Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

RSUD H.DAMANHURI BARABAI


Alamat : Jln.Murakata No.04 (0517)-41004-41118-41287 Fax.(0517)-41287

BARABAI 71314

STANDAR PELAYANAN GAWAT DARURAT


STANDAR 1 : FALSAFAH DAN TUJUAN
Instalasi / Unit Gawat Darurat dapat memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat
yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar.
Kriteria :
Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan gawat darurat secara terus menerus selama 24 jam,
7 hari dalam seminggu.
Ada instalasi / unit Gawat Darurat yang tidak terpisah secara fungsional dari unit-unit
pelayanan lainnya di rumah sakit.
Ada kebijakan / peraturan / prosedur tertulis tentang pasien yang tidak tergolong akut gawat
akan tetapi datang untuk berobat di Instalasi / Unit Gawat Darurat.
Adanya evaluasi tentang fungsi instalasi / Unit Gawat Darurat disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat.
Penelitian dan pendidikan akan berhubungan dengan fungsi instalasi / Unit Gawat Darurat dan
kesehatan masyrakat harus diselenggarakan.
STANDAR 2 : ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
Instalasi / Unit Gawat Darurat harus dikelola dan diintegrasikan dengan Instalasi / Unit
Lainnya di Rumah Sakit.
Kriteria :
1. Ada dokter terlatih sebagai kepala Instalasi / Unit Gawat Darurat yang bertanggungjawab
atas pelayanan di Instalasi / Unit Gawat Darurat.

2. Ada Perawat sebagai penganggungjawab pelayanan keperawatan gawat darurat.


3. Semua tenaga dokter dan keperawatan mampu melakukan teknik pertolongan hidup dasar
(Basic Life Support).
4. Ada program penanggulangan korban massal, bencana (disaster plan) terhadap kejadian
di dalam rumah sakit ataupun di luar rumah sakit.
5. Semua staf / pegawai harus menyadari dan mengetahui kebijakan dan tujuan dari unit.
Pengertian : Meliputi kesadaran sopan santun, keleluasaan pribadi (privacy), waktu
tunggu, bahasa, perbedaan rasial / suku, kepentingan konsultasi dan bantuan sosial serta
bantuan keagamaan.
6. Ada ketentuan tertulis tentang manajemen informasi medis (prosedur) rekam medik.
7. Semua pasien yang masuk harus melalui Triase. Pengertian : Bila perlu triase dilakukan
sebelum indentifikasi.
8. Triase harus dilakukan oleh dokter atau perawat senior yang berijazah / berpengalaman.
9. Triase sangat penting untuk penilaian kegawat daruratan pasien dan pemberian
pertolongan / terapi sesuai dengan derajat kegawatdaruratan yang dihadapi.
10. Petugas triase juga bertanggungjawab dalam organisasi dan pengawasan penerimaan
pasien dan daerah ruang tunggu.
11. Rumah Sakit yang hanya dapat memberi pelayanan terbatas pada pasien gawat darurat
harus dapat mengatur untuk rujukan ke rumah sakit lainnya.
Kriteria :

Ada ketentuan tertulis indikasi tentang pasien yang dirujuk ke rumah sakit lainnya.

Ada ketentuan tertulis tentang pendamping pasien yang di transportasi.

Pasien dengan kegawatan yang mengancam nyawa harus selalu diobservasi dan dipantau
oleh tenaga terampil dan mampu.

Pengertian :
Pemantauan terus dilakukan sewaktu transportasi ke bagian lain dari rumah sakit atau rumah
sakit yang satu ke rumah sakit yang lainnya dan pasien harus didampingi oleh tenaga yang

terampil dan mampu memberikan pertolongan bila timbul kesulitan. Umumnya pendamping
seorang dokter.
1. Tenaga cadangan untuk unit harus diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Kriteria :

Ada jadwal jaga harian bagi konsulen, dokter dan perawat serta petugas non medis yang
bertugas di UGD.

1. Pelayanan radiologi, hematologi, kimia, mikrobiologi dan patologi harus diorganisir /


diatur sesuai kemampuan pelayanan rumah sakit.
2. Ada pelayanan transfusi darah selama 2 jam.
3. Ada ketentuan tentang pengadaan peralatan obat-obatan life saving, cairan infus sesuai
dengan stndar dalam Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat Depkes yang berlaku.
4. Pasien yang dipulangkan harus mendapat petunjuk dan penerangan yang jelas mengenai
penyakit dan pengobatan selanjutnya.
5. Rekam Medik harus disediakan untuk setiap kunjungan.
Pengertian :

Sistem yang optimum adalah bila rekam medik unit gawat darurat menyatu dengan
rekam medik rumah sakit. Rekam medik harus dapat melayani selama 24 jam.

Bila hal ini tidak dapat diselenggarakan setiap pasien harus dibuatkan rekam medik
sendiri. Rekam medik untuk pasien minimal harus mencantumkan :
Tanggal dan waktu datang.
Catatan penemuan klinik, laboratorium, dan radiologik.
Pengobatan dan tindakan yang jelas dan tepat serta waktu keluar dari unit gawat darurat.
Identitas dan tanda tangan dari dokter yang menangani.

Ada bagan / struktur organisasi tertulis disertai uraian tugas semua petugas lengkap dan
sudah dilaksanakan dengan baik.

STANDAR 3 : STAF DAN PIMPINAN


Instalasi / Unit Gawat Darurat harus dipimpin oleh dokter, dibantu oleh tenaga medis
keperawatan dan tenaga lainnya yang telah mendapat pelatihan penanggulangan gawat
darurat (PPGD).
Kriteria :
1. Jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang tersedia di Instalasi / Unit Gawat Darurat harus
sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
2. Unit harus mempunyai bagan oranisasi (organ organ) yang dapat menunjukkan
hubungan antara staf medis, keperawatan, dan penunjang medis serta garis otoritas, dan
tanggung jawab.
3. Instalasi / Unit Gawat Darurat harus ada bukti tertulis tentang pertemuan staf yang
dilakukan secara tetap dan teratur membahas masalah pelayanan gawat dan langkah
pemecahannya.
4. Rincian tugas tertulis sejak penugasan harus selalu ada bagi tiap petugas.
5. Pada saat mulai diterima sebagai tenaga kerja harus selalu ada bagi tiap petugas.
6. Harus ada program penilaian untuk kerja sebagai umpan balik untuk seluruh staf No.
Telp. petugas.
7. Harus ada daftar petugas, alamat dan nomor telephone.
STANDAR 4 : FASILITAS DAN PERALATAN
Fasilitas yang disediakan di instalaasi / unit gawat darurat harus menjamin efektivitas dan
efisiensi bagi pelayanan gawat darurat dalam waktu 24 jam, 7 hari seminggu secara terus
menerus.
Kriteria :
Di Instalasi gawat darurat harus ada petunjuk dan informasi yang jelas bagi masyarakat
sehingga menjamin adanya kemudahan, kelancaran dan ketertiban dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

Letak unit / instalasi harus diberi petunjuk jelas sehingga dapat dilihat dari jalan di dalam
maupun di luar rumah sakit.
Ada kemudahan bagi kendaraan roda empat dari luar untuk mencapai lokasi instalasi / UGD
di rumah sakit, dan kemudahan transportasi pasien dari dan ke UGD dari arah dalam rumah
sakit.
Ada pemisahan tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan kondisi penyakitnya.
Daerah yang tenang agar disediakan untuk keluarga yang berduka atau gelisah.
Besarnya rumah sakit menentukan perlu tidaknya :

Ruang penyimpanan alat steril, obat cairan infus, alat kedokteran serta ruang
penyimpanan lain.

Ruang kantor untuk kepala staf, perawat, dan lain-lain.

Ruang pembersihan dan ruang pembuangan.

Ruang rapat dan ruang istirahat.

Kamar mandi.

Ada sistem komunikasi untuk menjamin kelancaran hubungan antara unit gawat darurat
dengan :

unit lain di dalam dan di luar rumah sakit terkait.

RS dan sarana kesehatan lainnya.

Pelayanan ambulan.
Unit pemadam kebakaran.
Konsulen SMF di UGD.
Harus ada pelayanan radiologi yang di organisasi dengan baik serta lokasinya berdekatan dengan
unit gawat darurat.
Pengertian :

Pelayanan radiologi haarus dapat dilakukan di luar jam kerja. Pelayanan radiologi sangat penting
dan dalam unit yang besar harus terletak di dalam unit. Harus tersedia untuk membaca foto untuk
akomodasi staf radiologi.
Tersedianya alat dan obat untuk Life Saving sesuai dengan standar pada Buku Pedoman
Pelayanan Gawat Darurat yang berlaku.
STANDAR 5 : KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Harus ada kebijakan dan prosedur pelaksanaan tertulis di unit yang selalu ditinjau dan
disempurnakan (bila perlu) dan mudah dilihat oleh seluruh petugas.
Kriteria :
Ada petunjuk tertulis / SOP untuk menangani :
Kasus perkosaan
Kasus keracunan missal
Asuransi kecelakaan
Kasus dengan korban missal
Kasus lima besar gawat darurat murni (true emergency) sesuai dengan data morbiditas instalasi /
unit gawat darurat
Kasus kegawatan di ruang rawat
Ada prosedur media tertulis yang antara lain berisi :
Tanggungjawab dokter
Batasan tindakan medis
Protokolmedis untuk kasus-kasus tertentu yang mengancam jiwa
Ada prosedur tetap mengenai penggunaan obat dan alat untuk life saving sesuai dengan standar.
Ada kebijakan dan prosedur tertulis tentang ibu dalam proses persalinan normal maupun tidak
normal.

STANDAR 6 : PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN


Instalasi / Unit Gawat Darurat dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan pelatihan (in service
training) dan pendidikan berkelanjutan bagi petugas.
Kriteria :

Ada program orientasi / pelatihan bagi petugas baru yang bekerja di unit gawat darurat.

Ada program tertulis tiap tahun tentang peningkatan ketrampilan bagi tenaga di Instalasi /
Unit Gawat Darurat.

Ada latihan secara teratur bagi petugas Instalasi / Unit Gawat Darurat dalam keadaan
menghadapi berbagai bencana (disaster).

Ada program tertulis setiap tahun bagi peningkatan ketrampilan dalam bidang gawat
darurat untuk pegawai rumah sakit dan masyarakat.

STANDAR 7 : EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU


Ada upaya secara terus menerus menilai kemampuan dan hasil pelayanan instalasi / unit gawat
darurat.
Kriteria :

Ada data dan informasi mengenai :

Jumlah kunjungan

Kecepatan pelayanan (respon time)

Pola penyakit / kecelakaan (10 terbanyak)

Angka kematian

Instalasi / Unit Gawat Darurat harus menyelenggarakan evaluasi terhadap pelayanan kasus gawat
darurat sedikitnya satun kali dalam setahun.
Instalasi / Unit Gawat Darurat harus menyelenggarakan evaluasi terhadap kasus-kasus tertentu
sedikitnya satu kali dalam setahun.

Ditetapkan :
Pada tanggal :

Barabai
Mei 2016

Plt. Direktur RSUD. H. Damanhuri Barabai

drg. H. Kusudiarto , M. AP.


Pembina Utama Muda
NIP. 19630801 199003 1 007

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

RSUD H.DAMANHURI BARABAI


Alamat : Jln.Murakata No.04 (0517)-41004-41118-41287 Fax.(0517)-41287

BARABAI 71314
STANDAR FASILITAS DAN SARANA

Fasilitas & Sarana


Suatu IGD RS berlokasi di lantai I gedung utama yang terdiri dari ruangan Triase, ruang
resusitasi , ruang tindakan bedah , ruangan tindakan non bedah dan ruangan observasi.
Ruangan resusitasi terdiri dari 1 ( satu ) tempat tidur , ruangan tindakan bedah terdiri dari
empat (4 ) tempat tidur, ruangan tindakan non bedah terdiri dari 6 ( enam ) tempat tidur,
ruangan observasi terdiri dari 2 ( dua ) tempat tidur

II. Peralatan
Peralatan yang tersedia di IGD mengacu kepada buku pedoman pelayanan Gawat Darurat
Departermen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien Gawat
darurat.
Alat yang harus tersedia adalah bersifat life saving untuk kasus kegawatan jantung seperti
monitor dan defribrilator
a. Alat alat untuk ruang resusitasi :
1. Mesin suction ( 1 set )
2. Oxigen lengkap dengan flowmeter ( 1 set )
3. Laringoskope anak & dewasa ( 1 set )
4. Spuit semua ukuran ( masing masing 10 buah )
5. Oropharingeal air way ( sesuai kebutuhan )
6. Infus set / transfusi set ( 5 / 5 buah )
7. Brandcard fungsional diatur posisi trendelenberg, ada gantungan infus&penghalang
1( buah )
8. Gunting besar (1 buah )
9. Defribrilator ( 1 buah )
10. Monitor EKG ( 1 buah )
11. Trolly Emergency yang berisi alat alat untuk melakukan resusitasi ( 1 buah )
12. Papan resusitasi ( 1 buah )
13. Ambu bag ( 1 buah )
14. Stetoskop ( 4 buah )
15. Tensi meter ( 1 buah )
16. Thermometer ( 3 buah )

17. Tiang Infus (15 buah )


b. Alat alat untuk ruang tindakan bedah
1. Bidai segala ukuran untuk tungkai, lengan, leher, tulang punggung (1 set )
2. Verban segala ukuran :
- 4 x 5 em ( 5 buah )
- 4 x10 em
3. Vena seksi set ( 1 set )
4. Extraksi kuku set ( 2 set )
5. Hecting set ( 5 set )
6. Benang benang / jarum segala jenis dan ukuran:
- Cat gut 2/0 dan 3/0 ( 1 buah )
- Silk Black 2/0 ( 1 buah ), 3/0 ( 1 buah )
- Jarum ( 1 set )
7. Lampu sorot ( 1 buah )
8. Kassa ( 1 tromel )
9. Cirkumsisi set ( 1 set )
10. Ganti verban set ( 3 set )
11. Stomach tube / NGT
- Nomer 12 ( 3 buah )
- Nomer 16 ( 3 buah )
- Nomer 18 ( 2 buah )
12.

Spekulum hidung ( 2 buah )

13.

Spuit sesuai kebutuhan


- 5 cc ( 5 buah )
- 2.5 cc ( 5 buah )

14.

Infus set ( 1 buah )

15.

Dower Catheter segala ukuran


- Nomer 16 ( 2 buah )
- Nomer 18 ( 2 buah )

16.

Emergency lamp ( 1 buah )

17.

Stetoskop ( 1 buah )

18.

Tensimeter ( 1 buah )

19.

Thermometer ( 4 buah )

20.

Elastis verban sesuai kebutuhan


- 6 inchi ( 1 buah )
- 4 inchi ( 2 buah )
- 3 inchi ( 1 buah )

21.

Tiang infus ( 2 buah )

c. Alat alat untuk ruang tindakan non bedah :


1. Stomach tube / NGT
- Nomer 16 ( 2 buah )
- Nomer 18 ( 2 buah )
- Nomer 12 ( 3 buah )
2. Urine bag ( 3 buah )
3.

Otoscope ( 1 buah )

4. Nebulizer ( 1 buah )
5. Mesin EKG ( 1 buah )
6. Infus set ( 1 buah )
7. IV catheter semua nomer ( 1 set )
8. Spuit sesuai kebutuhan :
- 1 cc

( 5 buah )

- 2.5 cc ( 5 buah )
- 5 cc

( 5 buah )

- 10 cc ( 5 buah )
- 20 cc ( 3 buah )
- 50 cc ( 3 buah )
9. Tensimeter ( 1 buah )
10. Stetoskop ( 1 buah )
11. Thermometer ( 1 buah )
12. Tiang infus ( 1 buah )

d. Alat alat untuk ruang observasi


1. Tensi meter ( 1 buah )
2. Oxygen lengkap dengan flow meter ( 1 buah )
3. Termometer ( 1 buah )
4. Stetoskop ( 1 buah )
5. Standar infus ( 1 buah )
6. Infus set ( 1 set )
7. IV catheter segala ukuran ( 1 set )
8. Spuit sesuai kebutuhan
- 1 cc

( 5 buah )

- 2.5 cc ( 5 buah )
- 5 cc ( 5 buah )
- 10 cc ( 5 buah )
- 20 cc ( 3 buah )
- 50 cc ( 3 buah )
a. Alat alat dalam trolly emergency
I.

Obat Life saving ( terlampir pada standar obat IGD RS)

II. Obat penunjang ( terlampir pada standar obat IGD RS)


III. Alat alat kesehatan
1. Ambu bag / Air viva untuk dewasa & anak ( 1 buah / 1 buah )
2. Oropharingeal airway
- Nomer 3 ( 2 buah )
- Nomer 4 ( 2 buah )
3. Laringoscope dewasa & anak ( 1 set )
4. Magyl forcep
5. Face mask ( 1 buah )
6. Urine bag non steril ( 5 buah )
7. Spuit semua ukuran
8. Infus set ( 1 set)

9. Endotracheal tube ( dewasa & anak )


- Nomer 2.5 ( 1 buah )
- Nomer 3 ( 1 buah )
- Nomer 4 ( 1 buah )
- Nomer 7 ( 1 buah )
- Nomer 7.5 ( 1 buah )
- Nomer 8 ( 1 buah )
10. Slang oksigen sesuai kebutuhan
11. Stomach tube / NGT
- Nomer 16 ( 2 buah )
- Nomer 18 ( 2 buah )
- Nomer 12 ( 3 buah )
12. IV catheter sesuai kebutuhan
- Nomer 18 Cath / Terumo ( 2 / 2 buah )
- Nomer 20 Cath / Terumo ( 2 / 16 buah )
- Nomer 22 Cathy / terumo ( 2 / 11 buah )
13. Suction catheter segala ukuran
- Nomer 10 ( 3 buah )
- Nomer 12 ( 2 buah )
14. Neck collar Ukuran S / M ( 2 / 1 )
e. Ambulance
Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien RS saat ini memiliki 4 ( EMPAT ) unit dan
satu mobil jenazah ambulance yang kegiatannya berada dalam koordinasi IGD dan bagian
umum.

Anda mungkin juga menyukai