Anda di halaman 1dari 1

Pengertian Aurat

Aurat adalah suatu angggota badan yang tidak boleh di tampakkan dan di perlihatkan oleh lelaki atau
perempuan kepada orang lain

Menutup aurat hukumnya wajib

‫علَ ْي ِه َّن ِم ْن َجالَ ِبي ِب ِه َّن‬ َ ِ‫اء ا ْل ُم ْؤ ِمن‬


َ ِ‫ين يُ ْدن‬
َ ‫ين‬ ِ ‫س‬ ِ ‫يَاأَيُّ َها النَّ ِب ُّي قُ ْل ِأل َ ْز َو‬
َ ِ‫اجكَ َوبَنَاتِكَ َون‬
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin:
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. (QS al-Ahzab [33]: 59)

‫صلُ ْح أَ ْن يُ َرى ِم ْن َها إِ ََّّل َهذَا َو َهذَا‬ ِ َ‫س َما ُء إِ َّن ا ْل َم ْرأَةَ إِذَا بَ َلغ‬
َ ‫ت ا ْل َم ِح‬
ْ َ‫يض لَ ْم ي‬ ْ َ ‫يَا أ‬
Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya
kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan).

Ancaman bagi wanita yang tidak menutup aurat:

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum
pernah aku lihat: (yang pertama adalah) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul
manusia dan (yang kedua adalah) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan
mengajak lainnya untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu
tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian
dan sekian.”
[HR. Muslim, no. 2128]

Batasan aurat:
Tidak diperbolehkan bagi seorang perempuan untuk menampakkan di hadapan sesama perempuan atau laki-
laki yang masih mahramnya lebih dari apa yang biasa nampak ketika seorang perempuan berada di dalam
rumah. Jadi yang boleh dinampakkan adalah rambut, betis, hasta dan semisalnya. Hukum asal
perempuan adalah ditutupi dan dilindungi. Terdapat banyak dalil dalam syariat yang menunjukkan hal
tersebut. Praktek shahabat secara khusus dan salaf secara umumpun menunjukkan demikian. Meremehkan
permasalahan menutup aurat di hadapan sesama perempuan bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan.
Sedangkan yang disebutkan dalam berbagai kitab fiqh kebanyakannya adalah keterangan yang tidak berdalil.

Tujuan utama perintah memakai jilbab adalah untuk menutupi perhiasannya, sebagaimana dalil di atas. Oleh
karena itu, jilbab yang dikenakan seorang wanita tidak boleh diperindah dengan perhiasan sehingga menarik
perhatian dan pandangan kaum laki-laki. Fenomena memperindah pakaian yang dikenakan seorang muslimah
ketika keluar rumah banyak terjadi di tengah masyarakat, contohnya adalah bordiran warna-warni, payet, pita
sulam emas serta perak yang menyilaukan mata, dan lain sebagainya. Adapun warna pakaian selain putih dan
hitam bukanlah termasuk kategori perhiasan, berdasarkan riwayat-riwayat yang menceritakan bahwa istri-istri
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengenakan jubah berwarna merah.

Syarat ketiga dan keempat: bahannya tebal, tidak transparan, dan tidak menampakkan lekuk tubuh

Syarat kelima: tidak ditaburi wewangian atau parfum

Syarat keenam: tidak menyerupai pakaian laki-laki

Anda mungkin juga menyukai