Dr.dr.Sutoto.,M.Kes
KARS
CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes
`Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Seluruh Indonesia),
Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in
Health Care),
Regional Advisory Council dari JCI (Joint Commission
Internasioanl) sejak 2013, Dewan Pembina MKEK IDI
Pusat.
Pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Rumah
sakit seluruh Indonesia Periode tahun 2009-2012 dan
2012-2015, Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta,
Direktur Utama RS Kanker Dharmais Pusat Kanker
Nasional, serta Plt Dirjen Pelayanan Medis
Kementerian Kesehatan R.I thn 2010
KARS
• Jml Standar sama
• Jml EP sama
SNARS edisi 1
• Ada perubahan kalimat di
Standar, Elemen Penilaian
SNARS edisi 1.1 dan maksud tujuan
WARNA MERAH DENGAN
GARIS BAWAH
• Diberlakukan mulai 1 Januari
2020
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1.
Jml Jml
No Bab
Std EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 10 36
2 Akses ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan (ARK) 23 100
3 Hak Pasien & Keluarga (HPK) 27 100
4 Asesmen Pasien (AP) 39 163
5 Pelayanan & Asuhan Pasien (PAP) 21 81
6 Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB) 20 71
7 Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat (PKPO) 21 80
8 Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE) 13 49
9 Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) 19 80
10 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) 28 107
11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 28 127
12 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK) 24 105
13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 26 96
14 Manajemen Informasi & Rekam Medis (MIRM) 21 77
15 Program Nasional 12 58
16 Integrasi Pendidikan Kes dlm Pelayanan RS (IPKP) 6 23
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 338 1353
- “F
is
- Pa iologi
Pola SEMI-A to
- Pr fisiologi
ofil M
oleku
lker”
7
PENDEKATAN PELAYANAN
PASAL 36
“SETIAP RUMAH SAKIT HARUS MENYELENGGARAKAN TATA
KELOLA RUMAH SAKIT DAN TATA KELOLA KLINIS YANG BAIK”
Standar TKRS 8
Rumah sakit menetapkan struktur
organisasi pelayanan medis, pelayanan
keperawatan dan pelayanan klinis lainnya
secara efektif, lengkap dengan uraian tugas
dan tanggung jawabnya.
Maksud dan Tujuan TKRS 8
• Tata kelola klinis harus berjalan dengan baik di rumah sakit, karena itu
selain terdapat pimpinan klinis, rumah sakit juga perlu membentuk
Komite Medik dan Komite Keperawatan dengan tujuan dapat menjaga
mutu, kompetensi, etik, dan disiplin para staf profesional tersebut.
• Rumah sakit agar menetapkan lingkup pelayanan yang dikoordinasikan
oleh pimpinan pelayanan medis, lingkup pelayanan yang dikoordinasikan
oleh pimpinan pelayanan keperawatan dan lingkup pelayanan yang
dikoordinasikan oleh pimpinan penunjang medik. Kepala unit pelayanan
dengan staf klinisnya mempunyai tanggung jawab khusus terhadap
pasien di Rumah Sakit. Staf klinis yang ditempatkan di unit-unit
pelayanan, secara fungsi dikoordinasi oleh para pimpinan pelayanan
(kepala bidang/divisi).
Maksud dan Tujuan TKRS 8
14
Elemen penilaian TKRS 8 Telusur Skor
3. Struktur organisasi dapat R Regulasi tentang penetapan 10 TL
mendukung proses budaya organisasi yang bertanggung - -
keselamatan di rumah sakit dan jawab terhadap upaya 0 TT
komunikasi antar profesi. (R) peningkatan mutu dan
keselamatan pasien termasuk
budaya keselamatan di rumah
sakit
15
Elemen penilaian TKRS 8 Telusur Skor
5. Struktur organisasi dapat R Regulasi tentang penetapan komite 10 TL
mendukung proses pengawasan atas etik atau komite etik dan hukum RS - -
berbagai isu etika profesi. (R) yang mengkoordinasikan sub komite 0 TT
etik dan disiplin profesi medis dan
keperawatan dibawah komite masing-
masing.
16
Standar TKRS 10
20
Elemen penilaian TKRS 10 Telusur Skor
2. Rumah sakit mempunyai R Regulasi tentang perencanaan 10 TL
regulasi untuk unit termasuk pengaturan format - -
pelayanan yang mengatur usulan yang seragam 0 TT
format dan isi yang
seragam untuk dokumen
perencanaan. (R)
21
Elemen penilaian TKRS 10 Telusur Skor
4. Kepala unit pelayanan telah D Bukti usulan dengan format yang 10 TL
menggunakan format dan isi yang seragam antara lain tentang obat, 5 TS
seragam untuk dokumen perbekalan farmasi, peralatan 0 TT
perencanaan. (D,O,W) kedokteran dan peralatan lain
O Lihat format usulan perencanaan dari
unit pelayanan
W Kepala unit pelayanan
22
Elemen penilaian TKRS 10 Telusur Skor
D Bukti kompetensi staf klinis sesuai regulasi pada 10 TL
6. Pengetahuan dan ketrampilan staf file pegawai 5 TS
0 TT
klinis di unit pelayanan telah sesuai W Kepala unit pelayanan
dengan regulasi. (D,W)
23
Elemen penilaian TKRS 10 Telusur Skor
24
SPEKTRUM TATAKELOLA KLINIS
AKUNTABILITAS
PENINGKATAN MUTU
KEDENSIALING
DALAM SNARS ED 1.1
KOMPETENSI DAN
KEWENANGAN STAF
STAF RS
1. STAF KLINIS:
A. STAF MEDIS
B. STAF KEPERAWATAN
C. STAF KLINIS LAINNYA
KARS.Sutoto 27
UNTUK PERHATIAN !!!!
1. Tidak boleh ada STR dan SIP, SPK dan RKK yang
kadaluwarsa.
2. Tiddak boleh ada satupun staf medis yang memberikan
pelayanan kepada pasien yang tidak memiliki
STR,SIP,SPK dan RKK. Dan harus masih berlaku.
(termasuk setiap PPDS harus punya STR dan SIP selaku
dr umum)
3. Semua unit harus tersedia SPK dan RKK dlm bentuk
soft copy untuk masing masing dr yang memberikan
pelayanan pasien untuk memantau kepatuhan
terhadap kewenangan klinis
Sutoto. KARS 29
MEKANISME KREDENSIAL
Direktur RS Dokter
2. Akan diterima 1. melamar /Perawat
Kredensial
/ PPA
3.Kirim surat ke Komite
Medik untuk kredensial
6. Penerbitan SPK dan RKK
• Dokumen dokumen ini harus diverifikasi dari sumber utama yang mengeluarkan
dokumen.
• Dokumen kredensial bisa juga didapat dari rumah sakit, perorangan, badan hukum
yang terkait dengan riwayat profesional atau riwayat kompetensi dari pelamar,seperti:
surat rekomendasi, semua riwayat pekerjaan sebagai staf medis ditempat kerja yang
lalu,catatan asuhan klinis yang lalu,riwayat kesehatan,foto.
• Dokumen dokumen ini akan diminta rumah sakit sebagai bagian dari proses kredensial.
Ijazah dan STR harus diverifikasi ke sumber utamanya.
• Syarat untuk verifikasi kredensial disesuaikan dengan posisi pelamar. Sebagai
contoh,pelamar untuk kedudukan kepala departemen/unit layanan dirumah sakit
dapat diminta adanya verifikasi terkait jabatan dan pengalaman administrasi-nya
dimasa lalu.
• Juga untuk posisi staf medis dirumah sakit dapat diminta verifikasi dari riwayat
pengalaman kerjanya beberapa tahun yang lalu.
• Staf medis adalah semua dokter, dokter gigi, yang memberikan
layanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, bedah, atau layanan
medis/gigi lain kepada pasien,atau yang memberikan layanan
interpretatif terkait pasien seperti patologi, radiologi, laboratorium,
dan memiliki surat tanda registrasi dan surat ijin praktik.
• Keanggotaan staf medis mungkin tidak dapat diberikan jika rumah sakit tidak
mempunyai teknologi medis khusus untuk mendukung kewenangan klinis
tertentu. Sebagai contoh,seorang nephrolog melamar untuk memberikan
layanan dialisis di rumah sakit, bila rumah sakit tak memiliki pelayanan ini
maka kewenangan klinis untuk melakukan haemodialisis tak dapat diberikan.
Elemen penilaian KKS 9 Telusur Skor
R Regulasi tentang proses penerimaan, 10 TL
1. Proses penerimaan, kredensial, penilaian kredensial, penilaian kinerja dan - -
rekredensial staf medis dalam medical staf 0 TT
kinerja dan rekredensial staf medis diatur
bylaws
dalam peraturan internal staf medis
(D,W)
UU RS Psl 13 angka 3:
j) Untuk kewenangan tambahan pada pelayanan risiko tinggi, rumah sakit menentukan
area pelayanan risiko tinggi, seperti prosedur cathlab, penggantian sendi lutut dan
panggul, pemberian obat kemoterapi,obat radioaktif, obat anestesi dan lainnya.
Prosedur dengan risiko tinggi tersebut, staf medis dapat diberikan kewenangan klinis
secara khusus. Prosedur risiko tinggi, obat-obat, atau layanan yang lain ditentukan di
kelompok spesialisasi dirinci kewenangannya secara jelas. Beberapa prosedur mungkin
digolongkan berisiko tinggi disebabkan karena peralatan yang digunakan,seperti dalam
kasus penggunaan robot atau penggunaan tindakan dari jarak jauh melalui komputer.
Juga pemasangan implant yang memerlukan kaliberasi, presisi dan monitor, jelas
membutuhkan kewenangan klinis secara spesifik (periksa juga,LAB.7.4)
k) Kewenangan klinis tidak dapat diberikan jika rumah sakit tidak mempunyai peralatan
khusus atau staf khusus untuk mendukung pelaksanaan kewenangan klinis. Sebagai
contoh, seorang nefrolog kompeten melakukan dialisis, atau kardiolog kompeten
memasang stent, tidak dapat diberi kewenangan klinis jika rumah sakit tidak memiliki
peralatannya.
l) Catatan: jika anggota staf medis juga mempunyai tanggung jawab administrasi, seperti
ketua kelompok staf medis (KSM), administrator rumah sakit, atau posisi lain, tanggung
jawab peran ini diuraikan di uraian tugas atau job description (lihat juga, KKS.1.1).
Rumah sakit menetapkan sumber utama untuk memverifikasi peran administrasi ini .
Maksud dan Tujuan KKS 10
SPK DAN RKKS tersedia dan diumumkan kepada setiap staf medis serta ke
semua unit pelayanan.
SPK DAN RKK tersedia dalam bentuk tercetak maupun elektronik (softcopy)
pada semua unit pelayanan untuk menjawab pertanyaan dari berbagai pihak
termasuk pasien, apakah seorang staf medis berwenang melakukan tindakan
klinis tertentu (lihat juga,TKP.5.2;KKS.3)
Elemen penilaian KKS 10 Telusur Skor
R Regulasi tentang penetapan kewenangan 10 TL
1. Direktur menetapkan kewenangan klinis klinis berdasarkan rekomendasi dari komite - -
medis dalam bentuk SPK dan RKK 0 TT
setelah mendapat rekomendasi dari Komite
(R)
4. Surat Penugasan klinis dan Rincian D Bukti tentang SPK dan RKK staf medis ada 10 TL
Kewenangan klinis anggota staf medis di unit pelayanan. 5 TS
dalam bentuk tercetak atau elektronik 0 TT
(softcopy) atau media lain tersedia di W Komite medis
semua unit pelayanan (contoh,kamar Staf medis
operasi, unit darurat, nurse station)
dimana anggota staf medistersebut
memberikan pelayanan. (D,W)
Standar KKS 13
59
Elemen penilaian KKS 13 Telusur Skor
3. Terdapat pelaksanaan D Bukti pelaksanaan tentang 10 TL
verifikasi dari sumber aslinya verifikasi 5 TS
yang seragam. (D,W) 0 TT
W Komite Keperawatan
Staf Keperawatan
Staf SDM
60
Standar KKS 14
63
Elemen penilaian KKS 14 Telusur Skor
D Bukti pelaksanaan tentang 10 TL
3. Ada berkas kredensial yang pemeliharaan file kredensial 5 TS
setiap staf keperawatan 0 TT
dipelihara dari setiap staf
keperawatan. (D,W)
W Komite Keperawatan
Kepala unit kerja
Staf Keperawatan
64
Standar KKS 15
67
Elemen penilaian KKS 15 Telusur Skor
2. Ada dokumentasi D Bukti dokumen pengembangan 10 TL
pengembangan profesionalisme profesional berkelanjutan, - -
antara lain pengembangan keterlibatan staf keperawatan 0 TT
profesional berkelanjutan, dalam aktivitas peningkatan mutu
keikutsertaan dalam riset, atau perolehan penghargaan atas
publikasi, keterlibatan staf prestasinya
keperawatan dalam aktivitas
peningkatan mutu. (D,W) W Direktur
Tim Mutu
Staf Keperawatan
68
SDM STAF KLINIS
Asuhan Pasien
ARK HPK
Structure
AP ProcessMKE Outcome
Djoti Atmodjo
OPPE
1. PERILAKU
Evaluasi perilaku memuat:
a) evaluasi apakah seorang staf medis mengerti dan mendukung kode
etik dan disiplin profesi dan rumah sakit serta dilakukan identifikasi
perilaku yang dapat atau tidak dapat diterima maupun perilaku yang
mengganggu;
b) laporan tentang perilaku yang dianggap tidak dapat diterima atau
mengganggu;
c) mengumpulkan, analisis, serta menggunakan data dan informasi
berasal dari survei staf serta survei lainnya tentang budaya aman di
rumah sakit 70
OPPE
2. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Evaluasi meliputi:
a) Asuhan pasien
b) Pengetahuan medis, penerapan PPK
c) Practice-based learning
d) Kemampuan komunikasi
e) Profesionalisme
f) Praktik berbasis sistem, kepatuhan pada regulasi RS
g) Pengelolaan sumber daya, kendali mutu dan kendali biaya
71
OPPE
3. KINERJA KLINIS
Proses monitoring dan evaluasi berkelanjutan terkait
upaya mendukung budaya aman/keselamatan.
72
DR dr SUTOTO MKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
73