Anda di halaman 1dari 94

RENCANA BISNIS

PLATFORM BERBAGI DISKON GRAB IT INDONESIA

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat S-2

Program Studi Magister Manajemen

Diajukan oleh
Bramantya Harimurti
14/376010/PEK/20179

Kepada

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSTAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2016

0
BAB I

PENDAHULUAN

Penelitian pada tesis ini akan berfokus pada penyusunan rencana bisnis yang

komprehensif bagi PT. Grab It Indonesia yang akan bergerak dalam bisnis penyediaan

platform berbagi diskon. Pada bab pendahuluan berikut, akan disampaikan analisa

kondisi eksternal, kondisi internal, perumusan masalah dan tujuan penelitian serta

sistematika penulisan tesis.

1.1 Lingkungan Eksternal

Negara Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dalam

periode 6 tahun terakhir. Berdasarkan indikator-indikator ekonomi makro yang didapat

dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia tahun 2015, rata-rata

pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia periode 2009-2013 sebesar

4,3%. Selain itu,rata-rata pendapatan per kapita Indonesia pada periode yang sama

sebesar Rp. 32,2 juta per tahun dengan pertumbuhan sebesar 9,9% per tahun, sesuai

angka pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Pendapatan Per Kapita Tahunan Indonesia

Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Rata - Rata


Pendapatan Per Kapita (Rp. Juta) 23,9 27,0 30,7 33,5 36,5 41,8 32,2
Growth - 13,2% 13,4% 9,4% 8,9% 14,5% 9,9%

(Sumber : BPS, 2015)

1
Pertumbuhan pendapatan per kapita di Indonesia secara langsung tercermin pada

pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Sebagai daerah yang merupakan pusat

perekonomian Indonesia, Pulau Jawa menikmati pertumbuhan ekonomi yang relatif

tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun

2015,rata-rata Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) enam provinsi di Pulau

Jawa mencapai Rp. 241.970 miliar rupiah dengan laju pertumbuhan sebesar 5,9%.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata PDRB provinsi di luar Pulau

Jawa pada periode yang sama yaitu sebesar Rp. 34.046 miliar dengan laju pertumbuhan

sebesar 6,5%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup stabil tersebut diikuti dengan

pertumbuhan tingkat konsumsi masyarakat. Berdasarkan data BPS tahun 2015, rata-

rata pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia periode 2009-2014 mencapai

12,3%. Prosentase konsumsi terbesar untuk jenis produk makanan adalah makanan dan

minuman jadi (32%), diikuti oleh padi-padian (13%) dan tembakau (10%). Untuk jenis

produk non-makanan, prosentase konsumsi terbesar adalah perumahan dan bahan

bakar (42%), diikuti oleh aneka barang dan jasa (23%) dan barang tahan lama (12%).

Berdasarkan data indikator demografis yang disajikan oleh BPS, terdapat

beberapa indikator penting yang menggambarkan besarnya potensi bisnis di Pulau

Jawa, yaitu jumlah penduduk beserta sebaran jumlah penduduk berdasarkan usia.

Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus pada tahun 2010 sebesar 237,6 juta

jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2010-2014 sebesar 1,4%. Jumlah

penduduk Pulau Jawa pada periode yang sama adalah 135,4 juta jiwa (57%) dengan

2
rata – rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,3%. Dari jumlah penduduk pulau Jawa

tersebut, sebanyak 91,1 juta jiwa (67,3%) berada dalam rentang usia produktif (15-64

tahun). Sesuai definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, usia produktif adalah usia

ketika seseorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu.

Kondisi fundamental ekonomi yang cukup stabil dan diikuti dengan

pertumbuhan positif indikator demografis menyebabkan perekonomian Indonesia pada

tahun 2016 diperkirakan akan tumbuh lebih baik dibanding tahun 2015. Bank

Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 paling tinggi

sebesar 5%, sejalan dengan ekspektasi pemulihan perekonomian global. Selain itu,

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) memperkirakan

pertumbuhan perekonomian domestik sebesar 6%. Berdasarkan Financial Market

Outlook 2016 yang dikeluarkan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Gadjah Mada, perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut akan disokong oleh beberapa

sektor industri unggulan, antara lain perdagangan wholesale dan retail serta barang

konsumsi. Pertumbuhan sektor perdagangan wholesale pada tahun 2016 diperkirakan

sebesar 5,8%, sedangkan industri barang konsumsi diperkirakan tumbuh sebesar 5,5%

sepanjang tahun 2016.

Terkait dengan industri perdagangan wholesale, retail dan barang konsumsi,

terdapat konsep pusat belanja yang dikenal oleh masyarakat yaitu mal. Berdasarkan

Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2015, mal memiliki arti gedung atau sekelompok

gedung yang berisi macam-macam toko dengan dihubungkan oleh lorong. Saat ini mal

merupakan salah satu tujuan utama dari masyarakat umumnya di kota besar untuk

3
mendapatkan berbagai barang dan jasa. Selain itu, mal juga menjadi pilihan pelaku

usaha di industri perdagangan wholesale, retail dan barang konsumsi untuk

mendistribusikan produknya. Beberapa produk yang umum ditemui di mal adalah

makanan dan minuman jadi, pakaian, sepatu, tas dan berbagai produk lainnya.

Pertumbuhan ekonomi dan indikator demografis utamanya di Pulau Jawa

menyebabkan pertumbuhan jumlah mal yang cukup pesat. Berdasarkan data tahun

2014 dari beberapa website (www.marketing.co.id, www.tempo.com

danwww.properti.kompas.com), total jumlah mal di Pulau Jawa pada tahun 2014

sebanyak 139 bangunan. Dari angka tersebut,57 mal (41%) berada di Provinsi DKI

Jakarta, 30 mal (22%) berada di Provinsi Jawa Barat, 20 mal (14%) berada di Provinsi

Jawa Timur dan 32 mal sisanya (23%) berada di Provinsi Banten, Jawa Tengah dan

Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun rincian jumlah mal per provinsi di Pulau Jawa

disajikan pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Daftar Jumlah Mal di Pulau Jawa

Provinsi Jumlah Mal Prosentase Provinsi Jumlah Mal Prosentase


Jakarta Pusat 10 Kota Semarang 5
Jakarta Selatan 17 Jepara 1
DKI Jakarta Jakarta Utara 11
41% Jawa Tengah Kudus 2
Jakarta Timur 9 9%
Magelang 1
Jakarta Barat 10
Sub Total DKI Jakarta 57 Surakarta 4
Tangerang 5 Sub Total Jawa Tengah 13
Tangerang Selatan 5 Daerah Istimewa Yogyakarta 7 5%
Banten
Cilegon 1 9% Kota Surabaya 15
Serang 1 Malang 3
Sub Total Banten 12 Jawa Timur
Sidoarjo 1 14%
Bandung 7
Gresik 1
Bekasi 7
Sub Total Jawa Timur 20
Cikarang 2
Bogor 2 Total Pulau Jawa 139 100%
Jawa Barat
Depok 4 22%
Cibubur 4 (Sumber: Berbagai website, diolah, 2016)
Cibinong 1
Cirebon 3
Sub Total Jawa Barat 30 4
Pesatnya pertumbuhan jumlah mal di Pulau Jawa menyebabkan tenant

(perusahaan yang memiliki/menyewa lokasi usaha di sebuah mal) memiliki beberapa

aktivitas promosi yang rutin dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan

penjualan dan meningkatkan pengenalan dari konsumen yang menjadi target pasar

terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Salah satu aktivitas promosi yang umum

dilakukan oleh tenant adalah memberikan potongan harga (diskon) untuk

beberapa/seluruh produk yang tersedia. Dalam periode 15 tahun terakhir, aktivitas

promosi berupa pemberian diskon semakin intensif dilakukan oleh berbagai tenants.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya event-event diskon regional seperti Jakarta Great

Sale, kegiatan Midnight Sale dan pemberian diskon sepanjang tahun seperti yang

dilakukan oleh PT. Matahari Putra Prima, Tbk (Matahari Departement Store).

Peningkatan kegiatan promosi berupa pemberian diskon tersebut direspon oleh

beberapa perusahaan (provider) dengan menyediakan platform berbagi diskon bagi

konsumen. Platform berbagi diskon adalah sebuah media yang mempertemukan tenant

yang menyediakan voucher diskon dan konsumen yang membutuhkan voucher diskon.

Untuk mengetahui fitur-fitur platform berbagi diskon yang beroperasi di Indonesia,

dilakukan pengamatan langsung terhadap website masing-masing provider pada

tanggal 8 Maret 2016. Hasil dari pengamatan tersebut disajikan dalam Tabel 1.3.

5
Tabel 1.3 Daftar Fitur Situs Platform Berbagi Diskon di Indonesia

Pengelompokan Produk Berdasarkan


No Nama Situs Channel Partner Kategori Lokasi Nama
Kota
1 Ogah Rugi Website Tenants Ya Tidak Tidak
Website dan
LaKupon Tenants Ya Ya Tidak
2 Aplikasi Mobile
Tenants dan
Gila Diskon Website Ya Tidak Tidak
3 Online Shops
Website dan
Evoucher Tenants Ya Tidak Tidak
4 Aplikasi Mobile
Website dan
Groupon Disdus Tenants Ya Ya Tidak
5 Aplikasi Mobile
6 Shop Back Website Online Shops Ya Tidak Ya
7 Diskon Aja Website Online Shops Ya Tidak Ya
8 Hangout Deal Aplikasi Tenants Ya Ya Ya

(Sumber: Website masing – masing perusahaan, 2016)

Berdasarkan data pada Tabel 1.3, terdapat beberapa informasi yaitu:

a. Produk yang ditawarkan oleh provider adalah voucher diskon dan/atau produk

fisik. Media yang digunakan untuk menyampaikan produk adalah website dan

aplikasi mobile untuk smartphone. Dari delapan provider yang diamati, terdapat

empat provider yang menggunakan aplikasi mobile sebagai media

penyampaian produk.

b. Partner dari provider adalah tenant luring (restoran, toko dan lain-lain) dan toko

daring seperti Lazada, Zalora, Blibli, Traveloka dan sebagainya. Dari delapam

provider yang diteliti, terdapat dua provider yang khusus melayani toko daring

dan lima provider yang khusus melayani tenant luring.

c. Berdasarkan pengelompokan produk yang ditawarkan, seluruh provider

mengelompokkan produk yang ditawarkan berdasarkan kategori (fashion,

6
peralatan rumah tangga, gadget, kuliner dan sebagainya). Selain itu, hanya

terdapat tiga dari delapan provider yang mengelompokkan produk berdasarkan

lokasi kota dan nama tenant.

Pertumbuhan positif indikator ekonomi makro Indonesia dan jumlah penduduk

usia produktif di Pulau Jawa (BPS, 2015) diikuti dengan pertumbuhan jumlah mal yang

pesat (www.marketing.co.id, 2014). Pertumbuhan jumlah mal tersebut menyediakan

peluang usaha bagi bisnis penyediaan platform berbagi diskon sebagai media

pendukung bagi program diskon yang diadakan oleh tenant. Berdasarkan hasil

pengamatan langsung di delapan website platform berbagi diskon di Indonesia, dapat

diidentifikasi adanya peluang bisnis baru dengan melakukan inovasi untuk melengkapi

fitur platform berbagi diskon eksisting. Inovasi yang dapat dilakukan adalah

penambahan fitur pengelompokan produk berdasarkan mal yang menggunakan

aplikasi mobile sebagai media penyampaian produk.

1.2 Lingkungan Internal

Adanya peluang bisnissesuai dengan pembahasan lingkungan eksternal, akan

ditindaklanjuti dengan pendirian perusahaan baru yaitu PT. Grab It Indonesia.

Perusahaan ini akan berfungsi sebagai pemilik dari produk platform berbagi diskon

bernama Grab It Indonesia (Grab It). Grab It akan tersedia melalui dua media utama,

yaitu website (www.grabitid.co.id) dan aplikasi mobile. Layanan utama yang diberikan

Grab It adalah sistem pemesanan kupon diskon berbasis mal yang terintegrasi langsung

dengan sistem pembayaran dari tenant.

7
Sebagai platform yang mempertemukan tenant dan konsumen untuk berbagi

kupon diskon, model bisnis dari Grab It mengikuti pola platform bersisi banyak (multi-

sided platform). Osterwalder dan Pigneur (2010) mendefinisikan platform bersisi

banyak sebagai sebuah pola yang mempertemukan dua atau lebih segmen konsumen

yang berbeda tetapi saling berhubungan. Platform yang dibentuk akan bernilai bagi

satu segmen konsumen hanya jika segmen konsumen lainnya eksis, menciptakan

fenomena bernama efek jejaring (network effect). Karakteristik lain yang dapat ditemui

dari pola platform bersisi banyak adalah adanya subsidi harga (cost subsidizing) antar

segmen konsumen yang dilayani. Hal ini dilakukan dengan menawarkan harga jual

yang rendah, bahkan gratis kepada salah satu segmen konsumen untuk menarik

konsumen dari segmen lain yang memiliki kemampuan beli yang lebih tinggi

(Osterwalder dan Pigneur, 2010).

Selain dari sisi model bisnis, karakteristik bisnis Grab It dapat diidentifikasi

dari industri dimana Grab It akan beroperasi, yaitu mobile-commerce (m-commerce)

yang secara khusus berkaitan dengan industri wholesale, retail dan barang konsumsi.

Sebagai derivasi dari e-commerce, m-commerce memiliki karakteristik yang spesifik

(Siau et al., 2003, Stender et al., 2006) yaitu:

a. Ubiquity, dapat digunakan dimana pun dan dalam situasi apa pun.

b. Reachability, melalui perangkat mobile (handphone atau tablet) pengguna

dapat bertransaksi dan berkomunikasi dengan pihak lain yang tidak terjangkau

karena perbedaan ruang dan waktu.

8
c. Localization, m-commerce memberikan layanan aplikasi informasi lokasi yang

dibutuhkan oleh pengguna berdasarkan lokasi fisik penggunanya (location

based services)

d. Personalization, aplikasi m-commerce hanya dapat digunakan oleh pengguna

yang memiliki perangkat mobile. Terkait dengan perbedaan penomoran atau

nomor unik yang dikeluarkan oleh penyelenggara telekomunikasi, maka m-

commerce bersifat personal, hanya dapat digunakan oleh pemilik

perangkat mobile.

e. Dissemination, perangkat mobile memungkinkan pengguna menerima dan

menyebarluaskan seluruh informasi terkait aktivitas bisnis m-commerce secara

cepat pada saat itu juga.

Karakteristik bisnis dari sisi model bisnis dan industri menimbulkan beberapa

hal yang berpotensi menjadi kekuatan dan kelemahan dari Grab It. Potensi kekuatan

yang dimiliki Grab It adalah sebagai berikut:

a. Jumlah konsumen potensial yang besar, mengingat Grab It memiliki dua segmen

konsumen utama yang dilayani, meliputi masyarakat utamanya di kota-kota

besar dan tenant dari mal.

b. Produk yang unik (belum disediakan oleh pesaing) dan mudah diakses oleh

konsumen potensial, karena disampaikan melalui media website dan aplikasi

mobile.

9
c. Saluran pemasaran yang beragam, utamanya melalui sosial media (Instagram,

Path, Facebook dan Youtube) serta word-of-mouth buzz melalui komunitas dan

kelompok masyarakat.

d. Sumber aliran pendapatan yang beragam, baik dari penjualan program komputer

bagi tenant,pendapatan iklan di aplikasi mobile, maupun biaya berlangganan

(subscription fee) bagi konsumen premium.

Selain potensi kekuatan yang dimiliki Grab It, terdapat potensi kelemahan terhadap

bisnis Grab It yang harus diantisipasi yaitu:

a. Grab It merupakan pemain baru dalam bisnis platform berbagi diskon di

Indonesia dengan jumlah sumber daya dan jaringan bisnis yang belum sebesar

perusahaan kompetitor.

b. Adanya ancaman disfungsi produk dari sisi sistem teknologi, utamanya ketika

terjadi lonjakan jumlah pengguna dalam waktu singkat. Selain itu terdapat

potensi adanya penyalahgunaan produk dan layanan yang disediakan melalui

pembobolan sistem keamanan layanan Grab It.

c. Model bisnis yang mudah ditiru oleh perusahaan kompetitor, utamanya pemain

yang telah ada di industri yang memiliki kekuatan permodalan yang lebih kuat.

Mempertimbangkan adanya potensi kekuatan dan kelemahan dari bisnis Grab It

tersebut, maka diperlukan strategi yang tepat untuk memastikan proses bisnis yang

akan dilakukan oleh Grab It dapat dijalankan dengan baik.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40

tahun 2007 pasal 7 perihal pendirian perseroan terbatas, PT. Grab It Indonesia akan

10
didirikan oleh dua orang. Bentuk kepemilikan berupa saham yang pada saat pendirian

seluruhnya dimiliki oleh pendiri perusahaan. Modal dasar perusahaan terdiri dari

seluruh nominal saham dengan jumlah minimal Rp. 50.000.000 (Lima puluh juta

rupiah) yang ditempatkan sebagian atau seluruhnya pada waktu pendirian perusahaan.

Tempat kedudukan perusahaan berada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Adapun wilayah operasional perusahaan meliputi 6 provinsi di Pulau Jawa

yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan

Jawa Timur.

1.3 Rumusan Masalah

Pertumbuhan indikator makro ekonomi dan demografi di Pulau Jawa

menyebabkan terjadinya pertumbuhan pusat belanja khususnya mal yang pesatdan

diikuti dengan banyaknya program diskon yang ditawarkan oleh tenant. Hal tersebut

menghadirkan peluang untuk pengembangan bisnis platform berbagi diskon. Saat ini

terdapat delapan situs platform berbagi diskon yang telah beroperasi di Indonesia yang

menawarkan berbagai voucher diskon baik untuk tenant luring maupun toko daring.

Berdasarkan hasil analisa lingkungan eksternal, terdapat peluang bisnis baru

dengan melakukan inovasi untuk melengkapi fitur platform berbagi diskon eksisting.

Inovasi yang dapat dilakukan adalah penambahan fitur pengelompokan produk

berdasarkan mal yang menggunakan aplikasi mobile sebagai media penyampaian

produk. Peluang ini akan ditindaklanjuti dengan pendirian PT. Grab It Indonesia selaku

11
pemilik dari produk platform berbagi diskon bernama Grab It Indonesia (Grab It).

Berdasarkan analisa lingkungan internal, terdapat potensi kekuatan dan kelemahan

yang berasal dari karakteristik model bisnis dan industri dari bisnis Grab It.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan perencaaan bisnis yang

komprehensif sebagai panduan strategis dalam merealisasikan rencana bisnis Grab It.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah menyusun rencana bisnis yang

komprehensif atas rencana usaha Grab It.

1.5 Manfaat Penelitian

Memberikan hasil analisa komprehensif yang dapat digunakan jajaran

manajemen Grab It sebagai panduan dalam menjalankan proses bisnisnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Thesis Perencanaan Bisnis untuk Grab It terdiri dari lima bab. Bab I memuat

latar belakang dari penulisan perencanaan bisnis dimaksud, meliputi pembahasan

kondisi lingkungan eksternal beserta peluang usaha yang ditawarkan. Selanjutnya

peluang tersebut ditindaklanjuti dengan pembahasan lingkungan internal perusahaan,

perumusan masalah dan penetapan tujuan penelitian beserta manfaat dari penelitian

yang dilakukan.

12
Bab II memuat pembahasan mengenai teori-teori maupun hasil-hasil penelitian

terkini yang berkaitan dan dapat menjadi referensi untuk proses penyusunan

perencanaan bisnis Grab It. Selanjutnya bab III akan memuat pembahasan metode

penelitian yang akan dilakukan. Pembahasan meliputi identifikasi sumber data, metode

pengumpulan data dan teknik analisa data yang dilakukan.

Berbagai data yang diperoleh dan diolah sesuai dengan pembahasan pada bab

III akan digunakan dalam proses penyusunan strategi dan rencana yang secara detail

dibahas dalam bab IV. Proses penyusunan strategi dan rencana dilakukan sesuai

dengan fungsi-fungsi manajemen dalam perusahaan, yaitu pemasaran, operasional,

sumber daya manusia dan keuangan. Selanjutnya pada bab V akan dibahas

perencanaan waktu dan pengukuran performa dari eksekusi strategi dan rencana yang

telah disusun.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab Tinjauan Pustaka akan membahas mengenai beberapa teori dan hasil

penelitian terkini yang berkaitan dengan rencana bisnis dan bidang usaha dari Grab It.

Pembahasan meliputi aspek rencana bisnis (definisi, kegunaan serta komponen) dan

industri bisnis elektronik (e-business).

2.1 Rencana Bisnis

Tinjauan pustaka mengenai rencana bisnis akan mencakup pembahasan

mengenai definisi, kegunaan dan komponen dalam rencana bisnis. Pembahasan akan

digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Bab IV dalam tesis ini.

2.1.1 Definisi Rencana Bisnis

Barringer dan Ireland (2013:149) mendefinisikan rencana bisnis sebagai narasi

tertulis yang mendeskripsikan apa tujuan yang akan dicapai oleh sebuah bisnis baru

dan bagaimana cara mencapainya. Selain itu, rencana bisnis dapat didefiniskan sebagai

metoda untuk mendesain dan mempromosikan bisnis baru yang layak didukung oleh

pihak potensial (Nicolescu, 2006). Di dalam rencana bisnis, terdapat deskripsi

mengenai seluruh element internal dan eksternal yang relevan dan strategi untuk

memulai sebuah bisnis. Perusahaan dapat menggunakan rencana bisnis untuk

meningkatkan efisiensi proses operasional dan mendeskripsikan serta memasarkan

14
bisnis bagi investor potensial (Amir et al., 2002). Beberapa elemen yang terdapat di

dalam rencana bisnis antara lain adalah pemasaran, operasi, keuangan dan sumber daya

manusia (Hisrich et al., 2010:181). Oleh karena itu, rencana bisnis dapat menjadi alat

untuk membantu pemilik perusahaan untuk melakukan monitoring dan evaluasi atas

bisnis yang akan/sedang dijalankan (Farrey, 2008). Definisi rencana bisnis secara

ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Definisi Rencana Bisnis


Pengarang Tahun Definisi
Alat efektif yang digunakan oleh perusahaan untuk
Amir et al 2002
mengorganisir tujuan dan sasaran dalam format yang koheren
Metode manajemen perusahaan untuk mendesain dan
Nicolescu 2006 mempromosikan bisnis baru yang layak didukung oleh pihak
potensial
Alat yang dapat membantu pengusaha untuk melacak,
Farrey 2008
memonitor dan mengevaluasi kemajuan bisnis
Dokumen tertulis yang disiapkan oleh pengusaha untuk
Hisrich et al 2010 mendeskripsikan seluruh aspek internal dan eksternal yang
relevan dengan bisnis baru
Barringer dan Narasi tertulis yang mendeskripsikan apa tujuan yang akan
2013
Ireland dicapai oleh sebuah bisnis baru dan bagaimana cara mencapainya
Sumber: Amir et al. (2001), Nicolescu (2006), Farrey (2008), Hisrich et al.(2010),
Barringer dan Ireland (2013)

Berdasarkan definisi-definisi tersebut pada Tabel 2.1, maka rencana bisnis

dapat dijabarkan sebagai sebuah alat bagi pemilik usaha untuk membentuk sebuah

rencana strategis tentang bagaimana sebuah bisnis akan dijalankan. Setelah bisnis

berjalan, maka rencana bisnis dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan monitoring

untuk memastikan tujuan-tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik.

15
2.1.2 Kegunaan Rencana Bisnis

Rencana bisnis merupakan dokumen yang dapat digunakan baik oleh pemilik

perusahaan (pihak internal) maupun calon investor maupun partner bisnis (pihak

eksternal). Beberapa kegunaan dari rencana bisnis adalah sebagai berikut:

a. Memberikan gambaran yang lengkap atas bisnis yang akan dijalankan.

Rencana bisnis merupakan sarana bagi pemilik perusahaan untuk

mengkomunikasikan rencana usahanya baik kepada pihak internal maupun

eksternal perusahaan. Dilihat dari perspektif pemilik perusahaan, sebagai pihak

yang paling memahami teknologi dan inovasi atas sebuah bisnis baru, rencana

bisnis harus dapat mengartikulasikan bisnis baru tersebut secara jelas (Hisrich

et al., 2010:181). Selain itu, rencana bisnis juga memberikan kesepakatan

formal diantara para pendiri bisnis yang memuat hal-hal dasar dan rencana

pengembangan bisnis di masa mendatang (Bessant dan Tidd, 2011:137)

b. Mengkomunikasikan bisnis baru kepada pihak eksternal.

Salah satu kegunaan dari rencana bisnis adalah sebagai alat untuk

mengkomunikasikan keunggulan dari bisnis baru yang akan dibentuk kepada

pihak eksternal, contohnya adalah calon investor dan bank (Barringer dan

Ireland, 2011:151). Dalam hal ini, dokumen rencana bisnis dapat digunakan

oleh pihak eksternal untuk mengukur sejauh mana kesiapan dari bisnis baru

yang akan dijalankan.

16
c. Mengukur kelayakan ekonomi dan non ekonomi dari bisnis baru.

Kegunaan lain dari rencana bisnis adalah untuk mengukur kelayakan dari bisnis

yang akan dijalankan, baik dari sisi non ekonomi (legalitas, lingkungan sosial

dan budaya) serta dari sisi ekonomi (Hisrich et al., 2010:182).

2.1.3 Komponen Rencana Bisnis

Di dalam dokumen rencana bisnis, terdapat komponen-komponen yang secara

umum dapat dicantumkan. Berdasarkan kajian literatur, disajikan lima penjabaran

komponen bisnis dari Kao dan Liang (2001), Farrey (2008), Hisrich et al. (2010), Brad

(2012) serta Barringer dan Ireland (2013) sesuai Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Komponen Rencana Bisnis


Sumber Tahun Konten
1. Ringkasan Eksekutif 8. Rencana Penjualan
2. Definisi Bisnis 9. Strategi Pemasaran
3. Profil Pengusaha dan Tim 10. Kelayakan Operasi
Kao dan
2001 4. Profil Produk/Jasa 11. Rencana SDM
Liang
5. Survey Kelayakan 12. Informasi Keuangan
6. Deskripsi dan Analisa Pasar 13. Risiko
7. Profil Kompetitor 14. Pengembangan dan Penelitian
1. Ringkasan Eksekutif 5. Organisasi dan Manajemen
2. Ikhtisar Bisnis 6. Rencana Personalia
Farrey 2008
3. Rencana Pemasaran 7. Rencana Keuangan
4. Rencana Operasi 8. Lampiran
1. Halaman Perkenalan 7. Rencana Pemasaran
2. Ringkasan Eksekutif 8. Rencana Organisasi
3. Analisa Industri 9. Pengukuran Risiko
Hisrich et al 2010
4. Deskripsi Bisnis 10. Rencana Keuangan
5. Rencana Produksi 11. Lampiran
6. Rencana Operasi

17
Lanjutan Tabel 2.2 Komponen Rencana Bisnis
Sumber Tahun Konten
1. Ringkasan Rencana Bisnis 6. Produk/Jasa
2. Diagnosa Bisnis 7. Manajemen Perusahaan
Brad 2012 3. Misi dan Tujuan Bisnis 8. Informasi Finansial
4. Analisa Pasar 9. Manajemen Risiko
5. Pemasaran dan Penjualan
1. Ringkasan Eksekutif 7. Rencana Pengembangan
2. Analisa Industri 8. Rencana Operasi
Barringer dan 3. Deskripsi Perusahaan 9. Rencana Organisasi
2013
Ireland 4. Analisa Pasar 10. Rencana Kegiatan
5. Kondisi Ekonomi 11. Rencana Keuangan
6. Rencana Marketing
Sumber: Kao dan Liang (2001), Farrey (2008), Hisrich et al.(2010), Brad (2012),
Barringer dan Ireland (2013)

Secara umum, komponen rencana bisnis serupa antara sumber satu dengan

sumber lainnya. Kao dan Liang (2001) memiliki penekanan pada profil (bisnis dan

pengusaha) serta pengembangan dan penelitian. Penjabaran dari Farrey (2008) memuat

delapan komponen, yang paling sedikit diantara sumber-sumber lainnya, akan tetapi

dengan konten yang relatif sama. Komponen yang dicantumkan oleh Hisrich et al,

(2011) serta Barringer dan Ireland (2013) relatif serupa, begitu juga dengan Brad

(2012), meliputi analisa industri, analisa empat fungsi perusahaan dan analisa risiko.

Sebagai acuan penyusunan Bab IV, akan digunakan komponen bisnis dari Hiscrich

et.al. (2010) dengan mempertimbangkan kelengkapan komponen yang dikemukakan

dan kesamaan dengan sumber-sumber yang lain.

18
Penjelasan masing-masing komponen rencana bisnis adalah sebagai berikut:

a. Halaman Perkenalan

Halaman perkenalan memuat profil dasar dari bisnis yang akan dijalankan,

meliputi nama dan alamat bisnis, lingkungan bisnis, nama dan alamat pemilik

bisnis serta perkiraan dana yang dibutuhkan (Hisrich et al.,2013:184). Selain

itu di dalam halaman perkenalan juga dicantumkan alamat website dan tanggal

penulisan rencana bisnis (Barringer dan Ireland, 2013:153).

b. Ringkasan Eksekutif

Ringkasan eksekutif merupakan dokumen yang terdiri dari maksimal 2 halaman

yang meringkas seluruh aspek dari dokumen rencana bisnis yang disusun

(Hisrich et al., 2013:184). Ringkasan eksekutif didesain untuk menyediakan

informasi komprehensif bagi pembaca untuk mendapatkan gambaran singkat

tentang bisnis (Amir et al., 2002).

c. Analisis Industri

Ide utama yang dimunculkan dari bagian ini adalah gambaran komprehensif

mengenai industri dimana bisnis akan dijalankan. Analisis industri yang

dilakukan meliputi analisis trend dan pandangan bisnis, analisis kompetitor,

segementasi pasar dan ramalan pasar serta industri (Hisrich et al.,2013). Selain

itu, analisa industri dapat digunakan untuk melakukan diagnosa dan investigasi

karakteristik industri dimana bisnis berada (Brad, 2012).

19
d. Deskripsi Bisnis

Di dalam bagian ini, disampaikan deskripsi dari bisnis secara mendetail.

Beberapa hal yang dibahas dalam bagian ini adalah deskripsi produk, jasa,

operasi dan skala bisnis (Barringer dan Ireland, 2013). Pembahasan di bagian

ini diawali dengan penetapan misi dan visi yang dilanjutkan analisis terhadap

faktor-faktor penting yang berhubungan dengan bisnis. Tujuan utama dari

pembahasan di bagian ini adalah deskripsi yang jelas dan komprehensif

mengenai bisnis baru yang akan dijalankan (Hisrich et al., 2010:185).

e. Rencana Produksi

Rencana produksi umumnya disusun untuk bisnis yang proses produksinya

berbasis pada manufaktur, karena dalam bagian ini akan dijabarkan secara

detail mengenai proses manufaktur dari barang yang akan dijual (Barringer dan

Ireland, 2013:154). Apabila produk/jasa yang akan dijual tidak melibatkan

proses manufaktur, maka bagian ini dapat dihilangkan.

f. Rencana Operasi

Dalam rencana operasi, pembahasan akan berfokus pada alur produksi, alur

distribusi dan pemesanan dari barang/jasa yang dijual serta deskripsi detail

tentang operasional perusahaan (Hisrich et al., 2010:185).

g. Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran berfokus pada penetapan segmen pasar, pasar sasaran dan

penempatan produk/jasa yang ditawarkan dalam benak konsumen (Hisrich et

al., 2010:186). Selain itu akan dibahas mengenai strategi penetapan

20
produk/jasa, strategi penetapan harga, strategi distribusi dan strategi promosi

untuk memperoleh konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah

ada (Brad, 2012).

h. Rencana Organisasi

Rencana organisasi merupakan salah satu bagian terpenting di dalam sebuah

rencana bisnis, karena memuat profil tim manajemen serta sumber daya

manusia yang ada di dalam perusahaan (Amir et al., 2002). Dalam rencana

organisasi, akan dibahas hal-hal penting mengenai bentuk dan desain dari

organisasi perusahaan. Termasuk di dalam pembahasan rencana organisasi

adalah bentuk perusahaan, bagan organisasi, otoritas jabatan dan pembagian

peran dan tanggung jawab dari masing-masing anggota organisasi (Hisrich et

al., 2010:186).

i. Analisis Risiko

Dalam menyusun rencana bisnis, perlu disampaikan kondisi-kondisi yang dapat

terjadi, baik positif maupun negatif. Hal ini membuat pembaca rencan bisnis

mendapat gambaran lengkap atas rencana bisnis yang disajikan (Brad, 2012).

Risiko merupakan hal yang melekat pada setiap rencana bisnis yang akan

dijalankan. Oleh karena itu, dalam bagian ini akan diindentifikasi risiko-risiko

yang muncul dalam pelaksanaan bisnis beserta rencana mitigasi atas risiko-

risiko tersebut (Hisrich et al., 2010:187).

21
j. Rencana Keuangan

Dalam rencana keuangan, akan dibahas mengenai penentuan kebutuhan modal

perusahaan, keputusan pendanaan, alokasi dana, proyeksi laba-rugi, aliran kas,

kelayakan perusahaan dan analisa sensitifitas (Hisrich et al., 2010:187).

Laporan laba-rugi proforma disusun untuk memberikan gambaran profitabilitas

dari bisnis yang akan dijalankan. Laporan ini dilengkapi dengan laporan neraca

proforma untuk memberikan gambaran sumber dan alokasi dana dari investor.

Selain itu disajikan laporan arus kas proforma untuk melihat posisi kas di akhir

periode, yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan kelayakan bisnis

(Amir et al., 2002)

k. Lampiran

Bagian ini memuat seluruh data pendukung dari dokumen rencana bisnis

2.2 Bisnis Elektronik (E-Bussiness)

Grab It menyediakan produk utama berupa platform berbagi diskon yang

menggunakan aplikasi mobile dan website sebagai saluran penyampaian produk

kepada konsumen. Penggunaan aplikasi mobile dan website menyebabkan bisnis PT.

Grab It Indonesia masuk ke dalam kategori bisnis elektronik (e-business) dan secara

spesifik termasuk ke dalam industri perdagangan mobile (m-commerce). Berikut akan

dibahas beberapa hal terkait dengan bisnis elektronik, yaitu definisi, kelebihan,

tantangan dan bisnis turunan dari bisnis elektronik, yaitu perdagangan elektronik (e-

commerce) dan perdagangan mobile (m-commerce).

22
2.2.1 Definisi Bisnis Elektronik

Dewasa ini, aktivitas bisnis telah berkembang, dari semula menggunakan

sarana fisik dalam seluruh proses transaksinya menjadi berbasis komputer, internet dan

website. Proses bisnis yang menggunakan internet dan jejaring daring sebagai sarana

penghubung disebut dengan bisnis elektronik (e-business) (Turban dan Volonino,

2011:157). Bisnis elektronik merupakan bagian dari industri teknologi informasi yang

berperan sebagai pendukung aktivitas perpindahan barang dan jasa. Bisnis elektronik

menggunakan teknologi informasi sebagai saluran penghubung dengan pihak eksternal

(pelanggan, distributor dan lain-lain) dengan perantaraan internet (Beynon-Davies,

2004).

Saluran elektronik yang dibangun melalui jaringan komputer dan internet

merupakan saluran yang terpisah namun terintegrasi dengan saluran fisik yang dimiliki

perusahaan. Saat ini, perusahaan pada umumnya menggunakan konsep multi-saluran,

yaitu mengintegrasikan saluran daring dan luring untuk memaksimalkan jangkauan dan

efektivitas penjualan (Turban dan Volonino, 2011:158).

2.2.2 Kelebihan Bisnis Elektronik

Sebagai industri yang menggunakan teknologi internet sebagai tulang

punggung kegiatan bisnis, bisnis elektronik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan

23
proses bisnis konvensional. Beberapa keuntungan dari penggunaan bisnis elektronik

adalah:

a. Meningkatkan kualitas dari proses bisnis.

Bisnis elektronik melibatkan penggunaan teknologi komputer dan internet

sebagai inti dari aktivitas transaksi. Hal ini menyebabkan dokumen – dokumen

perdagangan dapat dikirim dan diterima dalam waktu bersamaan dan proses

verifikasi dokumen dapat dilakukan dengan lebih mudah (Turban dan

Volonino, 2011:158). Hal ini menyebabkan proses bisnis dapat dilakukan

dengan lebih cepat, akurat dan berkualitas, sehingga dapat menekan biaya

produksi dan transaksi (Iyer, 2015).

b. Meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan yang diberikan.

Bisnis elektronik menyediakan saluran komunikasi dengan seluruh stakeholder

perusahaan melalui media yang cepat dan dapat diandalkan. Oleh karena itu,

layanan yang diberikan perusahaan, baik penanganan komplain, informasi

produk dan sebagainya dapat ditingkatkan kualitasnya (Turban dan Volonino,

2011:158). Selain kualitas, kecepatan layanan juga dapat ditingkatkan melalui

penggunaan bisnis elektronik. Proses pemesanan barang, komunikasi dengan

konsumen serta penanganan komplain dapat dilakukan dalam waktu singkat

sehingga kepuasan pelanggan dan pihak eksternal perusahaan dapat

ditingkatkan (Griffin, 2015).

24
c. Meningkatkan kolaborasi.

Adanya jaringan komputer dan internet menyebabkan perusahaan dapat secara

cepat melakukan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak, seperti

pemasok, konsumen bahkan kompetitor. Hal ini menjadikan proses kolaborasi

menjadi lebih mudah dilakukan (Turban dan Volonino, 2011:159).

d. Mempermudah proses ekspansi ke pasar global.

Salah satu keuntungan utama dari bisnis elektronik adalah kemudahan dalam

mengakses pasar, baik domestik, regional maupun internasional. Hal ini

dikarenakan proses pertukaran barang dan jasa tidak harus dilakukan secara

tatap muka, akan tetapi dapat dilakukan melalui media internet (Iyer, 2015).

2.2.3 Tantangan Bisnis Elektronik

Selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki, terdapat beberapa tantangan yang

melekat dengan bisnis elektronik. Beberapa tantangan yang harus dihadapi adalah:

a. Keamanan Data

Isu utama yang menjadi tantangan dari bisnis elektronik adalah keamanan data

konsumen. Banyaknya data yang diberikan pada saat melakukan transaksi

menyebabkan data menjadi rawan untuk dicuri ataupun disalahgunakan. Selain

itu, data konsumen juga dapat disalahgunakan untuk program pemasaran daring

yang dapat menganggu privasi konsumen (Iyer, 2015).

25
b. Keamanan Transaksi

Selain keamanan data, keamanan transaksi adalah salah satu tantangan penting

yang dihadapi oleh pelaku bisnis elektronik. Keamanan transaksi meliputi

kegiatan sebelum transaksi, transaksi dan pasca transaksi. Kegiatan sebelum

transaksi umumnya berupa pengumpulan data seperti email, nomor kartu kredit,

nomor rekening bank dan lain-lain. Kegiatan transaksi berupa pengiriman dana

dan pembayaran. Sedangkan kegiatan pasca transaksi berupa verifikasi

pembayaran dan penyimpanan data konsumen (Hamel, 2016). Beberapa isu

terkait dengan keamanan transaksi antara lain perekaman data (data

scamming), pencurian nomor identitas dan pemalsuan transaksi (transaction

fraud) (Iyer, 2015).

c. Kurangnya kedekatan dengan produk yang dijual

Dalam proses pertukaran barang dan jasa dalam bisnis elektronik, pembeli

umumnya melihat tampilan fisik produk melalui website. Hal ini dapat

menyebabkan kedekatan konsumen dengan produk menjadi berkurang.

Kurangnya kedekatan konsumen dengan produk yang dijual menyebabkan

risiko komplain terhadap produk menjadi lebih besar (Hamel, 2016).

2.2.4 Turunan Bisnis Elektronik

Pesatnya perkembangan bisnis elektronik diikuti dengan perkembangan gawai

elektronik sebagai sarana pendukung utama. Mulai tahun 2008, masyarakat mengenal

adanya ponsel cerdas, komputer tablet dan Personal Digital Assistance (PDA) yang

26
dilengkapi dengan berbagai aplikasi mobile. Keberadaan gawai elektronik dan aplikasi

mobile tersebut mendorong perkembangan perdagangan elektronik menuju ke

perdagangan mobile (m-commerce). M-commerce dapat didefinisikan sebagai

perdagangan elektronik yang dilakukan melalui media telepon bergerakseperti ponsel

cerdas, Personal Digital Assistance (PDA) dan komputer tablet (Oxford Dictionaries).

Selain itu, m-commerce adalah transaksi daring yang menggunakan peralatan

elektronik nirkabel (www.technopedia.com, 2016).

Pada perkembangannya, kegiatan m-commerce saat ini didukung oleh adanya

aplikasi yang dapat diunduh di perangkat ponsel cerdas, komputer tablet dan gawai

lainnya dan menggunakan pasar aplikasi mobile sebagai media utama. Secara global,

pasar aplikasi mobile diperkirakan akan bernilai lebih dari US$ 27 triliun dengan

tingkat pertumbuhan jumlah aplikasi rata-rata sebesar 25% per tahun (Huang dan

Kofiartis, 2015). Pesatnya pertumbuhan penjualan gawai dan aplikasi mobile

berpengaruh secara langsung pada pertumbuhan bisnis m-commerce. Pada tahun 2015,

pertumbuhan penjualan gawai mobile secara global tercatat sebesar 53% (Origgo,

2016), sedangkan di Indonesia pertumbuhan penjualan gawai mobile pada periode

yang sama mencapai 17,1% (Hidayat, 2016).

Pertumbuhan penjualan gawai mobile dan pertumbuhan jumlah aplikasi di

pasar aplikasi mobile seperti Google Play dan Apps Store menyebabkan aktivitas bisnis

m-commerce diperkirakan tumbuh positif pada tahun-tahun mendatang. Laporan

Visa’s 2015 Regional eCommerce Monitoring Survey menyebutkan bahwa

27
pertumbuhan transaksi m-commerce di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 36% dan

akan tumbuh semakin besar di tahun-tahun mendatang. Sedangkan Cahyantoro (2015)

memperkirakan pertumbuhan bisnis m-commerce di Indonesia pada tahun 2016

mencapai 45%. Perkiraan pertumbuhan tersebut dinilai cukup wajar dikarenakan

perkembangan bisnis e-commerce sebagai basis bisnis m-commerce di Indonesia pada

3 tahun terakhir rata-rata mencapai 50% (Rudiantara, 2015). Selain itu, nilai transaksi

bisnis e-commerce di Indonesia pada tahun 2014 mencapai US$ 2,6 miliar dan

diperkirakan mencapai nilai US$ 4,89 miliar pada tahun 2016, tumbuh sebesar 88%

(Kemeninfo, 2016).

28
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam pembahasan tesis ini, metode penelitian yang dilakukan menggunakan

metode analisis deskriptif-kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi keinginan

dan kebutuhan calon konsumen atas produk dan jasa yang disediakan oleh Grab It.

3.1 Unit Analisis

Unit analisis dari penelitian yang dilakukan adalah konsumen potensial dari

produk platform berbagi diskon Grab It, meliputi tenants di mal dan masyakarat umum.

Hal ini ditujukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan dari calon

konsumen terhadap produk platform berbagi diskon dimaksud.

3.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian dalam tesis ini terbagi atas dua jenis,

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui penggunaan

beberapa instrumen sebagai berikut:

a. Survei

Survei dilakukan pada tanggal 4-8 Juli 2016 yang bertujuan untuk memperoleh

informasi tentang gambaran kebutuhan calon konsumen individu terhadap

pembagian informasi diskon dari tenant. Alat pengumpulan data yang

digunakan adalah kuisioner yang disebarkan kepada calon konsumen individu

29
dari PT. Grab It Indonesia yang berdomisili di Jakarta dan Yogyakarta melalui

media Google Forms. Adapun pertimbangan pemilihan kedua kota tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Jakarta

a) Provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia (BPS,

2015)

b) Provinsi dengan PDRB tertinggi di Indonesia, yaitu 18% dari total

PDRB seluruh provinsi (BPS, 2015)

c) Jenis tenant yang ada di mal di Jakarta secara umum merupakan tenant

untuk masyarakat kelas menengah dan atas, seperti Seibu, Debenhams,

Zara, Mango, Lacoste, Food Hall, Starbucks dan lain-lain.Jenis tenant

ini dapat mewakili jenis tenant yang berada di mal di kota-kota besar

lain di Pulau Jawa, yaitu Surabaya dan Bandung.

2) Yogyakarta

a) Jumlah mal di Yogyakarta cukup banyak (tujuh unit) dengan jenis

tenant yang cukup beragam.

b) Jenis tenant yang ada di mal di Yogyakarta secara umum sama dengan

jenis tenant yang ada di kota Solo dan Semarang yaitu tenant untuk

masyarakat kelas menengah.

30
Dalam pelaksanaan survei, digunakan metode purposive sampling untuk

memilih sampel calon konsumen yang mengisi kuisioner. Adapun kriteria

pemilihan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Frekuensi berkunjung ke mal minimal 4 kali dalam 1 bulan

Frekuensi berkunjung ke mal sebanyak 4 kali dalam 1 bulan

mempertimbangkan konsumen rutin berkunjung ke mal sehingga potensi

pembelian produk dan penggunaan voucher menjadi lebih besar.

2) Minimal pengeluaran per bulan Rp 800.000

Menurut definisi Asian Development Bank (ADB), golongan masyarakat

kelas menengah adalah masyarakat dengan pengeluaran US$ 2-20 / hari

atau Rp 26.000-Rp 260.000 (asumsi kurs Rp. 12.500/USD). Apabila

pengeluaran dihitung per bulan, maka pengeluaran per bulan untuk

golongan kelas menengah adalah Rp 780.000, dibulatkan menjadi Rp

800.000.

3) Memiliki dan aktif menggunakan ponsel cerdas sebagai alat komunikasi.

Kriteria ini digunakan karena Grab It menggunakan aplikasi di smartphone

dan website dalam penyampaian produknya, sehingga membutuhkan akses

internet yang memadai.

31
Survei yang dilakukan menggunakan kuisioner sebagai alat utama

pengumpulan data. Pertanyaan-pertanyaan yang dicantumkan di dalam

kusioner disusun berdasarkan:

1) Kebutuhan informasi yang ingin digali

Dasar utama penyusunan kuisioner adalah kebutuhan informasi dari

responden. Informasi meliputi akses terhadap program diskon, kebiasaan

membeli di mal, penggunaan layanan berbagi diskon dan pendapat

responden terhadap konsep produk Grab It.

2) Informasi kuisioner sejenis.

Pencarian informasi kuisioner sejenis dilakukan untuk mendapatkan data

pembanding atas kuisioner yang akan dibagikan. Kuisioner sejenis didapat

dari tesis terdahulu oleh Yekti (2014), Hans (2015), Marsal (2015) dan

Andjioe (2015) serta hasil penelusuran di internet.

3) Konsultasi intensif dengan dosen pembimbing.

Konsultasi dengan dosen pembimbing untuk draft kuisioner yang telah

disusun dilakukan sebanyak tiga kali. Konsultasi dilakukan untuk meyakini

pertanyaan yang dicantumkan dalam kuisioner tepat dan sesuai dengan

kaidah metode penelitian.

Berdasarkan ketiga sumber penyusunan kuisioner, maka kuisioner yang

dibagikan terdiri dari lima bagian pertanyaaan yaitu:

32
1) Pertanyaan Pendahuluan.

Bagian pertanyaan pendahuluan ditujukan untuk memastikan responden

yang mengisi kuisioner sesuai dengan kriteria sampel.

2) Data Diri Responden

Bagian ini berisi pertanyaan data diri responden yang terdiri dari nama,

jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan saat ini.

3) Informasi Program Diskon

Bagian pertanyaan ini berfokus pada respon konsumen terhadap program

diskon yang ditawarkan oleh tenant di mal, terdiri dari jenis tenant yang

sering dikunjungi, media penyampaian informasi diskon dan kegunaan

media informasi program diskon.

4) Evaluasi Penyedia Layanan Berbagi Diskon

Bagian ini diisi oleh responden yang pernah menggunakan salah satu

layanan berbagi diskon eksisting, seperti La Kupon, Groupon Disdus,

Evoucher, Hangout Deals dan sebagainya. Pada bagian ini akan

diidentifikasi pemberi layanan berbagi diskon eksisting yang sering

digunakan, manfaat layanan untuk mencari diskon di mall dan penggunaan

ponsel cerdas dalam mengakses program diskon.

5) Aplikasi Grab It

Bagian ini berfokus untuk mendapatkan respon konsumen terhadap konsep

platform yang ditawarkan Grab It beserta fitur-fiturnya.

33
b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada calon konsumen tenant dengan perkiraan waktu

pelaksanaan tanggal 29 Juli-5 Agustus 2016. Tujuan dari wawancara adalah

memperoleh informasi tentang gambaran kebutuhan calon konsumen tenant

terhadap pembagian informasi diskon kepada konsumen individu. Wawancara

dilakukan dengan manajer dari masing-masing tenant. Target tenant yang

diwawancarai adalah PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk Group, PT. Matahari

Departement Store, Tbk dan PT Tozy Sentosa dengan pertimbangan sebagai

berikut:

1) PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk (MAP)

a) PT. MAP merupakan peritel terbesar di Indonesia yang mengelola lebih

dari 150 merk internasional seperti Zara, Mango, Kipling, Debenhams,

Seibu, Food Hall, Starbucks, Samsonite dan lain-lain

b) Total gerai yang dimiliki PT. MAP saat ini berjumlah lebih dari 2.000

gerai yang tersebar di 66 kota di Indonesia

c) Merk-merk yang dikelola oleh PT. MAP umumnya menyasar golongan

masyarakat kelas menengah dan atas.

2) PT. Matahari Departement Store, Tbk (MDS)

a) PT. MDS memiliki lebih dari 140 gerai pusat perbelanjaan dan

hipermarket yang tersebar di 66 kota di seluruh Indonesia.

34
b) Jaringan pusat perbelanjaan dan hipermarket dari PT. MDS umumnya

menyasar golongan masyakarat kelas menengah.

3) PT. Tozy Sentosa (TS)

a) PT. Tozy Sentosa merupakan pengelola jaringan pusat perbelanjaan

Centro dan Parkson yang telah memiliki 13 jaringan toko di seluruh

Indonesia.

b) Jaringan pusat perbelanjaan dan hipermarket dari PT. TS umumnya

menyasar golongan masyakarat kelas menengah.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan pada tanggal 8-9 Maret 2016 pada website

delapan penyedia platform berbagi diskon eksisting. Jenis observasi yang

dilakukan yaitu observasi analisa proses fisik yang termasuk ke dalam non-

behavioral observation dan dilakukan secara langsung. Tujuan dilakukannya

observasi yaitu untuk memperoleh informasi fitur-fitur yang ditawarkan oleh

platform berbagi diskon eksisting. Beberapa fitur yang diobservasi adalah

produk yang disediakan, media penyampaian produk, rekanan dan fitur

pengelompokan produk diskon yang disediakan.

Selain data primer, pada penelitian ini juga digunakan data sekunder yang

didapatkan dari berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik, portal berita, jurnal dan

artikel lainnya. Data sekunder digunakan untuk menyusun analisa pendukung

35
mengenai lingkungan industri, kompetitor dan aspek lain yang relevan dengan rencana

bisnis Grab It. Ringkasan metode pengumpulan data disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Ringkasan Metode Pengumpulan Data


Jenis Metode Proses Riset Waktu Tujuan
Data Pengumpulan Penelitian
Data
Survei Dilakukan terhadap 4-8 Juli 2016 Memperoleh
102 calon konsumen informasi tentang
individu dari produk gambaran kebutuhan
Grab It Indonesia di 2 calon konsumen
kota yaitu Jakarta dan individu terhadap
Yogyakarta. produk Grab It.
Wawancara Dilakukan terhadap 29 Juli-5 Memperoleh
calon pengguna Agustus 2016 informasi tentang
(tenant) dari produk gambaran kebutuhan
Grab It yaitu PT. calon konsumen
Primer
Mitra Adi Perkasa, tenants terhadap
Tbk, PT. Matahari produk platform
Departement Store, berbagi diskon dari
Tbk dan PT. Tozy Grab It
Sentosa
Observasi Dilakukan secara 8-9 Maret 2016 Memperoleh
langsung terhadap informasi fitur – fitur
delapan website yang ditawarkan oleh
platform berbagi platform berbagi
diskon yang telah ada. diskon eksisting
Sekunder Pengumpulan Pengumpulan data 8 Maret-31 Mei Memperoleh data
data melalui buku teks, 2016 pendukung mengenai
jurnal, website dan lingkungan industri,
artikel kompetitor dan aspek
lain yang relevan
dengan rencana bisnis
Grab It

3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam tesis ini adalah analisis deskriptif yang

berfokus pada interpretasi konten dari pengisian kuisioner oleh responden dan hasil

wawancara dengan tenant dengan penjelasan sebagai berikut:

36
a. Data kuisioner untuk pertanyaan tertutup

Interpretasi data yang berasal dari kuisioner dan bersifat pertanyaan tertutup

dilakukan dengan pengelompokan jawaban-jawaban dari responden

berdasarkan jawaban yang diberikan. Hasil dari pengelompokan ini adalah

identifikasi nilai modus atau jawaban yang paling banyak dipilih oleh

responden atas suatu pertanyaan.

b. Data kuisioner untuk pertanyaan terbuka dan hasil wawancara

Interpretasi data yang berasal dari kuisioner yang bersifat pertanyaan tertutup

dan hasil wawancara dilakukan dengan analisa konten. Analisa konten

dilakukan untuk mendapatkan pesan utama dari jawaban yang diberikan oleh

responden, baik melalui kuisioner maupun proses wawancara.

3.4 Analisa Data

Proses analisa data dilakukan terhadap data yang didapat dari proses survei

terhadap calon konsumen individu dan wawancara yang dilakukan terhadap calon

konsumen tenant.

3.4.1 Proses Survei

Aktivitas survei dilaksanakan pada tanggal 4-8 Juli 2016. Kuisioner disusun

dan disebarkan melalui layanan website Google Form yang dikirimkan langsung

kepada responden sasaran yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Total kusioner

yang diisi berjumlah 102 buah dengan data yang diperoleh sebagai berikut:

37
a. Demografi Responden

61% responden dari survei yang dilakukan adalah wanita, dimana 88%

responden memiliki rata-rata pengeluaran per bulan lebih dari Rp 1.000.000.

Dilihat dari tingkat pendidikan terakhir 85% responden adalah lulusan S1 dan

13% lulusan pasca sarjana (S2/S3), sisanya adalah lulusan SMA dan diploma

atau sederajat. Berdasarkan jenis pekerjaan, sebagian besar responden (56%)

bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil/Lembaga Pemerintahan, 18% bekerja

sebagai pegawai swasta dan 12% sebagai pegawai BUMN. 71% responden

secara rutin berkunjung ke mal (lebih dari empat kali dalam satu bulan) dan

seluruh responden merupakan pengguna aktif ponsel cerdas.

b. Informasi Program Diskon

Berdasarkan respon yang terkumpul, dapat diketahui bahwa lima kategori

tenant yang paling sering dikunjungi oleh responden adalah restoran/foodcourt

(71%), toko pakaian (58%), supermarket (47%), bioskop (41%) dan toko tas

dan sepatu (33%). Untuk memperoleh informasi program diskon dari tenant,

media yang digunakan utamanya adalah pengumuman langsung (75%), media

sosial (67%), media elektronik (45%) dan penyedia layanan berbagi diskon

(30%). Media-media tersebut dianggap membantu konsumen untuk

mendapatkan informasi mengenai program diskon (94%).

c. Evaluasi Penyedia Layanan Berbagi Diskon

Berdasarkan respon yang terkumpul, penyedia layanan berbagi diskon yang

paling banyak digunakan adalah Groupon Disdus (65%), sedangkan penyedia

38
lain yang dipilih adalah Evoucher (18%), Hangout Deal (16%) dan La Kupon

(13%). Dari 102 responden, 69% menyatakan bahwa penyedia layanan berbagi

diskon yang digunakan bermanfaat untuk mengetahui informasi diskon dari

tenant di mal. Dari sisi penggunaan ponsel cerdas dalam aktivitas belanja di

mal, 44% responden sering menggunakan, 33% jarang dan 21% sangat jarang.

Dari sisi harapan responden, 93% mengharapkan informasi diskon dari tenant

dapat diakses melalui ponsel cerdas dan 97% responden mengharapkan

informasi diskon dari tenant dibagi berdasarkan lokasi yang spesifik.

d. Aplikasi Grab It

Berdasarkan penjelasan konsep platform berbagi diskon Grab It, sebanyak 24%

menyatakan sangat tertarik dengan konsep tersebut, 70% responden tertarik,

dan 6% tidak tertarik. Apabila Grab It tersedia di Apps Store maupun Google

Play, maka 94% responden tertarik untuk mengunduh aplikasi tersebut, 93%

responden menyatakan akan merekomendasikan aplikasi Grab It kepada

keluarga atau teman. Selain data tersebut diatas, terdapat masukan dari calon

konsumen terkait dengan fitur-fitur yang diharapkan dari aplikasi Grab It yaitu:

1) Aplikasi Grab It di ponsel cerdas

Beberapa masukan responden terkait aplikasi Grab It di ponsel cerdas yang

dapat dipertimbangkan sebagai masukan adalah:

a) Tampilan antar-muka yang sederhana dan nyaman digunakan.

b) Adanya notifikasi untuk voucher diskon yang akan jatuh tempo.

39
c) Adanya pemesanan awal untuk program diskon yang akan diluncurkan

oleh tenant.

d) Notifikasi program diskon saat konsumen memasuki mal.

e) Adanya program diskon regular untuk pengguna kartu kredit.

2) Konten Produk Grab It

Beberapa masukan responden terkait konten produk Grab It yang dapat

dipertimbangkan sebagai masukan adalah:

a) Voucher diskon nirkertas (paperless) dan voucher yang dapat langsung

diunduh dan digunakan (instant redemption).

b) Besaran diskon yang lebih besar bagi member Grab It untuk tenant-

tenant tertentu.

c) Adanya program diskon dengan jangka waktu yang tidak terbatas.

d) Adanya point reward untuk setiap pembelian produk yang

menggunakan voucher diskon Grab It dengan skema point per pay.

3) Fitur Tambahan

Beberapa masukan responden terkait fitur tambahan dari produk Grab It

yang dapat dipertimbangkan sebagai masukan adalah:

a) Metoda pembayaran non tunai, meliputi kartu kredit, pulsa telepon

genggam dan fasilitas perbankan elektronik lainnya dan adanya

program cicilan bekerjasama dengan bank.

b) Adanya layanan antar barang (delivery service) dan pemberian kupon

parkir di mall untuk nilai transaksi tertentu.

40
Adapun rincian hasil survei yang dilakukan terhadap 102 responden tersebut

disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Data Kuisioner


Jenis Pertanyaan Jenis Data Hasil Data %
Perempuan 61%
Jenis Kelamin
Laki-laki 39%
Rp 800.000 - 1.000.000 12%
Pengeluaran per hari
> Rp 1.000.000 88%
SMA 1%
Diploma atau sederajat 1%
Tingkat pendidikan terakhir
S1 85%
Pasca Sarjana (S2/S3) 13%
Demografi Pelajar/Mahasiswa 11%
Responden Pegawai Negeri
Sipil/Lembaga Pemerintahan 56%
Jenis Pekerjaan Pegawai BUMN 12%
Pegawai Swasta 18%
Wirausaha 1%
Ibu rumah tangga 2%
Frekuensi Kunjungan ke mal 4 kali sebulan 29%
Lebih dari 4 kali sebulan 71%
Penggunaan ponsel cerdas Aktif 100%
Restoran/foodcourt 71%
Toko Pakaian 58%
Supermarket 47%
Bioskop 41%
Kategori tenant yang
Toko tas dan sepatu 33%
dikunjungi
Toko mainan 11%
Toko perhiasan 7%
Salon 7%
Alat Olahraga 7%
Informasi
Pengumuman di lokasi stand
Program Diskon
tenant 75%
Media sosial 67%
Sumber informasi program Media elektronik 45%
diskon Penyedia layanan berbagi
diskon 30%
Media cetak 23%
Website tenant 7%
Ya 94%
Media diatas memudahkan
Tidak 6%

41
Lanjutan Tabel 3.3 Data Kuisioner
Jenis Pertanyaan Jenis Data Hasil Data %
Groupon Disdus 65%
Evoucher 18%
Hangout Deal 16%
Platform yang sering La Kupon 13%
digunakan Gila Diskon 9%
Diskon Aja 9%
Ogah Rugi 4%
Shop Back 3%
Evaluasi
Penyedia Sangat sering 2%
Frekuensi penggunaan ponsel
Layanan Berbagi Sering 44%
cerdas untuk mencari program
Diskon Jarang 33%
diskon
Sangat Jarang 21%
Kegunaan platform berbagi Berguna 69%
diskon Tidak Berguna 31%
Harapan akses informasi Ya 93%
diskon di ponsel cerdas Tidak 7%
Harapan informasi diskon Ya 97%
berdasarkan lokasi mal Tidak 3%
Sangat tertarik 24%
Pendapat tentang konsep Grab
Tertarik 70%
It
Tidak tertarik 6%
Aplikasi Grab It Intensi untuk mengunduh Grab Tertarik 94%
It Tidak Tertarik 6%
Intensi untuk Ya 93%
merekomendasikan Grab It Tidak 7%

3.4.2 Proses Wawancara

Proses wawancara terhadap calon konsumen tenant dilakukan pada tanggal 29

Juli 2016 untuk gerai Top Man di Mal Grand Indonesia Jakarta (bagian dari PT. Mitra

Adi Perkasa, Tbk) dan 5 Agustus 2016 untuk gerai Matahari Departemen Store dan

Parkson di Mal Hartono, Yogyakarta. Wawancara yang dilakukan merupakan

wawancara singkat dengan narasumber pegawai di bagian layanan konsumen dari gerai

dimaksud. Hal ini dikarenakan terbatasnya akses untuk melakukan wawancara

42
terhadap jajaran manajer dari ketiga tenant tersebut. Adapun hasil wawancara terhadap

ketiga tenant tersebut adalah sebagai berikut:

a. Frekuensi dan Pengumuman program diskon

1) PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk Group

Frekuensi program diskon yang dilakukan oleh tenant Top Shop (Mitra Adi

Perkasa Group) dalam satu tahun minimal sebanyak empat kali, utamanya

pada awal tahun (Januari-Maret), tengah tahun (Juni-Agustus) dan akhir

tahun (November-Desember). Penentuan besaran diskon dan waktu

pelaksanaan diskon seluruhnya mengikuti kebijakan dari PT. Mitra Adi

Perkasa, Tbk selaku pengelola merek di Indonesia.

“Kalau di Top Shop program diskon itu sering mas. Setidaknya setahun

ada empat kali. Biasanya awal tahun banyak promo dan diskon, bulan-

bulan Januari sampai Februari. Lalu yang paling banyak itu di tengah

tahun mas, waktu ada Jakarta Great Sale. Kita biasa sale sampai 70%

untuk item-item tertentu. Di akhir tahun kita biasa ada clearance sale,

sekitaran November sampai Desember. Selain itu ada program member

juga mas, MAP Club. Itu juga bisa dapat diskon-diskon di toko-toko

yang dibawah manajemen MAP dengan tukar poin”.

Pengumuman informasi diskon umumnya dilakukan melalui pengumuman

langsung di gerai tenant dan melalui sosial media seperti Instragram. Untuk

program diskon yang mengikuti event nasional seperti Jakarta Great Sale,

43
pengumuman program diskon dilakukan melalui media cetak nasional

seperti koran Kompas dan Tempo.

b. PT. Matahari Departement Store, Tbk

PT. Matahari Departement Store, Tbk melalui gerai pusat perbelanjaan

Matahari Departement Store merupakan penyedia program diskon yang

berlangsung sepanjang tahun. Program diskon yang diadakan umumnya

bervariasi, yaitu potongan harga langsung, voucher potongan harga dengan

pembelian tertentu dan potongan harga dengan kuantitas tertentu.

“Matahari itu diskonnya sepanjang tahun pak. Di kami itu selalu ada

program diskon, tapi produk yang didiskon beda-beda. Diskon di kami

itu macem-macem pak, adanya yang buy 2 get 1 free, ada yang langsung

didiskon kaya yang di keranjang itu, ada yang pake voucher Pak, yang

bertanda biru itu. Kami juga punya MCC Card Pak, itu nanti kalau

bapak sering belanja dapat poin, nanti bisa ditukarkan salah sataunya

kupon diskon juga.”

Informasi program diskon untuk Matahari Departement Store umumnya

disampaikan melalui media cetak, baik nasional (koran Kompas) maupun

media cetak lokal (contoh Kedaulatan Rakyat untuk daerah Yogyakarta). Selain

itu detail program diskon disampaikan melalui pengumuman langsung di gerai

Matahari Departement Store.

44
c. PT. Tozy Sentosa (Parkson)

Program diskon yang diadakan di Parkson dilaksanakan sepanjang tahun,

umumnya dilakukan program potongan harga langsung.

“Program diskon di kami berlangsung sepanjang tahun dan

potongannya lumayan gede mas, hahaha. Sekarang kami ada diskon

yang di depan itu mas, juga yang di dalem. Ga ada bedanya sih, yang di

depan itu dikelompokkan aja supaya customer gampang, langsung bisa

milih produk. Diliat aja mas, itu ada yang 40%, 50% juga ada

potongannya.”

Informasi program diskon untuk Parkson Departement Store umumnya

disampaikan melalui pengumuman langsung di gerai Parkson, media sosial,

website dan media cetak.

d. Penggunaan Layanan Berbagi Diskon

Berdasarkan hasil wawancara terhadap gerai Top Shop, Matahari Departement

Store dan Parkson Departement Store, tidak terdapat gerai yang menggunakan

layanan berbagi diskon sebagai sarana penyampaian informasi program diskon.

Penjelasan yang didapat adalah kebijakan penentuan program diskon maupun

media penyampaian informasi ditentukan sepenuhnya oleh pihak manajemen

dari masing-masing perusahaan.

45
Berdasarkan hasil survei terhadap calon konsumen individu dan wawancara

terhadap calon konsumen tenant, terdapat informasi-informasi yang dapat digunakan

sebagai dasar penyusunan rencana bisnis Grab It yang akan dibahas di Bab IV.

Informasi dari calon konsumen individu seperti demografi, preferensi tenant, sumber

informasi program diskon dan masukan terhadap produk Grab It akan digunakan

sebagai dasar penyusunan rencana pemasaran dan operasional. Strategi-strategi yang

dapat disusun berdasarkan informasi-informasi dari hasil survei tersebut antara lain

penentuan pasar sasaran, strategi penempatan merek Grab It, pengembangan produk

dan pemilihan saluran dan program pemasaran. Selain itu, informasi yang didapat juga

berguna untuk mendefinisikan bisnis Grab It secara lebih tajam, sehingga produk yang

disampaikan kepada konsumen dapat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

46
BAB IV

RENCANA BISNIS GRAB IT

Pada bab Rencana Bisnis Grab It berikut, akan dibahas mengenai analisa

penyusunan strategi dan rencana bisnis Grab It yang terdiri dari fungsi pemasaran,

operasional dan teknologi, organisasi, keuangan dan pengukuran serta mitigasi risiko.

4.1 Deskripsi Bisnis

Grab It Indonesia (Grab It) merupakan platform yang secara umum

menghubungkan antara tenant (pemilik lokasi usaha di mal) dengan konsumen individu

(user) dalam hal berbagi kupon diskon. Platform ini diharapkan dapat memudahkan

konsumen individu untuk medapatkan informasi tentang program diskon yang

ditawarkan oleh tenant di lokasi yang spesifik, yaitu mal. Pemilihan lokasi mal

mempertimbangkan berdasarkan hasil survei, 97% responden mengharapkan informasi

diskon dapat dibagi berdasarkan lokasi mal. Grab It menggunakan sarana website dan

aplikasi di ponsel cerdas sebagai sarana penyampaian produk ke konsumen perorangan.

Sarana website dan aplikasi di ponsel cerdas dipilih karena berdasarkan hasil survei,

44% responden sering menggunakan ponsel cerdas dalam mengakses program diskon

dan 93% responden berharap informasi diskon dapat diakses di ponsel cerdas.

47
4.1.1 Misi Perusahaan

Misi dari Grab It adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan kemudahan bagi konsumen individual untuk mengakses

informasi diskon yang ditawarkan oleh tenant di mal melalui penyediaan

platform berbasis teknologi informasi terkini yang dapat diandalkan.

b. Memberikan nilai tambah bagi tenant berupa sistem terintegrasi yang mudah

digunakan (user-friendly), berbasis teknologi terkini dan dapat diandalkan

sehingga menawarkan potensi pengguna individual yang besar.

c. Membangun organisasi bisnis yang dapat menjadi tempat kerja yang aman dan

nyaman serta menjadi media perkembangan pengetahuan dan keterampilan

bagi seluruh karyawan.

d. Memberikan imbal hasil yang optimum bagi seluruh investor melalui tata

kelola perusahaan yang baik.

4.1.2 Visi Perusahaan

Visi dari Grab It adalah menjadi platform utama pilihan konsumen yang mampu

menciptakan dan menghadirkan kepraktisan dan kemudahan bagi tenant di mal dan

konsumen individu di Pulau Jawa dalam menjalankan aktivitas perdagangan berbasis

internet.

48
4.1.3 Nilai-Nilai Utama Perusahaan

Nilai-nilai utama yang menjadi dasar dari aktivitas bisnis Grab It adalah sebagai

berikut:

a. Fokus kepada konsumen

Grab It selalu menempatkan konsumen baik tenant maupun konsumen sebagai

stakeholder utama dan menjadikan kepuasan konsumen sebagai tujuan utama

perusahaan.

b. Dapat diandalkan dan dapat dipercaya

Grab It menyediakan platform yang dapat menjadi penghubung utama tenant

dan konsumen individual yang dapat mudah digunakan, dapat diandalkan dan

memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

c. Peduli lingkungan

Grab It peduli terhadap segala perubahan lingkungan baik eksternal maupun

internal dan masukan yang diberikan oleh seluruh pemegang pancang

perusahaan. Hal ini dipandang sangat penting untuk menciptakan proses

penegembangan berkelanjutan sehingga dapat memberikan nilai-nilai yang

superior bagi konsumen secara konsisten.

4.2 Rencana Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu fungsi utama yang dijalankan perusahaan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan calon konsumen secara menguntungkan.

49
Untuk mencapai hal tersebut maka disusun rencana kegiatan perusahaan sebagai

berikut:

a. Mendefinisikan pasar untuk produk Grab It dengan melakukan proses

segmentasi, pemilihan pasar sasaran dan penempatan merek produk

(Segmenting, Targeting dan Positioning).

b. Penetapan Bauran Pemasaran (Produk, Jalur Pemasaran, Harga dan Promosi).

c. Pelaksanaan Manajemen Hubungan Konsumen.

4.2.1 Penetapan Segmen Pasar, Pasar Sasaran dan Penempatan Produk

Calon konsumen dari produk Grab It secara umum terbagi menjadi 2, yaitu

tenant (konsumen bisnis) dan konsumen individu. Untuk konsumen tenant, segmentasi

dapat ditentukan dengan indikator variabel operasi, menggunakan skala usaha (jumlah

stand di seluruh mal di pulau Jawa) dan frekuensi program diskon yang ditawarkan per

tahun. Adapun segmentasi untuk konsumen individu dapat ditentukan dengan indikator

demografis (tingkat pengeluaran) dan gaya hidup (penggunaan internet dan ponsel

cerdas serta frekuensi kunjungan ke mal).

Mengacu pada penjelasan segmentasi konsumen dan hasil survei yang telah

dilakukan, maka pasar sasaran untuk Grab It dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konsumen Tenant

Pasar sasaran yang dipilih untuk konsumen tenant pada awal kegiatan bisnis

adalah:

50
1) Tenant restoran, toko pakaian, supermarket dan bioskop. Pemilihan tenant

tersebut mempertimbangkan informasi tenant yang paling sering

dikunjungi berdasarkan hasil survei, yaitu restoran (71%), toko pakaian

(58%) supermarket (47%) dan bioskop (41%).

2) Memiliki program diskon minimal 4 kali dalam setahun. Kriteria ini dipilih

dengan pertimbangan agar tenant dapat dikenali dan diingat dengan baik

oleh konsumen individu. Hal ini penting karena berdasarkan hasil survei,

71% responden mengunjungi mal secara rutin (lebih dari empat kali

sebulan).

b. Konsumen Individu

Pasar sasaran dari konsumen individu adalah:

1) Memiliki gaya hidup modern dan familiar dengan penggunaan ponsel

cerdas dan internet dalam aktivitas sehari-hari. Segmen ini dipilih karena

Grab It menggunakan aplikasi di smartphone dan website dalam

penyampaian produknya, sehingga membutuhkan akses internet yang

memadai. Selain itu, berdasarkan hasil survei, 100% responden adalah

pengguna aktif ponsel cerdas dan 44% responden sering menggunakan

ponsel cerdas untuk mencari program diskon.

2) Frekuensi berkunjung ke mal minimal 4 kali sebulan. Kriteria ini dipilih

dengan mempertimbangkan potensi penggunaan voucher diskon yang

ditawarkan oleh tenant akan semakin tinggi.

51
3) Pengeluaran per bulan minimal Rp 800.000/bulan. Kriteria ini dipilih

menyesuaikan dengan kriteria masyarakat kelas menengah menurut

definisi Asian Development Bank (ADB), yaitu golongan masyarakat

dengan pengeluaran US$ 2-20 / hari atau Rp 26.000-2.600.000 (asumsi

kurs Rp. 13.000/USD).

Setelah dilakukan penetapan pasar sasaran, maka selanjutnya akan ditetapkan

strategi penetapan merk dan penempatan merk Grab It. Penempatan dari produk Grab

It, yaitu platform unik yang menghubungkan tenant dan konsumen individu dalam

berbagi kupon diskon berdasarkan lokasi mal.

4.2.2 Penetapan Bauran Pemasaran

Analisa dan penetapan bauran pemasaran dari Grab It dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Produk

Produk utama dari Grab It yaitu aplikasi berbagi kupon diskon yang berbasis

website dan ponsel cerdas (mendukung sistem operasi Android dan IOS).

Pemilihan aplikasi pada ponsel cerdas mempertimbangkan hasil survei, dimana

100% responden merupakan pengguna aktif ponsel cerdas dan 44% sering

menggunakan ponsel cerdas untuk mencari informasi diskon. Sesuai hasil

survei kepada konsumen individu, terdapat umpan balik mengenai fitur-fitur

yang diharapkan dari aplikasi Grab It. Umpan balik tersebut digunakan sebagai

dasar penyusunan fitur yang ditawarkan oleh Grab It yaitu:

52
1) Informasi voucher diskon yang ditawarkan oleh tenant di mal secara daring

dan nirkertas (paperless).

2) Informasi jarak dari lokasi konsumen ke mall terdekat yang dilengkapi peta

tenant per lantai.

3) Informasi yang detail untuk setiap program diskon yang ditawarkan, dan

dilengkapi dengan notifikasi program diskon saat konsumen memasuki

mal.

4) Fasilitas pemesanan dan penggunaan voucher diskon secara langsung

(instant redemption).

5) Voucher diskon sepanjang tahun dari tenant (jangka waktu tidak terbatas)

untuk tenant-tenant tertentu.

6) Adanya point reward untuk setiap pembelian produk yang menggunakan

voucher diskon Grab It dengan skema point per pay.

b. Jalur Pemasaran

Grab It adalah aplikasi yang menggunakan platform Android dan IOS sehingga

distribusi produk dilakukan secara melalui pasar aplikasi mobile.

c. Harga Berlangganan

Harga berlangganan untuk produk Grab It ditetapkan sebesar Rp

125.000/tahun. Penetapan harga ini menggunakan metode harga pasar dengan

mempertimbangkan harga pembanding dari produk aplikasi sejenis yaitu

Hangout Deal yang ditetapkan sebesar Rp 125.000/tahun.

53
d. Promosi

Promosi bagi produk Grab It utamanya dilakukan melalui saluran daring dan

iklan di lokasi mal. Selain itu, promosi dapat dilakukan juga melalui event-

event yang berhubungan dengan aktivitas belanja seperti Jakarta Great Sale,

Surabaya Great Sale, midnight sale dan sebagainya. Adapun bauran promosi

untuk produk Grab It secara detail adalah:

1) Iklan

Media yang dapat digunakan Grab It sebagai media iklan adalah:

a) Media elektronik dengan memasang iklan di televisi dan radio.

b) Media cetak melalui iklan surat kabar dan advetorial melalui media cetak

yang dinilai relevan dengan bisnis Grab It seperti koran dan majalah gaya

hidup.

c) Pemasangan spanduk di lingkungan mal.

2) Acara dan Pengalaman

Acara yang diselenggarakan adalah kompetisi sebagai bentuk viral

marketing. Dalam hal ini akan dibentuk kompetisi pengenalan produk agar

produk dapat dibicarakan orang banyak. Selain itu promosi melalui event

and experiences juga dapat dilakukan melalui pemberian sponsor di

kegiatan-kegiatan dengan tema teknologi dan gaya hidup modern.

3) Publisitas dan Hubungan Publik

Dapat dilakukan kegiatan promosi produk bekerjasama dengan tenant yang

telah menggunakan produk Grab It. Bentuk promosi yang dapat dilakukan

54
adalah pemasangan banner, penempatan staf account executive serta

sosialisasi bersama dengan pihak tenant.

4) Media Sosial

Kegiatan promosi melalui media daring dapat dilakukan melalui website

Grab It yang memuat seluruh informasi mengenai produk Grab It dan

dilengkapi fitur pembelian dan pengunduhan produk secara online. Selain

itu kegiatan promosi juga dilakukan melalui media sosial seperti Facebook,

Twitter dan Instagram dimana media sosial juga digunakan sebagai sarana

pelaksanaan social customer relationship management.

4.2.3 Pelaksanaan Manajemen Hubungan Konsumen

Customer relationship management (CRM) dilakukan untuk menjaga

konsumen eksisting dari produk Grab It dan mengurangi rasio unsubscribed product.

Beberapa kegiatan CRM yang dapat dilakukan adalah memberikan update gratis,

memberikan jasa maintenance aplikasi secara berkala kepada tenant dan secara proaktif

mengukur kepuasan pelanggan terhadap produk dan lain-lain.

4.3 Rencana Operasional

Fungsi operasional dijalankan perusahaan untuk memastikan produk yang

dihasilkan oleh Grab It berkualitas baik, dapat diandalkan dan dapat digunakan dengan

mudah oleh konsumen. Untuk mencapai hal-hal tersebut, maka disusun rencana

55
kegiatan perusahaan yaitu penetapan penjabaran kerja (work breakdown) dan

penetapan alur kerja (workflow).

4.3.1 Penetapan Penjabaran Kerja (Work Breakdown)

Penjabaran kerja untuk proses produksi di layanan Grab It sebagai berikut:

a. Masukan :

1) Sumber Daya Manusia

Input SDM berupa programmer dan pengembang IT yang bekerja di Grab

It. SDM yang ada merupakan SDM yang memiliki skill dan kompetensi

yang mendukung proses produksi aplikasi Grab It.

2) Teknologi Informasi.

Teknologi yang digunakan sebagai input adalah teknologi aplikasi berbasis

ponsel cerdas dengan platform Android dan IOS. Selain itu digunakan juga

teknologi untuk aplikasi komputer dan website.

3) Finansial

Input finansial berupa modal untuk pembuatan dan maintenance aplikasi,

baik aplikasi smartphone dan komputer.

b. Proses:

1) Membuat aplikasi melalui perusahaan pengembang aplikasi yaitu Quorra.

Proses pembuatan aplikasi dilakukan melalui perusahaan pengembang

aplikasi yaitu Quorra. Hal ini dipilih dengan pertimbangan kepraktisan dan

56
berbagi risiko pembangunan dari aplikasi yang dibuat serta biaya

pembuatan aplikasi yang relatif murah.

2) Melakukan pengecekan tampilan antar muka melalui ponsel cerdas.

Setelah aplikasi selesai dibuat, maka akan dilakukan tes kualitas dengan

melakukan tes pada ponsel cerdas. Setelah tes berhasil, maka diluncurkan

aplikasi versi beta untuk melakukan tes pasar terhadap aplikasi Grab It.

c. Keluaran:

1) Aplikasi Grab It dapat diakses dengan ponsel cerdas dengan beberapa

persyaratan fitur dasar:

 Sistem Operasi Android Jelly Bean, Kit Kat, Lollipop, Marsmallow;

iOS 7 dan 8.

 Dilakukan pembaruan aplikasi secara berkala untuk mengatasi bug

mayor dan minor yang mungkin terjadi.

2) Fitur Aplikasi

Fitur-fitur yang tersedia di aplikasi Grab It adalah sebagai berikut:

 Informasi voucher diskon yang ditawarkan oleh tenant di mal secara

daring dan nirkertas (paperless).

 Informasi jarak dari lokasi konsumen ke mall terdekat yang

dilengkapi peta tenant per lantai.

57
 Informasi yang detail untuk setiap program diskon yang ditawarkan,

dan dilengkapi dengan notifikasi program diskon saat konsumen

memasuki mal.

 Fasilitas pemesanan dan penggunaan voucher diskon secara langsung

(instant redemption).

 Voucher diskon sepanjang tahun dari tenant (jangka waktu tidak

terbatas) untuk tenant-tenant tertentu.

 Adanya point reward untuk setiap pembelian produk yang

menggunakan voucher diskon Grab It dengan skema point per pay.

4.3.2 Penetapan Alur Kerja

Penetapan alur kerja untuk layanan yang diberikan oleh Grab It bertujuan untuk

memperlancar aliran data dari konsumen kepada tenant dan mengurangi pengulangan

(redundancy) alur kerja dari aplikasi. Adapun alur kerja yang ditetapkan sesuai Gambar

4.1.
Tenant Aplikasi
1 2

Konsumen Individu

Data Centre 5

Back End
System

Gambar 4.1 Alur Kerja Grab It

58
Penjelasan dari alur kerja diatas sebagai berikut:

a. Tenant melakukan posting program diskon di aplikasi Grab It, meliputi jenis

produk, besaran diskon, jumlah voucher yang dibagi dan jangka waktu program

diskon.

b. Konsumen mengakses program diskon melalui aplikasi dan website. Setelah

menemukan program diskon yang menarik, maka konsumen dapat melakukan

reservasi kupon diskon melalui aplikasi secara langsung.

c. Data reservasi kupon diskon akan dikirimkan ke pusat data Grab It untuk

dilakukan pencocokan dan konsolidasi sesuai dengan kuota jumlah dan jangka

waktu kupon diskon yang telah ditetapkan tenant.

d. Setelah diterima dan dilakukan pencocokan oleh pusat data, maka data reservasi

kupon yang memenuhi kuota akan diteruskan ke tenant.

e. Konsumen melakukan penukaran atas kupon diskon tersebut, yang secara

otomatis akan mengurangi jumlah tagihan yang harus dibayar oleh konsumen.

4.4 Rencana Organisasional

Fungsi organisasional dijalankan perusahaan untuk memastikan perusahaan

mendapatkan sumber daya manusia unggulan yang akan berkontribusi terhadap

perkembangan organisasi Grab It secara positif. Untuk mencapai hal tersebut, maka

disusun strategi untuk fungsi organisasi perusahaan sebagai berikut:

a. Melakukan pemetaaan struktur organisasi

b. Melakukan penetapan deskripsi pekerjaan

59
c. Melakukan rekruitmen tenaga kerja yang dibutuhkan

d. Mengadakan program pelatihan dan pengembangan secara berkelanjutan

4.4.1 Pemetaan Struktur Organisasi

Grab It merupakan platform berbagi diskon yang dimiliki oleh PT. Grab It

Indonesia. Sebagai entitas bisnis baru, maka struktur organisasi awal dari PT. Grab It

Indonesia dijelaskan pada Gambar 4.2.

Direktur
Direktur Utama
Utama

Direkur
Direkur Operasi
Operasi dan
dan Pemasaran
Pemasaran Direktur
Direktur Keuangan
Keuangan dan
dan SDM
SDM

Programmer
Programmer Programmer
Programmer Account
Account Executive
Executive Account
Account Executive
Executive Staff
Staff SDM
SDM Staff
Staff Akutansi
Akutansi

Gambar 4.2 Bagan Organisasi Grab It

Pada awal pendirian perusahaan, PT. Grab It Indonesia akan dipimpin oleh satu

Direktur utama yang merupakan pemilik. Direktur Utama akan membawahi dua

direktur, yaitu direktur operasi dan pemasaran serta direktur keuangan dan SDM.

Direktur operasi dan pemasaran akan membawahi dua staf Programmer untuk fungsi

operasional dan dua staf Account Executive untuk fungsi pemasaran produk. Direktur

60
keuangan dan SDM akan membawahi satu staf akutansi untuk fungsi pelaporan dan

penyusunan laporan keuangan serta satu staf SDM untuk administrasi.

4.4.2 Penetapan Deskripsi Pekerjaan

Kebutuhan tenaga kerja untuk proses inisiasi bisnis Grab It menyesuaikan

deskripsi pekerjaan dari masing-masing jabatan yang akan diisi. Masing-masing

jabatan memiliki tugas dan tanggung jawab spesifik yang ditujukan untuk mendkungn

pencapaian visi dan misi dari Grab It. Penjelasan tugas dan tanggung jawab masing-

masing jabatan disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Deskripsi Pekerjaan Karyawan


No Jabatan Tugas Tanggung Jawab
1 Direktur Utama Menyusun strategi-strategi Memastikan visi, misi dan
perusahaan untuk mencapai visi, misi tujuan strategis perusahaan
dan tujuan strategis yang telah dapat tercapai dengan baik
ditetapkan. melalui pelaksanaan strategi
bisnis yang sesuai dengan
prinsip tata kelola perusahaan
yang baik
Menyusun sistem budaya perusahaan Menyediakan sumber daya
untuk memastikan nilai-nilai utama yang diperlukan perusahaan
yang telah ditetapkan dapat
diwujudkan dengan baik.
Menyusun strategi pengawasan yang Membangun budaya
integratif untuk memastikan perusahaan berdasarkan nilai-
indikator-indikator performa nilai utama yang telah
perusahaan dapat tercapai dengan ditetapkan
baik
Melaksanakan fungsi Melaksanakan fungsi
pengorganisasian perusahaan dengan pengawasan yang integratif
memperhatikan prinsip tata kelola untuk menjamin pencapaian
perusahaan yang baik tujuan-tujuan strategis
perusahan

61
Lanjutan Tabel 4.1 Deskripsi Pekerjaan Karyawan
No Jabatan Tugas Tanggung Jawab
2 Direktur Operasi Menyusun program-program jangka Memastikan strategi
dan Pemasaran pendek dan menengah sebagai perusahaan pada fungsi
penjabaran dari strategi di fungsi operasi dan pemasaran
operasi dan pemasaran berjalan dengan baik melalui
pelaksanaan program-
program jangka pendek dan
menengah
Menyusun program-program Melaksanakan program-
pengawasan yang integratif untuk program pengawasan pada
memastikan indikator-indikator fungsi operasi dan pemasaran
performa perusahaan pada fungsi
operasi dan pemasaran dapat tercapai
dengan baik
Melakukan alokasi sumber daya Melaksakan program-
perusahaan secara optimal untuk program budaya perusahaan
mencapai tujuan-tujuan strategis utamanya pada bagian
perusahaan dalam fungsi operasi dan operasi dan pemasaran
pemasaran
3 Direktur Keuangan Menyusun program-program jangka Memastikan strategi
dan SDM pendek dan menengah sebagai perusahaan pada fungsi
penjabaran dari strategi di fungsi keuangan dan SDM berjalan
keuangan dan SDM dengan baik melalui
pelaksanaan program-
program jangka pendek dan
menengah
Menyusun program-program Melaksanakan program-
pengawasan yang integratif untuk program pengawasan pada
memastikan indikator-indikator fungsi keuangan dan SDM
performa perusahaan pada fungsi
keuangan dan SDM dapat tercapai
dengan baik
Melakukan alokasi sumber daya Melaksakan program-
perusahaan secara optimal untuk program budaya perusahaan
mencapai tujuan-tujuan strategis utamanya pada bagian
perusahaan dalam keuangan dan keuangan dan SDM
SDM

62
Lanjutan Tabel 4.1 Deskripsi Pekerjaan Karyawan
No Jabatan Tugas Tanggung Jawab
4 Programmer Melakukan perawatan sistem Memastikan aplikasi dan
aplikasi dan website Grab It secara website berjalan dengan baik
rutin tanpa adanya gangguan
(bug).
Mengontrol lalu lintas data di Memastikan aplikasi dan
aplikasi dan website Grab It website Grab It terbarukan
selambatnya satu bulan
sekali.
Melakukan pembaharuan aplikasi
dan website Grab It setiap satu bulan
sekali
Mengatasi adanya gangguan-
gangguan dalam aplikasi Grab It
(bug)
5 Account Melalukan aktivitas penjualan Memastikan aktivitas
Executive produk front-end dan back-end Grab penjualan produk Grab It
It kepada konsumen individu dan berjalan dengan baik
tenant
Menjalankan aktivitas pemasaran Memastikan aktivitas
yang telah ditetapkan berupa promosi dan pemasaran Grab
pelaksanaan event, pemasangan iklan It berjalan sesuai dengan
dan atribut promosi di media sosial, program-program yang telah
radio, televisi dan mal ditetapkan
Melaksanakan program customer Memastikan target-target
relationship management dengan penjualan Grab It dapat
menindaklanjuti setiap komplain dari tercapai dengan baik
konsumen individu maupun tenant
dan secara proaktif mengumpulkan
umpan balik dari konsumen
6 Staf SDM Melaksanakan perekrutan karyawan Memastikan karyawan yang
Grab It dengan kriteria-kriteria yang direkrut oleh Grab It sesuai
telah ditetapkan oleh jajaran dengan kebutuhan dan
manajemen kecocokan pekerjaan dan
organisasi
Melaksanakan program-program Memastikan seluruh
pelatihan dan pengembangan bagi karyawan Grab It
seluruh karyawan Grab It secara rutin mendapatkan program
pelatihan dan pengembangan
secara rutin
Melakukan pembayaran dan Memastikan pembayaran
administrasi terhadap gaji, bonus dan gaji, bonus dan insentif dari
insentif dari karyawan Grab It seluruh karyawan Grab It
dilaksanakan tepat waktu
dengan besaran yang sesuai

63
Lanjutan Tabel 4.1 Deskripsi Pekerjaan Karyawan
No Jabatan Tugas Tanggung Jawab
7 Staf Akutansi Menyusun laporan keuangan Memastikan laporan
perusahaan per triwulan yang terdiri keuangan perusahaan tersaji
dari laporan laba-rugi, neraca dan dengan baik setiap triwulan
aliran kas dan sesuai dengan prinsip- dengan mengikuti prinsip-
prinsip akutansi prinsip akutansi yang berlaku
Menyusun laporan kegiatan usaha Memastikan laporan kegiatan
perusahaan per triwulan yang terdiri usaha perusahaan tersaji
dari laporan penjualan dan realisasi dengan baik setiap triwulan
biaya
Bekerjasama dengan auditor Memastikan laporan
eksternal untuk melakukan proses keuangan tahunan
audit terhadap laporan keuangan perusahaan diaudit oleh
tahunan perusahaan auditor eksternal dengan
status wajar tanpa
pengecualian

4.4.3 Rekruitmen Tenaga Kerja

Rekruitmen tenaga kerja Grab It pada awal pendirian dilakukan secara langsung

oleh pemilik dari Grab It. Spesifikasi utama tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu fasih

menggunakan komputer, pekerja keras dan cerdas, memiliki integritas yang baik dan

dapat melakukan aktivitas penjualan produk Grab It. Perekturan karyawan tambahan

yang diperlukan akan mengikuti kebutuhan organisasi dan perkembangan bisnis dari

Grab It. Aktivitas perekrutan tenaga kerja lanjutan akan menjadi tugas dan tanggung

jawab Manajer Keuangan dan SDM dengan dibantuk oleh staf SDM. Adapun skema

gaji bagi karyawan Grab It disajikan dalam tabel 4.2.

64
Tabel 4.2 Skema Gaji Karyawan

Keterangan 2016 2017 2017 2018 2018


CEO 96,000,000 96,000,000 96,000,000 105,600,000 116,160,000
Jumlah 1 1 1 1 1
Gaji/Bulan 8,000,000 8,000,000 8,000,000 8,800,000 9,680,000
Jumlah Bulan 12 12 12 12 12
Manager 120,000,000 120,000,000 120,000,000 132,000,000 217,800,000
Jumlah 2 2 2 2 3
Gaji/Bulan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,500,000 6,050,000
Jumlah Bulan 12 12 12 12 12
Pelaksana 36,000,000 36,000,000 36,000,000 59,400,000 65,340,000
Jumlah 2 2 2 3 3
Gaji/Bulan 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,650,000 1,815,000
Jumlah Bulan 12 12 12 12 12
Programmer 84,000,000 84,000,000 84,000,000 92,400,000 152,460,000
Jumlah 2 2 2 2 3
Gaji/Bulan 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,850,000 4,235,000
Jumlah Bulan 12 12 12 12 12
Account Executive 84,000,000 84,000,000 84,000,000 92,400,000 152,460,000
Jumlah 2 2 2 2 3
Gaji/Bulan 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,850,000 4,235,000
Jumlah Bulan 12 12 12 12 12
Total Biaya Gaji 420,000,000 420,000,000 420,000,000 481,800,000 704,220,000

Keterangan:

a. Gaji bagi manager, programmer dan account executive sesuai dengan gaji

untuk jabatan sejenis bagi perusahaan baru (start-up) di industri yang tercantum

di www.qerja.com.

b. Gaji bagi pelaksana sesuai dengan UMR di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

2016 yang berlaku mulai bulan Januari 2016.

c. Kenaikan gaji sebesar 10% per tahun dilakukan mulai tahun 2018

mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan yang mulai menghasilkan

keuntungan bersih.

65
4.4.4 Pelatihan dan Pengembangan

Program pelatihan dan pengembangan yang diberikan kepada pegawai Grab It

berfokus pada pembentukan pola kerja yang inovatif dan mampu melakukan perbaikan

yang berkesinambungan.

4.5 Rencana Keuangan

Fungsi keuangan dijalankan perusahaan untuk memastikan perusahaan

mendapatkan modal yang cukup untuk memulai bisnis dengan biaya modal optimal,

alokasi dana dilakukan secara optimal dan perusahaan dapat menghasilkan keuntungan

yang optimal. Untuk mencapai hal-hal tersebut, maka disusun strategi untuk fungsi

keuangan perusahaan sebagai berikut:

a. Melakukan pemetaan jumlah modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis

yang terdiri dari CAPEX (Capital Expenditure) dan OPEX (Operational

Expenditure).

b. Mencari sumber dana untuk memenuhi kebutuhan modal dengan biaya modal

yang paling rendah dengan risiko yang terukur.

c. Melakukan alokasi atas dana yang diperoleh ke pos CAPEX dan OPEX.

d. Menetapkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan aktivitas bisnis Grab It.

e. Menyusun Laporan Laba-Rugi, Neraca dan Arus Kas proforma

f. Menghitung kelayakan bisnis dari indikator finansial seperti Net Present Value,

Internal Rate of Return dan Payback Period.

66
4.5.1 Pemetaan Jumlah Modal yang Diperlukan

Perkiraaan jumlah modal yang dibutukan Grab It untuk melakukan bisnis dalam

periode 5 tahun ke depan disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Kebutuhan Modal Perusahaan

(Rp. Ribu)
Jenis Investasi 2016 2017 2018 2019 2020
OPEX
Gaji Pegawai Tetap 420,000 420,000 420,000 481,800 704,220
Pemeliharaan Server dan Website 12,000 12,600 13,230 13,892 14,586
Overhead Kantor 120,000 126,000 132,300 138,915 145,861
Total OPEX 552,000 558,600 565,530 634,607 864,667
CAPEX
Pembuatan Aplikasi 325,000 - - - 250,000
Pembelian Kendaraan 200,000 210,000 220,500 - -
Pembelian Peralatan Kantor 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
Total CAPEX 575,000 260,000 270,500 50,000 300,000
Total Modal 1,127,000 818,600 836,030 684,607 1,164,667

Asumsi:

a. Asumsi jumlah dan gaji pegawai sebagai dasar perhitungan gaji pegawai tetap

mengikuti pembahasan Rencana Organisasional.

b. Biaya pemeliharaan aplikasi dan website diasumsikan sebesar Rp 12.000.000

per tahun sesuai dengan biaya pemeliharaan aplikasi golongan premium pada

www.appsmakr.com. Diasumsikan biaya pemeliharaan meningkat 5% per

tahun, sesuai target inflasi maksimum yang ditetapkan Bank Indonesia tahun

2016.

c. Biaya overhead kantor meliput biaya sewa kantor, listrik, air, ATK dan bahan

pendukung operasional lain. Biaya sewa kantor diasumsikan sebesar Rp

67
70.000.000/tahun mengikuti harga sewa ruko yang tersedia di www.OLX.com

dan www.rumah123.com sesuai Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Alternatif Harga Sewa Ruko

Luas Bangunan Harga


No Lokasi
(M2) Sewa/Tahun (Rp)
1 Jalan Kaliurang Km 12, Sleman 315 75,000,000
2 Jalan Kaliurang Km 10, Sleman 192 70,000,000
3 Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman 100 59,000,000
4 Ringroad Utara, Sleman 150 77,000,000
5 Jalan Affandi, Sleman 180 70,000,000

d. Biaya pembuatan aplikasi diasumsikan sebesar Rp 325.000.000 mengikuti

harga pasar pembuatan aplikasi awal yang ditetapkan sesuai dengan harga dari

beberapa pengembang aplikasi pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Harga Pembuatan Aplikasi Awal

No Pengembang Harga (US$) Kurs (Rp/US$) Harga (Rp)


1 Otreva 60,900 13,000 791,700,000
2 Fuzz 50,000 13,000 650,000,000
3 Kinvey 51,454 13,000 668,902,000
4 Savvy 25,000 13,000 325,000,000
5 Quora 25,000 13,000 325,000,000

e. Pembelian kendaraan operasional berupa mobil Toyota Avanza Veloz 1.3 M/T

tahun 2016. Harga beli kendaraan sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh

PT. Toyota Astra Motor selaku produsen. Pada tahun 2017 dan 2018 ditambah

masing satu kendaraan dengan harga beli diasumsikan naik 5% sesuai target

maksimum inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia tahun 2016.

f. Pembelian peralatan kantor utamanya berupa komputer, printer, komputer

server, aplikasi grafis, aplikasi antivirus dan lain-lain.

68
4.5.2 Sumber Dana

Sumber dana untuk memenuhi kebutuhan modal diatas diproyeksikan didapat

dari dua sumber utama yaitu dana sendiri dan investasi dari pihak ketiga dengan rincian

sebagai berikut:

a. Modal sendiri sebesar Rp 150.000.000 didapat dari pemilik perusahaan yang

berjumlah dua orang. Penempatan modal dilakukan seluruhnya pada tahun

2016.

b. Modal dari pihak ketiga didapat untuk menutupi kekurangan kebutuhan modal

perusahaan. Modal pihak ketiga didapat dari beberapa opsi investor yaitu:

1) Lembaga dana ventura yang kredibel seperti PT. Pertamina Dana Ventura,

PT. Bahana Artha Ventura dan PT. PNM Venture Capital melalui skema

pembagian laba (profit sharing).

2) Perbankan melalui skema Kredit Investasi untuk pemenuhan kebutuhan

CAPEX dan Kredit Modal Kerja untuk pemenuhan kebutuhan OPEX. Suku

bunga yang ditetapkan untuk pinjaman diasumsikan sebesar 12% per tahun

sesuai dengan suku bunga pinjaman segmen komersial di pasar.

3) Investor individu maupun investor korporat melalui skema pembagian laba

(profit sharing) maupun penyertaan saham.

Investasi dari pihak ketiga diproyeksikan didapat oleh perusahaan

mempertimbangkan bisnis yang akan dijalankan oleh Grab It memiliki beberapa

keunggulan yaitu:

69
a. Fitur informasi diskon berdasarkan lokasi mal yang disediakan Grab It saat ini

belum disediakan oleh penyedia layanan berbagi diskon sejenis sehingga

memiliki nilai keunikan.

b. Grab It bergerak di dalam industri m-commerce yang saat ini tumbuh pesat di

Indonesia dengan tingkat pertumbuhan yang besar, yaitu 36%-50% per tahun

sesuai pembahasan perkembangan bisnis m-commerce pada bab II.

c. Platform yang disediakan oleh Grab It mempertemukan dua basis konsumen

yaitu tenant dan konsumen individu, sehingga menyediakan ukuran pasar yang

besar. Hal ini menyebabkan adanya potensi pendapatan dari beberapa sumber

yaitu biaya berlangganan dan iklan.

4.5.3 Alokasi Dana

Atas modal yang diperoleh tersebut diatas, maka dilakukan alokasi untuk tahun

2016 yaitu OPEX sebesar Rp 552.000.000 dan CAPEX sebesar Rp 575.0000.000

4.5.4 Penetapan Asumi-Asumsi Keuangan

Penyusunan rencana keuangan membutuhkan adanya penetapan asumsi-asumsi

yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan laporan laba-rugi dan arus proforma

serta penghitungan kelayakan usaha. Adapun asumsi-asumsi yang ditetapkan adalah:

a. Periode tahun keuangan ditetapkan mulai tanggal 1 Oktober sampai dengan

tanggal 30 September tahun berikutnya.

70
b. Pertumbuhan pendapatan perusahaan diasumsikan sebesar tetap sebesar 35%

selama tahun proyeksi. Angka pertumbuhan tersebut didapat dari perkiraan

pertumbuhan bisnis m-commerce yang dinyatakan sebesar 36%-50% sesuai

penjelasan pada bab II.

c. Biaya pemasaran diasumsikan sebesar Rp 50.000.000 pada tahun 2016 dan

meningkat sebesar 10% per tahun. Besaran biaya pemasaran ditetapkan 10%

dari proyeksi penjualan perusahaan pada tahun 2016. Peningkatan biaya

pemasaran sebesar 10% ditetapkan dengan pertimbangan pertumbuhan skala

usaha Grab It sehingga membutuhkan aktivitas pemasaran yang lebih besar.

d. Depresiasi untuk aset tetap perusahaan ditetapkan menggunakan metoda garis

lurus dengan tarif depresiasi sebagai berikut:

1) Aplikasi sebesar 33% per tahun, mempertimbangkan jangka waktu

kegunaan aplikasi selama 3 tahun berdasarkan data dari Internal Revenue

Service (IRS), Departemen Keuangan Amerika Serikat.

2) Kendaraan berupa mobil sebesar 12,5% per tahun sesuai dengan usia

ekonomis aset kelompok 2 selama 8 tahun berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan No. 96/PMK.03/2009 tanggal 15 Mei 2009.

3) Peralatan kantor sebesar 25% per tahun sesuai dengan usia ekonomis aset

kelompok 1 selama 4 tahun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.

96/PMK.03/2009 tanggal 15 Mei 2009.

e. Tarif Pajak Penghasilan ditetapkan sebesar 1% dari penjualan kotor

mempertimbangkan penjualan kotor perusahaan dibawah Rp 4.800.000.000,

71
sehingga menggunakan perhitungan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 46

tahun 2013 Pasal 3 (1).

4.5.5 Proyeksi Penjualan, Laba Rugi serta Arus Kas

a. Proyeksi Penjualan

Proyeksi penjualan Grab It pada periode 2016-2020 disajikan dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Proyeksi Penjualan

(Rp. Ribu)
Keterangan 2016 2017 2017 2018 2018
Total Penjualan 500,000 687,600 936,450 1,257,908 1,691,245
Premium Member 500,000 675,000 911,250 1,230,187 1,660,753
Jumlah 4,000 5,400 7,290 9,842 13,286
Pertumbuhan 35% 35% 35% 35%
Fee 125 125 125 125 125
Pendapatan Iklan - 12,600 25,200 27,720 30,492
Lokasi Iklan - 1 2 2 2
Pendapatan/bulan - 1,050 1,050 1,155 1,270
Jumlah bulan 12 12 12 12

Keterangan:

1) Harga berlangganan layanan Grab It sebesar Rp 125.000/tahun sesuai

penjelasan strategi penetapan harga pada Rencana Pemasaran.

2) Pendapatan iklan diproyeksikan didapat mulai tahun 2017, dengan

pertimbangan basis konsumen individu Grab It telah mencapai lebih dari

5.000 orang, sehingga menarik bagi pengiklan. Harga pemasangan iklan

sebesar Rp 35.000/hari untuk satu ruang. Harga tersebut

mempertimbangkan tarif iklan baris di surat kabar lokal maupun nasional

pada Tabel 4.7.

72
Tabel 4.7 Tarif Iklan Baris
No Nama Media Jangkauan Tarif Iklan/Hari (Rp)
1 Kompas Nasional 47,500
2 Kedaulatan Rakyat Lokal (Yogyakarta) 22,000
3 Jawa Pos Nasional 40,000
4 Sindo Nasional 45,000

3) Proyeksi pengguna aplikasi pada tahun 2016 ditetapkan sebesar 4.000, sama

dengan jumlah pengguna aplikasi sejenis yang baru beroperasi, yaitu La

Kupon dan Hangout Deal. Angka ini wajar mempertimbangkan jumlah

pengguna penyedia layanan sejenis pada Tabel 4.4.

Tabel 4.8 Perbandingan Jumlah Download


Nama Lama Operasi Jumlah Download Rata2/Bulan Per Tahun
Groupon Disdus 1 tahun 3 bulan 100,000 6,667 80,000
La Kupon 3 bulan 1,000 333 4,000
Hangout Deal 3 bulan 1,000 333 4,000
Evoucher 2 tahun 6 bulan 500,000 16,667 200,000
Shopback 8 bulan 100,000 12,500 150,000

b. Proyeksi Biaya Pokok Penjualan

Proyeksi Biaya Pokok Penjualan Grab It pada periode 2016-2020 disajikan

dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Proyeksi Biaya Pokok Penjualan


Rp. Ribu
POS 2016 2017 2018 2019 2020
Biaya Pokok Penjualan 552,000 558,600 565,530 634,607 864,667
Gaji Pegawai 420,000 420,000 420,000 481,800 704,220
Pemeliharaan Aplikasi dan Website 12,000 12,600 13,230 13,892 14,586
Overhead Kantor 120,000 126,000 132,300 138,915 145,861

73
Keterangan:

1) Penetapan biaya gaji pegawai sesuai dengan pembahasan pada Rencana

Organisasional.

2) Biaya pemeliharaan aplikasi dan website diasumsikan sebesar Rp

12.000.000 per tahun sesuai dengan biaya pemeliharaan aplikasi golongan

premium pada www.appsmakr.com. Diasumsikan biaya pemeliharaan

meningkat 5% per tahun, sesuai target inflasi maksimum yang ditetapkan

Bank Indonesia tahun 2016.

3) Biaya overhead kantor meliput biaya sewa kantor, listrik, air, ATK dan

bahan pendukung operasional lain sesuai dengan pembahasan pemetaan

jumlah modal yang diperlukan.

c. Proyeksi Laba – Rugi

Proyeksi laba – rugi perusahaan untuk periode 2016-2020 disajikan pada tabel

4.10.

Tabel 4.10 Proyeksi Laba Rugi


(Rp. Ribu)
Pos 2016 2017 2018 2019 2020
Penjualan 500,000 687,600 936,450 1,257,908 1,691,245
(Biaya HPP) (552,000) (558,600) (565,530) (634,607) (864,667)
Gross Profit (52,000) 129,000 370,920 623,301 826,578
(Biaya Pemasaran) (50,000) (55,000) (60,500) (66,550) (73,205)
EBITDA (102,000) 74,000 310,420 556,751 753,373
(Biaya Depresiasi) (144,750) (171,000) (198,563) (198,563) (281,063)
EBIT (246,750) (97,000) 111,858 358,189 472,311
(Biaya Bunga) - (87,600) (87,600) (87,600) (87,600)
EBT (184,600) 24,258 270,589 384,711
Tax - - (9,365) (12,579) (16,912)
Net Profit (246,750) (184,600) 121,222 345,609 455,398

74
d. Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas perusahaan untuk periode 2016-2020 disajikan dalam tabel

4.6

Tabel 4.6 Proyeksi Arus Kas


Rp. Ribu
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Kas dari aktivitas operasional (102,000) (13,600) 213,456 456,572 648,861
EBITDA (102,000) 74,000 310,420 556,751 753,373
(Interest) (87,600) (87,600) (87,600) (87,600)
(Tax) - - (9,365) (12,579) (16,912)
Kas dari aktivitas Investasi 575,000 260,000 270,500 50,000 300,000
Investasi aplikasi 325,000 - - - 250,000
Investasi kendaraan 200,000 210,000 220,500 - -
Investasi peralatan kantor 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
Kas dari aktivitas pendanaan 150,000 - - - -
Modal Sendiri 150,000]

Kas Awal - (527,000) (148,028) 659,928 552,234


Perubahan Kas (527,000) (273,600) (57,044) 406,572 348,861
Kas Akhir (527,000) (800,600) 659,928 552,234 1,057,987

4.6 Kelayakan Bisnis

Berdasarkan perhitungan pada Rencana Keuangan, maka didapat nilai kas akhir

yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan indikator-indikator kelayakan bisnis

dari sisi sudut pandang finansial sebagai berikut :

a. Net Present Value (NPV)

Perhitungan Net Present Value menggunakan metode Free Cash Flow to the

Firm (FCFF) dengan tarif diskonto yaitu biaya modal berupa suku bunga

pinjaman segmen komersial di bank yaitu 12%. Berdasarkan hasil perhitungan,

NPV dari bisnis Grab It sebesar Rp 312.240.000 (positif)

75
b. Internal Rate of Return (IRR)

Perhitungan Internal Rate of Return menggunakan metode Free Cash Flow to

the Firm (FCFF), dan didapat hasil IRR untuk bisnis Grab It sebesar 23,73%

(lebih besar dibandingkan tarif diskonto acuan yang digunakan yaitu 12%)

c. Payback Period

Berdasarkan proyeksi arus kas tersebut diatas, maka payback period untuk

bisnis Grab It selama 2 tahun dan 4 bulan, lebih cepat dibandingkan jangka

waktu proyeksi selama 5 tahun.

Dari hasil perhitungan indikator kelayakan bisnis tersebut diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa bisnis Grab It dari sisi finansial layak untuk dijalankan.

76
BAB V

RENCANA AKSI

Pembahasan pada Bab V akan mendeskripsikan implementasi dari rencana

bisnis Grab It. Aspek-aspek yang dibahas dalam bab ini meliputi penjabaran aktivitas

dan linimasa (timeline), penanggungjawab tiap-tiap aktivitas, pengukuran kinerja

perusahaan dan analisa risiko serta rencana mitigasi.

5.1. Aktivitas dan Linimasa (Timeline)

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam implementasi rencana bisnis Grab It

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Aktivitas Persiapan

Aktvitas persiapan adalah seluruh kegiatan yang dilakukan sebelum dilakukan

peluncuran produk pada semester II tahun 2016. Adapun kegiatan persiapan yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Survei pasar

Kegiatan survei pasar meliputi seluruh survei untuk memetakan pasar dari

produk Grab It. Survei dilakukan kepada tenant maupun konsumen individu

untuk mengukur proyeksi ukuran pasar, proyeksi pasar sasaran, proyeksi

kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan lain-lain. Perkiraan waktu

pelaksanaan survei pasar adalah 2 minggu hingga 1 bulan.

77
2) Pembuatan Aplikasi

Pembuatan aplikasi untuk ponsel cerdas dilakukan dengan menggunakan

jasa pembuat aplikasi yaitu Quorra. Aplikasi dibuat berdasarkan umpan

balik yang didapat dari survei pasar, dan dapat diselesaikan dalam waktu 1-

2 bulan hingga terbentuk produk prototype. Produk prototipe ini akan

diluncurkan secara terbatas kepada kalangan ahli untuk mendapatkan saran-

saran perbaikan. Kalangan ahli yang dipilih yaitu ahli IT, jajaran manajer

tenant dan beberapa konsumen individu.

3) Uji Coba

Dalam kegiatan ini, dilakukan ujicoba terhadap produk prototipe dan

peluncuran aplikasi versi beta di ponsel cerdas. Hasil dari uji coba merupakan

masukan yang digunakan sebagai perbaikan dari produk prototipe sehingga

dapat disempurnakan menjadi produk yang siap diluncurkan. Kegiatan uji coba

dapat dilaksanakan selama 2-3 minggu.

b. Aktivitas Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan merupakan eksekusi dari perencanaan yang telah

disusun. Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Peluncuran Produk

Kegiatan pengenalan produk dilakukan dengan melakukan promosi kepada

tenant dan konsumen individu, peluncuran aplikasi melalui Appstore dan

Google Play dan pengenalan produk melalui tenaga pemasar ke tenant

78
2) Aktivitas Promosi

Untuk memperluas jaringan pengguna produk Grab It, maka dilakukan kegiatan

promosi yang berkelanjutan melalui berbagai media, seperti media cetak,

elektronik, media sosial dan lain-lain

3) Pengumpulan Pembayaran

Penerimaan pembayaran dari konsumen Grab It dapat dilakukan secara tunai

maupun non tunai melalui kartu kredit, kartu debit dan e-money.

c. Aktivitas Evaluasi

Setelah produk diluncurkan ke pasar dan digunakan oleh konsumen, maka

dilakukan kegiatan evaluasi secara berkala sebagai berikut:

1) Pengumpulan Masukan Konsumen

Kegiatan masukan konsumen dapat dilakukan melalui berbagi media, seperti

penelitian komentar konsumen dan peringkat aplikasi di Appstore dan Google

Play, pembagian kuisioner dan wawancara langsung dengan pengguna produk.

2) Perbaikan Berkelanjutan

Setelah masukan dari konsumen didapatkan, maka dilakukan perbaikan-

perbaikan terhadap produk Grab It secara berkelanjutan. Perbaikan tersebut

dilakukan dengan pembaharuan aplikasi yang dilakukan maksimal 1 bulan

sekali. Perbaikan aplikasi akan difokuskan pada pemecahan kendala-kendala

yang dihadapi tenant maupun konsumen ketika menggunakan aplikasi Grab It.

79
3) Retensi Konsumen

Untuk menjaga konsumen eksisting agar tetap menggunakan produk Grab It

dan menekan rasio berhenti berlangganan, maka dilakukan kegiatan retensi

konsumen dengan memberikan pembaharuan produk gratis, memberikan jasa

maintenance secara berkala, secara proaktif mengukur kepuasan pelanggan

terhadap produk dan lain-lain.

Adapun penjabaran linimasa dari aktivitas-aktivitas implementasi Grab It

sesuai Tabel 5.1

Tabel 5.1 Linimasa Kegiatan Implementasi

No Kegiatan Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan
Survei Pasar
Pembuatan Aplikasi
Uji Coba
2 Pelaksanaan
Peluncuran Produk
Aktivitas Promosi
Pengumpulan Pembayaran
3 Evaluasi
Pengumpulan umpan balik
Perbaikan Berkelanjutan
Retensi Konsumen

5.2. Penanggung Jawab Kegiatan

Kesuksesan implementasi rencana bisnis Grab It secara umum menjadi

tanggung jawab dari Direktur Utama perusahaan. Dalam menjalankan aktivitas-

80
aktivitas implementasi, Direktur Utama mendelegasikan beberapa tanggung jawa

kegiatan implementasi kepada manajer sebagai berikut:

a. Kegiatan Persiapan

Kegiatan persiapan merupakan tanggung jawab dari jajaran direktur dari Grab

It. Pelaporan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilakukan kepada Direktur Utama.

b. Kegiatan Pelaksanaan

Penanggung jawab dari kegiatan pelaksanaan adalah jajaran direktur dari Grab

It sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang yang dijabarkan pada pembahasan

Rencana Organisasi. Pelaporan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilakukan

kepada Direktur Utama

c. Kegiatan Evaluasi

Penanggung jawab dari kegiatan evaluasi adalah direktur pemasaran dan

operasi Grab It yang dibantu oleh account executive, programmer, staf akutansi dan

staf SDM. Pelaporan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilakukan kepada Direktur

Utama.

5.3. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja dilakukan secara rutin setiap triwulan yaitu di bulan Maret,

Juni, September dan Desember setiap tahunnya dengan pertimbangan menyesuaikan

dengan penerbitan laporan keuangan dan laporan aktivitas perusahaan. Hasil dari

penilaian kinerja akan digunakan sebagai dasar penyusunan program kerja triwulan

81
berikutnya dan perumusan insentif bagi pegawai Grab It. Adapun penilaian kinerja

yang dilakukan meliputi beberapa aspek yaitu:

a. Kapasitas Organisasional

Kinerja dari jajaran direktur Grab It dari sisi kapasitas organisasional akan

diukur menggunakan kriteria-kriteria yaitu:

1) Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dari seluruh karyawan Grab

It secara berkelanjutan melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan

secara berkala.

2) Menjadikan teknologi khususnya teknologi informasi menjadi basis inovasi

utama perusahaan melalui penerapan dan penggunaan teknologi yang

sesuai dengan produk yang dikembangkan perusahaan.

b. Proses Internal

Kinerja dari jajaran direktur Grab It dari sisi proses internal akan diukur

menggunakan kriteria-kriteria yaitu:

1) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses kerja secara berkelanjutan

ditunjukkan dengan pencapaian target biaya pokok produksi dan biaya

penjualan serta administrasi melalui pemanfaatan teknologi terkini.

2) Melakukan inovasi produk secara berkelanjutan yang ditunjukkan dengan

pembaharuan aplikasi per bulan.

c. Konsumen

Kinerja dari jajaran direktur Grab It dari sisi konsumen akan diukur

menggunakan kriteria-kriteria yaitu:

82
1) Meningkatkan market share produk secara berkelanjutan ditunjukkan

dengan penambahan jumlah konsumen baik tenant maupun konsumen

individu.

2) Pencapaian standar kepuasan konsumen yang ditunjukkan dengan indeks

kepuasan pelanggan yang terjaga baik.

3) Pencapaian program retensi konsumen ditunjukkan dengan rasio berhenti

berlangganan (unsubscribed product) yang minimum.

d. Finansial

Kinerja dari jajaran direktur Grab It dari sisi keuangan akan diukur

menggunakan kriteria-kriteria yaitu:

1) Peningkatan penjualan yang stabil setiap tahun.

2) Realisasi biaya pokok penjualan yang terkontrol dengan baik dan tidak

melebihi anggaran.

3) Peningkatan keuntungan berupa Operational Income (EBITDA) yang stabil

setiap tahun.

5.4. Analisa Risiko dan Mitigasi

Risiko merupakan sesuatu yang melekat pada setiap aktivitas bisnis

perusahaan, dimana risiko didefinisikan sebagai probabilitas terjadinya kejadian yang

tidak diinginkan (Brigham dan Houston, 2013). Untuk meminimalisasi risiko yang

dihadapi oleh Grab It, maka disusun analisa risiko beserta rencana mitigasi sesuai Tabel

5.2.

83
Tabel 5.2 Analisa Risiko dan Rencana Mitigasi
No Fungsi Risiko Mitigasi
1 Pemasaran Ketidaksesuaian materi Sistem seleksi rekanan pihak ketiga
promosi yang disediakan oleh yang ketat dan adanya sistem
rekanan pihak ketiga evaluasi rekanan per triwulan
2 Operasional Adanya kegagalan fungsi Pemantauan server secara berkala
produk yang disebabkan setiap hari dan penetapan sistem
adanya lonjakan pengguna deteksi dini untuk server yang
dalam waktu singkat kapasitasnya tidak mencukupi.
Adanya peretasan terhadap Penerapan sistem keamanan yang
aplikasi Grab It berlapis serta melakukan
pembaharuan sistem keamanan
produk secara berkala
3 Organisasional Ketidaksesuaian antara Proses perekrutan pegawai yang
spesifikasi pekerjaan dengan menitikberatkan pada kesesuaian
pegawai yang direkrut organisasi-personil-pekerjaan
Adanya pembocoran data Penerapan sistem password untuk
konsumen oleh pegawai Grab mengakses data yang berlapis
It
4 Keuangan Kekurangan pemenuhan Membuka akses terhadap sumber
kebutuhan dana modal dana alternatif seperti kompetisi
perusahaan dari pihak ketiga bisnis start-up, program inkubasi
start-up dan jejaring pada angel
investor
Adanya peningkatan biaya Pengalokasian porsi kas yang cukup
modal pihak ketiga seperti untuk melunasi modal pihak ketiga
suku bunga pinjaman, deviden yang didapat dengan skema
saham preferen dan lain-lain pinjaman

Berdasarkan Tabel 5.2, terdapat beberapa risiko yang berkaitan langsung dengan

fungsi-fungsi perusahaan, seperti pemasaran, operasional, organisasional dan

keuangan. Masing-masing risiko yang diidentifikasi tersebut dapat menghambat

bahkan mengganggu aktivitas operasional Grab It, sehingga diperlukan rencana-

rencana mitigasi yang spesifik untuk meminimalisir dampak buruk dari risiko.

Pelaksanaan kegiatan identifikasi risiko dan penyusunan rencana mitigasi dilakukan

secara terus menerus dan berkelanjutan, menyesuaikan dengan dinamika industri.

84
LAMPIRAN

KUESIONER GRAB IT

Responden Yth,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan penyusunan Tesis
dengan judul "Rencana Bisnis Platform Berbagi Diskon Grab It Indonesia".
Kuisioner ini merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan data-data pendukung
yang akan digunakan dalam penyusunan Tesis tersebut. Oleh karena itu saya
membutuhkan data untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik.

Seluruh informasi yang diperoleh dari kuisioner ini bersifat rahasia dan
hanya digunakan untuk keperluan akademis. Saya mengharapkan kerjasama dari
anda untuk mengisi kuisioner ini dengan lengkap dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, karena tidak ada jawaban yang benar atau salah. Terimakasih
ataskesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi kuisioner ini.

Hormat saya,

Bramantya Harimurti

85
KUESIONER GRAB IT

Petunjuk Pengisian Kuisioner

1. Bacalah baik – baik setiap pertanyaan kemudian isilah sesuai dengan pilihan
jawaban.
2. Berilah tanda silang () pada setiap jawaban yang dipilih
3. Silahkan mengisi sesuai dengan petunjuk pengisian di setiap bagian kuisioner
4. Jika ada sesuatu hal yang tidak jelas responden dapat menanyakannya langsung
kepada peneliti.

Bagian I: Pertanyaan Pendahuluan

1. Berapa pengeluaran anda dalam 1 bulan?


a. < Rp 100.000
b. Rp 101.000-Rp 249.000
c. Rp 250.000-Rp 500.000
d. Rp 500.000-Rp1.000.000
e. > Rp 1.000.000
2. Berapa frekuensi anda mengunjungi mal dalam 1 bulan?
a. Kurang dari 4 kali
b. 4 kali
c. Lebih dari 4 kali, sebutkan………..
3. Apakah anda aktif menggunakan ponsel cerdas dalam aktivitas sehari-hari?
a. Ya
b. Tidak

86
Bagian II: Data Diri Responden

1. Jenis Kelamin anda?


a. Pria
b. Wanita
2. Pendidikan terakhir anda?
a. SMP
b. SMA
c. Diploma atau sederajat
d. Sarjana (S1)
e. Pasca Sarjana (S2/S3)
3. Pekerjaan anda saat ini?
a. Pelajar/Mahasiswa
b. Pegawai Negeri Sipil/Lembaga Pemerintahan
c. Pegawai Swasta
d. Wirausaha
e. Lainnya, sebutkan ……………

Bagian III: Informasi Program Diskon

1. Sebutkan kategori tenant yang paling sering anda kunjungi ketika berada di mal
(boleh memilih lebih dari 1 jawaban)
a. Toko pakaian
b. Tas dan sepatu
c. Perhiasan, jam tangan dan aksesoris
d. Salon kecantikan
e. Peralatan olahraga

87
f. Toko mainan anak
g. Bioskop
h. Supermarket
i. Toko elektronik
j. Restoran/Foodcourt
2. Dari manakah anda biasanya mengetahui informasi program diskon yang
ditawarkan tenant di mal? (Boleh memilih lebih dari 1 jawaban)
a. Pengumuman langsung di stand tenant di mal
b. Media cetak (koran dan majalah)
c. Media elektronik (televisi dnradio)
d. Website tenant
e. Media sosial
f. Platform berbagi diskon (contoh: La Kupon, Groupon Disdus, Ogah Rugi, dll)
g. Sumber lain, sebutkan……………..
3. Apakah media-media pilihan anda diatas memudahkan anda dalam memperoleh
informasi program diskon oleh tenant di mal?
a. Ya
b. Tidak

Bagian IV: Evaluasi Penyedia Layanan Berbagi Diskon


Bagian ini diisi apabila anda pernah/sedang menggunakan layanan dari penyedia
layanan berbagi diskon seperti La Kupon, Groupon Disdus, Evoucher, Hangout Deals
dan lain-lain.

1. Sebutkan platform berbagi diskon yang sering anda gunakan.


a. La Kupon
b. Groupon Disdus
c. Ogah Rugi
d. Evoucher

88
e. Shop Back
f. Diskon Aja
g. Gila Diskon
h. Lain-lain, sebutkan ……………….
2. Apakah anda sering menggunakan ponsel cerdas sambil berbelanja di mal untuk
mencari informasi program diskon dari platform berbagi diskon yang anda gunakan?
a. Sangat Sering
b. Sering
c. Jarang
d. Sangat Jarang
3. Apakah platform berbagi diskon yang anda gunakan bermanfaat bagi anda ketika
mencari informasi diskon yang ditawarkan tenant di mal?
a. Berguna
b. Tidak berguna
4. Apakah anda mengharapkan informasi diskon yang ditawarkan tenant di mal dapat
diakses melalui aplikasi di ponsel cerdas anda?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah anda mengharapkan adanya informasi diskon yang dibagi berdasarkan
lokasi mal/foodcourt yang spesifik?
a. Ya
b. Tidak

Bagian IV: Aplikasi Grab It Indonesia


Aplikasi Grab It Indonesia (Grab It) adalah sebuah aplikasi berbagi diskon yang
memberikan informasi tentang diskon-diskon yang ditawarkan oleh tenant di mal dan
foodcourt. Grab It akan tersedia dalam platform IOS dan Android. Grab It menawarkan
kemudahan mengakses informasi diskon dengan layanan berbasis lokasi spesifik yaitu
mal. Beberapa fitur yang akan disediakan oleh Grab It adalah adanya aplikasi yang

89
mudah digunakan, peta lokasi tenant per lantai di mal, kemudahan dalam mengakses
voucher diskondan diskon eksklusif di berbagai tenant pilihan yang berada di
mal/foodcourt.

1. Setujukah Anda dengan konsep aplikasi berbagi diskon yang ditawarkan oleh Grab
It tersebut diatas?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2. Apabila Grab It diluncurkan di Google Play/App Store, apakah anda tertarik untuk
mengunduh dan menggunakan aplikasi Grab It?
a. Tertarik
b. Tidak Tertarik
3. Apakah anda akan memberi tahu keluarga/teman anda mengenai aplikasi Grab It?
a. Ya
b. Tidak
4. Selain fitur-fitur yang telah disebutkan diatas, fitur apa sajakah yang anda harapkan
ada di aplikasi berbagi diskon?
………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………….

90
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2016), Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Menurut Provinsi, 2000-2013. Diakses pada tanggal 9 Maret

2016 pada http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1623

Badan Pusat Statistik (2016), Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas

Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Provinsi, 2000 – 2013. Diakses pada

tanggal 9 Maret 2016 pada http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1624

Badan Pusat Statistik (2016), Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan

Menurut Kelompok Barang Indonesia, 1999, 2002-2014. Diakses pada tanggal

9 Maret 2016 pada http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/937

Badan Pusat Statistik (2016), Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990,

1995, 2000 dan 2010. Diakses pada tanggal 9 Maret 2016 pada

http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1267

Balanko-Dickson, Greg (2007), What Is a Business Plan? Why Do I Need a Business

Plan? New York: The McGraw-Hill Companies Inc.

Barringer, Bruce R. and Ireland, R. Duane (2013), Successfully Launching New


th
Ventures 4 ed. Singapore: Pearson.
rd
Bessant, Jhon dan Tidd, Joe (2011), Innovation and Entrepreneurship 3 ed.

Singapore: Wiley.

91
Beynon-Davies, P (2004), E-Business. Palgrave: Basing stoke.
th
Cooper, Donald R dan Schindler, Pamela S (2014), Business Research Methods 12

ed. Singapore: McGraw – Hill Education.

Farrey, Alisson (2008), “How to Write a Business Plan”. Dental Economics January

2008 p. 98.

Griffin, Dana (2015), Advantages and Disadvantages of E-Business. Diakses pada

tanggal 2 Juni 2016 dari http://smallbusiness.chron.com/advantages-

disadvantages-e-business-4042.html

Guta, Anca Jamila (2014), “The Role and Importance of the Business Plan in Starting

and Running a Business Opportunity”, Annals of the University of Petrosani,

Economics, 14(2) pp. 119-126.

Hadiyanto, Tane (2016), Data pertumbuhan mal di kawasan Jakarta. Diakses pada

tanggal 9 Maret 2016 dari

https://m.tempo.co/read/news/2013/09/18/083514312/data-pertumbuhan-mal-

di-kawasan-jakarta

Hisrich, Robert D; Michael P. Peters and Dean A. Shepherd (2013), Entrepreneurship

9th ed. Singapore: McGraw-Hill Companies, Inc.

Hormozi, Amir L, Sutton, Gail S, McMinn, Robert D and Lucio, Wendy, (2002),

“Business Plan for New or Small Business: Paving the Path to Success”.

Management Decision Vol. 40 Iss 8 pp. 755 – 763.

92
Iyer, Aparna (2015), Advantages and Disadvantages of E-Business. Diakses pada

tanggal 2 Juni 2016 dari http://www.buzzle.com/articles/advantages-and-

disadvantages-of-e-business.html

Kao, Raymond W.Y. and Tan Wee Liang (2001), Entrepreneurship and Enterprise

Development in Asia. Singapore: Prentice Hall

Nicolescu, Ovidiu (2006), “Verboncu Ion, Fundamentele Managementului

Organizatiei”. Ed Tribuna Economica. Bucharest.

Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves (2010), Business Model Generation.

Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Oxford Dictionaries (2016), Mobile Application. Diakses pada tanggal 10 Mei 2016

dari http://www.oxforddictionaries.com/definition/american_english/m-

commerce

Siau, Keng; Sheng, Hong and Hoon – Nah, Fiona Fui (2004), The Value of Mobile

Commerce to Customers. Proceedings of the Annual Workshop on HCI

Research. Washington DC.

Supriyadi, Cecep (2016), Perkembangan mal di Pulau Jawa. Diakses pada tanggal 9

Maret 2016 pada http://www.marketing.co.id/orang-kota besar-hobi-pergi-ke-

mall/

Techopedia (2016), Mobile Application. Diakses pada tanggal 10 Mei 2016 dari

https://www.techopedia.com/definition/1540/mobile-e-commerce-m-

commerce

93

Anda mungkin juga menyukai