POROS MARITIM
4.1 Menyajikan contoh hasil penalaran 4.1.1 Membuat peta jalur tol laut Indonesia
tentang posisi strategis wilayah Indonesia
sebagai poros maritime dunia dalam
bentuk peta, tabel, dan atau grafik.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
a. Melalui pengamatan peta, siswa dapat menjelaskan letak Indonesia secara astronomis dan
geografis
b. Setelah diskusi, siswa dapat menjelaskan batas darat dan laut Indonesia
2. Pertemuan ke dua
a. Setelah diskusi, siswa dapat mendeskripsikan karakteristik wilayah daratan Indonesia
b. Setelah diskusi, siswa dapat mendeskripsikan karakteristik wilayah perairan Indonesia
3. Pertemuan ke tiga
c. Dengan menonton video tentang poros maritim di Indonesia, siswa dapat menjelaskan
konsep poros maritim
a. Setelah berdiskusi, siswa dapat menjelaskan jalur transportasi laut di Indonesia
b. Setelah berdiskusi siswa dapat menjelaskan jalur perdagangan laut di Indonesia
c. Setelah diskusi siswa dapat mengidentifikasi jalur tol laut Indonesia
4. Pertemuan ke empat
a. Dengan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan strategi untuk mewujudkan Indonesia
sebagai poros maritime dunia
b. Setelah diskusi, siswa dapat menganalisis potensi sumber daya kelautan Indonesia
c. Setelah diskusi, siswa dapat menganalisis pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia
5. Pertemuan ke lima
a. Dengan bimbingan guru dan praktik membuat peta, siswa dapat membuat peta jalur tol laut
Indonesia
E. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Letak, luas, dan batas wilayah Indonesia
Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia
2. Konsep
Poros maritim
Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia
Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia
3. Prosedur
Membuat peta jalur tol laut Indonesia
H. Sumber Belajar
1. Haryanto, Tri., dkk. 2016. Geografi Kelas XI Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Klaten: Intan
Pariwara
2. Sugiyanto dan Endarto Danang. 2016. Mengkaji ilmu geografi untuk kelas XI SMA dan
MA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
3. Internet
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Pendahuluan Memberi salam dan presensi siswa
(20’) Apersepsi dengan menanyakan pembelajaran geografi di kelas X serta tanya
jawab tentang letak Indonesia atau seberapa jauh siswa mengenal Indonesia.
Memberi motivasi dengan memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu serta menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
Pertemuan 2
Pendahuluan Memberi salam dan presensi siswa
(20’) Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang mereka
ketahui tentang karakteristik Indonesia
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
serta menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan inti a. Stimulasi (pemberian rangsangan)
(110’) Siswa diberi tugas mengamati peta Indonesia dan atau membaca bahan ajar
terkait karakteristik wilayah Indonesia (daratan dan perairan). (Disini siswa
melakukan literasi mengamati dan membaca)
b. Problem statement (mengungkapkan pertanyaan atau masalah)
Siswa diminta mengungkapkan pertanyaan dari hasil pengamatan atau
membaca bahan ajar terkait karakteristik wilayah Indonesia (daratan dan
perairan).
Guru membantu mengorganisir pertanyaan siswa dan menentukan
pertanyaan atau masalah mana yang akan didiskusikan lebih lanjut
(Disini terdapat pembentukan karakter santun dalam mengemukakan
pertanyaan. Selain itu siswa juga perlu berpikir kritis sebelum mengajukan
masalah atau pertanyaan )
c. Data collection (pengumpulan data)
Siswa berdiskusi dengan teman sebangku membahas masalah atau
pertanyaan yang telah ditentukan pada tahap b.
Siswa diperbolehkan membaca buku dan bahan ajar lain untuk referensi.
Guru membimbing diskusi siswa. (Disini terdapat pembentukan karakter
kerja sama dan santun dalam diskusi)
d. Verification (pembuktian)
Siswa mengkomunikasikan hasil diskusinya secara bergantian
Siswa dibantu guru melihat karakteristik wilayah Indonesia melalui peta
Siswa memperhatikan klarifikasi dan penjelasan guru
e. Generalization (menarik kesimpulan)
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami.
Penutup (5’) Siswa diberi tugas untuk membaca materi poros maritim serta jalur transportasi
dan perdagangan dunia
Salam penutup
Pertemuan 3
Pendahuluan Memberi salam dan presensi siswa
(20’) Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang mereka
ketahui tentang poros maritim.
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
serta menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan inti a. Stimulasi (pemberian rangsangan)
(110’) Siswa diberi tugas mengamati video tentang Indonesia sebagai poros
maritime dunia. (Kegiatan literasi mengamati dan menyimak)
b. Problem statement (mengungkapkan pertanyaan atau masalah)
Siswa diminta mengungkapkan pertanyaan dari hasil mengamati dan
menyimak video tentang Indonesia sebagai poros maritim dunia
Guru membantu mengorganisir pertanyaan siswa dan menentukan
pertanyaan atau masalah mana yang akan didiskusikan lebih lanjut
(Disini terdapat pembentukan karakter santun dalam mengemukakan
pertanyaan. Selain itu siswa juga perlu berpikir kritis sebelum mengajukan
masalah atau pertanyaan )
c. Data collection (pengumpulan data)
Siswa berdiskusi dengan teman sebangku membahas masalah atau
pertanyaan yang telah ditentukan pada tahap b.
Siswa diperbolehkan membaca buku dan bahan ajar lain untuk referensi.
Guru membimbing diskusi siswa. (Disini terdapat pembentukan karakter
kerja sama dan santun dalam diskusi)
d. Verification (pembuktian)
Siswa mengkomunikasikan hasil diskusinya secara bergantian
Siswa dibantu guru melihat jalur transportasi dan perdagangan
internasional di Indonesia
Siswa memperhatikan klarifikasi dan penjelasan guru
e. Generalization (menarik kesimpulan)
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahaminya.
Penutup (5’) Siswa diberi tugas untuk mempelajari potensi dan pengelolaan sumber daya
kelautan Indonesia
Salam penutup
Pertemuan 4
Pendahuluan Memberi salam dan presensi siswa
(10’) Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang mereka
ketahui tentang potensi dan pengelolaan sumber daya laut Indonesia.
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
serta menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Kegiatan inti a. Stimulasi (pemberian rangsangan)
(110’) Tanya jawab mengenai hal-hal yang dilakukan untuk mewujudkan
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Siswa diberi tugas membaca bahan ajar tentang potensi dan pengelolaan
sumber daya laut Indonesia. (Kegiatan literasi membaca)
b. Problem statement (mengungkapkan pertanyaan atau masalah)
Siswa diminta mengungkapkan pertanyaan dari hasil membaca bahan ajar
tentang potensi dan pengelolaan sumber daya laut Indonesia
Guru membantu mengorganisir pertanyaan siswa dan menentukan
pertanyaan atau masalah mana yang akan didiskusikan lebih lanjut
(Disini terdapat pembentukan karakter santun dalam mengemukakan
pertanyaan. Selain itu siswa juga perlu berpikir kritis sebelum mengajukan
masalah atau pertanyaan )
c. Data collection (pengumpulan data)
Siswa berdiskusi dengan teman sebangku membahas masalah atau
pertanyaan yang telah ditentukan pada tahap b.
Siswa diperbolehkan membaca buku dan bahan ajar lain untuk referensi.
Guru membimbing diskusi siswa. (Disini terdapat pembentukan karakter
kerja sama dan santun dalam diskusi)
d. Verification (pembuktian)
Siswa mengkomunikasikan hasil diskusinya secara bergantian
Siswa dibantu guru melihat data tentang potensi dan pengelolaan sumber
daya laut Indonesia
Siswa memperhatikan klarifikasi dan penjelasan guru
e. Generalization (menarik kesimpulan)
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahaminya.
Penutup (15’) Guru memberi tahu siswa tentang pembelajaran selanjutnya yaitu praktik
membuat peta jalur tol laut Indonesia
Siswa diberi tugas untuk membawa alat-alat yang diperlukan untuk
menggambar peta
Salam penutup
Pertemuan 5
Pendahuluan (10’) Memberi salam dan presensi siswa
Memberikan kesempatan siswa untuk mempersiapkan alat
menggambar peta
Kegiatan inti Siswa diberi arahan langkah-langkah membuat peta yang benar
(120’) disertai dengan contoh
Siswa dibimbing untuk menggambar peta sesuai langkah-langkah
yang telah dijelaskan
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang
belum dipahaminya
Apabila belum selesai, menggambar peta bisa dilanjutkan
dirumah sebagai tugas. (Terdapat pembentukan karakter tanggung
jawab untuk menyelesaikan tugas menggambar peta)
d. Pengayaan:
Bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
pengetahuan tambahan, dengan cara browsing internet tentang kondisi Tol Laut terkini,
manfaat, dan hambatannya.
2. Jurnal
No Hari/tanggal Nama Nilai Sikap Tindak lanjut
Dst.
Lampiran 2. Soal Esay
A. Kisi-kisi Soal
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Tugas Peta
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Nilai siswa = × 100
12
Lampiran 4 Materi Poros Maritim
2. Wilayah Perairan
Secara garis besar wilayah perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia,
perairan kepulauan, dan perairan pedalaman. Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar
12 (dua belas) mil laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia. Perairan
Kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus
kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai. Perairan Pedalaman
Indonesia adalah semua perairan yang ter-letak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-
pantai Indonesia.
Indonesia juga memiliki wilayah yurisdiksi perairan laut di luar territorial meliputi
Zona Ekonomi Ekskusif (ZEE), landas kontinen, dan zona tambahan.
a. Zona tambahan adalah zona yang lebarnya tidak melebihi 24 mil laut yang diukur dari garis
pangkal laut territorial.
b. Landas kontinen meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya dari area di bawah permukaan
laut yang terletak di luar laut territorial, mulai daratan hingga pinggiran luar tepi kontinen
atau jarak 200 mil laut dari garis kedalaman 2.500 meter.
c. Zona Ekonomi Ekskusif (ZEE). Indonesia berhak dan telah menetapkan ZEE-nya selebar
200 mil dari garis-garis pangkal nusantara (Pasal 48 dan 57). Dalam ZEE, Indonesia
mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
1. Sovereign rights atas seluruh kekayaan alam yang terdapat di dalamnya;
2. Yurisdiksi untuk: (a) Mendirikan, mengatur dan menggunakan pulau-pulau buatan,
instalasi-instalasi dan bangunan-bangunan lainnya (Pasal 56 dan 60); (b) Mengatur
penyelidikan ilmiah kelautan; (c) Perlindungan dan pelestarian lingkungan laut;
3. Hak dan kewajiban-kewajiban lain yang ditetapkan dalam konvensi.
Di ZEE, negara-negara lain mempunyai: (1) Kebebasan berlayar dan terbang; (2) Hak
meletakkan kabel dan pipa-pipa, instalasi-instalasi dan bangunan-bangunan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan hukum laut tentang Landas Kontinen dan ZEE; (3) Kebebasan-kebebasan
laut lepas yang disebut dalam pasal 88 sampai 115, yang mencakup berbagai bidang yang ada
hubungannya dengan kapal dan pelayaran; (4) Akses terhadap. surplus perikanan yang tidak
dimanfaatkan oleh negara pantai.
C. Poros Maritim
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar
menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang
diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan
perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim. Penegakan
kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan
pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi
biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-
program utama dalam pemerintahan Presiden Jokowi guna mewujudkan Indonesia sebagai
proros maritim dunia.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Presiden Jokowi
memaparkan lima pilar utama yang akan menjadikan Indonesia mewujudkan cita-citanya
sebagai poros maritim dunia yakni pertama, pembangunan kembali budaya maritim
Indonesia. Pilar kedua adalah komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan
fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan
menempatkan nelayan sebagai pilar utama. Pilar ketiga adalah komitmen mendorong
pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan
laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim. Keempat, diplomasi maritim
yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan. Terakhir
(kelima) adalah sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia
berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.
Para geograf menekankan paradigma geomaritim untuk menuju Indonesia Sebagai
Poros Maritim Dunia dengan delapan strategi Geomaritim yang disebut Astha Tarani
Geomaritim.
1. Memperhatikan bentuk dan letak strategis wilayah Indonesia untuk pengelolaan
Berbasis kebhinekaan wilayah geografi
2. Perlunya kebijakan Tata Ruang Laut Nasional untuk mengelola sumberdaya maritim
berdasarkan ekoregion laut secara berkelanjutan.
3. Ekspansi rencana ruang Poros Maritim Dunia dalam skala kawasan antar Negara
4. Prioritaskan pembangunan infrastruktur pelabuhan klaster barat (akses Hindia), Klaster
Timur-Utara (akses Pasifik), dan Klaster Ausindo (akses Australia & Selandia Baru) beserta
moda trasportasi pengiriman barang
5. Konektivitas pelabuhan dengan wilayah produksi di laut dan darat (sistem core–hinterland)
6. Memperhatikan bentuk dan letak strategis wilayah Indonesia untuk pengelolaan
berbasis kebhinekaan wilayah geografi
7. Edukasi melalui geoliterasi nilai kemaritiman untuk pengembangan sumberdaya
manusia Indonesia
8. Teknologi informasi geospasial sebagai data dasar kebijakan atau data dasar pokok
pembangunan maritim.