NPM: 11161191
Kelas : 3FA4
Vankomisin : saat menerima obat untuk infeksi luka beberapa tahun lalu, pasien mengalami
pemerahan dan bintik merah di bagian atas tubuhnya (sekitar leher dan bahu) yang
menghilang beberapa jam kemudian namun muncul kembali ketika obat diberikan dalam
infus. Namun dengan kecepatan infus obat lebih lambat pada dosis berikutnya, bintik
merah tidak muncul.
JAWAB :
Bukan alergi, karena bitnik merah yang terjadi adalah efek samping dari obat
vankomisin
Ya masih bisa digunakan
Tetapi cara pemberiannya dengan kecepatan infus yang lambat utuk menghindari
kemerahan kulit yang membuat pasien tidak nyaman.
Penisilin : saat remaja menerima penisilin untuk radang tenggorokan, mengalami kesulitan
bernafas dan mendapat injeksi epinefrin dari dokternya.
JAWAB :
pasien mengalami reaksi alergi karena (sebutin ciri2 alergi)
Obat penisilin pada kondisi pasien tersebut sudah benar2 tidak boleh digunakan
maka dari itu rekomendasi pemilihan obat golongan beta lactam lain yaitu
sefalosporin
dari kasus tersebut terjadi pseudoalergi yang disebabkan oleh obat penisilin
sehingga akan terjadi anafilaksis menyebabkan otot polos bronkus menyempit dan
mengakibatkan sulit bernafas
untuk mengatasi alergi anafilaksis digunakan obat ephineprin yang bekerja
meredakan alergi dengan melemaskan otot polos yang menyebabkan penyempitan
di saluran pernafasan
Klindamisin : beberapa tahun lalu pasien mendapat resep sirup klindamisin. Pasien
melaporkan rasa obat yang tidak enak menyebabkan pasien muntah. Pasien menyimpulkan
dia alergi terhadap klindamisin.
JAWAB :
hal tersebut bukan merupakan ciri dari reaksi alergi
kindamisin dikontraindikasikan sebagai obat hipersensitivitas. Muntah yang terjadi
diakibatkan dari rasa yang tidak enak (pahit) dari obat bukan karena reaksi alergi
beri sediaan bentuk lain jgn sirup