CIPTO MANGUNKUSUMO
PELAYANAN ANESTESI DAN PEMBEDAHAN Goes to Joint Commission International
(PAB)
Anesthesia and Surgical Care (ASC)
Latar Belakang Ilustrasi Kasus 2
Latar Belakang
Data JCI dalam 12 tahun terjadi 470 kejadian pembedahan salah
lokasi
Kejadian sebenarnya jauh lebih besar, karena banyak kejadian yg
tidak dilaporkan.
American Academy of orthopaedic (AAOS) 35 tahun bekerja
sebagai dokter bedah, ada 1 kejadian dari 4 peluang melakukan
salah lokasi bedah.
Sehingga:
Setiap orang harus memiliki kewaspadaan yg tinggi terhadap
kemungkinan kejadian jenis ini.
Organisasi kamar bedah harus membangun sistem yang dapat
memfasilitasi dan mengakomodasi kondisi tepat lokasi operasi, tepat
prosedur operasi dan pasien yang benar.
Penyebab utama Kesalahan Sisi
Operasi
1. Komunikasi yang tidak adekuat atau tidak efektif di antara anggota
tim.
2. Kurangnya partisipasi pasien saat prosedur penandaan lokasi
operasi.
3. Minimnya prosedur yang dilakukan untuk verifikasi lokasi operasi.
4. Penilaian pasien tidak adekuat.
5. Review catatan medis tidak adekuat.
6. Budaya yang tidak mendukung berkembangnya komunikasi
terbuka di antara anggota tim
7. Masalah terkait tulisan tangan yang sulit dibaca atau salah
interpretasi.
8. Dan penggunaan istilah/ singkatan terkait prosedur bedah, lokasi
dan sisi operasi yang tidak seragam.
Intisari Kandungan ASC
Standarisasi layanan Anestesia, Sedasi, dan
Pembedahan di Kamar Bedah, Prosedur Invasif, unit
Gigi-Mulut, unit Emergensi, ICU, serta unit lainnya
melalui proses ;
1. Penilaian lengkap & komprehensif,
2. Perencanaan terintegrasi,
3. Pemantauan berkesinambungan,
4. Perawatan, Kriteria Pengeluaran, Transportasi dan
Pemulangan pasca anestesia.
Agar implementasi berjalan efektif perlu fokus pada Pengetahuan,
Kebijakan, SPO, IK, Form, Daftar Tilik dan alur proses yang penting :
a. Proses pelayanan Pre dan Pasca anestesia.
b. Proses pelayanan Pre dan Pasca pembedahan.
c. Proses pelayanan Pre dan Pasca sedasi.
d. Proses Sign in, Time out & Sign out
e. Daftar Tilik Pre, Intra dan Pasca pembedahan.
Ringkasan Elemen Pengukuran ASC
ASC 1
Layanan anestesia yang memenuhi standar dan kebutuhan
Layanan oleh staf luar
ASC 2
Layanan Anestesi yang seragam oleh individu kompeten
ASC 3
Kebijakan / Prosedur untuk memandu layanan sedasi;
Kunjungan pra anestesia
KELENGKAPAN DOKUMEN MEDIS ASC 3
Asc 3
Penilaian pra sedasi
Pemantauan selama anestesia dan sedasI
Kriteria Skor Aldrette
Ringkasan Elemen Pengukuran
ASC 4
Penilaian pra induksi
ASC 5
Perencanaan anestesia .
Edukasi pasien dan keluarga
Dokumentasi dalam rekam medis
ASC 6
Layanan Pasca Anestesia dan Sedasi
Ringkasan Elemen Pengukuran
ASC 7
1. Pemeriksaan pra bedah
2. Perencanaan pra bedah
3. Dokumentasi proses pra bedah ;
4. Edukasi pasien dan keluarga
5. Laporan operasi
6. Pemantauan selama tindakan bedah.
7. Tatalaksana pasca bedah
A. DOKUMEN PROSES PELAYANAN ANESTESIA (ASC 1-6)
Pra Anestesia
Policy:
1.Kebijakan Layanan Anestesia & Sedasi
2.Perencanaan Anestesia
3.Persiapan Anestesia dan Sedasi
SOP:
1.Perencanaan Anestesia Intra Anestesia
2.Persiapan Anestesia dan Sedasi
IK : SOP: Pasca Anestesia
1.Kunjungan Pra-Anestesia 1.Layanan Anestesia dan Sedasi
Form : 2. Layanan anestesia darurat SOP:
1.Form edukasi anestesia 3. Pemantauan Selama Anestesia 1.Pengelolaan Pasca Anestesia &
2.Informed Consent Anestesia dan dan Sedasi Sedasi
Sedasi IK : IK :
3.Cek list kesiapan anesthesia 1.Penilaian Pra-Induksi 1.Perhitungan Skor Aldrette
Form : 2.Kriteria Pemulangan/ Discharge
1.Status Anestesia Pasca Anestesia dan sedasi
Form :
1.Status Anestesia
2.Formulir PADSS
B. DOKUMEN PROSES PELAYANAN PEMBEDAHAN (ASC 7)
PRA BEDAH
Kebijakan
1.Kebijakan perencanaan pembedahan.
2.Kebijakan informed Consent pasien
rencana bedah
SOP
1.Informed Consent Intra BEDAH
Pembedahan/Tindakan Invasif
2.Perencanaan Pembedahan Kebijakan
3.Persiapan prabedah rawat inap RSCM Kebijakan Pemantauan Selama
4.Persiapan prabedah BRJS RSCM Pembedahan dengan Anestesi Lokal
5.Layanan Bedah untuk Kedaruratan SOP Pasca BEDAH
6.Penerimaan Pasien di IBP 1..Persiapan pasien di kamar bedah
IK: 2.Layanan Bedah di IBP SOP
1.Pengisian formulir Persetujuan Tindakan IK 1.Transportasi Pasca Bedah
Kedokteran Laporan operasi Form
2.Penandaan Formulir Permintaan dan Form 1.Catatan keperawatan intra dan
Contoh Sampel 1.Catatan keperawatan intra dan pasca operatif
Form pasca operatif
1.Formulir Persetujuan Tindakan 2.Form. Laporan operasi
Kedokteran 3.Form. Laporan operasi
2.Daftar tilik keperawatan pra operatif Departemen Mata
C. DOKUMEN PROSES PELAYANAN SEDASI (ASC 1-6)
PRA SEDASI
Kebijakan
1.Layanan sedasi
SOP
1.Layanan Sedasi Dewasa.
2.Layanan Sedasi Pediatri
Form: Intra SEDASI
1.Form isian kunjungan pra- SOP
anestesia 1.Pemantauan Selama
Anestesia dan Sedasi
Form: Pasca SEDASI
1.Status anestesi SOP
1.Pengelolaan pasien pasca
anestesia di ruang pulih
Form:
1.Status anestesi
2.Form evaluasi pasien pasca
operatif di rumah via telepon.
Proses Utama
Pada Protokol Universal
1. Penandaan lokasi operasi
2. Proses verifikasi pra bedah
3. Proses time out yg dilakukan segera sebelum prosedur di
mulai.
Prosedur :
1. DPJP meninjau ulang temuan dari Kunjungan
pra-anestesia
2. Pertimbangan perencanaan dan pemilihan
teknik anestesi oleh DPJP
3. Perencanaan tindakan anestesi harus
merujuk pada Pedoman Pelayanan Medik
4. DPJP merencanakan tindakan anestesi dan
sedasi beserta alternatifnya yang akan
dilakukan
5. DPJP menjelaskan mengenai rencana
tindakan anestesi dan sedasi beserta
alternatifnya kepada pasien dan keluarga.
6. Pencatatan dalam Formulir Pra Anestesia
dan Status Anestesia.
Tingkat Sedasi
Site Marking
Ilustrasi kasus