Anda di halaman 1dari 10

Perbandingan Pembuatan Gigi Tiruan Cekat Fixed – Fixed Bridge Immediate dengan

Fixed – Fixed Denture: Laporan Klinis


Kang, H.S., Lee, S.Y.

Reviewer
1 1 1 1 1 1 2
Dian Wulandari , Diajeng Rita T. , Mohammad Sawabi I. , Taura Dhanurdara , Sofyan A.F. , Arcadia S.J. , Bambang T.H.
1
Mahasiswa Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas, Jawa Tengah
2
Dosen Departemen Prosthodontia, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas, Jawa Tengah

Abstrak
Pendahuluan: Gigi tiruan jembatan atau yang biasa disebut bridge adalah salah satu jenis gigi tiruan yang dipasang
secara permanen dalam rongga mulut untuk menggantikan fungsi mastikasi dan estetika dari gigi yang telah hilang. Laporan
Kasus Ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pembuatan immediate fixed- fixed bridge dengan fixed-fixed bridge
konvensional dan untuk mengetahui prosedur perawatan pasien bridge di Rumah Sakit Gigi dan Mulut UNSOED.Laporan
Kasus 1: Pasien wanita berumur 72 tahun telah mengalami keterbatasan dalam pergerakan sebagai hasil dari pembedahan
tumor karena kanker ovarium dan berada di kursi roda. Dia mengonsumsi obat berupa aspirin dikarenakan memiliki
hipertensi dan diabetes. Pasien menginginkan untuk menyelesaikan perawatannya dalam 2 kunjungan, karena kondisi
pasien yang rentan. Laporan Kasus 2: Pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut UNSOED
mengeluh depannya ompong. Pasien ingin dibuatkan gigi palsu yang dapat memperbaiki estetiknya. Pembahasan:
Pembuatan bridge bertujuan untuk memperbaiki oklusi, estetis, menghindari ekstrusi gigi antagonis, dan memperbaiki fungsi
mastikasi. Immediate fixed-fixed bridge merupakan modifikasi fixed-fixed bridge konvensional yang di buat untuk keperluan
tertentu akibat keterbatasan pasien. Kesimpulan: Immediate fixed-fixed bridgemerupakan perawatan yang tepat pada kasus
pertama, karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan menjalani kunjungan beberapa kali seperti tindakan perawatan
fixed-fixed bridge pada kasus kedua.

Kata Kunci: Immediate denture, Immediate Fixed-fied bridge, Fixed-fixed Bridge, Tahapan bridge

Pendahuluan sebelum dilakukan pencabutan pada gigi asli


Kehilangan gigi merupakan masalah yang mengalami kerusakan atau kelainan dan
kesehatan gigi dan mulut yang banyak muncul ditempatkan ke dalam mulut dengan segera
di masyarakat karena sering menggangu setelah pencabutan gigi tersebut serta dapat
fungsi pengunyahan, bicara, estetis, bahkan menggantikan baik keseluruhan maupun
hubungan sosial. Karies dan penyakit sebagian dari gigi asli. Immediate denture yang
periodontal merupakan penyebab utama diperuntukan utuk gigi anterior merupakan
penyakit ini.1 Berdasarkan laporan jenis yang paling sering digunakan dari
RISKESDAS (Riset Kesehatan Nasional) 2013, gigitiruan immediate. Pemilihan bentuk
angka prevalensi nasional penyakit gigi dan immediate denture yang akan dibuat
mulut sebesar 25,9%. Kehilangan gigi nasional ditentukan melalui kebutuhan pasien.4
pada usia 35-44 tahun sebesar sebesar 0,4% Gigi tiruan jembatan atau yang biasa
yang semakin meningkat pada usia 65 tahun disebut bridge adalah salah satu jenis gigi
ke atas (17,6%).2 Hilangnya satu atau tiruan yang dipasang secara permanen dalam
beberapa gigi dapat menyebabkan gangguan rongga mulut untuk menggantikan fungsi
fungsi dan estetika yang dapat memengaruhi mastikasi dan estetika dari gigi yang telah
kualitas hidup seseorang. kehilangan gigi hilang. Perawatan bridge banyak menjadi
dapat memengaruhi keadaan fisik seperti pilihan karena memiliki konstruksi yang baik
penampilan estetik, terganggunya sistem dan hanya menutupi sedikit jaringan
mastikasi, dan memengaruhi kenyamanan penyangga sehingga lebih nyaman untuk
bicara.3 Hasil penelitian Wong menemukan digunakan serta terpasang secara cekat di
bahwa kehilangan gigi geligi juga mampu dalam mulut.5 Tidak sedikit juga perawatan
memengaruhi keadaan psikologis, seperti bridge yang kurang berhasil dan
kurangnya percaya diri dan keterbatasan mengakibatkan ganguan lain seperti
aktifitas sosial.3 munculnya karies, gangguan pada ligamen
Perawatan untuk kasus kehilangan gigi periodontal, gingiva, sementum, dan tulang
pada anterior bisa dilakukan dengan alveolar.6
pembuatan immediate denture. gigi tiruan Laporan Kasus Ini bertujuan untuk
immediate merupakan gigi tiruan yang dibuat mengetahui perbandingan pembuatan
immediate fixed bridge dengan bridge
konvensional dan untuk mengetahui prosedur
perawatan pasien bridge di Rumah Sakit Gigi
dan Mulut UNSOED.

Laporan Kasus 1
Pasien wanita berumur 72 tahun telah
mengalami keterbatasan dalam pergerakan
sebagai hasil dari pembedahan tumor karena
kanker ovarium dan berada di kursi roda. Dia
mengonsumsi obat berupa aspirin dikarenakan Gambar 2. Gambar periapikal awal. Terdapat resorpsi
memiliki hipertensi dan diabetes. tulang pada insisivus mandibula, dan resin interproksimal
Keluhan utama yang dimiliki berupa untuk periodontal splintig telah rusak karena adanya
mobilitas pada gigi.
hilangnya restorasi protesa pada insisivus
maksila dan adanya mobilitas pada insisivus Pasien menginginkan untuk menyelesaikan
mandibula. Pasien tidak dapat tersenyum perawatannya dalam 2 kali kunjungan ke klinik
bebas karena adanya bentuk insisivus yang karena sangat sulit untuk dirinya datang tanpa
tidak natural. Hal ini membuatnya menjadi adanya pengasuh. Sehingga tujuan perawatan
depresi. Pada awal pemeriksaan giginya, akhirnya adalah untuk mencapai pemulihan
diketahui terdapat kegagalan dari pembuatan secara langsung dari estetik dan fungsional
Maryland bridge di daerah anterior disertai melalui restorasi protesa langsung setelah
adanya fraktur mahkota pada bagian atas dilakukan pencabutan pada insisivus.
kanan lateral, dan juga terdapat mobilitas yang Restorasi secara langsung diharapkan dapat
jelas pada gigi bawah sentralis (Gambar 1). megembalikan kondisi fisiologis disertai
fungsional dari pasien dengan penyakit
sistemik.
Pada hari kunjungan, setelah dilakukan
satu kali perawatan endodontik pada gigi
lateral atas kanan dan perawatan periodontal
pada area tersebut, 4 unit protesa didesain
dengan kaninus atas kanan, sentralis kiri atas
sebagai gigi abutment. Saat memeriksa kavitas
gigi, karena biotipe gingival yang dimiliki
berupa biotipe yang tebal, jumlah resesi
Gambar 1. Fase sebelum perawatan, adanya kegagalan gingiva diprediksi relatif kecil. Pada bagian
pada Maryland bridge di bagian regio anterior maksila
dan mobilitas parah pada kedua gigi sentralis bawah. regio anterior bawah, 4 unit protesa dengan
Pasien membutuhkan ekstraksi pada kedua gigi sentrali kedua gigi lateral sebagai abutment
bawahnya. direncanakan dipasang segera setelah
dilakukan pencabutan pada kedua gigi
Pada radiografi, insisivus sentral mandibula sentralis bawah.
kanan dan kiri telah mengalami destructive Saat pencabutan gigi anterior dibutuhkan
bone loss yang melebar hingga ke apikal 1/3 karena penyakit periodontal pasien, banyak
dari akar, dimana tidak memiliki pilihan selain faktor yang harus dipertimbangkan dalam hal
dilakukan pencabutan. Disekitar insisivus untuk mengurangi jumlah kunjungan diikuti
lateral mandibula kiri dan kanan terdapat bone perhitungan waktu penyembuhan dari jaringan
loss yang melebar ke arah apikal ½ dari akar lunak. Karena terdapat adanya rotasi pada gigi,
(Gambar 2). Hal ini tidak diikuti adanya perubahan kesejajaran pada gigi dibutuhkan,
mobilitas pada gigi, dan kedalaman probing dan sangat penting untuk dilakukan preparasi
sekitar 3mm. Sehingga insisivus lateral gigi sebanyak yang dibutuhkan secara akurat
ditentukan dapat menjadi gigi abutments. untuk memprediksi penampakan pada gigi
setelah dilakukan perawatan. Melalui
diagnostic wax up, penampakan setelah
dilakukan perawatan diprediksi. The diagnostic
wax up diambil melalui Putty (Express STD tindakan operatif, diberikan desensitizer.
Putty, 3m ESPE, St.Paul, MN, USA), dimana Setelah mengecek derajat efek hemostasis,
dibuat sebagai standar indeks. Hari pengaturan telah selesai dengan
selanjutnya, jumlah yang seusai pada gigi telah menggunakan sementasi RMGI (GC FujiCEM
dihilangkan (Gambar 3). Dengan pertimbangan II, GC, Tokyo, Jepang). Pasien sangat puas
dari resesi gingiva, margin gingiva ditentukan dengan pemasangan immediate aesthetic
menjadi 1 mm di bawah gingiva. Preparasi gigi prosthesis pada waktu pencabutan giginya
disekitar gigi abutment dilakukan, dan setelah (Gambar 6).
mendapatkan impresi akhir menggunakan
polyvinylsiloxane (Imprint II Garant, 3M ESPE,
St. Paul, MN USA) , 2 mahkota sementara di
pasang. Ketebalan dari jaringan lunak di atas
alveolar crest diukur secara langsung melalui
osseus sounding menggunakan probe
peridoontal; hal ini diukur sekitar 5mm, 3-5 mm
cakupan jaringan lunak merupakan hal yang
ideal untuk desain pontik ovate. Karena pasien
tersebut mengonsumsi aspirin, maka tidak
dapat dilakukan pencabutan pada giginya di
hari kunjungannya.
Gambar 4. Die preparation, pengelupasan garis besar
dan penentuan kedalaman jaringan pada model untuk
extending area pontik sebesar 3-4 mm pada poket
ekstraksi

Gambar 3. Penggunaan standar indeks untuk


menghilangkan gigi sesuai dengan jumlahnya.

Pada pekerjaan laboratorium, gigi sentralis


bawah yang direncanakan untuk dilakukan
pencabutan, dihilangkan dari master model.
Area yang dihilangkan kemudian dibentuk
dengan perkiraan dan penentuan kedalaman
jaringan sebelumnya. Protesa akhir didesain
untuk membentuk hasil jaringan lunak yang
natural dengan memperlebar area pontik
menjadi 3-4 mm ke soket ekstraksi (Gambar
4). Desain adaptif pada bagian pontik ini
dilakukan untuk mencegah adanya makanan
yang terselip dan untuk hasil estetik disertai
fungsionalnya. Gambar 5. Sebelum perawatan, alat dan protesa akhir
Pada hari kedua, protesa yang tersterilisasi disterilisasi.
dipasang setelah dilakukan pencabutan, dan
dilakukan pengecekan apabila telah mencapai Penyembuhan dan penstabilisasi dari
soket ekstraksi dan memiliki efek hemostasis jaringan lunak membutuhkan waktu sekitar 2
(Gambar 5). Untuk gigi abutment, dalam hal bulan. Pada kunjungan berikutnya dilakukan
mencegah terjadinya hipersensivitas setelah foto setelah 2 bulan dan tidak ditemukan
adanya resesi pada gingiva (Gambar 7). bahan Porcelain Fused to Metal atau biasa
Pasien tersebut sangat puas dengan hasil disingkat PFM.
estetis tersebut. Terlebih terdapat stabilitas
pada hasil perawatan tanpa adanya rasa tidak
nyaman ataupun hal lainnya pada saat
kunjungan kembali.

Gambar 8. Foto gigi sebelum perawatan.


Sumber: Penulis, 2020

Kunjungan pertama, pasien diindikasikan


kepada supervisor untuk rencana perawatan
yang akan diberikan. Setelah disetujui oleh
Gambar 6. Penempatan protesa akhir supervisor, gigi pasien dicetak. Rencana
perawatan selanjutnya didiskusikan dengan
supervisor sebelum dilakukan perawatan lebih
lanjut. Kunjungan kedua setelah disetujui
supervisor, pasien menjalani tahapan preparasi
gigi abutment pada 12 dan 21, pencetakan gigi
pasca preparasi menggunakan bahan
elastomer, dan pemasangan mahkota
sementara pada gigi 12 dan 21.

Gambar 7. Setelah 2 bulan pengecekan, tida terdapat


resesi gingiva.

Laporan Kasus 2
Pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke
Poli Integrasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut
UNSOED mengeluh malu dengan gigi
depannya yang ompong. Pasien ingin
dibuatkan gigi palsu yang dapat memperbaiki
estetiknya. Pemeriksaan klinis ditemukan gigi
11 hilang pasca odontektomi beberapa tahun Gambar 9. Foto Preparasi gigi 12 sebagai gigi abutment.
yang lalu karena mengalami impaksi. Gigi 12 Sumber: Penulis, 2020

mengalami talon cusp dan karies superficial Cetakan dikirim ke laboratorium dental untuk
pada bagian mesial. Area pasca pencabutan dibuatkan coping bridge. Kunjungan ketiga
tidak mengalami resesi gingiva. Palpasi pada coping bridge yang telah selesai dibuat di uji
gigi 12 dan 21 negatif, perkusi negatif, VItalitas cobakan pada gigi 12 dan 21. Pengukuran
kedua gigi positif. Indikasi perawatan yang celah antara coping bridge dengan kontak gigi
akan diberikan adalah pembuatan gigi tiruan antagonis dilakukan untuk menghindari bridge
cekat bridge dengan pontik pada gigi 11 dan yang selesai dibuat mengakibatkan traumatic
abutment pada gigi 12 dan 21. Jenis bridge oklusi. Coping bridge yang sudah di uji
yang digunakan yaitu fixed-fixed bridge dengan cobakan pada pasien selanjutnya dikirim
kembali ke laboratorium dental dan dilanjutkan panjang sedangkan immediate denture interim
dengan pemasangan mahkota sementara pada bertujuan untuk pembuatan immediate denture
gigi 12 dan 21. Kunjungan selanjutnya yang di desain untuk waktu yang terbatas.
Berdasarkan bentuknya immediate denture
dilakukan uji coba bridge yang telah selesai
terbagi menjadi dua, yaitu immediate denture
dibuat. Oklusi gigi di periksa dan di tunjukkan labial flanged dan immediate denture open
pada supervisor untuk memastikan bridge telah face atau socketing. Immediate denture labial
siap di gunakan. Setelah disetujui supervisor, flanged yaitu pembuatan immediate denture
dilakukan sementasi bridge menggunakan GIC yang memiliki basis penyangga yang melebar
tipe I pada gigi 12 dan 21. Setelah dilakukan hingga ke bagian labial sedangkan immediate
sementasi, psien di instruksikan untuk kontrol denture open face atau socketing yaitu
pembuatan immediate denture yang tidak
pada 1 minggu dan 1 bulan kemudian.
disertai perluasan basis dan hanya
mengandalkan penyesuaian gigi artifisial pada
soket gigi sehingga tampak lebih alami.
Immediate denture merupakan alternatif
perawatan yang dilakukan pada pasien yang
tidak ingin terlihat ompong dan merasa
terganggu akibat kehilangan gigi.9 Penerapan
immediate denture pada kasus gigi hilang juga
perlu beberapa pertimbangan antara lain yaitu
indikasi, kontraindikasi, penatalaksanaan, dan
manajemen penggunaan piranti.9
Gambar 10. Foto insersi Bridge pada pasien.
Sumber: Penulis, 2020

Pasien tidak mengalami gangguan mastikasi,


visual dan estetik pada saat dilakukan kontrol.
Tidak ditemukan resesi gingiva pada area
sadel. Pasien merasa senang dan tidak malu
untuk tersenyum didepan umum.
A
Pembahasan
Immediate denture merupakan protesa gigi
yang dirancang untuk menggantikan gigi yang
hilang berdasarkan penyesuaian dengan
konstruksi maksila dan mandibular dan segera
digunakan setelah dilakukan pencabutan gigi.7
Fungsi dari Immediate denture yaitu sebagai
protesa yang dipergunakan untuk memenuhi
fungsi estetik, fungsi pengunyahan dan
pendukung psikologis pasien pasca
pencabutan sampai dengan proses B
penyembuhan. Lama penggunaan piranti Gambar 11. A. Contoh Immediate denture labial flanged,
tersebut bergantung dari tingkat penyembuhan B. Contoh Immediate denture open face atau socketing.
luka pasien dan berbeda pada setiap Sumber: www.slideshare.net/soham911/immediate-denture-
61697103
orangnya. Immediate denture dapat berupa
gigitiruan lengkap atau gigitiruan sebagian.8 Indikasi perawatan immediate denture
Immediate denture secara umum terdiri adalah bila penderita mengalami karies yang
dari 2 macam, yaitu Immediate denture parah pada gigi anterior atau perubahan warna
konvensional dan Immediate denture interim yang hebat yang disebabkan oleh faktor
atau transisional. Immediate denture ekstrinsik atau intrinsik. Gigi yang mengalami
konvensional yaitu pembuatan immediate kelainan periodontal yang parah ditandai
denture yang ditujukan sebagai piranti jangka
dengan hilangnya perlekatan periodontal dan osteoradionekrosis.14 Pasien berusia lanjut.
kerusakan pada tulang alveolus sehingga Pasien yang memiliki riwayat penyakit diabetes
menyebabkan kegoyangan yang hebat. yang tidak terkontrol dan tuberculosis. Pasien
Kelainan posisi dan susunan gigi anterior dengan kasus ekstrim disertai dengan
seperti protrusi, retrusi, berdesakan, gigitan kesehatan rongga mulut buruk dan memiliki
terbalik atau silang, dapat pula disertai dengan resiko tinggi terhadap bakterimia.15
kelainan bentuk rahang.4 Immediate denture Kekurangan yang dimiliki immediate
juga di indikasikan untuk pasien yang denture sebagai pilihan piranti untuk area
berkehendak untuk dilakukan pembuatan edentulous antara lain susunan gigi dan tigkat
piranti dan memiliki kebersihan rongga mulut estetik tidak dapat diperiksa sebelum proses
serta kesehatan umum yang baik.9 akrilik dan insersi gigitiruan sehingga
Keuntungan penggunaan immediate diperlukan perencanaan yang lebih cermat.4
denture antara lain penderita terhindar dari Biaya perawatan dengan menggunakan
rasa tidak nyaman dan khawatir bila terlihat immediate denture yang lebih mahal daripada
tidak bergigi atau ompong karena dapat segera pembuatan gigitiruan yang konvensional
memakai gigitiruan. Perawatan ini karena memerlukan relining atau pembuatan
memungkinkan penderita untuk tetap gigitiruan yang baru. Selain itu, diperlukan
melakukan kegiatan sosial ataupun bisnis.4 kerjasama dan waktu perawatan yang lebih
Gigi tiruan ini bertindak sebagai bandage, lama antara dokter gigi, pasien, dan
splint untuk mengontrol perdarahan, laboratorium dental.4 kekurangan lainnya dari
melindungi luka dari trauma karena lidah, pembuatan immediate denture yaitu gigi tiruan
makanan atau gigi antagonis, mencegah cairan memerlukan eksekusi yang lebih menantang
mulut dan partikel makanan masuk ke dalam pada tahap klinis rutin karena adanya gigi
soket gigi serta melindungi bekuan darah membuat pengambilan cetakan dan posisi
sehingga mempercepat proses penyembuhan.4 maksilomandibula lebih sulit.10 Undercut ridge
Keuntungan lain yang didapatkan antara lain anterior (lebih parah pada maksila) diakibatkan
menghindari periode edentulous jangka adanya gigi yang tersisa yang dapat
pendek yang berarti penampilan pasien tidak menghambat prosedur pencetakan. Hal ini
berubah dan memelihara dukungan sirkumoral, dapat mempengaruhi registrasi akurat dari
tonus otot, dimensi vertikal oklusi, hubungan undercut yang terletak di posterior.10 Resorpsi
rahang dan tinggi wajah.10 Rasa sakit pasca tulang dan shrinkage dari jaringan lunak yang
operasi berkurang karena lokasi ekstraksi sedang mengalami penyembuhan lebih sering
terlindung dari lidah dan kontak dengan terjadi dibandingkan jaringan lunak yang sudah
makanan.11 Lidah, bibir dan pipi juga akan sembuh dengan baik. Hal ini membuat
terpelihara posisinya. Lidah tidak melebar perubahan pada gigi tiruan sehingga
secara lateral dan ke belakang melewati memerlukan prosedur reline.16
alveolar ridge akibat dari hilangnya gigi. Fungsi Pasien pada laporan kasus tidak
mastikasi mungkin akan sedikit berkurang memungkinkan untuk dilakukannya pembuatan
kualitasnya hingga proses penyembuhan immediate denture, karena memiliki riwayat
jaringan lunak telah selesai.12 penyakit yang merupakan kontraindikasi dari
Kontraindikasi pada pembuatan immediate perawatan immediate denture. Pasien juga
denture antara lain pasien dengan kesehatan telah mengalami kegagalan perawatan
umum kurang baik atau risiko buruk untuk pembuatan bridge sebelumnya dan masih
dilakukan pembedahan seperti pasien diusahakan untuk pembuatan bridge yang lebih
pascaradiasi region kepala dan leher, kondisi baik sesuai kondisi klinis saat ini. Gigitiruan
sistemik yang berdampak pada penyembuhan jembatan atau biasa disebut bridge adalah
atau pembekuan darah, kelainan jantung atau suatu gigitiruan sebagian yang dilekatkan
kelenjar endokrin, abses periapikal atau abses secara tetap pada satu atau lebih gigi
periodontal, penyakit haemofilia, terdapat kista penyangga, dan mengganti satu atau lebih gigi
atau gigi yang impaksi, riwayat pencabutan gigi yang hilang.17 Tujuan pembuatan bridge yaitu
yang sukar, kesehatan mulut yang buruk, dan untuk mengembalikan fungsi gigi yang telah
gangguan fisiologis.4,13 Pasien yang tidak rusak, patah, atau perbaikan restorasi
kooperatif. Pasien yang sedang dalam terapi amalgam yang sudah rusak. Pembuatan bridge
radiasi yang mungkin akan mengakibatkan juga bertujuan untuk memperbaiki oklusi,
menghindari ekstrusi gigi antagonis, dan pada akhir distal dengan satu atau lebih gigi
memperbaiki fungsi mastikasi.18 penyangga. Satu gigi penyangga akan
Indikasi dari perawatan bridge antara lain menahan perlekatan intracoronal yang
menggantikan gigi yang hilang pada orang memungkinkan derajat kecil pergerakan antara
dewasa, gigi penyangga yang sehat dan belum komponen rigid dan penyangga gigi lainnya
direstorasi, kehilangan gigi posterior tunggal, atau gigi. Cantilever bridge adalah tipe bridge
panjang mahkota dan gigi penyangga yang yang didukung hanya pada satu sisi oleh
memadai serta tidak terdapat defek pada satu atau lebih abutment. Gigi penyangga pada
email, kecuali defek dapat dirawat sebagai cantilever bridge dapat mengatasi beban
bagian dari bridge, kontrol cairan yang baik, oklusal dari keseluruhan bridge. Spring
dan gigitan ringan atau terbuka sangat ideal cantilever bridge merupakan tipe bridge yang
untuk perawatan bridge.17 Usia pasien yang didukung oleh sebuah bar yang dihubungkan
diperbolehkan untuk melakukan perawatan ke gigi atau penyangga gigi. Lengan dari bar
bridge adalah pada usia 25 tahun ke atas.17 yang berfungsi sebagai penghubung ini
Kontraindikasi dari perawatan bridge antara memiliki panjang yang bervariasi, tergantung
lain adanya kebiasaan bruksisme, kehilangan pada posisi dari lengkung gigi penyangga
gigi yang banyak, maloklusi, kerusakan yang dalam kaitannya dengan gigi yang hilang.
luas pada gigi sandaran, gigi sandaran tipis Lengan dari bar mengikuti kontur dari palatum
dan tidak kokoh, mahkota gigi rapat dengan untuk memungkinkan adaptasi pasien. Jenis
embrasure yang rapat, pasien yang tidak gigitiriruan ini digunakan pada pasien yang
kooperatif, dan pasien sensitif dengan bahan kehilangan gigi anterior dengan satu gigi yang
yang digunakan.19 Gigi yang memiliki kelainan hilang atau terdapat diastema di sekitar
periodontal yang parah, gigi abutment yang anterior gigi yang hilang. Compound bridge
miring, mahkota klinis gigi yang rendah, dan merupakan gabungan atau kombinasi dari dua
pasien dalam usia muda atau dibawah 25 macam gigitiruan cekat dan bersatu menjadi
tahun juga menjadi alasan untuk tidak suatu kesatuan. Complex bridge merupakan
menggunakan perawatan bridge.19 tipe bridge yang meliputi 2 sisi rahang atau
Tipe Bridge terdiri dari 5 macam, yaitu bilateral.20
fixed-fixed, semi-fixed, cantilever, spring Komponen dalam pembuatan bridge antara
cantilever, compound, dan complex bridge.20 lain retainer, pontik, abutment, sadel, dan
Fixed-fixed bridge merupakan tipe bridge yang konektor. Retainer adalah restorasi tempat
pontiknya didukung secara kaku pada kedua pontik dicekatkan. Retainer dapat dibuat
sisi oleh satu atau lebih gigi penyangga. Pada intrakoronal atau ekstrakoronal. Pontik
bagian gigi yang hilang yang terhubung merupakan gigi buatan pengganti dari gigi
dengan gigi penyangga, harus mampu yang hilang. Dapat dibuat dari porselen, akrilik
mendukung fungsional dari gigi yang hilang. atau logam, atau gabungan dari bahan-bahan
tersebut. Abutment adalah gigi penyangga
dapat bervariasi dalam kemampuan untuk
menahan gigitiruan cekat dan tergantung pada
faktor-faktor seperti daerah membran
periodontal, panjang serta jumlah akar. Sadel
merupakan daerah diantara gigi-gigi
penyangga, yang terutama adalah tulang
alveolar yang ditutupi oleh jaringan lunak.
Tulang alveolar akan berubah kontur selama
beberapa bulan setelah hilangnya gigi. Kontur
dan tekstur sadel akan mempengaruhi desain
Gambar 12. Contoh tipe fixed fixed bridge. pontik. Konektor adalah bagian yang
Sumber: www.verywellhealth.com/dental-bridge-4777662 mencekatkan pontik ke retainer. Konektor
dapat berupa sambungan yang disolder,
struktur cor (alumina derajat tinggi, jika terbuat
dari porselen seluruhnya).20
Semi-fixed bridge merupakan tipe bridge yang Immediate fixed-fixed bridge merupakan
didukung secara kaku pada satu sisi, biasanya modifikasi fixed-fixed bridge konvensional yang
di buat untuk keperluan tertentu akibat gigi abutment pada cetakan positif dari pasien.
keterbatasan pasien. Pembuatan immediate Preparasi pada gigi abutment pada pasien bisa
fixed-fixed bridge bertujuan untuk dilakukan setelah rencana perawatan disetujui
mempersingkat waktu kunjungan pasien ke oleh supervisor dan kemudian dilakukan
dokter gigi akibat alasan tertentu yang tidak pencetakan mahkota abutment pasca
dapat di hindari. Immediate fixed-fixed bridge preparasi menggunakan bahan elastomer serta
memiliki bentuk dan prosedur pembuatan yang dilanjutkan pemasangan mahkota sementara.
sama dengan pembuatan fixed-fixed bridge
konvensional pada umumnya. Indikasi
pembuatan immediate fixed-fixed bridge yaitu
pasien yang memiliki penyakit sistemik yang
tidak memungkinkan untuk perawatan yang
memerlukan banyak kunjungan, pasien berusia
lanjut, ingin mengganti gigi yang hilang dalam
waktu yang singkat, dan memiliki indikasi yang
identik dengan perawatan bridge konvensional.
Kontraindikasi pembuatan immediate fixed-
fixed bridge yaitu pasien yang tidak memiliki
masalah kesehatan dan mampu kooperatif
untuk melakukan perawatan dengan banyak Gambar 13. Hasil cetakan gigi abutment menggunakan
kunjungan. Kelebihan pembuatan immediate bahan cetak elastomer.
fixed-fixed bridge yaitu waktu kunjungan pasien Sumber: Penulis, 2020
lebih sedikit dan dapat melakukan beberapa
Hasil cetakan dikirim ke Laboratorium Dental
perwatan dalam satu waktu. Kekurangan pada
Rumah Sakit Gigi dan Mulut UNSOED untuk
pembuatan immediate fixed-fixed bridge yaitu
dilakukan proses pembuatan coping bridge.
memilki resiko kegagalan yang tinggi dan
Langkah selanjutnya yaitu uji coba coping
mampu meningkatkan stres pada pasien
bridge yang telah selesai dibuat dan di
karena harus melakukan beberapa tahapan
tunjukkan kepada supervisor. Apabila telah di
perawatan pada satu kali kunjungan.
uji cobakan dan tidak ada keluhan bisa dikirim
Perbedaan prosedur pembuatan immediate
kembali ke Laboratorium Dental Rumah Sakit
fixed-fixed bridge dengan fixed-fixed bridge
Gigi dan Mulut UNSOED untuk proses
konvensional adalah adanya kombinasi
pembuatan bridge. Bridge yang telah selesai
tindakan endodontik dan preparasi abutment
dibuat di uji cobakan kembali kepada pasien
yang dilakukan pada satu kali kunjungan dan
dan ditunjukkan pada supervisor. Insersi bridge
tidak adanya uji coba gigi tiruan sehingga
pada pasien dan instruksi kontrol pada 1
dibutuhkan perencanaan dan penjelasan yang
minggu dan 1 bulan kemudian.
hati-hati terhadap pasien. Pengalaman dan
perhatian operator terhadap detail teknik untuk
menghasilkan gigi tiruan cekat yang baik perlu
menjadi pertimbangan utuk pemilihan jenis
perawatan.9
Perawatan bridge merupakan salah satu
requirement bidang prosthodontia bagi
mahasiswa klinik di Rumah Sakit Gigi dan
Mulut UNSOED. Tahapan yang dilakukan
mahasiswa klinik untuk dapat melakukan
perawatan bridge antara lain diawali dengan
indikasi pasien disertai dengan foto radiologi
periapikal yang selanjutnya dilakukan
pencetakan anatomis apabila telah disetujui
Gambar 14. Contoh preparasi gigi abutment fixed-fixed
supervisor. Tahapan selanjutnya melakukan bridge pada anterior maksila.
diskusi rencana perawatan bridge dengan Sumber: Penulis, 2020
supervisor berdasarkan kasus yang ditemui
dan menunjukkan model preparasi mahkota
dan komunikasi antar mahasiswa klinik dengan
pasien yang dirawat kurang baik.
Perawatan immediate fixed-fixed bridge
pada laporan kasus dilakukan dalam 2 kali
kunjungan perawatan dan 1 kali kontrol 2 bulan
pasca insersi immediate fixed-fixed bridge.
Pada kunjungan pertama pasien dilakukan
perawatan endodontik pada gigi 12 dan
preparasi gigi abutment pada elemen gigi 13,
12, 21, 32, dan 42. Kemudian pada kunjungan
kedua dilakukan ekstraksi gigi 31, dan 41,
serta insersi fixed-fixed bridge pada anterior
maksila dan insersi immediate fixed-fixed
bridge pada anterior mandibula. Kunjungan
berikutnya dilakukan kontrol protesa setelah 2
bulan. Perawatan bridge pada laporan kasus
menunjukkan bahwa faktor komunikasi antara
pasien dan dokter gigi yang merawat dapat
meningkatkan keberhasilan perawatan.
Pembuatan bridge yang dapat memakan waktu
cukup lama dapat dilakukan lebih cepat karena
permintaan pasien mengingat kondisinya yang
Gambar 15.Contoh tahapan preparasi mahkota untuk sedang mengalami penyakit sistemik. Dokter
abutment fixed-fixed bridge pada area posterior gigi yang merawat harus mengetahui kondisi
mandibula . pasien dan melihat prognosis pasien dalam
Sumber: Penulis, 2020 perawatan yang akan dilakukan. Dokter gigi
Faktor keberhasilan dari perawatan bridge harus memberikan informasi yang jelas
adalah pembuatan bentuk preparasi mahkota mengenai desain gigi tiruan yang akan
yang baik, posisi gigi yang akan di gantikan dibuat.21 Selain itu pasien juga harus mematuhi
dengan bridge pemilihan warna gigi tiruan yang instruksi dokter gigi untuk kelangsungan
baik, dan bahan gigi tiruan yang baik.21 Selain perawatan. Tidak sedikit perawatan bridge
itu terdapat faktor lain yang cukup penting dan yang kurang maksimal karena kurangnya
harus dilakukan, yaitu komunikasi yang baik komunikasi antara pasien dan dokter gigi yang
antara pasien dengan dokter gigi yang merawat.21
merawat. Perawatan fixed-fixed bridge yang Kesimpulan
dilakukan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pembuatan immediate fixed-fixed bridge
UNSOED memiliki prosedur dengan kunjungan dan fixed-fixed bridge konvensional pada
yang cukup banyak, karena bertujuan untuk keseluruhan proses memiliki karakteristik yang
mengurangi tingkat kegagalan perawatan sama, namun hanya berbeda dalam lama
fixed-fixed bridge pada pasien. Pasien yang kunjungan dan kondisi pasien. immediate
dirawat juga mendapatkan perawatan lain fixed-fixed bridge sangat tepat dipilih sebagai
terlebih dahulu sebelum di indikasikan untuk perawatan pada kasus pertama, karena kondisi
menjalani perawatan bridge seperti ekstraksi pasien yang tidak memungkinkan menjalani
sisa akar, restorasi akibat karies, dan lain-lain. perawatan yang panjang dengan beberapa kali
Pasien yang akan di indikasikan sebagai kunjungan seperti tindakan perawatan fixed-
pasien perawatan bridge umumnya sudah fixed bridge pada kasus kedua. Komunikasi
dalam kondisi baik dan siap melakukan yang adekuat dengan pasien, keterampilan,
tahapan pembuatan fixed-fixed bridge. dan pengalaman dokter gigi dalam melakukan
Kegagalan pada perawatan bridge di Rumah perawatan bridge sangat berpengaruh pada
Sakit Gigi dan Mulut UNSOED sangat jarang hasil yang diharapkan.
terjadi. Perawatan bridge yang gagal umumnya
disebabkan oleh pasien yang tidak kooperatif
Daftar Pustaka International Dental Journal of Student
1. Krista, V.S., 2016, Kehilangan Research, Vol. 4(2): 87-93.
Sebagian Gigi pada Rongga Mulut, 13. Tad, D.P., Atluri, A.D., Kadiyala, D.R.P.,
Jurnal e-Clinic, Vol.4:1, Manado. Suraneni, S., 2013, Maxillary immediate
2. Departemen Kesehatan Republik denture: a case report. International
Indonesia. Laporan Riset Kesehatan Journal of Basic and Applied Medical
Dasar Nasional 2007. Jakarta: Badan Sciences, Vol. 3(2): 186; 188.
Penelitian dan Pengembangan 14. Saavedra, G.S.F.A., Kimpara, E.T.,
Kesehatan; 2008. [cited 2015 Jun 15]. Borges, A.L.S., Shoji, A.V., Rodrigues,
Available from: URL: F.P., Paes-Junior, T.J.A., Maxillofacial
http://www.litbang.depkes.go.id Discrepancy: Effective Surgical and
3. Emini, 2013, Gigi tiruan dan perilaku Prosthetic Treatment Using Immediate
ibadah, Jurnal Health Quality, Vol.:4(1): Complete Denture. J Dent App, Vol.
28-31. 2(2): 0166.
4. Habar, I.D., 2007, Gigitiruan Sebagian 15. Basker, R.M., Davenport, J.C.,
Imidiat untuk Memperbaiki Estetik Gigi Thomason, J.M., 2011, Prosthetic
Anterior yang Mengalami Kelainan Treatment of the Edentulous Patient,
Periodontal, Journal of 5th ed. Wiley, Hal. 51.
Dentomaxillofacial Science,Vol.6:1. 16. Rahn, A.O., Ivanhoe, J.R., Plummer,
5. Sumeet, S., Rajesh, S., Harvinder, S., K.D., 2009, Textbook of Complete
Sarbjeet, S., Nikhil, W.D., 2014, Denture, 6th ed., People Medical
Abutment evaluation – A boon to Publishing House, USA, Hal. 271-2.
success of fixed partial denture, J. Dent 17. Lilis, S., Deddy Firman, 2014, Desain
Herald, Vol. 1:38-42. Modifikasi dari Resin-retained Fixed
6. Kang, H.S., Lee, S.Y., 2016, Immediate Partial Denture, Dentofacial,
Fixed Partial Denture After Tooth Vol.13:1(63-68), Bandung.
Extraction in Patients with Systemic 18. Machmud, E., 2008, Desain preparasi
Diseases: A Clinical Report, J Adv gigitiruan cekat mempengaruhi
Prosthodont, Vol.8:511-4, Korea. kesehatan jaringan periodontal, Jurnal
7. Sergio, C., Giovana, M., Laura, R., Kedokteran Gigi Dentofasial, Vol.
Gluseppe, V., Bruna, S., 2013, 7(1):13-4.
Immediate Denture Fabrication: A 19. Jubhari, E.H., 2007, Upaya untuk
Clinical Report, Annali di Stomatologia, mengurangi preparasi gigi : Fung shell
Vol.4(3-4):273-277 bridge, Jurnal Kedokteran Gigi
8. Shukia, S., Bharathi, S.S., Nair, C., Dentofasial, Vol. 6(1):27-9.
Kumar, A., 2015, Immediate Denture, J 20. Barclay, C.W., Walmsley, A.D., 2001,
Dent Sci Oral Rehab, 6(1): 00-00. Fixed and removable prosthodontics 2nd
9. Sofya, P.A., 2017, Immediate Denture, ed., Churchill livingstone, Tottenham,
Journal of Syiah Kuala Dentistry hal. 115-22.
Society, Vol.2(1):19-25 21. Andhi, K.T.A., dan Ratna, S.D., 2012,
10. Zarb, H., Eckert, J., 2013, Pengembangan dan Modifikasi Estetik
Prosthodontic Treatment for Edentulous dalam Pembaran Crown dan Bridge,
Patient. 13th ed. St Louis: Elsevier. Hal. Vol.29: 32.
112-6.
11. Sandeep, S., Srawajya, B., Chandana,
N., Alok, K., 2015, Immediate Denture.
JDSOR, Vol. 6(1): 41-4.
12. Vinay, P.K.K., Nitin, H.C., Jayakar, S.,
Chiranjeevi, R., Chandrsekharan, N.K.,
2016, Fabricaction of Immediate Interim
Complete Dentures Using Modified
Polyvinylsiloxane Sectional Impression
Technique: A Case Report,

Anda mungkin juga menyukai