Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

POROS MARITIM

Sekolah : SMA Muhammadiyah 4 Surabaya


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
Alokasi Waktu : 3 JP x 5 pertemuan

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1. Memahami kondisi wilayah dan posisi 3.1.1 Menjelaskan letak wilayah Indonesia
strategis Indonesia sebagai poros 3.1.2 Menjelaskan batas wilayah Indonesia
maritim dunia. 3.1.3 Mendeskripsikan karakteristik wilayah
daratan Indonesia
3.1.4 Mendeskripsikan karakteristik wilayah
perairan Indonesia
3.1.5 Menjelaskan konsep poros maritim
3.1.6 Menjelaskan jalur transportasi laut di
Indonesia
3.1.7 Mengidentifikasi potensi sumber daya
kelautan Indonesia
3.1.8 Menganalisis pengelolaan sumber daya
kelautan Indonesia

4.1 Menyajikan contoh hasil penalaran 4.1.1 Membuat peta jalur tol laut Indonesia
tentang posisi strategis wilayah Indonesia
sebagai poros maritime dunia dalam
bentuk peta, tabel, dan atau grafik.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
a. Melalui pengamatan peta, siswa dapat menjelaskan letak Indonesia secara astronomis dan
geografis
b. Setelah diskusi, siswa dapat menjelaskan batas darat dan laut Indonesia
2. Pertemuan ke dua
a. Setelah diskusi, siswa dapat mendeskripsikan karakteristik wilayah daratan Indonesia
b. Setelah diskusi, siswa dapat mendeskripsikan karakteristik wilayah perairan Indonesia
3. Pertemuan ke tiga
c. Dengan menonton video tentang poros maritim di Indonesia, siswa dapat menjelaskan
konsep poros maritim
a. Setelah berdiskusi, siswa dapat menjelaskan jalur transportasi laut di Indonesia
b. Setelah berdiskusi siswa dapat menjelaskan jalur perdagangan laut di Indonesia
c. Setelah diskusi siswa dapat mengidentifikasi jalur tol laut Indonesia
4. Pertemuan ke empat
a. Dengan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan strategi untuk mewujudkan Indonesia
sebagai poros maritime dunia
b. Setelah diskusi, siswa dapat menganalisis potensi sumber daya kelautan Indonesia
c. Setelah diskusi, siswa dapat menganalisis pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia
5. Pertemuan ke lima
a. Dengan bimbingan guru dan praktik membuat peta, siswa dapat membuat peta jalur tol laut
Indonesia

D. Fokus Penguatan Karakter


 Tanggung Jawab: penguatan karakter tanggung jawab dalam pembelajaran KD 3.1 terutama
dilakukan pada saat siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan
 Kerja sama : penguatan karakter kerja sama dalam pembelajaran KD 3.1 terutama dilakukan
saat siswa berdiskusi dan presentasi
 Santun : penguatan karakter santun dalam pembelajaran KD 3.1 terutama dilakukan pada
saat siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok dan presentasi

E. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Letak, luas, dan batas wilayah Indonesia
Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia
2. Konsep
Poros maritim
Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia
Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia
3. Prosedur
Membuat peta jalur tol laut Indonesia

F. Pendekatan / Model / Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Saintifik
 Model : Discovery Learning
 Metode : Tanya Jawab, diskusi, presentasi, praktik, dan penugasan

G. Media / Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media Pembelajaran
- Power Point: Poros Maritim
- Video : Poros Maritim
- Peta Indonesia
- Peta Dunia
2. Alat dan Bahan
- Laptop, LCD, pengeras suara, white board.
3. Sumber Belajar
- Buku paket Geografi Kelas XI.
- Lembar Kerja Siswa (LKS) Geografi kelas XI
- Internet

H. Sumber Belajar
1. Haryanto, Tri., dkk. 2016. Geografi Kelas XI Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Klaten: Intan
Pariwara
2. Sugiyanto dan Endarto Danang. 2016. Mengkaji ilmu geografi untuk kelas XI SMA dan
MA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
3. Internet

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Pendahuluan  Memberi salam dan presensi siswa
(20’)  Apersepsi dengan menanyakan pembelajaran geografi di kelas X serta tanya
jawab tentang letak Indonesia atau seberapa jauh siswa mengenal Indonesia.
 Memberi motivasi dengan memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu serta menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung

Kegiatan inti a. Stimulasi (pemberian rangsangan)


(110’)  Siswa diberi tugas mengamati peta Indonesia dan atau membaca bahan ajar
terkait letak, batas, dan luas Indonesia. (Disini siswa melakukan literasi
membaca)
b. Problem statement (mengungkapkan pertanyaan atau masalah)
 Siswa diminta mengungkapkan pertanyaan dari hasil pengamatan atau
membaca bahan ajar terkait letak, batas, dan luas Indonesia serta
pengaruhnya terhadap Indonesia
 Pertanyaan siswa ditulis di whiteboard
 Guru membantu mengorganisir pertanyaan siswa dan menentukan
pertanyaan atau masalah mana yang akan didiskusikan lebih lanjut
(Disini terdapat pembentukan karakter santun dalam mengemukakan
pertanyaan. Selain itu siswa juga perlu berpikir kritis sebelum mengajukan
masalah atau pertanyaan )
c. Data collection (pengumpulan data)
 Siswa berdiskusi dengan teman sebangku membahas masalah atau
pertanyaan yang telah ditentukan pada tahap b.
 Siswa diperbolehkan membaca buku dan bahan ajar lain untuk referensi.
 Guru membimbing diskusi siswa. (Disini terdapat pembentukan karakter
kerja sama dan santun dalam diskusi)
d. Verification (pembuktian)
 Siswa mengkomunikasikan hasil diskusinya secara bergantian
 Siswa dibantu guru melihat peta untuk membuktikan letak dan batas
Indonesia
 Siswa memperhatikan klarifikasi dan penjelasan guru
e. Generalization (menarik kesimpulan)
 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami.
Penutup (5’)  Siswa diberi tugas untuk membawa peta Indonesia pada pertemuan berikutnya.
 Siswa diberi tugas untuk membaca materi karakteristik wilayah daratan dan
perairan Indonesia
 Salam penutup

Pertemuan 2
Pendahuluan  Memberi salam dan presensi siswa
(20’)  Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang mereka
ketahui tentang karakteristik Indonesia
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
serta menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan inti a. Stimulasi (pemberian rangsangan)
(110’)  Siswa diberi tugas mengamati peta Indonesia dan atau membaca bahan ajar
terkait karakteristik wilayah Indonesia (daratan dan perairan). (Disini siswa
melakukan literasi mengamati dan membaca)
b. Problem statement (mengungkapkan pertanyaan atau masalah)
 Siswa diminta mengungkapkan pertanyaan dari hasil pengamatan atau
membaca bahan ajar terkait karakteristik wilayah Indonesia (daratan dan
perairan).
 Guru membantu mengorganisir pertanyaan siswa dan menentukan
pertanyaan atau masalah mana yang akan didiskusikan lebih lanjut
(Disini terdapat pembentukan karakter santun dalam mengemukakan
pertanyaan. Selain itu siswa juga perlu berpikir kritis sebelum mengajukan
masalah atau pertanyaan )
c. Data collection (pengumpulan data)
 Siswa berdiskusi dengan teman sebangku membahas masalah atau
pertanyaan yang telah ditentukan pada tahap b.
 Siswa diperbolehkan membaca buku dan bahan ajar lain untuk referensi.
 Guru membimbing diskusi siswa. (Disini terdapat pembentukan karakter
kerja sama dan santun dalam diskusi)
d. Verification (pembuktian)
 Siswa mengkomunikasikan hasil diskusinya secara bergantian
 Siswa dibantu guru melihat karakteristik wilayah Indonesia melalui peta
 Siswa memperhatikan klarifikasi dan penjelasan guru
e. Generalization (menarik kesimpulan)
 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami.
Penutup (5’)  Siswa diberi tugas untuk membaca materi poros maritim serta jalur transportasi
dan perdagangan dunia
 Salam penutup

Pertemuan 3
Pendahuluan  Memberi salam dan presensi siswa
(20’)  Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang mereka
ketahui tentang poros maritim.
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
serta menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan inti a. Stimulasi (pemberian rangsangan)
(110’)  Siswa diberi tugas mengamati video tentang Indonesia sebagai poros
maritime dunia. (Kegiatan literasi mengamati dan menyimak)
b. Problem statement (mengungkapkan pertanyaan atau masalah)
 Siswa diminta mengungkapkan pertanyaan dari hasil mengamati dan
menyimak video tentang Indonesia sebagai poros maritim dunia
 Guru membantu mengorganisir pertanyaan siswa dan menentukan
pertanyaan atau masalah mana yang akan didiskusikan lebih lanjut
(Disini terdapat pembentukan karakter santun dalam mengemukakan
pertanyaan. Selain itu siswa juga perlu berpikir kritis sebelum mengajukan
masalah atau pertanyaan )
c. Data collection (pengumpulan data)
 Siswa berdiskusi dengan teman sebangku membahas masalah atau
pertanyaan yang telah ditentukan pada tahap b.
 Siswa diperbolehkan membaca buku dan bahan ajar lain untuk referensi.
 Guru membimbing diskusi siswa. (Disini terdapat pembentukan karakter
kerja sama dan santun dalam diskusi)
d. Verification (pembuktian)
 Siswa mengkomunikasikan hasil diskusinya secara bergantian
 Siswa dibantu guru melihat jalur transportasi dan perdagangan
internasional di Indonesia
 Siswa memperhatikan klarifikasi dan penjelasan guru
e. Generalization (menarik kesimpulan)
 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahaminya.
Penutup (5’)  Siswa diberi tugas untuk mempelajari potensi dan pengelolaan sumber daya
kelautan Indonesia
 Salam penutup

Pertemuan 4
Pendahuluan  Memberi salam dan presensi siswa
(10’)  Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang mereka
ketahui tentang potensi dan pengelolaan sumber daya laut Indonesia.
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
serta menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan inti a. Stimulasi (pemberian rangsangan)
(110’)  Tanya jawab mengenai hal-hal yang dilakukan untuk mewujudkan
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
 Siswa diberi tugas membaca bahan ajar tentang potensi dan pengelolaan
sumber daya laut Indonesia. (Kegiatan literasi membaca)
b. Problem statement (mengungkapkan pertanyaan atau masalah)
 Siswa diminta mengungkapkan pertanyaan dari hasil membaca bahan ajar
tentang potensi dan pengelolaan sumber daya laut Indonesia
 Guru membantu mengorganisir pertanyaan siswa dan menentukan
pertanyaan atau masalah mana yang akan didiskusikan lebih lanjut
(Disini terdapat pembentukan karakter santun dalam mengemukakan
pertanyaan. Selain itu siswa juga perlu berpikir kritis sebelum mengajukan
masalah atau pertanyaan )
c. Data collection (pengumpulan data)
 Siswa berdiskusi dengan teman sebangku membahas masalah atau
pertanyaan yang telah ditentukan pada tahap b.
 Siswa diperbolehkan membaca buku dan bahan ajar lain untuk referensi.
 Guru membimbing diskusi siswa. (Disini terdapat pembentukan karakter
kerja sama dan santun dalam diskusi)
d. Verification (pembuktian)
 Siswa mengkomunikasikan hasil diskusinya secara bergantian
 Siswa dibantu guru melihat data tentang potensi dan pengelolaan sumber
daya laut Indonesia
 Siswa memperhatikan klarifikasi dan penjelasan guru
e. Generalization (menarik kesimpulan)
 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahaminya.
Penutup (15’)  Guru memberi tahu siswa tentang pembelajaran selanjutnya yaitu praktik
membuat peta jalur tol laut Indonesia
 Siswa diberi tugas untuk membawa alat-alat yang diperlukan untuk
menggambar peta
 Salam penutup

Pertemuan 5
Pendahuluan (10’)  Memberi salam dan presensi siswa
 Memberikan kesempatan siswa untuk mempersiapkan alat
menggambar peta
Kegiatan inti  Siswa diberi arahan langkah-langkah membuat peta yang benar
(120’) disertai dengan contoh
 Siswa dibimbing untuk menggambar peta sesuai langkah-langkah
yang telah dijelaskan
 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang
belum dipahaminya
 Apabila belum selesai, menggambar peta bisa dilanjutkan
dirumah sebagai tugas. (Terdapat pembentukan karakter tanggung
jawab untuk menyelesaikan tugas menggambar peta)

Penutup (5’)  Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari


ini, serta didorong untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas
yang diberikan.
 Salam penutup

J. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Teknik penilaian:
1. Sikap : observasi dan jurnal
2. Pengetahuan : tes tertulis
3. Keterampilan : membuat peta jalur tol laut Indonesia
b. Bentuk penilaian:
1. Sikap : lembar observasi sikap sopan, tanggung jawab dan kerja sama
(Lampiran 1)
2. Pengetahuan : soal esay (Lampiran 2)
3. Keterampilan : rubrik penilaian peta (Lampiran 3)
c. Remedial:
1. Remedial dilakukan bagi siswa yang belum mencapai nilai kompetensi minimum atau
KD nya belum tuntas
2. Remedial dilaksanakan melalui tes tertulis.

d. Pengayaan:
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
pengetahuan tambahan, dengan cara browsing internet tentang kondisi Tol Laut terkini,
manfaat, dan hambatannya.

Surabaya, 15 Juli 2019


Mengetahui,
Kepala SMA Muhammadiyah 4 Surabaya Guru Mata Pelajaran

Zainal Arifin, M.Pd.I Wakhidatus Sholikhah, M.Pd


NBM. 774490 NBM. 1315118
Lampiran 1. Lembar observasi sikap peserta didik

1. Lembar obervasi sikap


No Sikap Indikator Ya Tidak
1 Kerja sama a. Mendapat bagian dalam mencari informasi yang
diperlukan
b. Mendapat bagian dalam diskusi atau presentasi
c. Mendapat bagian dalam menyusun laporan atau
hasil diskusi
2 Tanggung a. Melaksanakan tugas individu dengan baik
jawab b. Mengumpulkan tugas tepat waktu
c. Mengembalikan barang yang dipinjam
d. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
3 Sopan a. Menghormati pendapat teman
b. Mengemukakan pendapat dengan bahasa
indonesia yang baik dan benar
c. Mendengarkan teman yang presentasi atau
mengungkapkan pendapat

Cara mengisi lembar observasi:


a. Diberi tanda centang pada kolom Ya atau Tidak
b. Jawaban “Ya” bernilai 1 dan jawaban “Tidak” bernilai 0
c. Nilai tertinggi adalah 10 dan nilai terendah adalah 0

2. Jurnal
No Hari/tanggal Nama Nilai Sikap Tindak lanjut

Dst.
Lampiran 2. Soal Esay

A. Kisi-kisi Soal

Kompetensi Dasar IPK Soal No.


Soal
3.1 Memahami kondisi 3.1.1 Menjelaskan letak Indonesia terletak pada 6˚ LU- 11˚ 1
wilayah dan posisi wilayah Indonesia LS dan 95˚ BT - 141˚ BT. Jelaskan
strategis Indonesia apa pengaruh letak astronomis
sebagai poros maritim (lintang dan bujur) tersebut
dunia. terhadap Indonesia?
3.1.2 Menjelaskan batas Perhatikan peta Indonesia berikut! 2
wilayah Indonesia

Jelaskan batas laut dan darat


Indonesia sebelah utara!
3.1.3 Mendeskripsikan Indonesia merupakan Negara 3
karakteristik kepulauan terbesar di dunia.
wilayah daratan Jelaskan dampak positif dari
Indonesia bentuk Negara tersebut terhadap
perekonomian Indonesia!
3.1.4 Mendeskripsikan Jelaskan manfaat adanya ZEE bagi 4
karakteristik Indonesia!
wilayah perairan
Indonesia
3.1.5 Menjelaskan konsep Apa yang dimaksud dengan poros 5
poros maritim maritim dan berikan pendapat
Anda apa saja yang harus
dilakukan agar Indonesia menjadi
poros maritim dunia!
Berikan satu permasalahan dalam 6
pengembangan poros maritim di
Indonesia beserta solusinya!
3.1.6 Menjelaskan jalur Apa manfaat Alur Laut Kepulauan 7
transportasi laut di Indonesia (ALKI) bagi transportasi
Indonesia internasional?

3.1.7 Mengidentifikasi Identifikasilah potensi sumber 8


potensi sumber daya daya kelautan di Indonesia!
kelautan Indonesia

3.1.8 Menganalisis Kembangkanlah satu ide untuk 9


pengelolaan sumber mengelola sumber daya kelautan
daya kelautan di sekitar tempat tinggal Anda!
Indonesia
B. Soal Uraian
1. Indonesia terletak pada 6˚ LU- 11˚ LS dan 95˚ BT - 141˚ BT. Jelaskan apa pengaruh letak
astronomis (lintang dan bujur) tersebut terhadap Indonesia?
2. Perhatikan peta Indonesia berikut!

Jelaskan batas laut dan darat Indonesia sebelah utara!


3. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Jelaskan dampak positif dari
bentuk Negara tersebut terhadap perekonomian Indonesia!
4. Jelaskan manfaat adanya ZEE bagi Indonesia!
5. Apa yang dimaksud dengan poros maritim dan berikan pendapat Anda apa saja yang harus
dilakukan agar Indonesia menjadi poros maritim dunia!
6. Berikan satu permasalahan dalam pengembangan poros maritim di Indonesia beserta
solusinya!
7. Apa manfaat Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) bagi transportasi internasional?
8. Identifikasilah potensi sumber daya kelautan di Indonesia!
9. Kembangkanlah satu ide untuk mengelola sumber daya kelautan di sekitar tempat tinggal
Anda!
C. Rubrik Penilaian

No. Soal Alternatif Jawaban Deskripsi penilaian Skor


Soal Max
1 Indonesia terletak pada a. Letak lintang berpengaruh terhadap a. Skor 4 apabila semua 4
6˚ LU- 11˚ LS dan 95˚ iklim di Indonesia. Berdasarkan jawaban benar yaitu
BT - 141˚ BT. Jelaskan letak lintang tersebut, Indonesia mempengaruhi iklim dan
apa pengaruh letak memiliki iklim tropis dengan dua pembagian waktu
astronomis (lintang dan musim, yaitu kemarau dan hujan, b. Skor 3 apabila ada satu
bujur) tersebut terhadap dan mendapatkan panas sepanjang jwaban yang benar
Indonesia? tahun, sehingga fluktuasi suhu di c. Skor 2 apabila semua
Indonesia relatif stabil dan jawaban salah
kelembaban udara tinggi.
b. Letak bujur berpengaruh terhadap
pembagian waktu di Indonesia.
Bentang bujur mulai 95° BT - 141°
BT menyebabkan Indonesia
memiliki tiga zona waktu, yaitu
WIB, WITA, dan WIT.
2 Perhatikan peta Indonesia sebelah utara berbatasan a. Skor 4 apabila jawaban 4
Indonesia berikut! langsung dengan daratan Malaysia benar yaitu batas darat
bagian timur. Laut Indonesia Malaysia dan laut 4
berbatasan langsung dengan laut negara dengan benar
Malaysia, Singapura, Thailand, b. Skor 3 apabila ada satu
Vietnam, dan Filipina. jawaban yang tidak benar
c. Skor 2 apabila ada dua
Jelaskan batas laut dan jawaban yang tidak benar
darat Indonesia sebelah d. Skor 1 apabila ada 3
utara! jawaban yang tidak benar

3 Indonesia merupakan Indonesia sebagai Negara kepuluan a. Skor 4 apabila jawaban 4


Negara kepulauan terbesar di dunia serta diapit oleh dua siswa menjelaskan salah
terbesar di dunia. benua dan dua samudra berpotensi satu potensi laut
Jelaskan dampak untuk menjadi pusat perdagangan laut, Indonesia yang
positif dari bentuk transportasi laut, dan pengelolaan berhubungan dengan
Negara tersebut sumber daya laut, dan wisata bahari. ekonomi
terhadap perekonomian Sebagai Negara kepulauan terbesar, b. Skor 3 apabila jawaban
Indonesia! Indonesia juga memiliki sumber daya siswa menjelaskan salah
laut yang sangat besar, yaitu sumber satu potensi laut
daya hayati diantaranya rumput laut, Indonesia namun tidak
berbagai macam ikan, dan udang, berhubungan dengan
sumber daya mineral dan energy, ekonomi
wisata, dan jasa transportasi laut. c. Skor 2 apabila jawaban
Semua sumber daya laut tersebut jika siswa tidak menjelaskan
dikelola dengan benar akan salah satu potensi laut
meningkatkan perekonomian Indonesia
masyarakat dan Negara Indonesia
4 Jelaskan manfaat Dengan adanya ZEE wilayah laut a. Skor 4 apabila terdapat 3 4
adanya ZEE bagi Indonesia menjadi lebih luas. Sumber kata kunci yang
Indonesia! daya laut yang dapat dikelola lebih menjelaskan tentang
banyak dan beragam, sehingga manfaat ZEE dengan
perekonomian masyarakat dan Negara benar
dapat ditingkatkan. b. Skor 3 apabila terdapat 2
kata kunci yang
menjelaskan tentang
manfaat ZEE dengan
benar
c. Skor 2 apabila terdapat 1
kata kunci yang
menjelaskan tentang
manfaat ZEE dengan
benar
d. Skor 1 apabila jawaban
siswa tidak menjelakan
tentang manfaat ZEE
5 Apa yang dimaksud Poros maritim adalah gagasan a. Skor 4 apabila jawaban 4
dengan poros maritim strategis untuk menjamin konektivitas siswa mengandung 3
dan berikan pendapat antar pulau, pengembangan industri kata kunci yang
Anda apa saja yang perkapalan dan perikanan, perbaikan menjelaskan poros
harus dilakukan agar transportasi laut serta fokus pada maritime serta 1 jawaban
Indonesia menjadi keamanan maritim. Salah satu usaha usaha mewujudkannya
poros maritim dunia! yang dapat dilakukan untuk b. Skor 3 apabila jawaban
mewujudkan poros maritim dunia siswa mengandung 2
adalah memperbaiki system kata kunci yang
transportasi laut, mulai dari regulasi, menjelaskan poros
sarana prasarana, keamanan, dan maritime serta 1 jawaban
SDM, sehingga perdagangan antar usaha mewujudkannya
pulau lebih lancar dan kapal asing bisa c. Skor 2 apabila jawaban
singgah dengan nyaman dan aman. siswa mengandung 1
kata kunci yang
menjelaskan poros
maritime serta 1 jawaban
usaha mewujudkannya
d. Skor 1 apabila jawaban
siswa tidak mengandung
kata kunci yang
menjelaskan poros
maritime serta 1 jawaban
usaha mewujudkannya
6 Berikan satu Salah satu permasalahan dalam a. Skor 5 apabila jawaban 5
permasalahan dalam pengembangan poros maritim dunia siswa match antara
pengembangan poros adalah pengembangan kawasan wisata permasalahan dan solusi
maritim di Indonesia bahari yang merusak ekosistem laut yang diberikan
beserta solusinya! dan menggusur matapencaharian b. Skor 4 apabila jawaban
nelayan. Solusinya adalah harus ada siswa tidak match antara
peraturan yang ketat mengenai permasalahan dan solusi
perubahan penggunaan lahan di yang diberikan
sekitar pantai dan kebersihannya. c. Skor 3 apabila
Jangan sampai ada eksploitasi pasir permasalahan yang
berlebihan atau pengubahan lahan diangkat bukan
yang dapat mengancam permasalahan maritime di
keberlangsungan ekosistem pantai dan Indonesia namun terdapat
laut. Pengelola juga dapat membuat solusi
paket wisata yang ramah lingkungan, d. Skor 2 apabila
misalnya wisata menanam mangrove, permasalahan yang
pengelolaan terumbu karang, diangkat bukan
pengolahan rumput laut, dan permasalahan maritime di
sebagainya. Indonesia dan tidak ada
solusi
7 Apa manfaat Alur Laut ALKI bermanfaat untuk a. Skor 4 apabila terdapat 4 4
Kepulauan Indonesia mengamankan dan melancarkan kata kunci manfaat ALKI
(ALKI) bagi transportasi laut internasional. Dengan b. Skor 3 apabila terdapat 3
transportasi adanya ALKI pelayaran dan kata kunci manfaat ALKI
internasional? penerbangan internasional dapat c. Skor 2 apabila terdapat 2
berjalan terus tanpa terhalang oleh kata kunci manfaat ALKI
perairan dan ruang udara territorial d. Skor 1 apabila terdapat 1
Indonesia. kata kunci manfaat ALKI
8 Identifikasilah potensi Indonesia memiliki potensi sumber a. Skor 4 apabila minimal 4
sumber daya kelautan daya kelautan diantaranya: menyebutkan 4 potensi
di Indonesia! a. Potensi sumber daya hayati. sumber daya laut
Potensi budidaya laut, terdiri dari Indonesia
potensi budidaya ikan (kakap, b. Skor 3 apabila
kerapu, gobia); udang, moluska menyebutkan 3 potensi
(kerangkerangan, mutiara, sumber daya laut
teripang); dan rumput laut, potensi Indonesia
luasan budidayanya sebesar 2 juta c. Skor 2 apabila
ha (20% dari total potensi lahan menyebutkan 2 potensi
perairan pesisir dan laut berjarak 5 sumber daya laut
km dari garis pantai). Indonesia
b. Potensi sumber daya mineral dan d. Skor 1 apabila hanya
energi. Sekitar 70 % produksi menyebutkan 1 potensi
minyak dan gas bumi Indonesia sumber daya laut
berasal dari kawasan pesisir dan Indonesia
laut. Dari 60 cekungan yang
potensial mengandung migas, 40
cekungan terdapat di lepas pantai,
14 di kawasan pesisir, hanya 6
yang di daratan. Dari seluruh
cekungan tersebut, potensinya
diperkirakan sebesar 11,3 miliar
barel minyak bumi. Cadangan gas
bumi di kawasan ini diperkirakan
sebesar 101,7 triliun kubik. Selain
itu kawasan ini juga kaya akan
berbagai jenis bahan tambang dan
mineral seperti : emas, perak,
timah, bijih besi, dan mineral berat.
c. Potensi industri dan jasa maritim.
industri dan jasa maritim yang
potensi untuk dikembangkan
adalah : a) Galangan (pembuatan)
kapal dan dockyard; b) Industri
mesin dan peralatan kapal; c)
Industri alat penangkapan ikan
(fishing gears) seperti jaring,
pancing, fish finders, tali tambang,
dll; d) Industri kincir air tambak
(pedal wheel), pompa air, dll; e)
Offshore engineering and
structures; f) Coastal engineering
and structures; g) Kabel bawah laut
dan fiber optics; h) Remote
sensing, GPS, GIS, dan ICT
lainnya.
d. Potensi transportasi laut
e. Potensi pariwisata bahari
9 Kembangkanlah satu Sumber daya kelautan yang bisa a. Skor 3 apabila terdapat 3
ide untuk mengelola dikembangkan di daerah Surabaya penjelasan satu ide
sumber daya kelautan adalah pelestarian dan pengolahan pengelolaan sumber
di sekitar tempat ikan dan rumput laut menjadi produk daya laut yang diikuti
tinggal Anda! yang dapat dikonsumsi lebih lama dan dengan contoh
dapat diterima semua kalangan. b. Skor 2 apabila terdapat
Misalnya pembuatan snack bahan penjelasan satu ide
dasar ikan dan rumput laut, bakso pengelolaan sumber
ikan, frozen food berbahan dasar ikan, daya laut tanpa ada
obat-obatan dan kosmetik dari rumput contoh
laut, ikan kaleng dalam berbagai rasa c. Skor 1 apabila tidak ada
(bumbu masakan), dan sebagainya. penjelasan dari ide yang
Pemerintah dapat membantu dituliskan
mengadakan pelatihan, bimbingan,
pengawasan, dan bantuan pemasaran
hasil produksi.
Total skor maksimal 36

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Tugas Peta

No Nama Tepat waktu Ketepatan Isi Kreativitas Nilai


1
2
3
Dst

No Aspek Pedoman Penskoran


1 Tepat waktu a. Skor 4, apabila tugas tepat waktu
b. Skor 3, apabila tugas telat 1 minggu
c. Skor 2, apabila tugas telat 2 minggu
d. Skor 1, apabila tugas telat lebih dari 2 minggu
2 Ketepatan Isi a. Skor 4, apabila isi peta benar dan lengkap
b. Skor 3, apabila isi peta benar, namun tidak lengkap
c. Skor 2, apabila isi peta salah, namun lengkap
d. Skor 1, apabila isi peta salah dan tidak lengkap
3 Kreativitas a. Skor 4, apabila tugas rapi, pewarnaan rapi, dan sesuai kaidah
keilmuan pemetaan
b. Skor 3, apabila tugas rapi, pewarnaan rapi, namun tidak sesuai
kaidah keilmuan pemetaan
c. Skor 2, apabila tugas rapi, namun pewarnaan tidak rapi, dan
tidak sesuai kaidah keilmuan pemetaan
d. Skor 1, apabila tugas tidak rapi, pewarnaan tidak rapi, dan tidak
sesuai kaidah keilmuan pemetaan

Skor tertinggi adalah 12

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Nilai siswa = × 100
12
Lampiran 4 Materi Poros Maritim

A. Letak, Luas, dan Batas Indonesia


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia yang terdiri dari 17.499
pulau dari Sabang hingga Merauke. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang
terdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE).
Indonesia secara astronomis terletak pada 6˚LU- 11˚LS dan antara 95˚BT- 141˚BT.
Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang dan bujur.Indonesia menjadi
Negara beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi, menerima penyinaran matahari
sepanjang tahun, dan banyak penguapan sehingga kelembapan udara tinggi.
Posisi strategis Negara Kesatuan Republik Indonesia diantara persilangan samudra
Hindia dan samudra Pasifik secara otomatis memberikan banyak potensi sumber daya ekonomi
laut yang bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk masa depan bangsa dan tulang punggung
pembangunan nasional, namun pemanfaatan potensi sumber daya laut secara optimal haruslah
diarahkan pada pendayagunaan sumber daya ikan dengan memperhatikan daya dukung yang
ada dan kelestariannya guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Batas wilayah Indonesia meliputi sebelah utara, selatan, barat, dan timur.
1. Utara : berbatasan langsung dengan daratan Malaysia bagian timur. Laut Indonesia
berbatasan dengan laut Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
2. Selatan : berbatasan langsung dengan daratan Timur Leste. Laut Indonesia berbatasan
langsung dengan perairan Australia dan Samudra Hindia. Pada tahun 1997 Indonesia dan
Australia menyepakati batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas kontinen.
3. Barat : berbatasan dengan Samudra Hindia dan Laut Andaman.
4. Timur : berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan Samudra Pasifik

B. Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia


1. Wilayah Daratan
Daratan Indonesia berbentuk kepulauan yang dikelilingi oleh laut. Indonesia secara
geologis terletak pada pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu lempeng Eurasia, indo
Australia, dan lempeng pasifik. Hal ini menyebabkan daratan Indonesia memiliki berbagai
macam kenampakan alam, seperti pegunungan, perbukitan, dataran rendah, dan dataran tinggi.
Pegunungan merupakan deretan gunung yang memiliki ketinggian diatas 600 mdpl dan
memiliki dapur magma. Perbukitan memiliki ketinggian dibawah gunung dan tidak memiliki
dapur magma. Perbukitan dan pegunungan biasanya memiliki puncak berbentuk kerucut.
Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas terletak pada
ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada di daerah pegunungan
atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan segar. Dataran tinggi
terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki
ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia daerah dataran rendah
merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat
beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan,
kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas
mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah
mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk.Kemudahan transportasi
dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap
disana.Oleh karena, itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta
tempat usaha juga meningkat.

2. Wilayah Perairan
Secara garis besar wilayah perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia,
perairan kepulauan, dan perairan pedalaman. Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar
12 (dua belas) mil laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia. Perairan
Kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus
kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai. Perairan Pedalaman
Indonesia adalah semua perairan yang ter-letak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-
pantai Indonesia.
Indonesia juga memiliki wilayah yurisdiksi perairan laut di luar territorial meliputi
Zona Ekonomi Ekskusif (ZEE), landas kontinen, dan zona tambahan.
a. Zona tambahan adalah zona yang lebarnya tidak melebihi 24 mil laut yang diukur dari garis
pangkal laut territorial.
b. Landas kontinen meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya dari area di bawah permukaan
laut yang terletak di luar laut territorial, mulai daratan hingga pinggiran luar tepi kontinen
atau jarak 200 mil laut dari garis kedalaman 2.500 meter.
c. Zona Ekonomi Ekskusif (ZEE). Indonesia berhak dan telah menetapkan ZEE-nya selebar
200 mil dari garis-garis pangkal nusantara (Pasal 48 dan 57). Dalam ZEE, Indonesia
mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
1. Sovereign rights atas seluruh kekayaan alam yang terdapat di dalamnya;
2. Yurisdiksi untuk: (a) Mendirikan, mengatur dan menggunakan pulau-pulau buatan,
instalasi-instalasi dan bangunan-bangunan lainnya (Pasal 56 dan 60); (b) Mengatur
penyelidikan ilmiah kelautan; (c) Perlindungan dan pelestarian lingkungan laut;
3. Hak dan kewajiban-kewajiban lain yang ditetapkan dalam konvensi.
Di ZEE, negara-negara lain mempunyai: (1) Kebebasan berlayar dan terbang; (2) Hak
meletakkan kabel dan pipa-pipa, instalasi-instalasi dan bangunan-bangunan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan hukum laut tentang Landas Kontinen dan ZEE; (3) Kebebasan-kebebasan
laut lepas yang disebut dalam pasal 88 sampai 115, yang mencakup berbagai bidang yang ada
hubungannya dengan kapal dan pelayaran; (4) Akses terhadap. surplus perikanan yang tidak
dimanfaatkan oleh negara pantai.

C. Poros Maritim
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar
menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang
diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan
perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim. Penegakan
kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan
pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi
biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-
program utama dalam pemerintahan Presiden Jokowi guna mewujudkan Indonesia sebagai
proros maritim dunia.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Presiden Jokowi
memaparkan lima pilar utama yang akan menjadikan Indonesia mewujudkan cita-citanya
sebagai poros maritim dunia yakni pertama, pembangunan kembali budaya maritim
Indonesia. Pilar kedua adalah komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan
fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan
menempatkan nelayan sebagai pilar utama. Pilar ketiga adalah komitmen mendorong
pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan
laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim. Keempat, diplomasi maritim
yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan. Terakhir
(kelima) adalah sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia
berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.
Para geograf menekankan paradigma geomaritim untuk menuju Indonesia Sebagai
Poros Maritim Dunia dengan delapan strategi Geomaritim yang disebut Astha Tarani
Geomaritim.
1. Memperhatikan bentuk dan letak strategis wilayah Indonesia untuk pengelolaan
Berbasis kebhinekaan wilayah geografi
2. Perlunya kebijakan Tata Ruang Laut Nasional untuk mengelola sumberdaya maritim
berdasarkan ekoregion laut secara berkelanjutan.
3. Ekspansi rencana ruang Poros Maritim Dunia dalam skala kawasan antar Negara
4. Prioritaskan pembangunan infrastruktur pelabuhan klaster barat (akses Hindia), Klaster
Timur-Utara (akses Pasifik), dan Klaster Ausindo (akses Australia & Selandia Baru) beserta
moda trasportasi pengiriman barang
5. Konektivitas pelabuhan dengan wilayah produksi di laut dan darat (sistem core–hinterland)
6. Memperhatikan bentuk dan letak strategis wilayah Indonesia untuk pengelolaan
berbasis kebhinekaan wilayah geografi
7. Edukasi melalui geoliterasi nilai kemaritiman untuk pengembangan sumberdaya
manusia Indonesia
8. Teknologi informasi geospasial sebagai data dasar kebijakan atau data dasar pokok
pembangunan maritim.

D. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia

Rute perjalanan laut Internasional


E. Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia
1. Potensi sumber daya hayati
Potensi budidaya laut, terdiri dari potensi budidaya ikan (kakap, kerapu, gobia); udang,
moluska (kerangkerangan, mutiara, teripang); dan rumput laut, potensi luasan budidayanya
sebesar 2 juta ha (20% dari total potensi lahan perairan pesisir dan laut berjarak 5 km dari garis
pantai). Sedangkan potensi budidaya payau (tambak) mencapai 913.000 ha. Untuk potensi
bioteknologi kelautan masih besar peluangnya untuk dikembangkan, seperti industri bahan baku
untuk makanan, industri bahan pakan alami, dan benih ikan dan udang. Perairan Indo-Pasifik,
yang sebagian besar terletak di perairan Indonesia merupakan pusat keanekaragaman terumbu
karang dunia, dengan lebih dari 400 spesies. Juga berbagai jenis ganggang laut tersebar di
berbagai wilayah pantai. Sumberdaya hayati laut kita, selain memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi juga mempunyai luas habitat yang besar, yaitu : 2,4 juta ha kawasan hutan bakau
dan 8,5 juta ha terumbu karang. Secara biologi, kawasan pesisir dan laut Indonesia juga
mempunyai nilai global, karena perairan Indonesia merupakan tempat bertelur ikan-ikan yang
bermigrasi (highly migratory species) seperti tuna, lumbalumba dan berbagai jenis ikan paus
serta penyu.

2. Potensi sumberdaya mineral dan energi


Sekitar 70 % produksi minyak dan gas bumi Indonesia berasal dari kawasan pesisir dan
laut. Dari 60 cekungan yang potensial mengandung migas, 40 cekungan terdapat di lepas
pantai, 14 di kawasan pesisir, hanya 6 yang di daratan. Dari seluruh cekungan tersebut,
potensinya diperkirakan sebesar 11,3 miliar barel minyak bumi. Cadangan gas bumi di
kawasan ini diperkirakan sebesar 101,7 triliun kubik. Selain itu kawasan ini juga kaya akan
berbagai jenis bahan tambang dan mineral seperti : emas, perak, timah, bijih besi, dan mineral
berat. Di perairan pesisir dan laut Indonesia, juga ditemukan jenis energi baru pengganti BBM,
berupa gas hidrat dan gas bionik di lepas pantai barat Sumatera, selatan Jawa Barat serta
bagian utara Selat Makassar dengan potensi yang sangat besar, melebihi seluruh potensi
minyak dan gas bumi Indonesia. Selain sumber energi diatas, terdapat juga sumber-sumber
energi non konvensional seperti : energi pasang surut, energi gelombang, OTEC (ocean
thermal energy conversion), tenaga surya dan angin. Potensi sumberdaya mineral lainnya yang
dapat dikembangkan adalah air laut dalam (deep ocean water). Air laut dalam merupakan air di
kedalaman 200 m, memiliki karakteristik yang berguna untuk kepentingan perikanan,
kosmetika dan air mineral.

3. Potensi industri dan jasa maritim


Sehubungan dengan Indonesia adalah negara kepulauan dengan wilayah pesisir dan
lautan yang luas, maka industri dan jasa maritim yang potensi untuk dikembangkan adalah :
a) Galangan (pembuatan) kapal dan dockyard; b) Industri mesin dan peralatan kapal; c)
Industri alat penangkapan ikan (fishing gears) seperti jaring, pancing, fish finders, tali
tambang, dll; d) Industri kincir air tambak (pedal wheel), pompa air, dll; e) Offshore
engineering and structures; f) Coastal engineering and structures; g) Kabel bawah laut dan
fiber optics; h) Remote sensing, GPS, GIS, dan ICT lainnya.
4. Potensi Transportasi Laut
Seiring dengan pergeseran pusat ekonomi dunia dari poros Atlantik ke Asia-
Pasifik, dewasa ini, 70% perdagangan dunia berlangsung di kawasan Asia-Pasifik. Sekitar
75% produk dan komoditas perdagangan di transportasikan melalui laut Indonesia. Oleh
karena itu Transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional
maupun domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah
pulau, baik daerah sudah yang maju maupun yang masih terisolasi. Sebagai negara
kepulauan (archipelagic state), Indonesia memang amat membutuhkan transportasi laut,
namun, Indonesia ternyata belum memiliki armada kapal yang memadai dari segi jumlah
maupun kapasitasnya. Sekitar 97% dari total barang dan komoditas yang diekspor dan
diimpor oleh Indonesia, diangkut oleh kapal-kapal asing dan sekitar 55% dari total barang
dan komoditas yang ditransportasikan antar pulau di perairan laut Indonesia, diangkut juga
oleh kapal-kapal asing. Selain meningkatkan pendapatan negara, cluster maritime juga
menciptakan lapangan kerja baru sedikitnya 1 juta orang, membangkitkan sejumlah
multiplier effects, mendongkrak daya saing ekonomi nasional, juga dapat mempercepat
pembentukan 24 pelabuhan hub port.
5. Potensi Pariwisata Bahari
Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari yang memiliki daya tarik bagi
wisatawan. Posisi Indonesia yang strategis, dengan memiliki estetika lingkungan yang sulit
ditandingi oleh negara kepulauan lain, seperti gugusan pulau yang indah dan kekayaan
keanekaragaman sumberdaya hayati lautnya, menjanjikan potensi ekonomi dari kegiatan
pariwisata alam dan pariwisata bahari dengan segala variannya. Prospek ini tentu didukung
oleh bergesernya kebutuhan masyarakat global akan kehidupan back to nature, dimana
mereka telah jenuh dengan kehidupan dalam lingkungan buatan. Selain itu juga potensi
tersebut didukung oleh kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman flora dan fauna.
Misalnya, kawasan terumbu karang di seluruh Indonesia yang luasnya mencapai 7.500 km2
dan umumnya terdapat di wilayah taman laut. Selain itu juga didukung oleh 263 jenis ikan
hias di sekitar terumbu karang, biota langka dan dilindungi (ikan banggai cardinal fish,
penyu, dugong, dll), serta migratory species.
Potensi kekayaan maritim yang dapat dikembangkan menjadi komoditi pariwisata
di laut Indonesia antara lain: wisata bisnis (business tourism), wisata pantai (seaside
tourism), wisata budaya (culture tourism), wisata pesiar (cruise tourism), wisata alam (eco
tourism) dan wisata olah raga (sport tourism).
6. Potensi kultural
Salah satu potensi kelautan Indonesia adalah benda peninggalan budaya masa lalu
yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu, Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT). Saat
ini diperkirakan terdapat 463 titik lokasi kapal tenggelam, yang terjadi sejak abad 14 sampai
abad 19. Pemerintah telah membentuk Panitia Nasional BMKT melalui Keppres No.107
Tahun 2000, agar pemanfaatan BMKT dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan
negara, serta mencegah pengangkatan BMKT secara illegal. Dari potensi sumberdaya
pesisir dan lautan di atas, sedikitnya terkait dengan 11 sektor ekonomi kelautan yang dapat
dikembangkan yaitu : 1) perikanan tangkap, 2) perikanan budidaya, 3) industri pengolahan
hasil perikanan, 4) industri bioteknologi kelautan, 5) pertambangan dan energi, 6) pariwisata
bahari, 7) perhubungan laut, 8) industri dan jasa maritim, 9) sumberdaya pulau-pulau kecil,
10) coastal forestry (mangrove), dan 11) SDA non konvensional. Sektor ekonomi kelautan
adalah kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir dan lautan, dan/atau yang
menggunakan SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan goods and
services yang dibutuhkan umat manusia (Kildow, 2005 dalam Dahuri 2010). Menurut
PKSPLIPB 2009, total potensi ekonomi kelautan Indonesia : sebesar US$ 1.200
miliar/tahun.

Anda mungkin juga menyukai