Anda di halaman 1dari 8

Ike Habar: Perbaikan estetik gigi anterior yang protrusi 21

Perbaikan estetik gigi anterior yang protrusi dengan gigitiruan imidiat yang
disertai dengan alveolektomi interseptal

Ike Damayanti Habar


Bagian Prostodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
Makassar, Indonesia

ABSTRACT
Generally, the treatment of immediate partial denture has the objective of enhancing
the aesthetics of the condition and position of protrusive anterior teeth that would
improve the appearance. Case study was carried out on 16-years-old female patient
with overjet far from normal that obstruct closing of the lips. The patient’s profile
looks convex with the labial maxilla protrudes and a clear undercut in anterior
region. The diagnosis of patient was dentoalveolar protrusion along with multiple
diastema, malocclusion class II division I of skeletal relation that caused by localized
aggressive periodontitis. The treatment was construction of immediate partial denture
with immediate extraction of maxillary anterior teeth accompanied with interseptal
alveolectomy. Control was done 24 hours, three days, and seven days after insertion.
Aesthetics, occlusion, articulation, retention dan stabilization looked very good.
Key words: immediate partial denture, interseptal alveolectomy, aesthetics.

ABSTRAK
Pada umumnya perawatan dengan menggunakan gigitiruan sebagian imidiat bertujuan
untuk memperbaiki estetik dari kondisi dan posisi gigi anterior yang protrusi sehingga
akan memperbaiki penampilan wajah penderita. Studi kasus dilakukan terhadap
penderita perempuan berumur 16 tahun dengan overjet yang jauh lebih besar dari
normal sehingga gigi anterior rahang atas menghalangi penutupan bibir. Profil
penderita tampak convex dengan bagian labial maxilla yang menonjol dan undercut
yang nyata pada regio anterior. Diagnosis penderita adalah dentoalveolar protrusion
rahang atas yang disertai multiple diastema dengan maloklusi kelas II divisi 1
hubungan skeletal yang disebabkan oleh localized aggressive periodontitis. Perawatan
yang dilakukan adalah pembuatan gigitiruan sebagian imidiat dengan ekstraksi pada
gigi anterior rahang atas yang disertai dengan alveolektomi interseptal. Setelah insersi
dilakukan kontrol 24 jam, tiga hari, dan tujuh hari. Estetik, oklusi, artikulasi, retensi
dan stabilisasi tampak sangat baik.
Kata kunci: gigitiruan sebagian imidiat, alveolektomi interseptal, estetik.

Koresponden: Ike Damayanti Habar, Bagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hasanuddin. Jl. Kandea no. 5 Makassar. Telepon: 0411-5612937, e-mail:
iffah06@yahoo.com

PENDAHULUAN menguntungkan terutama bagi pasien wanita


Ketidakteraturan letak gigi yang parah atau muda. Walaupun perawatan ortodontik dapat
protrusi yang berat pada gigi anterior dapat dilakukan dan harus selalu dipertimbangkan,
memberikan efek psikologis yang tidak tetapi dalam beberapa kasus, pencabutan gigi yang
22 Dentofasial, Vol.9, No.1, April 2010:21-28

bermasalah lebih dianjurkan. Hal ini terutama bila periodontal, penyakit diabetes yang tidak
proklinasi gigi anterior yang disebabkan oleh terkontrol, penyakit haemofilia, terdapat riwayat
kehilangan tulang pendukung. Pada kehilangan penyakit rematik dengan kerusakan jantung, telah
tulang akibat penyakit periodontal, sering terlihat menjalani terapi radiasi, terdapat kista atau gigi
migrasi ke arah labial dan terbentuk jarak antar yang impaksi, riwayat pencabutan gigi yang sukar,
1
gigi. kesehatan mulut yang buruk serta tidak
1
Gigitiruan imidiat dapat didefinisikan sebagai kooperatif.
gigitiruan yang dibuat atau dikonstruksikan Adapun keuntungan utama dari penggunaan
terlebih dahulu sebelum gigi alami dicabut, dan gigitiruan imidiat adalah penderita terhindar dari
segera diinsersikan setelah pencabutan gigi rasa tidak nyaman dan khawatir bila terlihat tidak
1
tersebut. Gigitiruan imidiat dapat berupa bergigi atau ompong karena dapat segera memakai
gigitiruan penuh atau gigitiruan sebagian. gigitiruan. Perawatan ini memungkinkan penderita
Penggantian imidiat untuk gigi anterior untuk tetap melakukan kegiatan sosial ataupun
merupakan jenis yang paling sering dari gigitiruan bisnis.4,5 Keuntungan lain adalah gigitiruan ini
imidiat. Ada dua macam bentuk gigitiruan imidiat, bertindak sebagai bandage, splint untuk
yaitu gigitiruan imidiat dengan sayap atau labial mengontrol perdarahan, melindungi luka dari
flanged dan gigitiruan imidiat tanpa sayap atau trauma karena makanan atau gigi antagonis,
2
open face/socketing. mencegah cairan mulut dan partikel makanan
Gigitiruan imidiat dengan sayap lengkap masuk ke dalam soket gigi serta melindungi
dikhususkan sebagai terapi kepada penderita bekuan darah sehingga mempercepat proses
dengan rahang yang prognathi dengan gigi-gigi penyembuhan.6
yang protrusi, ekstrusi dan mungkin diastema, Kekurangan dari perawatan ini adalah
yang memerlukan rehabilitasi estetik dengan susunan gigi dan estetik tidak dapat diperiksa
3
disertai pengurangan tulang. sebelum proses akrilik dan insersi gigitiruan
Indikasi perawatan dengan menggunakan sehingga diperlukan perencanaan yang lebih
gigitiruan imidiat adalah bila penderita mengalami cermat.7,8 Biaya perawatan dengan menggunakan
karies yang parah pada gigi anterior atau gigitiruan imidiat yang lebih mahal daripada
perubahan warna yang hebat yang disebabkan pembuatan gigitiruan yang konvensional karena
oleh faktor ekstrinsik atau intrinsik. Gigi yang memerlukan reline atau bahkan pembuatan
mengalami kelainan periodontal yang parah gigitiruan yang baru. Selain itu, diperlukan
ditandai dengan hilangnya perlekatan kerjasama dan waktu perawatan yang lebih lama
periodontal dan kerusakan pada tulang alveolus antara dokter gigi, pasien dan laboratorium
sehingga menyebabkan kegoyangan yang hebat. dental.7
Kelainan posisi dan susunan gigi anterior seperti Pada kasus dengan daerah undercut yang
protrusi, retrusi, berdesakan, gigitan sangat berat dan direncanakan pengurangan
terbalik/silang, dapat pula disertai dengan kelainan bagian anterior rahang atas yang menonjol,
1
bentuk rahang. diperlukan pembedahan untuk pembentukan
Kontraindikasi perawatan dengan bagian anterior lingir alveolaris sehingga posisi
menggunakan gigitiruan imidiat adalah bila penyusunan gigi artifisial dapat lebih retrusi dari
penderita mengalami abses periapikal atau abses gigi alami terdahulu. Pengurangan tulang alveolus
Ike Habar: Perbaikan estetik gigi anterior yang protrusi 23

atau alveoplasty dapat dilakukan dengan bawahnya tidak dapat dirapatkan lagi. Penderita
1,3
alveolektomi interseptal. mengharapkan gigitiruan yang dapat memperbaiki
Penting bagi dokter gigi untuk mengetahui estetik wajahnya Dari pemeriksaan ekstra oral
cara melakukan perubahan atau pengasahan model tampak bibir yang tidak dapat menutup tersebut
kerja, khususnya pada pasien dengan perencanaan disebabkan oleh gigi anterior rahang atas yang
perawatan dengan menggunakan gigitiruan sangat protrusi. Dari pemeriksaan intra oral
sebagian imidiat yang disertai dengan tampak sisa akar dengan polip gingival pada gigi
alveolektomi interseptal, sehingga dapat 36 dan 46. Gigi goyang derajat 2 pada gigi 11 dan
melakukan penyusunan gigi artifisial dengan 21. Gigi labioversi disertai retraksi gingiva
posisi yang lebih retrusi dari gigi-gigi alami pada gigi 23, 22, 21, 11, 12, dan 13. Multiple
terdahulu. Selanjutnya teknik pembedahan, yaitu diastema pada regio anterior rahang atas. Tampak
tindakan pencabutan gigi-gigi alami yang pula pada hubungan gigi anterior ada overjet 16,5
kemudian diikuti dengan alveolektomi interseptal mm dan overbite -3 mm. Pada pemeriksaan
9
sebelum penempatan gigitiruan. Hal ini radiografi, tampak resorbsi tulang alveolar sampai
dilakukan agar tercapai perbaikan estetik pada gigi 1/3 apikal pada gigi 11 dan 21 dan resorbsi tulang
anterior yang akan memperbaiki penampilan alveolar sampai ½ apikal pada gigi 22, 12, 32,
wajah. dan 35. Dari analisis sefalometri ditentukan
Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk bahwa penderita mengalami maloklusi kelas II
memaparkan perbaikan estetik gigi anterior yang divisi I hubungan skeletal. Inklinasi insisivus
protrusif dengan gigitiruan imidiat yang disertai rahang atas protrusi sedangkan inklinasi insisivus
dengan alveolektomi interseptal, pengasahan rahang bawah normal. Penderita didiagnosis
model kerja di laboratorium dan pelaksanaan sebagai protrusi dentoalveolar rahang atas yang
tindakan pembedahan pada pasien sebelum disertai multiple diastema yang disebabkan oleh
penempatan gigitiruan. localized aggressive periodontitis (Gambar 1A
dan B).
KASUS Untuk kasus ini direncanakan perawatan
Penderita seorang perempuan, berusia 16 dengan gigitiruan sebagian imidiat dengan
tahun, dan tidak memiliki pekerjaan. Pasien ekstraksi imidiat pada gigi 13, 12, 11, 21, 22, dan
datang dengan keluhan gigi depannya yang 23 yang disertai dengan alveolektomi interseptal
tonggos sehingga bibirnya sama sekali tidak bisa pada regio 12, 11, 21, dan 22.
menutup. Penderita walaupun masih dalam usia
sekolah tetapi tidak melanjutkan pendidikannya Tahap perawatan
karena merasa malu dengan keadaan gigi-gigi Serangkaian tahap perawatan, dimulai dengan
tersebut saat itu. Penderita belum pernah memakai persiapan, yaitu pembuatan foto panoramik,
gigitiruan sebelumnya. Setahun sebelumnya sefalometri, dan model diagnostik. Selanjutnya
penderita pernah merawat giginya di Bagian dilakukan pengasahan untuk lintasan klamer pada
Ortodonsia sebuah rumah sakit dengan tujuan gigi 14, 16, 24, dan 26. Persiapan diakhiri dengan
untuk merapikan gigi-gigi tersebut tetapi tidak mencetak untuk membuat model kerja, dilanjutkan
berhasil. Malah gigi depannya terlihat semakin dengan penetapan gigit dan memasang model
maju dan renggang sehingga bibir atas dan kerja pada artikulator.
24 Dentofasial, Vol.9, No.1, April 2010:21-28

A B
Gambar 1. Wajah penderita. A. Tampak depan. B. Tampak samping

A B
Gambar 2. Pengasahan pada model kerja. A. Pengasahan mahkota gigi. B.
Pengasahan bagian labial.

Pada prosedur laboratoris dilakukan Pada tata laksana bedah, diawali dengan
pengasahan pada model kerja yang meliputi disinfeksi dan anestesi daerah labial dan daerah
serangkaian tahap, yaitu model kerja bagian palatal gigi 13 sampai 23. Selanjutnya dilakukan
servikal gigi yang akan dicabut ditandai dengan pencabutan gigi 13, 12, 11, 21, 22 dan 23 (gambar
pensil (gambar 2A dan B). Selanjutnya dilakukan 3A) dan pemotongan tulang septum interdental
pemotongan dan pengasahan semua bagian dengan menggunakan tang knable dan dirapikan
mahkota gigi yang akan dicabut pada model dengan bur fisur disertai irigasi larutan salin
kerja. Pengasahan pada model kerja sama dengan (gambar 3B). Selanjutnya tepi gingiva anterior
lingir alveolar yang akan dikeluarkan saat digunting (gambar 3C). Kebutuhan pengambilan
pembedahan. tulang dan jaringan dikontrol dengan
Setelah pengasahan tersebut, dilakukan menggunakan template yang telah disiapkan.
pembuatan surgical template, dan pembuatan Setelah sesuai dengan template, mukosa dijahit
klamer half Jackson pada gigi 14, 16, 24 dan 26, dengan cara interrupted suture, dan diakhiri
dan penyusunan gigi buatan 13, 12, 11, 21, 22 dan dengan insersi gigitiruan dan daerah operasi
23, serta dilanjutkan dengan proses akrilik. dibersihkan (gambar 3D).
Ike Habar: Perbaikan estetik gigi anterior yang protrusi 25

A B

C D
Gambar 3. Tata laksana pembedahan. A. Pencabutan gigi. B. Pemotongan
septum interdental. C. merapikan tepi gingival. D. insersi gigitiruan.

A B
Gambar 4. Perbandingan wajah penderita sebelum dan setelah
perawatan. A. Sebelum perawatan. B. Setelah
perawatan.

A B
Gambar 5. Perbandingan keadaan intra oral penderita. A. Sebelum perawatan.
B. Setelah perawatan.
26 Dentofasial, Vol.9, No.1, April 2010:21-28

Retensi, stabilitas, oklusi, dan estetik periodontitis adalah dengan pembuatan gigitiruan
gigitiruan dievaluasi secara seksama pada tahap imidiat dengan ekstraksi imidiat pada gigi 13, 12,
insersi. Instruksi yang disampaikan kepada 11, 21, 22, dan 23 yang disertai dengan
penderita adalah gigitiruan tidak boleh dilepas alveolektomi interseptal pada regio 22, 21, 11,
selama 24 jam pertama, makan makanan yang dan 12 untuk perbaikan estetik gigi anterior yang
lunak, hindari makanan dan minuman yang panas, akan memperbaiki penampilan wajah penderita.
tidak boleh menggigit pada gigi depan, serta Sesuai dengan indikasi alveolektomi interseptal
kompres dingin bila terjadi perdarahan. berkaitan dengan pemasangan gigitiruan imidiat,
Kontrol dilakukan setelah 24 jam pertama yaitu untuk mengurangi bagian depan maksila
dengan melepaskan dan mencuci gigitiruan. yang menonjol agar dapat menempatkan gigi
Selanjutnya kontrol dilakukan 3 dan 7 hari anterior pada posisi yang lebih baik pada
kemudian. Kontrol berikutnya dilakukan setelah gigitiruan.2
pemakaian 1 bulan, 2 bulan, dan 6 bulan. Metode alveolektomi interseptal yang
dilakukan pada kasus ini mampu memberikan
PEMBAHASAN retrusi yang cukup pada tulang alveolar anterior
Pada penderita dengan penyakit periodontal untuk perbaikan posisi yang efektif pada insisivus
yang berlanjut, perawatan lokal periodontal yang yang protrusif. Tulang kortikal tidak mengalami
berulang terkadang tidak bermanfaat dan trauma yang terlalu banyak sehingga derajat
kondisinya secara bertahap akan menjadi lebih resorpsi setelah operasi dapat diturunkan.
buruk dan sulit untuk disembuhkan sehingga Terakhir, dengan cara ini pembukaan flap tidak
sampai pada satu keputusan bahwa tidak ada diperlukan sehingga mengurangi rasa sakit dan
perawatan konservatif yang dapat menyembuhkan rasa nyaman setelah operasi.9
kondisi yang parah tersebut dan pada saat itulah Metode alveolektomi radikal tidak dilakukan
perawatan prostodontik dipilih sebagai alternatif dalam kasus ini karena walaupun dapat
terbaik. Selain itu, setelah kehilangan tulang memenuhi derajat pengurangan tulang yang
akibat penyakit periodontal, terlihat gigi migrasi dibutuhkan tetapi bentuk tulang yang dihasilkan
ke labial dan diastema pada gigi anterior, sehingga tidak stabil. Hal ini disebabkan karena soket yang
mengakibatkan penampilan yang tidak kosong dari akar gigi yang dicabut hanya
1
menyenangkan bagi penderita. Pada keadaan dimodifikasi pada bagian luar plat labial dengan
demikian, gigi yang “kehilangan harapan” ini proses pengasahan tulang. Selanjutnya resorpsi
harus diekstraksi tanpa adanya keraguan dan alveolar yang normal terjadi setelah ekstraksi.
dilanjutkan dengan perawatan prostodontik. Proses ini dipengaruhi oleh jumlah bekuan darah
Perawatan ini akan segera memberikan perbaikan dalam soket dan berikutnya adalah pengaturan
fungsi, bentuk dan juga membangun kembali rasa tulang, ossifikasi dan remodeling tulang. Dengan
10
percaya diri penderita (gambar 4 dan 5). demikian, ketika masa 6 bulan setelah operasi,
Penanganan penderita yang didiagnosis derajat kehilangan tulang karena resorpsi tulang
sebagai dentoalveolar protrusion rahang atas alveolar akan ditambah dengan kehilangan tulang
yang disertai multiple diastema dengan maloklusi oleh karena pengasahan plat tulang sebelah luar,
kelas II divisi 1 hubungan skeletal yang sehingga tulang tidak cukup untuk memberikan
disebabkan oleh localized aggressive dukungan dan retensi bagi gigitiruan.9
Ike Habar: Perbaikan estetik gigi anterior yang protrusi 27

Penderita terlihat sangat puas setelah penderita diajarkan cara memasang dan
gigitiruannya diinsersikan. Tampak perubahan melepaskan gigitiruannya. Dianjurkan pula untuk
yang besar pada profil wajahnya. Bibir atas dan berkumur-kumur dengan air garam hangat untuk
bawah sudah dapat menutup tanpa terganggu oleh mengeluarkan eksudat dari luka dan membuat
gigi-gigi depannya. Walaupun demikian, bibir vasodilatasi pembuluh darah yang akan
atas masih tampak tegang karena bibir atas yang meningkatkan suplai darah sehingga membantu
pendek dan kaku akibat selama ini tertahan oleh mempercepat penyembuhan.8
gigi anterior rahang atas yang sangat protrusif. Pada kontrol tahap kedua pada tiga dan tujuh
Setelah pembedahan, pasien diinstruksikan hari setelah operasi, dilakukan koreksi lanjutan
minum obat teratur untuk mencegah terjadinya berupa perbaikan terhadap gangguan oklusi dan
infeksi, perdarahan, serta rasa sakit yang artikulasi. Diberikan instruksi untuk melakukan
mungkin timbul. Gigitiruan juga harus tetap latihan memanjangkan bibir atas dengan menarik-
dipakai selama 24 jam pertama. Kepada penderita narik bibir atas. Selanjutnya kontrol dilakukan
dijelaskan bahwa jika gigitiruan dilepas lebih sebulan kemudian, lalu secara rutin sekali dalam
awal, dapat menyebabkan pembengkakan yang enam bulan. Bila sudah terlihat adanya resorpsi
mengakibatkan gigitiruan tidak dapat dipasang yang ditandai dengan longgarnya basis, maka
kembali atau menimbulkan rasa sakit yang hebat. diperlukan relining.8
Penderita diinstruksikan untuk makan makanan
yang lunak untuk menghindari trauma pada SIMPULAN
daerah operasi, menghindari makanan dan Pemilihan perawatan dengan menggunakan
minuman yang panas serta mengandung CO2 gigitiruan sebagian imidiat yang disertai dengan
seperti soft drink untuk mencegah terjadinya alveolektomi interseptal untuk memperbaiki
perdarahan. Selain itu, tidak boleh menggigit estetik gigi anterior yang protrusif akibat kelainan
pada gigi depan. Kompres es dapat digunakan periodontal yang parah merupakan alternatif
dingin bila terjadi perdarahan, meskipun hal ini terbaik. Sebelumnya, perlu dilakukan ekstraksi
jarang terjadi karena gigitiruan imidiat bertindak pada gigi anterior rahang atas yang dilanjutkan
sebagai splint di atas daerah yang dibedah dan dengan pemotongan septum interseptal dan diikuti
membantu mencegah terlepasnya gumpalan dengan pengasahan permukaan dalam bagian
darah yang seringkali rusak oleh cairan dalam labial sehingga plat labial dapat dirapatkan dengan
10
mulut. mudah tanpa perlu penekanan jari. Keuntungan
Kontrol tahap pertama setelah pemasangan utama dari perawatan ini adalah penderita
gigitiruan dilakukan setelah 24 jam. Gigitiruan terhindar dari rasa tidak nyaman dan khawatir bila
dilepas dan dicuci. Daerah operasi diirigasi terlihat tidak bergigi atau ompong, karena dapat
dengan larutan salin normal. Adanya tekanan segera memakai gigitiruan dengan posisi gigi
pada jaringan lunak terlihat dari warna mukosa artifisial yang lebih retrusi dari gigi alami
yang terlihat lebih pucat bila dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian tujuan penderita
dengan daerah sekitarnya yang bebas dari untuk mengubah dan memperbaiki kondisi dan
tekanan. Jika ada bagian gigitiruan yang posisi gigi anterior yang akhirnya akan
menyebabkan tekanan berlebih, maka dapat memperbaiki estetik wajahnya dapat segera
langsung dikurangi. Pada kunjungan ini, terwujud.
28 Dentofasial, Vol.9, No.1, April 2010:21-28

DAFTAR PUSTAKA 6. Heartwell CM, Rahn AO. Syllabus of


1. Anderson JN, Storer R. Immediate and complete dentures. 4th Ed. Philadelphia: Lea
replacement dentures. 3rd ed. Oxford: & Febiger; 1986. p. 441-57.
Blackwell Scientific Publications; 1981. p. 7. Gunadi HA, Burhan LK, Suryatenggara F,
20, 31-3, 36, 40-1, 96, 146-64. Margo A, Setiabudi I. Buku ajar ilmu geligi
2. Basker RM, Davenport JC, Tomlin HR. tiruan sebagian lepasan. Jilid II. Jakarta:
Perawatan prostodontik bagi pasien tak Hipokrates; 1995. h. 367-78.
bergigi (Prosthetic treatment of the 8. Soni A. Use of loss fitting copper bands over
edentulous patient). Alih bahasa: Soebekti extremely mobile teeth while making
TS, Arsil H. Edisi III. Jakarta: Penerbit Buku impressions for immediate denture. J Prosthet
Kedokteran EGC; 1996. h. 37-44. Dent 1998; 81 (5): 638.
3. Iskandar R. Immediate denture. Majalah 9. Grant AA, Johnson W. Removable denture
Kedokteran Gigi Indonesia. Edisi khusus. prosthodontics. 2nd Ed. Edinburgh: Churchill
1993. h. 1-5. Livingstone; 1992. p. 247-91.
4. Sharry JJ. Complete denture prosthodontics. 10. Zarb GA, Bolender CL, Hickey JC, Carlsson
3rd. ed. New York: McGraw-Hill Book GE. Buku ajar prostodonti untuk pasien tak
Company; 1974. p. 295-309. bergigi menurut Boucher (Boucher’s
5. Gottlieb AS, Askinas SW. An atypical prosthodontic treatment for edentulous
chairside immediate denture: A clinical patients). Edisi 10. Alih bahasa: Marjono D.
report. J Prosthet Dent 2001; 86 (3): 214-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2002. h. 470, 476-7.

Anda mungkin juga menyukai