PENDAHULUAN
dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta
meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat
masa yang akan datang. Selain itu juga, definisi literasi keuangan menurut
pribadi.
dengan mencanagkan tiga pilar utama yaitu: (Otoritas Jasa Keuangan, 2016).
lembaga keuangan sert produk jasa keuangan,manfaat den resiko, hak dan
lembaga jasa kauangan serta produk dan jasa keuangan, manfaat dan
berarti dari setiap 100 penduduk hanya sekitar 22 orang yang termasuk
dengan standar nasional sebesar 29,66 (OJK, 2016). Tingkat literasi yang
paling rendah ditempati oleh papua barat dengan tingkat presentase sebesar
19,3%, sedangkan NTB berada pada urutan kedua terendah dengan persentase
beberapa hal yaitu : 1. karena masyarakat memang tidak punya cukup uang
literasi tidak terlepas dari Ideks Pembangunan Manusia NTB yang relatif
rendah. 3. Terdapat subtitusi atau pihak pengganti dari jasa keungan yang
pada umunya dilakukan oleh rentenir. Hal ini tentu saja berpengaruh
keuangan. Lebih jauh, kecakapan finansial disini juga lebih menekankan pada
kemampuan untuk memahami konsep dasar dari ilmu ekonomi dan keuangan,
literasi keuangan NTB yang sangat rendah sangat perlu diperhatikan karena
akan berpengaruh terhadap bagaimana penggunaan produk keuangan
perbankan yang paling banyak diminati oleh masyarakat, mulai dari kalangan
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat
oleh sebagian orang, padahal jika kita mengetahui manfaat menabung ini,
tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Adapun manfaatnya yaitu Belajar
tabungan.
hal penting dalam penelitian ini, karna dari jumlah penduduk tersebut akan
diketahui persebaran penduduk dari berbagai aspek seperti jenis pekerjaan,
tentu saja akan lebih besar dibandingkan dengan 5 kecamatan lain yang
menjadi hal penting adalah apakah dari pendapatan tersebut terdapat sisa yang
bisa ditabung. Sisa dari pendapatan tersebut tergantung pada seberapa cerdas
seseorang dengan pendapatan yang kecil bisa saja menabung karna memahami
akan kebutuhan kedepan yang tidak terduga. Hal ini menunjukan bahwa
untuk kebutuhan dimasa yang akan datang atau berjaga-jaga bukan untuk
investasi, karena jika melihat dari kondisi masyarakat kecamatan ampenan
berpengaruh karna seseorang yang memiliki literasi yang baik bisa saja tidak
boros. Begitu juga sebaliknya, orang yang memiliki pendapatan belum tentu
dilihat bahwa adanya ketidaksesuaian antara teori dan fakta yang terdapat
tersebut.
penelitian ini adalah apakah Tingkat Literasi Keuangan yang diukur oleh tiga
Mataram.
Adapun hasil dari penelitian ini memberikan manfaat dan kontribusi sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
keputusan menabung.
2. Manfaat Praktis
masukan dan bahan evaluasi untuk terus memacu peningkatan tingkat literasi
yang terkait dengan literasi keuangan, namun tidak hanya terbatas pada
tabungan tapi bisa juga melihat beragai produk keuangan lainnya seperti
2.1.1Literasi Keuangan
Pambudhi, 2015).
(www.ojk.co.id).
dan pengaruh dari faktor eksternal. Sementara itu, Chen dan Volpe (1998)
keuangan agar bisa hidup lebih sejahtera di masa yang akan datang.
ini akan berakibat pada kompetisi industri yang menjadi sehat dan kompetisi
konsumen. Selain itu, dengan literasi keuangan yang baik juga bisa
keuangan yang muncul. Dari sudut pandang penyedia jasa keuangan, literasi
terjadi manakala seorang individu yang cakap (literate) adalah seseorang yang
mencapai tujuannya.
Menurut Servon dan Kaestner (2008) menyatakan bahwa literasi
dan kehidupannya.
(Tustin, 2010).
keuangan yang lebih positif pada seorangindividu. Selain itu, kaitan antara
perilaku dengan sikap seseorang terlihat pada seseorang yang memiliki sikap
di hari tua. Boon et.al (2011)juga menemukan bahwa individu yang memiliki
rendah.
yang tinggi.
inflasi, opportunity cost, nilai waktu uang, likuiditas suatu aset, dan lain-lain.
suatu alat untuk mengurangi risiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-
unit eksposur (exposure) dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar
kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian, kerugian yang dapat
menghasilkan uang yang lebih banyak. Cara yang sering digunakan seseorang
Dari hasil survei oleh badan Otoritas Jasa keuangan (OJK) tahun 2012
dan 18% laki-laki yang masih belum paham mengenai literasi keuangan.
bisa lebih sejahtera dimasa yang akan datang seperti tabungan, asuransi dan
investasi.
sejumlah dana dan berharap dana tersebut bisa bertambah dan tumbuh cepat.
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
Investasi adalah keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang ini untuk
mengambil aktiva rill atau aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan
hasil yang lebih besar di masa yang akan datang. Menurut Kamarudin
(2006:3) investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk
memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.
c). Asuransi Menurut Abas (2005:6) asuransi adalah suatu sistem atau bisnis
secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti yang menjamin
tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan. Dalam hal ini, yang dimaksud
1. Perilaku Keuangan
sesuai dengan suatu rencana. Arus dana merupakan perubahan dana yang
berasal dari berbagai sumber yaitu para investor yang menanamkan modalnya
laba dari tahun ke tahun yang telah lalu yang ditahan dalam perusahaan. Dana
yaitu dalam bentuk harta tetap yang digunakan untuk memproduksi barang
dalam rangka pemberian kredit kepada para pelanggan, kas dan surat
berharga yang dipergunakan untuk transaksi dan tujuan likuiditas. Ini berarti
anggaran alokasi dana yang diarahkan sesuai dengan rencana yaitu untuk
serius tidak hanya untuk orang tersebut tapi juga bagi perusahaan. Menurut
Mien dan Thao (2015) beberapa tahun belakangan ini, praktik manajemen
Dalam studi oleh Deacon dan Firebaugh (1988) dalam Mien dan Thao
mereka dari sudut pandang psikologi dan kebiasaan individu tersebut. Ilmu
a. Cash management
b. Credit management
c. Saving behavior
utama, yaitu:
a. Konsumsi, yakni pengeluaran oleh rumah tangga atas berbagai barang dan
maupun tujuan jangka panjang (Yulianti dan Silvy, 2013). Media pencapaian
Tanpa menerapkan sikap yang baik dalam manajemen keuangan, sulit untuk
2. Pengetahuan Keuangan
merupakan segala sesuatu tentang keuangan yang dialami atau yang terjadi
sebagai penguasaan seseorang atas berbagai hal tentang dunia keuangan, yang
terdiri dari alat keuangan dan keterampilan keuangan (Andrew dan Nanik,
2014).
keputusan.
keuangan pribadi, seperti cek, kartu kredit, dan kartu debit. Secara umum,
tinggi atau kuliah, seminar, dan kelas pelatihan di luar sekolah. Sedangkan
orang tua, teman, dan rekan kerja, maupun yang berasal dari pengalaman
majemuk, pengaruh inflasi, opportunity cost, nilai waktu dari uang, likuiditas
kegiatan ekonomi dalam menghasilkan barang dan jasa yang bertujuan untuk
e. Risk Management.
macam kebijakan digunakan (Sarah, 2009). Hal ini dapat dijelaskan melalui
3. Sikap Keuangan
Menurut Robbins & Judge (2008: 92), sikap adalah pernyataan yang
a. Kognitif
b. Afektif (perasaan)
dikutip oleh Ningsih dan Rita (2010) yaitu diartikan sebagai keadaan pikiran,
Menurut Eagly dan Chaiken (1993) dalam buku A. Wawan dan Dewi M.
kognitif, afektif (emosi) dan perilaku. Menurut Jodi & Phyllis (1998) dalam
ketidaksepakatan.
Sikap keuangan bisa dianggap sebagai kecenderungan psikologis yang
Schumm, 1987; Shih dan Ke, 2014) dalam Miendan Thao. Sikap keuangan
Menurut Eagly & Chaiken (1993) dalam Deyola (2014) terdapat dua
nilai melalui pengambilan keputusan dan manajemen sumber daya yang tepat.
2. Power, yaitu merujuk pada seseorang yang menggunakan uang sebagai alat
masalah.
3. Effort, merujuk pada seseorang yang merasa pantas memiliki uang dari apa
memiliki uang
uang seperti anggapan bahwa uang lebih baik hanya disimpan sendiri tanpa
sikap diwujudkan dalam respon perilaku. Oleh karena itu, masuk akal untuk
menentukan sikap dan berperilaku mereka dalam hal keuangan, baik dalam
𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔𝒙𝟏+𝒊𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔𝒙𝟐+𝒊𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔𝒙𝟑
ILK =
𝟑
adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok atau
alternatif terbaik atau cara terbaik untuk bertindak. Ini digunakan secara luas
produk baru, tetapi juga digunakan untuk analisis apa saja yang berkaitan
tidak mengetahui probabilitas kejadian yang akan terjadi untuk tiap alternatif.
1. Terminologi
keputusan.
2. Lambang
yang ada.
keputusan kita harus yakin bahwa semua alternatif dan situasi (state of
nature) berada dalamtempat yang benar dan logik dan kita menyimpulkan
sebagai sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuat gairah atau
menurut istilah ialah suatuperangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
adalah menyimpan uangdalam celengan, bank dan pos. Serta menurut pakar
ekonomi Keynesian (2016) menabung terdiri dari sisa saat biaya pengeluaran
Menyimpan dalam hal ini menurut Merriam dan Webster adalah menyisihkan
terdahulu ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
lain baik dalam bentuk jurnal, skripsi, dan tesis. Penelitian terdahulu yang
menjadi acuan utama dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Mudakir dan Sakinah yang meneliti tentang Analisis Lliterasi Keuangan
berikut :
antara variabel independent yang ada pada penelitian ini yaitu Persepsi nilai
(X1) terhadap variabel dependent yaitu Keputusan menabung (Z), lebih kecil
tidak langsung nya yang melalui Y lebih besar yaitu 0,1008. Pengaruh
antara X dan Z adalah 0,220. Sedangkan pengaruh tidak langsung nya yang
melalui Ylebih besar yaitu 0,4536. Karena pengaruh langsung lebih kecil dari
menabung.
digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan uji regresi linier
sebagai cukup sastra, yaitu 50,4%, dipengaruhi oleh usia, IPK, pendidikan
orang tua, dan lama belajar. Di sisi lain, jenis kelamin dan pendapatan tidak
perilaku keuangan.
Namun, secara parsial hanya aspek simpanan dan pinjaman serta investasi saja
Behavior dan Literasi Keuangan baik secara parsial maupun secara simultan
Literasi Keuangan Terhadap Minat Menabung (Studi pada Siswa SMA di Kota
Bandung. Data yang ada dianalisis dengan regresi linear sederhana. Hasil
terhadap minat menabung sebesar 79,57% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor
secara umum menunjukkan bahwa masih terjadi tingkat literasi keuangan yang
perilaku keuangan.
Laela Susdiani (2017), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
sosialisasi dari orang tua, dan kontrol diri memiliki pengaruh yang signifikan
kemiripan pada judul hanya saja pada penelitian tersebut menggunakan kata
lain juga terdapat pada jenis data yakni data primer, pengumpulan data dengan
variabel penelitian, alat analisis serta sasaran penelitian yang pada penelitian
ini sasaranya adalah masyarakat secara umum namun pada penelitian tersebut
sama menggunakan variabel literasi keuangan dan salah satu indikator yaitu
tabungan.
Adapun perbedaan dengan penelitian terdahulu lainnya seperti pada
penelitian Gina Sakinah dan Bagio Mudakir adalah pada judul penelitian,
Keputusan Menabung
lembaga keuangan akan lebih mudah. Ketika hal ini terjadi maka secara tidak
Namun dari kelima indikator yang ada, dalam penelitian ini hanya
menggunakan atribut lembaga keuangan yang dalam hal ini adalah keputusan
digunakan. Sifat sementara pada hipotesis ini berarti bahwa hipotesis dapat
diubah, diganti dengan hipotesis lain yang lebih tepat. Hal ini dimungkinkan
karena hipotesis yang diperoleh tergantung pada masalah yang diteliti dan
untuk menabung sebagai variabel terikat dan tingkat literasi keuangan sebagai
variabel bebas yang diukur dengan tiga variabel yaitu sikap, perilaku,
berikut:
METODE PENELITIAN
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu
yang ada tentu saja tidak akan diambil semua, namun peneliti akan memilih
beberapa Kecamatan dengan ciri dan kriteria tertentu yang dibutuhkan dalam
Persiapan penelitian ini dimulai dari bulan desember 2018 hingga bulan
juni 2019. Adapun perkiraan penyelesaian penelitian ini adalah selama 7 bulan
sampel survey. Metode sampel survey adalah suatu metode yang mengambil
3.4.1 Observasi
langsung pada objek penelitian dan mencatat secara sistematis semua data
penelitian memiliki landasan teori yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.
3.4.3 Wawancara
diberikan.
3.5.1 Populasi
117).Adapun populasi pada penelitian ini berjumlah 91.099 jiwa yang tersebar
bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu, jelas dan lengkap
yang dianggap bisa mewakili populasi. Dalam penelitian ini tidak seluruh
keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian baik dari segi waktu, tenaga,
dan jumlah populasi yang sangat banyak. Oleh karena itu sampel yang diambil
𝑵
n=
𝟏+𝑵𝒆𝟐
N = Ukuran Populasi
Populasi: (N) = 91.099 orang dengan asumsi tingkat kesalahan (e) = 10%
91.099
n= = 99,99 dibulatkan menjadi 100.
1+91,099 0,12
3.6 Teknik Penentuan Sampel
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
sampling.
itu 4 jenis pekerjaan tersebut juga jumlahnya sangat besar, sedangkan nelayan
relative sedikit namun perlu adanya variasi sehingga akan diketahui
4 Ampenan 7.578 2 3 3 1 1 10
Utara
5 Banjar 7.667 2 3 3 1 1 10
8 Pejarakan 6.624 2 3 3 2 0 10
Karya
9 Bintaro 8.614 2 3 3 1 1 10
10 Dayan 10.451 2 3 3 1 1 10
Peken
sampel pada setiap kelurahan berdasarkan jenis pekerjaan yang telah dipilih.
1. Data Primer
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer, yaitu
data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung melalui objek penelitian
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau
penelitian arsip yang menurut peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat
diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statistik, maupun dari internet
(Brawono, 2006:30). Adapun data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari
Sumber data dalam penelitian ini adalah dari responden sebesar 100
orang yang dipilih berdasarkan jenis pekerjaan pada semua kelurahan yang
1. Literasi keuangan
2. Pengetahuan Keuangan
3. Sikap Keuangan
4. Perilaku Menabung
5. Keputusan Menabung
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 38). Variabel yang
disebut sebagai variabel bebas. Variabel ini memengaruhi atau yang menjadi
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Literasi Keuangan (X) yang
diukur oleh tiga indikator yaitu pengetahuan keuangan, perilaku keuangan dan
sikap keuangan.
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 39). Variabel dependen
obyek yang lain atau satu orang dengan orang yang lain. Sementara definisi
operasional adalah definisi berupa cara mengukur variabel itu supaya dapat
adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan perkataan
hal tentang dunia keuangan, yang terdiri dari financial tools dan financial
uang dan aset, suku bunga, kredit, asuransi, macam-macam asuransi, investasi,
investasi deposito, investasi pada saham, investasi pada obligasi dan investasi
5 : Sangat mengetahui
4 : mengetahui
3 : cukup mengetahui
2 : kurang mengetahui
1 : tidak mengetahui
dan pengelolaan sumber daya yang tepat. Adapun indikator dalam variabel ini
uang, dan Menilai keuangan pribadi. Indikator tersebut diukur dengan skala
5 : Sangat baik
4 : Baik
3 : Cukup baik
2 : Kurang baik
1 : Tidak baik
3.10.5. Perilaku Keuangan (X3)
dimana arus dana harus diarahkan sesuai dengan rencana yang telah
Indikator tersebut diukur dengan skala likert dengan rentang 5-1 dengan
5 : Sangat baik
4 : Baik
3 : Cukup baik
2 : Kurang baik
1 : Tidak baik
alasan untuk memberikan gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data
yang sudah tersedia mudah dipahami sehingga menjadi informasi bagi setiap
1. Uji Validitas
dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Tinggi rendahnya
2009). Arikunto (2006, hlm. 170) menyatakan bahwa rumus yang digunakan
Moment:
𝑵∑𝑿𝒀 − (∑𝑿)(∑𝒀)
𝒓𝒙𝒚=
√((𝑵∑𝑿𝟐 ) − (∑𝑿𝟐 )((𝑵∑𝒀𝟐 − (∑𝒀𝟐 ))
N = Jumlah responden
X = Skor butir
konstruk atau daftar pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang
disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan pada
konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60
Rumus Reliabilitas :
𝒓 𝒌 ∑𝝈𝟐𝒃
𝟏𝟏=( )( 𝟏−
𝒌−𝟏 𝝈𝟐𝒃
Keterangan :
Dengan level significance 95% atau a=0,05 maka apabila r hitung> r tabel
(a=0,05) berarti item tersebut reliable, dan jika r hitung < r tabel (a=0,05)
menabung diberi nilai 0. Dalam teknik analisis ini tidak memerlukan lagi uji
independennya.
berikut:
Keterangan:
β0= Konstanta
Uji Overall Model Fit digunakan untuk menilai apakah model yang
dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Uji ini didasarkan pada nilai
statistika -2Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum
of square Error” pada model regresi, sehingga pada penelitian ini dalam
Fahmi, 2016).
Uji ini berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang
terjadi pada sebelum dan sesudah penambahan variabel dalam persamaan. Ada
beberapa cara untuk melakukan penilaian kelayakan model, salah satunya ialah
hipotesisnya adalah dengan melihat nilai signifikasi dari Chi Square terhadap
kriteria pengujian α = 0,05 pada Hosmer dan Lemeshow Test (Sheren Chamila
Fahmi, 2016)
DAFTAR PUSTAKA