarkan kosong
2–5
Menit
Segera 5 - 10 Menit
Resusitasi Emergent Triage Sekunder oleh Dokter
Max. 30 menit
1. Mengisi Formulir Evaluasi Awal dan Tata Laksana Transfer
IMET
2. Melakukan pengisian Formulir Evaluasi Lanjut
Sesuai Atas
Anjuran pemintaan
Tim Medis sendiri
(hal. 44) (hal. 49)
Halaman
No. Tindakan Perhatian
Penjelasan
1. Transfusi darah/ a. Informed consent 51 dan 66
produk darah persetujuan pemberian
darah/produk darah
b. Prosedur pemberian
darah/produk darah
c. Formulir monitoring
transfusi
2. Code blue Kriteria dan alur 64
pemanggilan TMRC
3. Terkait populasi 63
khusus
19 Clinical Pathway/PPM/PPK 59
30 Menit Pertama
5
Transfer Pasien
Rawat Jalan
U
NI
T
Ruang Rujuk ke
R Perawatan
IGD
RS/ Faskes (hal. 1)
A Intensif lain
W (hal. 13) (hal. 43)
A
T Pulang
Ruang Ruang Iso- Rawat Inap
Prosedur/ lasi (hal. 9) (hal. 41)
pemeriksaan
diagnostik
(hal. 21)
24 Jam pertama
Rawat Inap
Halaman
No Tindakan Perhatian
Penjelasan
1. Transfusi 1. Informed consent 51 dan 66
darah/produk persetujuan pemberian
darah darah/produk darah
2. Prosedur pemberian darah/
produk darah
3. Formulir monitoring transfusi
2. Kemoterapi 51 dan 63
3. Code blue Kriteria dan alur pemanggilan 64
TMRC
4. Terkait populasi 63
khusus
Hal lain yang wajib saya ketahui saat saya bertugas di Unit
Rawat Inap
Halaman
No. Topik
Penjelasan
U 1. International Patient Safety Goals/Sasaran 25
NI Keselamatan Pasien
T 2. Prosedur Delayed Treatment 40
R 3. Privasi pasien 51
A 4. Second opinion
W 5. General consent 51
A 6. Informed consent 52
T 7. Hak dan kewajiban pasien dan keluarga 51
8. Penilaian dan tatalaksana nyeri 69
9. Kriteria dan alur pasien paliatif 71
10. Pencegahan infeksi (kebersihan tangan, etika 131
batuk, penggunaan APD, tertusuk jarum, ruang
isolasi)
11. Manajemen obat 91
12. Laporan insiden (alur dan cara pelaporan) 121
13. Indikator mutu dan keselamatan 127
14. Tujuh Kode darurat 141
15. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) 144
16. Pengelolaan B3 (Bahan Berbahaya dan 145
Beracun)
17. Kelengkapan dan hal penting terkait rekam 156
medik
18. Discharge Planning 60
19. Pasien yang meninggalkan perawatan dengan/ 49
tanpa memberitahu dokter
20. Standar Singkatan 155
21. Kunjungan Pre anestesia/ Penilaian pra sedasi 81
22. Clinical Pathway/PPM/PPK 59
Rujukan RS Luar
24 Jam pertama
HCU Meninggal
Halaman
No. Tindakan Perhatian
Penjelasan
1. Transfusi darah/ a. Informed consent 51 dan 66
produk darah persetujuan pemberian
darah/produk darah
b. Prosedur pemberian darah/
produk darah
c. Formulir monitoring transfusi
2. Code blue Kriteria dan alur pemanggilan 64
TMRC
3. Terkait populasi 63
khusus
Halaman
No. Tindakan Perhatian
Penjelasan
1. Transfusi darah/ a. Informed consent 51 & 66
produk darah persetujuan pemberian
darah/ produk darah
b. Prosedur pemberian darah/
produk darah
c. Formulir monitoring transfusi
3. Terkait populasi 63
khusus
KAMAR OPERASI
bertugas di Kamar Operasi?
anestesi anestesi
- Dijemput oleh perawat
dari PICU
KAMAR OPERASI
Halaman
No. Tindakan Perhatian
Penjelasan
1. Transfusi darah/ a. Informed consent 51 dan 66
produk darah persetujuan pemberian
darah/ produk darah
b. Prosedur pemberian
darah/ produk darah
c. Formulir monitoring
transfusi
2. Code blue Kriteria dan alur 64
pemanggilan TMRC
3. Terkait populasi 63
khusus
Halaman
No. Topik Penjelasan
K
1. International Patient Safety Goals/ Sasaran 25
A Keselamatan Pasien
M
2. Prosedur Delayed Treatment 40
A
R 3. Privasi pasien 51
O
P 5. Informed consent 51
IPSG 1
Gunakan minimal dua identitas pasien:
1. Nama lengkap, dan
2. Tanggal lahir
Untuk pasien tidak dikenal gunakan sesuai
dengan jenis kelamin dan umur:
Tn./Ny./An./By. X 14001
Dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Dua angka digit pertama merupakan
tahun pelayanan dilaksanakan
2. Tiga angka digit terakhir merupakan
nomor urut pasien tidak dikenal yang
dilayani pada tahun tersebut
Pasien diidentifikasi saat:
1. Pemberian obat,
2. Pemberian diet/makan pasien.
3. Pemberian transfusi darah dan produk
darah.
4. Pengambilan sampel darah atau
spesimen lain.
5. Melakukan prosedur/tindakan/operasi.
Label identitas standar terdiri atas 4
(empat) identitas yaitu:
1. Nama lengkap
2. Tanggal lahir
3. Nomor rekam medik
4. Jenis kelamin
Identitas di formulir:
NRM :
Nama lengkap :
Jenis kelamin :
Tanggal lahir :
IP (Tempelkan s tiker pasien jika tersedia)
S
G Identifikasi Pasien Berisiko:
1. Proses identifikasi pasien yang berisiko
alergi, jatuh, DNR (do not resuscitate),
keterbatasan ekstremitas dan
pemasangan implan radioaktif.
2. Penanda risiko dipasang setelah pasien
dinyatakan berisiko atau terjadi
perubahan risiko pasien.
Penanda Risiko:
Klip Kuning : Risiko jatuh
Klip Merah : Risiko alergi
Klip Ungu : DNR (Do Not
Resuscitate)
Klip Pink : Keterbatasan
ekstremitas
Gelang Abu-abu : Terpasang implan
radioaktif
Pada pasien yang tidak dapat dipasang
gelang identitas/gelang risiko → STIKER
berwarna yang ditempel pada halaman
depan status pasien.
26 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
IPSG 2. Tingkatkan Komunikasi Efektif
IPSG 2
c. pasien dalam pengobatan yang memerlukan pengawasan khusus,
d. kondisi yang memerlukan monitoring ketat.
IPSG 3
Rumah sakit membuat Daftar Obat
High Alert (terbarui tanggal 24
Desember 2014)
Obat Look Alike Sound Alike (LASA)
dikelola untuk mencegah terjadinya
kesalahan, dengan cara pemberian
label LASA dan penyimpanan dipisah
satu dengan yang lain.
Obat-obatan LASA jika diinstruksikan
secara verbal oleh Dokter, wajib dibaca
ulang dan dieja per huruf.
3. Time Out
Seluruh anggota tim operasi/prosedur melakukan komunikasi
secara verbal dan mendokumentasikan prosedur time out sesaat
sebelum mulai operasi/prosedur → Checklist Keselamatan
Operasi/ Keselamatan Prosedur.
30 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
IPSG 5. Menurunkan Risiko Infeksi
Nosokomial
Lima momen cuci tangan
1. Sebelum kontak dengan pasien.
2. Sebelum tindakan aseptik
IPSG 5
3. Setelah kontak cairan tubuh pasien.
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien.
IP
S
G
IPSG 6
Tingkat Risiko:
IP
S
G
Tingkat Risiko:
IPSG 6
(sempoyongan / limbung)?
B. Apakah pasien memegang pinggiran kursi atau meja
atau benda lain sebagai penopang saat akan
duduk?
IPSG 6
Lakukan penilaian ulang bila terjadi perubahan kondisi
Risiko tinggi:
1. Pasang klip risiko jatuh.
2. Pasang segitiga jatuh
3. Pasang handrail tempat tidur
4. Edukasi pasien dan keluarga à pasang akrilik edukasi
5. Edukasi pasien dan keluarga serta jelaskan tujuan pemasangan
penanda risiko.
ACC/APK
Tiga Poin Edukasi Penting Sebelum Pasien Masuk Rawat Inap
Hasil pemeriksaan dan rencana tindakan terapi
Target perawatan (outcome): kondisi apa yang akan dicapai dan
berapa lama perawatan
Perkiraan biaya. Edukasi ini dapat dilakukan oleh petugas
administrasi di poliklinik (masing-masing unit kerja menyiapkan
daftar tarif untuk dapat diinformasikan)
Prosedur Delayed Treatment (sebab dari dalam RS)
Ketika harus menunggu dalam waktu yang lama untuk mendapatkan
pelayanan diagnostik dan/atau perawatan yang sudah direncanakan
karena kondisi di RS → buatkan daftar tunggu baru
ACC/APK
diagnosis,
prosedur yang sudah dilaksanakan,
obat,
kondisi pasien saat ditransfer.
Prosedur Transfer Pasien Antar Ruang :
1. Lakukan pemeriksaan tanda vital 30 menit sebelum pasien
ditransfer. Bila pasien dalam kondisi yang baik untuk transfer,
pasien dapat ditransfer ke tempat yang dituju
2. Selanjutnya dilakukan proses serah terima pasien ke pada
petugas penerima. Petugas penerima melakukan konfirmasi
kondisi pasien dengan melakukan pemeriksaan tanda vital
pasien. Selanjutnya proses serah terima dilakukan dengan
menandatangani formulir transfer.
3. Tiga puluh menit sebelum transfer kembali, kondisi pasien
harus diperiksa dan dicantumkan dalam formulir transfer yang
sama.
4. Memastikan seluruh bagian dalam formulir transfer tersebut
tertulis lengkap dan jelas tanpa singkatan.
Mohon perhatian:
Bagi DPJP yang merawat pasien di RSCM Kencana atau Ruang
Rawat VIP, pengisian formulir transfer HARUS dilakukan oleh DPJP
Utama.
A
C
C/
A
ACC/APK
Resume Medik
Dibuat 1x24 sebelum pasien pulang
ACC/APK
ACC/APK
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 47
Formulir Discharge Planning (halaman 2)
A
C
C/
A
Prosedur Pembuatan Discharge Planning
Formulir Discharge Planning ditujukan untuk membantu semua
profesi memastikan bahwa pasien dan keluarga mendapatkan
informasi yang memadai yang diperlukan pasien untuk
melanjutkan proses perawatan setelah pasien selesai menjalani
perawatan.
Pengisian formulir Discharge Planning lengkap dilakukan oleh
perawat 1x24 jam sebelum pasien pulang.
Tahap 1 harus selesai diisi paling lambat 2x24 jam pertama
proses admisi pasien.
Tahap 2 - 4 diisi sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan
catatan yang dibuat oleh masing-masing profesi (dokter,
perawat, dietisien, farmasis) pada catatan perkembangan pasien
terintegrasi dan formulir Informasi dan Edukasi Terintegrasi.
Tabel serah terima memastikan dan menjamin perawat, pasien
dan keluarga telah menyelenggarakan proses serah terima yang
diperlukan.
Profil Rawat Jalan
ACC/APK
Ginjal Kronik on HD, Kemoterapi, Radioterapi, dan Geriatri.
Pasien rawat jalan lainnya, formulirnya juga diisi oleh dokter dan
berisi:
– tanggal pasien berkunjung hari tersebut
– diagnosis pasien
– menulis nama dokter DPJP atau pemeriksa
– obat-obatan yang diberikan dan data klinis penting pasien
(riwayat rawat inap, dan prosedur bedah sejak kunjungan
terakhir)
– pengisian kode ICD dalam formulir profil pasien rawat jalan
dilakukan oleh petugas Rekam Medis
– menuliskan diagnosa dan tindakan, tidak boleh
menggunakan singkatan
Formulir profil pasien rawat jalan dimasukkan ke dalam file
Rekam Medis
PFR/HPK
No. Formulir Keterangan
1. General Diberikan pada saat pasien akan masuk rawat inap
Consent Berisikan:
a. Persetujuan Pasien dan Keluarga terkait tindakan
medik keseharaian ringan seperti pemasangan infus,
NGT, pengambilan darah untuk laboratorium,
pemeriksaan radiologi tanpa kontras, dll.
b. Persetujuan pasien bahwa perawatan akan
melibatkan peserta didik (kecuali RSCM Kencana)
c. Privasi dan kerahasiaan pasien
2. Tindakan Harus dilengkapi sebelum melakukan tindakan.
Kedokteran
3. Bedah Harus dilengkapi sebelum melakukan tindakan
4. Radiologi Untuk tindakan radiologi invasif dan atau menggunakan
kontras
5. Kemoterapi Dimintakan sebelum melakukan prosedur pertama kali
dan diulang setiap siklus atau bila ada perubahan
kondisi
6. Transplantasi Harus dilengkapi sebelum melakukan tindakan.
Untuk donor hidup juga dimintakan informed consent.
7. Penelitian Harus dilengkapi sebelum penelitian berjalan
8. Transfusi Dimintakan sebelum melakukan prosedur pertama kali.
Darah
9. Penolakan Dimintakan jika pasien/keluarga menolak tindakan yang
Tindakan direncanakan oleh tim medis.
Pengertian:
PFR/HPK
Merupakan permintaan pasien dan atau keluarga untuk mendapatkan
pandangan yang lain terkait dengan masalah kesehatan, diagnosis,
rencana pemeriksaan, rencana tindakan dan pengobatan kepada
dokter lain.
Prosedur:
1. Pasien dan atau keluarga pasien menyampaikan permohonan baik
secara lisan maupun tertulis kepada DPJP yang merawat pasien
untuk meminta surat pengantar second opinion ke dokter lain baik
di dalam maupun di luar rumah sakit.
2. DPJP yang merawat pasien memberikan surat pengantar Second
Opinion kepada pasien dan keluarga untuk disampaikan kepada
dokter yang dituju.
3. Pasien dan keluarga mendapat hasil second opinion.
4. Pasien dan keluarga menyerahkan hasil second opinion kepada
DPJP yang merawat pasien.
5. DPJP yang merawat pasien berhak menerima atau menolak untuk
menggunakan pendapat dari dokter yang memberikan second
opinion dalam proses pengobatan yang diberikan kepada pasien.
6. Apabila DPJP menolak hasil second opinion, maka pasien berhak
untuk melanjutkan atau tidak proses perawatan dan pengobatan
dengan DPJP yang bersangkutan.
7. Apabila DPJP menerima hasil second opinion dan menggunakan
dalam pengobatan pasien maka segala risiko yang timbul atas
proses pengobatan menjadi tanggung jawab DPJP.
8. Hasil second opinion baik diterima maupun ditolak, salinannya
harus disimpan dalam Rekam Medik pasien.
Halaman ini sengaja dibiarkan kosong
P
F
R/
H
ASSESSMENT OF PATIENTS (AOP)/
ASESMEN PASIENT (AP)
AOP/AP
1. Pasien rawat inap: harus dilengkapi dalam waktu 1x24 jam
2. Pasien rawat jalan: harus dilengkapi dalam waktu <2 jam
3. Pengkajian awal medis pasien rawat jalan dibuat ulang jika
pasien datang setelah tidak berobat selama 1 tahun atau lebih
4. Hasil pemeriksaan penunjang pasien rawat jalan yang berasal
dari luar rumah sakit bila waktunya kurang dari 30 hari masih
bisa dipergunakan kecuali bila status kesehatan dan kondisi
pasien berubah.
Pengkajian meliputi:
1. Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat alergi
4. Riwayat kesehatan/perawatan sebelumnya
5. Riwayat penyakit dalam keluarga.
6. Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi, kejiwaan dan kebiasaan
7. Pemeriksaan fisik (termasuk anda vital)
8. Skrining nyeri, status fungsional, risiko jatuh, pengkajian kulit
9. Skrining gizi
10. Pengkajian kebutuhan informasi dan edukasi
9. Hasil laboratorium rutin dan pemeriksaan penunjang lainnya
10. Daftar diagnosis/masalah medik dan keperawatan
10. Rekonsiliasi Obat (Daftar obat yang dibawa pasien dari rumah/
dikonsumsi oleh pasien 1 bulan terakhir) → RAWAT INAP
11. Perencanaan Perawatan Pasien/Care Plan → RAWAT INAP
12. Kebutuhan perencanaan pulang (discharge planning) → pada
pasien khusus di RAWAT INAP
AOP/AP
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
>15 kg 4
2. Apakah asupan makana berkurang karena tidak nafsu makan?
a. Tidak 0
b. Ya 1
Skor total
Pasien dengan diagnosis khusus: Ya Tidak
Keseragaman Pelayanan
COP/PP
1. Kebijakan:
a. Akses pelayanan tidak bergantung pada kemampuan bayar
pasien.
b. Akses pelayanan tidak bergantung pada hari atau jam
tertentu
2. Clinical Pathway:
a. Lima Clinical pathway yang diukur oleh korporat (2015)
Total Hip Replacement
Sectio Cesaria
Community Aquired Pneumonia
VSD Closure
Acute Miocard Infarction
b. Tambahan satu dari masing-masing departemen (sesuai
kebijakan)
3. Panduan keseragaman pelayanan (buku panduan di masing-
masing unit kerja dikeluarkan oleh Bidang Pelayanan Medik)
a. Intensive Care
b. Endoskopi
c. Kateterisasi Jantung
d. IGD dan IMET
e. Resusitasi
f. Hemodialisis
g. Transfusi darah
h. Kemoterapi
i. Radiasi
j. Pasien cacat
k. Paliatif/End of Life
l. Pelayanan Gizi
m. Pasien anak dan neonatus
n. Pasien usia lanjut
o. Ketergantungan obat dan alkohol
p. Restrain/Fiksasi Fisik
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 59
Rencana Perawatan Pasien/Care Plan dan Discharge Planning
1. Pertama kali dibuat dalam 1x24 jam setelah pasien masuk rawat inap →
bagian dari asesmen awal
2. Bersifat individual dan berdasarkan hasil asesmen pasien yang
dituangkan dalam daftar masalah/diagnosis
3. Dapat berfungsi sebagai media komunikasi rencana perawatan pasien
antar tenaga kesehatan (dokter, perawat, dietisien, dan farmasis) -
C menggunakan bahasa umum
O 4. Untuk pasien dengan diagnosis tunggal tanpa penyulit dan telah memiliki
clinical pathway, maka lembar clinical pathway dapat dijadikan lampiran
P/ care plan
P
Hal yang harus ada dalam Care Plan Terintegrasi:
1. Tanggal dan Jam Penulisan
2. Daftar Masalah/Diagnosis
3. Intervensi (Farmakologis dan Non Farmakologis)
Dituliskan jenis sediaan (bukan nama dan dosis obat – contoh anti
hipertensi, anti diabetes oral), termasuk preskripsi diet secara umum
(contoh diet lunak 1800 kkal), aktivitas yang direncanakan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh semua profesi
3. Tujuan dan Keluaran (Outcome)
Dituliskan tujuan rencana intervensi dan target intervensi yang
diharapkan lengkap dengan perkiraan hari target tersebut tercapai (bila
memungkinkan)
4. Waktu Evaluasi
Dituliskan tanggal evaluasi target intervensi tersebut
5. Tenaga Kesehatan
Diisi dengan nama, profesi, dan tanda tangan tenaga profesional yang
membuat rencana perawatan
6. Intervensi Lanjutan
Bila target intervensi tercapai, ditulis selesai. Pada pasien dengan
penyakit kronik yang telah terkontrol dengan intervensi dituliskan
terkontrol, tatalaksana dilanjutkan. Bila target belum tercapai, tuliskan
intervensi lanjutan
7. Waktu Evaluasi
Dituliskan tanggal evaluasi target intervensi lanjutan tersebut
Formulir Rencana Perawatan/Care Plan
COP/PP
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 61
Keseragaman Lokasi Penulisan Instruksi Medis
1. Instruksi medis pasien dituliskan di formulir Instruksi Medis
Farmakologis dan Instruksi Medis Non-Farmakologis oleh
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP Utama) atau
dokter yang diberi wewenang untuk mewakili DPJP Utama dalam
penulisan instruksi medis.
2. Pemeriksaan radiologi dan laboratorium disertakan dalam
C permintaan untuk kebutuhan interpretasi hasil (jika diperlukan)
O 3. Lembar hasil prosedur klinis, diagnosis serta perawatan yang
P/ dilakukan didokumentasikan di Catatan Perkembangan Pasien
P Terintegrasi atau dilampirkan di dalam rekam medis pasien
Pera
watan Risiko Tinggi
No. Jenis perawatan Perhatian khusus
1. Pasien kegawat daruratan Masing-masing memiliki
(emergency patients) buku panduan
COP/PP
2. Pasien pingsan/tidak sadar pelayanan yang
(comatose patients) dikeluarkan oleh Bidang
3. Pasien dalam alat bantu Pelayanan Medik
hidup Setiap staf yang terlibat
4. Perawatan pasien dengan dalam pelayanan
penyakit menular tersebut harus sudah
5. Perawatan pasien dengan mendapatkan pelatihan
daya tahan tubuh berkurang Keseragaman layanan
6. Perawatan pasien yang harus terjadi walaupun
menerima perawatan dialisis lokasi pelayanan
7. Perawatan pasien yang berbeda (sesuai
dalam pengekangan fisik panduan)
(restraint)
8. Perawatan pasien yang
menerima kemoterapi
9. Perawatan terhadap populasi
pasien yang rentan, termasuk
pasien geriatri, anak-anak
dan pasien yang tidak bisa
membela dirinya sendiri atau
terlantar
COP/PP
3. Kriteria pemanggilan Code Blue
c. Bayi
Pengelolaan Transfusi Darah/Produk Darah
C
O Lakukan prosedur Mulai transfusi
informed consent
P/
P
Buat formulir per- Identifikasi pasien dan
mintaan darah kesesuaian instruksi
COP/PP
a. Kesesuaian dalam formulir
Jenis dan volume darah yang diminta
Jenis dan volume darah yang diterima
Golongan darah
Nomor Stok Kantong Darah
Hasil pemeriksaan uji pra transfusi
Jam keluar dari bank darah
b. Verifikasi visual pada kantong darah
COP/PP
Skala penilaian yang digunakan sesuai dengan kondisi pasien
Alternatif penatalaksanaan nyeri harus disampaikan kepada
pasien
Monitoring nyeri sesuai jenis obat yang diberikan
Obat oral à 2 jam pasca pemberian;
Obat injeksi à 1 jam setelah pemberian
Edukasi pasien dan keluarga dan dokumentasikan pada Formulir
Edukasi Terintegrasi
FACE Scale/Visual
Anak &
Analog Scale 1-3 4-6 ≥7
dewasa
(VAS)
COP/PP
a. Kanker (metastatis/ d. Penyakit ginjal kronis Skor 2, tiap poin
rekuren) e. Penyakit jantung berat:
b. PPOK lanjut CHF, CAD berat, CM
c. Stroke (dengan (LVEF <25%)
penurunan fungsional f. HIV/AIDS
>50%)
Petunjuk Skoring:
Skor Total 0 - 2 Tidak perlu intervensi paliatif
Skor total =3 Observasi
Skor total ≥4 Perlu konsultasi paliatif
Pelayanan Paliatif/End of Life
Model Penapisan Layanan Paliatif Pasien Konsultasi (Rawat Ber-
sama) IGD/Rawat Inap/Ruang Rawat Intensif dengan DPJP
Utama bukan Tim Paliatif
COP/PP
Pasien di Unit GD/Ranap/Intensif
Asesmen
Evakuasi Meninggal
Asesmen
Evakuasi Meninggal
COP/PP
C
O
P/
P
COP/PP
Pelaporan Pasien Paliatif di Unit
Pasien Paliatif di Unit Rawat Inap/IGD/Intensif
Klasifikasi Sedasi
ASC/PAB
Sedasi Sedasi Sedasi Anestesi
Parameter
Minimal/ Sedang Dalam Umum
ASC/PAB
b. evaluasi pasien yang berisiko untuk kelayakan menjalani
prosedur sedasi
c. perencanaan jenis sedasi dan tingkat sedasi yang dibutuhkan
berdasarkan prosedur yang akan dilakukan
d. pelaksanaan sedasi yang aman
e. interpretasi temuan monitoring pasien selama prosedur sedasi
dan pemulihan.
PRA SEDASI
Kebijakan
1. Layanan sedasi
SOP
1. Layanan Sedasi
Dewasa.
2. Layanan Sedasi
INTRA SEDASI
Pediatri
Formulir
1. Formulir Pra-
Anestesia/Sedasi. SOP
2. Formulir Edukasi 1. Pemantauan
tindakan Anestesia Selama
Anestesia dan PASCA SEDASI
dan Sedasi.
3. Formulir Sedasi
Persetujuan Tinda- Form:
kan Kedokteran. 1. Status Sedasi SOP
4. Formulir Penolakan 1. Pengelolaan
Tindakan Kedokter- pasien pasca
an. anestesia di
ruang pulih
Form:
1. Status Sedasi
2. Formulir evaluasi
pasien pasca
operatif di rumah
via telepon.
Alur Anestesia dan Sedasi
Tahap Pra-Anestesi/Pra-Sedasi
Melakukan pemantauan
Persiapan pasien
selama prosedur
berlangsung
Melakukan Proses Sign in
ASC/PAB
Nilai kembali tanda vital Edukasi pasien dan
pasien keluarga instruksi post
anestesi/sedasi &
dokumentasikan
Pasien dipindahkan ke
ruang pulih
Discharge pasien
Lakukan pemantauan dan berdasarkan kriteria
dokumentasi kondisi pasien PADSS atau Aldrette Score
A
S
C/
P
84 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
FORM EDUKASI TINDAKAN ANESTESI DAN SEDASI
ASC/PAB
A
S
C/
P
ASC/PAB
Revis
ed
A
S
C/
P
Revis
ed
Tuliskan/
Tempelkan
nomor register
alat implan
Lembar Edukasi Terintegrasi
Edukasi wajib terkait Anestesi dan Sedasi selain topik dalam lembar
edukasi dan informed consent adalah Analgesia Post Prosedur.
Dokumentasikan edukasi dalam Formulir Edukasi Terintegrasi
ASC/PAB
Laporan Pembedahan
Diagnosis pra dan pasca operasi
Nama operator dan asisten
Rincian prosedur yang dilakukan dan deskripsi setiap temuan
Komplikasi perioperasi
Spesimen yang dikirim untuk pemeriksaan
Jumlah kehilangan darah dan jumlah darah yang ditransfusikan
Nomor register seluruh alat implan yang digunakan (dapat
berupa label alat implan yang ditempelkan)
Tanggal, jam, dan tandatangan dokter penanggungjawab.
Halaman ini sengaja dibiarkan kosong
A
S
C/
P
MEDICATION MANAGEMENT AND USE (MMU)/
MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT (MPO)
MMU/MPO
Penulisan Resep
Petugas yang berhak menulis resep adalah staf medik purna waktu,
dan dokter Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang
bertugas dan mempunyai surat izin praktik (termasuk surat izin
praktik khusus untuk PPDS) di RSCM.
Tugas kita → Pastikan Surat Ijin Praktik di RSCM masih berlaku dan
tersimpan dalam personal file
MMU/MPO
RSCM
Direktur Utama menetapkan siapa saja yang dapat meresepkan
obat golongan narkotika, kemoterapi, anestesi untuk sedasi
→ Pastikan sertifikasi pelatihan yang sesuai tercantum dalam
personal file
→ Pastikan kompetensi yang sesuai tercantum dalam dokumen
clinical privilege.
MMU/MPO
1 Abbotic Albothyl
11 Aminofluid Aminofusin
12 Aminovel Aminoleban
14 Amoksisilin Ampisilin
Asam Pipemi-
15 Asam Fusidat
dat
Asam Asam
16
mefenamat traneksamat
17 Ascardia Arcoxia
18 Atenolol Timolol
19 Atorsan Ativan
20 Atorvastatin Pravastatin
21 Avastin Avaxim
22 Azithromycin Eritrhomycin
Bactroban oint Bactroban
23 10 g cream 10 g
24 Benoson Beproson
26 Captopril Carvedilol
M 27
Captopril 12,5 Captopril 25
M mg mg
28 Carbamazepin Karbimazol
U/
M 29 Carboplatin Cisplatin
P 30 Cardiosel Cardiover
31 Cardura Cordaron
32 Carnico Kalmeco
33 Cavit D3 Cravit
Cedocard 5 Cedocard
34 mg retard
35 Cefat Cofact
36 Cefazolin Cefadroxil
Cefoperazone
37 Cefoperazone sulbactam
38 Cefrom Sifrol
Cendo To-
39 Cendo Tobro broson
40 Cendo Xitrol Cendo Statrol
42 Cernevit Cervarix
Chloramphen-
43 Chlorpromazin
icol
44 Cholespar Cholestat
45 Ciprofloxacin Levofloxacin
46 Cisplatin 10 Cisplatin 50
Clindamycin Clindamycin
47
150 mg 300 mg
48 Clonidin Colchisin Codein
MMU/MPO
50 Coditam Cohistan
Nutriflex lipid
51 Combiflex peri peri
52 Combiven Combiflex
53 Crestor 10 mg Crestor 20 mg
Cryptal 200
54 Cryptal 50 mg mg
Cytogem 200
55 mg Cytogem 1 g
56 Cytotex Sotatic
Daktarin Daktarin
57 diapers cream
58 Dalfarol Desferal
59 Daunorubicin Doxorubicin
Dermasolon Dermasolon
60 cream oint
Diflucan 50 Diflucan 150
61 mg mg
62 Dimenhidrinat Difenhidramin
63 Diovan Diprivan
64 Dopamin Dobutamin
Doxorubicin Doxorubicin
65 10 50
Durogesic Durogesic 25 Durogesic 50
66 12,5 mcg mcg mcg
67 Eclid Elkrip
70 Epinefrin Efedrin
72 Esmeron Esperson
73 Evion Euphyllin
74 Femara Farmalat
U/ 78 Forres Fosen
M 79 Fosmidex 1 g Fosmidex 2 g
P 80
Gemtavis 200
Gemtavis 1 g
mg
Gemzar 200
81 mg Gemzar 1 g
82 Glibenclamid Glimepirid
Glimepiride 1 Glimepiride 2 Glimepiride 3 Glimepiride 4
83 mg mg mg mg
84 Glipizid Glicazid
85 Glucobay Glucophage
86 Gluvas Galvus
Haldol Deca-
87 Haldol noas
Haloperidol Haloperidol Haloperidol 5
88 0,5 mg 1,5 mg mg
Harnal D 0,2 Harnal OCAS
89 mg 0,4 mg
Herbesser 30 Herbesser 90 Herbesser CD Herbesser CD Herbesser CR
90 mg mg 100 mg 200 mg 100
91 Hidroxizin Hidroxyurea
92 Humulin Humalog
93 Hytrin Histrin
94 Hytrin 1 mg Hytrin 2 mg
95 Imdur Imuran
96 Indop Inotrop
97 Inpepsa Inerson
98 Isoptin Isotic
99 Kaletra Keppra
MMU/MPO
100 Kenalog Kenacort
Keppra 250 Keppra 500
101 mg mg
Ketoprofen 50 Ketoprofen
102 mg 100 mg
Ketorolac 10 Ketorolac 30
103 mg mg
104 Kidmin Ketamin
MMU/MPO
149 Polysilan Praxilene
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 101
Daftar Nama Obat Sound Alike (lanjutan)
MMU/MPO
1 Inhalasi Flixotide Ventolin
Pulmicort Pulmicort
2 Inhalasi respules respules 0,5
0,25 mg mg
Symbicort
3 Inhalasi 160 Symbicort 80
Aminophyl-
4 Parenteral Alinamin-F line 24 mg/ml
Amikacin Amikacin
5 Parenteral 125 mg/ml 250 mg/ml
Aminofluid Aminofluid
6 Parenteral 500 ml 1000 ml
Aminofusin Aminofusin L Comafusin
7 Parenteral Hepar -600 Hepar
Atracurium Atracurium
8 Parenteral 25 50
Benzatin Benzatin 2,4
9 Parenteral 1,2 jt unit jt unit
Cairan
Dianeal Cairan
10 Parenteral
1,5% Dianeal 2,5%
Carboplatin Carboplatin
11 Parenteral Kalbe 150 Kalbe 450
mg mg
Catapres Buscopan 20 Neostig-
12 Parenteral 0,15 mg/ml mg/ml mine
Cefazolin 1 Ceftriaxone 1
13 Parenteral
g g
Cefotaxime Ceftriaxone 1
14 Parenteral 1g g
15 Parenteral Cravit 500 Cravit 750
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 103
Daftar Nama Obat Look Alike (lanjutan)
Bentuk
No Obat 1 Obat 2 Obat 3 Obat 4 Obat 5
Sediaan
Flucona- Ciprofloxacin Paraceta- Levofloxa-
zole 200 200 mg/100 mol 1000 cin 500 Aminostre-
22 Parenteral
mg/100 ml ml mg/100 ml mg/100 ml ril 6%
M Fosmidex 1 Fosmidex 2
23 Parenteral
M g g
Fraxiparine Fraxiparine
U/ 24 Parenteral 3800 IU 5700 IU
M 25 Parenteral Gelofusin
Otsu Salin
3%
P 26 Parenteral
Hemapo Hemapo
3000 10000
Holoxan Holoxan 2
27 Parenteral 500 Holoxan 1 g g
Humalog
28 Parenteral Humulin R Humalog 30/70
29 Parenteral Induxin Pospargin
Bentuk
No Obat 1 Obat 2 Obat 3 Obat 4 Obat 5
MMU/MPO
Sediaan
43 Parenteral Novomix Novorapid
Otsu
44 Parenteral Manitol 20 Asering 5
Otsu-D10,
45 Parenteral 1/5NS Ka-En 3A
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 105
Daftar Nama Obat Look Alike (lanjutan)
Bentuk
No Obat 1 Obat 2 Obat 3 Obat 4 Obat 5
Sediaan
Celesta- Claritin 5
67 Sirup mine mg/5 ml
Mucopect Mucopect 30
M 68 Sirup 15 mg/5 ml mg/5 ml
Borax
M 69 Sirup NaOCl Glycerin Dow Glycerin
U/ 70 Sirup
Vometa
Vometa drop Vectrin
suspensi
M Codipront
Sirup dan Codipront Codipront
P 71
kapsul sirup
cum exp
sirup kapsul
Suposito-
72 ria Cygest 200 Cygest 400
Suposito- Dulcolax 5 Dulcolax 10
73 ria mg mg
Suposito-
74 ria Flagyl 0,5 g Flagyl 1 g
Bentuk
No Sediaan Obat 1 Obat 2 Obat 3 Obat 4 Obat 5
MMU/MPO
Bonefos Bonefos 800
90 Tablet 400 mg mg
Bon-One Bon-One 0,5
91 Tablet 0,25 mcg mcg
Candesar- Candesartan
92 Tablet tan 8 mg 16 mg
Cataflam Cataflam 50
93 Tablet 25 mg mg
Catapres Catapres
94 Tablet 75 mcg 150 mcg
Cefspan Cefspan 200
95 Tablet 100 mg mg
Celebrex Celebrex 200
96 Tablet 100 mg mg
Ciproxin Ciproxin XR
97 Tablet XR 500 mg 1000 mg
Codein 10 Codein 15 Codein 20
98 Tablet mg mg mg
Concor 2,5
99 Tablet mg Concor 5 mg
Depakote Depakote ER
100 Tablet ER 250 mg 500 mg
Esilgan 1
101 Tablet mg Esilgan 2 mg
Ethambutol Ethambutol
102 Tablet 250 mg 500 mg
Famocid Famocid 40
103 Tablet 20 mg mg
Fasorbid 5 Fasorbid 10
104 Tablet mg mg
Fluimucyl
Fluimucyl 100 sachet
105 Serbuk
200 sachet pediatric
Gabexal Gabexal 300
106 Tablet 100 mg mg
Glucobay Glucobay
107 Tablet 50 mg 100 mg
Glu- Glu-
cophage Glucophage cophage
108 Tablet
500 mg 850 mg XR 500 mg
Haloperidol Haloperidol Haloperidol
109 Tablet 0,5 mg 1,5 mg 5 mg
Kalxetin 10 Kalxetin 20
110 Kapsul mg mg
Lamictal 50 Lamictal 100
111 Tablet mg mg
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 107
Daftar Nama Obat Look Alike (lanjutan)
Bentuk
No Sediaan Obat 1 Obat 2 Obat 3 Obat 4 Obat 5
Lipitor 10
112 Tablet mg Lipitor 20 mg
Lyrica 50 Lyrica 150
113 Tablet Lyrica 75 mg
M mg mg
Mecobala-
M 114 Tablet min 250 Mecobalamin
500 mcg
U/ mcg
Medixon 4 Medixon 16
M 115 Tablet mg mg
P 116 Tablet
Medrol 4
mg
Medrol 16
mg
Meloxicam Meloxicam
117 Tablet 7,5 mg 15 mg
Micardis 40 Micardis 80
118 Tablet mg mg
Movicox Movicox 15
119 Tablet 7,5 mg mg
Neoral 25 Neoral 50 Neoral 100
120 Tablet mg mg mg
Nexium 20 Nexium 40
121 Tablet mg mg
Isosorbide Furo-
Nifedipine dinitrate 5 semide 40
122 Tablet
10 mg mg mg
Noperten Noperten 5
123 Tablet 10 mg mg
Noperten 5 Noperten 10 Noperten
124 Tablet mg mg 20 mg
Norvask 5 Norvask 10
125 Tablet mg mg
Ofloxacin Ofloxacin
126 Tablet 200 mg 400 mg
On-
dansetron Ondansetron
127 Tablet
4 mg 8 mg
Pantozol Pantozol 40
128 Tablet 20 mg mg
Pariet 10
129 Tablet Pariet 20 mg
mg
Pletaal 50 Pletaal 100
130 Tablet mg mg
Pradaxa 75 Pradaxa 110
131 Tablet mg mg
Prograf 0,5
132 Tablet mg Prograf 1 mg
Pronalges Pronalges
133 Tablet 50 mg 100 mg
MMU/MPO
Prosogan Prosogan FD
134 Tablet FD 15 30
Salofalk 250 Salofalk 500
135 Tablet mg mg
Sandimun Sandimun 50 Sandimun
136 Tablet 25 mg mg 100 mg
Seroquel 25 Seroquel 200 Seroquel Seroquel
137 Tablet mg mg 100 mg 300 mg
Sifrol 0,125 Sifrol 0,25
138 Tablet mg mg
Sifrol ER Sifrol ER
139 Tablet 0,75 mg 0,375 mg
Spironolac- Spironolac-
140 Tablet tone 25 mg tone 100 mg
Stesolid 2 Stesolid 5
141 Tablet mg mg
Takelin 500 Takelin 1000
142 Tablet mg mg
Tanapress 5 Tanapress
143 Tablet mg 10 mg
Tarivid 200 Tarivid 400
144 Tablet mg mg
Thyrozol 5 Thyrozol 10
145 Tablet mg mg
Topamax 25 Topamax 50
146 Tablet mg mg
Valdimex 5 Merlopam 2
147 Tablet mg mg
Vascuprax Vascuprax
148 Tablet 100 mg 200 mg
Vesicare 5 Vesicare 10
149 Tablet mg mg
Viagra 50 Viagra 100
150 Tablet mg mg
151 Tablet Zegase Zegavit
Zistic 250
152 Tablet mg Zistic 500 mg
Zyloric 100 Zyloric 300
153 Tablet mg mg
Tablet dan
suposito- Dulcolax Dulcolax
154
ria tablet supositoria
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 109
M Halaman ini sengaja dibiarkan kosong
M
U/
M
P
PFE/PPK
pada pasien dan keluarga:
Kebutuhan edukasi pasien dan keluarga
Kemampuan belajar
Formulir edukasi
PFE/PPK
MULAI Petugas
Kesehatan
Daftar Nama Penter-
Melakukan identifikasi pasien jemah Bahasa
dengan kebutuhan bahasa
Ada tenaga
penterjemah di YA
unit pela-
yanan?
TIDAK
Petugas Kesehatan
Formulir Edukasi
Berkoordinasi dengan perter-
Pasien dan Keluarga
jemah bahasa Terintegrasi Rawat
Inap
Petugas Kesehatan
Pelaksanaan
Melakukan persiapan edukasi Formulir Edukasi
Pasien dan Keluarga edukasi dilakukan
dengan tim edukasi terkait
Terintegrasi Rawat bersama dengan
Jalan tim edukasi
Petugas Kesehatan (dokter, fisiotera-
Pelaksanaan edukasi pis, perawat,
Daftar Nama Penter- apoteker, ahli gizi,
Petugas PJ PKRS jemah Bahasa dll.)
Form: 154/rev02/
Membuat laporan hasil
IPK/2015 dan
edukasi
0167/rev02/
URJT/2015 dan
SELESAI 012/rev00/
IPK/2014/N
Prosedur Pemberian Informasi dan Edukasi pada Pasien
dengan Kebutuhan Khusus (Tuna Rungu dan Tuna Wicara)
Petugas Kesehatan melakukan identifikasi kebutuhan edukasi
pasien/keluarga
Bila tidak ada pendamping pasien (penerjemah) koordinasi dengan
Instalasi PKRS atau lembaga terkait, sesuai kebutuhan edukasi
P pasien dengan kebutuhan khusus (tuna rungu dan tuna wicara)
F Kontak:
E/ Instalasi PKRS - telepon Internal 2907
P Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati - Telepon: 021-8444274
3. Koordinasi dengan tim edukasi (dokter, fisioterapi, perawat,
apoteker, ahli gizi, dll) terkait persiapan materi dan media yang
akan digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga
(leaftlet, brosur, standding banner, audio visual, dll)
4. Penanggung Jawab PKRS Unit kerja atau kepala ruangan membu-
at laporan terkait edukasi yang telah diberikan berupa: analisa
data, kesimpulan dan rencana tindak lanjut
114
RSUP
N Cipto
Mangu
nkusu
mo -
Fakulta
s
Kedokt
eran
Univers
itas
Indone
sia
Tahun
2015
Alur Prosedur Pemberian Informasi dan Edukasi pada
Pasien dengan Hambatan Bahasa
PFE/PPK
MULAI Petugas
Petugas Kesehatan
Melakukan persiapan edukasi Formulir Edukasi
dengan tim edukasi terkait Pasien dan Keluarga Pelaksanaan
Terintegrasi Rawat edukasi dilakukan
Petugas Kesehatan Inap bersama dengan
Pelaksanaan edukasi tim edukasi
Formulir Edukasi (dokter, fisiotera-
Pasien dan Keluarga pis, perawat,
Petugas PJ PKRS Terintegrasi Rawat apoteker, ahli gizi,
Membuat laporan hasil Jalan
dll.)
edukasi
SELESAI
Nama-Nama Penerjemah/Narasumber bagi Pasien dengan
Hambatan Berbahasa Indonesia RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo
Bahasa Bahasa
No Nama Nomor Telepon Unit Kerja
Daerah Asing
116 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
Nama-Nama Penerjemah/Narasumber bagi Pasien dengan
Hambatan Berbahasa Indonesia RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo (Lanjutan)
Bahasa Bahasa
PFE/PPK
No Nama Nomor Telepon Unit Kerja
Daerah Asing
Bahasa Bahasa
No Nama Nomor Telepon Unit Kerja
Daerah Asing
Vera Anda
P 33 Lusiya, SKM Padang 081244417548 GEDUNG A
F 34 Elma, AMK Padang 081318168114 KIRANA
E/ 35 Naya, AMK Palembang 085811213146 KIRANA
P Sri Mulyani,
36 AMK Sunda 081385660565 PJT
Nurlia
37 Agbayani, Sunda 081316117442 PJT
AMK
Ns. Iin Muth-
38 mainnah, Sunda 081383952300 PJT
S.Kep
Meta Puja-
39 wati, AMK Sunda 087878942259 PJT
Tati Mulyati,
40 AMK Sunda 081387671817 GEDUNG A
N Rohayati,
41 SST Sunda 08129679182 GEDUNG A
Mimin
42 Mintarsih, Sunda 081310709372 GEDUNG A
AMK
N Yayah,
43 AMK Sunda 08174838190 GEDUNG A
Ns. Yeti,
44 Sunda 081319892727 GEDUNG A
Skep
Ns. Hepi
45 Suprianti, Sunda 08128331065 KENCANA
Skep
Ns. Winda-
46 wati, Skep Sunda 085881299658 GEDUNG A
Ns. Dede
47 Suhartini, Sunda 08151642014 GEDUNG A
Skep
Yati Hayati,
48 Sunda 081318392163 GEDUNG A
AMK
118 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
Nama-Nama Penerjemah/Narasumber bagi Pasien dengan
Hambatan Berbahasa Indonesia RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo (Lanjutan)
Misnanci,
PFE/PPK
49 Sunda 08121041962 GEDUNG A
SMIP
Ns. Neni
50 Triana, Skep Sunda 085693300583 GEDUNG A
Ida Ivone,
51 Sunda 0811942041 GEDUNG A
AMK
52 Dhani, AMK Sunda 02196231566 KIRANA
Ns. Yuni
Azizah, 081399939906
53 Arab PJT
S.Kep 087888488869
Ns. Yudi
54 Elyas, S.Kep Inggris 081316006831 PJT
Ns. Hendra
55 Firmansyah, Inggris 081282914792 PJT
S.Kep
Ns. Rohmad
56 Widiyanto, Inggris 081548651501 PJT
S.Kep
Catur Wulan-
57 ningsari, Inggris 081318200592 PJT
S.Kep
Ns. Yeane
58 Anastania, Inggris 08158279843 GEDUNG A
Skep
Ns. Enny
Mulyatsih,
59 Inggris 0811989613 GEDUNG A
Mkep.,
Sp.KMB
Yunisar
60 Gultom, Inggris 081319168925 GEDUNG A
SKp., MClN
Ns. Wahyu
61 Inggris 081229594333 GEDUNG A
KR, Skep
Ns. Elteria
62 Sianturi, Inggris 081382748421 GEDUNG A
Skep
Ns. Dewi
63 Alfiani, Skep Inggris 085710454672 GEDUNG A
Ns. Dina Ayu
64 Inggris 081225595862 KIRANA
C, Skep
Nama-Nama Penerjemah/Narasumber bagi Pasien dengan
Hambatan Berbahasa Indonesia RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo (Lanjutan)
Bahasa Bahasa
No Nama Nomor Telepon Unit Kerja
Daerah Asing
120 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
QUALITY IMPROVEMENT AND PATIENT SAFETY
(QPS)/PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN (PMKP)
QPS/PMKP
Jenis-Jenis Insiden Keselamatan Pasien
Jenis Insiden Definisi Contoh
KPC Kondisi Kondisi/situasi yang sangat Defibrilator di ruang rawat
Potensial berpotensi untuk menimbulkan inap ditemukan rusak saat
Cedera cedera tetapi belum terjadi pengecekan berkala
insiden
122 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
Matriks Penyusunan Tingkat Risiko
Potential Consequences
QPS/PMKP
Frekuensi/ Insignifi Moder- Catas-
Likelihood Minor Major
-cant ate trophic
2 4
1 3 5
Sangat Sering
Terjadi Moder- Moder-
High Extreme Extreme
(Tiap mgg /bln) ate ate
5
Sering terjadi Moder- Moder-
(Bebrp x /thn) High Extreme Extreme
ate ate
4
Mungkin terjadi
Moder-
(1-2 thn/x) Low High Extreme Extreme
ate
3
Jarang terjadi
Moder-
(2-5 thn/x) Low Low High Extreme
ate
2
Probabilitas/Frekuensi/Likelihood
Level Frekuensi Kejadian Aktual
Q Cedera ringan
P 2 Minor Dapat diatasi dengan pertolongan
pertama, kerugian keuangan sedang
S/
P Cedera sedang
M Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual secara
3 Moderate reversibel dan tidak berhubungan dengan
penyakit yang mendasarinya
Setiap kasus yang memperpanjang
perawatan
Cedera luas/berat
Kehilangan fungsi utama (motorik, sensor-
ik, psikologis, intelektual) permanen/
4 Major
irreversibel, tidak berhubungan dengan
penyakit yang mendasarinya
Kerugian keuangan besar
QPS/PMKP
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 125
Q
P
S/
P
M
126
RSUPN Cipto
Mang
o - Fakultas
Kedok
Universitas
Indo
Tah
Indikator-Indikator yang Perlu Diketahui oleh DPJP
Tempat Kerja
QPS/PMKP
Di-
No. Nama Indikator Pro- In-
Ra- Ra- ag-
IGD se- ten-
jal nap nos-
dur sif
tik
1 Tingkat kepuasan pasien √ √ √ √ √ √
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 127
Indikator-Indikator yang Perlu Diketahui oleh DPJP
(lanjutan)
Tempat Kerja
Di-
No. Nama Indikator Pro- In-
Ra- Ra- ag-
Q IGD
jal nap nos-
se-
dur
ten-
sif
tik
P % rujukan dari RS Binaan ke
S/ 16
RSCM-FKUI yang tidak tepat
√ √
P 17 Emergency Response Time √
M 18 Waktu tunggu rawat jalan √
Persentase DPJP utama dengan
19 care plan terintegrasi dengan target √ √
terukur setelah pengkajian awal
Ketepatan diagnosis klinis sepsis
20 √ √
dengan hasil biakan darah
% kasus sulit yang berhasil
21 ditangani (survive atau meninggal √ √
dengan kualitas yang baik)
22 Waktu tunggu operasi elektif √
Persentase pengembalian rekam
23 medik lengkap dan tepat waktu √
(1x24 jam) ke Unit Rekam Medik
Pengkajian awal medis dan
24 √
keperawatan dalam 1x24 jam
25 NDR (Nett Death Rate) √
Kelengkapan re-assessment
26 pasien (SOAP) di CPPT pada hari √
libur oleh dokter
Adult smoking cessation advice/
27 counseling given to patients who √
had an AMI
Adult smoking cessation advice/
28 counseling given to patients who √
had an HF
29 Pneumococcal vaccination √
QPS/PMKP
Tempat Kerja
Di-
No. Nama Indikator Pro- In-
Ra- Ra- ag-
IGD se- ten-
jal nap nos-
dur sif
tik
Prophylastic antibiotics
30 discontinued within 24 hours after √
surgery end-time-Hip Arthoplasty
31 Stroke Education √
Persentase Pemeriksaan gula
32 darah 2 jam PP yang selesai di √
bawah 8 jam
Kesesuaian hasil ekspertise PA
33 √
dengan penilaian peer group
Response time pemeriksaan
34 Radiologi/Laboratorium/ √
Mikrobiologi (Cito dan Reguler)
Ketepatan waktu penyampaian
35 √
hasil test kritis
Operasi bersih tanpa antibiotik
36 √
profilaksis
37 Penerapan keselamatan operasi √
Dokumentasi penggunaan implan
38 √
sesuai SPO
Ketidaksesuaian diagnosis pra
39 √
dan pasca bedah
Desaturasi oksigen intra anestesi
40 atau sedasi (termasuk ruang √
prosedur di rawat jalan)
Penerapan time out secara verbal
41 √
di ruang tindakan invasif
Kelengkapan Form Monitoring
42 (Status Anestesia) di Ruang √
Operasi/Tindakan
Selain indikator di atas, terdapat indikator khas departemen serta indikator
medik yang perlu diketahui oleh DPJP dari departemen masing-masing.
Q Halaman ini sengaja dibiarkan kosong
P
S/
P
M
PREVENTION AND CONTROL OF INFECTIONS (PCI)/
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
PCI/PPI
P
CI
/P
PI
134
RSUPN Cipto
Mang
o - Fakultas
Kedok
Universitas
Indo
Tah
PCI/PPI
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 135
P
CI
/P
PI
136 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
Prosedur Terpapar Cairan Infeksius
Segera basuh area pajanan dengan sabun dan air mengalir jika
mengenai mata atau mukosa lakukan pembilasan dengan air
bersih dan WFI (Water for Injection) selama 15 menit
Kulit yang tidak utuh → Segera bersihkan dengan air mengalir
PCI/PPI
dengan menggunakan sabun antiseptik
Hidung → segera bilas hidung dengan air mengalir.
RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015 137
P
CI
/P
PI
138 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
Alur Tata Kelola Pasien Dengan Penyakit Infeksi Menular
Lewat Udara/Droplet Dari Unit Rawat Jalan Terpadu
Identifikasi Pasien
PCI/PPI
Tidak Antrian
Batuk
umum
Ya
Edukasi
Beri masker dan tissue
Ya
Identifikasi Pasien
Tida Antria
Batuk k n
Ya umu
P m
CI
/P Edukasi
Beri masker dan tissue
PI
Ya
Tida Surat permintaan R.
Emerging Disease k Isolasi di SPR &
catatan terintegrasi
Ya
Kode Da-
Keterangan Respons Primer Respons Sekunder Hubungi
rurat
Code Blue Situasi yang berpo- Informasikan adanya kegawat- Jaga agar pasien tetap tenang Tim Medis
(Kegawatda tensi mengancam daruratan medis kepada Tim Periksa nadi dan pernapasan Reaksi
ruratan nyawa dan memer- medis Reaksi Cepat (TMRC) Lakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) oleh Cepat
Medis) lukan respons dari untuk mengaktifkan staf berkompeten bila diperlukan (TMRC)
tim medis
Code Red Adanya api, asap, I – Informasikan adanya Code Saat berusaha memadamkan api dengan Pusat
(Kebakaran) atau bau benda Red kepada pegawai lainnya APAR: Komando
terbakar untuk meminta bantuan dan P – Pull (tarik/cabut pengaman APAR dalam Security
utamakan keselamatan posisi jongkok dan lakkuan pengetesan dan Koordi-
pasien, batasi penyebaran api tekanan) nator
dan asap jika fasilitas A – Aim (arahkan ujung selang ke dasar api Keadaan
memungkinkan dengan jarak ± 2,5 m) Darurat
P – Padamkan api menggunakan S – Squeeze (tekan tuas APAR) (KKD)
peralatan yang efektif secepat- S – Sweep (kibas-kibas arah semprotan ke gedung
nya, pastikan jalur keluar dasar api, jangan melawan arah angin) terkait
bebas hambatan
E – Evakuasi pasien dan
pengunjung menuju titik kmpul
jika api tidak dapat dipa-
damkan
RS
UP
N FA
Ci
pto FMS/MFK CIL
Ma
ng ITY
un
ku MA
su
mo
NA
- GE
Fa
kul ME
tas
Ke NT
do
kte
AN
ra D
n
Un SA
ive
rsit
FE
as
Ind
TY
on (F
esi
a MS
Ta
)/
MANA
JEME
14
1
14
2
KONDISI DARURAT DAN RESPONS DASAR YANG DILAKUKAN PEGAWAI RSUP Nasional CM
Kode Da-
Keterangan Respons Primer Respons Sekunder Hubungi
rurat
Code Grey Situasi verbal/ Lindungi/pertahankan diri Berusaha untuk mengurangi tingkat risiko/bahaya Pusat Ko-
RS (Gangguan fisik yang se- sendiri secara verbal mando Seku-
UP Keamanan) makin berisiko Hubungi Pusat Komando riti
N serta berbahaya Sekuriti untuk mengaktifkan
Ci
pto Code Grey
Ma
ng Code Pink Bayi/anak hilang Hubungi Pusat Komando Sekuriti Bantu pihak kepolisian dan keamanan RSCM jika Pusat Ko-
un (Penculikan atau diculik untuk mengaktifkan Code Pink diminta mando Seku-
ku Bayi/Anak) Informasikan adanya penculikan Jika sasaran terlihat, jangan dihentikan sendiri, riti
su
mo bayi/anak kepada pegawai hubungi Pusat Komando Sekuriti dan laporkan
- lainnya dan penanggung jawab lokasi temuan
Fa (PJ) ruangan
kul
tas Monitor seluruh pintu keluar
Ke terhadap seluruh orang yang
do akan meninggalkan rumah sakit
kte
ra dengan bayi/anak
n
Un Code Pur- Tetap tinggal di Evakuasi area secara horizontal/ Lihat rencana evakuasi masing-masing gedung
ive ple lokasi dapat vertikal
rsit (Evakuasi) membahayakan Evakuasi mulai dari yang dapat
as
Ind nyawa, berjalan, dengan kursi roda, lalu
on kesehatan, atau dengan ranjang
esi keamanan
a
Ta
KONDISI DARURAT DAN RESPONS DASAR YANG DILAKUKAN PEGAWAI RSUP Nasional CM
Kode Da-
Keterangan Respons Primer Respons Sekunder Hubungi
rurat
Code Peristiwa adanya Menuju tempat yang aman, Berada dalam gedung tinggi: menuju tempat yang
Green gerakan bumi jongkok, berliindung dan jangan aman sesuai dengan peta aman pada tiap lantai,
(Gempa yang mengaki- berlari bagi pasien yang berada di tempat tidur tetap
Bumi) batkan adanya berada di tempat tidur masing-masing
guncangan oleh Berada di dalam lift: tekan tombol lift terdekat atau
faktor alam yang semua tombol dan segera keluar jika pintu sudah
dapat mengaki- terbuka
batkan timbulnya Berada di luar gedung: segera mencari tempat
korban jiwa, yang aman dari reruntuhan
kerusakan serta Berada di dalam mobil: segera keluar dari mobil
dampak psikolgis Sedang mengendarai mobil: segera hentikan mobil
tetapi jangan hentikan mobil di atas jembatan
Code Black Adanya informasi Hubungi Pusat Komando Sekuriti Laporkan ke Koordinator Keadaan Darurat (KKD) Pusat Ko-
(Ancaman ancaman bom untuk mengaktifkan Code Black gedung untuk konsultasi dengan Kepolisian RI mando Seku-
Bom) dan benda- Jangan sentuh benda yang sebagai pertimbangan untuk mengevakuasi riti dan
benda yang dicurigai sebagai bom penghuni gedung Koordinator
dicurigai dan Isolasi area/lokasi ancaman bom Bertanya sebanyak mungkin kepada penelpon jika Keadaan
tidak dikenal menerima telepon ancaman/peringatan bom Darurat
(KKD) ge-
dung terkait
14
3
Pul
l
F Tarik atau cabut pengaman
APAR
M dalam posisi jongkok
S/ dan lakukan pengujian
M tekanan
APA
R.
Ai
m
Arahkan ujung selang ke
dasar api, jaga jarak ±
2,5 meter dari api.
Squee
ze
Tekan tuas APAR.
Swee
p
Kibas-kibas arah
semprotan ke da- sar api,
jangan melawan arah
angin.
HAZMAT (Bahan Berbahaya dan Beracun - B3)
Ketentuan Penyimpanan B3 di Ruangan
Tidak dalam jumlah besar (sesuai kebutuhan ≤ 20 Liter)
Dalam kemasan kecil (maksimal 10 Liter)
FMS/MFK
Ketika memindahkan B3 ke wadah yang lebih kecil, wadah
tersebut harus diberi label sesuai sumbernya
Pastikan MSDS (Material Safety Data Sheet) tersedia di tempat
penyimpanan dalam bahasa Indonesia
Perhatikan suhu ruangan penyimpanan sesuai dengan sifat
bahan kimia yang disimpan
Bahan kimia yang mudah terbakar tidak boleh disimpan dengan
bahan kimia yang mempunyai sifat pengoksidasi
Pasang rambu peringatan pada tempat penyimpanan B3
Tersedia alat pelindung diri (APD) dan fasilitas pertolongan
pertama
Tersedia fasilitas Spill Kit.
F
M
S/
M
Penanganan Tumpahan Material Infeksius
FMS/MFK
1. Amankan area tumpahan dengan floor sign, kursi, dll
2. Buka spill kit, pasang tanda peringatan di area tumpahan
3. Gunakan APD (masker, sarung tangan, gaun, tutup kepala,
penutup sepatu, kaca mata google)
4. Batasi penyebaran tumpahan dengan tissue, kain lap
5. Bersihkan area tumpahan dengan cara:
a. Serap tumpahan dengan tissue/kain lap/sponge mop
b. Bersihkan material tumpahan dengan menggunakan sekop dan
sikat sampai benar-benar bersih
c. Buang bahan penyerap dan material tumpahan ke kantong
kuning
d. Dekontaminasi area tumpahan dengan desinfektan, biarkan
selama 2 menit kemudian keringkan dengan kain lap/tissue,
lalu buang ke kantong kuning
6. Lepaskan APD dan masukan ke dalam kantong kuning
7. Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir
8. Buat laporan dengan menggunakan formulir laporan insiden dan
kirim ke Unit K3RS.
Penanganan Tumpahan Merkuri
1. Amankan area tumpahan dengan floor sign, kursi, dll
2. Buka spill kit, pasang tanda peringatan di area tumpahan
3. Lepaskan seluruh perhiasan yang menempel pada pergelangan
tangan
4. Gunakan APD (masker, sarung tangan, kaca mata google)
F 5. Bersihkan area tumpahan dengan cara:
M a. Amati penyebaran tumpahan dengan senter
S/ b. Kumpulkan butiran mercuri dan pecahan mercuri dengan
menggunakan 2 card board (satu dipegang dengan tangan
M kiri dan satu lagi dipegang dengan tangan kanan) lalu
masukkan ke dalam tube
c. Masukan card board ke dalam plastik klip
d. Ambil syringe dan hisap mercuri dengan syringe
e. Masukan dengan hati-hati ke dalam tube, tutup tube rapat-
rapat dan masukan ke dalam plastik klip
f. Masukan syringe ke dalam plastik klip
g. Ambil sisa-sisa mercuri yang tidak tersedot oleh syringe
dengan menggunakan surgical tape
h. Masukan surgical tape ke dalam plastik klip
6. Lepaskan sarung tangan dan masker lalu masukan ke dalam
plastik klip
7. Lepaskan kaca mata google dan masukkan ke dalam plastik klip
bila terkena percikan merkuri
8. Tutup rapat plastik klip
9. Masukan plastik klip ke dalam plastik klip yang lainnya
10. Tutup rapat plastik klip, beri label “LIMBAH MERKURI”
11. Serahkan ke Unit Sanitasi dan Lingkungan
12. Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir
13. Buat laporan dengan menggunakan formulir laporan insiden dan
kirim ke Unit K3RS.
Penanganan Tumpahan Kimia
1. Amankan area tumpahan dengan floor sign, kursi, dll
2. Buka spill kit, pasang tanda peringatan di area tumpahan
3. Gunakan APD (masker, sarung tangan, gaun, tutup kepala,
FMS/MFK
penutup sepatu, kaca mata google)
4. Hentikan tumpahan dengan mengangkat kemasan bahan
berbahaya dan tutup segera tumpahan tersebut
5. Cegah tumpahan agar tidak menyebar, gunakan sponge atau kain
lap
6. Identifikasi jenis tumpahan dengan cara melihat label dan simbol
yang ada di kemasan bahan berbahaya
7. Bersihkan dan dekontaminasi/netralisasi area tumpahan dengan
cara:
a. Material asam/basa:
Serap tumpahan dengan bahan penyerap (sponge/kain
lap)
Bersihkan material tumpahan dengan menggunakan
sekop dan sikat sampai benar-benar bersih
Buang sponge/kain lap dan material tumpahan ke dalam
kantong coklat
Berikan sedikit air pada area tumpahan kemudian
bersihkan dan keringkan dengan kain lap/tisu, lalu buang
ke dalam kantong coklat.
b. Material yang mudah terbakar:
Taburi area tumpahan dengan media penyerap seperti
pasir atau tanah
Matikan semua sumber api
Bersihkan material tumpahan dengan menggunakan
sekop dan sapu sampai benar-benar bersih
Buang bahan penyerap dan material tumpahan ke dalam
kantong coklat
Berikan sedikit air pada area tumpahan kemudian
bersihkan dan keringkan dengan kain majun/tisu, lalu
buang ke dalam kantong coklat.
Penanganan Tumpahan Kimia (lanjutan)
c. Material berbentuk serbuk:
Basahi bahan penyerap (sponge/tisu/kain lap) dengan air
Tutupi area tumpahan dengan bahan penyerap basah
Bersihkan material tumpahan dengan menggunakan
sekop dan sapu sampai benar-benar bersih
F Buang bahan penyerap dan material tumpahan ke dalam
M kantong coklat
S/ Berikan sedikit air pada area tumpahan kemudian
M bersihkan dan keringkan dengan kain majun/tisu, lalu
buang ke dalam kantong coklat
8. Lepaskan APD dan buang ke tempat sampah infeksius
9. Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sampai bersih
10. Buat laporan terjadinya tumpahan dengan menggunakan formulir
laporan insiden dan kirim ke Unit K3RS
150 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
STAFF QUALIFICATION AND EDUCATION (SQE)/
KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)
SQE/KPS
1. Ijazah dan bukti verifikasi arsipnya
2. Sertifikat kompetensi dari badan sertifikasi dan bukti verifikasi
arsipnya
3. Surat izin praktik yang masih berlaku dan bukti verifikasi arsipnya
4. Sertifikat pelatihan terbaru dan bukti verifikasi arsipnya
5. Sertifikat pelatihan Bantuan Hidup Dasar/Lanjut
6. Copy Clinical Privileges yang masih berlaku dan copy clinical
privileges sebelumnya (Dokumen asli ada di Komite Medik)
7. Evaluasi penilaian kinerja 1 tahun terakhir.
152 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
Kajian yang dilakukan oleh Sub Komite Kredensial meliputi :
1. Kompetensi:
Area kompetensi terutama kompetensi medis sesuai standar,
yang disahkan oleh lembaga pemerintah yang berwenang
SQE/KPS
untuk itu;
Kognitif
Afektif
Psikomotor
2. Kompetensi fisik
3. Kompetensi mental/perilaku
4. Perilaku etis
MOI/MKI
RSCM sudah meresmikan buku standar singkatan baru tahun 2014
156 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
Formulir Pengkajian Kelengkapan Rekam Medik oleh Unit
Kerja
MOI/MKI
Halaman ini sengaja dibiarkan kosong
M
OI
/
M
HUMAN RESEARCH PROGRAM (HRP)
Alur Prosedur Ijin Penelitian dari Dalam Institusi RSCM-
FKUI
Surat Masuk Penelitian 1. Surat permohonan
penelitian
2. Proposal penelitian
Direktur Utama
3. Ethical clearance
HRP
4. Informed consent
Direktur Pengembangan 5. CV tim peneliti
dan Pemasaran 6. FC Sertifikat CUKB
7. MOU (bila dengan
sponsor)
Bagian Penelitian
Verifikasi Kelengkapan
berkas dan telaah
Surat ijin penelitian ke
1. Setuju dengan instansi/departemen
perbaikan Ijin terkait
2. Ditolak
YA
Kolaborasi
TIDAK MRU
HRP
CRSU
ADA
ORK
TIDAK
CRSU ORK
Monitoring
Selesai
Keterangan:
MRU: Medical Research Unit
CRSU: Clinical Research Supporting Unit
ORK: Organisasi Riset Kontrak
Bagian Penelitian: Bagian dari CRSU dan MRU
CUKB: Cara Uji Klinik yang Baik
Pelaporan Severe Adverse Effect (SAE) Penelitian
162 RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2015
Alur Pemberian Kompensasi Pasien Penelitian
Melapor ke peneliti
HRP
Penanganan segera KTD yang dialami
Pasien puas?
Kompensasi ditanggung
oleh sponsor Peneliti dari Peneliti non
RSCM-FKUI RSCM-FKUI
H
R
Medical Professional Education (MPE)
MPE
perkembangan program pendidikan anda?
3. Bagaimana anda tahu siapa yang seharusnya memberikan
supervisi terhadap anda?
4. Bagaimana anda tahu aktivitas dan prosedur seperti apa yang
diperolehkan untuk anda mengerjakan sendiri, dan mana yang
memerlukan supervisi?
5. Bagaimana anda berpartisipasi dalam program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien RS?
6. Apa yang anda ketahui tentang Internasional Patient Safety Goals/
Sasaran Keselamatan Pasien?
Halaman ini sengaja dibiarkan kosong
M
P